You are on page 1of 9

ADNEXITIS, Bahayakah?

Bagi masyarakat awam, barangkali istilah adnexitis masih terasa asing di telinga. Jika boleh menebak, kemungkinan tidak ada yang dapat mengklasifikasikan dengan benar, apakah adnexitis ini termasuk dalam kategori zoologi, fisika, kimia, astronomi atau botani. Karena sesungguhnya, istilah tersebut tidak termasuk dalam kelimanya, tetapi tidak lain merupakan istilah kedokteran, tepatnya menyangkut masalah penyakit. Sebelum beralih ke pembahasan yang lebih mendetail mengenai adnexitis, kami akan mengulas hal umum mengenai penyakit ini. Adnexitis adalah infeksi / radang pada adneksa rahim. Apa itu adneksa Adneksa adalah !aringan yang berada di sekitar rahim. "ni termasuk tuba fallopi dan o#arium alias indung telur, tempat dimana sel telur diproduksi. "stilah lain yang sering digunakan untuk menyebut adnexitis adalah $"% &$el#i' "nflammatory %isease( atau salpingitis. %ari pengertian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa adnexitis hanya menyerang kaum wanita, karena merekalah yang memiliki rahim, sedangkan pria tidak. $enyakit ini dapat membawa dampak yang serius !ika tidak segera ditangani, seperti kemandulan, kehamilan diluar rahim, keluarnya nanah dari #agina, dan nyeri panggul kronis.

gb.1 Uterus normal

Adnexitis merupakan penyakit yang akut, kronis, dan umum ter!adi di masyarakat walaupun sangat sedikit yang mengetahuinya. $enyakit ini kadang memun'ulkan ge!ala pada penderitanya dan kadang pula tidak, sehingga banyak sekali wanita yang tidak menyadari bahwa dirinya menderita adnexitis. Adnexitis sering diasosiasikan dengan $enyakit )enular Seksual &$)S( atau Sexually *ransmitted %isease &S*%(, termasuk +hlamydia dan ,onorrhea. %i Amerika Serikat sendiri, lebih dari satu !uta wanita terinfeksi adnexitis setiap tahunnya, dan penderita terbanyak adalah rema!a. Kurang lebih sebanyak -..... wanita mengalami kemandulan akibat penyakit ini.

Penyebab
$eradangan pada adneksa rahim biasanya disebabkan oleh infeksi beberapa organisme, biasanya adalah /eisseria gonorrhoeae dan +hlamydia tra'homatis. 0rganisme ini naik ke rahim, tuba fallopi, atau o#arium sebagai akibat dari hubungan seksual, melahirkan, pemasangan "1% &alat KB(, atau aborsi.

gb.

Uterus yang ter!n"eks!

#e$ala
Seperti yang telah diutarakan sebelumnya, adnexitis kadang memun'ulkan ge!ala dan kadang pula tidak. ,e!ala yang paling umum di!umpai pada penderita adnexitis adalah2 a. demam, terkadang demam ter!adi se'ara tiba3tiba dan parah, terutama akibat dari gonorrhea b. sakit pada perut bagian bawah '. rasa nyeri saat berhubungan d. rasa nyeri saat buang air ke'il e. keluarnya 'airan yang berbau dari #agina f. menstruasi yang tidak teratur.

Penegakan D!agnos!s
Berikut adalah kriteria3kriteria diagnosis dari adnesitis
%r!ter!a &!n!mal

4.$ergerakan halus pada adneksa dan rahim 5. $ergerakan halus pada leher rahim
%r!ter!a tambahan

4Keluarnya 'airan yang tidak normal dari #agina , umumnya berbau, berwarna kuning atau kehi!auan 5.$anas tubuh men'apai 67 dera!at 'el'ius 6.$asien pernah mengalami gonorrhea atau 'hlamydia
%r!ter!a S'es!"!k

