You are on page 1of 75

THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED

CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES


LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010






ISI
HAL/
PAGE CONTENTS

SURAT PERNYATAAN MANAJ EMEN THE MANAGEMENTS STATEMENT


LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ------------------- 1 - 2 -------------- INDEPENDENT AUDITORS REPORT

NERACA GABUNGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 --------------------

3
COMBINED BALANCE SHEETS
------------------ 31 DECEMBER 2011 AND 2010

LAPORAN LABA RUGI GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 --------------------


4
COMBINED INCOME STATEMENTS
YEARS ENDED
------------------ 31 DECEMBER 2011 AND 2010


LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 -------------------- 5
COMBINED STATEMENTS OF
COMPREHENSIVE INCOME
YEARS ENDED
------------------ 31 DECEMBER 2011 AND 2010

LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR
PUSAT GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 --------------------



6
COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN
HEAD OFFICE ACCOUNTS
YEARS ENDED
------------------ 31 DECEMBER 2011 AND 2010

LAPORAN ARUS KAS GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 --------------------


7 - 8
COMBINED STATEMENTS OF CASH FLOWS
YEARS ENDED
------------------ 31 DECEMBER 2011 AND 2010

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 --------------------


9 - 73
NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED
------------------ 31 DECEMBER 2011 AND 2010

HIE HONG KONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATI ON LIMITED
CABANG INDONESIA I INDONESIA BRANCHES
(" BANK" I TIlE "BANK'1
SURAl PERNYATAA.N MANAJEMEN
TENTANG
TANGGUNG JAWAB AlAS
LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PAOA lANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
Kaml yang berlanda langa" dlbawah Inl :
1. Nama
AI<lmat KantOl"
T elp. Kantor
Jab31an
2. Nama
Alamal Kantor
Telr. Kantor
Jabalan
mcnyalflkan bahw<l :
Christopher J K Murray
Gedung World Trade Centcr
JI. Jend. Sudlrman Kav. 29-31
Jakarta
(021) 524 6761
Clllof Risk Offlcor
Daniel G Hankinson
Gedung World Trade Center
JI. Jend. 5udlrman Kav. 29 -31
Jakarta
(021) 3040 5300
Chief Financial Officer
I. Kaml bertanggung ji'lwab alas penyusunan dan
pcnyajlan laporan keuangan gabungan Bank:
2. Laporan keuangan gabungan Bank telah dlsusun dim
dlsajlkan sesual dengan Standar Akunlansl Keuangan dl
Indonesia;
3. a. Semua Informasl dalam taporan keuangan gabungan
Bank l elah dlmual SCCar.J iengkap dan beniu:
b. Laporan keuangan gahungan Bank !ldak
mengandung Informasl alau fakla molerlol yang Udak
benar. dan t1dak menghliangkan Informasl al au fakia
material;
4. Kaml bertanggung !awab atas slstem pengendalian
Inlernal dalam Bank.
Demlklan pernyataan Inl dibuat dengan sebenarnya.
THE MANAGEMENT'S STATEMENT
REGARDING
RESPONSIBILITY ON TIlE
COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
FOn TIlE YEARS ENDED
31 DECEMBER 20/1 AND 2010
We, Ihe undersigned:
I . Name
Office IIddress
Office Te/ep/lone
Function
2. Name
Office Address
omce Telephone
FllIlCtiOfJ
declare Ihat:
Chrlslopher J K Murray
World Tmde Cenler Slli/dlng
JI. Jend. SlIdirman Kav. 2g31
Jakarta
(021) 524 6767
Cilief Risk omCC!
Daniel G Hankinson
World Tmde Cenler Building
JI. Jend. Sudirman Kav. 29J 1
Jnknrlo
(021) 3040 5300
Cllie' Financial Officer
I . We are responsIble for IIle prepnfnllon and presentMloll
of Iha combined financial slatements of the Bank;
2. rt18 Bank's combined financ/of S/(ilomcnlS Ilave been
prepared and presrm/ed In accordllnc!! with Indones/l}/ I
FlnanclalllccOimllng Standards;
3. a. All Informallon presen/ed III /110 Bllnk's comt/ined
financlol S/Iltemell/S hilS been comple/ely alld
correclly disclosed;
0. Tile Bllnk's combined fim:mc/n/ dn lint
conln/11 ",/s/e",1I1I9 Il!nlm/nlllllormnllOIl 01 nl1ri
do nol om/I mll/er;n/lnformatlon or fllcls:
-t . We are for Ihe Oonk's In/ernal cOII/ro /

Tile statement/Ins been made truthfully.
Alii' nama dan maw(lkl1l Mona)emelllFor and on behnlf of Iho Mllnnl1emellt
DanIel G Hankinson
Cltlcf Financllli Officer
,Jil karlil. 30 Aprlllllpri/2012
T hl' Iln"J! lwnJ! :IIHI Shn" l!hlli lI:1nkin J! ( ' '''' p ''I":II i ll " l.imil r lt
1'.0 . 2.1 07, J;Jk:ir!;J In02.1. 1"<1"" l'.,i,,
Wurld TI":ulc Cenlre . . 11. Jcl l(lral Swiinll;!nKav. 2' /..11. J:,k:III:, I",tutll' , i"
Tel ; :'i2t1 (.222, :'i2 1 "" " II. "',",,,il\' 1,1\'" 1" .Io .... c" id
Siddharta & Widjaja
Registered Public Accountants
33rd Floor Wisrml GKRI
rllll!phnM 162 101 ;I' 574 ?333
I III 101 ., 1 5701 lOOO
Laporan Auditor rndependan
No.: l.11 -1963 -121IV.30.003
Manajemen
;lR. JI .1011(1 SlIdirlllall
la 10210
Inrlone!\ia
The Hongkong and Shanghai Banking Corporallon
Limited - Cabang Indonesia:
Kami lelah mengaudlt neraca gabungan The Hongkong
and Shanghai Banking Corporation LImited - Cabang
Indonesia ("Bank") langgal 31 Oesember 2011,
31 Oesember 2010 dan 1 Januari 2010, sertalaporan
laba rugl gabungan. laporan laba rug! komprehensif
gabungan. laporan perubahan rekenlng kantor pusat
gabungan dan laporan arus kas gabungan untuk tahun
yang berakhlr pada tanggal 31 Oesember 2011 dan
2010. Laporan keuangan gabungan adalah tanggung
/awab mana/emen Bank. Tanggung jawab kam! terfetak
pada pemyataan pendapat atas laporan keuangan
gabungan berdasari<an audit kam!.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing
yang ditetapkan Instllut Akuntan Publlk Indonesia.
Standar tersebul mengharuskan kaml merencanakan
dan melaksanakan audit agar kaml memperoleh
keyaklnan memadal bahwa laporan keuangan bebas darl
salah sail material. Suatu audit mellputl pemeriksaan,
atas dasar pengu/lan. bukti-buktl yang mendtlkung
Jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan
keuangan. Audit juga meliputl penllalan alas prinslp
akuntansl yang dlgunakan dan estlmasl slgnifikan yang
dibuat oleh mana/emen, serta penllalan terhadap
penyajlan laporan keuangan secars keaeluruhan. Kaml
yakin bahwa audit kaml memberikan dasar memadal
untuk menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kaml, laporan keuangan gabungan
yang kaml sebut eft atas menyajikan aecara wajar, dalam
semua hal yang materfal, poslsl keuangan gabungan
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation
Limited - Cabang Indonesia langgal 31 Oeaember 2011,
31 Oesember 2010 dan 1 Januarf 2010, dan hasil usaha,
serta arus kas gabungan untuk lahun yang berakhlr pad a
langgal31 Oesember 2011 dan 2010 sesual dengan
Standar Akuntansl Keuangan dl Indonesia.
1
r". ,621012' 574 1777
162101215711 un
Independent Auditor's Report
No.: L.11 - 1963 - 1211V.30.003
The Management of
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation
Umited -Indonesia Branches:
We have auditad the accompanyfng combined balance
sheets of The Hong/(ong and ShanghaI Banking
Corporation Umlted - Indonesia Branches (the "Bank") as
at 31 December 2011, 31 December 2010 and
1 Janual}' 2010, and the related combined Income
statements. comprehensive income, changes In head
offlce accounts and cash flows for the yeat'3 ended
31 December 2011 and 2010. These combined financial
statements are the responsibility of the Bank's
management. Our responsibility Is to eICpress an opinion
on these combined financial statements bAsed on our
Budits.
We conducted our audits in accordance with auditing
standards established by the Indonaslan Institute of
Certified Public Accountants. Those standards require
that we plan and perform the audit to obtain reasonable
assurance about whether the financial statements are
free of material misstalement. An audit includes
examining, on a test basis, avldence supporting the
amounts and disclosures in the financIal statements. An
audit also Includes assessing the accounting principles
used and significant estimates made by management, as
well as evaluating the overall fI"anclal statement
presentation. We believe that our audits provIde a
reasonable basis for our opinion.
In our opinion, the combined financial statements refetred
to above present fairly. in all material respects, the
combined financial posilion of The Hongkong and
Shanghai Banking Corporation Limited - Indonesia
Branches 8S el31 December 2011, 31 December 2010
and 1 Janual}' 2010 and Ihe combined results of its
operations and lis cash flows for Ihe yeat'3 elided
31 December 2011 end 2010 In confonnity with
Indonesiau Financial Accounting Standards.
Sidt1ha'ta III WcdJPlP . R&g."tf'tprl r"h"'r An:n"n"tnf"l.
3n paftfmrship ttnc.J a mandH'" f,rm (d 'hro kPMG
notwcrk of incif"peflol'fnnt aH'!lIu",t wl,h
KrMO r"tf'1'Ntl('l''''''.'' C;..... rtu11"":'!I,.,,, !.it:l1fl'll! No. : 4::17/KM 1nOOn
Sepertl yang dlungkapkan pada Catatan 2d alas laporan
keuangan gabungan, Bank telah menerapkan
Pemyataan Standar Akuntansl Keuangan ("PSAK")
tertentu yang berfaku efektlf sejak tanggal 1 Januarl
2011.
Sepertl yang dlungkapkan pade Catatan 3k dan 33 atas
laporan keuangan gabungan, mulal tanggal 1 Januarl
2011 Bank mengubah keblJakan akuntanslnya mengenal
takslran keruglan dar! transaksi rekening administratif
dan dlterapkan secara retrospektlf. Oleh karena Itu,
laporan keuangan gabungan tanggal dan untUk tahun
yang berakhlr pada tanggal 31 Desember 2010 dan
neraca gabungan tanggal1 Januarf2010 telah dlsajikan
kemball.
As disclosed in Note 2d to the combined financial
statements, the Bank adopted certain Statements o(
Financial Accounting Standards rpSAK,,} that became
effective starting 1 January 2011.
As disclosed In Notes 3k and 33 to the combined
financ/al statements, starting 1 January 2011 the Bank
changed Its accounting policies regarding estimated
losses from off-balance sheet transactions and being
applied retrospectively. Consequently, the comhlned
financial statements as at and for the year ended
31 December 2010 and the combined balance sl,eet as
at 1 January 2010 have been restated.
Kantor Akuntan PubllklRegistsred Public Accountants
Siddharta & WldJaJa
lana Lim, SE., CPA
Izln Akuntan Publlk No. 09.1.1030lPubllc Accountant License No. 09. 1.1030
Jakarta, 30 April 2012.
Laporan keuangan gabungan teriamplr tldak dlmaksudkan
untuk menyapkan poS/sl keuangan, hasll usaha dan arus
kas gabungan sesual dengan prinslp dan praktek akuntasl
yang bertaku umum dl nagara dan wilayah hukum selaln
Indonesia. Standar, prosedur dan praktek untuk mengaudit
laporan keuangan gabungan tersebut adalah yang bertaku
umum dan dlterapkan dl Indonesia.
2
Jaksrls, 30 April 2012.
The accompanying combined financial statements are O')t
Intended to present the combined financial posllion, results
of op8retions and cash nows In acco/TJance with accounting
prinCiples and practices generally accepted In countries and
jurisdictions other than Indonesia. The standa/TJs,
procedures and practices to audit such combined financ/al
statements 8re those generally accepted snd applied in
Indonesia.
3


THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
NERACA GABUNGAN
31 DESEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010 DAN
1 JANUARI 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
COMBINED BALANCE SHEETS
31 DECEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010 AND
1 JANUARY 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)


1 Januari
2010/
Catatan/ 1 January
Notes 2011 2010*) 2010*)

ASET ASSETS

Kas 2b,3c,17 248,648) 264,050) 220,163 Cash
Giro pada Bank Indonesia 2b,3c,3d,6,17,30 ) 3,632,333) 1,854,456) 988,622
Demand deposits with Bank
Indonesia

Giro pada bank-bank lain
2b,3b,3c,3d,3k,7,16,
17,28,30,31 445,882) 463,392) 200,994
Demand deposits with other
banks
2b,3b,3c,3e,3k,8, )
Penempatan pada bank-bank lain 17,28,30,31 7,969,607) 4,106,498) 8,796,376 Placements with other banks
Aset yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi
3b,3c,3f,9,17,28,30,
31,32 4,251,331) 3,105,737) 3,187,540
Assets at fair value through
profit or loss
Wesel ekspor 3c,3k,17,30,31,32 1,221,469) 660,102) 537,737 Export bills
Tagihan akseptasi 3c,3g,3k,17,30,31 1,580,379) 862,337) 880,474 Acceptance receivables
Kredit yang diberikan
2b,3b,3c,3e,3k,
10,17,28,30,31 31,492,768) 24,653,008) 18,007,057 Loans receivables
Efek-efek untuk tujuan investasi 3c,3h,11,17,30 3,290,563) 5,166,339) 5,288,628 Investment securities
Pendapatan masih harus diterima 377,469) 255,052) 203,238 Accrued income
Aset pajak tangguhan - bersih 3i,25,31,33 101,195) 125,118) 226,974 Deferred tax assets - net
Aset tetap - bersih 3j 170,604) 219,567) 248,673 Fixed assets - net
Aset lain-lain 3b,28,30
623,852) 864,893) 399,307
Other assets

JUMLAH ASET
55,406,100) 42,600,549) 39,185,783 TOTAL ASSETS


LIABILITAS DAN REKENING
KANTOR PUSAT
LIABILITIES AND HEAD
OFFICE ACCOUNTS

LIABILITAS LIABILITIES
Simpanan dari bank-bank lain 3b,3c,3l,12,17,28 1,895,441) 250,590) 1,500,465 Deposits from other banks
Simpanan dari nasabah 3b,3c,3l,13,17,28 39,470,944) 33,031,529) 27,591,532 Deposits from customers
Liabilitas yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi
3b,3c,3f,9,16,
3b,17,28,32 1,661,898) 1,397,040) 1,754,684
Liabilities at fair value through
profit or loss
Utang akseptasi 3c,3g,17 1,580,379) 862,337) 887,026 Acceptance payables
Liabilitas pajak kini 3i,25,32 461,473) 172,138) 201,105 Current tax liabilities
Beban masih harus dibayar 3b,28,32 803,587) 763,184) 787,001 Accrued expenses
Liabilitas lain-lain 3b,3c,14,17,28,32 1,059,402) 1,445,919) 1,960,109 Other liabilities

Liabilitas imbalan pasca-kerja

3m,32 155,824) 119,825) 86,842
Obligation for post-employment
benefits
Liabilitas pada kantor pusat 3b,15,28,32
6,772,995) 3,406,888) 3,500,273
Due to head office

JUMLAH LIABILITAS 53,861,943) 41,449,450) 38,269,037 TOTAL LIABILITIES

REKENING KANTOR PUSAT HEAD OFFICE ACCOUNTS
Penyertaan kantor pusat 28,000) 28,000) 28,000 Head office investment
Cadangan nilai wajar 3h,11,32 (261) 7,515) 10,325 Fair value reserve.
Kompensasi berbasis saham 3n 33,866) 9,614 40,960 Share-based payments
Laba yang belum dipindahkan ke
kantor pusat 29,33
1,482,552) 1,105,970) 837,461
Unremitted profit

JUMLAH REKENING KANTOR
PUSAT
1,544,157) 1,151,099) 916,746
TOTAL HEAD OFFICE
ACCOUNTS

JUMLAH LIABILITAS DAN
REKENING KANTOR PUSAT

55,406,100) 42,600,549) 39,185,783
TOTAL LIABILITIES AND
HEAD OFFICE ACCOUNTS

*) Disajikan kembali (Catatan 3k dan 33) As restated (Notes 3k and 33)*)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Gabungan, yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan gabungan.

See Notes to the Combined Financial Statements, which form an
integral part of these combined financial statements.
4


THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
LAPORAN LABA RUGI GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

COMBINED INCOME STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)


Catatan/
Notes 2011 2010*)

PENDAPATAN OPERASIONAL OPERATING INCOME

Pendapatan bunga 3b,3o,19,28,32 3,001,294) 2,620,564) Interest income
Beban bunga 3b,3o,19,28,32
(931,430) (806,664)
Interest expenses
Pendapatan bunga - bersih

2,069,864) 1,813,900) Interest income - net

Pendapatan provisi dan komisi 3b,3p,20,28,32 1,631,062) 1,388,569) Fees and commissions income
Beban provisi dan komisi 3b,3p,20,28,32 (150,601) (145,256) Fees and commissions expense
Pendapatan provisi dan komisi - bersih 1,480,461) 1,243,313) Fees and commissions income - net

Pendapatan bersih transaksi perdagangan 3f,3q,21,28,32 940,806) 737,091) Net trading income
Pendapatan lainnya
3h,28
11,002) 3,717) Other income

Jumlah pendapatan operasional


4,502,133) 3,798,021) Total operating income

BEBAN OPERASIONAL OPERATING EXPENSES

Kerugian penurunan nilai aset keuangan
bersih

3k,22,33 (406,662) (519,232)
Net impairment losses on financial
assets
Beban karyawan 3m,3n,23 (974,470) (907,730) Personnel expenses
Beban umum dan administrasi 3b,24,28 (1,175,452) (1,122,907) General and administrative expenses
Beban lain-lain

32
(26,442) (3,430) Other expenses

Jumlah beban operasional


(2,583,026) (2,553,299) Total operating expenses

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 1,919,107) 1,244,722) PROFIT BEFORE INCOME TAX
Beban pajak penghasilan

3i,25,33
(803,457) (493,430)
Income tax expense
LABA TAHUN BERJALAN
1,115,650) 751,292)
PROFIT FOR THE YEAR











































*) Disajikan kembali (Catatan 3k dan 33)

As restated (Notes 3k and 33)*)


Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Gabungan, yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan gabungan.

