You are on page 1of 17

STUDI KEPUSTAKAAN Oleh: Purwono (Pustakawan Utama UGM) Pengatar

Masalah

penulisan

dapat

ditemukan

dari

beberapa

sumber, yaitu dari pengalaman sendiri, dari teori-teori yang perlu diuji kebenarannya dan dari bahanbahan pustaka !etelah masalah penelitian ditemukan, seorang peneliti perlu

melakukan suatu kegiatan yang menyangkut pengkajian bahanbahan tertulis yang merupakan ini, yang sumber juga a"uan disebut untuk studi

penelitiannya

#egiatan

kepustakaan, merupakan suatu kegiatan penting yang harus dilakukan oleh seorang peneliti baik sebelum maupun selama penelitian berlangsung $alam tulisan ini akan dibahas apa yang dimaksud dengan studi kepustakaan, tujuan, sumbersumber, hambatan , dan bagaimana melakukan studi

kepustakaan !etelah menemukan masalah yang akan diteliti seorang peneliti akan melakukan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan penelitiannya !alah satu diantaranya adalah

melakukan studi kepustakaan, yang mungkin sudah dirintisnya ketika masih ada dalam tahap men"ari masalah penelitian 1

Pengertian Studi Kepustakaan

%ang dimaksud dengan studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun

in&ormasi yang rele'an dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti (n&ormasi itu dapat diperoleh dari bukubuku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik ter"etak maupun elektronik lain

!tudi kepustakaan merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian )eori-teori yang

mendasari masalah dan bidang yang akan diteliti dapat ditemukan dengan melakukan studi kepustakaan !elain itu seorang peneliti dapat memperoleh in&ormasi tentang penelitian-penelitian sejenis atau yang ada kaitannya dengan penelitiannya $an penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya $engan melakukan studi kepustakaan, peneliti dapat meman&aatkan semua in&ormasi dan pemikiran-

pemikiran yang rele'an dengan penelitiannya Untuk melakukan studi kepustakaan, perpustakaan merupakan suatu tempat yang tepat guna memperoleh
2

bahan-bahan dan in&ormasi yang rele'an untuk dikumpulkan, diba"a dan dikaji, di"atat dan diman&aatkan (*oth +,-.) !eorang peneliti hendaknya mengenal atau tidak merasa asing dilingkungan perpustakaan sebab dengan mengenal situasi perpustakaan, apa yang peneliti akan dengan mudah

menemukan

diperlukan

Untuk

mendapatkan

in&ormasi yang diperlukan peneliti mengetahui sumber-sumber in&ormasi tersebut, misalnya kartu katalog, re&erensi umum dan khusus, buku-buku pedoman, buku petunjuk, laporanlaporan penelitian, tesis, disertasi, jurnal, ensiklopedi, dan bahan-bahan khusus lain $engan demikian peneliti akan memperoleh in&ormasi dan sumber yang tepat dalam waktu yang singkat
Tujuan Studi Kepustakaan

Peneliti akan melakukan studi kepustakaan, baik sebelum maupun selama dia melakukan penelitian. Studi kepustakaan memuat uraian sitematis tentang kajian literatur dan hasil penelitian sebelumnya yang ada hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan dan diusahakan menunjukkan kondisi mutakhir dari bidang ilmu tersebut (the state of the art). Studi kepustakaan yang dilakukan sebelum melakukan penelitian bertujuan untuk:

1. Menemukan suatu masalah untuk diteliti. Dalam arti bukti-bukti atau pernyataan bah a masalah yang akan diteliti itu belum terja ab atau belum terpe!ahkan se!ara memuaskan atau belum pernah diteliti orang mengenai tujuan, data dan metode, analisa dan hasil untuk tempat yang sama. 1. Men!ari in"ormasi yang rele#an dengan masalah yang akan diteliti. 2. Mengkaji beberapa teori dasar yang rele#an dengan masalah yang akan diteliti. Menggali teori-teori yang rele#an dengan permasalahan penelitian dan melakukan komparasi-komparasi dan menemukan konsep-konsep yang rele#an dengan pokok masalah yang dibahas dalam penelitian. 3. Men!ari landasan teori yang merupakan pedoman bagi pendekatan peme!ahan masalah dan pemikiran untuk perumusan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Sebab dalam ilmu pengetahuan pada umumnya teori mempunyai dua "ungsi pokok yaitu: a$. menerangkan generalisasi empiris yang sudah diketahui% dan b$. meramalkan generalisasi empiris yang belum diketahui. &ntuk jenis -penelitian tertentu, misalnya penelitian eksplorati", mungkin hipotesis tidak ada, namun demikian tidak akan membebaskan peneliti dan menyajikan penelaahan kepustakaan. '. &ntuk membuat uraian teoritik dan empirik yang berkaitan dengan "aktor, indikator, #ariable dan parameter penelitian yang ter!ermin di dalam masalah-masalah yang ingin dipe!ahkan. (. Memperdalam pengetahuan peneliti tentang masalah dan bidang yang akan diteliti. ) aktu dan

