You are on page 1of 11

PENDAHULUAN Istilah "selulitis" biasanya digunakan untuk menunjukkan suatu peradangan non-nekrotik pada lapisan dermis dan hypodermis

kulit. Selulitis dapat disebabkan oleh bakteri danorganisme yang normal ada di kulit. Selulitis biasa terjadi apabila sebelumnya terdapatgangguan yang menyebabkan kulit terbuka, seperti luka, terbakar, gigitan serangga atau lukaoperasi.Selulitis dapat terjadi di seluruh bagian tubuh, namun bagian tersering yang terkena selulitisadalah kulit di wajah dan kaki. Selulitis bisa hanya menyerang kulit bagian atas, tapi bilatidak diobati dan infeksi semakin berat, dapat menyebar ke pembuluh darah dan kelenjargetah bening. Selulitis merupakan kelainan kulit berupa infiltrat yang difus di subkutandengan tanda tanda radang akut.Sebuah studi pada tahun 2006 menemukan tingkat kejadian 24,6 kasus per 1.000 orang/tahun.Selulitis merupakan infeksi pada kulit dan disebabkan oleh bakteri. Pada orang dewasadengan immunocompetent, selulitis biasanya disebabkan oleh Staphylococcus pyogenes dan,kadang-kadang, Staphylococcus aureus. Pada anak-anak, yang paling umum

menyebabkanselulitis adalah S.aureus.Gejala klinis yang dapat terlihat adalah terdapatnya nyeri lokal, bengkak, nyeri, eritema, dansuhu lebih tinggi pada bagian yang terinfeksi. Tempat predileksi yang paling umum terinfeksiadalah daerah ekstremitas inferior. Diagnosis ditegakkan hanya dari pemeriksaan fisik,riwayat penyakit (anamnesa), dan pemeriksaan penunjang. Pasien dengan kasus selulitisringan dapat diobati sebagai pasien rawat jalan. EPIDEMIOLOGI Selulitis tercatat kurang lebih sebanyak 3% dari konsultasi darurat medis di salah satu rumahsakit umum distrik Kerajaan Inggris. Di Amerika Serikat, selulitis bukanlah penyakit yangdilaporkan, tidak ada prevalensi yang pasti, infeksi ini relatif merupakan infeksi umum.Sebuah studi pada tahun 2006 menemukan tingkat kejadian 24,6 kasus per 1.000 orang/tahun.Kematian jarang terjadi (5%), tetapi mungkin terjadi dalam kasus yang tidak ditangani atauketika selulitis yang disebabkan oleh organisme yang sangat mematikan (misalnya,P.aeruginosa).Faktor yang terkait dengan peningkatan risiko kematian adalah adanya penyakit bersamaan(misalnya, gagal jantung kongestif, obesitas, Hipoalbuminemia, gagal ginjal) atau komplikasi(misalnya, shock).Tidak ada perbedaan frekuensi infeksi pada jenis kelamin tertentu, walaupun insidensterjadinya infeksi pada pria dilaporkan lebih tinggi dalam beberapa penelitian. Tidak adaperbedaan frekuensi infeksi pada umur tertentu, walaupun insidens

terjadinya infeksi padakelompok usia lebih dari 45 tahun dilaporkan lebih tinggi dalam beberapa penelitian. Selulitispada wajah lebih umum terjadi pada anak-anak berumur 3 tahun kebawah. Selulitis padaperianal lebih umum terjadi pada rentang usia anak anak.

ETIOLOGI ATAU PENYEBAB Pada orang dewasa dengan dan immunocompetent, kadang-kadang, terus selulitis biasanya disebabkan Isolasi kalangan

olehStaphylococcus

pyogenes S.aureus

Staphylococcus terutama

aureus. di

darimethicillin-resistant

(MRSA)

