You are on page 1of 17

BAB I PENDAHULUAN Tanaman karet merupakan salah satu komoditi perkebunan yang menduduki posisi cukup penting sebagai

sumber devisa non migas bagi Indonesia, sehingga memiliki prospek yang cerah. Oleh sebab itu upaya peningkatan produktifitas usahatani karet terus dilakukan terutama dalam bidang teknologi budidayanya (Anwar, 2 !".#aret adalah tanaman perkebunan tahunan berupa pohon batang lurus.$ohon karet pertama kali hanya tumbuh di %rasil, Amerika &elatan, namun setelah percobaan berkali'kali oleh (enry )ickham, pohon ini berhasil dikembangkan di Asia Tenggara, di mana sekarang ini tanaman ini banyak dikembangkan sehingga sampai sekarang Asia merupakan sumber karet alami.*i Indonesia, +alaysia dan &ingapura tanaman karet mulai dicoba dibudidayakan pada tahun !,-..Tanaman karet pertama di Indonesia ditanam di #ebun /aya %ogor (*eptan, 2 .". Indonesia pernah menguasai produksi karet dunia, namun saat ini posisi Indonesia didesak oleh dua negara tetangga +alaysia dan Thailand.0ebih dari setengah karet yang digunakan sekarang ini adalah sintetik, tetapi beberapa 1uta ton karet alami masih diproduksi setiap tahun, dan masih merupakan bahan penting bagi beberapa industri termasuk otomotif dan militer (+aryadi, 2 2". Tanaman karet ( (evea brasilliensis +uell Arg " adalah tanaman getah'getahan. *inamakan demikian karena golongan ini mempunyai 1aringan tanaman yang banyak mengandung getah ( lateks " dan getah tersebut mengalir keluar apabila 1aringan tanaman terlukai (&antosa, 2 -". Tanaman karet berupa pohon dengan ketinggian bisa mencapai !2 m sampai 22 m. %atang tumbuh lurus dan memiliki percabangan yang tinggi keatas. %atang tersebut berbentuk silindris atau bulat, kulit kayunya halus, rata'rata berwarna pucat hingga kecoklatan, sedikit bergabus (&iregar,!332".

BAB II KONSEPSI PHT LEVEL IV

$engelolaan perkebunan karet sering mengalami kendala, antara lain masalah organisme pengganggu tumbuhan (O$T" terutama masalah penyakit. (ampir seluruh bagian tanaman karet men1adi sasaran infeksi dari se1umlah penyakit tanaman, mulai dari 1amur akar, penyakit bidang sadap, 1amur upas sampai pada penyakit gugur daun. $enyakit karet telah mengakibatkan kerugian ekonomis dalam 1umlah miliaran rupiah karena tidak hanya kehilangan produksi akibat kerusakan tanaman tetapi 1uga mahalnya biaya yang diperlukan dalam pengendaliannya. *iperkirakan kehilangan produksi setiap tahunnya akibat kerusakan oleh penyakit karet mencapai 2'!24. &esuai dengan undang'undang tentang sistem budidaya tanaman nomor !2 tahun !332 dan peraturan pemerintah no . tahun !332 bahwa kegiatan perlindungan tanaman merupakan tanggung 1awab pemerintah dan masyarakat yang dilaksanakan dengan mengimplementasikan pengendalian hama terpadu ($(T" yang aman terhadap manusia dan lingkungan. *alam mengimplementasikan $(T ada 5 prinsip yang harus dilakukan mulai dari budidaya tanaman sehat, konservasi dan pemanfaatan musuh alami, pengamatan berkala dan berkesinambungan serta pemilik lahan6petani secara individu dan kelompoknya telah men1adi ahli $(T atau mandiri dalam pengambilan keputusan di dalam pengelolaan kebunnya. $eran perlindungan perkebunan sangat diperlukan untuk mengatasi masalah yang semakin besar dan kompleks ini. &ampai saat ini, cara'cara penanggulangan hama pada karet yang dian1urkan dapat berupa kombinasi dari aspek kultur teknis, manipulasi lingkungan dan atau penggunaan pestisida, atau masing'masing aspek tersebut. #husus

