You are on page 1of 57

Ibu Rosana, 51 tahun, datang ke tempat praktik Anda sebagai pasien baru dengan riwayat hipertensi, vaginal discharge,

dan gatal di genital. Dia seorang penderita diabetes. Tekanan darahnya 170/95 mmHg dan di regio genital tampak plak putih melekat di membran mukus yang meradang. Anda mendiagnosis hipertensi dan candidiasis

vulvovaginitis dan meresepkan antihipertensi (Diuretik thiazide: hydrochlorothiazide, bendrofluazid, chlorthalidone, indapamide, metolazon, xipamid ATAU -blocker: propanolol, asebutolol, atenolol, bisoprolol, fumarat, labetolol, metoprolol ATAU kombinasi keduanya?) dan antifungi (terbinafin ATAU whitfields salep ATAU imidazole: clotrimazole, miconazole?)

1. 2.

Obat Hipertensi Obat Antifungi

Obat antihipertensi yang kami pilih adalah golongan diuretik-thiazide.


Alasan kami: Thiazide merupakan obat lini pertama hipertensi dengan diabetes selain ACEI, ARB, dan CCB[1][2][3]. Hipertensi yang berkaitan dengan obesitas biasanya merupakan saltsensitive sehingga obat golongan diuretik (hydrochlorothiazide) sangat disarankan.

Kami tidak menggunakan 2 jenis obat antihipertensi karena pasien termasuk pasien usia tua yang rentan dan memiliki toleransi rendah terhadap 2 jenis obat antihipertensi yang digunakan secara bersamaan[3]. Terlebih lagi, Landsberg L, et al[2] menyatakan bahwa rekomendasi kombinasi obat antihipertensi adalah ACEI/ARB dengan CCB atau ACEI/ARB dengan Diuretics-Thiazide

Selain itu, jurnal yang sama menyebutkan bahwa golongan thiazide dan -blocker tidak begitu baik jika digunakan secara bersamaan, kecuali ada kondisi heart disease (indikasi kardiovaskular) dimana golongan blocker lebih disarankan meskipun penggunaannya harus dibatasi.

1. 2.

Obat Hipertensi Obat Antifungi

Obat antifungi yang kami pilih adalah miconazole. Alasan kami adalah karena miconazole merupakan obat spesifik untuk mengatasi vaginal discharge yang disertai dengan plak putih (cheese cottage like discharge).

Obat Hipertensi 2. Obat Antifungi


1.

Hydrochlorothiazide bekerja dengan cara menghambat reabsorpsi Na dan klorida pada awal tubulus distal. Hal ini menyebabkan efek natriuretik terutama oleh penurunan Na dan klorida reabsorpsi di segmen kortikal ascending limb pada loop of Henle (ansa Henle) dengan menghambat spesifik Na + Clco-transporter.

Absorbsi: GIT sekitar 65% sampai 75%, berkurang pada pasien dengan penyakit congestive heart failure. Konsentrasi puncak di plasma 1-5 jam setelah pemberian dan kadarnya berkisar dari 70-490 ng/mL pada dosis oral 12,5-100mg. Konsentrasi plasma secara linear berhubungan dengan dosis administrasi. Konsentrasi hydroclorothiazide sekitar 1,6-1,8 kali lebih tinggi di whole blood dibanding di plasma.

Half-life elimination di plasma berkisar 615 jam. Eliminasi: utamanya di ginjal. Pada pemberian dosis 12,5-100mg, 55%77% dosis administrasi muncul di urine dan lebih dari 95% dosis yang diabsorbsi diekskresi di urine sebagai unchanged drugs. Pada pasien dengan renal disease, konsentrasi hydroclorothiazide di plasma bertambah dan eliminasi halflife bertambah lama.

Jika hydrochlorothiazide dikonsumsi bersama makanan, bioavalaibilitasnya berkurang sebanyak 10% dan konsentrasi plasma maksimum berkurang sebanyak 20% dan waktu menuju konsentrasi maksimum bertambah dari 1,6jam menjadi 2,9jam

Obat Hipertensi 2. Obat Antifungi


1.

Miconazole bekerja dengan cara menghambat biosintesis ergosterol sehingga merusak membran dinding sel jamur dan meningkatkan permeabilitasnya yang kemudian memungkinkan kebocoran nutrisi. Setelah pemberian intravaginal miconazole nitrat, dalam jumlah kecil diserap. Administrasi dosis tunggal miconazole nitrat supositoria vagina (100 mg) dengan subyek sehat menghasilkan pemulihan keseluruhan dari urin dan kotoran 0,85% ( 0,43%) dari dosis.

Penelitian terhadap hewan menunjukkan bahwa obat melintasi plasenta dan dosis di atas yang digunakan pada manusia menghasilkan embrio dan fetotoxicity (80 mg / kg, per oral), meskipun hal ini belum dilaporkan pada subyek manusia

Obat Hipertensi 2. Obat Antifungi


1.