See Notes to the Combined Financial Statements, which form an
integral part of these combined financial statements.

5


THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
COMBINED STATEMENTS OF
COMPREHENSIVE INCOME
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)



Catatan/
Notes 2011 2010*)

LABA TAHUN BERJALAN 1,115,650) 751,292) PROFIT FOR THE YEAR
Pendapatan komprehensif lain,
setelah pajak penghasilan


Other comprehensive income,
net of income tax
Cadangan nilai wajar: Fair value reserve :
Perubahan bersih nilai wajar aset keuangan
tersedia untuk dijual 3c, 3h, 11 (5,078) (2,810)
Net change in fair value of
available-for-sale financial assets
Kerugian bersih yang telah direalisasi atas
penjualan aset keuangan tersedia
untuk dijual 11
(2,698) -)
Net realized loss from sale of
available-for-sale financial
assets
Pendapatan komprehensif lain,
setelah pajak penghasilan

(7,776) (2,810)
Other comprehensive income,
net of income tax

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF SELAMA
TAHUN BERJALAN 1,107,874) 748,482)
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEAR





































*) Disajikan kembali (Catatan 3k dan 33)

As restated (Notes 3k and 33)*)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Gabungan, yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan gabungan.

See Notes to the Combined Financial Statements, which form an
integral part of these combined financial statements.
6


THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Laba yang Jumlah
Penyertaan Kompensasi belum rekening

kantor
pusat/
Cadangan
nilai wajar/
berbasis
saham/
dipindahkan
ke kantor pusat/
kantor pusat/
Total
Catatan/ Head office Fair Share-based Unremitted head office

Notes investment value reserve payments profit accounts

Saldo, 31 Desember 2009
1)
28,000) 10,325 40,960) 765,003) 844,288) Balance, 31 December 2009
1)
Dampak penerapan pertama PSAK 3c,31
- -) -) 25,389) 25,389)
Effect of first adoption of PSAK
Saldo, 1 Januari 2010,
setelah penerapan pertama PSAK 28,000 10,325) 40,960) 790,392) 869,677)
Balance, 1 January 2010,
after first adoption of PSAK
Penyajian kembali taksiran kerugian atas transaksi
rekening administratif 3k,33
- -) -) 47,069) 47,069)
Restatement of estimated losses from off-balance sheet
transactions
Saldo, 1 Januari 2010,
setelah disajikan kembali
28,000 10,325) 40,960) 837,461) 916,746)
Balance, 1 January 2010,
as restated

Laba tahun berjalan
- -) -) 751,292) 751,292)
Profit for the year.

Pendapatan komprehensif lain,
setelah pajak penghasilan:
Other comprehensive income,
net of income tax:
Perubahan bersih nilai wajar aset keuangan
tersedia untuk dijual 3c, 3h,11
- (2,810) -) -) (2,810)
Net change in fair value of
available-for-sale financial assets
Jumlah laba komprehensif lainnya,
setelah pajak penghasil an
- (2,810) -) -) (2,810)
Total other comprehensive income,
net of income tax

Pemindahan laba ke kantor pusat selama tahun
berjalan - -) -) (482,783) (482,783) Profit remitted to head office during the year..
Perubahan kompensasi berbasis saham 3n
- -) (31,346) -) (31,346)
Movement of share-based payments
Saldo, 31 Desember 2010
2)

28,000 7,515) 9,614) 1,105,970) 1,151,099)
Balance, 31 December 2010
2)

Laba tahun berjalan
- -) -) 1,115,650) 1,115,650)
Profit for the year.

Pendapatan komprehensif lain,
setelah pajak penghasil an:
Other comprehensive income,
net of income tax:
Perubahan bersih nilai wajar aset keuangan
tersedia untuk dijual 3c, 3h,11 - (5,078) -) -) (5,078)
Net change in fair value of
available-for-sale financial assets
Kerugian bersih yang telah direalisasi atas
penjualan aset keuangan tersedia untuk dijual 11
- (2,698) -) -) (2,698)
Net realized loss from sale of available-for-sale
financial assets
Jumlah laba komprehensif lainnya,
setelah pajak penghasil an
- (7,776) -) -) (7,776)
Total other comprehensive income,
net of income tax

Pemindahan laba ke kantor pusat selama tahun
berjalan - -) -) (739,068) (739,068) Profit remitted to head office during the year
Perubahan kompensasi berbasis saham 3n
- -) 24,252) -) 24,252)
Movement of share-based payments.
Saldo, 31 Desember 2011 28,000 (261) 33,866) 1,482,552) 1,544,157) Balance, 31 December 2011

1)
Seperti yang dilaporkan sebelumnya As previously reported
1)

2)
Disajikan kembali (Catatan 3k dan 33) As restated (Notes 3k and 33)
2)


Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Gabungan, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
laporan keuangan gabungan.
See Notes to the Combined Financial Statements, which form an integral part of these
combined financial statements.


7
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
LAPORAN ARUS KAS GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
COMBINED STATEMENTS OF CASH FLOWS
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)



Catatan/
Notes 2011 2010
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Laba tahun berjalan 1,115,650) 751,292) Profit for the year
Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba tahun
berjalan menjadi kas bersih digunakan untuk
aktivitas operasi:
Adjustments to reconcile profit for the year to net
cash used in operating activities:
Penambahan cadangan kerugian penurunan nilai 449,270) 519,232) Addition of allowance for impairment losses
Penyusutan aset tetap 24 67,618) 61,112) Depreciation of fixed assets
Liabilitas imbalan pasca-kerja 23 62,766) 49,096) Obligation for post-employment benefit
Kerugian penjualan dan penghentian aset tetap 26,441) 3,430) Loss on sale and disposal of fixed assets
Selisih kurs dari cadangan kerugian penurunan
nilai (15,256) (11,719)
Exchange rate differences from allowance for
impairment losses
Kompensasi berbasis saham 24,252) (31,346) Share-based payments
Pendapatan bunga (3,137,480) (2,820,897) Interest income
Beban bunga 935,093) 814,727) Interest expense
Beban pajak penghasilan 25
803,457) 493,430)
Income tax expense
Arus kas sebelum perubahan dalam aset dan
kewajiban operasi 331,811) (171,643)
Cash flows before changes in operating
assets and liabilities

(Kenaikan) penurunan aset operasi: (Increase) decrease in operating assets:
Penempatan pada bank-bank lain (5,617,977) (686,658) Placements with other banks
Aset yang diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi (1,145,594) (125,041)
Assets at fair value through profit
or loss
Wesel ekspor (555,043) (120,305) Export bills
Kredit yang diberikan (7,257,720) (7,175,755) Loans receivable
Aset lain-lain 247,573) (451,321) Other assets

Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi: Increase (decrease) in operating liabilities:
Simpanan dari bank-bank lain 1,644,851) (1,249,875) Deposits from other banks
Simpanan dari nasabah 6,439,415) 5,439,997) Deposits from customers
Liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi 264,858) (723,128)
Liabilities at fair value through
profit or loss
Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain
(369,756) (149,091)
Accrued expenses and other liabilities
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi
setelah perubahan dalam aset dan kewajiban
operasi (6,017,582) (5,412,820)
Net cash used in operating
activities after changes in operating assets and
liabilities

Penerimaan pendapatan bunga 3,015,063) 2,769,083) Receipts of interest income
Pembayaran beban bunga (911,451) (838,118) Interest expenses paid
Pembayaran liabilitas imbalan pasca-kerja (26,767) (16,113) Obligation for post-employment benefit paid
Pembayaran pajak penghasilan
(514,122) (419,361)
Income tax paid
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas
operasi
(4,454,859) (3,917,329)
Net cash used in operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Hasil penjualan aset tetap 28,974) 520) Proceeds from sale of fixed assets
Perolehan aset tetap (74,070) (35,956) Acquisition of fixed assets
Perubahan bersih efek-efek untuk tujuan investasi
yang tersedia untuk dijual

1,862,816) 117,548)
Net changes in avalaible-for-sale investment
securities
Kas bersih yang diperoleh dari aktivi tas
investasi

1,817,720) 82,112)
Net cash provided by investing activities












Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Gabungan, yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan gabungan.

