You are on page 1of 12

BAB I ANALISA SUMBER BELAJAR

A. Pengkajian 1. Pengkajian Umum Pada tanggal 17 September 2013, seorang perawat melakukan pengkajian di bangsal Melati 2 RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten melalui studi dokumen di Bangsal tersebut. Dari pengkajiandiperoleh data bahwa ada salah seorang pasien usia 60 tahun yang menderita Diabetes Mellitus tipe 2dengan Ulkus DM, bernama Ny. P. Hasil pengkajian melalui wawancara dengan klien diperoleh data bahwa klien menderita DM tipe 2 yang belum lama diketahui oleh klien. 2. Faktor Pencetus (Predisposing Factors) a. Riwayat kesehatan Dari hasil pengkajian tanggal 17 September 2013 diperoleh data

bahwa klien mengatakan badan terasa lemas, nyeri pada luka di daerah paha kanan. Pada tanggal 2 September 2013, klien dilakukan pemeriksaan kadar gula darah yang diperoleh gula darah sewaktu (GDS) yaitu 600 mg/dl. Klien menyatakan tidak mengetahui tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala dan penatalaksanaan DM. b. Keadaan fisik Ny. P terlihat lemas, mukosa bibir pucat, tanda-tanda vitalnya : tekanan darah 130/90 mmHg, nadi 84 x/menit, respirasi 20x/menit dan suhu 38oC c. Kesiapan belajar Ny. P menyatakan bahwa ia tertarik untuk mengetahui tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, serta pentingnya

penatalaksanaan DM. Pengetahuan klien tentang DM masih kurang karena klien baru saja mengetahui bahwa dirinya menderita DM. d. Motivasi Belajar Ny. P mempunyai keinginan untuk mengetahui lebih lanjut tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, serta pentingnya

penatalaksaan DM supaya klien dapat mengetahui bagaimana cara menjaga kesehatannya. e. Kemampuan Membaca Ny. P mempunyai kemampuan membaca dan menulis dengan cukup baik. Ketika diberi bacaan berupa artikel kesehatan tentang DM dan diminta membacanya, dapat menjelaskan kembali inti dari isi artikel tersebut. Ia mengatakan lebih menyukai belajar dengan cara tanya jawab dan menyukai bahan bacaan yang bergambar karena mudah dipahami.

3. Faktor Pemungkin (Enabling Factors) Klien dirawat di bangsal Melati 2 yang memiliki pelayanan kesehatan yang baik dan berkualitas. Perawat maupun praktikan perawat di bangsal tersebut sudah mendapat pelatihan tentang pendidikan kesehatan.

4. Faktor Penguat (Reinforcing Factors) Keluarga Ny. P sangat mendukung akan diadakannnya pendidikan kesehatan tentang DM. Mereka memiliki kemauan yang besar untuk mengikuti pendidikan tersebut supaya mengetahui tentang pegertian, penyebab, tanda dan gejala, serta pentingnya penatalaksaan DM. B. Analisa Data No 1. Data DS : a. Klien belum Masalah Kurang Penyebab pengetahuan Kurang informasi terpapar

paham tentang Diabetes melitus tentang penyakit yang dialaminya.

b. Klien tidak tahu apa yang klien penyakit Melitus (DM) sekarang ini. menyebabkan mengalami Diabetes seperti

DO : Klien menggelengkan ketika (DM). ditanya tampak kepala tentang

penyakit Diabetes Melitus

BAB II SATUAN ACARA PENYULUHAN

Diagnosa keperawatan : Kurangnya pengetahuan tentang DM berhubungan dengan kurang terpapar informasi A. Topik : Pentingnya pengetahuan tentang DM

B. Sasaran 1. Penyuluh 2. Program Jumlah sasaran : Klien (Ny. P) dan keluarga klien : Klien (Ny. P) : 1 Keluarga

C. Tujuan 1. Tujuan umum Setelah mengikuti penyuluhan selama 25 menit, Ny. P dan keluarga dapat memahami tentang DM dan pentingnya penatalaksanaan DM. 2. Tujuan khusus Setelah mengikuti penyuluhan selama kurang lebih 25 menit, Ny. P dan keluarga mampu : a. Menjelaskan pengertian DM b. Menjelaskan penyebab DM c. Menyebutkan 5 dari 9 gejala DM d. Menjelaskan penatalaksanaan DM D. Materi 1. Pengertian DM 2. Penyebab DM 3. Tanda dan gejala DM 4. Penatalaksanaan DM

E. Metode Pembelajaran 1. Ceramah

Metode ini digunakan oleh penyuluh untuk menyampaikan materi. 2. Tanya jawab Metode ini digunakan oleh penyuluh Ny. P beserta keluarga untuk saling tanya jawab dan bertukar pendapat. F. Media dan alat 1. Media : Leaflet berisi tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, serta pentingnya penatalaksaan DM.