meningkat,

penggunanarkoba dengan cara suntikan, pasien terinfeksi HIV, tahanan, atlet, anggota militer, danlaki-laki homoseksual.Pada anak-anak, yang paling umum menyebabkan selulitis adalah S.aureus. Penyebab lainmeliputi S.pyogenes (perianal selulitis), Haemophilus influenzae, dan S.pneumoniae.S.pneumoniae jarang menjadi penyebab selulitis pada dewasa. Pneumococcal selulitis dapatterjadi dari bakteremia. Dalam pengamatan pada infeksi pneumokokus di kulit orang dewasa,semua pasien yang terinfeksi memiliki penyakit kronis yang mendasarinya atau yangimmunocompromised oleh obat atau kecanduan alkohol, Selulitis wajah terjadi terutamapada anak-anak yang beresiko terkena bakteremia oleh karena pneumokokus.Pasien yang immunocompromised dengan granulocytopenia, seperti pada penerimatransplantasi ginjal, dapat terkena selulitis akibat infeksi dengan organisme lain, termasuk bakteri gram negatif (misalnya, Pseudomonas, Proteus, Serratia, Enterobacter, Citrobacter),Anaerob, patogen oportunistik lain (misalnya , Helicobacter cinaedi, Fusarium spesies),mikobakteri, dan jamur (misalnya Cryptococcus). Selulitis preseptal yang disebabkan olehdermatofitosis jarang ditemukan, terutama di kelompok usia pediatrik. Selulitis persistenakibat infeksi Cryptococcus neoformans juga telah dilaporkan pada pasien ginjal yangmenerima dialisis. Escherichia coli dapat menjadi penyebab selulitis pada pasien dengansindrom nefrotik .Penyebab infeksi selulitis yang tidak umum lainnya meliputi Neisseria meningitidis;Mycobacterium avium-intracellulare; Pasteurella multocida. PATOFISIOLOGI

Selulitis biasanya diikuti suatu kerusakan / luka di kulit, seperti fisura, luka yang sepertiteriris, lecet, gigitan serangga, atau luka tusukan. Selulitis pada wajah atau yang berasal dariinfeksi odontogenic mungkin juga terjadi. Pasien dengan tinea pedis dan orang-orang denganobstruksi limfatik, insufisiensi vena, ulkus bertekanan, dan obesitas sangat rentan terhadapepisode berulang cellulitis.Organisme pada kulit dan sekitarnya mendapatkan jalan untuk masuk dermis danberkembang biak menyebabkan selulitis. Sebagian besar kasus klinis disebabkan olehStreptococcus pyogenes atau Staphylococcus aureus.Selulitis kadang kadang dapat disebabkan oleh osteomielitis. Selulitis jarang sekali terjadisebagai hasil dari pembenihan metastatik organisme yang terletak jauh dari fokus infeksi,terutama pada individu dengan defisiensi imun. Hal ini sangat umum terjadi pada selulitisakibat Streptococcus pneumoniae dan vibrios di laut.Neisseria meningitidis, Pseudomonas aeruginosa, Brucella spesies, dan spesies Legionella juga telah dilaporkan sebagai penyebab langka akibat selulitis hematogenous spread.

GEJALA KLINIS Masa inkubasi tergantung dari masing- masing orang. Selulitis pasca operasi pada daerahyang dioperasi, yang disebabkan oleh kelompok golongan Streptokokus beta-hemolitik

dapatberkembang lebih cepat. Di sisi lain, selulitis akibat staphylococcus biasanya onsetnya lebihlama.Gejala yang ditimbulkan yaitu rasa nyeri dan pembengkakan lokal di tempat yang terinfeksiselulitis. Pasien biasanya menceritakan riwayat terjadinya trauma ke daerah yang terinfeksi.Selulitis yang parah akibat infeksi bakteri dapat terjadi sebagai komplikasi pascaoperasi,seperti operasi penggantian pinggul atau sedot lemak, atau oklusi limfatik sekunder radikaldiikuti mastectomy atau operasi payudara secara konservatif; cacat dan edema limfatik jugadianggap sebagai faktor predisposisi untuk kaki berselulitis akibat reseksi Vena safena untuk bypass arteri koroner. Namun, selulitis dapat mengikuti cedera biasa pada kulit (misalnya,goresan, abrasi, gigitan hewan, suntikan narkoba pada intravena atau subkutan, tindik).Selulitis juga pernah dilaporkan sebagai kemungkinan komplikasi pasca radiasi therapy.Umumnya terjadi demam, dan menggigil yang tercatat, terutama jika ada supurasi. Daerahyang terinfeksi tampak merah, panas, bengkak, dan lunak. Tidak seperti erysipelas, batas lukatidak menonjol dan tidak berbatas tegas Limfangitis, regional limfadenopati,

malaise,menggigil, demam, dan keracunan dapat terjadi. Pada kasus yang parah, pasien dapatmengalami hipotensi. Supurasi lokal dapat terjadi jika terlambat ditangani kulit