$erlu diwaspadai bahwa adnexitis dapat ter!adi se'ara tiba3tiba dan menyebabkan permasalahan yang serius tanpa telebih dahulu memun'ulkan ge!ala3ge!ala. 0leh karena itu, dian!urkan bagi para wanita untuk memeriksakan diri ke dokter dan menga!ukan pemeriksaan laparos'opy. $emeriksaan ini sangat membantu dalam mendiagnosis adanya penyakit pada tuba fallopi. %alam buku +urrent 0bgyn 8th ed 5..6, 9- 3 8. : wanita terprediksi se'ara akurat terkena adnexitis berkat adanya pemeriksaan laparos'opy. $erlu diketahui bahwa laparos'opy adalah tindakan pembedahan perut dengan menggunakan teleskop/teropong tanpa melakukan penyayatan yang lebar pada dinding perut. *indakan ini biasanya dilakukan oleh dokter ahli bedah saluran 'erna untuk pengambilan usus buntu atau pengambilan batu kandung empedu. Selain itu, laparos'opy !uga digunakan oleh dokter ahli kebidanan dan kandungan untuk memeriksa pasien yang mengalami in#ertil / ketidaksuburan dan belum memiliki keturunan untuk melihat keadaan saluran telur / saluran tuba. *eknik pembedahan

dilakukan dengan membuat sayatan selebar lebih kurang 4 'm untuk memasukkan alat teleskop dan selan!utnya pemeriksaan atau operasi organ dalam perut dilakukan menggunakan alat tersebut dengan melihat dari monitor *; yang ada.

%okter !uga perlu melakukan pemeriksaan untuk membedakan adnexitis ini dengan penyakit lain yang memiliki ge!ala yang sama. +aranya adalah dengan men'ari tahu ada tidaknya mikroorganisme penyebab adnexitis. <al ini dapat dilakukan dengan pemeriksaan laboratorium, yaitu pemeriksaan 'airan #agina, kemudian dilakukan penge'atan gram atau gram3stain / smear &'e'il=s -th ed.(. $enggunaan $el#i' 1ltrasound !uga sangat membantu untuk mendiagnosis penyakit ini. 1ltrasound berguna untuk melihat area pel#i', apakah tuba fallopi melebar, ataukah mun'ul nanah.

Pengobatan
$engobatan penyakit ini disesuaikan dengan penyebabnya. )isalnya akibat 'hlamydia, maka pengobatannya pun ditu!ukan untuk membasmi 'hlamydia. Se'ara umum, pengobatan adnexitis ini umumnya berupa terapi antibiotik. Jika dengan terapi ini tidak ter!adi kema!uan, maka penderita perlu dibawa ke rumah sakit untuk diberikan terapi lainnya. >awat inap men!adi sangat diperlukan apabila2 a( keluar nanah dari tuba fallopi b( kesakitan yang amat sangat &seperti2 mual, muntah, dan demam tinggi( '( penurunan daya tahan tubuh d( kehamilan Siapapun yang terdiagnosis terkena adnexitis dalam 5 bulan pertama, perlu melakukan pengobatan untuk menghentikan infeksi. Bagi wanita yang merasa takut setelah positif terdiagnosis adnexitis, dian!urkan untuk men!alani psikoterapi, agar selama masa penyembuhan, mereka tidak takut lagi akan adanya kekambuhan. Selain itu, pasien !uga harus disiplin dan ra!in mengun!ungi dokter, terutama dokter spesialis seperti dokter spesialis kandungan.

Baga!mana &en(egahnya?
$en'egahan memang selalu lebih baik daripada pengobatan. 1ntuk itu, dihimbau kepada masyarakat untuk selalu mengantisipasi agar !angan sampai tertular penyakit ini, khususnya bagi para wanita. Akan tetapi, pen'egahan tidak hanya dari pihak wanita sa!a, pasangannya, yang tidak lain adalah pihak laki3laki !uga perlu membantu agar pasangannya tidak tertular. $en'egahan ini antara lain dapat dilakukan dengan2 4( Setia pada pasangan. $enyakit ini sebagian besar ditularkan melalui hubungan seksual bebas. 5( Segera hubungi dokter apabila ge!ala3ge!ala penyakit ini mun'ul. 6( >utin memeriksakan diri dan pasangan ke dokter ahli kandungan. ?( )en!aga kebersihan organ genital. -( $ergunakan alat kontrasepsi ketika berhubungan seksual, seperti kondom

Penyak!t &enular Seksual) Dam'aknya terha*a' %esehatan Alat +e'ro*uks! ,an %eham!lan -leh En*y &uhar*!n &oegn! .*ar! Bag!an -bstetr! *an #!nekolog! /%UI0+SUPN1&
Senin, 55 Jan 5..4 4.2-52-4

