You are on page 1of 5

Aplikasi Zeolit dalam Industri Deterjen dan minyak bumi

Oleh Risa Rahmawati S

Copyright oke.or.id Artikel ini boleh dicopy ,diubah , dikutip, di cetak dalam media kertas atau yang lain, dipublikasikan kembali dalam berbagai bentuk dengan tetap mencantumkan nama penulis dan copyright yang tertera pada setiap document tanpa ada tujuan komersial.

Risa Rahmawati S
Seorang pengajar yang sekarang sedang melanjutkan studi di Intitut Teknologi Bandung dengan mengambil bidang Studi Magister Pengajaran Kimia

Ha lam an |0

ZEOLIT DALAM DETERGEN Zeolit merupakan senyawa kristalin alumino silikat terhidrasi dengan kerangka tiga dimensi yang berpori. Pada pori zeolit biasanya diikat kation-kation untuk menstabilkan muatan zeolit serta sejumlah molekul air. Ion-ion tersebut dapat dipertukarkan dengan ion sejenis, sehingga memungkinkan zeolit memiliki kemampuan melakukan pertukaran ion. Kemampuan inilah yang banyak dimanfaatkan di industri, salah satunya pada industri detergen. Detergen merupakan bahan pembersih yang merupakan campuran dari beberapa zat kimia, yaitu surfaktan sebagai zat aktif permukaan (surface active agent), pembentuk (builders) yang biasanya menggunakan senyawa fosfat, sitrat, asetat, atau silikat (zeolit). Pengisi (filler), serta zat aditif seperti pewangi, pewarna, pemutih, dll. Sejak 30 tahun lalu, zeolit mampu menggantikan peran fosfat sebagai pembentuk (builders) dalam detergen. Penggunaan zeolit sebagai pembentuk memiliki beberapa keunggulan : Penggunaan zeolit menurunkan ongkos produksi detergen (low cost) Ramah lingkungan karena bebas dari fosfat yang sulit untuk didegradasi. Menurunkan tingkat kesadahan air. Menghilangkan logam-logam berat seperti besi, mangan, serta tembaga. Memungkinkan terbentuknya detergen dengan kerapatan ultra (high density Ultra detergents). Berperan sebagai anti-caking agent dengan mengabsorpsi bahan liquid dalam formulasi bubuk detergen. kelebihan

Gambar 1. Beberapa merk detergen yang menggunakan zeolit Jenis zeolit sintetis yang biasa digunakan pada detergen adalah zeolit Na-A. Zeolit Na-A memiliki kapasitas pertukaran ion yang sangat baik.

Ha lam an |1

Gambar 2. Kerangka zeolit Na-A yang digunakan dalam detergen

Referensi Harjanto, S., (1987) : Lempung, Zeolit, Dolomit, dan Magnesit, Publikasi khusus, Direktorat Sumber Daya Mineral, 108-119.

Ha lam an |2

ZEOLIT SEBAGAI KATALIS DALAM MINYAK BUMI Zeolit dapat berfungsi sebagai katalis di dalam proses industri, walaupun penggunaannya secara komersial masih relatif sedikit. Zeolit merupakan katalis yang sangat efisien serta selektif untuk berbagai reaksi kimia, terutama di industri petrokimia. Selektivitas zeolit terhadap suatu reaksi disebabkan ukuran pori zeolit yang hanya dapat dimasuki oleh molekul tertentu yang spesifik. Sehingga, tidak setiap reaksi transisi dapat berlangsung, reaksi hanya memungkinkan berjalan satu arah (restricted transition-state selectivity). selektivitas zeolit sebagai katalis.
Selektivitas reaktan

Gambar

1.

memperlihatkan

Selektivitas produk

restricted transition-state selectivity

Gambar 1. Selektivitas zeolit sebagai katalis Di dalam proses industri petrokimia, zeolit digunakan sebagai katalis pada proses FCC (Fluid Catalytic Cracing). Proses FCC merupakan suatu proses transformasi rantai panjang alkana menjadi alkana yang berantai pendek, proses ini berfungsi untuk meningkatkan angka oktan dari bensin dengan cara menghasilkan suatu produk yang memiliki rantai bercabang. Gambar 2. memperlihatkan proses katalisis pemotongan alkana rantai panjang menjadi alkana rantai pendek oleh zeolit.

Ha lam an |3

alkana

Alkana yang lebih pendek dan siklo alkana

Alkana bercabang dan alkena

Alkana yang lebih pendek dan alkana bercabang Alkana berantai pendek

aromatik

Gambar 2. Proses katalisis transformasi alkana rantai panjang menjadi alkana rantai pendek oleh zeolit Desain reaktor FCC saat ini dapat memproses sekitar 13 000 sampai 125 000 barel minyak mentah per hari (1 barel = 159 L). Proses FCC merupakan suatu proses yang berlangsung secara kontinu di mana zeolit yang belum dipanaskan ditambahkan ke dalam aliran minyak melalui bagian atas reaktor. Alkana berantai panjang akan dipotong oleh zeolit panas menjadi alkana berantai pendek, produk yang terbentuk akan menjadi aliran gas yang kemudian ditampung di dalam fraksionator. Zeolit hanya mengalami kontak beberapa menit saja dengan minyak, dan setelah proses itu zeolit menjadi deaktif karena pori zeolit telah tertutup. Pori yang tertutup ini dapat dihilangkan dan zeolit dapat diaktivasi melalui kalsinasi secara bertahap. Referensi Harjanto, S., (1987) : Lempung, Zeolit, Dolomit, dan Magnesit, Publikasi khusus, Direktorat Sumber Daya Mineral, 108-119.

Ha lam an |4

You might also like