permukaaninfeksi dapat mengalami nekrosis.Yang paling umum terinfeksi adalah daerah ekstremitas inferior. Selulitis perianal akibatinfeksi Streptokokus golongan A biasanya terdapat pada anak anak dengan fisura perianal.Hal ini ditandai dengan eritema dan pruritus perianal, sekret purulen, nyeri pada buang airbesar, dan perdarahan di daerah yang digunakan untuk duduk. Selulitis wajah akibatpneumokokus terjadi terutama pada anak- anak yang beresiko terinfeksi bakteremiapneumokokus. Selulitis ini dapat terjadi pada 2 keadaan klinis khusus, yaitu sebagai berikut :

Infeksi pada ekstrimitas tubuh dapat terjadi pada pasien dengan diabetes mellitus ataupenyalahgunaan zat.

Infeksi pada kepala, leher, dan dada atas dapat terjadi pada individu dengan lupuseritematosus sistemik, sindrom nefrotik, atau gangguan hematologis.

DIAGNOSA DAN PENGOBATAN CELULITIS Istilah "selulitis" biasanya digunakan untuk menunjukkan suatu peradangan non-nekrotik pada lapisan dermis dan hypodermis kulit, terkait dengan infeksi akut yangtidak melibatkan fasia atau otot, dan yang dicirikan oleh nyeri lokal, bengkak, nyeri,eritema, dan suhu lebih tinggi pada bagian yang terinfeksi.Pada orang dewasa dengan immunocompetent, selulitis biasanya disebabkan olehStaphylococcus pyogenes dan pada anak-anak, yang paling umum menyebabkanselulitis adalah S.aureus.Diagnosis ditegakkan hanya dari pemeriksaan fisik, riwayat penyakit (anamnesa), danpemeriksaan selullitis penunjang. antara Pemeriksaan adalah: penunjang pemeriksaan yang dapat membantu (darah),

menegakkandiagnosis

lain

laboratorium

biakkankuman, punksi cairan dan kemudian dilakukan bilasan gram, kultur darah, biopsykulit pada pasien-pasien immunocompremised.

Diagnosis banding sellulitis antara lain: erysipelas, impetigo, gigitan binatang,angioedema yang didapat, trombopheblitis. Pada kasus selulitis ringan dapat diobatisebagai pasien rawat jalan dengan pemberian Ceftriaxone dosis tunggal. Untuk pasiendengan immunocompetent dapat diberikan obat oral dengan efek melawanstaphylococcus dan streptokokus (misalnya, dicloxacillin atau flukloksasilin,cephalexin, cefuroxime axetil, eritromisin, klindamisin, cotrimoxazole, amoxicillin / clavulanate). Meninggikan kaki dengan selulitis dapat mengurangi pembengkakan.Kompres sterile dengan cairan saline dingin dapat digunakan untuk membersikaneksresi yang purulen pada lesi terbuka.Prognosis pasien dengan selulitis pada umumnya sangat baik apabila diberikanpengobatan antibiotik yang adekuat. DIAGNOSIS CELULITIS Diagnosa selulitis, Biasanya diagnosis ditegakkan hanya dari anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.

PEMERIKSAAN PENUNJANG o

Pemeriksaan darah, terdapat leukositosis. Laju endap darah dan kadar C-reactive protein juga meningkat, terutama pada pasien dengan penyakit beratyang membutuhkan rawat inap jangka panjang. o

Pungsi cairan pada bagian yang terinfeksi di biakkan dan dipulas denganpulasan gram. o

Kultur darah positif (hanya pada beberapa pasien) o

Jika infeksi berulang dari selulitis diduga sebagai infeksi sekunder dari tineapedis, disarankan untuk melakukan tes atau kultur mikologis. o

Biopsi kulit tidak disarankan untuk dikerjakan, kecuali pada pasien dengandugaan etiologi infeksi non bakteri, atau pada pasien denganImmunocompromised. DIAGNOSIS BANDING Penyakit selulitis, merupakan suatu penyakit yang sering kita jumpai dala kehidupan kitaseharihari, namun ada kalanya kita sulit untuk mendiagnosis ataupun salah mendiagnosispenyakit tersebut. Berikut merupakan beberapa penyakit yang mirip dengan celulitis :

