Professional Documents
Culture Documents
Sistem Orthonormal di ruang Hilbert L
2
(-,) didefinisikan
Untuk sembarang X Ruang Hilbert atas R , dan {u
0
,u
1
,} adalah system
orthonormal yang dapat dihitung dalam X, yaitu
Barisan u(x) dalam deret fourier didefinisikan sebagai :
m k semua untuk u u
km m k
, ) / ( =
PROSIDING ISBN:9789791635363
SeminarNasionalMatematikadanPendidikanMatematika
Yogyakarta,3Desember2011MA67
1/2
( ): (2 ) u x
= .
1/2
2 1
( ): cos
m
u x nx
=
1/2
2
( ): sin
m
u x nx
= , untuk m=1,2,3,
Preposisi 1.
Himpunan
0 1 2
{ , , ,...} u u u membentuk suatu sistem orthonormal lengkap di ruang
Hilbert L
2
(-,.).
Pembuktian
Langkah 1
Akan ditunjukkan bahwa u
n
merupakan sistem orthonormal yaitu memenuhi
. ) ( ) ( ) | (
= =
i
nk k n k n
dx x u x u u u
Dalam deret fourier diketahui
1/ 2
: sin
k
u kx
= ;
1/ 2
: cos
n
u nx
=
Beberapa kemungkinan nilai ( U
n
| U
k
) yaitu
A. Kemungkinan inner product ke-1 yaitu
kxdx Sin nx Cos U U
i
k n
2 / 1 2 / 1
. ) | (
Ada dua kemungkinan untuk nilai n dan k yaitu
1. Nilai n =k
nxdx Sin nx Cos U U
i
k n
2 / 1 2 / 1
. ) | (
dx nx ] 2 sin 0 [sin 2 / 1
1
+ =
dx nx nx nx nx )] ( sin ) ( [sin 2 / 1
1
+ + =
PROSIDING ISBN:9789791635363
SeminarNasionalMatematikadanPendidikanMatematika
Yogyakarta,3Desember2011MA68
dx nx ] 2 sin 0 [ 2 / 1
1
+ =
Batas dibagi menjadi 2 yaitu dari x dan x 0 0 karena nilai
integralnya sama maka hanya dihitung salah satu kemudian dikalikan 2
) ] ) 2 cos ( 2 / 1 [ 2 / 1 ( 2
0
1
nx x =
) ) 0 cos ( 2 cos ( 2 / 1 ( 2 / 1 ( 2
1
=
n x
) ) 1 ( 1 ( 2 / 1 ( 2 / 1 ( 2
1
=
x
=2 x 0
=0
nk
=
2. Nilai k n
kxdx Sin nx Cos U U
i
k n
2 / 1 2 / 1
. ) | (
dx x k n dx x k n ) ( sin 2 / 1 ) ( sin 2 / 1
1 1
+ + =
0
1
0
1
] ) ( cos ) /( 1 [ . 2 / 1 . 2 ] ) ( cos ) /( 1 [ . 2 / 1 . 2
x k n k n x x k n k n x + + + =
)]
0 ) ( cos
(
) (
) ( cos
[ . 2 / 1 . 2 )]
0 ) ( cos
(
) (
) ( cos
[ . 2 / 1 . 2
1 1
k n
k n
k n
k n
x
k n
k n
k n
k n
x
+
+
+
+
+
) ) 1 ( 1 ( 2 / 1 ( 2 / 1 ( 2
1
=
x + ) ) 1 ( 1 ( 2 / 1 ( 2 / 1 ( 2
1
x
) ) 2 (sin 2 / 1 ( 2
0
1
dx nx x
dx kx nx kx nx )] ( sin ) ( [sin 2 / 1
1
+ + =
dx x k n x k n ] ) ( sin ) ( [sin 2 / 1
1
+ + =
PROSIDING ISBN:9789791635363
SeminarNasionalMatematikadanPendidikanMatematika
Yogyakarta,3Desember2011MA69
=2 x 0 + 2x 0
=0
nk
=
Nilai
=
= =
k n
k n
kxdx Sin nx Cos U U
i
k n
, 0
, 0
. ) | (
2 / 1 2 / 1
B . Kemungkinan inner product ke-2 yaitu
kxdx nx U U
i
k n
cos . cos ) | (
2 / 1 2 / 1
kxdx nx U U
i
k n
cos . cos ) | (
2 / 1 2 / 1
Kemungkinan nilai n dan k yaitu