See Notes to the Combined Financial Statements, which form an
integral part of these combined financial statements.


8
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
LAPORAN ARUS KAS GABUNGAN (lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
COMBINED STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)




Catatan/
Notes 2011 2010


ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

Pemindahan laba ke kantor pusat (739,068) (482,783) Profit remitted to head office
Perubahan bersih kewajiban pada kantor pusat
3,366,107) (93,385)
Net changes in due to head office
Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan
untuk) aktivitas pendanaan

2,627,039) (576,168)
Net cash provided by (used in)
financing activities

PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS

(10,100) (4,441,385)
NET DECREASE IN CASH AND
CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS, 1 JANUARI

6,002,388) 10,413,773)
CASH AND CASH EQUIVALENTS,
1 JANUARY
KAS DAN SETARA KAS, 31 DESEMBER

5,992,288) 6,002,388)
CASH AND CASH EQUIVALENTS,
31 DECEMBER

Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of:
Kas 248,648) 264,050) Cash
Giro pada Bank Indonesia 6 3,632,333) 1,854,456) Demand deposits with Bank Indonesia
Giro pada bank-bank lain 7 445,882) 463,392) Demand deposits with other banks
Penempatan pada bank-bank lain - jatuh tempo
dalam 3 bulan sejak tanggal perolehan
1,665,425) 3,420,490)
Placements with other banks - mature within
3 months from the date of acquisition


5,992,288) 6,002,388)

























Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Gabungan, yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan gabungan.

See Notes to the Combined Financial Statements, which form an
integral part of these combined financial statements.



THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)




9
1. UMUM 1. GENERAL

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation
pertama kali mendirikan cabang di Indonesia pada
tahun 1884. Pada pertengahan tahun 1960-an,
perusahaan tersebut menarik investasinya dari
Indonesia untuk sementara waktu. Pendirian kembali
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation
Limited - Cabang Indonesia (Bank) disetujui oleh
Menteri Keuangan dengan Surat Keputusan No.
D.15.6.4.21 tanggal 23 Agustus 1968. Kantor Bank
beralamat di Gedung World Trade Center, J l. J end.
Sudirman Kav. 29-31, J akarta. Operasi Bank
dilakukan di kantor cabang utama di J akarta dan
kantor-kantor pembantu di Surabaya, Bandung,
Batam, Semarang dan Medan.
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation first
opened its branch in Indonesia in 1884. In the mid
1960's, the corporation temporarily withdrew from
Indonesia. Reestablishment of The Hongkong and
Shanghai Banking Corporation Limited - Indonesia
Branches (the Bank) was approved by the Ministry of
Finance with its letter No. D.15.6.4.21 dated 23 August
1968. The Banks office is located at the World Trade
Center Building, Jl. Jend. Sudirman Kav. 29-31,
Jakarta. The Banks operations are conducted through
the Jakarta main branch and its sub-branches in
Surabaya, Bandung, Batam, Semarang and Medan.

Bank mendirikan kantor cabang pembantu syariah,
HSBC Amanah Finance pada tahun 2003. Pendirian
tersebut disetujui oleh Bank Indonesia dengan Surat
No. 5/628/DPIP/Prz tanggal 13 Oktober 2003. Operasi
syariah Bank dilakukan di kantor cabang utama di
J akarta dan kantor-kantor cabang pembantu di
Surabaya, Bandung, Semarang dan Medan.
The Bank established a sharia sub-branch, HSBC
Amanah Finance in 2003. The establishment was
approved by Bank Indonesia with its letter
No. 5/628/DPIP/Prz dated 13 October 2003. The
Banks sharia operations are conducted through the
Jakarta main branch and its sub-branches in Surabaya,
Bandung, Semarang and Medan.

Induk perusahaan Bank adalah HSBC Holdings plc,
yang didirikan di Inggris. HSBC Holdings plc memiliki
anak perusahaan dan perusahaan afiliasi yang
tersebar di seluruh dunia.
The ultimate holding company of the Bank is HSBC
Holdings plc, which is incorporated in England. HSBC
Holdings plc has subsidiaries and affiliates throughout
the world.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Bank
mempekerjakan masing-masing 3.095 dan 2.916
karyawan tetap.
As at 31 December 2011 and 2010, the Bank employed
3,095 and 2,916 permanent employees, respectively.

Susunan manajemen Bank pada tanggal 31Desember
2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
As at 31 December 2011 and 2010, the composition of
the Banks management was as follows:

2011 2010

Chief Executive Officer Alan C H Richards
1)
Rakesh Bhatia Chief Executive Officer
Senior Vice President and Head
of Retail Banking & Wealth
Management
Wawan Setiawan
Salum
2)
Wawan Setiawan
Salum
Senior Vice President and
Head of Retail Banking &
Wealth Management
Head of Corporate Banking Amanda R Murphy Mark Emmerson Head of Corporate Banking
Chief Financial Officer Daniel G Hankinson
3)
Mansoor Tirmzi Chief Financial Officer
Senior Vice President and Head
of Global Banking Rajeev Babel Rajeev Babel
Senior Vice President and
Head of Global Banking
Chief Technology and Service
Officer J effrey Chi Ming Cheung J effrey Chi Ming Cheung
Chief Technology and Service
Officer
Direktur Kepatuhan Felix Istyono Hartadi Felix Istyono Hartadi Compliance Director

Chief Risk Officer Christopher J K Murray Christopher J K Murray Chief Risk Officer
Senior Vice President and Head
of HSBC Amanah Finance Herwin Bustaman
Dalam penunjukan/
To be appointed
Senior Vice President and
Head of HSBC Amanah Finance
Senior Vice President and Head
of Human Resources Maya Kartika Maya Kartika
4)
Senior Vice President and Head of
Human Resources
Senior Vice President and Head
of Global Market Ali Setiawan
3)
Apratim Chakravarty
Senior Vice President and Head
of Global Market

1)
menunggu persetujuan Bank Indonesia subject to Bank Indonesias approval
1)


2)
mengundurkan diri pada tanggal 20 April 2012 resigned on 20 April 2012
2)


3)
telah mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia pada
tanggal 3 April 2012

was approved by Bank Indonesia on 3 April 2012
3)
4)
telah mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia pada
tanggal 25 Maret 2011.
was approved by Bank Indonesia on 25 March 2011
4)

Laporan keuangan gabungan Bank telah disetujui
untuk diterbitkan oleh manajemen pada tanggal
30 April 2012.
The Banks combined financial statements were
authorized for issue by the management on
30 April 2012.

THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)




10

2. DASAR PENYUSUNAN 2. BASIS OF PREPARATION

a. Pernyataan Kepatuhan a. Statement of Compliance

Laporan keuangan gabungan Bank disusun dan
disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia yang diterbitkan oleh
Ikatan Akuntan Indonesia.
The Banks combined financial statements have
been prepared and presented in accordance with
Indonesian Financial Accounting Standards as
issued by Indonesian Institute of Accountants.

b. Dasar Pengukuran b. Basis of Measurement

Laporan keuangan gabungan telah disusun dan
disajikan berdasarkan basis akrual dengan
menggunakan konsep nilai historis, kecuali
dinyatakan khusus.
The combined financial statements have been
prepared and presented on the accrual basis using
the historical cost concept, except otherwise
specified.

Laporan keuangan gabungan Bank disajikan
dalam jutaan Rupiah.
The Banks combined financial statements,
presented in millions of Rupiah.

Laporan keuangan Bank merupakan gabungan
laporan keuangan dari akun-akun kantor cabang
utama dan seluruh kantor cabang pembantu serta
kantor cabang pembantu syariah. Saldo dan
transaksi antar cabang telah dieliminasi.
The financial statements are combined from the
accounts of main branch and all the sub-branches
as well as sharia sub-branches. Inter-branch
balances and transactions have been eliminated.

Laporan arus kas gabungan menyajikan
perubahan dalam kas dan setara kas dari aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus
kas gabungan disusun dengan metode tidak
langsung. Untuk tujuan laporan arus kas
gabungan, kas dan setara kas termasuk kas dan
aset keuangan yang sangat likuid dengan jatuh
tempo kurang dari tiga bulan sejak tanggal
perolehan, yang memiliki risiko yang tidak
signifikan dari perubahan nilai wajar, dan
digunakan oleh Bank dalam manajemen
komitmen-komitmen jangka pendek.
The combined statements of cash flows present the
changes in cash and cash equivalents from
operating, investing and financing activities. The
combined statements of cash flows are prepared
using the indirect method. For the purpose of the
combined statements of cash flows, cash and cash
equivalents include cash and highly liquid financial
assets with maturities of less than three months
from the date of acquisition, which are subject to
insignificant risk of changes in their value, and are
used by the Bank in the management of its short-
term commitments.

c. Penggunaan Pertimbangan, Estimasi dan
Asumsi
c. Use of Judgments, Estimates and Assumptions

Penyusunan laporan keuangan gabungan sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
mengharuskan manajemen untuk membuat
pertimbangan-pertimbangan, estimasi-estimasi,
dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi
penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset,
liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan
pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian
dan kegiatan saat ini, hasil aktual dapat berbeda
dari jumlah yang diestimasi.
The preparation of combined financial statements
in conformity with Indonesian Financial Accounting
Standards requires management to make
judgments, estimates and assumptions that affect
the application of accounting policies and the
reported amounts of assets, liabilities, income and
expenses. Although these estimates are based on
managements best knowledge of current events
and activities, actual results may differ from those
estimates.

Estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang
digunakan ditelaah secara berkesinambungan.
Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada periode
dimana estimasi tersebut direvisi dan periode-
periode yang akan datang yang dipengaruhi oleh
revisi estimasi tersebut.
Estimates and underlying assumptions are
reviewed on an ongoing basis. Revisions to
accounting estimates are recognized in the period
in which the estimate is revised and in any future
periods affected.

THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)




11

2. DASAR PENYUSUNAN (lanjutan) 2. BASIS OF PREPARATION (continued)

c. Penggunaan Pertimbangan, Estimasi dan
Asumsi (lanjutan)
c. Use of Judgments, Estimates and Assumptions
(continued)

Informasi mengenai hal-hal penting yang terkait
dengan ketidakpastian estimasi dan
pertimbangan-pertimbangan penting dalam
penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki
dampak yang signifikan terhadap jumlah yang
diakui dalam laporan keuangan gabungan
dijelaskan di Catatan 5.
Information about significant areas of estimation
uncertainty and critical judgments in applying
accounting policies that have significant effect on
the amount recognized in the combined financial
statements are described in Note 5.

d. Perubahan Kebijakan Akuntansi d. Changes in Accounting Policies

d.1. .Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
( PSAK ) dan Interpretasi Standar
Akuntansi Keuangan ( ISAK ) yang
berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari
2011
d.1 Statements of Financial Accounting
Standards ( PSAK ) and Interpretations of
Financial Accounting Standards ( ISAK )
which became effective starting 1.January
2011

Berikut ini adalah standar dan interpretasi
standar yang berlaku efektif sejak tanggal
1)J anuari 2011 dan relevan untuk Bank:
The following standards and the
interpretations, which became effective
starting 1 January 2011 and are relevant to
the Bank:

- PSAK No. 1 (Revisi 2009), Penyajian
Laporan Keuangan
- PSAK No. 1 (2009 Revision), Presentation
of Financial Statements
- PSAK No. 2 (Revisi 2009), Laporan Arus
Kas
- PSAK No. 2 (2009 Revision), Statement
of Cash Flows
- PSAK No. 7 (Revisi 2010), Pengungkapan
Pihak-pihak Berelasi
- PSAK No. 7 (2010 Revision), Related
Party Disclosures
- PSAK No. 8 (Revisi 2010), Peristiwa
Setelah Periode Pelaporan
- PSAK No. 8 (2010 Revision), Events after
the Reporting Period
- PSAK No. 19 (Revisi 2010), Aset
Takberwujud
- PSAK No. 19 (2010 Revision), Intangible
Assets
- PSAK No. 23 (Revisi 2010), Pendapatan - PSAK No. 23 (2010 Revision), Revenue
- PSAK No. 25 (Revisi 2009), Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi,
dan Kesalahan
- PSAK No. 25 (2009 Revision),
Accounting Policies, Changes in
Accounting Estimates, and Errors
- PSAK No. 48 (Revisi 2009), Penurunan
Nilai Aset
- PSAK No. 48 (2009 Revision),
Impairment of Assets
- PSAK No. 57 (Revisi 2009), Provisi,
Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi
- PSAK No. 57 (2009 Revision),
Provisions, Contingent Liabilities and
Contingent Assets
- PSAK No. 58 (Revisi 2009), Aset Tidak
Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan
Operasi yang Dihentikan
- PSAK No. 58 (2009 Revision), Non-
Current Assets Held for Sale and
Discontinued Operations
- ISAK No. 7 (Revisi 2009), Konsolidasi
Entitas Bertujuan Khusus
- ISAK No. 7 (2009 Revision),
Consolidation of Special Purpose
Entities
- ISAK No. 9, Perubahan atas Liabilitas
Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi dan
Liabilitas Serupa
- ISAK No. 9, Changes in Existing
Decommissioning, Restoration and Similar
Liabilities

THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)




12

2. DASAR PENYUSUNAN (lanjutan) 2. BASIS OF PREPARATION (continued)

d. Perubahan Kebijakan Akuntansi (lanjutan) d. Changes in Accounting Policies (continued)

d.1. .Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
( PSAK ) dan Interpretasi Standar
Akuntansi Keuangan ( ISAK ) yang
berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011
(lanjutan)
d.1 Statements of Financial Accounting
Standards ( PSAK ) and Interpretations of
Financial Accounting Standards ( ISAK )
which have been effective starting
1.January 2011 (continued)

- ISAK No. 10, Program Loyalitas
Pelanggan
- ISAK No. 10, Customer Loyalty
Programmes
- ISAK No. 14 (Revisi 2010), Aset
Takberwujud - Biaya Situs Web
- ISAK No. 14 (2010 Revision), Intangible
Assets - Web Site Costs

Dampak perubahan kebijakan akuntansi Bank
sehubungan dengan penerapan standar-
standar akuntansi baru di atas tidak
signifikan, kecuali untuk penerapan standar
akuntansi di bawah ini:
The impacts from the changes in the Banks
accounting policies in response to the above
new accounting standards implementation are
not significant, except for the following areas:

i. Penyajian Laporan Keuangan i. Presentation of Financial Statements

Bank menerapkan PSAK No. 1 (Revisi
2009), Penyajian Laporan Keuangan,
yang berlaku efektif sejak tanggal
1 J anuari 2011. Perubahan signifikan dari
standar akuntansi ini terhadap Bank
adalah sebagai berikut:
The Bank applies PSAK No. 1 (2009
Revision), Presentation of Financial
Statements, which became effective as of
1 January 2011. The significant changes of
this accounting standard to the Bank are
as follows:

Laporan keuangan gabungan Bank terdiri
dari neraca gabungan, laporan laba rugi
gabungan, laporan laba rugi
komprehensif gabungan, laporan
perubahan rekening kantor pusat
gabungan, laporan arus kas gabungan,
catatan atas laporan keuangan gabungan
dan tambahan neraca gabungan pada
awal periode komparatif (dalam hal terjadi
reklasifikasi atau penyajian kembali).
Sebelum tanggal 1 J anuari 2011, laporan
keuangan gabungan Bank terdiri dari
neraca gabungan, laporan laba rugi
gabungan, laporan perubahan rekening
kantor pusat gabungan, laporan arus kas
gabungan dan catatan atas laporan
keuangan gabungan.
The Banks combined financial statements
comprise combined balance sheet,
combined income statement, combined
statement of comprehensive income,
combined statement of changes in head
office accounts, combined statement of
cash flows, notes to the combined
financial statements and additional
combined balance sheet as at the
beginning of the earliest comparative
period (in case of reclassification or
restatement). Prior to 1 January 2011,
the Banks combined financial statements
comprise combined balance sheet,
combined statement of income, combined
statement of changes in head office
account, combined statement of cash
flows and notes to combined financial
statements.

Tambahan pengungkapan diwajibkan,
antara lain manajemen modal.
Additional disclosures required, among
others, capital management.

Informasi komparatif telah disajikan kembali
sesuai dengan yang disyaratkan dalam
standar akuntansi yang baru. Karena
perubahan dalam kebijakan akuntansi hanya
berpengaruh terhadap aspek penyajian dan
pengungkapan, maka perubahan tersebut
tidak berpengaruh terhadap laba bersih
Bank.
Comparative information has been
represented so that it is also in conformity
with the new accounting standard. As the
change in accounting policy only impacts
presentation and disclosure aspects, there
is no impact on the Banks net profit.





THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)




13
2. DASAR PENYUSUNAN (lanjutan) 2. BASIS OF PREPARATION (continued)

d. Perubahan Kebijakan Akuntansi (lanjutan) d. Changes in accounting policies (continued)

d.2. PSAK dan ISAK yang sudah diterbitkan
tetapi belum efektif
d.2. PSAKs and ISAKs issued but not yet
effective

Terdapat beberapa standar akuntansi yang
sudah diterbitkan tetapi belum efektif untuk
tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan
belum diterapkan di dalam penyusunan
laporan keuangan gabungan ini. Berikut ini
PSAK dan ISAK yang berlaku efektif untuk
laporan keuangan dengan periode yang
dimulai pada atau setelah tanggal 1 J anuari
2012, yang relevan terhadap Bank:
A number of new accounting standards have
been issued but are not yet effective for the
year ended 31 December 2011 and have not
been applied in preparing these combined
financial statements. The following PSAKs
and ISAKs which became effective for
financial statements beginning on or after
1 January 2012, that are relevant to the Bank:

- PSAK No. 10 (Revisi 2010), Pengaruh
Perubahan Kurs Valuta Asing
- PSAK No. 10 (2010 Revision), The
Effects of Changes in Foreign Exchange
Rates

- PSAK No. 16 (Revisi 2011), Aset Tetap - PSAK No. 16 (2011 Revision), Fixed
Assets

- PSAK No. 24 (Revisi 2010), Imbalan
Kerja
- PSAK No. 24 (2010 Revision), Employee
Benefits

- PSAK No. 30 (Revisi 2011), Sewa - PSAK No. 30 (2011 Revision), Leases

- PSAK No. 46 (Revisi 2010), Pajak
Penghasilan
- PSAK No. 46 (2010 Revision), Income
Taxes

- PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrumen
Keuangan: Penyajian
- PSAK No. 50 (2010 Revision), Financial
Instruments: Presentation

- PSAK No. 53 (Revisi 2010), Pembayaran
Berbasis Saham
- PSAK No. 53 (2010 Revision), Share-
based Payment

- PSAK No. 55 (Revisi 2011), Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
- PSAK No. 55 (2011 Revision), Financial
Instruments: Recognition and
Measurements

- PSAK No. 60, Instrumen Keuangan:
Pengungkapan
- PSAK No. 60, Financial Instruments:
Disclosures

- ISAK No. 24, Evaluasi Substansi
Beberapa Transaksi yang Melibatkan
Suatu Bentuk Legal Sewa
- ISAK No. 24, Evaluating the Substance of
Transactions Involving the Legal Form of
a Lease

Bank telah menganalisa penerapan dari
standar akuntansi yang disebutkan di atas dan
penerapan tersebut tidak diharapkan memiliki
pengaruh signifikan terhadap laporan
keuangan gabungan Bank kecuali pengaruh
terhadap penyajian laporan keuangan
gabungan sebagaimana yang dijelaskan
berikut ini:
The Bank has assessed that the adoption of
the above mentioned accounting standards
are not expected to have any significant
impact to the Banks combined financial
statements other than impact to disclosure of
combined financial statements as explained
below:

THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)




14

2. DASAR PENYUSUNAN (lanjutan) 2. BASIS OF PREPARATION (continued)

d. Perubahan Kebijakan Akuntansi (lanjutan) d. Changes in accounting policies (continued)

d.2. PSAK dan ISAK yang sudah diterbitkan
tetapi belum efektif (lanjutan)
d.2. PSAKs and ISAKs issued but not yet
effective (continued)

i. Penyajian instrumen keuangan i. Presentation of financial instruments

PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrumen
Keuangan: Penyajian menetapkan prinsip
untuk penyajian instrumen keuangan
sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling
hapus aset keuangan dan liabilitas
keuangan. Pernyataan ini berlaku untuk
klasifikasi instrumen keuangan, dari
perspektif penerbit, dalam aset keuangan,
liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas;
klasifikasi yang terkait dengan bunga,
dividen, kerugian dan keuntungan; dan
keadaan dimana aset keuangan dan
liabilitas keuangan harus saling hapus.
PSAK No. 50 (2010 Revision), Financial
Instruments: Presentation establish
principles for presenting financial
instruments as liabilities or equity and for
offsetting financial assets and financial
liabilities. It applies to the classification of
financial instruments, from the
perspective of the issuer, of financial
assets, financial liabilities and equity
instruments; the classification of related
interest, dividends, losses and gains; and
the circumstances in which financial
assets and financial liabilities should be
offset.

ii. Pengungkapan risiko keuangan untuk
instrumen keuangan
ii. Disclosures of financial risk for financial
instruments

PSAK No. 60, Instrumen Keuangan:
Pengungkapan mensyaratkan
pengungkapan lebih luas atas manajemen
risiko keuangan dibandingkan dengan
PSAK No. 50 (Revisi 2006), Instrumen
Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan.
Persyaratan tersebut adalah berikut:
PSAK No. 60, Financial Instruments:
Disclosures requires more extensive
disclosure of an entitys financial risk
management compared to PSAK No. 50
(2006 Revision), Financial Instruments:
Presentation and Disclosures. The
requirements consist of the followings:

a. Signifikansi instrumen keuangan
terhadap posisi dan kinerja keuangan
Bank. Pengungkapan ini mencakup
banyak persyaratan yang sebelumnya
terdapat dalam PSAK No. 50 (Revisi
2006).
a. The significance of financial
instruments to the Banks financial
position and performance. These
disclosures incorporate many of the
requirements previously in PSAK No.
50 (2006 Revision).

b. Informasi kualitatif dan kuantitatif
mengenai ekposur terhadap risiko yang
timbul dari instrumen keuangan,
termasuk pengungkapan minimum yang
spesifik mengenai risiko kredit, risiko
likuiditas dan risiko pasar.
Pengungkapan kualitatif menjelaskan
tujuan manajemen, kebijakan dan proses
dalam mengelola risiko-risiko tersebut.
Pengungkapan kuantitatif menyediakan
informasi mengenai tingkatan eksposur
risiko dari entitas, berdasarkan informasi
yang disediakan secara internal untuk
manajemen kunci.
b. Qualitative and quantitative
information about exposure to risks
arising from financial instruments,
including specified minimum
disclosures about credit risk, liquidity
risk and market risk. The qualitative
disclosures describe managements
objectives, policies and processes for
managing those risks. The quantitative
disclosures provide information about
the extent to which the entity is
exposed to risk, based on information
provided internally to the entitys key
management personnel.





THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)




15
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES

Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting, yang
diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan
gabungan untuk tahun yang berakhir tanggal
31 Desember 2011 dan 2010, adalah sebagai berikut:
The significant accounting policies, applied in the
preparation of the combined financial statements for
the years ended 31 December 2011 and 2010, were as
follows:

a. Penjabaran Transaksi dan Saldo dalam Mata
Uang Asing
a. Foreign Currency Transactions and Balances
Translation

Transaksi-transaksi dalam mata uang asing
dijabarkan ke dalam Rupiah dengan
menggunakan kurs pada tanggal transaksi.
Transactions in foreign currencies are translated
into Rupiah at the rates prevailing at the transaction
date.

Saldo akhir tahun aset moneter dan liabilitas
moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke
dalam Rupiah dengan kurs tengah Reuters pukul
16:00 WIB.
Year-end balances of monetary assets and
monetary liabilities denominated in foreign
currencies were translated into Rupiah using the
Reuters middle rates at 16:00 Western Indonesian
Time.

Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul
dari transaksi dalam mata uang asing dan dari
penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata
uang asing diakui pada laba rugi tahun berjalan.
The exchange gains and losses arising from
transactions in foreign currencies and from the
translation of foreign currencies monetary assets
and liabilities are recognized in the current year
profit or loss.

Keuntungan atau kerugian kurs mata uang asing
atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih
antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah
pada awal tahun, disesuaikan dengan suku bunga
efektif dan pembayaran selama tahun berjalan,
dan biaya perolehan diamortisasi dalam mata
uang asing yang dijabarkan ke dalam Rupiah
dengan menggunakan kurs pada akhir tahun.
The foreign currency gain or loss on monetary
assets and liabilities is the difference between
amortized cost in Rupiah at the beginning of the
year, adjusted for effective interest and payments
during the year, and the amortized cost in foreign
currency translated into Rupiah at the exchange
rate at the end of the year.


Kurs mata uang asing utama pada tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai
berikut:
The major foreign exchange rates used as of
31 December 2011 and 2010 were as follows:

Mata uang asing 2011 2010 Foreign currencies.

Rupiah penuh/
Rupiah full amount
Rupiah penuh/
Rupiah full amount

1 Dolar Amerika Serikat (USD) 9,067.50 9,010.00 1 United States Dollar (USD))
1 Dolar Australia (AUD) 9,205.78 9,169.48 1 Australian Dollar (AUD))
1 Euro (EUR) 11,714.76 12,017.99 1 Euro (EUR))
1 Poundsterling Inggris (GBP) 13,975.29 13,941.18 1 Great Britain Poundsterling (GBP))
1 Dolar Hong Kong (HKD) 1,167.23 1,159.08 1 Hong Kong Dollar (HKD))
100 Yen J epang (J PY) 11,682.00 11,075.00 100 Japanese Yen (JPY))
1 Dolar Selandia Baru (NZD) 7,000.57 6,970.14 1 New Zealand Dollar (NZD))
1 Dolar Singapura (SGD) 6,983.55 7,025.89 1 Singapore Dollar (SGD))

b. ...Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi b. Transactions with Related Parties

Dalam laporan keuangan gabungan ini, istilah
pihak-pihak berelasi digunakan sesuai dengan
PSAK No. 7 (Revisi 2010), Pengungkapan
Pihak-pihak Berelasi.
In these combined financial statements, the term
related parties is used as defined in PSAK No. 7
(2010 Revision), Related Party Disclosures.

c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan c. Financial Assets and Financial Liabilities

Aset keuangan Bank terutama terdiri dari kas, giro
pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain,
penempatan pada bank-bank lain, aset yang
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,
wesel ekspor, tagihan akseptasi, kredit yang
diberikan dan efek-efek untuk tujuan investasi.
The Banks financial assets mainly consist of cash,
demand deposits with Bank Indonesia, demand
deposits with other banks, placements with other
banks, assets at fair value through profit or loss
export bills, acceptance receivables, loans
receivable and investment securities.


THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)




16

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan)
3.0SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)

c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
(lanjutan)
c. Financial Assets and Financial Liabilities
(continued)

Liabilitas keuangan Bank terutama terdiri dari
simpanan dari nasabah, simpanan dari bank-bank
lain, liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi, utang akseptasi dan liabilitas lain-
lain.
The Banks financial liabilities mainly consist of
deposits from customers, deposits from other
banks, liabilities at fair value through profit or loss,
acceptance payables and other liabilities.

Bank menerapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006),
Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran dan PSAK No. 50 (Revisi 2006),
Instrumen Keuangan: Penyajian dan
Pengungkapan efektif sejak tanggal 1 J anuari
2010.
The Bank adopted PSAK No. 55 (2006 Revision),
Financial Instruments: Recognition and
Measurement and PSAK No. 50 (2006 Revision),
Financial Instruments: Presentation and
Disclosures with effect from 1 January 2010.

Dampak penerapan pertama PSAK No. 55 (Revisi
2006) dan PSAK No. 50 (Revisi 2006) dijelaskan
pada Catatan 31.
The effect of first adoption of PSAK No. 55 (2006
Revision) and PSAK No. 50 (2006 Revision) is
discussed in Note 31.

c.1. Klasifikasi c.1. Classification

Bank mengelompokkan aset keuangannya
dalam kategori berikut pada saat pengakuan
awal:
The Bank classified its financial assets in the
following categories on initial recognition:

i. Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi,
yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu
aset keuangan yang ditetapkan demikian
pada saat pengakuan awal dan aset
keuangan yang diklasifikasikan dalam
kelompok diperdagangkan;
ii. Tersedia untuk dijual;
iii. Dimiliki hingga jatuh tempo;
iv. Pinjaman yang diberikan dan piutang.
i. Fair value through profit or loss, which
has 2 (two) sub-classifications, i.e.
financial assets designated as such upon
initial recognition and financial assets
classified as held for trading;

ii. Available-for-sale;
iii. Held-to-maturity;
iv. Loans and receivables.

Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam
kategori berikut pada saat pengakuan awal:
Financial liabilities are classified into the
following categories on initial recognition:

i. Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi,
yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu
liabilitas keuangan yang ditetapkan
demikian pada saat pengakuan awal dan
liabilitas keuangan yang diklasifikasikan
dalam kelompok diperdagangkan;
ii. Liabilitas keuangan yang diukur pada
biaya perolehan diamortisasi.
i. Fair value through profit or loss, which has
2 (two) sub-classifications, i.e. those
designated as such upon initial recognition
and those classified as held for trading;


ii. Financial liabilities measured at amortized
cost.

Kategori untuk diperdagangkan adalah aset
dan liabilitas keuangan yang diperoleh atau
dimiliki Bank terutama untuk tujuan dijual atau
dibeli kembali dalam waktu dekat, atau dimiliki
sebagai bagian dari portofolio yang dikelola
bersama untuk memperoleh laba jangka
pendek atau position taking.
Held for trading are those financial assets and
liabilities that the Bank acquires or incurs
principally for the purpose of selling or
repurchasing in the near term, or holds as part
of a portfolio that is managed together for
short-term profit or position taking.

Kategori tersedia untuk dijual terdiri dari aset
keuangan non-derivatif yang ditetapkan
sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak
diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori
aset keuangan lainnya.
The available-for-sale category consists of
non-derivative financial assets that are
designated as available-for-sale or are not
classified in one of the other categories of
financial assets.

Bank tidak mempunyai aset keuangan
dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo.
The Bank did not have any financial assets
which are classified as held-to-maturity.


THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)




17

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan)
3.0SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)

c. Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan
(lanjutan)
c. Financial Assets and Financial Liabilities
(continued)

c.1. Klasifikasi (lanjutan) c.1. Classification (continued)

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah
aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan yang
tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan
Bank tidak berniat untuk menjualnya segera
atau dalam waktu dekat.
Loans and receivables are non-derivative
financial assets with fixed or determinable
payments that are not quoted in an active
market and that the Bank does not intend to
sell immediately or in the near term.

Seluruh liabilitas keuangan Bank, kecuali
liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi, dikelompokkan sebagai
liabilitas keuangan yang diukur pada biaya
perolehan diamortisasi.
All of the Banks financial liabilities, except for
liabilities at fair value through profit or loss are
classified as financial liabilities measured at
amortized cost.

c.2. Pengakuan c.2. Recognition

Bank pada awalnya mengakui kredit yang
diberikan serta simpanan pada tanggal
perolehan.
The Bank initially recognizes loans receivable
and deposits on the date of origination.

Pembelian dan penjualan aset keuangan
yang lazim (regular) diakui pada tanggal
perdagangan dimana Bank memiliki
komitmen untuk membeli atau menjual aset
tersebut.
Regular way purchases and sales of financial
assets are recognized on the trade date at
which the Bank commits to purchase or sell
the asset.

Semua aset dan liabilitas keuangan lainnya
pada awalnya diakui pada tanggal
perdagangan dimana Bank menjadi suatu
pihak dalam ketentuan kontraktual instrumen
tersebut.
All other financial assets and liabilities are
initially recognized on the trade date at which
the Bank becomes a party to the contractual
provisions of the instrument.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan
atau liabilitas keuangan diukur pada nilai
wajar ditambah (untuk item yang tidak diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi setelah
pengakuan awal) biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung atas perolehan
aset keuangan atau penerbitan liabilitas
keuangan. Pengukuran aset keuangan dan
liabilitas keuangan setelah pengakuan awal
tergantung pada klasifikasi aset keuangan
dan liabilitas keuangan tersebut.
A financial asset or financial liability is initially
measured at fair value plus (for an item not
subsequently measured at fair value through
profit and loss) transaction costs that are
directly attributable to the acquisition of
financial asset or issuance of financial liability.
The subsequent measurement of financial
assets and financial liabilities depends on
their classification.

Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya
yang dapat diatribusikan secara langsung
untuk perolehan suatu aset keuangan atau
penerbitan suatu liabilitas keuangan dan
merupakan biaya tambahan yang tidak akan
terjadi apabila instrumen keuangan tersebut
tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset
keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada
jumlah yang diakui pada awal pengakuan
aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan,
biaya transaksi dikurangkan dari jumlah
liabilitas yang diakui pada awal pengakuan
liabilitas.
Transaction costs include only those costs
that are directly attributable to the acquisition
of a financial asset or issuance of a financial
liability and are incremental costs that would
not have been incurred if the instrument had
not been acquired or issued. In the case of
financial assets, transaction costs are added
to the amount recognized initially, while for
financial liabilities, transaction costs are
deducted from the amount of liability initially
recognized.

Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama
umur instrumen berdasarkan metode suku
bunga efektif dan diakui sebagai bagian dari
pendapatan bunga untuk biaya transaksi
sehubungan dengan aset keuangan atau
sebagai bagian dari beban bunga untuk
biaya transaksi sehubungan dengan liabilitas
keuangan.
Such transaction costs are amortized over
the terms of the instruments using effective
interest method and are recognized as part of
interest income for transaction costs related
to financial assets or interest expenses for
transaction costs related to financial liabilities.

THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)




18

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)

c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
(lanjutan)
c. Financial Assets and Financial Liabilities
(continued)

c.3. Penghentian Pengakuan c.3. Derecognition

Bank menghentikan pengakuan aset
keuangan pada saat hak kontraktual atas
arus kas yang berasal dari aset keuangan
tersebut kadaluwarsa, atau Bank
mentransfer seluruh hak untuk menerima
arus kas kontraktual dari aset keuangan
dalam transaksi dimana Bank secara
substansial telah mentransfer seluruh risiko
dan manfaat atas kepemilikan aset
keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau
liabilitas yang timbul atau yang masih dimiliki
oleh Bank atas aset keuangan yang
ditransfer, diakui sebagai aset atau liabilitas
secara terpisah.
The Bank derecognizes a financial asset
when the contractual rights to the cash flows
from the financial asset expire, or when it
transfers the rights to receive the contractual
cash flows on the financial asset in a
transaction in which substantially all the risks
and rewards of ownership of the financial
asset are transferred. Any interest in
transferred financial assets that is created or
retained by the Bank is recognized as a
separate asset or liability.

