You are on page 1of 28

General Anastesi pada Fibro Adenoma Mamae

PEMBIMBING: DR. ASMIN LUBIS, DAF, SPAN, KMN, KAP

DISUSUN OLEH: ADITYA PUTRA FERDYAN ANGGUN PERMATA SARI DIAN ANGGRAINI

07310005 08310028 08310069

pendahuluan
ANESTESI UMUM
ADALAH TINDAKAN MENIADAKAN NYERI SECARA SENTRAL DI SERTAI HILANGNYA KESADARAN DAN BESIFAT REVERSIBEL.

ANESTESI UMUM

YANG SEMPURNA MENGHASILKAN KETIDAK SADARAN, ANALGESIA, RELAKSASI OTOT TANPA MENIMBULKAN RESIKO YANG TIDAK DI INGINKAN DARI PASIEN.

Tujuan
Mempelajari tentang anestesi umum

Mempelajari persiapan anestesi umum dan metode

pemberian anestesi umum Mempelajari obat obat yang di berikan dalam anestesi umum dan efek sampingnya Mempelajari mesin dan peralatan anestesi

Status Present
Anamnesa Pribadi Nama Umur Jenis Kelamin Status Perkawinan Agama Pekerjaan Alamat Tanggal Masuk RS No RM

: Endang Novianti : 17 Tahun : Perempuan : Belum menikah : Islam : Pelajar : Jl. Ampera No. 33, Medan : 7 november 2013 : 206394

Anamnesa Penyakit Keluhan Utama: Benjolan di payudara kanan Telaah

: benjolan di payudara kanan sejak 6 bulan yang lalu, konsisteninya kenyal, mobile, benjolan terasa nyeri. Rasa nyeri yang dirasakan tidak terus menerus, dan tidak mengganggu aktifitasnya sehari-hari.

RPT

RPO
RPK

: (-) : (-) : (-)

Pemeriksaan fisik
A. Status Generalisata Keadaan Umum Sensorium Tekanan Darah Nadi RR Suhu Berat Badan Tinggi Badan

: Tampak Sakit Sedang : Compos Mentis : 110/80 mmHg : 80 x/menit : 20 x/menit : 36,7 c : 50 kg :-

B. Pemeriksaan Umum Kulit : sianosis (-), ikterik (-), turgor menurun (-) Kepala : bentuk Normocephali Mata : konjungtiva anemis(-/-), sklera ikterik( -/-) Hidung : bentuk tidak ada kelainan, simetris, pernafasan cuping hidung tidak Mulut : stomatitis (-), hiperemi pharing (-), pembesaran tonsil (-) Leher : pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar tonsil (-)

Paru Inspeksi : pergerakan nafas simetris, tipe pernafasan normal, retraksi costae -/ Palpasi : Stemfremitus simetris kanan kiri Perkusi : sonor +/+, hipersonor -/-, pekak -/ Auskultasi : vesikuler +/+, suara nafas menurun -/-, wh -/-, Rh -/Jantung Inspeksi : normal Palpasi : ictus cordis teraba 2 jari medial linea midclavikularis sinistra Perkusi : batas jantung normal Auskultasi : HR = 100 x/i

Abdomen Inspeksi : normal Palpasi : Abdomen = soepel : hepar/lien/ren = tidak teraba Perkusi : shifting dullness (-) Auskultasi : bising usus + normal Ekstremitas : edema -/-

C.Status Lokalisata Inspeksi : terlihat adanya benjolan di payudara kanan. Palpasi :benjolan di payudara kanan, konsisteninya kenyal, mobile, benjolan terasa nyeri.

Pemeriksaan penunjang
Hasil Laboratorium Darah Rutin HB : 14,1 g/dL HT : 38,4 % Leukosit : Trombosit : Fungsi Hati : SGOT : SGPT : Fungsi Ginjal : Ureum : Kreatinin : Metabolik KGDS : Asam Urat :-

Nilai Rujukan
13 - 18 g/dl 40 54% 4000 450.000 /L 150.000 450.000 /L

< 40U/I <40 U/I


20-40 mg/dL 0,6-1,1 mg/dL <140 mg/dL 3,4-7,0 mg/dl

Radiologi : sinus costoprenicus normal, diafragma normal Jantung : dalam batas normal Paru : tidak tampak kelainan spesifik dan patologis lain nya Kesan : Cor/pulmo dalam batas normal