1. Nilai n=k
Batas dibagi menjadi 2 yaitu dari x dan x 0 0 karena nilai
integralnya sama maka hanya dihitung salah satu kemudian dikalikan 2
= 1 +0
nk
=
2. Nilai k n
kxdx nx U U
i
k n
cos . cos ) | (
2 / 1 2 / 1
dx nx nx nx nx )] ( cos ) ( [cos 2 / 1
1
+ + =
nxdx nx U U
i
k n
cos . cos ) | (
2 / 1 2 / 1
dx nx dx 2 cos 0 cos 2 / 1
1 1
+ =
dx nx dx 2 cos 1 . 2 / 1
1 1
+ =
0
1
0
1
]
2
2 sin
[ 2 / 1 . 2 ] [ 2 / 1 . 2
n
nx
x x x
+ =
]
2
0 sin
2
2 sin
[ 2 / 1 . 2 ] [ 2 / 1 . 2
1 1
n n
n
x x + =
PROSIDING ISBN:9789791635363
SeminarNasionalMatematikadanPendidikanMatematika
Yogyakarta,3Desember2011MA70
Batas dibagi menjadi 2 yaitu dari x dan x 0 0 karena nilai
integralnya sama maka hanya dihitung salah satu kemudian dikalikan 2
= 2 x 0 +2 x 0
= 0
nk
=
Nilai
=
= =
k n
k n
kxdx nx U U
i
k n
, 0
, 1
cos . cos ) | (
2 / 1 2 / 1
C. Kemungkinan inner product ke-3 yaitu kxdx nx U U
i
k n
sin . sin ) | (
2 / 1 2 / 1
Kemungkinan nilai n dan k
1. Nilai n=k
dx kx nx kx nx )] ( cos ) ( [cos 2 / 1
1
+ + =
kxdx nx U U
i
k n
cos . cos ) | (
2 / 1 2 / 1
dx x k n x k n ] ) ( cos ) ( [cos 2 / 1
1
+ + =
0
1
0
1
]
) ( sin
[ 2 / 1 . 2 ]
) sin(
[ 2 / 1 . 2
k n
x k n
x
k n
x k n
x
+
+
+
=
dx nx nx nx nx )] ( cos ) ( [cos 2 / 1
1
+ =
nxdx nx U U
i
k n
sin . sin ) | (
2 / 1 2 / 1
PROSIDING ISBN:9789791635363
SeminarNasionalMatematikadanPendidikanMatematika
Yogyakarta,3Desember2011MA71
Batas dibagi menjadi 2 yaitu dari x dan x 0 0 karena nilai
integralnya sama maka hanya dihitung salah satu kemudian dikalikan 2
= 1 0 =1
nk
=
2. Nilai k n
Batas dibagi menjadi 2 yaitu dari x dan x 0 0 karena nilai
integralnya sama maka hanya dihitung salah satu kemudian dikalikan 2
=2 x 0 - 2 x 0 =0
nk
=
Nilai
=
= =
k n
k n
kxdx nx U U
i
k n
, 0
, 1
sin . sin ) | (
2 / 1 2 / 1
dx nx dx 2 cos 0 cos 2 / 1
1 1
dx nx dx 2 cos 1 . 2 / 1
1 1
0
1
0
1
]
2
2 sin
[ 2 / 1 . 2 ] [ 2 / 1 . 2
n
nx
x x x
=
]
2
0 sin
2
2 sin
[ 2 / 1 . 2 ] [ 2 / 1 . 2
1 1
n n
n
x x =
dx kx nx kx nx )] ( cos ) ( [cos 2 / 1
1
+ =
kxdx nx U U
i
k n
sin . sin ) | (
2 / 1 2 / 1
dx x k n x k n ] ) ( cos ) ( [cos 2 / 1
1
+ =
0
1
0
1
]
) ( sin
[ 2 / 1 . 2 ]
) sin(
[ 2 / 1 . 2
k n
x k n
x
k n
x k n
x
+
+
=
PROSIDING ISBN:9789791635363
SeminarNasionalMatematikadanPendidikanMatematika
Yogyakarta,3Desember2011MA72
Terbukti
nk k n
U U = ) | ( yaitu
Terbukti bahwa u
n
merupakan Sistem Orthonormal
Langkah 2
Dengan menggunakan Corollary 4 yaitu bahwa ,...} , {
1 0
u u span r = , barisan
polynomial trygonometri adalah padat di L
2
(-,).