No. 1. 2 3

Karakteristik Nama Generik Nama Dagang Sediaan di pasaran

Keterangan Hydrochlorothiazide H.C.T (Kimia Farma) Tablet

Sediaan yang kami pilih: Tablet, karena yang tersedia memang bentuk tablet dan sediaan tersebut cukup mudah untuk diminum pasien

Obat Hipertensi 2. Obat Antifungi


1.

No. 1.

Karakteristik Nama Generik

Keterangan Miconazole Daktarin (Johnson and Johnson), Zolagel (Global Multi Pharmalab), Micrem (Merck), Moladerm (Molex Ayus), Sporend (Mugi Labs)

Nama Dagang

Sediaan di pasaran

Vaginal suppository, salep, tablet

Sediaan yang kami pilih: Salep, karena cukup mudah diaplikasikan dan cocok bagi pasien dengan candidiasis vulvovaginitis

Obat Hipertensi 2. Obat Antifungi


1.

Dosis hipertensi Initial : 25 mg; Tab; frekuensi : sekali /hari oral Maintenance : 50 mg; Tab; frekuensi : satu kali /hari atau dua kali dosis terbagi /hari oral Waktu : 1 jam ante-coenam Lama pengobatan : long life

Obat Hipertensi 2. Obat Antifungi


1.

Dosis

vaginal candididasis : 1 tube 2% (100 mg per dose) ; Frekuensi: 1 kali /hari/sebelum tidur intravaginal Waktu pemberian : malam hari sebelum tidur

Lama pengobatan : 3-7 hari

Obat Hipertensi 2. Obat Antifungi


1.

Officinalis

Spesialistis

Obat Hipertensi 2. Obat Antifungi


1.

Officinalis

Spesialistis

Obat Hipertensi 2. Obat Antifungi


1.

Merupakan diuretic, yang bekerja dengan mengeluarkan lebih banyak urin untuk menurunkan tekanan darah. Obat ini membantu tubuh menghilangkan ektra garam dan air. Penurunan tekanan darah membantu mencegah stroke, serangan jantung dan gangguan ginjal. Obat ini juga menurunkan edema (ekstra cairan tubuh) yang disebabkan oleh heart failure, penyakit liver atau penyakit ginjal. Obat ini juga mengurangi gejala seperti nafas pendek (shortness of breath) atau bengkak pada kaki.

kelemahan tekanan darah rendah sensitivitas terhadap cahaya (muncul ruam disebabkan oleh sinar matahari) impotensi mual nyeri perut gangguan elektrolit pankreatitis

jaundice reaksi anafilaksis ruam Pasien yang alergi terhadap sulfa juga mungkin alergi terhadap hidroklorotiazid karena kesamaan dalam struktur kimia dari obat-obatan tersebut.

Hydrochlorothiazide dapat memperburuk disfungsi ginjal dan harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan penyakit ginjal. Hydrochlorothiazide dapat menurunkan kalium darah, natrium, dan kadar magnesium. Kalium rendah dan tingkat magnesium dapat menyebabkan kelainan pada irama jantung, terutama pada pasien yang juga mengkonsumsi digoxin. Selama perawatan hidroklorotiazid, umumnya dilakukan suplementasi kalium untuk mencegah kadar kalium yang rendah.

Kadar asam urat darah dapat meningkat selama pengobatan hidroklorotiazid, dan elevasi ini dapat menyebabkan episode gout akut pada beberapa individu. Diuretik thiazide dapat meningkatkan gula darah tingkat dan memicu diabetes.

Gunakan obat ini secara teratur untuk mendapatkan manfaat terbaik. Untuk membantu pasien ingat, konsumsi pada waktu yang sama setiap hari. Perlu diingat untuk terus minum obat ini bahkan jika pasien merasa baik, sebab kebanyakan orang dengan tekanan darah tinggi tidak merasa sakit.

Sebaiknya hindari mengkonsumsi obat ini dalam waktu 4 jam sebelum waktu tidur untuk mencegah pasien harus bangun untuk buang air kecil.

Cholestyramine dan colestipol dapat mengurangi penyerapan hidroklorotiazid. Jika Anda mengkonsumsi salah satu dari obat ini, konsumsi setidaknya 4 jam sebelum atau setelah mengambil hidroklorotiazid. Beritahu dokter jika kondisi tidak membaik atau justru memburuk (misalnya tekanan darah naik).

Produk ini dapat mengandung bahanbahan aktif (beberapa merek mengandung sulfida) yang dapat menyebabkan reaksi alergi atau masalah lain. Sebelum mengkonsumsi obat ini, informasikan riwayat kesehatan, terutama untuk diabetes, asam urat, penyakit ginjal, penyakit hati, dan lupus.

