You are on page 1of 11

PROSIDING ISBN:9789791635363

Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan


Matematika dengan tema M Ma at te em ma at ti ik ka a d da an n P Pe en nd di id di ik ka an n K Ka ar ra ak kt te er r d da al la am m P Pe em mb be el la aj ja ar ra an n
padatanggal3Desember2011diJurusanPendidikanMatematikaFMIPAUNY
A 7
Aplikasi Sistem Orthonormal Di Ruang Hilbert
Pada Deret Fourier

Fitriana Yuli S.
FMIPA UNY

Abstrak

Ruang hilbert akan dibahas pada papper ini. Aplikasi system orthonormal akan dikaji dan akan
diaplikasikan pada ruanhg Hilbert. Dapat diketahui bahwa himpunan
0 1 2
{ , , ,...} u u u deret klasik
fourier adalah bentuk 66ystem orthonormal lengkap di ruang Hilbert L
2
(-,.). Sebagai akibatnya
himpunan dari polynomial trygonometri adalah padat di
2
( , ) L
Kata kunci: Sistem Orthonormal, Ruang Hilbert, Deret Fourier

A. Pendahuluan
Analisis Fourier klasik pada mulanya berkembang dalam upaya mempelajari deret
dan integral Fourier. Deret trigonometri yang kita kenal sekarang sebagai deret
Fourier pertama kali diperkenalkan oleh D. Bernoulli pada tahun 1750an, ketika ia
mengkaji persamaan diferensial parsial untuk sebuah dawai bergetar. Bernoulli
menemukan bahwa untuk (x) = sin (knxl) maka fungsi u(x, t) = sin (knx
l)cos (kntl) merupakan solusi untuk setiap bilangan positip k. Deret fourier klasik
u(x,t) akan diaplikasikan sebagai system orthonormal di ruang Hilbert.

B. Pembahasan
Inner Product Di Ruang Hilbert L
2
(-,) didefinisikan bahwa untuk sembarang
( | ) ( ) ( ) , [ , ] u v u x v x dx x


Sistem Orthonormal di ruang Hilbert L
2
(-,) didefinisikan
Untuk sembarang X Ruang Hilbert atas R , dan {u
0
,u
1
,} adalah system
orthonormal yang dapat dihitung dalam X, yaitu


Barisan u(x) dalam deret fourier didefinisikan sebagai :
m k semua untuk u u
km m k
, ) / ( =
PROSIDING ISBN:9789791635363


SeminarNasionalMatematikadanPendidikanMatematika
Yogyakarta,3Desember2011MA67

1/2
( ): (2 ) u x

= .
1/2
2 1
( ): cos
m
u x nx

=

1/2
2
( ): sin
m
u x nx

= , untuk m=1,2,3,

Preposisi 1.
Himpunan
0 1 2
{ , , ,...} u u u membentuk suatu sistem orthonormal lengkap di ruang
Hilbert L
2
(-,.).
Pembuktian
Langkah 1
Akan ditunjukkan bahwa u
n
merupakan sistem orthonormal yaitu memenuhi
. ) ( ) ( ) | (

= =
i
nk k n k n
dx x u x u u u


Dalam deret fourier diketahui
1/ 2
: sin
k
u kx

= ;
1/ 2
: cos
n
u nx

=
Beberapa kemungkinan nilai ( U
n
| U
k
) yaitu
A. Kemungkinan inner product ke-1 yaitu
kxdx Sin nx Cos U U
i
k n
2 / 1 2 / 1
. ) | (


Ada dua kemungkinan untuk nilai n dan k yaitu
1. Nilai n =k
nxdx Sin nx Cos U U
i
k n
2 / 1 2 / 1
. ) | (




dx nx ] 2 sin 0 [sin 2 / 1
1
+ =


dx nx nx nx nx )] ( sin ) ( [sin 2 / 1
1
+ + =

PROSIDING ISBN:9789791635363


SeminarNasionalMatematikadanPendidikanMatematika
Yogyakarta,3Desember2011MA68
dx nx ] 2 sin 0 [ 2 / 1
1
+ =


Batas dibagi menjadi 2 yaitu dari x dan x 0 0 karena nilai
integralnya sama maka hanya dihitung salah satu kemudian dikalikan 2