2. Alat : a. Kursi G. Waktu Hari Tanggal : Sabtu : 21 September 2013 Acara Pembukaan Kegiatan a. Memberi salam b. Memperkenalkan diri c. Menjelaskan waktu d. Menjelaskan tujuan serta manfaat penyuluhan 2 Inti a. Menyampaikan materi b. Diskusi dan tanya jawab c. Merangkum materi 3 Evaluasi a. Mengajukan pertanyaan 5 menit tentang isi materi yang telah disampaikan b. Memberi feed back 15 menit kontrak Waktu 3 menit b. Alat tulis lengkap

No. 1

Penutup

a. Menyimpulkan penyuluhan b. Memberi salam

hasil 2 menit

H. Tempat Tempat Setting tempat : Bangsal Melati 2 nomer 221 : Di dekat tempat tidur Nn. E bangsal Melati 2 nomer 221

Keterangan : : Sasaran Penyuluhan : Meja : Penyuluh I. Evaluasi No. 1. Aspek Kognitif Waktu Segera setelah penyuluhan 2. Afektif Setelah penyuluhan Observasi LO Metode Tanya jawab Instrumen Daftar pertanyaan Evaluator Dwi Nina Wening Dwi Nina Wening

1. Aspek Kognitif a. Jelaskan pengertian DM! b. Jelaskan tentang penyebab DM! c. Sebutkan tanda dan gejala DM! d. Sebutkan penatalaksanaan DM! 2. Aspek Afektif a. Apa yang akan ibu lakukan setelah penyuluhan ini? b. Bagaimana pendapat ibu mengenai penyuluhan ini?

LAMPIRAN MATERI DIABETES MELLITUS A. Pengertian Diabetes mellitus adalah gangguan metabolik yang dikarakteristikkan oleh hiperglikemi, dan diakibatkan dari kerusakan produksi insulin, sekresi, atau penggunaannya(Sandra. M. Nettina, 2002). Ada beberapa tipe diabetes melitus yang berbeda; penyakit ini dibedakan berdasarkan penyebab, perjalanan klinik dan terapinya. Klasifikasi diabetes yang utama adalah : a. Tipe I : Diabetes melitus yang tergantung insulin (insulin-dependent diabetes mellitus (IDDM)) b. Tipe II : Diabetes melitus tidak tergantung insulin (non-insulin-dependent diabetes mellitus (NIDDM)) c. Diabetes melitus yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom lainnya d. Diabetes melitus gestasional (gestational diabetes mellitus (GDM)) (Brunner & Suddarth, 2001) B. Penyebab Penyebab DM ketoasidosis tidak adanya insulin atau tidak cukupnya jumlah insulin yang nyata, yang dapat disebabkan oleh : 1. Insulin tidak diberikan atau diberikan dengan dosis yang dikurangi 2. Keadaan sakit atau infeksi 3. Manifestasi pertama pada penyakit diabetes yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati. Diabetes tipe I (IDDM, Insulin Dependent Diabetes Mellitus) 1. Faktor genetik : penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri, tetapi mewarisi suatu predisposisi/kecendrungan genetik kearah terjadinya diabetes tipe I. 2. Faktor immunologi : terdapat suatu respon otoimun yang merupakan repon abnormal dimana antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggap seolaholah jaringan asing. 3. Faktor lingkungan : virus/toksin dapat memicu proses otoimun yang menimbulkan destruksi sel beta.

C. Tanda dan Gejala a. Penurunan berat badan (BB) dan rasa lemah Hal ini disebabkan glukosa dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel, sehingga sel kekurangan bahan bakar untuk menghasilkan tenaga. Untuk kelangsungan hidup, sumber tenaga terpaksa diambil dari cadangan lain yaitu sel lemak dan otot. Akibatnya penderita kehilangan jaringan lemak dan otot sehingga menjadi kurus. b. Banyak kencing (Poliuria) Banyaknya glukosa dalam darah sehingga darah akan hipertonik sehingga cairan yang ada di dalam sel tertarik ke dalam darah sehingga ginjal akan mengeluarkan glukosa bersama dengan cairan dan elektrolit. c. Banyak minum (Polidipsi) Akibat volume urine yang sangat besar dan keluarnya air yang menyebabkan dehidrasi ekstrasel. Dehidrasi intrasel mengikuti dehidrasi ekstrasel karena air intrasel akan berdifusi keluar sel mengikuti penurunan gradient konsentrasi ke plasma yang hipertonik (sangat pekat). Dehidrasi intrasel merangsang ADH (antidiuretic hormone) dan menimbulkan rasa haus. d. Banyak makan Kalori dari makanan yang dimakan, setelah dimetabolisasikan menjadi glukosa dalam darah tidak seluruhnya dapat dimanfaatkan sehingga penderita selalu merasa lapar e. Gangguan saraf tepi/ kesemutan Pada penderita diabetes mellitus regenerasi sel persarafan

mengalamigangguan akibat kekurangan bahan dasar utama yang berasal dari unsur protein. Akibatnya banyak sel persarafan terutama perifer mengalami kerusakan. Penderita mengeluh rasa sakit atau kesemutan terutama pada kaki di waktu malam, sehingga mengganggu tidur. f. Gangguan penglihatan Pada fase awal penyakit diabetes sering dijumpai gangguan penglihatan yang mendorong penderita untuk mengganti kacamatanya berulang kali agar ia tetap dapat melihat dengan baik.