J elas bahwa deret fourier merupakan polynomial trygonometri maka u
n
padat di
L
2
(-,).
Langkah 3
Dengan menggunakan Teorema 3.A yaitu barisan yang merupakan Sistem
Orthonormal di ruang Hilbert X atas K apabila padat di X maka Lengkap di X dan
berlaku sebaliknya.
Terbukti bahwa himpunan
0 1 2
{ , , ,...} u u u deret klasik fourier adalah bentuk
sistem orthonormal lengkap di ruang Hilbert L
2
(-,.).
Corollary 2.
2
( , ) u L deret fourier klasik konvergen di L2 (-,) yaitu
1 2
0
1
( ( ) 2 cos sin ) 0
m
k k
m
k
lim u x a a kx b kx dx
+ =
Bukti
1 2
0
1
( ( ) 2 cos sin )
m
k k
m
k
lim u x a a kx b kx dx
+ =
u(x) disubstitusi oleh
1
0
1
( ) 2 cos sin
k k
k
u x a a kx b kx
=
= +
diperoleh
1 1 2
0 0
1 1
((2 ) 2 cos sin )
m
k k k k
m
k k
lim a a cos kx b sin kx a a kx b kx dx
= =
+ +
PROSIDING ISBN:9789791635363
SeminarNasionalMatematikadanPendidikanMatematika
Yogyakarta,3Desember2011MA73
1 1 2
0 0
1 1
((2 ) 2 cos sin )
k k k k
k k
a a cos kx b sin kx a a kx b kx dx
= =
+ +
2
(0) dx
=0
Terbukti
1 2
0
1
( ( ) 2 cos sin ) 0
m
k k
m
k
lim u x a a kx b kx dx
+ =
Lemma 3
Untuk setiap fungsi [ , ] f C dengan
[ , ]
( ) ( ), 0, || ||
c
f f fungsi p sehingga f p
= <
BUKTI
Langkah 1
Misal f fungsi genap yaitu ( ) ( ) f x f x = . Fungsi ini dipenuhi oleh ( ): cos x x =
yang merupakan fungsi yang menurun tajam pada interval [0,],
1
( ( )) y f y
kontinyu pada interval [-1,1], berdasar teorema Aproksimasi Weirstrass yaitu
untuk fungsi kontinyu terdapat polynomial
0 1
( ) ...
n
n
p y c c y c y = + + + sehingga
1
1 1
max| ( ( ) ( ))|
y
f y p y
< ,
Oleh karena itu terdapat
0 1
( ) ...
n
n
p y c c y c y = + + + dan berlaku
1
1 1
max| ( ( ) ( ))|
y
f y p y
< , misal y =cos x,
1
1 1
max | ( (cos ) (cos )) |
y
f x p x
< , q(x):=p(cosx) maka diperoleh
0
max| ( ) ( )|
x
f x q x
< ,
Terbukti untuk f fungsi genap terdapat polynomial q sehingga berlaku
PROSIDING ISBN:9789791635363
SeminarNasionalMatematikadanPendidikanMatematika
Yogyakarta,3Desember2011MA74
max | ( ) ( )|
x
f x q x
< <
<
Langkah 2
Misal f fungsi ganjil yaitu ( ) ( ) f x f x = untuk setiap [ , ] x , nilai
(0) ( ) 0 f f = = . Dipilh 0 > dan dibentuk
( )
( ) 0
2
( ):
0 0
x
f jika x
g x
jika x atau x
<
Diketahui g(x):=-g(-x) jika 0 x . Saat f kontinyu seragam di interval
[ , ] berdasar teorema Waitress diperoleh max | ( ) ( )| / 2
x
f x g x
< untuk nilai
>0 yang cukup kecil .