) ] ) 2 cos ( 2 / 1 [ 2 / 1 ( 2
0
1
nx x =


) ) 0 cos ( 2 cos ( 2 / 1 ( 2 / 1 ( 2
1
=

n x
) ) 1 ( 1 ( 2 / 1 ( 2 / 1 ( 2
1
=

x
=2 x 0
=0
nk
=
2. Nilai k n
kxdx Sin nx Cos U U
i
k n
2 / 1 2 / 1
. ) | (



dx x k n dx x k n ) ( sin 2 / 1 ) ( sin 2 / 1
1 1
+ + =


0
1
0
1
] ) ( cos ) /( 1 [ . 2 / 1 . 2 ] ) ( cos ) /( 1 [ . 2 / 1 . 2

x k n k n x x k n k n x + + + =


)]
0 ) ( cos
(
) (
) ( cos
[ . 2 / 1 . 2 )]
0 ) ( cos
(
) (
) ( cos
[ . 2 / 1 . 2
1 1
k n
k n
k n
k n
x
k n
k n
k n
k n
x
+
+

+
+
+


) ) 1 ( 1 ( 2 / 1 ( 2 / 1 ( 2
1
=

x + ) ) 1 ( 1 ( 2 / 1 ( 2 / 1 ( 2
1

x
) ) 2 (sin 2 / 1 ( 2
0
1
dx nx x

dx kx nx kx nx )] ( sin ) ( [sin 2 / 1
1
+ + =

dx x k n x k n ] ) ( sin ) ( [sin 2 / 1
1
+ + =

PROSIDING ISBN:9789791635363


SeminarNasionalMatematikadanPendidikanMatematika
Yogyakarta,3Desember2011MA69
=2 x 0 + 2x 0
=0
nk
=
Nilai

=
= =

k n
k n
kxdx Sin nx Cos U U
i
k n
, 0
, 0
. ) | (
2 / 1 2 / 1


B . Kemungkinan inner product ke-2 yaitu
kxdx nx U U
i
k n
cos . cos ) | (
2 / 1 2 / 1


kxdx nx U U
i
k n
cos . cos ) | (
2 / 1 2 / 1


Kemungkinan nilai n dan k yaitu
1. Nilai n=k

Batas dibagi menjadi 2 yaitu dari x dan x 0 0 karena nilai
integralnya sama maka hanya dihitung salah satu kemudian dikalikan 2
= 1 +0
nk
=
2. Nilai k n
kxdx nx U U
i
k n
cos . cos ) | (
2 / 1 2 / 1


dx nx nx nx nx )] ( cos ) ( [cos 2 / 1
1
+ + =

nxdx nx U U
i
k n
cos . cos ) | (
2 / 1 2 / 1

dx nx] 2 cos 0 [cos 2 / 1


1
+ =

dx nx dx 2 cos 0 cos 2 / 1
1 1

+ =


dx nx dx 2 cos 1 . 2 / 1
1 1

+ =




0
1
0
1
]
2
2 sin
[ 2 / 1 . 2 ] [ 2 / 1 . 2
n
nx
x x x

+ =
]
2
0 sin
2
2 sin
[ 2 / 1 . 2 ] [ 2 / 1 . 2
1 1
n n
n
x x + =



PROSIDING ISBN:9789791635363


SeminarNasionalMatematikadanPendidikanMatematika
Yogyakarta,3Desember2011MA70

Batas dibagi menjadi 2 yaitu dari x dan x 0 0 karena nilai
integralnya sama maka hanya dihitung salah satu kemudian dikalikan 2


= 2 x 0 +2 x 0
= 0
nk
=
Nilai

=
= =

k n
k n
kxdx nx U U
i
k n
, 0
, 1
cos . cos ) | (
2 / 1 2 / 1


C. Kemungkinan inner product ke-3 yaitu kxdx nx U U
i
k n
sin . sin ) | (
2 / 1 2 / 1


Kemungkinan nilai n dan k
1. Nilai n=k


dx kx nx kx nx )] ( cos ) ( [cos 2 / 1
1
+ + =

kxdx nx U U
i
k n
cos . cos ) | (
2 / 1 2 / 1

dx x k n x k n ] ) ( cos ) ( [cos 2 / 1
1
+ + =

dx x k n xdx k n ) ( cos 2 / 1 ) ( cos 2 / 1


1 1
+ + =




0
1
0
1
]
) ( sin
[ 2 / 1 . 2 ]
) sin(
[ 2 / 1 . 2
k n
x k n
x
k n
x k n
x
+
+
+

=

dx nx nx nx nx )] ( cos ) ( [cos 2 / 1
1
+ =

nxdx nx U U
i
k n
sin . sin ) | (
2 / 1 2 / 1

dx nx] 2 cos 0 [cos 2 / 1


1
=

PROSIDING ISBN:9789791635363


SeminarNasionalMatematikadanPendidikanMatematika
Yogyakarta,3Desember2011MA71



Batas dibagi menjadi 2 yaitu dari x dan x 0 0 karena nilai
integralnya sama maka hanya dihitung salah satu kemudian dikalikan 2



