You are on page 1of 25

DEFLECTI ON OF CURVED BARS APPARATUS

LABORATORI UM FENOMENA DASAR MESI N 2012/2013 168



4.2 Tujuan Percobaan
1. Untuk mengetahui defleksi vertikal dari bermacam-macam batang lengkung ketika
mendapatkan sebuah pembebanan.
2. Untuk mengetahui defleksi horizontal dari bermacam-macam batang lengkung ketika
mendapatkan sebuah pembebanan
3. Untuk mengetahui pengaruh penambahan beban terhadap defleksi yang terjadi.
4.3 Spesifikasi Alat






Gambar 4.13 Gambar Alat dan spesimen
Sumber : Laboratorium FDM universitas Brawijaya
Alat ini digunakan untuk menentukan besarnya pergerakan secara vertikal dan
horizontal pada ujung bebas dari bermacam-macam batang lengkung yang tipis ketika
mendapat beban tunggal.
a) Spesimen :
- Bahan : Baja = 25,4 x 3,2 mm
- E = 2x10
7
gr/mm
- Spisimen 1 : a = 75 mm; R = 75 mm; b = 75 mm
- Spesimen 2 : a = 0; R = 150 mm; b = 0
- Spesimen 3 : a = 0; R = 75 mm; b = 0
- Spesimen 4 : a = 150 mm; R = 0; b = 150 mm
- Beban tergantung = 0,16 kg




DEFLECTI ON OF CURVED BARS APPARATUS
LABORATORI UM FENOMENA DASAR MESI N 2012/2013 169

4.4 Cara Pengambilan Data






Gambar 4.14 Sketsa Curved Bars Apparatus
1. Pasang spesimen (2) pada klem (1)
2. Kendorkan blok (3) dan tempatkan ulang jika perlu untuk menempatkan spesimen. Kunci
pada posisi yang tersedia.
3. Pasang beban (4) pada specimen. Tempatkan dial indicator (5) dan (6) berhubungan
dengan beban (4).
4. Indikator harus menunjukkan angka nol. Pembebanan dilakukan dengan memberikan
beban pada beban tergantung (4).
5. Kemudian catat perubahan yang terjadi. Tambahkan beban dan catat perubahan yang
terjadi. Tambahkan beban dan catat perubahan yang terjadi.



DEFLECTI ON OF CURVED BARS APPARATUS
LABORATORI UM FENOMENA DASAR MESI N 2012/2013 170























DEFLECTI ON OF CURVED BARS APPARATUS
LABORATORI UM FENOMENA DASAR MESI N 2012/2013 171























DEFLECTI ON OF CURVED BARS APPARATUS
LABORATORI UM FENOMENA DASAR MESI N 2012/2013 172

Perhitungan statistik :
mm
n
Y
y 122 , 1
10
22 , 11
= =
E
=
Regresi Linear
( )( ) ( )( )
( )
( )( ) ( )( )
( ) ( )
2753 . 0
5000 3325000 10
7007 5000 3325000 22 . 11
2 2 2
2
=

=
E E
E E E E
=
X X n
XY X X Y
a
( )( )
( )
( ) ( )( )
( ) ( )
0017 , 0
5000 3325000 10
22 , 11 5000 7007 10
2 2 2
=

=
E E
E E E
=
X X n
Y X XY n
b
Y = 0,0017 X + 0,2753
( ) ( ) ( )
( )
9865 , 0
398 , 2
0324 , 0 398 . 2
2
2 2
2
=

=
E
E E
=
y Y
b a Y y Y
r

Regresi Polinomial (Y = I + jX + kX
2
)
Y = ni + jX + kX
2
10 i + 5000j + 3,325x10
6
k (i)
XY = iX + jX
2
+ kX
3
5000 i + 3,325x10
6
j + 2,4875 x10
9
k (ii)
X
2
Y = iX
2
+ jX
3
+ kX
4
3,325x10
6
i + 2,4875 x10
9
j + 1,983 x10
12
k (iii)