Saat
( )
[ , ]
sin( )
g x
x di
x
kontinyu di [ , ] karena g(x) kontinyu sehingga ada
q berlaku
( )
max | ( )| / 2
sin( )
x
g x
q x
x
< , misalkan ( ): ( )sin r x q x x = diperoleh
( ) ( )
max | | / 2
sin( ) sin( )
x
g x q x
x x
<
1
max | |.| ( ) ( )| / 2
sin
x
g x q x
x
<
max | ( ) ( )| max |sin | / 2
x x
g x q x x
<
max | ( ) ( ) | 1 / 2
x
g x r x x
<
max | ( ) ( ) | / 2
x
g x r x
< maka
max | ( ) ( ) | max | ( ) ( ) ( ) ( ) |
x
f x r x f x g x g x r x
= +
max| ( ) ( ) | max | ( ) ( ) |
x x
f x g x g x r x
+
PROSIDING ISBN:9789791635363
SeminarNasionalMatematikadanPendidikanMatematika
Yogyakarta,3Desember2011MA75
/ 2 / 2 +
Terbukti untuk f fungsi ganjil terdapat ( ) r x sehingga berlaku
max | ( ) ( )|
x
f x r x
<
Langkah 3
Dalam kasus yang umum, digunakan dekomposisi fungsi yaitu
1 1
( ) 2 ( ( ) ( )) 2 ( ( ) ( )) f x f x f x f x f x
= + + kemudian diterapkan langkah 1
untuk fungsi genap dan langkah 2 untuk fungsi ganjil dengan menerapkan
Teorema nilai rata-rata Waitress dan ketaksamaan segitiga sehingga diperoleh
( ) ( ) 0 [0, ] f x f x untuk x = =
Corollary 4
Himpunan dari polynomial trygonometri adalah padat di
2
( , ) L
Bukti
Misal
2
( , ) u L dan misal diberikan 0 > . Dengan preposisi 7 yaitu
] , [ : b a C X = dengan < < < b a , himpunan Polynomial
n
n
x a x a a x p + + + = ... ) (
1 0
1
dengan a
i
bilangan real adalah padat di X sehingga
untuk u elemen polynomial p(x) dapat diperoleh fungsi kontinyu [ , ] C yang
padat di
2
( , ) L artinya terdapat fungsi kontinyu : [ , ] f R = sehingga
2
1/2
|| || ( ( ( ) ( )) ) u f u x f x dx
<
Dengan mengganti fungsi kontinyu f didekat titik x= dapat diasumsikan bahwa
f(-)=fi) dengan lemma 3 maka terdapat fungsi r q sehingga || || f q
Sehingga dapat diperoleh
PROSIDING ISBN:9789791635363
SeminarNasionalMatematikadanPendidikanMatematika
Yogyakarta,3Desember2011MA76
|| || || || u q u f f q = +
|| || || || || || u q u f f q +
|| || u q +
|| || 2 u q
Terbukti padat di
2
( , ) L
C. Penutup
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa himpunan
0 1 2
{ , , ,...} u u u deret
klasik fourier adalah bentuk sistem orthonormal lengkap di ruang Hilbert L
2
(-
,.). Sebagai akibatnya himpunan dari polynomial trygonometri adalah padat di
2
( , ) L
DAFTAR PUSTAKA
Conway,J ohn B.,1990, A Course in Functional Analysis ,2 ed, Springer-Verlag,New
York
Hendra Gunawan, 2007, naskah pidato guru besar ITB, FMIPA ITB Bandung