P*'ers!, 3akarta 3 Pen*ahuluan

$enyakit )enular Seksual &$)S( adalah penyakit3penyakit yang ditularkan melalui hubung seksual. $enyebab $)S ini di bagi dalam golongan bakteri, parasit, #irus dan !amur. $ada $)S ini bisa menimbulkan berbagai dampak buruk antara lain gangguan pada organ repro dan !anin. Beberapa $)S yang menimbulkan gangguan tersebut antara lain klamidia, gono sifilis, herpes genitalis, trikhomonas, dan bakterial #aginalis &B;(.

Akibat buruk pada organ genitalia yang paling sering adalah $enyakit >adang $anggul &$> sedang dalam kehamilan menimbulkan berbagai dampak buruk terhadap !anin.

@ang termasuk $>$ antara lain endometritis, salpingitis, salpingo3oophoritis, piosalping, ab tubo3o#arial dan pel#ioperitonitis. Penyak!t +a*ang Panggul

$>$ adalah kumpulan ge!ala klinik dengan penyebab berbagai mikroorganisme. $enyebab umumnya melalui ka#um uteri yang dalam keadaan normal steril. Akti#itas seksual meme peranan penting pada $>$, karena $>$ !arang ter!adi pada wanita yang seksual tidak aktif

Ada dua mekanisme fisiologi pertahanan organ genitalia terhadap masuknya organisme da menimbulkan infeksi. $ertama adalah mekanisme se#iks berupa mekanik. <idrodinamik, imunologik dan fungsi sekresi lendir ser#iks. Aungsi pertahanan ini akan terganggu misaln apabila ada filamen "1% menon!ol melalui kanalis endoser#iks. Karena itu wanita akseptor dengan filamen yang keluar dari kanalis mempunyai resiko tinggi terkena $>$, meskipun b resikonya masih belum !elas karena dipengaruhi oleh akti#itas seksual seperti frekuensi sa dan berganti3ganti pasangan.

Sebaliknya akseptor pil KB dengan lendir se#iks yang kental dapat terhindar dari $>$ terut gonore. )ekanisme pertahanan yang kedua adalah lepasnya endometrium pada waktu ha Bepasnya lapisan fungsional endometrium yang berulang setiap bulan akan melepaskan or di endometrium sebelum membentuk kolonisasi serta men'egah berkembangnya infeksi d ka#um uteri dan penyebaran selan!utnya.

Ada dua kelompok organisme yang bertanggung !awab untuk ter!adinya $>$. @ang pertam organisme $)S yang berasal dari luar &eksogen( dan yang kedua adalah 0rganisme dari # dan sekitar perineum &endogen(. 0rganisme endogen ini biasanya adalah bakteri anaerob men!adi pathogen dalam !aringan yang sebelumnya di rusak oleh organisme $)S. )ereka membentuk infeksi superimposed atau meng3infeksi endometrium sesudah tindakan pema "1% atau kuretase ka#um uteri dan biasanya infeksi lebih berat.

$enyebaran infeksi $)S men!adi $>$ dapat pula ter!adi se'ara C*eori ;ektorD . Konsep teo adalah adanya organisme bergerak seperti spermatozoa dan tri'hmonads yang dapat berf memindahkan organisme pathogen. Konsep ini harus di sokong oleh dua hal yaitu pertama organisme bergerak tersebut harus dapat men'apai organ genitalia interna bagian atas se dan kedua yaitu oeganisme pathogen &misal bakteri( tersebut harus dapat menempel pada organisme bergerak tersebut.

Akhir akhir ini terdapat pergeseran penyebab utama $>$ dari gonore ke klamidia. %i nega angka infeksi gonore makin menurun sebaliknya angka infeksi klamidia meningkat, apalag klamidia ini bersifat CsilentD yaitu kadang3kadang tidak menimbulkan ge!ala infeksi sampa $>$.