Dari persamaan i,ii dan iii diperoleh harga :
i = 0,19524 : j = 0,00219 ; k = - 4,943 x 10
-7

Y = 0,19524 + 0,00219 X 4,943 x 10
-7
X
2

( ) ( ) ( )
( )
992 , 0
39801 , 2
0195216 , 0 39801 , 2
2
2
2 2
2
=

=
E
E E
=
y Y
kX jX i Y y Y
r







DEFLECTI ON OF CURVED BARS APPARATUS
LABORATORI UM FENOMENA DASAR MESI N 2012/2013 173























DEFLECTI ON OF CURVED BARS APPARATUS
LABORATORI UM FENOMENA DASAR MESI N 2012/2013 174

Perhitungan statistik :
mm
n
Y
y 6135 , 1
10
135 , 16
= =
E
=
Regresi Linear
( )( ) ( )( )
( )
( )( ) ( )( )
( ) ( )
0442 , 0
5000 3325000 10
8 , 10802 5000 3325000 135 , 16
2 2 2
2
=

=
E E
E E E E
=
X X n
XY X X Y
a
( )( )
( )
( ) ( )( )
( ) ( )
0033 , 0
5000 3325000 10
135 , 16 5000 8 , 10802 10
2 2 2
=

=
E E
E E E
=
X X n
Y X XY n
b
Y = 0,003X 0,044
( ) ( ) ( )
( )
999 , 0
0699 , 9
001355 , 0 0699 , 9
2
2 2
2
=

=
E
E E
=
y Y
b a Y y Y
r

Regresi Polinomial (Y = I + jX + kX
2
)
Y = ni + jX + kX
2
10 i + 5000j + 3,325x10
6
k (i)
XY = iX + jX
2
+ kX
3
5000 i + 3,325x10
6
j + 2,4875 x10
9
k (ii)
X
2
Y = iX
2
+ jX
3
+ kX
4
3,325x10
6
i + 2,4875 x10
9
j + 1,983 x10
12
k (iii)

Dari persamaan i,ii dan iii diperoleh harga :
i = - 0,04803 : j = 0,003338 ; k = - 2,273 x 10
-8

Y = - 0,04803 + 0,003338 X2,273 x 10
-8

( ) ( ) ( )
( )
1
0699 , 9
001328 , 0 0699 , 9
2
2
2 2
2
=

=
E
E E
=
y Y
kX jX i Y y Y
r







DEFLECTI ON OF CURVED BARS APPARATUS
LABORATORI UM FENOMENA DASAR MESI N 2012/2013 175























DEFLECTI ON OF CURVED BARS APPARATUS
LABORATORI UM FENOMENA DASAR MESI N 2012/2013 176

Perhitungan statistik :
mm
n
Y
y 8175 , 0
10
175 , 8
= =
E
=
Regresi Linear
( )( ) ( )( )
( )
( )( ) ( )( )
( ) ( )
044 , 0
5000 3325000 10
25 , 5363 5000 3325000 175 , 8
2 2 2
2
=

=
E E
E E E E
=
X X n
XY X X Y
a
( )( )
( )
( ) ( )
( ) ( )
0015 , 0
5000 3325000 10
175 , 8 5000 25 , 5363 10
2 2 2
=

=
E E
E E E
=
X X n
Y X XY n
b
Y = 0,0015X + 0,044
( ) ( ) ( )
( )
999 , 0
973 , 1
0006391 , 0 973 , 1
2
2 2
2
=

=
E
E E
=
y Y
b a Y y Y
r

Regresi Polinomial (Y = I + jX + kX
2
)
Y = ni + jX + kX
2
10 i + 5000j + 3,325x10
6
k (i)
XY = iX + jX
2
+ kX
3
5000 i + 3,325x10
6
j + 2,4875 x10
9
k (ii)
X
2
Y = iX
2
+ jX
3
+ kX
4
3,325x10
6
i + 2,4875 x10
9
j + 1,983 x10
12
k (iii)