= 1 0 =1
nk
=
2. Nilai k n

Batas dibagi menjadi 2 yaitu dari x dan x 0 0 karena nilai
integralnya sama maka hanya dihitung salah satu kemudian dikalikan 2


=2 x 0 - 2 x 0 =0
nk
=
Nilai

=
= =

k n
k n
kxdx nx U U
i
k n
, 0
, 1
sin . sin ) | (
2 / 1 2 / 1


dx nx dx 2 cos 0 cos 2 / 1
1 1


dx nx dx 2 cos 1 . 2 / 1
1 1




0
1
0
1
]
2
2 sin
[ 2 / 1 . 2 ] [ 2 / 1 . 2
n
nx
x x x

=
]
2
0 sin
2
2 sin
[ 2 / 1 . 2 ] [ 2 / 1 . 2
1 1
n n
n
x x =



dx kx nx kx nx )] ( cos ) ( [cos 2 / 1
1
+ =

kxdx nx U U
i
k n
sin . sin ) | (
2 / 1 2 / 1

dx x k n x k n ] ) ( cos ) ( [cos 2 / 1
1
+ =

dx x k n xdx k n ) ( cos 2 / 1 ) ( cos 2 / 1


1 1
+ =




0
1
0
1
]
) ( sin
[ 2 / 1 . 2 ]
) sin(
[ 2 / 1 . 2
k n
x k n
x
k n
x k n
x
+
+

=

PROSIDING ISBN:9789791635363


SeminarNasionalMatematikadanPendidikanMatematika
Yogyakarta,3Desember2011MA72
Terbukti
nk k n
U U = ) | ( yaitu
Terbukti bahwa u
n
merupakan Sistem Orthonormal
Langkah 2
Dengan menggunakan Corollary 4 yaitu bahwa ,...} , {
1 0
u u span r = , barisan
polynomial trygonometri adalah padat di L
2
(-,).
J elas bahwa deret fourier merupakan polynomial trygonometri maka u
n
padat di
L
2
(-,).
Langkah 3
Dengan menggunakan Teorema 3.A yaitu barisan yang merupakan Sistem
Orthonormal di ruang Hilbert X atas K apabila padat di X maka Lengkap di X dan
berlaku sebaliknya.
Terbukti bahwa himpunan
0 1 2
{ , , ,...} u u u deret klasik fourier adalah bentuk
sistem orthonormal lengkap di ruang Hilbert L
2
(-,.).
Corollary 2.
2
( , ) u L deret fourier klasik konvergen di L2 (-,) yaitu
1 2
0
1
( ( ) 2 cos sin ) 0
m
k k
m
k
lim u x a a kx b kx dx

+ =


Bukti
1 2
0
1
( ( ) 2 cos sin )
m
k k
m
k
lim u x a a kx b kx dx

+ =


u(x) disubstitusi oleh
1
0
1
( ) 2 cos sin
k k
k
u x a a kx b kx

=
= +

diperoleh
1 1 2
0 0
1 1
((2 ) 2 cos sin )
m
k k k k
m
k k
lim a a cos kx b sin kx a a kx b kx dx

= =

+ +


PROSIDING ISBN:9789791635363


SeminarNasionalMatematikadanPendidikanMatematika
Yogyakarta,3Desember2011MA73
1 1 2
0 0
1 1
((2 ) 2 cos sin )
k k k k
k k
a a cos kx b sin kx a a kx b kx dx



= =

+ +


2
(0) dx


=0
Terbukti
1 2
0
1
( ( ) 2 cos sin ) 0
m
k k
m
k
lim u x a a kx b kx dx

+ =


Lemma 3
Untuk setiap fungsi [ , ] f C dengan
[ , ]
( ) ( ), 0, || ||
c
f f fungsi p sehingga f p

= <
BUKTI
Langkah 1
Misal f fungsi genap yaitu ( ) ( ) f x f x = . Fungsi ini dipenuhi oleh ( ): cos x x =
yang merupakan fungsi yang menurun tajam pada interval [0,],
1
( ( )) y f y


kontinyu pada interval [-1,1], berdasar teorema Aproksimasi Weirstrass yaitu
untuk fungsi kontinyu terdapat polynomial
0 1
( ) ...
n
n
p y c c y c y = + + + sehingga
1
1 1
max| ( ( ) ( ))|
y
f y p y


< ,
Oleh karena itu terdapat
0 1
( ) ...
n
n
p y c c y c y = + + + dan berlaku
1
1 1
max| ( ( ) ( ))|
y
f y p y