$>$ apabila di diagnosis dengan 'epat dan mendapat pengobatan adekuat akan berakhir d penyembuhan total dengan pemulihan fungsi tuba. Akan tetapi pada beberapa kasus peny akan menyebabkan kerusakan yang menetap antara lain hidrosalping, kista tubo3o#arial, s subakut atau krinik atau perlekatan dalam rongga pel#is. Sulit menentukan kapasitas penyembuhan tuba sesudah serangan infeksi, karena meskipun kadang3kadang tanpa kelu

yang berarti akan tetapi sudah menimbulkan penyumbatan atau kerusakan pada tube dan akan menurunkan fertilitas dan meningkatkan resiko kehamilan ektopik. Kadang3kadang d pula timbul nyeri pel#is yang kronis atau eksaserbasi akut. Ak!bat lan$ut P+P

%eham!lan ekto'!k $>$ terutama yang mengenai endosalping akan menimbulkan kerusakan epitel mukosa tu sehingga menggangu fungsi tuba dengan akibat akan meningkatkan ter!adinya kehamilan ektopik.1ntuk mendeteksi kemungkinan hal ini sebaliknya segera melakukan pemeriksaan ultrasonografi apabila ter!adi kehamilan pas'a $>$ untuk memastikan apakah konsepsi be dalam atau di luar ka#um uteri.

In"ert!l!tas $>$ akan menyebabkan infertilasi akibat kerusakan tuba . salpingitis non3gonokok berdam buruk pada fungsi tuba daripada salpingitis gonokok &angka infertilitas 4E: dan 9:(. Ang infertilitas meningkat bermakna dengan makin seringnya ter!adi infeksi berulang pada tub beratnya perubahan anatomi tuba. Setiap ter!adi infeksi baru angka infertilitas meningkat dua kali lipat.

In"eks! rekurens *an nyer! 'el4!s kron!k "nsidens $>$ rekurens ber#ariasi dari senter ke senter, tergantung kepada akurasi diagnos pre#alensi $)S dan adekuasi pengobatan. 1ntuk mengurangi rekurensi $>$ sebaiknya dila pengamatan lan!ut dan mengobati pasangan yang !uga menderita $)S. %isamping itu fakt faktor resiko lain yang sulit dirubah adalah usia muda , akti#itas seksual , berganti3ganti p Aaktor3faktor resiko ini dapat diturunkan dengan pen!elasan dan konseling pada pasein.

Sindrom nyeri kronik dapat merupakan masalah yang sulit di atasi terutama pada wanita m /yeri ini ter!adi akibat radang kronik dengan penebalan !aringan , distorsi organ dan pemb perlekatan. Sampai 5.: pasien dengan $>$ akan menderita nyeri pel#is kronik yang men lebih dari 9 bulan. Pengaruh P&S terha*a' keham!lan

$)S yang dapat menimbulkan pengaruh buruk terhadap !anin dalam kehamilan antara lain gonore, klamidia, herpes genetalis, <";, hepatitis B, +);, B stretokok.

Berbaga! 'engaruh buruk P&S terha*a' $an!n $engaruh buruk dari ibu yang menderita $)S terhadap !anin bisa berma'am3ma'am mula abortus, partus permaturus, 'a'at bawaan sampai kematian !anin. Abortus s'ontan dap pada trimester pertama &4-:(, sedangkan kematian !anin dapat berupa stillbirth &kematia sesudah 5. minggu(, kemat!an neonatal &kematian antara kelahiran sampai 57 hari(, da kemat!an 'er!natal &kematian antara 57 hari sampai satu tahun(.

Beberapa organisme seperti sifilis dan grup B streptokok terbukti menyebabkan kematian neonatal. )orbiditas pada !anin yang dihubungkan dengan $)S antara lain 'a'at bawaan s dengan defek pada satu atau lebih organ tubuh , kerusakan struktur atau fungsi otak deng akibat menurunnya kemampuan kognitif atau keterbelakangan mental yaitu "F yang renda

dibawah E. atau E-. ,angguan motorik seperti terbatasnya keterampilan motorik halus m hidrosephal. $enularan ke !anin bisa berlangsung se'ara hematogen in utero atau dapat berlangsung se'ara kontak dalam persalinan seperti herpes simplek yang berada di ser#ik #agina. $ada keadaan ini infeksi pada !anin baru tampak pada periode neonatal.