Dari persamaan i,ii dan iii diperoleh harga :
i = 0.0313: j = 0.001624; k = -7,8 x 10
-8

Y = 0.0313+ 0.001624X - 7,8 x 10
-8
X
2

( ) ( ) ( )
( )
999 , 0
973 , 1
0.0003207 973 , 1
2
2
2 2
2
=

=
E
E E
=
y Y
kX jX i Y y Y
r







DEFLECTI ON OF CURVED BARS APPARATUS
LABORATORI UM FENOMENA DASAR MESI N 2012/2013 177























DEFLECTI ON OF CURVED BARS APPARATUS
LABORATORI UM FENOMENA DASAR MESI N 2012/2013 178

Perhitungan statistik :
mm
n
Y
y 9865 , 0
10
865 , 9
= =
E
=
Regresi Linear
( )( ) ( )( )
( )
( )( ) ( )( )
( ) ( )
0833 , 0
5000 3325000 10
75 , 6697 5000 3325000 865 , 9
2 2 2
2
=

=
E E
E E E E
=
X X n
XY X X Y
a
( )( )
( )
( ) ( )
( ) ( )
00214 , 0
5000 3325000 10
865 , 9 5000 75 , 6697 10
2 2 2
=

=
E E
E E E
=
X X n
Y X XY n
b
Y = 0,00214 X 0,0833
( ) ( ) ( )
( )
925 , 0
7877 , 3
284 , 0 7877 , 3
2
2 2
2
=

=
E
E E
=
y Y
b a Y y Y
r

Regresi Polinomial (Y = I + jX + kX
2
)
Y = ni + jX + kX
2
10 i + 5000j + 3,325x10
6
k (i)
XY = iX + jX
2
+ kX
3
5000 i + 3,325x10
6
j + 2,4875 x10
9
k (ii)
X
2
Y = iX
2
+ jX
3
+ kX
4
3,325x10
6
i + 2,4875 x10
9
j + 1,983 x10
12
k (iii)

Dari persamaan i,ii dan iii diperoleh harga :
i = -0,04528 : j = 0,001912 ; k = 2,7 x 10
-7

Y = -0,04528 + 0,001912 X+2,7 x 10
-7
X
2
( ) ( ) ( )
( )
997 , 0
7877 , 3
0079 , 0 7877 , 3
2
2
2 2
2
=

=
E
E E
=
y Y
kX jX i Y y Y
r







DEFLECTI ON OF CURVED BARS APPARATUS
LABORATORI UM FENOMENA DASAR MESI N 2012/2013 179

4.5.2 Contoh Perhitungan
Spesimen 1 defleksi horizontal
a = 75 b = 75
R = 75 mm

=
(

+ + +
(

|
.
|

\
|
+ = A
2 2
2
2
1
2
2 2
2
2
R b ab
bR
EI
W R
a
EI
WR
p
t

(

+ + + +
(

|
.
|

\
|
+ =
2
75 . 75
2
75 . 75
75 . 75 75 . 75 . 2
35893 , 69 . 10 . 2
50
2
75
1
2
75
35893 , 69 . 10 . 2
75 . 50
2 2
2 2
7 7
2
t

= 0,06417 mm
Spesimen 1 defleksi vertikal
a = 75 b = 75
R = 75 mm

| |
2 2 2
2 2 2
2 2
4 2 3
bR ab b a
EI
W
aR
R a
EI
WR
EI
Wa
w + + +
(

+ + + = A
t t

| |
2 2 2
2 2
7 7
2
75 . 75 75 . 75 . 2 75 75
50
75 . 20
4
75 .
2
75
35893 , 69 . 10 . 2
75 . 50
35893 , 69 . 10 . 2 . 3
0 . 50
+ + +
(