dalam penggunaan pestisida, perlu diperhatikan akan dampak negatifnya terhadap manusia, lingkungan, tanaman, dan organisme pengganggunya sendiri. 7enis'1enis hama pada tanaman karet dan pengendaliannya8 !. #utu lak (laccifer greeni 9hamberlis" +enyerang dan menghisap cairan 1aringan tanaman karet sehingga ranting' rantingnya 1adi lemah dan daunnya berguguran , membentuk 1elaga hitam pada permukaan daun sehingga menghambat fotositesis. $emberantasan menggunakan kimiawi (Anthio : ;9< ,!24=&urfaktan 9itrowett< , 224, Albolineum 24, >ormalin ,!24" atau rotansi : minggu sampai dengan serangga habis dibasmi. 2. #utu &calle Insect (&aissetia nigru" #utu ini 1uga menghisap cairan tanaman. $emberantasan menggunakan Albolineum (24" disemprot dengan rotasi !' 2mg, Tamorun ( . 2' .!4" disemprot dengan rotasi !'2 minggu sampai serangga hilang. :. +ealy %ugs (>errisana ?irgata" +enyerang pucuk daun tanaman muda @ bagian bawah helaian daun tanaman di pembibitan. sehingga tanaman melengkung dan daun' daunnya men1adi keriting. $emberantasannya menggunakan Albolineum dan Tamorun.

5. Tarsonemus translucens (tungau karet" +enghisap cairan sel yang membentuk bintik'bintik kuning pada daun muda tanaman gugur. bibit dipersemian sehingga daun muda tersebut akan

Tindakan kuraktif dilakukan dengan blowing (serbuk belerang 2'! kg6hektar", model !4 (dosis : .!4 dengan volum cairan 2 '5 liter6hektar", ;ndrin !3.24, ;9 kadar liter6hektar. BAB III TINJAUAN TEKNOLOGI PENGENDALIAN

Penyakit Kering Alur Sadap #ering alur sadap (#A&" atau dikenal dengan istilah kulit dalam cokelat (bruine binnenbast atau brown bark atau bark dryness atau brown bast" yang sering disingkat men1adi %% merupakan penyakit yang sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab utamanya. $enyakit ini telah diketahui se1ak awal budidaya karet dilakukan dan akhir'akhir ini mulai menimbulkan masalah serius di beberapa negara penghasil karet alam (>airuAah, 2 !!". $enyakit #ering Alur &adap (#A&" mengakibatkan kekeringan alur sadap sehingga tidak mengalirkan lateks, namun penyakit ini tidak mematikan tanaman (Anwar, 2 .".

Be1ala #A& ditandai dengan terdapatnya bagian'bagian alur sadap yang tidak mengeluarkan lateks. %agian'bagian tersebut kemudian meluas dan akhirnya seluruh pohon tidak mengeluarkan lateks sama sekali. #ulit sebelah dalam bagian yang sakit berubah warna men1adi cokelat (&emangun, 2 ".

Akibat perubahan hormon di sekitar kulit yang mati adakalanya terbentuk kambium sekunder sehingga men1adi pecah'pecah atau terbentuk ton1olan' ton1olan yang tidak teratur, sehingga penyadapan sulit

dilakukan (>airuAah, 2 !!".