Angioedema

gambar angioderma pada bibir

Angioedema paling sering dikaitkan dengan penyakit B-sellymphoproliferative. Hingga saat ini, hanya ada 2 laporan dari T-sel limfomayang berhubungan dengan angioedema. Mengenai angioedema,

gejalabiasanya terjadi pada 3 bagian tubuh : subkutan jaringan (misalnya, wajah,tangan, lengan, kaki alat kelamin, pantat); organ-organ abdomen (misalnya,perut, usus, kandung kemih), yang dapat bermanifestasi sebagai mual, muntah,dan / atau nyeri kolik yang seperti keadaan darurat bedah; dan saluranpernafasan bagian atas (misalnya, laring), yang mungkin

mengakibatkanlaringeus edema.

Erysipelas o

Erisipelas merupakan infeksi bakteri pada kulit superfisial yang ciri khasnyameluas ke kutaneus limfatik. Awalnya infeksi terjadi pada wajah dandisebabkan oleh Streptococcus pyogenes.

gambar erypleas o

Erisipelas pada umumnya diawali dengan gejala-gejala prodormal, yaitupanas,menggigil, sakit kepala, nyeri sendi, muntah dan rasa lemah. Pada kulitnampak kemerahan, berbatas tegas dengan bagian tepi meninggi, nyeri danteraba panas pada area tersebut. Di permukaan kulit adakalanya dijumpaigelembung kulit (bula) yang berisi cairan kekuningan(seropurulen). Padakeadaan yang berat, kulit nampak melepuh dan kadang timbul erosi (kulitmengelupas). Biasanya menyerang wajah, ekstremitas atas atau bawah, badandan genitalia.Kelenjar getah bening di sekitar daerah yang terinfeksi, seringmembesar dan terasa nyeri

PENGOBATAN CELULITIS Meninggikan kaki Pada selulitis dapat mengurangi pembengkakan. Kompres steril dengancairan saline dingin dapat digunakan untuk membersikan eksresi yang purulen pada

lesiterbuka.Biasanya, selulitis yang diduga disebabkan oleh staphylococcus atau infeksi streptokokusdiobati dengan antibiotik (misalnya, nafcillin, cefazolin). Alternatif lain pada pasien denganalergi dapat menggunakan klindamisin atau vankomisin. Ceftriaxone dapat digunakan

padapasien rawat jalan karena dapat diberikan sekali sehari.Obat dengan spektrum yang lebih luas direkomendasikan dalam penanganan pasien tertentu,seperti pada pasien diabetes. Terapi antibiotik yang lebih spesifik dapat diberikan pada pasienyang mengembangkan selulitis dalam pengaturan khusus (misalnya, setelah menggigitmanusia atau hewan, paparan berpotensi terkontaminasi air tawar atau air laut), Pengobatanselulitis yang disebabkan oleh organisme biasa, seperti Vibrio spesies atau gram-negatif,pengobatan harus disesuaikan dengan organisme bersangkutan. Secara umum, organisme inimemerlukan perawatan dengan obat-obatan selain dari yang dibahas di atas. Sebagai contoh,selulitis akibat infeksi Vibrio dapat diobati dengan tetrasiklin, kloramfenikol, atauaminoglycosides.Cornu selulitis dan infeksi jaringan lunak akibat MRSA diperoleh masyarakat mewakilisebuah masalah yang muncul di antara pasien yang tidak memiliki factor resiko.

Dalam kasus tersebut, manajemen dengan standar antibiotik gram positif mungkintidak efektif, juga karena seiring multiresistance antibiotik lainnya banyak digunakandalam terapi empiris umum, termasuk eritromisin, dapat terjadi. Strain bakteribiasanya rentan terhadap gentamisin, tetrasiklin, rifampisin, trimetoprim / sulfametoksazol, dan vancomycin. Klindamisin dapat digunakan di daerah-daerah dimana terjadi resistensi yang tidak lazim. Daptomycin mungkin juga mewakili sebuahalternatif hemat biaya untuk pengobatan kulit akibat infeksi.

Studi multinasional telah menunjukkan kemanjuran terapi dan linezolid keunggulanuntuk vankomisin dalam pengelolaan kulit dan infeksi jaringan lunak, termasuk selulitis, karena MRSA. Namun, budaya bakteri masih dianggap penting dalamrangka untuk menentukan kerentanan antibiotik mengisolasi bakteri dan untuk menyesuaikan terapi antimikroba sistemik menurut data sensitivitas.