+ + + =
EI
t t

= 0,12704 mm



DEFLECTI ON OF CURVED BARS APPARATUS
LABORATORI UM FENOMENA DASAR MESI N 2012/2013 180

Spesimen 2 defleksi horizontal.
a = 0 b = 0
R = 75

EI
WR
p
2
3
= A
35893 , 69 . 10 . 2 . 2
150 . 50
7
3
=

= 0,0608 mm
Spesimen 2 defleksi vertikal.
a = 0 b = 0
R = 75

EI
WR
w
4
3
t
= A
35893 , 69 . 10 . 2 . 4
150 . 50 . 4
7
3
=

=0,0955 mm









DEFLECTI ON OF CURVED BARS APPARATUS
LABORATORI UM FENOMENA DASAR MESI N 2012/2013 181

4.5.3 Grafik dan Pembahasan
1. Hubungan beban dengan defleksi horizontal spesimen 1







Pembahasan :
Defleksi horizontal adalah perubahan bentuk pada balok dalam arah horizontal akibat adanya
pembebanan yang diberikan pada batang. Spesimen 1 memiliki ukuran a = 75, R = 75 mm, b
= 75 diberi pembebanan pada curved bars apparatus sehingga mengalami defleksi horizontal.
Pada spesimen 1 terjadi defleksi horizontal. Dalam grafik menunjukan hubungan antara
defleksi horizontal yang terjadi akibat beban yang diberikan pada curved bars apparatus.
Semakin besar beban yang diberikan, defleksi yang terjadi juga semakin besar. Hal ini sesuai
dengan rumus
(

+ + + +
(

|
.
|

\
|
+ = A
2 2 2
1
2
2 2
2
2
R b ab
bR abR
EI
W R
a
EI
WR
p
t

Dari rumus tersebut menunjukan bahwa defleksi berbanding lurus dengan beban (massa).
Defleksi teoritis memiliki E dan I yang konstan sehingga grafik cenderung lurus.



DEFLECTI ON OF CURVED BARS APPARATUS
LABORATORI UM FENOMENA DASAR MESI N 2012/2013 182

Pada grafik diatas menunjukan bahwa grafik defleksi aktual berada di atas defleksi teoritis.
Hal ini disebabkan oleh :
a. Modulus elastisitas (E) aktual yang semakin kecil. Karena pembebanan yang berulang-
ulang saat penambahan beban sehingga regangan yang terjadi semakin besar.
b. Momen Inersia pada batang yang berubah. Perubahan momen inersia disebabkan adanya
perubahan dimensi benda karena pembebanan statis.





























DEFLECTI ON OF CURVED BARS APPARATUS
LABORATORI UM FENOMENA DASAR MESI N 2012/2013 183

2. Hubungan beban dengan defleksi vertikal spesimen 1







Gambar 4.16 Hubungan Pengaruh Beban dengan defleksi vertikal spesimen 1
Pembahasan :
Defleksi vertikal adalah perubahan bentuk pada batang dalam arah vertikal akibat adanya
pembebanan yang diberikan pada batang. Spesimen 1 memiliki ukuran a : 75, R : 75 mm, b :
75 diberi pembebanan pada curved bars apparatus sehingga mengalami defleksi vertikal
Pada grafik tersebut menunjukan hubungan antara defleksi vertikal yang terjadi (aktual &
teoritis) akibat beban yang diberikan pada curved bars apprattus. Semakin besar beban yang
diberikan,defleksi yang terjadi juga semakin besar. Hal ini sesuai dengan rumus :
| |
2 2 2
2 2 2
2 2
4 2 3
bR ab b a
EI
W
aR
R a
EI
WR
EI
Wa
w + + +
(

+ + + = A
t t

Pada grafik hubungan antara beban dengan defleksi pada pembebanan vertikal menunjukkan
bahwa defleksi aktual berada di atas defleksi teoritis hal ini disebabkan karena
a. Modulus elastisitas (E) aktual yang semakin kecil. Karena pembebanan yang berulang-
ulang saat penambahan beban sehingga regangan yang terjadi semakin besar.
b. Momen Inersia pada batang yang berubah. Perubahan momen inersia disebabkan adanya
perubahan dimensi benda karena pembebanan statis.