*. +gar peneliti dapat pandai-pandai meman"aatkan in"ormasi dari suatu makalah yang diperlukan bagi penelitiannya, terutama yang terkait dengan objek dan atau sasaran penelitiannya. Sekurang-kurangnya peneliti dapat menyadap tujuan, data dan metode, analisis dan hasil utama penelitian. ,. Mengkaji hasil-hasil penelitian terdahulu yang ada kaitannya dengan penelitian yang akan dilakukan. +rtinya hasil penelitian terdahulu mengenai hal yang akan diteliti dan atau mengenai hal lain yang berkaitan dengan hal yang akan diteliti. -. Menelaah basil penelitian sebelumnya diarahkan pada sebagian atau seluruh dari unsur-unsur penelitian yaitu: tujuan penelitian, metode, analisis, hasil utama dan kesimpulan. .asilnya berupa ulasan tentang penelitian yang sama atau serupa dengan masalah yang akan diteliti yang telah dilakukan di tempat lain atau tempat yang sama dengan daerah penelitian. Dan untuk menunjukkan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang-akan dilakukan 1/. Mendapat in"ormasi tentang aspek-aspek mana dari suatu masalah yang sudah pernah diteliti untuk menghindari agar tidak meneliti hal yang sama. 01asihani 1asbalah, 1--2 , juga 2intarto, 1--2$

Peranan studi kepustakaan sebelum penelitian sangat penting sebab dengan melal!ukan kegiatan ini hubungan antara masalah, penelitian-penelitian yang rele#an dan teori akan menjadi lebih jelas. Selain itu penelitian akan lebih ditunjang, baik oleh teori-teori yang sudah ada maupun oleh bukti nyata, yaitu hasil-hasil penelitian, kesimpulan dan saran. '

Sesungguhnya studi kepustakaan adalah tugas yang terus menerus dilakukan selama kegiatan penelitian. Sebuah penelitian akan menghasilkan suatu karya ilmiah, karena itu haruslah mampu memberi sumbangan kepada kemajuan ilmu pengetahuan. Pemeriksaan yang teliti perlu dilakukan, dari mulai memilih judul, agar jangan sampai terjadi duplikasi terhadap masalah yang sudah diteliti oleh orang lain. Meskipun masalah yang sama sekali baru 0original$ sangat jarang, namun studi atau hasil penelitian yang terdahulu tidak harus ditiru seutuhnya, ke!uali teknik-teknik yang dipergunakan terbukti tidak tepat atau hasil penelitian dan kesimpulannya meragukan, atau telah diketemukan in"ormasi baru yang dapat memberikan peme!ahan lain. 2ila judul telah kita tentukan, maka akan sangat penting meninjau kembali semua materi yang rele#an dengan judul tersebut. Di dalam studi atau tinjauan kepustakaan diperlihatkan bagaimana permasalahan yang sedang diteliti terkait dengan hasil penelitian atau studi sebelumnya. &ntuk subjek tertentu, diperlukan melihat permasalahannya dan suatu kerangka teori, sehingga perlu meninjau teori-teori lain yang diperlukan. Selama penelitian berlangsung, studi kepustakaan juga perlu dilakukan, tujuannya adalah: 1. Mengumpulkan in"ormasi-in"ormasi yang lebih khusus tentang masalah yang sedang diteliti. 2. Meman"aatkan in"ormasi yang ada kaitannya dengan teori-teori yang rele#an dengan penelitian yang sedang dilakukan. 3. Mengumpulkan dan meman"aatkan in"ormasi-in"ormasi yang berkaitan dengan materi dan metodologi dan penelitian tersebut. (