Obat ini dapat menyebabkan pusing. Jangan biarkan pasien mengemudi, mengoperasikan mesin, atau melakukan kegiatan apapun yang memerlukan kewaspadaan tinggi sampai yakin bahwa pasien dapat melakukan kegiatan tersebut dengan aman. Batasi konsumsi alkohol.

Berkeringat berlebihan, diare, atau muntah dapat meningkatkan risiko kerugian serius cairan tubuh atau dehidrasi. Laporkan diare berkepanjangan atau muntah pada dokter. Untuk mencegah dehidrasi, minum banyak cairan kecuali jika dokter menginstruksikan hal lain.

Obat ini dapat menurunkan kadar kalium Anda. Konsumsi makanan tinggi kalium atau konsumsi suplemen kalium sesuai resep dokter.

Pada pasien diabetes, hidroklorotiazid dapat mempengaruhi kadar gula darah. Periksa kadar gula darah Anda secara teratur seperti yang diinstruksikan oleh dokter. Dokter mungkin akan perlu menyesuaikan pengobatan diabetes pasien, atau program latihan, atau obat diet.

Selama kehamilan, obat ini harus digunakan hanya jika benar-benar dibutuhkan. Diskusikan risiko dan manfaat obat ini dengan dokter. Konsultasikan dengan dokter apabila pasien menyusui. Obat ini dapat masuk ke dalam ASI, tetapi tidak akan menyakiti bayi.

Obat Hipertensi 2. Obat Antifungi


1.

Merupakan antifungal azole yang bekerja dengan mencegah pertumbuhan fungi. Digunakan untuk mengobati infeksi pada kulit seperti pada athletes foot, ringworm, dan berbagai infeksi jamur lain (candidiasis).

Perubahan dalam indra perasa Diare mulut kering sakit kepala kulit gatal Mual Nyeri Kemerahan pembengkakan pada gusi, luka di lidah Pada pemakaian local

seperti topical atau intravaginal, ditemukan efek seperti gatal, rasa terbakar, serta timbulnya ruam. Dermatitis kontak juga dilaporkan dapat terjadi dan dapat dikonfirmasi dengan patch test.

Pemakaian sebaiknya dilakukan sebelum tidur. Dapat menggunakan pembalut saat pemakaian obat untuk menghindari noda pada pakaian dalam. Gunakan terus miconazole sesuai regimen walaupun sedang haid.

Simpan obat dalam container aslinya, tutup rapat dan jauhkan dari jangkauan anak-anak. Simpan dalam suhu ruangan, jauhkan dari panas berlebih dan kelembaban berlebih (jangan disimpan di kamar mandi) Buang jika sudah kadaluarsa

Hanya untuk pemakaian luar. Hindarkan miconazole dari mata, hidung atau mulut, dan jangan sampai tertelan. Jangan gunakan kassa, kosmetik, losion atau obat kulit lain pada daerah kulit yang sedang diobati kecuali atas saran dokter. Hentikan pemakain jika terjadi reaksi sensitif atau iritasi.

Jika ini merupakan kali pertama pasien mengalami gatal dan discomfort pada vagina, konsultasikan pada dokter sebelum penggunaan. Jika penggunaan dilakukan tanpa resep dokter dan gejala tidak membaik selama 4 minggu, hentikan penggunaan dan hubungi dokter.

Beri tahu dokter segala obat lain maupun suplemen yang dikonsumsi selama pemakaian obat ini. Beri tahu dokter jika pasien hamil, berencana untuk hamil, maupun sedang menyusui. Jika selama pemakaian obat ini pasien hamil, hubungi dokter. Miconazole dapat berinteraksi dengan latex pada diafragma maupun kondom, maka gunakan alat pengendali kehamilan lain selama pengobatan ini

1.

2.

3. 4. 5.

Mancia G, Fagard R, Narkiewicz K, Redon J, Zanchetti A, Bhm M, Christiaens T, Cifkova R, Dominiszak A, Galderisi M, Grobbe DE, Jaarsma T, Kirchhof P, Kjeldsen SE, Laurent S, Manolis AJ, Nilsson PM, Ruilope LM, Schmieder RE, Sirnes PA, Sleight P, Vligimaa M, Waeber B, Zannad F. 2013 ESH/ESC Guidelines for the Management of Arterial Hypertension. Journal of Hypertension. 2013 Jan; 31: 1281-1357. Landsberg L, Aronne LJ, Beilin LJ, Burke V, Igel LI, Lloyd-Jones D, Sowers J. Obesity-Related Hypertension: Pathogenesis, Cardiovascular Risk, and Treatment. J Clin Hypertens. 2013 Jan; 15: 14-33. 2013 Canadian Recommendations for the Management of Hypertension by Hypertension Canada. www.drugs.com www.mims.com

You might also like