ara Pengendalian Csaha'usaha untuk mencegah penyakit kekeringan kulit dapat dilakukan dengan cara penanaman klon tahan, kultur teknis yang sesuai dan eksploitasi yang tepat (>airuAah, 2 !!". *alam hubungannya dengan pengobatan, bagian kulit yang terserang sebaiknya diisolasi dengan membuat batas antara yang sakit dan yang sehat baik secara vertikal dan horiAontal. %atas yang sakit selan1utnya ditoreh sampai menyentuh kambium. 7aringan yang sakit kemudian dikerok dan ditutup dengan obat penutup luka (>airuAah, 2 !!". +enurut >airuAah, 2 !! batasan'batasan dalam hubungannya dengan frekuensi sadap dan penggunaan stimulant dibuat sebagai berikut8 a. 7ika 1umlah tanaman yan terinfeksi mencapai 224 pada suatu areal dilakukan penurunan intensitas sadap. b. 7ika 1umlah tanaman yang terinfeksi sekitar ! 4 penyadapan normal tetap dilakukan tetapi tanpa menggunakan stimulant c. 7ika terdapat infeksi !6,& maka penyadapan normal tetap dilaksanakan dan penggunaan stimulant tetap dilakukan d. 7ika infeksi sekitar antara !6,&':6,& pemakaian stimulant dihentikan selama . bulan dan kulit terinfeksi dikerok serta dibuat alur isolasi antara batas kulit sakit dan sehat
5

e. 7ika infeksi mencapai 56,& atau lebih penyadapan dihentikan selama . bulan atau lebih f. Tanaman'tanaman yang terserang berat dimana pembuatan parit isolasi tidak mungkin dilakukan lagi, disarankan untuk disadap berat pada bagian yang masih mengeluarkan lateks. +engistirahatkan tanaman tersebut tidak akan menyembuhkan penyakit. Penyakit !idang "adap #$uldy r$t % !u"uk kapang & $enyebab penyakit . $enyakit ini disebabkan oleh cendawan 9eratostomella fimbriata ( ; l l . e t (als" ;ll. *engan sinonim &phaeronema fimbriata (;C. e t (als" &acc, (&emangoen,, 03-!". 9endawan ini termasuk klas Ascomycetes, sub klas $lectomycetidae, ordo +icraascales, famili Ophiostomateceae (AleDopoulus, !3,!". $enyebaran penyakit. $enyakit ini disebarkan oleh spora yang terbawa angin, serangga, pisau sadap,, tangan dan pakaian penyadap ((ilton, !3-2". Be1ala serangan. $ada bidang sadap yang terserang tampak bercak'bercak cekung yang letaknya dekat sekali di atas irisan sadap. %ercak meluas men1adi garis hitam yang se1a1ar dengan irisan sadap E(ilton, 1975). 7ika udara sangat lembab, garis'garis hitam tersebut ditutupi oleh cendawan seperti beludru, berwarna putih keabu'abuan (&emangoen, !3-!". 7ika serangan cendawan penyebab mouldy rot telah meluas (berarti cendawan telah masuk ke dalam kambium" pada kulit timbul luka'luka yang menyebabkan pohon tidak dapat disadap lagi (&oedarso, !32.". >aktor'faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit. &pora cendawan penyebab mouldy rot memerlukan banyak air untuk pertumbuhannya, oleh karena itu penyakit tersebut meluas pada musim penghu1an. $ertanaman karet yang rapat dan lembab dengan tanaman penutup tanah yang terlalu perkembangan penyakit tersebut (&oedarso,!32.".
6

tinggi menun1ang

&istim penyadapan yang terlalu dalam 1uga membantu mempermudah timbulnya mouldy rot. &elain itu klon karet yang peka ()/ ! ! dan 09% !:2 " menambah beratnya penyakit bidang sadap (Anonim, !3--". $engendalian. $enyakit mouldy rot dapat di kendalikan secara preventif dengan pembabadan atau pengurangan tanaman. penutup tanah sehingga keadaan pertananan tidak terlalu lembab. &elain itu dilakukan. $enghentian penyadapan sementara waktu untuk mencegah penyebaran spora melalui pisau sadap. $isau sadap yang digunakan sebaiknya diidentifikasi dengan fungisida I A a l 2 3. (Anonim,!3--". Cntuk tindakan kuratif Anonim, !.3--". $engolesan fungisida dilakukan dengan interval waktu - hari dan caranya pengolesan membentuk 1alur se1a1ar irisan sadap, setiaggi lebih kurang 2 cm di atas irisan sadapnya ()id1anarko, !.3-!". dapat dilakukan dengan pengolesan fungisida seperti *ifolatan, >ylomac 3 3., I A a l 2 4 dan %enlate ($rawirosoemard1o, !3-- dan terlebih dahulu