Sumber Kepustakaan

2ahan kepustakaan dapat berupa sumber primer (primary source) maupun sekunder (secondary source). 2ahan kepustakaan yang merupakan sumber primer adalah karangan asli yang ditulis oleh seorang yang melihat, mengalami, atau mengerjakan sendiri. 2ahan kepustakaan sema!am ini dapat berupa buku harian (autobiography), tesis, disertasi, laporan penelitian, dan hasil a an!ara. Selain

itu sumber primer dapat berupa laporan pandangan mata suatu pertandingan, statistik sensus penduduk dan lain sebagainya. Sedangkan yang dimaksud dengan sumber sekunder (secondary source) adalah tulisan tentang penelitian orang lain, tinjauan, ringkasan, kritikan, dan tulisan-tulisan serupa mengenai hal-hal yang tidak langsung disaksikan atau dialami sendiri oleh penulis. 2ahan kepustakaan sekunder terdapat di ensiklopedi, kamus, buku pegangan, abstrak, indeks, dan te3tbooks. Dalam melaksanakan kegiatan studi kepustakaan sebaiknya digunakan sumber kepustakaan primer yang in"ormasinya lebih otentik. 4amun bahan kepustakaan primer yang rele#an dengan masalah peneliti tidak selalu ada, atau karena aktu yang terbatas sulit untuk diperoleh. 2ila hal ini terjadi peneliti

terpaksa menggunakan bahan kepustakaan sekunder. &ntuk ini perlu dipertimbangkan adanya 5bias5 dari penulisnya sebab in"ormasi ini tidak berasal dari sumber langsung. 2eberapa sumber kepustakaan yang biasanya ada di perpustakaan perguruan tinggi adalah: *

1. 6nsiklopedi, yang merupakan sumber re"erensi yang lengkap. 2ila akan men!ari in"ormasi tentang suatu topik tertentu, peneliti dapat memba!a ensiklopedi umum (general encyclopedia); sedang untuk yang lebih khusus dapat di!ari dalam subject encyclopedia. 2. 2uku-buku teks dan re"erensi, yang berisikan pengetahuan tentang berbagai bidang studi. 3. Direktori dan buku pegangan, yang memuat alamat dan data lainnya serta pedoman untuk mengerjakan sesuatu. ). 7aporan hasil-hasil penelitian, yang merupakan hasil penelitian baru atau merupakan kelanjutan penelitian sebelumnya. '. 8esis, skripsi dan disertasi, yang merupakan karya tulis yang biasanya berkaitan dengan suatu penelitian atau penemuan baru. (. +bstrak, yang memuat ringkasan karangan, tesis, dan disertasi. *. Majalah, jurnal dan surat kabar, yang memuat artikel-artikel yang rele#an dengan masalah. ,. 2iogra"i, yang memuat data perorangan antara lain nama, tempat dan tanggal lahir, pendidikan, dsb. -. 9ndeks, yang memuat da"tar karya tulis yang disusun se!ara al"abetis.

Selain in"ormasi yang diperoleh dari berbagai sumber di perpustakaan, peneliti dapat pula memperoleh bahan kepustakaan dari instansi atau lembaga tertentu, misalnya 79P9 dengan beberapa lembaganya antara lain PD99 0Pusat Dokumentasi dan 9n"ormasi 9lmiah$, 7614+S 07embaga 6konomi dan 1emasyarakatan ,

4asional$ dan 2iro Pusat Statistik, yang merupakan pusat in"ormasi statistik nasional.

Menurut Sutrisno .adi 01--1$ ada tiga pedoman untuk pemilihan da"tar pustaka yaitu: relevansi, kemutakhiran dan adekuasi. :ang dimaksud dengan rele#ansi adalah keterkaitan atau kegayutan yang erat dengan masalah penelitian. 1emutakhiran adalah sumber-sumber pustaka yang terbaru untuk menghindari teori-teori atau bahasan yang sudah kadalu arsa. 04amun untuk penelitian histories, masih diperlukan sumber ba!aan yang sudah ;lama;$. Sumber ba!aan yang telah ;lama; mungkin memuat teori-teori atau konsep-konsep yang sudah tidak berlaku karena kebenarannya telah dibantah oleh teori yang lebih baru atau hasil penelitian yang lebih mutakhir. Di samping sumber itu harus mutakhir, juga harus rele#an bagi masalah yang sedang digarap. <adi, hendaklah dipilih sumbersumber yang berkaitan langsung dengan masalah yang sedang diteliti, dan inilah yang dimaksud dengan adekuasi. Se!ara garis besar sumber ba!aan dapat dibedakan menjadi dua yaitu: a$. sumber a!uan umum% dan b$. sumber a!uan khusus. 1elompok 0a$ ber ujud teori dan konsep, biasanya terdapat dalam buku-buku teks, ensiklopedia, monogra"i dan sejenisnya. 1elompok 0b$ yang merupakan sumber a!uan khusus berupa hasil-hasil penelitian terdahulu yang dapat ditemukan dalam jurnal, bulletin penelitian, tesis dan disertasi. Sebagian besar 0lebih dan '/=$ kegiatan dalam keseluruhan proses penelitian adalah memba!a, dan memba!a itu hampir seluruhnya terjadi pada -

langkah penelaahan kepustakaan ini. Menurut Sumadi 01-,-$, memba!a merupakan keterampilan yang hams dikembangkan dan dipupuk. &ntuk ini kegemaran memba!a harus dibuat membudaya, memba!a harus merupakan kegemaran dan kebutuhan.

