You are on page 1of 10

Terapi Pre-eklampsia

Caroline Hutomo
Observer Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Atmaja a! "# Atmaja a$ %akarta

P&'(AHU)UA' Pre-eklampsia adalah kerusakan multisistem yang dihubungkan dengan hipertensi dan proteinuria; merupakan komplikasi yang umum terjadi dalam kehamilan. Sedangkan eklampsia, didefinisikan sebagai timbulnya satu atau lebih kejang yang berhubungan dengan sindrom pre-eklampsia; jarang terjadi namun merupakan komplikasi yang serius. Di UK eklampsia terjadi pada satu dari 2 kelahiran !Douglas "##$%, di negara miskin dan menengah terjadi pada " dari " dan " dari "& kelahiran !'() "#**%. +klampsia menyebabkan , . kematian-tahun di seluruh dunia, " . dari total kematian maternal. /engingat banyaknya kejadian eklampsia serta efeknya yang serius maka terapi pre-eklampsia menjadi penting. Selanjutnya akan dibahas berbagai terapi yang telah umum digunakan para praktisi klinik untuk pasien preeklampsiaeklampsia. 0ujuan farmakoterapi adalah untuk menurunkan angka kematian, men1egah komplikasi dan memperbaiki kondisi eklampsia. 2ntikon3ulsan diberikan pada eklampsia untuk men1egah kejang lebih lanjut dan juga diberikan pada pre-eklampsia dengan harapan men1egah kejang pertama dan dengan demikian diharapkan memperbaiki keadaan ibu dan anak Di United Kingdom, dia4epam popular digunakan sejak "#& dan fenitoin sejak "## namun penggunaan magnesium sulfat masih jarang. /agnesium sulfat telah digunakan se1ara luas selama puluhan tahun di 2merika Serikat dan akhir-akhir ini dikenal sebagai antikon3ulsan terpilih pada eklampsia. 5eberapa penelitian telah mengungkapkan bah6a magnesium sulfat merupakan obat pilihan untuk mengobati kejang eklamptik. Ditambah lagi dengan harganya yang murah maka dapat dikatakan magnesium sulfat merupakan drug of 1hoi1e untuk terapi eklampsia. Selain itu masih ada obat pilihan lain seperti fenitoin, dia4epam, hidrala4in, labetalol dan nifedipin. KAT&GO"* OBAT-OBATA' 2708K)79U:S27 /en1egah kambuhnya kejang dan mengakhiri akti3itas klinik dan elektrik kejang. ". /agnesium sulfat. 5eberapa penelitian telah mengungkapkan bah6a

magnesium sulfat merupakan drug of 1hoi1e untuk mengobati kejang eklamptik !dibandingkan dengan dia4epam dan fenitoin%. /erupakan antikon3ulsan yang efektif dan membantu men1egah kejang kambuh an dan mempertahankan aliran darah ke uterus dan aliran darah ke fetus. /agnesium sulfat berhasil mengontrol kejang eklamptik pada ;#,. kasus. Selain itu 4at ini memberikan keuntungan fisiologis untuk fetus dengan meningkatkan aliran darah ke uterus. /ekanisme kerja magnesium sulfat adalah menekan pengeluaran asetilkolin pada motor endplate. /agnesium sebagai kompetisi antagonis kalsium juga memberikan efek yang baik untuk otot skelet. /agnesium sulfat dikeluarkan se1ara eksklusif oleh ginjal dan mempunyai efek antihipertensi. Dapat diberikan dengan dua 1ara, yaitu 89 dan 8/. <ute intra3ena lebih disukai karena dapat dikontrol lebih mudah dan 6aktu yang dibutuhkan untuk men1apai tingkat terapetik lebih singkat. <ute intramuskular 1enderung lebih nyeri dan kurang nyaman, digunakan jika akses 89 atau penga6asan ketat pasien tidak mungkin. Pemberian magnesium sulfat harus diikuti dengan penga6asan ketat atas pasien dan fetus. 0ujuan terapi magnesium adalah mengakhiri kejang yang sedang berlangsung dan men1egah kejang berkelanjutan. Pasien harus die3aluasi bah6a refleks tendon dalam masih ada, pernafasan sekurangnya "2 kali per menit dan urine output sedikitnya " ml dalam $ jam. 0erapi magnesium biasanya dilanjutkan "2-2$ jam setelah bayi lahir ; dapat dihentikan jika tekanan darah membaik serta diuresis yang adekuat. Kadar magnesium harus dia6asi pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal, pada le3el =-* mg-dl. Pasien dengan urine output yang meningkat memerlukan
Hasil Penelitian