DEFLECTI ON OF CURVED BARS APPARATUS
LABORATORI UM FENOMENA DASAR MESI N 2012/2013 184

3. Hubungan beban dengan defleksi horizontal spesimen 2







Pembahasan :
Defleksi horizontal adalah perubahan bentuk pada balok dalam arah horisontal akibat adanya
pembebanan yang diberikan pada batang. Spesimen 2 memiliki ukuran a = 0, R = 75 mm, b =
0 mm diberi pembebanan pada curved bars apparatus sehingga mengalami deflesksi
horizontal
Pada grafik tersebut menunjukan hubungan antara defleksi vertikal yang terjadi
(aktual & teoritis) akibat beban yang diberikan pada curved bars apprattus. Semakin besar
beban yang diberikan,defleksi yang terjadi juga semakin besar. Hal ini sesuai dengan rumus :
EI
WR
p
2
3
= A
Dari rumus tersebut menunjukkan bahwa defleksi berbanding lurus dengan
massa(beban) defleksi teoritis memiliki E dan I yang konstan sehingga grafik cenderung
lurus. Pada grafik diatas menunjukkan bahwa defleksi actual di atas defleksi teoritis, hal ini
disebabkan oleh :
a. Momen Inersia pada batang yang berubah. Perubahan momen inersia disebabkan adanya
perubahan dimensi benda karena pembebanan statis.
b. Modulus elastisitas (E) aktual yang semakin kecil. Karena pembebanan yang berulang-
ulang saat penambahan beban sehingga regangan yang terjadi semakin besar.


DEFLECTI ON OF CURVED BARS APPARATUS
LABORATORI UM FENOMENA DASAR MESI N 2012/2013 185

4. Hubungan beban dengan defleksi vertikal spesimen 2








Pembahasan :
Defleksi vertikal adalah perubahan bentuk pada batang dalam arah vertikal akibat adanya
pembebanan yang diberikan pada batang. Spesimen 2 memiliki ukuran a : 0 mm, R : 75 mm,
b : 0 mm diberi pembebanan pada curved bars apparatus sehingga mengalami defleksi vertical
Pada grafik tersebut menunjukkkan hubungan antara defleksi vertical yang terjadi (actual &
teoritis) akibat beban yang diberikan pada curved bars apprattus semakin besar beban yang
diberikan,defleksi yang terjadi juga semakin besar. Hal ini sesuai dengan rumus :
EI
WR
w
4
3
t
= A
Pada grafik hubungan antara beban dengan defleksi pada pembebanan vertikal menunjukkan
bahwa defleksi actual berada dibawah defleksi teoritis hal ini disebabkan karena
a. Modulus elastisitas (E) aktual yang semakin kecil. Karena pembebanan yang
berulang-ulang saat penambahan beban sehingga regangan yang terjadi semakin besar.
b. Momen Inersia pada batang yang berubah. Perubahan momen inersia disebabkan
adanya perubahan dimensi benda karena pembebanan statis.


DEFLECTI ON OF CURVED BARS APPARATUS
LABORATORI UM FENOMENA DASAR MESI N 2012/2013 186

5. Hubungan Pengaruh Beban dengan defleksi horizontal dari 4 spesimen.











Pembahasan :
Pada grafik defleksi horizontal antar spesimen dapat dilihat keseragaman yaitu defleksi
horizontal senantiasa bertambah besarnya seiring dengan penambahan beban, atau berbanding
lurus dengan pembebanan. Urutan defleksi horizontal dari yang terkecil adalah spesimen 3-
spesimen 2-spesimen 4-spesimen 1.

