You are on page 1of 8

HEMAT AIR YUK! Mahluk hidup tidak bisa hidup tanpa air.

Ya, manusia, tentu saja gak akan bisa hidup tanpa air. Air sangat berperan penting dalam kelangsungan hidup manusia dalam melakukan berbagai hal. Setiap hari, bahkan setiap saat kita selalu menggunakan banyak air. Tapi guys, akhirakhir ini kalian sering dengar kan tentang krisis air? Krisis air belakangan ini banyak terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Bahkan, organisasi internasional UNESCO sudah mempediksi bahwa di tahun 2020, dunia akan mengalami krisis air global! Wah wah, bahaya kan kalo gitu. Gimana nasib kita dan generasi penerus kita kalau mereka kekurangan air? Kasihan banget kan.. Fyi, dari seluruh air yang ada di Bumi, 97% adalah air laut. Dimana 3% sisanya adalah air tawar dan hanya 1% saja yang tersedia untuk digunakan seluruh manusia. Karena 70% badan kita mengandung air, maka konsumsi akan airpun naik seiring dengan bertambahnya penduduk. Nah, karena air yang bisa digunakan manusia hanya 1%, sudah seharusnya kita menggunakan sebaik-baiknya persediaan air tersebut. Ada beberapa tips nih untuk kita sebagai anak muda untuk melakukan hal-hal simpel yang dapat membantu persediaan air di bumi tetap terjaga. Yang pertama, usahakan agar jangan terlalu lama mandi dan jangan menggunakan shower saat mandi. Kalian tau ga? Mandi dengan menggunakan shower akan menghabiskan 15-20 liter per menit! Bayangin kalau kita mandi lebih dari 5 menit, wah bisa sekitar 1000 liter sekali mandi! Apalagi kalau kita mandi sambil nyanyi-nyanyi gak jelas, bisa lebih banyak lagi air yang kita gunakan. Oleh karena itu alangkah lebih bijak kalau kita menggunakan bak mandi yang lebih hemat penggunaan airnya. Yang kedua, kita bisa menggunakan kembali air wudhu ataupun air bekas cucian untuk menyirami tanaman sekitar. Lumayan kan, air sisa tersebut masih bisa bermanfaat untuk tanaman agar tumbuh dengan baik. Ohya guys, usahakan kalau menyiram tanaman, jangan di siang hari ya. Lebih baik menyiram di sore atau malam hari, untuk mengurangi evaporasi dar air tersebut. Evaporasi adalah proses penguapan air yang terjadi pada tiap keadaan suhu sampai udara di permukaan tanah menjadi jenuh dengan uap air. Tips yang ketiga, matikan air kran ketika kita sedang menggosok gigi ataupun mencuci. Air kran yang terus menyala akan terbuang percuma kalau tidak digunakan, sayang banget kan. Kemudian yang terakhir, usahakan agar kita menggunakan tempat minum sendiri untuk dibawa kemana-mana dibandingkan membeli air mineral. Kalian tau guys? Pembuatan 1 botol air mineral membutuhkan 7 liter air. Setelah diproses,

air hasil dari berbagai proses seperti penyaringan dan lain-lain hanya menghasilkan 1 liter air, sedangkan 6 liter air lainnya terbuang percuma. Maka dari itu, lebih baik kita menggunakan tempat minum yang diisi dari rumah daripada beli air mineral, hemat air dan juga hemat biaya kan! Haha.

Bagaimana Cara Mandi yang Hemat Air?