cdk 160/ vol. 35 no. 1 Jan - Feb 2008 13

dosis rumatan untuk mempertahankan magnesium pada le3el terapetiknya. Pasien dia6asi apakah ada tanda-tanda perburukan atau adanya kera1unan magnesium. Protokol pemberian magnesium menurut 0he Parkland /emorial (ospital, 5altimore, adalah sebagai berikut> $ g. magnesium sulfat 89 dalam , menit, dilanjutkan dengan " g. magnesium sulfat di1ampur dengan " ml lidokain 2. 8/ dibagi pada kedua bokong. 5ila kejang masih menetap setelah ", menit lanjutkan dengan pemberian 2 g. magnesium sulfat 89 dalam ?-, menit. Sebagai dosis rumatan, $ jam kemudian berikan , g.

magnesium sulfat 8/, ke1uali jika refleks patella tidak ada, terdapat depresi pernafasan, atau urine output @" ml dalam $ jam tersebut. 2tau dapat diberikan magnesium sulfat 2-$ g-jam 89. 5ila kadar magnesium ;" mg-dl dalam 6aktu $ jam setelah pemberian bolus maka dosis rumatan dapat diturunkan. :e3el terapetik adalah $,*-*,$ mg-dl. Dengan protokol di atas, biasanya serum magnesium akan men1apai $-& mg-dl pada pasien dengan distribusi 3olume normal dan fungsi ginjal yang normal. Penga6asan aktual serum magnesium hanya dilakukan pada pasien dengan gejala kera1unan magnesium atau pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal. Pasien dapat mengalami kejang ketika mendapat magnesium sulfat. 5ila kejang timbul dalam 2 menit pertama setelah menerima loading dose, kejang biasanya pendek dan tidak memerlukan pengobatan tambahan. 5ila kejang timbul ;2 menit setelah pemberian loading dose, berikan tambahan 2-$ gram magnesium. (osis+ *nisial+ $-= g. 89 bolus dalam ",-2 menit; bila kejang timbul setelah pemberian bolus, dapat ditambahkan 2 g. 89 dalam ?-, menit. Kurang lebih " -",. pasien mengalami kejang lagi setelah pemberian loading dosis. Dosis rumatan> 2-$ g.-jam 89 per drip. 5ila kadar magnesium ; " mg-dl dalam 6aktu $ jam setelah pemberian per bolus maka dosis rumatan dapat diturunkan. Pada /agpie Study, untuk keamanan, dosis magnesium dibatasi. Dosis a6al terbatas pada $ g. bolus 89, dilanjutkan dengan dosis rumatan " g.-jam. Aika diberikan 8/, dosisnya " g. dilanjutkan , g. setiap $ jam. 0erapi diteruskan hingga 2$ jam Kontraindikasi + (ipersensitif terhadap magnesium, adanya blok pada jantung, penyakit 2ddison, kerusakan otot jantung, hepatitis berat, atau myasthenia gra3is. *nteraksi + Penggunaan bersamaan dengan nifedipin dapat menyebabkan hipotensi dan blokade neuromuskular. Dapat meningkatkan terjadinya blokade neuromuskular bila digunakan dengan aminoglikosida, potensial terjadi blokade neuromuskular bila digunakan bersamaan dengan tubokurarin, 3enkuronium dan suksinilkolin. Dapat meningkatkan efek SSP dan toksisitas dari depresan SSP, betametason dan kardiotoksisitas dari ritodrine. Kategori keamanan pada ke,amilan + 2 - aman pada kehamilan.!Bugate S< dkk% Peringatan + Selalu monitor adanya refleks yang hilang, depresi nafas dan penurunan urine output> Pemberian