Spesimen 3 Spesimen 4 Spesimen 1 Spesimen 2
a = 0
R = 75 mm
b = 75 mm
a = 150 mm
R = 0
b = 150 mm
a = 75 mm
R = 75 mm
b = 75 mm
a = 0
R = 150 mm
b = 0


DEFLECTI ON OF CURVED BARS APPARATUS
LABORATORI UM FENOMENA DASAR MESI N 2012/2013 187

Defleksi horizontal antar spesimen dipengaruhi oleh faktor bentuk dari masing-masing
spesimen.
- Panjang lengan, semakin besar panjang lengan maka momen gaya yang dihasilkan
semakin besar sehingga defleksi yang terjadi lebih besar.
- Jari-jari kelengkungan (radius) pada spesimen menimbulkan distribusi tegangan
sehingga defleksi horizontal yang terjadi lebih besar.
- Sudut atau tanpa adanya radius menimbulkan pemusatan tegangan sehingga defleksi
horizontal yang terjadi lebih kecil dibandingkan tanpa sudut.
Berbagai pengaruh defleksi tersebut dijelaskan dalam rumus :
(

+ + + +
(

+
|
.
|

\
|
= A
2 2 2
1
2
2 2
2
2
R v ab
bR abR
EI
W R
a
EI
WR
p
t

Keterangan : p : defleksi horizontal (mm)
W : beban (gram)
E : modulus elasisitas (kg/mm
2
)
I : momen inersia (mm
4
)
a : lengan horizontal (mm)
b : lengan vertikal (mm)
R : Radius kelengkungan (mm)
Pada grafik perbandingan defleksi horizontal ini, spesimen 2 mengalami defleksi terbesar
dikarenakan tidak adanya lengan sehingga momen yang dihasilkan kecil. Selain itu terdapat
radius yang besar yaitu 150mm sehingga tegangan yang terjadi terdistribusi ke seluruh
spesimen
Pada spesimen 1, defleksi horizontalnya berada di bawah spesimen 2 dikarenakan mempunyai
panjang lengan (a) dan jari-jari kelengkungan. Dengan panjang lengan terbesar kedua (75mm)
maka menghasilkan momen gaya yang cukup besar disertai adanya radius, maka tegangan
didistribusikan hingga lengan (b) sehingga defleksi horizontal yang terjadi paling besar..


DEFLECTI ON OF CURVED BARS APPARATUS
LABORATORI UM FENOMENA DASAR MESI N 2012/2013 188

Pada spesimen 4, defleksi horizontalnya berada di bawah spesimen 1 dikarenakan tidak
adanya radius. Adanya sudut menimbulkan pemusatan tegangan sehingga defleksi hanya
terjadi pada lengan (a), sehingga kurang berpengaruh terhadap defleksi horizontal.
Pada spesimen 3, defleksi horizontalnya berada terkecil dikarenakan pengaruh radius yang
kecil di antara semua spesimen. Radius yang semakin kecil menyebabkan distribusi tegangan
yang kecil sehingga defleksi yang terjadi di bawah spesimen 2 yang mempunyai radius besar.


















DEFLECTI ON OF CURVED BARS APPARATUS
LABORATORI UM FENOMENA DASAR MESI N 2012/2013 189

6. Hubungan Pengaruh Beban dengan defleksi vertikal dari 4 spesimen.







Pembahasan:
Pada grafik defleksi vertikal teoritis antar spesimen diperoleh hasil bahwa pada setiap
spesimen besarnya defleksi vertikal berbanding lurus dengan pembebanan yang diberikan.
Urutan defleksi vertikal dari yang terkecil adalah spesimen 3-spesimen 2-spesimen 1-
spesimen 4.