HL | 28 November 2009 | 15:40 Dibaca: 1063 Komentar: 14 4

Pertanyaan yang tampaknya sangat sederhana, tapi sudah tahukah anda jawabannya? Jangan tanyakan kepada rumput yang bergoyang, tapi marilah kita sedikit berhitung-hitung secara sederhana. Dalam kamar mandi orang Indonesia saya bisa memastikan adanya bak mandi yang digunakan sebagai tempat menyimpan air untuk mandi. Berapa jumlah air yang digunakan untuk mandi dengan menggunakan bak mandi? Kalau rata-rata orang menghabiskan air tiga-empat gayung untuk membasahi badan, kemudian enam sampai delapan gayung untuk membilas badan setelah bersabun, maka kita sudah menghabiskan 12 gayung, atau sekitar 12 liter air, itu belum termasuk kalau cuci rambut atau keramas. Lalu kita bandingkan kalau mandi dengan menggunakan pancuran (shower). Untuk mandi selama setengah menit, rata-rata kita menghabiskan air sebanyak 5-7 liter, ini termasuk kalau cuci rambut. Mandi dengan shower tidak mungkin lebih lama dari satu menit kecuali kalau kita memang mau berlama-lama, itu lain lagi masalahnya. Mandi dengan shower juga lebih praktis, karena semua bagian badan kita terkena kucuran air, lain kalau pakai gayung, tidak semua badan terkena air, terutama bagian belakang, kecuali kalau kita menggunakan air lebih banyak lagi. Dengan shower juga kita bisa memasang alat pemanas, sehingga kita bisa menggunakan air hangat hangat kuku, betapa segarnya! Kenapa perbedaan yang tampaknya tidak seberapa itu menjadi masalah? Air merupakan unsur alam yang jumlahnya tetap. Artinya air di muka bumi jumlahnya tidak berubah dari dulu sampai sekarang, hanya saja air

bersirkulasi dalam suatu siklus alam yang amat besar dan rumit, yang dikenal dengan siklus hidrologi. Secara sederhana, air yang keluar dari mata air di pegunungan dan tempat tinggi mengalir menjadi sungai menuju laut. Karena penguapan, air naik ke atas permukaan laut dan menjadi awan yang turun kembali ke bumi sebagai hujan. Air yang berasal dari tanah, baik berupa mata air dan air tanah umumnya sudah cukup bersih karena sudah dibersihkan oleh proses alam. Dengan adanya kegiatan manusia di muka bumi, maka air menjadi tercemar dan tidak lagi layak untuk dimanfaatkan secara langsung oleh manusia tanpa dibersihkan terlebih dahulu. Makin banyak dan beragam kegiatan manusia, makin banyak air yang tercemar, dan makin sulit air bersih didapatkan. Manusia membutuhkan air lebih dari hal-hal lainnya, tanpa makanan manusia bisa tahan seminggu atau lebih, tanpa listrik manusia masih bisa beraktifitas, meskipun terbatas. Akan tetapi tanpa air manusia hanya bisa bertahan beberapa hari saja. Karena tubuh ini terdiri dari 70% cairan, maka air merupakan kebutuhan mutlak manusia. Masalahnya sekarang, air yang sudah tercemar sulit sekali untuk dibersihkan, kalaupun bisa, memerlukan biaya yang cukup mahal untuk membersihkannya. Tingkat pembersihan air maupun teknologi yang digunakannya tergantung dari derajat pencemaran itu sendiri. Semakin tinggi tingkat pencemaran, semakin rumit teknologi yang digunakan dan akan semakin tinggi pula biaya yang harus dikeluarkan. Sekarang bisa dibayangkan, apabila kita bisa menghemat air untuk mandi setengahnya saja, maka kita sudah akan bisa menghemat sampai 50% dari pengeluaran kita untuk membayar air, selain itu, dan ini yang lebih penting, anda tidak membuang air bersih dengan percuma. Ada yang protes, bagaimana kalau lagi mandi tiba-tiba airnya mati, kan repot, badan penuh sabun. Nah, untuk jalan keluarnya saya anjurkan agar anda tetap menyimpan air dalam ember besar, tapi hanya untuk cadangan saja. Saya juga mempunyai saran agar kita menyimpan cadangan air kita di bak yang kita letakkan di tempat paling tinggi, kemudian dialirkan ke kamar mandi dan gunakan shower untuk mandi. Selain lebih hemat, kita tidak terganggu apabila aliran dari PAM atau pompa terganggu. Selain itu, bak tempat menyimpan air cadangan itu bisa kita gunakan untuk menurunkan kadar besi dan mangan dengan cara aerasi sederhana (lihat postingan saya sebelumnya: http://teknologi.kompasiana.com/2009/11/22/carasederhana-menghilangkan-besi-dari-air/). Sebenarnya mandi dengan menggunakan shower bukan dominasi orang kota saja, tapi saudara-saudara kita di desa sudah melakukannya dengan pancuran yang ada di kebun atau di tepi sawah. Jadi kita tidak usah malu

meniru kearifan saudara-saudara kita di desa. Hemat air bersih merupakan kearifan lokal yang mempunyai dampak global. Selamat mencoba.