harus dihentikan bila terdapat hipermagnesia dan pasien mungkin membutuhkan bantuan 3entilasi. Depresi SSP dapat terjadi pada kadar serum =-* mgdl, hilangnya refleks tendon pada kadar *-" mg-dl, depresi pernafasan pada kadar "2-"& mg-dl, koma pada kadar "?-"& mg-dl dan henti jantung pada kadar "#-2 mg-dl. 5ila terdapat tanda kera1unan magnesium, dapat diberikan kalsium glukonat " g. 89 se1ara perlahan. /agnesium sulfat harus dipikirkan untuk 6anita hamil dengan eklampsia karena harganya murah, 1o1ok digunakan di negara yang pendapatannya rendah. Pemberian intra3ena lebih disukai karena efek sampingnya lebih rendah dan masalah yang disebabkan oleh tempat penyuntikan lebih sedikit. :amanya pengobatan umumnya tidak lebih dari 2$ jam, dan bila rute intra3ena digunakan untuk terapi rumatan maka dosisnya jangan melebihi " g-jam.Pemberian dan penga6asan klinik selama pemberian magnesium sulfat dapat dilakukan oleh staf medik, bidan dan pera6at yang sudah terlatih. 2. Benitoin Benitoin telah berhasil digunakan untuk mengatasi kejang eklamptik, namun diduga menyebabkan bradikardi dan hipotensi. Benitoin bekerja menstabilkan akti3itas neuron dengan menurunkan fluC ion di seberang membran depolarisasi. Keuntungan fenitoin adalah dapat dilanjutkan se1ara oral untuk beberapa hari sampai risiko kejang eklamtik berkurang. Benitoin juga memiliki kadar terapetik
Terapi Pre eklampsi

14 cdk 160/ vol. 35 no. 1 Jan - Feb 2008 yang mudah diukur dan penggunaannya dalam jangka pendek sampai sejauh ini tidak memberikan efek samping yang buruk pada neonatus. (osis a-al+ " mg-kgbb. 89 per drip dengan ke1epatan @ , mg-min, diikuti dengan dosis rumatan , mgkgbb. 2 jam kemudian Kontraindikasi+ (ipersensitif terhadap fenitoin, blok sinoatrial, 29 blok tingkat kedua dan ketiga, sinus bradikardi, sindrom 2dams-Stokes *nteraksi+ 2miodaron, ben4odia4epin, kloramfenikol, simetidin, flukona4ol, isonia4id, metronida4ol, mi1ona4ol, fenilbuta4on, suksinimid, sulfonamid, omepra4ol, fenasemid, disulfiram, etanol !tertelan se1ara akut%, trimethoprim dan asam 3alproat dapat meningkatkan toksisitas fenitoin. +fekti3itas fenitoin dapat berkurang bila digunakan bersamaan dengan obat golongan barbiturat, dia4oksid, etanol, rifampisin, antasid, 1har1oal,

karbama4epin, teofilin, dan sukralfat. Benitoin dapat menurunkan efektifitas asetaminofen, kortikosteroid, dikumarol,disopiramid, doksisiklin, estrogen, haloperidol, amiodaron, karbama4epin, glikosida jantung, kuinidin, teofilin, methadon, metirapon, meCiletin, kontrasepsi oral, dan asam 3alproat. Kategori keamanan pada ke,amilan+ D-0idak aman untuk kehamilan. Peringatan+ Diperlukan pemeriksaan hitung jenis dan analisis urin saat terapi dimulai untuk mengetahui adanya diskrasia darah. (entikan penggunaan bila terdapat skin rash, kulit mengelupas, bulla dan purpura pada kulit. 8nfus yang 1epat dapat menyebabkan kematian karena henti jantung, ditandai oleh melebarnya D<S. (ati-hati pada porfiria intermiten akut dan diabetes !karena meningkatkan kadar gula darah%. (entikan penggunaan bila terdapat disfungsi hati. ?. Dia4epam 0elah lama digunakan untuk menanggulangi kega6atdaruratan pada kejang eklamptik. /empunyai 6aktu paruh yang pendek dan efek depresi SSP yang signifikan. (osis + , mg 89 Kontraindikasi+ (ipersensitif pada dia4epam, narro6angle glau1oma *nteraksi+ Pemberian bersama fenotia4in, barbiturat, alkohol dan /2)8 meningkatkan toksisitas ben4odia4epin pada SSP. Kategori keamanan pada ke,amilan+ D-tidak aman digunakan pada 6anita hamil. Peringatan + Dapat menyebabkan flebitis dan trombosis 3ena, jangan diberikan bila 89 line tidak aman; Dapat menyebabkan apnea pada ibu dan henti jantung bila diberikan terlalu 1epat. Pada neonatus dapat menyebabkan depresi nafas, hipotonia dan nafsu makan yang buruk. Sodium ben4oat berkompetisi dengan bilirubin untuk pengikatan albumin, sehingga merupakan faktor predisposisi kernikterus pada bayi. A'T*H*P&"T&'#* (ipertensi yang berasosiasi dengan eklampsia dapat dikontrol dengan adekuat dengan menghentikan kejang. 2ntihipertensi digunakan bila tekanan diastolik ;"" mm(g. untuk mempertahankan tekanan diastolik pada kisaran # -" mm(g. 2ntihipertensi mempunyai 2 tujuan utama> !"% menurunkan angka kematian maternal dan kematian yang berhubungan dengan kejang, stroke dan emboli paru dan !2% menurunkan angka kematian fetus dan kematian