Diagnosis : fibroadenoma mamae

Rencana tindakan
Tindakan

Anesthesis
PS-ASA Posisi

Pernapasaan

: eksisi tumor : GA-ETT :1 : supine : kontrol ventilator

Keadaan pra bedah


D. Pre Operatif B1 (Breath) Airway RR SP ST

Sp O2

: Clear : 20x/i : Vesikuler ka=ki : Ronchi (-), wheezing (-/-), snoring/gargling/crowing (-/-/-) : 98-100% :Hangat/Merah/Kering :110/80 mmHg :80 x/i :Kuat/Cukup

B2 (Blood) Akral TD HR t/v

B3 (Brain) Sensorium :Compos Mentis Pupil :Isokor, ka=ki, RC : (+)/(+) B4 (Bladder) kateter tidak terpasang B5 (Bowl) Abdomen :Soepel Peristaltik :Normal (+) B6 (Bone) Oedem : (-) Fraktur : (-)

Persiapan Obat GA-ETT


Premedikasi
Midazolam Fentanyl

= 5 mg (0,05- 1mg/kg BB) = 100 g (1-3 g/kgBB)

Induksi Propofol Isofluran 2% vol N2O 2L / menit O2 2L / menit Medikasi Rocuronium

= 100 mg (2-2,5 mg/kgBB)

= 50 mg

Jumlah Cairan :

PO :RL 250 cc DO :RL 1000 cc Produksi Urin : u0p tidak terpasang kateter Perdarahan Kasa Basah : 20 Kasa basah : 10 Suction : Jumlah = 30 cc

EBV EBL :

: (65) x BB 65 x 50kg = 3250

10% = 325 20% = 650 30% = 975

Durante operatif
Lama anestesi : 09.45 ? Lama operasi : 09.50 10.25 Teknik Anestesi :GA-ETT Teknik Anestesi :supine potition-premedikasi-preoksigenasi-induksi propofol 100 mg-eye lead refleks-sleep non apneu-injeksi rocuronium 50 mg-sleep apneu-intubasi ETT-cuff(+)-suara paru kanan=kirifiksasi-lalu sambung ke mesin anestesi

Post operasi
Operasi berakhir pukul :10.25 WIB Setelah operasi selesai pasien di observasi di Recovery Room.

Tekanan darah, nadi dan pernapasan dipantau hingga kembali normal. Pasien boleh pindah ke ruangan bila Alderette score > 9
pergerakan pernapasan warna kulit tekanan darah kesadaran :2 :2 :2 :2 :2

Dalam hal ini, pasien memiliki score 10 sehingga bisa di pindahkan

ke ruang rawat.

Terapi post operasi


Istirahat sampai pengaruh obat anestesi hilang

IVFD RL / dextrose 5% 30 gtt/i


Minum sedikit-sedikit bila sadar penuh Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam

Ranitidine 50 mg/12 jam


Inj. Ondancetron 4 mg/8

Tinjauan pustaka
Fibroadenoma merupakan tumor jinak pada

payudara yang paling umum ditemukan. Fibroadenoma terbentuk dari sel - sel epitel dan jaringan ikat, dimana komponen epitelnya menunjukkan tanda tanda aberasi yang sama dengan komponen epitel normal. Fibroadenoma umumnya terjadi pada wanita muda, terutama dengan usia di bawah 30 tahun dan relatif jarang ditemukan pada payudara wanita post menopause.

Penegakkan diagnosa
Anamnesa Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang

Terapi

Eksisi

General anestesi
Anestesi umum adalah meniadakan nyeri secara

sentral disertai hilangnya kesadaran yang bersifat reversibel. Dengan anestesi umum, akan diperoleh triad (trias) anestesi, yaitu :
hipnosis (tidur) analgesia (bebas dari nyeri) relaksasi otot

Metode pemberian anestesi umum


Induksi

Intubasi
ekstubasi

kesimpulan
anestesi umum adalah meniadakan nyeri secara

sentral disertai hilangnya kesadaran yang bersifat reversibel yang terdiri dari hipnotik, analgesia dan relaksasi. Sebelum dilakukan anestesi umum, harus dilakukan penilaian pada pasien yang mencakup beberapa hal yaitu status kesehatan pasien, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium serta menentukan klasifikasi status fisik menurut The American Society of Anesthesiologist (ASA)

TERIMAKASIH

You might also like