Jika mycologic penyelidikan dilakukan untuk menyingkirkan tinea pedis sebagaikemungkinan penyebab selulitis episode berulang, maka dilakukan dengan caramendeteksi keberadaan infeksi

jamur di telapak kaki atau kaki, pengobatan dengantopikal Anti jamur dianjurkan. Apabila menjadi kronis atau jika terjadi

onychomycosis yang dapat menjadi sumber infeksi berulang, maka anti jamur oralseperti itraconazole atau terbinafine dapat dipertimbangkan. Antibiotik Antimikroba sistemik merupakan terapi utama untuk selulitis. Antibiotik oral dapatdigunakan untuk selulitis ringan atau bentuk selulitis local, sedangkan infus antibiotik diindikasikan untuk kasus-kasus yang lebih berat dan bagi pasien yang immunocompromised.

Dicloxacillin (Dycill, Dynapen) o

Mengikat ke satu atau lebih protein pengikat penisilin, yang, pada gilirannya,menghambat sintesis dinding sel bakteri. Untuk pengobatan infeksi yangdisebabkan oleh produksi penicillinase staphylococci. Dapat digunakan untuk memulai terapi ketika infeksi stafilococal dicurigai.

Cephalexin (Keflex, Biocef) o

Cephalosporin generasi pertama penangkapan pertumbuhan bakteri denganmenghambat sintesis dinding sel bakteri. Aktivitas bakterisida terhadaporganisme yang tumbuh pesat. Kegiatan utama terhadap flora kulit; digunakanuntuk infeksi kulit atau profilaksis dalam prosedur minor.

Cefuroxime (ceftin, Kefurox) o

Generasi kedua cephalosporin antibiotik yang menghambat sintesis dinding seldan bersifat bakterisida. PENCEGAHAN SELULITIS

Penggunaan stoking dapat membantu dalam selulitis dari ekstremitas bawah.

Luka dan erosi di kulit harus dicuci dan dijaga kebersihannya sementarapenyembuhan.

Pasien dengan selulitis streptococcus berulang dapat dibantu dengan penisilin G (250mg) atau eritromisin (250 mg).

Jika episode berulang selulitis diduga sekunder untuk tinea pedis obati denganantijamur topikal atau sistemik.

Vaksin pneumokokus dapat mencegah selulitis karena organisme seperti pada anak-anak.Sebuah studi mencatat bahwa 96% dari serotipe yang menyebabkan selulitis diwajah disertakan dalam heptavalent-conjugated vaksin pneumokokus baru-baru inidilisensikan di Amerika Serikat. Edukasi Pasien Mendidik pasien mengenai kebersihan kulit yang tepat untuk mencegah selulitis. Setiap adaluka terbuka hendaknya pasien diajarkan untuk :

Cuci luka tersebut setiap hari dengan air dan sabun. Lakukan hal ini saat mandi.

Oleskan krim atau salep antibiotik.

Tutupi luka dengan perban. Hal ini dapat menjaga kebersihan luka dan mencegahmasuknya bakteri.

Ganti perban secara teratur. Ganti perban sekurang-kurangnya sehari sekali, atau gantibila perban sudah kotor atau basah.

Waspada terhadap adanya infeksi awal selulitis. Bila terdapat nyeri, bengkak dankemerahan, segera periksakan diri ke dokter.

KOMPLIKASI Supurasi lokal dengan pembentukan abses dan kulit nekrosis (gangren selulitis)mungkin kadang-kadang dapat diamati. Myonecrosis, nekrotikans, carpal tunnel syndromeakut (dalam ekstremitas atas selulitis), dan osteomielitis dapat terjadi. 16 Thrombophlebitisdapat terjadi, terutama di ekstremitas bawah.5 Bakteremia dapat menyulitkan selulitis.Bakteri dan racun-efek terkait dapat mengakibatkan shock dan kegagalan organmultisystem.4 Berulangnya selulitis dapat menyebabkan selulitis lymphedema.Hasil akhirnyaadalah fibrosis hipertrofik permanen yang diberi istilah nostras kaki gajah. PROGNOSIS Prognosis pasien dengan selulitis pada umumnya sangat baik. Terapi antibiotik yang tepatbiasanya memberikan hasil penyembuhan total.

You might also like