yang disebabkan oleh 8UE<, pla1ental abruption dan infark. 5ila tekanan darah diturunkan terlalu 1epat akan menyebabkan hipoperfusi uterus. Pembuluh darah uterus biasanya mengalami 3asodilatasi maksimal dan penurunan tekanan darah ibu akan menyebabkan penurunan perfusi uteroplasenta. 'alaupun 1airan tubuh total pada pasien eklampsia berlebihan, 3olume intra3askular mengalami penyusutan dan 6anita dengan eklampsia sangat sensitif pada perubahan 3olume 1airan tubuh. (ipo3olemia menyebabkan penurunan perfusi uterus sehingga penggunaan diuretik dan 4at-4at hiperosmotik harus dihindari. )bat-obatan yang biasa digunakan untuk 6anita hamil dengan hipertensi adalah hidrala4in dan labetalol. 7ifedipin telah lama digunakan tetapi masih kurang dapat diterima. ./ Hidrala0in /erupakan 3asodilator arteriolar langsung yang menyebabkan takikardi dan peningkatan 1ardia1 output. (idrala4in membantu meningkatkan aliran darah ke uterus dan men1egah hipotensi. (idrala4in dimetabolisir di hati. Dapat mengontrol hipertensi pada #,. pasien dengan eklampsia.
Terapi Pre eklampsi

cdk 160/ vol. 35 no. 1 Jan - Feb 2008 15

(osis+ , mg 89 ulangi ",-2 menit kemudian sampai tekanan darah @"" mm(g. 2ksi obat mulai dalam ", menit, pun1aknya ? -= menit, durasi kerja $-= jam. Kontraindikasi+ (ipersensitif terhadap hidrala4in, penyakit rematik katup mitral jantung. *nteraksi+ /2)8 dan beta-bloker dapat meningkatkan toksisitas hidrala4in dan efek farmakologi hidrala4in dapat berkurang bila berinteraksi dengan indometasin. Kategori keamanan pada ke,amilan+ F - keamanan penggunaanya pada 6anita hamil belum pernah ditetapkan. Peringatan+ Pasien dengan infark miokard, memiliki penyakit jantung koroner; +fek sampingnya kemerahan, sakit kepala, pusing-pusing, palpitasi, angina dan sindrom seperti idiosinkratik lupus.!biasanya pada penggunaan kronik% 1/ )abetalol /erupakan beta-bloker non selektif. 0ersedia dalam preparat 89 dan per oral. Digunakan sebagai pengobatan alternatif dari hidrala4in pada penderita eklampsia. 2liran darah ke uteroplasenta tidak dipengaruhi oleh pemberian labetalol 89.