tips 2 hemat air ya


OPINI | 02 October 2010 | 17:23 Dibaca: 254 Komentar: 1 2

Akhirnya berlanjut di tips untuk menjaga lingkungan yang kedua. Tips yang kedua yaitu GUNAKAN AIR SECUKUPNYA Ya, simpel kan. Bayangkan, banyak sekali orang yang kadang menggunakan air dengan sangat sangat boros. Lihat saja, sering sekali aku melihat di keluarga ku itu kalau menghidupkan air sampai lupa, sampai airnya melimpah ruah namun tidak juga di matikan. Coba perhatikan berapa banyak liter air yang terbuang percuma? Itu jika hanya di lakukan oleh satu keluarga, bagaimana kalau ada duapuluh keluarga dan masing masing melakukan pemborosan sampai dua liter air. Memang sih banyak orang yang kemudian berpikirkan bahwa ah, johan ini aneh aneh saja. Air kan termasuk sumber daya alam yang dapt diperbarui, yang keberadaannya pasti akan selalu ada, jadi kenapa harus kuatir. Ini gara gara buku buku yang menyesatkan bahwa karena air termasuk Sumber daya (SD) yang dapat di perbarui, sangat berbeda dengan bahan tambang sehingga penggunaannya harus diirit. Padahal kalau dipikir-pikir, hal ini tidak sepenuhnya benar. Coba saja lihat di Jakarta terjadi penurunan tanah akibat air yang di sedot terlalu banyak, tidak seimbang dengan pemasukan yang ada, sehingga Jakarta malah sering terkena banjir. Yang paling sering itu kalau di kost, bayangkan, air mengalir sampai meluber dari kamar mandi di diamkan saja sementara temen kost sibuk umbah umbah (mencuci baju), mau memperingatkan juga nggak enak, tapi kalau nggak diperingatkan kok ya kebangetan, nggak sadar lingkungan ternyata. Dan itu sering sekali terjadi.yang mematikan air di dalam kamar mandi, namun sayangnya sebuah sindiran halus seperti ini tidak mempan. sering aku matikan airnya biar orangnya sadar bahwa selama dia mencuci baju ada orang Di sekolah juga sama, beberapa kali aku masuk ke WC murid untuk buang air, kebetulan kalau pas di kelas itu jauh dari ruang guru sehingga mencari yang paling dekat adalah di WC murid. Selalu saja sering ditemukan kran air yang terus mengalir luber dari ember penampungan. Duh anak anak ini benar-benar nggak peduli, padahal di sekolah kami itu masuk sekolah adiwiyata yang diharapkan lebih sadar akan lingkungan. Nah, kalau sekolah itu sebagai adiwiyata namun murid-muridnya masih belum sadar ya sama juga bohong. Jadi harusnya murid-murid harus menyadari hal ini. Mungkin perlu proses yang lebih intens lagi untuk menyadarkan muridmurid. Kemudian setiap kali melihat orang cuci baju. Duh, kadang kala aku melihat cuci baju itu sering sekali boros air. Memang betul sih dengan mencuci menggunakan air yang banyak maka deterjen yang masih menempel juga akan semakin berkurang, namun berapa jumlah air yang harus menjadi korban? Untuk bilas saja mungkin harus tiga kali bilasan, belum lagi kalau merendam menggunakan air besrsih dulu sebelum menggunakan eterjen, terus dibilas 3 kali. Duh, boros air sekali. Harus aada cara untuk mengurangi hal ini.