BAB IV 'O()ULASI %SOP& PHT

*+ Hayati $engendalian hayati dilakukan ketika sudah nampak serangan dilahan, pengendalian secara hayati yakni pengendalian dengan menggunakan makhluk hidup lain untuk mengendalikan hama penyakit. +isalnya seperti $engendalian 7A$ menggunakan Agensia (ayati yaitu musuh alami Trichodherma koningii sangat baik. *isebabkan agensia hayati tidak merusak lingkungan dan berefek menyembuhkan dan memusnahkan 7A$. +usuh alami 7A$ berupa Trichoderma koningii yaitu 1amur antagonis yang tumbuh di dalam tanah pada lapisan tanah yang sama dengan 7A$. 7amur ini secara alami berkembang biak di dalam tanah, namun tidak semua wilayah ditumbuhi. Cntuk itu perlu kita kembangkan, khususnya pada kebun'kebun karet. 7A$ akan mati apabila Trichoderma ditumbuhkan dan dikembangkan. ,+ kultur tekni" $engendalian secara kultur teknis ( Cultural control", pada prinsipnya merupakan cara pengendalian dengan memanfaatkan lingkungan untuk menekan perkembangan populasi hama. 9ontoh 8 a+ Pengel$laan Tana$engolahan tanah setelah panen larva'larva hama yang hidup di dalam tanah akan mati terkena alat'alat pengolahan seperti cangkul. *i samping itu akibat lain dari pengolahan tanah ini akan menaikkan larva dan telur dari dalam tanah ke permukaan tanah. *engan demikian larva'larva dan telur larva akan dimakan burung atau mati terkena cahaya matahari langsung.

!+ Sanita"i *engan membersihkan tempat'tempat yang kemungkinan digunakan oleh opt untuk berkembang biak, berlindung, berdiapause, maka perkembangan opt tanaman dapat dicegah. .+ Pe#upukan $enggunaan pupuk men1adikan tanaman sehat dan lebih mudah mentoleransi serangan opt tanaman. d+ Iriga"i $engolahan air dapat menghalangi perkembangan opt tertentu. Akan tetapi bila cara pengolahan air kurang tepat dapat mengakibatkan peningkatan perkembangan populasi hama tanaman. e+ Strip /ar#ing

&erangan opt tertentu dapat di atasi dengan cara Fcatch cropG yaitu bercocok tanam secara berselang seling, antara tanaman yang berumur pan1ang dan tanaman berumur pendek. /+ ($ta"i tana#an dan pengaturan 0aktu tana#

+enanam tanaman yang berbeda'beda 1enisnya dalam satu tahun dapat memutus atau memotong daur hidup opt terutama hama yang sifatnya monofagus (satu 1enis makanan".

BAB V (EKO)ENDASI I)PLE)ENTASI PHT DI KALTI)

Tanaman karet adalah tanaman iklim tropis yang hidup baik pada daerah dataran rendah dengan curah hu1an optimal antara 22 kelembaban nisbi (/h" berkisar antara -2'3 4. '5 mm6tahun dan +aka bila kita lihat, daerah