(osis+ Dosis a6al 2 mg, dosis kedua ditingkatkan hingga $ mg, dosis berikutnya hingga * mg sampai dosis kumulatif maksimal ? mg; Dapat diberikan se1ara konstan melalui infus; 2ksi obat dimulai setelah , menit, efek pun1ak pada " -2 menit, durasi kerja obat $, menit sampai = jam. Kontraindikasi+ (ipersensitif pada labetalol, sho1k kardiogenik, edema paru, bradikardi, blok atrio3entrikular, gagal jantung kongestif yang tidak terkompensasi; penyakit saluran nafas reaktif, bradikardi berat. *nteraksi+ /enurunkan efek diuretik dan meningkatkan toksisitas dari metotreksat, litium, dan salisilat. /enghilangkan refleks takikardi yang disebabkan oleh penggunaan nitrogliserin tanpa efek hipotensi. Simetidin dapat meningkatkan kadar labetalol dalam gula darah. Elutetimid dapat menurunkan efek labetalol dengan 1ara menginduksi en4im mikrosomal. Kategori keamanan pada ke,amilan + F-keamanan penggunaanya pada 6anita hamil belum ditetapkan. Peringatan+ (ati-hati bila digunakan pada pasien dengan gangguan fungsi hati. (entikan penggunaan bila terdapat tanda disfungsi hati. Pada pasien yang berumur dapat terjadi kera1unan ataupun respons yang rendah. 2/ 'i3edi pin+ /erupakan Fal1ium Fhannel 5lo1ker yang mempunyai efek 3asodilatasi kuat arteriolar. (anya tersedia dalam bentuk preparat oral. (osis+ " mg per oral, dapat ditingkatkan sampai dosis maksimal "2 mg- hari Kontraindikasi+ (ipersensitif terhadap nifedipin. *nteraksi+ (ati-hati pada penggunaan bersamaan dengan obat lain yang berefek menurunkan tekanan darah, termasuk beta blo1ker dan opiat; (2 bloker !simetidin% dapat meningkatkan toksisitas. Kategori keamanan pada ke,amilan+ F - Keamanan penggunaannya pada 6anita hamil belum ditetapkan. Peringatan+ Dapat menyebabkan edema ekstremitas ba6ah, jarang namun dapat terjadi hepatitis karena alergi. /asalah utama penggunaan nifedipin adalah hipotensi. (ipotensi biasanya terjadi bila mengkonsumsi kalsium. Sebaiknya dihindari pada kehamilan dengan 8UE< dan pada pasien dengan fetus yang terla1ak memiliki detak jantung abnormal. 4/ Klonidin /erupakan agonis selektif reseptor 2 ! 2-agonis%. )bat ini merangsang adrenoreseptor 2 di SSP dan perifer, tetapi efek antihipertensinya terutama akibat perangsangan reseptor 2 di SSP. (osis+ dimulai dengan ." mg dua kali sehari; dapat

ditingkatkan ."- .2 mg-hari sampai 2.$ mg-hari. Penggunaan klonidin menurunkan tekanan darah sebesar ? -= mm(g, dengan efek pun1ak 2-$ jam dan durasi kerja =-* jam. +fek samping yang sering terjadi adalah mulut kering dan sedasi, gejala ortostatik kadang terjadi. Penghentian mendadak dapat menimbulkan reaksi putus obat. Kontraindikasi+ Si1k-sinus syndrome, blok artrio3entrikular derajat dua atau tiga. *nteraksi+ Diuretik, 3asodilator, -bloker dapat meningkatkan efek antihipertensi. Pemberian bersamaan dengan -bloker dan atau glikosida jantung dapat menurunkan denyut jantung dan disritmia. Pemberian bersamaan dengan antidepresan trisiklik dapat menurunkan kemampuan klonidin dalam menurunkan tekanan darah.
Terapi Pre eklampsi

16 cdk 160/ vol. 35 no. 1 Jan - Feb 2008 Kategori keamanan pada ke,amilan+ F - keamanan penggunaannya pada 6anita hamil belum ditetapkan. Peringatan> (ati-hati pada pasien dengan kelainan ritme jantung, kelainan sistem konduksi 29 jantung, gagal ginjal, gangguan perfusi SSP ataupun perifer, depresi, polineuropati, konstipasi. Dapat menurunkan kemampuan mengendarai mobil ataupun mengoperasikan mesin. K&#*5PU)A' /engingat angka kejadian eklampsia dan komplikasinya yang serius hingga menyebabkan kematian, farmakoterapi adalah mutlak untuk menurunkan angka kematian, men1egah komplikasi dan memperbaiki eklampsia. )bat-obatan yang dipakai mulai dari antikon3ulsan dan beberapa anti hipertensi. 2khir-akhir ini magnesium sulfat disebut sebagai drug of 1hoi1e. Didukung oleh keamanan penggunaannya dalam kehamilan dan harganya yang murah, penggunaan magnesium sulfat memang harus dipikirkan untuk terapi eklampsia.
K&PU#TAKAA' ". 5elfort /2, Saade E< et al. Fhange in estimated 1erebral perfusion pressure after treatment 6ith nimodipine or magnesium sulfate in patients 6ith pree1lampsia, 2m A )bstet Eyne1ol "###;"*"!2%>$ 2- & 2. 5elfort /2, 2nthony A et al. 2 1omparison of magnesium sulfate and nimodipine for the pre3ention of e1lampsia. 7 +ngl A /ed 2 ?; ?$*!$%> ? $-"" ?. 5olte 2F, +y1k A9 et al. Ketanserin 3ersus dihydrala4ine in the management of se3ere early-onset pree1lampsia> maternal out1ome. 2m A )bstet Eyne1ol, "### !Beb%>?&"-&& $. Pre3enting and treating e1lampti1 sei4ures. 5/A 2 ?; ?2=!&?&#%> , . ,. Duley :, (enderson-Smart D. /agnesium Sulphate 3ersus Dia4epam for +1lampsia !re3ie6%. Fo1hrane :ibrary 2 =, issue $> FD "2&, 2 =