1/

Studi kepustakaan tidak selalu ;mulus; pelaksanaannya. 2eberapa hambatan umum yang sering menyebabkan ketidak lan!aran kegiatan ini antara lain: 1. 1urangnya buku atau sumber kepustakaan lain, terutama yang bersi"at ilmiah. Sampai saat ini masih terasa sangat kurang bahan kepustakaan ilmiah di 9ndonesia. Demikian pula bahan kepustakaan ilmiah dari luar negeri juga sulit diperoleh. .al ini mungkin disebabkan belum berkembangnya system dokumentasi, tidak adanya atau kurangnya komunikasi ilimiah antara peneliti, atau mahalnya biaya kirim atau peri>inan, serta hal-hal birokratis lain yang menghambat peman"aatan in"ormasi ilmiah. 2. 1elemahan peneliti untuk memahami tulisan-tulisan dalam bahasa asing, terutama bahasa 9nggris. 1etidakmampuan memba!a buku re"erensi dalam bahasa asing menyebabkan peneliti tidak dapat meman"aatkan in"ormasi ilmiah dari luar negeri. Penguasaan bahasa asing, terutama bahasa 9nggris, akan sangat membantu peneliti untuk mengikuti perkembangan in"ormasi ilmiah. .asil-hasil penelitian dan teori-teori yang sudah dikembangkan dan tertulis dalam bahasa 9nggris tidak diman"aatkan oleh peneliti yang mau memperdalam pengetahuan yang rele#an dengan bidangnya bila dia tidak mampu memba!a bahasa asing. / *endahnya minat pada banyak peneliti untuk memba"a tulisan ilmiah untuk dapat mengikuti perkembangan ilmu di bidangnya masing-masing #elihatannya kegemaran memba"a karya ilmiah masih

perlu digalakkan agar peneliti selalu dapat mengikuti perkembangan ilmu yang ada

Untuk mengurangi hambatan pertama di atas peneliti dapat menghubungi lembaga lain atau koleganya untuk saling

menukar in&ormasi dan meminjam buku-buku ilmiah yang baru !elain dari itu, usaha menerjemahkan buku-buku berbahasa asing, terutama yang berbahasa (nggris, perlu digalakkan dan ditangani dengan sungguh-sungguh

Strategi Studi Kepustakaan

Peneliti sebaiknya sudah menentukan lebih dahulu sumber in&ormasi apa yang akan diperiksa Urutan kegiatan se"ara

e&ekti& dapat dimulai dengan men"ari in&ormasi re&erensi yang bersi&at umum sebelum menuju ke pen"arian yang lebih khusus Untuk melakukan pen"arian in&ormasi diperlukan langkahlangkah berikut ini:

+ Menda&tar semua 'ariable yang perlu diteliti 0 Men"ari setiap 'ariable pada 1subje"t en"y"lopedia1 / Memilih deskripsi bahan-bahan yang diperlukan dari sumber-sumber yang tersedia ). Memeriksa indeks yang memuat #ariable-#ariabel dan topik masalah yang diteliti.

'. Selanjutnya yang menjadi lebih khusus adalah men!ari artikel-artikel, buku-buku, dan biogra"i yang sangat membantu untuk mendapatkan bahan-bahan yang rele#an dengan masalah yang diteliti. (. Setelah in"ormasi yang rele#an ditemukan, peneliti kemudian ;mere#ie ; dan menyusun bahan pustaka sesuai dengan urutan kepentingan dab rele#ansinya dengan masalah yang sedang diteliti. *. 2ahan-bahan in"ormasi yang diperoleh kemudian diba!a, di!atat, diatur, dan ditulis kembali. &ntuk keperluan ini biasanya peneliti dapat menggunakan dua ma!am kartu, yaitu kartu bibliogra"i (bibliography card) dan kartu !atatan (content card). +gar dapat dibedakan, kedua kartu tersebut dapat berbeda amanya. 1artu bibliogra"i dibuat untuk men!atat

keterangan tentang judul buku, majalah , surat kabar, dan jurnal. ?atatan pada kartu bibliogra"i berisikan nama pengarang, judul buku, penerbit, dan tahun penerbitannya. Sedangkan pada kartu !atatan atau !ontent !ard, peneliti dapat menulis kutipan (quotation) dari tulisan tertentu, saduran, ringkasan, tanggapan atau komentar peneliti terhadap apa yang telah diba!a. - $alam langkah terakhir, peneliti menyusun dan

menuliskan kembali in&ormasi-in&ormasi tersebut dalam bentuk essay )ulisan ini nantinya akan dimasukkan di laporan penelitian