#alimantan Timur lingkungannya cocok dengan yang dikehendaki oleh tanaman karet. Hamun faktor lingkungan hanyalah salah satu dari sekian faktor pendukung tumbuh baiknya tanaman karet. (ama dan penyait tanaman 1uga merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan dlam suatu proses budidaya. (ama dan penyakit yang sering menyerang tanaman karet adalah #utu lak (0accifer", $scudococcus 9itri, penyakit embun tepung, penyakit daun 9olletotrichum, penyakit kanker garis, penyakit 1amur upas, penyakit bidang sadapan, penyakit cendawan akar putih dan hama penyakit tanaman karet lainnya. *itin1au dari formulasi $($T yang telah di1elaskan pada halaman sebelumnya maka rekomendasi implementasi terhadap formulasi $($T yang cocok dan sesuai di terapkan di #alimantan Timur adalah *+ Kultur Tekni" )e#ili- la-an atau Ge$gra/i" $ada prinsipnya ini adalah memilih lahan yang tidak mengandung penyebab penyakit atau dikatakan 1uga FHon'Infested &oilG, atau Hon'Infested Area artinya tanah atau areal yang bebas dari infeksi dari infeksi dari pathogen penyebab penyakit. $emilihan lahan secara geografis bertu1uan memilih lahan untuk menumbuhkan atau menanam suatu tanaman yang memenuhi persyaratan tumbuh yang baik terutama tanah dan iklim atau ekologinya. %aik 1enis serta sifat tanahnya, topografi, kesesuaian tanah dan lain sebagainya, serta factor iklim

10

seperti suhu, kelembapan, cahaya matahari, curah hu1an, maupun tinggi tempat dari permukaan laut. Pe#akain !i!it atau !eni- yang tidak !erpenyakit 9ara'cara pengendaliannya sebagai berikut8 !. 2. :. 5. 2. %ibit atau bi1i serta benih yang sehat atau bebas se1ak semula +elakukan disinfested dari bibit (bi1i" $embersihan benih $engaturan waktu tanam bagi tanaman untuk menghasilkan benih

#ultutr 1aringan

U"a-a lain ter#a"uk pe#eli-araan tana#an untuk #en.ega- penyakit !. 2. :. 5. 2. .. $emilihan tempat +enyiapkan tanah (pengolahan tanah yang baik" $emeliharaan tanaman lainnya ( tanaman penutup tanah" $enyebaran benih atau bi1i yang tepat $enyianangan tanaman penggangu6pengendalian gulma $emangkasan tanaman.

)eng-ilangkan tana#an atau !agian tana#an yang tidak di"enangi %"anita"i lapangan dan tana#an& !. +engatur penyiangan gulma dan tanaman'tanaman pembantu

11

2. :. 5. 2.

+embongkar tanaman inang penganti lainya +embinasakan tanaman yang sakit +enghilangkan bagian'bagian tanaman yang sakit $encegahan dan tindakan kultur teknis lain

,+ Penggunaan Varieta" 1 Kl$n Ta-an )$uldy ($t *i daerah beriklim basah atau daerah yang sering mengalami serangan penyakit mouldy rot tidak dian1urkan menanam klon karet yang peka terhadap penyakit tersebut, seperti $/ ! -, 09% 5-3, 09% !:2 ,atau )/ ! !. &ebaiknya ditanami klon yang tahan tyerhadap penyakit ini seperti, BT ! atau A?/O& 2 :-. Ja#ur Upa" $ada daerah yang rawan penyakit ini ditanam klon yang resisten seperti A?/O& 2 :-, %$+ !, %$+ 25, dan $/ 2.! 2+ 'i"ik1)ekani" &ecara fisik dapat dilakukan pembongkaran tanaman yang sudah terifeksi, kemudian diiringi dengan pengendalian secara kimia ataupun biologi. &elain itu 1uga dengan memotong akar yang terserang, kemudian mengoleskan fungisida pada luka bekas pemotongan. 3+ Bi$l$gi &ebelum penanaman, lubang tanam ditaburi biakan 1amur Trichoderma harAianum yang telah dicampur dengan kompos sebanyak 2 tanam (! kg T. harAianum dicampur dengan 2 ! gram per lubang kg kompos6pupuk kandang". '!2
12

+enanam bibit tanaman yang sehat bebas dari 1amur akar putih. $ada radius : ' cm di sekeliling tanaman (seluas ta1uk tanaman" dilakukan penaburan !