g. Jika terjadi luka maka akan sulit sembuh Proses penyebuhan luka membutuhkan bahan dasar utama dari protein dan unsur makanan lainnya. Pada penderita diabetes mellitus bahan protein banyak diformulasikan untuk keutuhan energy sel sehingga bahan yang dipergunakan untuk pengganta jaringan yang rusak mengalami gangguan. Seain itu lua yang sulit sembuh juga dapat diakibatkan oleh pertumbuhan mikroorganisme yang cepat pada penderita diabetes mellitus. h. Peningkatan angka infeksi Akibat penurunan protein sebagai bahan pembentuk antibody,

peningkatan konsentrasi glukosa disekresi mucus, gangguan fungsi imun dan penurunan aliran darah pada penderita DM kronik. (Riyadi, S & Sukarmin,2008)

D. Penatalaksanaan Tujuan utama terapi diabetes adalah mencoba menormalkan aktifitas insulin dan kadar glukosa darah dan upaya untuk mengurangi terjadinya komplikasi vaskuler, serta neuropatik. Ada 4 komponen dalam

penatalaksanaan diabetes ;
1. Diit

Penatalaksanaan nutrisi pada penderita diabetes diarahkan untuk mencapai tujuan berikut ini : 1) Memberikan semua unsur makanan esensial (misalnya vitamin, mineral) 2) Mencapai dan mempertahankan berat badan yang sesuai 3) Memenuhi kebutuhan energi 4) Mencegah fluktuasi kadar glukosa darah setiap harinya dengan mengupayakan kadar glukosa darah mendekati normal melalui caracara yang aman dan praktis 5) Menurunkan kadar lemak darah jika kadar ini meningkat
2. Latihan Jasmani

Dianjurkan latihan jasmani teratur 3-4 kali tiap minggu selama 0,5 jam yang sifatnya sesuai CRIPE ( continous, rytmical, interval, progresive, endurance training).

a. Continous

Latihan harus berkesinambungan dan dilakukan terus menerus tanpa berhenti. Contoh bila dipilih joging 30 menit, maka selama 30 menit pasien melakukan joging tanpa istirahat.
b. Rythmical

Latihan olah raga

harus dipilih yang berirama, yaitu otot-otot

berkontraksi dan rileksasi secara teratur. Contoh jalan kaki : joging, lari, berenang, bersepeda, mendayung, main golf, tenis dan badminton tidak memenuhi syarat karena banyak berhenti
c.

Interval Latihan dilakukan secara selang-seling antara gerak cepat dan lambat. Contoh jalan cepat diselingi jalan lambat, joging diselingi jalan, dan sebagainya.

d. Progressive

Latihan dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan dari intensitas riogen sampai sedang hingga mencapai 30-60 menit. Sasaran heart rate : 75-85 % Max heart rate : 920 umur

e. Endurance Training

Latihan daya tahan untuk meningkatkan kemampuan kardiorespirasi seperti jalan ( jalan santai/cepat, sesuai umur), joging, berenang dan bersepeda.
3. Pemantauan

Dengan melakukan pemantauan kadar glukosa darah secara mandiri, penderita diabetes mellitus dapat mengatur terapinya untuk mengendalikan kadar glukosa darah secara optimal.
4. Terapi

Insulin Indikasi pengunaan insulin pada NIDDM adalah a) DM dengan berat badan menurun cepat/kurus b) Ketoasidosis, asidosis laktat dan koma hiperosmolar c) DM mengalami stres berat ( infeksi sistemik, operasi berat dan lainlain)

d) DM dengan kehamilan / DM gestasional yang tidak terkendali dengan perencanaan makan e) DM yang tidak berhasil dikelola dengan obat hipoglikemik oral dosis maksimal atau ada kontra indikasi dengan obat tersebut

SATUAN ACARA PENYULUHAN PADA Ny. P DENGAN DM2NO, ULKUS DM DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN
Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Medikal Bedah IV

Disusun oleh: 1. Dwi Agustin 2. Murdiyani Agustina 3. Wening Ardiani P07120111009 P07120111022 P07120111037

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA JURUSAN KEPERAWATAN 2013

You might also like