Nah, karena itu aku biasanya selesai cuci, air rendaman sebelum diberi deterjen itu aku siramkan ke bunga dan pot pot rumah, lumayan nggak buang air dengan percuma. Dan cara ini akhirnya ditularkan ke anggota keluarga rumah yang lain. Namun ada penyakit yang susah di hilangkan, rasa malas. wan, aku sudah tua, malas angkat angkat air ke halaman. Begitu kata ibuku setiap kali aku ingatkan, apalagi kalau membawa air ke halaman nanti malah tidak focus ke cuciannya. Alasan lain adalah lupa. Begitu juga dengan saudara saya, wah, bisa di bilang memang nggak peduli dengan hal hal seperti ini. Jadinya ya hrus berjuang sekuat tenaga seorang diri untuk menyadarkan banyak orang. Karena itu waktu ada iklan pengharum yang tidak perlu merendam lagi dengan air bersih baru (merknya kalian pasti sudah tahu lah)untuk mengharumkan pakaian, wah, saya langsung , ini dia produk yang benar benar cinta lingkungan. Bayangkan saja, sering sekali kita setelah selesai mencuci, dengan cucian yang benar-benar bersih dri busa deterjen (yang mungkin sampai harus sampai tiga bilasan) baru kemudian merendam lagi dengan produk pengharum agar pakaian menjadi wangi. Duh, buang air lagi. Kalau produk ini tidak perlu menggunakan air lagi, cukup rendaman terakhir tidak masalah. Dan secara otomatis akan menghemat air. Semoga saja semakin produk produk yang ramah terhadap lingkungan. Nah, saudara saudara setanah air, yuk kita coba kurangi penggunaan air seminimal mungkin. Apalagi bagi kalian yang tinggal di Jakarta. Sudah tahu kan bahayanya kalau kalian terus menyedot air tanah dalam jumlah yang besar, rumah kalian semakin turun, terus sering banjir di tambah air laut masuk ke darat, terutama kalau kalian tinggal deket laut. Kasihan kan. Jumlah air di dunia memang tidak akan mengalami perubahan karena ada siklus hidrologi. Semua air dari laut danau sungai akan mengalami penguapan akibat dari pemanasan cahaya matahari yang disebut evaporasi. Evaporasi terbesar adalah dari air laut. Kemudian dari pennguapan akan mengalami kondensasi membentuk awan yang kemudian di bawa oleh angin menuju ke daratan. Saat sampai di daratan maka akan terjadi hujan jika awan sudah mencapai titik jenuh. Air hujan ada yang berubah menjaadi run off dan ada yang masuk ke tanah menjadi air tanah. Nah, air tanah inilah yang kita gunakan dalam kehidupan sehari hari, sementara air run off itu adalah air sungai atau air permukaan. Nah, permasalahannya adalah, air tanah tergantung dari daerah resapan air di daerah tersebut. Semakin sedikit daerah resapan air maka hujan yang ada akan langsung berubah menjadi aliran air permukaan menuju ke sungai, Air sungai dengan segera juga akan mengalir menuju ke laut, tidak mengalami peresapan air yang berarti ke dalam tanah, walau ada air tanah yang mendapatkan asupan dari aliran sungai, namun jumlahnya tidak terlalu besar. Akibatnya cadangan air tanah mengalami penurunan. Itulah yang terjadi di sekitar kita, air yang harusnya diserap oleh tanah untuk disimpan menjadi air tanah yang akan kita gunakan malah langsung menuju ke sungai. Karena kapasitas sungai yang terbatas maka akan sering terjadi banjir karena banyanyak air hujan yang masuk ke sungai, padahal seharusnya air hujan terssebut di serap ke dalam tanah. Nah, jumlah penduduk yang besar itu membuat daerah permukiman juga semakin bertambah sehingga kebutuhan akan lahan semakin tinggi untuk diubah menjadi permukiman. Kalau semua lahan di ubah menjadi permukiman, bagaimana air hujan akan bisa masuk ke dalam tanah karena tanah telah tertutupi oleh semen dan beton?