$an hasil studi kepustakaan atau telaah kepustakaan kita akan merumuskan kerangka pemikiran atau landasan teori untuk penelitian #erangka pemikiran atau landasan teori

dijabarkan dan tinjauan pustaka dan disusun oleh peneliti

sebagai tuntunan untuk meme"ahkan permasalahan dan untuk merumuskan hipotesis (Untuk jenis penelitian non

hipotesis misalnya penelitian historis tidak diperlukan rumusan hipotesis ) $alam hal ini dijelaskan hubungan antar 'ariable atas kajian teoritis dan penelitian sebelumnya #erangka

pemikiran atau landasan teori sebaiknya juga disajikan dalam bentuk diagram alityang berisi persamaan matematis

ataupun model konseptual yang menggambarkan hubungan antar 'ariable Model atau diagram alir tersebut disusun

berlandaskan teori-teori dan hasil telaah kepustakaan, yang digunakan sebagai premis atau pernyataan yang telah

diterima kebenarannya

$alam kerangka pemikiran atau

landasan teori la2imnya tidak ada rujukan lagi

Penutup

!tudi

kepustakaan

harus

dilakukan

oleh

seorang

peneliti #egiatan ini dilakukan baik sebelum maupun sesudah peneliti berhasil mengidenti&ikasikan masalah $engan

melakukan studi kepustakaan peneliti dapat mengkaji teoriteori dalam bidangnya #egiatan studi kepustakaan ini sangat menunjang suatu penelitian $i sini peneliti dapat menghimpun in&ormasi yang berkaitan dengan latar belakang penelitian, teori-teori yang melandasi masalah yang akan diteliti, bahan a!uan yang rele#an dengan masalah atau topikyang akan diteliti dan hasilhasil penelitian sejenis sebelumnya. Selain itu studi kepustakaan juga

memperdalam dan menambah pengetahuan peneliti dalam hal teori dan metodologi penelitian. .asil studi kepustakaan yang disusun dalam bentuk essay dimasukkan dalam laporan penelitian. 1ajian kepustakaan yang disusun se!ara logis dan sistematis dengan bahasa yang jelas akan berman"aat bagi para peneliti yang akan datang. 1egiatan studi kepustakaan dapat dikatakan berhasil bila segi-segi yang penting dan menunjang penelitian dapat terpenuhi dan hasilnya dapat diman"aatkan dalam pelaksanaan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA 3intarto, 4* Perangkaan Penelitian. %ogyakarta, +,,0 3rotowidkijb, -- Mika5 $ Metbdologi Penelitian dan Penulisan Karangan Ilmiah. %ogyakarta: 6iberty,+,,+ $jarwanto Ps Pokok-pokok Metode Riset dan Bimbingan Teknis Penulisan Sripsi. %ogyakarta: 6iberty, +,,7 8&&endi, ! Pedoman Penulisan Laporan Penelitian.

9akarta: Pusat Pembinaan 3ahasa, $epa"bud, +,:, 4adi, !utrisno Bimbingan Menulis Sripsi, Thesis. 0 jilid %ogyakarta: ;ndi O&&set, 9ilid (, +,-, 9ilid ((, +,,7 #asbolah, #asihani 1!tudi kepustakaan1, artikel Forum Penelitian, <(+-0), +,,0: +:,-+-= Mantra, (da 3agoes Langkah-langkah Penelitian Sur ai!

"sulan

%ogyakarta: 3adan Penerbit >ak Geogra&i-UGM, 0777

Penelitian

dan

Laporan

Penelitian.

?asution, ! dan M )homas Buku Penuntun Membuat #isertasi$ Thesis, Skripsi, Report, Paper. 3andung: 9emmars, +,-7 !urakhmad, @inarno Paper, Skripsi, Thesis, #isertasi, )arsito, +,-+

Buku Pegangan, %ara Meren&anakan, %ara Menuhs, %ara Menilai. 3andung:

!uryabrata, ! Metodologi Penelitian. 9akarta: A B *ajawali, +,., @estra, (G# Paridjata Pedoman Penulisan Skripsi Berdasarkan Penelitian 'mpiris di lingkungan Perguruan Tinggi. !urabaya: ;irlangga Uni'ersity Press, +,,+

You might also like