Spesimen 3 Spesimen 2 Spesimen 1 Spesimen 4
a = 0
R = 75 mm
b = 75 mm
a = 0
R = 150 mm
b = 0
a = 75 mm
R = 75 mm
b = 75 mm
a = 150 mm
R = 0
b = 150 mm
Besarnya defleksi tersebut dipengaruhi oleh bentuk dari masing-masing spesimen.
Faktor-faktor tersebut antara lain :


DEFLECTI ON OF CURVED BARS APPARATUS
LABORATORI UM FENOMENA DASAR MESI N 2012/2013 190

- Panjang lengan, semakin besar panjang lengan maka momen gaya yang dihasilkan
semakin besar sehingga defleksi yang terjadi lebih besar.
- Jari-jari kelengkungan (radius) pada spesimen menimbulkan distribusi tegangan
sehingga defleksi vertikal yang terjadi lebih kecil.
- Sudut atau tanpa adanya radius menimbulkan pemusatan tegangan sehingga defleksi
vertikal yang terjadi lebih besar dari spesimen dengan radius.
Berbagai pengaruh defleksi tersebut dijelaskan dalam rumus :
| |
2 2 2
2 2 2
2 2
4 2 3
bR ab b a
EI
W
aR
R a
EI
WR
EI
Wa
W + + +
(

+ + + = A
t t

Keterangan : w : defleksi vertikal (mm)
W : beban (gram)
E : modulus elasisitas (kg/mm
2
)
I : momen inersia (mm
4
)
a : lengan horizontal (mm)
b : lengan vertikal (mm)
R : Radius kelengkungan (mm)
Pada spesimen 1 defleksi vertikalnya yang terjadi di bawah defleksi vertikal spesimen 4
dikarenakan adanya radius sehingga tegangan didistribusikan ke seluruh spesimen dan
menghasilkan defleksi yang kecil. Adanya lengan menimbulkan momen gaya yang
menyebabkan defleksi vertikal lebih besar dari spesimen 2 dan 3.
Pada spesimen 2 defleksi vertikalnya di bawah grafik spesimen 1 dikarenakan tidak adanya
lengan sehingga momen gaya yang timbul lebih kecil. Adanya radius yang paling besar
menyebabkan distribusi tegangan yang besar pula sehingga defleksinya di atas spesimen 3.
Pada spesimen 3 defleksi vertikalnya di bawah grafik spesimen 2 dikarenakan dengan radius
yang lebih kecil sehingga distribusi tegangannya lebih kecil. Tidak adanya lengan
menyebabkan momen gaya yang timbul lebih kecil dari lainnya sehingga defleksi vertikalnya
kecil.


DEFLECTI ON OF CURVED BARS APPARATUS
LABORATORI UM FENOMENA DASAR MESI N 2012/2013 191

Pada grafik spesimen 4, mengalami defleksi vertikal terbesar dikarenakan adanya bentuk
sudut yang menimbulkan pemusatan tegangan. Sehingga tegangan yang terjadi dipusatkan
sepanjang lengan (a) dan mengakibatkan defleksi vertikal terbesar.
































DEFLECTI ON OF CURVED BARS APPARATUS
LABORATORI UM FENOMENA DASAR MESI N 2012/2013 192

4.6 Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
- Faktor-faktor yang mempengaruhi defleksi adalah massa dari beban. Makin besar
massanya maka makin besar pula defleksinya. Kemudian faktor lainnya yang berpengaruh
adalah panjang lengan, jari-jari kelengkungan (radius), dan sudut pada batang.
- Urutan defleksi yang paling besar dari keempat spesimen adalah spesimen 4, spesimen 1,
spesimen 2, spesimen 3.

2.Saran
- Kegiatan praktikum sebaiknya dilaksanakan diluar jam kuliah agar tidak mengganggu
jadwal perkuliahan praktikan maupun asisten.
- Sebaiknya praktikan diperkenalkan dengan alat lain yang menunjang praktikum.

You might also like