gram serbuk belerang yang dibenamkan ke dalam tanah dengan menggunakan garpu. #egiatan ini diulang setiap . sampai !2 bulan sampai tanaman karet berumur . tahun. &ebagai pengganti belerang dapat digunakan pupuk Ammonium &ulfat (IA" sesuai dosis an1uran dengan cara ditaburkan di sekitar tanaman. *iantara tanaman karet tidak dian1urkan ditanami tanaman sela yang merupakan inang 1amur penyebab penyakit seperti ubi 1alar, ubi kayu dan sebagainya. 4+ Ki#ia $engendalian secara kimia menggunakan pestisida dilakukan ketika serangan dilapangan sangat tinggi dan 1ika tidak dikendalikan akan menyebabkan kerugian secara ekonomi, namun 1ika intensitas serangan tidak tinggi dan dapat ditoleransi maka pengendalian kimia tidak perlu dilakukan sekalipun digunakan dalam 1umlah yang sedikit.

9ara pengendalian penyakit 1amur akar putih pada areal pertanaman karet yang sudah terserang adalah8 a. *ari hasil pemeriksaan leher akar tanaman yang dicurigai dapat

diketahui tingkat serangan 1amur akar putih. Tanaman yang terserang berat atau telah mati6tumbang harus segera dibongkar secara menyeluruh dan dibakar di luar areal pertanaman. &isa'sisa akar harus dibersihkan kemudian bekas lubang dan 5 tanaman di sekitarnya ditaburi dengan Trichoderma harAianum yang telah dicampur dengan pupuk kandang sebanyak 2 gram per lubang atau tanaman. +enanam tanaman marygold (Tithonia diversifolia" di dalam bekas lubang yang dibongkar dan di sekitar tanaman karet dengan 1arak ! meter diantara 2 barisan tanaman. %ila masih memungkinkan untuk penyulaman, dibuat lubang tanam baru berukuran 5 D 5 D : cm. 0ubang ini ditaburi T. harAianum kemudian ditanam bibit karet stum tinggi. *i sekitar bibit ditaburi serbuk belerang atau pupuk IA sebanyak ! gram.

13

b.

Tanaman sakit dengan tingkat serangan ringan masih dapat diselamatkan

dengan cara membuka dan membuat lubang tanam : cm di sekitar leher akar dengan kedalaman sesuai serangan 1amur. %enang'benang 1amur yang menempel pada akar dikerok dengan alat yang sudah tumpul agar tidak melukai akar, bagian akar yang sudah busuk dipotong dan dikumpulkan untuk dibakar. %ekas kerokan dan potongan ditutup dengan ter dan IAal kemudian seluruh permukaan akar diolesi dengan fungisida yang direkomendasikan. &etelah luka mengering, akar ditutup kembali dengan tanam. ;mpat tanaman 1iran di sekitar tanaman sakit, ditaburi dengan T. harAianum dan pupuk IA. Tanaman yang telah diobati diperiksa kembali . bulan setelah pengolesan dengan membuka leher akar. %ila masih terdapat benang'benang 1amur, maka dilakukan pengobatan kembali. $engolesan atau penyiraman akar dilakukan setiap . bulan sekali sampai tanaman men1adi sehat. +etode penyiraman dilakukan pada tanaman muda dengan cara membuka tanah di sekitar tanaman sedalam ,'! cm sesuai umur tanaman. Agar tanaman yang pertanaman dan karet tidak musnah diserang oleh penyakit dengan hayati.

terutama penyakit akar putih maka perlu dicari metoda pengendalian efisien yang aman pestisida terhadap nabati lingkungan dan agensia pemanfaatan

efektif

mengkombinasikan

*ari pengendalian memanfaatkan agensia hayati adalah alternatif pengendalian yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut, terutama pemanfaatanbakteri /hiAobakteria Indigenus diantaranya pseudomonad fluoresen (Hasrun dkk, 2 dan Hasrun dkk, 2 -" dan %acillus spp (9hrisnawati dkk, 2 2 3" yang akhir'

akhir ini sebagai mikroorganisme antagonis telah banyak dimanfaatkan untuk pengendalian penyakit tanaman. $seudomonad fluoresen merupakan bakteri pengkolonisasi akar melalui penginduksi ketahanan tanaman dan antagonisme melalui antibiosis dan kompetisi dapat mengendalikan berbagai penyakit tanaman secara efektif dan