< , misal y =cos x,
1
1 1
max | ( (cos ) (cos )) |
y
f x p x


< , q(x):=p(cosx) maka diperoleh
0
max| ( ) ( )|
x
f x q x



< ,
Terbukti untuk f fungsi genap terdapat polynomial q sehingga berlaku
PROSIDING ISBN:9789791635363


SeminarNasionalMatematikadanPendidikanMatematika
Yogyakarta,3Desember2011MA74
max | ( ) ( )|
x
f x q x


< <
<
Langkah 2
Misal f fungsi ganjil yaitu ( ) ( ) f x f x = untuk setiap [ , ] x , nilai
(0) ( ) 0 f f = = . Dipilh 0 > dan dibentuk
( )
( ) 0
2
( ):
0 0
x
f jika x
g x
jika x atau x





<


Diketahui g(x):=-g(-x) jika 0 x . Saat f kontinyu seragam di interval
[ , ] berdasar teorema Waitress diperoleh max | ( ) ( )| / 2
x
f x g x



< untuk nilai
>0 yang cukup kecil .
Saat
( )
[ , ]
sin( )
g x
x di
x
kontinyu di [ , ] karena g(x) kontinyu sehingga ada
q berlaku
( )
max | ( )| / 2
sin( )
x
g x
q x
x



< , misalkan ( ): ( )sin r x q x x = diperoleh
( ) ( )
max | | / 2
sin( ) sin( )
x
g x q x
x x



<
1
max | |.| ( ) ( )| / 2
sin
x
g x q x
x



<
max | ( ) ( )| max |sin | / 2
x x
g x q x x



<
max | ( ) ( ) | 1 / 2
x
g x r x x



<
max | ( ) ( ) | / 2
x
g x r x



< maka
max | ( ) ( ) | max | ( ) ( ) ( ) ( ) |
x
f x r x f x g x g x r x

= +
max| ( ) ( ) | max | ( ) ( ) |
x x
f x g x g x r x

+
PROSIDING ISBN:9789791635363


SeminarNasionalMatematikadanPendidikanMatematika
Yogyakarta,3Desember2011MA75
/ 2 / 2 +

Terbukti untuk f fungsi ganjil terdapat ( ) r x sehingga berlaku
max | ( ) ( )|
x
f x r x



<
Langkah 3
Dalam kasus yang umum, digunakan dekomposisi fungsi yaitu
1 1
( ) 2 ( ( ) ( )) 2 ( ( ) ( )) f x f x f x f x f x

= + + kemudian diterapkan langkah 1
untuk fungsi genap dan langkah 2 untuk fungsi ganjil dengan menerapkan
Teorema nilai rata-rata Waitress dan ketaksamaan segitiga sehingga diperoleh
( ) ( ) 0 [0, ] f x f x untuk x = =
Corollary 4
Himpunan dari polynomial trygonometri adalah padat di
2
( , ) L
Bukti
Misal
2
( , ) u L dan misal diberikan 0 > . Dengan preposisi 7 yaitu
] , [ : b a C X = dengan < < < b a , himpunan Polynomial
n
n
x a x a a x p + + + = ... ) (
1 0
1
dengan a
i
bilangan real adalah padat di X sehingga
untuk u elemen polynomial p(x) dapat diperoleh fungsi kontinyu [ , ] C yang
padat di
2
( , ) L artinya terdapat fungsi kontinyu : [ , ] f R = sehingga
2
1/2
|| || ( ( ( ) ( )) ) u f u x f x dx

<


Dengan mengganti fungsi kontinyu f didekat titik x= dapat diasumsikan bahwa
f(-)=fi) dengan lemma 3 maka terdapat fungsi r q sehingga || || f q
Sehingga dapat diperoleh
PROSIDING ISBN:9789791635363


SeminarNasionalMatematikadanPendidikanMatematika
Yogyakarta,3Desember2011MA76
|| || || || u q u f f q = +
|| || || || || || u q u f f q +
|| || u q +
|| || 2 u q
Terbukti padat di
2
( , ) L
C. Penutup
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa himpunan
0 1 2
{ , , ,...} u u u deret
klasik fourier adalah bentuk sistem orthonormal lengkap di ruang Hilbert L
2
(-
,.). Sebagai akibatnya himpunan dari polynomial trygonometri adalah padat di
2
( , ) L

DAFTAR PUSTAKA
Conway,J ohn B.,1990, A Course in Functional Analysis ,2 ed, Springer-Verlag,New
York
Hendra Gunawan, 2007, naskah pidato guru besar ITB, FMIPA ITB Bandung

You might also like