Salah satu pertanyaan yang sulit untuk diwa!ib adalah bagaimana hubungan kausal antara dengan partus prematurus, karena dari berbagai penelitian hubungan ini sangat ber#arias tidak adanya hubungan sampai hubungan yang erat. $ada umumnya se'ara keseluruhan p prematurus lebih sering ter!adi pada wanita dengan $)S daripada wanita tanpa $)S. Bany penelitian !uga menemukan hubungan antara bakterial #aginosis &B;( dengan partus prem terutama partus prematurus dini.

,aktu ter$a*!nya transm!s! P&S 'a*a $an!n /eonatal sifilis biasanya ter!adi sesudah trimester pertama meskipun dapat pula ter!adi pa saat dalam kehamilan maupun persalinan. ,onore, klamidia, #irus hepatitis B, herpes simp B streptokok !arang menginfeksi !anin pada periode prenatal dan hampir tidak pernah dite dalam uterus sebelum ketuban pe'ah. Janin dapat terinfeksi pada waktu melalui !alan lahi +); !arang ter!adi pada periode perinatal tetapi !arang pada awal kehamilan. >ouzioux et memperkirakan sepertiga transmisi $)S pada !anin ter!adi pada dua minggu terakhir keha dan dua pertiga transmisi $)S ter!adi selama periode intrapartum.

Saat t!mbulnya ge$ala 'a*a $an!n ,e!ala pada !anin dapat timbul beberapa saat setelah lahir sampai beberapa tahun kemud Sebagai 'ontoh gangguan penglihatan yang disebabkan gonore dan klamidia timbul dalam beberapa hari sampai beberapa minggu setelah persalinan sedangkan gangguan paru3paru &pneumonia( yang disebabkan infeksi klamidia umumnya timbul antara 9 minggu dan 9 bu setelah persalinan. ,angguan pendengaran akibat infeksi +); neonetal baru mun'ul kemu pada masa anak3anak, demikian !uga ge!ala gangguan neurologi akibat infeksi +);, her#e streptokok dan sifilis akan mun'ul belakangan. ,e!ala A"%S pada anak3anak akibat terinfe neonatal akan mun'ul setelah masa perinatal . Komplikasi lan!ut infeksi hepatitia B perina seperti sirosis dan karsinoma hepar bahkan baru mun'ul satu dekade berikutnya. Peranan Bakter!al 5ag!nos!s *alam transm!s! P&S

Bakterial ;aginosis &B;( adalah salah satu penyakit yang sangat umum dengan ge!ala klin ditandai dengan adanya 'airan #agina yang berlebihan dan berbau. $ada keadaan ini flora #agina yang berisi Ba'toba'illus akan diganti dengan bakteri anaerob &misalnya Ba'teroide )obilun'us spp.(, ,ardnerella #aginalis dan )y'oplasma hominis. $enyebab perubahan ini !elas. $ada wanita hamil B; dihubungkan dengan ke!adian partus prematurus, ketuban pe khorioamnionitis, endometritis pas'a persalinan dan pas'a seksio sesaria. $eranan !oesoef dalam penelitiannya menemukan infeksi B; yang bersamaan dengan klamida , trikhomona gonore dan sifilis & 48,-:, 6,7:, 6,5:, .,?:(. %eteksi adanya B; dapat dilakukan denga pewarnaan ,ram. Karena pewarnaan ,ram mudah dilakukan dan murah maka deteksi B; dilakukan sebagai preskrining adanya klamida dan gonore terutama pada wanita hamil yan asimtomatik. %es!m'ulan Akibat lan!ut $)S pada wanita yang paling sering adalah $>$

,e!ala sisa $>$ adalah kerusakan tuba dengan akibat infertilitas dan meningkatnya kehamilan ektopik serta nyeri pel#ik kronik. $engaruh $)S pada kehamilan barma'am3ma'am mulai dari abortus, partus prema 'a'at bawaan sampai kematian !anin. *imbulnya ge!ala sisa pada !anin dimulai intruterin sampai beberapa tahun setalah l $ewarnaan ,ram untuk deteksi B; dapat dilakukan sebagai preskrining adanya kemungkinaan $)S pada wanita hamil. Artikel ini disampaikan pada KPPIK FKUI, Maret 2000

Artikel Bainnya 2 $embiayaan Kesehatan dan Kenaikan <arga

You might also like