14

efisien. &eperti $seudomonas fluorescens strain 9(AO melalui siderofor yang dihasilkan, diantaranya pyoverdine (*efago et al., !33 (*efago et al., !33 cit. (an et al., !335", asam salisilad (+eyer et al., !332 cit. (an et al., !335", dan indol asetat cit. (an et al., !335" dapat menginduksi ketahanan terhadap Baeumannomyces graminis var tritici penyebab penyakit take J all pada gandum di lapangan secara efektif ()uthrich, !33! cit. (an et al., !335" dan patogen lain terbawa tanah di rumah kaca (*efago et al., !33 !335". #ombinasi penggunaan fungisida nabati (cengkeh dan nimba" dan agensia hayati %acillus spp, Trichoderma sp dan 9ytopaga sp dapat menekan serangan penyakit busuk akar putih anatara 5-', 4 pada 1ambu mete (Tombe, 2 ,". cit. (an et al.,

$estisida nabati ektrak daun Heem, bawang dan African mari gold dan $seudomonas fluorescens dan $. Aeruginosa dapat mengendalikan nematoda +eloidogyne incognita pada tanaman tomat (Abo';lyouusr et al, 2 ! ". >ormulasi $estisida nabati ekstrak daun *atura metel dan agensia hayati $seduomonas fluoresen !,$>! dan %acillus subtilis T/925 dapat mengendalikan penyakit layu fusarium tanaman pisang (Akila, et al. 2 !!".

15

DA'TA( PUSTAKA Ashari, &., !332. (ortikultura Aspek %udidaya. CI $ress, 7akarta. Andoko, A dan &etawan. !33-. $etu1uk 0engkap %udidaya #aret. $enebar &wadaya, 7akarta. *wi1oseputro.!335.$engantar >isiologi Tumbuhan.$T.Bramedia, $usataka 7aya. (artman, (, ).#racker., +.Anton.!3,!. $lant &cience. $rentice and (all.Inc, +ew 7ersey. http866ginaukim.com. 2 ! . #lon Cnggul Tnaman #aret. *akses $ada Tanggal 2. April 2 ! . http866dit1enbun.deptan.go.id6bbpptpmedan6berita'25,'teknologi'pengendalian' penyakit'kering'alur'sadap'kas.html http866repository.ipb.ac.id6bitstream6handle6!2:52.-,36232:26A,2srd http866www.icraf.org. 2 +usa, 0. 2 ,. #aret %udidaya. *iakses $ada Tanggal !: April. 2 ! .

.. *asar Ilmu Tanah. C&C $ress, +edan.

&ad1ad, +. !33:. %udidaya Tanaman $erkebunan. /a1awali $ress, 7akarta. &ianturi, (. 2 !. %udidaya Tanaman #aret. C&C $ress, +edan. .. +enigkatakan #ualitas #ompos. $T. Agromedia

&imamora dan &alundik. 2 $ustaka, 7akarta.

16

&teenis. !3-2. >lora. $aramitha, 7akarta. &utanto, /. 2 2. *asar' *asar Ilmu Tanah. #anisius, Kogyakarta.

&yamsulbahri.!33.. %ercocok Tanam Tanaman $erkebunan Tahunan. CB+ $ress, Kogyakarta. Tim $enulis $&. 2 )udianto, /.2 ,. $anduan 0engkap #aret. $enebar &wadaya, 7akarta.

5. +embuat &tek, 9angkok, dan Okulasi. #anisius, Kogyakarta

17

You might also like