Dan yang lebih parah lagi adalah jumlah air tanah yang disedot untuk kebutuhan manusia dan jumlah air tanah yang masuk itu tidak sebanding. Sebagai perbandingan di Jakarta itu jumlah air tanah yang disedot adalah sekitar 260 ju ta meter kubik pertahun, padahal batas maksimal air tanah yang disedot di Jakarta dalah sekitar 180 juta meter kubik. Bayangkan, terjadi minus hamper 100 juta meter kubik, itu tidak heran akhirnya di Jakarta terjadi penurunan air tanah karena air tanah yang disedot terlalu besar menciptakan rongga rongga kosong ditambah beban yang berat mengakibatkan tanah menjadi turun dan ditambah lagi masuknya air laut ke daratan. Duh duh duh duh duh, jadi jangan pernah menyalahkan alam atau hanya sekedar bilang bencana alam, karena mengatakan hanya sekedar bencana alam berarti kita tidak pernah berpikir bahwa kita telah ambil bagian dalam kerusakan lingkungan ini. Nah, untuk mencegah agar tidak semakin banyak air tanah atau air Pam yang terbuang dengan sia-sia maka harus dilakukan dengan sehemat mungkin. Misalnya nih mandi dengan shower terbukti lebih menghemat air daripada berendam di bath tub. Begitu juga mencuci mobil dan yang lainnya. Ingat, jangan pernah berpikir bahwa hanya karena anda punya uang maka semua akan selesai, karena pada satu titik tertentu anda akan menyadari bahwa uang tidak akan bisa membeli semuanya, mungkin saja saat uang tidak bisa membeli kebahagiaan karena Jakarta sudah kebanjiran, anda sudah meninggal namun anak cucu anda yang merasakan akibat dari tindakan semena-mena generasi terdahulu terhadap lingkungan. Itu dulu tips yang kedua, setelah ini akan menyusul tips berikutnya, karena malam ini sudah sangat mengantuk sekali. terimakasih

TIPS MENGHEMAT AIR

Di Kamar Mandi:
1. 2. 3.

4. 5.

6.

7.

Persingkat waktu mandi anda. Usahakan tidak lebih dari lima menit. Pasang pancuran air (shower head) yang efisien dan hemat air. Periksa jika ada kebocoran di toilet anda. Masukkan pewarna makanan ke penampung air, jika warna muncul di toilet tanpa disiram maka toilet anda mengalami kebocoran. Segera perbaiki toilet yang bocor. Matikan keran air ketika anda menggosok gigi dan bercukur. Perbaiki keran air yang bocor. Satu keran yang bocor dapat membuat anda kehilangan 75 liter air per hari ! Kurangi penggunaan air saat anda mencuci tangan. Nyalakan air sebentar untuk membasahi tangan, matikan saat anda memakai sabun, kemudian nyalakan lagi untuk membilas. Dengan cara ini, anda akan menghemat air dan sabun. Jangan membuang sampah di toilet. Buanglah tisu, sampah kamar mandi, dan puntung rokok di tempat sampah.

Di Dapur:

1.

2.

3. 4.

5.

6.

Saat mencuci piring dengan tangan, gunakan sesedikit mungkin deterjen untuk meminimalisasi penggunaan air untuk membilas. Jangan biarkan air mengalir terus ketika anda sedang mencuci piring. Jika tempat cuci piring (sink) anda memiliki dua tempat air, isi salah satunya dengan air untuk mencuci dan yang lain dengan air untuk membilas. Jika anda hanya memiliki satu tempat air, sabun terlebih dahulu semua piring anda dan kemudian baru dibilas sekaligus. Hanya nyalakan mesin pencuci piring saat telah penuh. Cuci sayuran dan buah-buahan dalam mangkuk/ember besar, jangan mencucinya dengan air keran yang mengalir. Jangan pergunakan air untuk melunakan makanan beku. Diamkan makanan beku didalam kulkas semalam untuk melunakkannya. Rebus makanan dengan air sesedikit mungkin, dengan begitu anda sekaligus menghemat energi yang dibutuhkan untuk memanaskan air.

Di Lingkungan Rumah:
1. 2.

3.

4.

Pergunakan mesin cuci anda hanya ketika sudah penuh. Jangan menyiram tanaman secara berlebihan. Banyak tanaman yang mati karena terlalu banyak disiram. Saat anda menyiram tanaman, tusuk tanahnya dengan jari anda. Jika tanahnya kering dan keras, siramlah tanaman anda, namun jika tanahnya lembab berarti tanaman anda belum perlu untuk disiram. Periksa sambungan pipa dan keran di rumah anda untuk memastikan tidak ada kebocoran. Hindari mencuci mobil dengan mempergunakan selang yang terus mengalir. Tampung air dalam ember untuk mencuci mobil dan hanya pergunakan air selang untuk membilas.

Di Taman:
1.

2.

3.

Siram tanaman anda di pagi hari atau menjelang malam untuk mengurangi penguapan air. Jangan menyiram taman anda di saat cuaca berangin karena angin meningkatkan penguapan. Jangan memotong rumput taman terlalu pendek karena rumput yang lebih tinggi akan mengurangi penguapan air.

You might also like