=. Duley :, (enderson-Smart D. /agnesium Sulphate 3ersus Phenytoin for +1lampsia !re3ie6%. Fo1hrane :ibrary 2 =, issue $> FD "2*, 2 = &. Duley :. /agnesium Sulphate should be used for e1lampti1 fits. 5/A "##=; ?"2> =?#. *. +aton :ynn. /agnesium 1ould sa3e hundreds of 6omenGs li3es 6orld6ide. 5/A 2 2;?2$ > "?,". #. Bugate S<, Fho6 E+ .+1lampsia. emedi1ine.1om-med-topi1 =??.htm, 2 ,. " . Eraham K/. /agnesium Sulfate in e1lampsia. :an1et "##*; ?,"> " =2-=?. "". Ereene /B > /agnesium Sulfate for pree1lampsia. 7 +ngl A /ed 2 ?;?$*!$%> 2&,-&=. "2. Eulme4oglu 2/, Duley : et al. /agnesium Sulphate and other anti1on3ulsants for 6omen 6ith pre-e1lampsia !re3ie6%. Fo1hrane :ibrary 2 =, issue $> FD 2,, 2 = "?. Eulme4oglu 2/, Duley :. Use of anti1on3ulsants in e1lampsia and pree1lampsia> Sur3ey of )bstetri1ians in the United Kingdom H <epubli1 of 8reland. 5/A "##*; ?"=> #&,-#&= "$. (ardman AE. Eoodman H EilmanGs, " th ed. 7e6 Iork, /1Era6-(ill, 2 " ",. /abie 'F, Sibai 5/, Furrent )bstetri1 H Eyne1ologi1 Diagnosis H 0reatment, *th ed. US2, 2ppleton H :ange, "##$, ?#? "=. /agee :2, Fham F et al. (ydrala4ine for treatment of se3ere hypertension in pregnan1y> meta-analysis, 5/A 2 ?; ?2&> #,,-= "&. /8/S, " $th ed. 2nd issue, 2 = "*. Sibai 5/. 0reatment of hypertension in pregnant 6omen. 5r A )bstet. Eyne1ol. "##=;??, !$%> 2,&-=,

Tabel ./ Kategori keamanan obat-obatan untuk -anita ,amil 6U# F(A7 Kategori A+ Studi kontrol pada 6anita hamil gagal memperlihatkan adanya risiko pada fetus di trimester pertama !dan tidak terdapat bukti adanya risiko pada penggunaan trimester berikutnya% dan adanya kemungkinan dapat memberikan efek buruk pada fetus amat sangat ke1il Kategori B+ Penelitian-penelitian pada reproduksi binatang gagal memperlihatkan adanya risiko pada fetus tetapi tidak terdapat studi kontrol pada 6anita hamil atau penelitian pada reproduksi binatang memperlihatkan adanya efek samping yang tidak dikuatkan pada studi kontrol pada 6anita hamil trimester pertama !dan tidak terdapat bukti adanya risiko pada penggunaan trimester berikutnya%. Kategori C+ Studi pada binatang mengungkapkan adanya efek samping pada fetus !teratogenik, embriosidal, atau lainnya% dan tidak terdapat studi kontrol pada 6anita hamil. 2tau penelitian baik pada binatang maupun 6anita hamil tidak ada. )bat diberikan hanya bila terdapat keuntungan potensial yang sebanding dengan risiko buruk pada fetus. Kategori (+ 2danya bukti berisiko pada fetus manusia, namun karena keuntungan dalam penggunaan pada 6anita hamil maka penggunaanya masih dapat diterima. !misalnya penggunaannya pada situasi yang mengan1am nya6a, sedangkan obat lain yang lebih aman

tidak dapat digunakan atau tidak efektif% Kategori 8+ Penelitian pada binatang maupun manusia memperlihatkan adanya abnormalitas fetus atau terbukti adanya risiko berdasarkan pengalaman manusia atau keduanya. Penggunaannya pada 6anita hamil jauh lebih merugikan dibandingkan keuntungannya. Penggunaan obat ini merupakan kontraindikasi pada 6anita hamil atau pada mereka yang mungkin akan hamil.
Terapi Pre eklampsi

You might also like