Dalam transaksi-transaksi dimana Bank
secara substansial tidak memiliki serta tidak
mentransfer seluruh risiko dan manfaat yang
berasal dari kepemilikan aset keuangan,
Bank menghentikan pengakuan aset
tersebut jika Bank tidak lagi memiliki
pengendalian atas aset tersebut. Hak dan
liabilitas yang timbul atau yang masih dimiliki
dalam transfer tersebut diakui secara
terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam
transfer dimana pengendalian atas aset
masih dimiliki, Bank tetap mengakui aset
yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan
berkelanjutan, dimana tingkat keberlanjutan
Bank dalam aset yang ditransfer adalah
sebesar perubahan nilai aset yang
ditransfer.
In transactions in which the Bank neither
retains nor transfers substantially all the risks
and rewards of ownership of a financial
asset, the Bank derecognizes the asset if it
does not retain control over the asset. The
rights and obligations retained in the transfer
are recognized separately as assets and
liabilities as appropriate. In transfers in which
control over the asset is retained, the Bank
continues to recognize the asset to the extent
of its continuing involvement, determined by
the extent to which it is exposed to changes
in the value of the transferred asset.

Bank menghapusbukukan aset keuangan
dan cadangan kerugian penurunan nilai
terkait, pada saat Bank menentukan bahwa
aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih.
Keputusan ini diambil setelah
mempertimbangkan informasi seperti telah
terjadinya perubahan signifikan pada posisi
keuangan debitur/penerbit aset keuangan
sehingga debitur/penerbit tidak lagi dapat
melunasi kewajibannya, atau hasil penjualan
agunan tidak akan cukup untuk melunasi
seluruh ekposur.
The Bank writes off a financial asset and any
related allowance for impairment losses,
when the Bank determines that the financial
asset is uncollectible. This decision is taken
after considering information such as the
occurrence of significant changes in the
financial position of borrower/financial asset
issuer such that the borrower/financial
asset issuer can no longer pay the obligation,
or that proceeds from collateral will not be
sufficient to cover the entire exposure.

Bank menghentikan pengakuan liabilitas
keuangan pada saat liabilitas yang
ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau
dibatalkan atau kadaluwarsa.
The Bank derecognizes a financial liability
when its contractual obligations are
discharged or cancelled or expired.


THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

19



3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan)
.3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)

c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
(lanjutan)
c. Financial Assets and Financial Liabilities
(continued)

c.4..Saling Hapus c.4. Offsetting

Aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat
saling hapus dan nilai bersihnya disajikan
dalam neraca gabungan jika, dan hanya jika,
Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum
untuk melakukan saling hapus atas jumlah
yang telah diakui tersebut dan berniat untuk
menyelesaikan secara neto atau untuk
merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitasnya secara simultan.
Financial assets and liabilities are set off and
the net amount is presented in the combined
balance sheet when, and only when, the Bank
has a legal right to set off the amounts and
intends either to settle on a net basis or
realize the asset and settle the liability
simultaneously.

Pendapatan dan beban disajikan dalam
jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh
standar akuntansi.
Income and expenses are presented on a net
basis only when permitted by accounting
standards.

c.5. Pengukuran Biaya Perolehan Diamortisasi c.5. Amortized Cost Measurement

Biaya perolehan diamortisasi dari aset
keuangan atau liabilitas keuangan adalah
jumlah aset atau liabilitas keuangan yang
diukur pada saat pengakuan awal, dikurangi
pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi
dengan amortisasi kumulatif dengan
menggunakan metode suku bunga efektif
yang dihitung dari selisih antara nilai awal
dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi
cadangan kerugian penurunan nilai.
The amortized cost of a financial asset or
liability is the amount at which the financial
asset or liability is measured at initial
recognition, minus principal repayments, plus
or minus the cumulative amortization using
the effective interest method of any difference
between the initial amount recognized and the
maturity amount, minus any reduction for
impairment.

c.6. .Pengukuran Nilai Wajar c.6. Fair Value Measurement

Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset
dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas
diselesaikan antara pihak yang memahami
dan berkeinginan untuk melakukan transaksi
wajar (arms length transaction) pada
tanggal pengukuran.
Fair value is the amount for which an asset
could be exchanged, or a liability settled,
between knowledgeable, willing parties in an
arms length transaction on the measurement
date.

J ika tersedia, Bank mengukur nilai wajar
instrumen keuangan dengan menggunakan
harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen
tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika
harga kuotasi sewaktu-waktu dan secara
berkala tersedia dan mencerminkan
transaksi pasar yang aktual dan teratur
dalam suatu transaksi yang wajar.
When available, the Bank measures the fair
value of an instrument using quoted prices in
an active market for that instrument. A market
is regarded as active if quoted prices are
readily and regularly available and represent
actual and regularly occurring market
transactions on an arms length basis.

J ika pasar untuk suatu instrumen keuangan
tidak aktif, Bank menentukan nilai wajar
dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik
penilaian mencakup penggunaan transaksi
pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh
pihak-pihak yang memahami, berkeinginan,
dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar
terkini dari instrumen lain yang secara
substansial sama, penggunaan analisa arus
kas yang didiskonto dan penggunaan model
penetapan harga opsi (option pricing model).
If a market for a financial instrument is not
active, the Bank establishes fair value using
a valuation technique. Valuation techniques
include using recent arms length
transactions between knowledgeable, willing
parties, and if available, reference to the
current fair value of other instruments that
are substantially the same, discounted cash
flows analysis and option pricing models.

THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

20



3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)

c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
(lanjutan)
c. Financial Assets and Financial Liabilities
(continued)

c.6. Pengukuran Nilai Wajar (lanjutan) c.6. Fair Value Measurement (continued)

Teknik penilaian yang dipilih memaksimalkan
penggunaan input pasar, dan meminimalkan
penggunaan estimasi yang bersifat spesifik
dari Bank, memasukkan semua faktor yang
akan dipertimbangkan oleh para pelaku pasar
dalam menetapkan suatu harga dan
konsisten dengan metodologi ekonomi yang
dapat diterima dalam penetapan harga
instrumen keuangan. Input yang digunakan
dalam teknik penilaian secara memadai
mencerminkan ekspektasi pasar dan ukuran
atas faktor risiko dan pengembalian (risk-
return) yang melekat pada instrumen
keuangan. Bank mengkalibrasi teknik
penilaian dan menguji validitasnya dengan
menggunakan harga-harga dari transaksi
pasar terkini yang dapat diobservasi untuk
instrumen yang sama atau atas dasar data
pasar lainnya yang tersedia yang dapat
diobservasi.
The chosen valuation technique makes
maximum use of market inputs, relies as
little as possible on estimates specific to the
Bank, incorporates all factors that market
participants would consider in setting a
price, and is consistent with accepted
economic methodologies for pricing financial
instruments. Inputs to valuation techniques
reasonably represent market expectations
and measures of the risk-return factors
inherent in the financial instrument. The
Bank calibrates valuation techniques and
tests them for validity using prices from
observable current market transactions in
the same instrument or based on other
available observable market data.

Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen
keuangan pada saat pengakuan awal adalah
harga transaksi, yaitu nilai wajar dari
pembayaran yang diberikan atau diterima,
kecuali jika nilai wajar dari instrumen
keuangan tersebut dapat dibuktikan melalui
perbandingan dengan transaksi pasar terkini
yang dapat diobservasi dari suatu instrumen
yang sama (yaitu tanpa modifikasi atau
pengemasan ulang) atau berdasarkan suatu
teknik penilaian yang variabelnya hanya
menggunakan data pasar yang dapat
diobservasi.
The best evidence of the fair value of a
financial instrument at initial recognition is the
transaction price, i.e., the fair value of the
consideration given or received, unless the
fair value of that instrument is evidenced by
comparison with other observable current
market transactions in the same instrument
(i.e., without modification or repackaging) or
based on a valuation technique whose
variables include only data from observable
markets.

Saat harga transaksi memberikan bukti terbaik
atas nilai wajar pada saat pengakuan awal,
maka instrumen keuangan pada awalnya
diukur pada harga transaksi dan selisih antara
harga transaksi dan nilai yang sebelumnya
diperoleh dari model penilaian diakui dalam
laba rugi setelah pengakuan awal tergantung
pada masing-masing fakta dan keadaan dari
transaksi tersebut namun tidak lebih lambat
dari saat penilaian tersebut didukung
sepenuhnya oleh data pasar yang dapat
diobservasi atau saat transaksi ditutup.
When transaction price provides the best
evidence of fair value at initial recognition, the
financial instrument is initially measured at the
transaction price and any difference between
this price and the value initially obtained from
a valuation model is subsequently recognized
in profit or loss depending on the individual
facts and circumstances of the transaction but
not later than when the valuation is supported
wholly by observable market data or the
transaction is closed out.

Nilai wajar mencerminkan risiko kredit atas
instrumen keuangan dan termasuk
penyesuaian yang dilakukan untuk
memasukkan risiko kredit Bank dan pihak
lawan, mana yang lebih sesuai. Estimasi nilai
wajar yang diperoleh dari model penilaian akan
disesuaikan untuk mempertimbangkan faktor-
faktor lainnya, seperti risiko likuiditas atau
ketidakpastian model penilaian, sepanjang
Bank yakin bahwa keterlibatan suatu pasar
pihak ketiga akan mempertimbangkan faktor-
faktor tersebut dalam penetapan harga suatu
transaksi.
Fair values reflect the credit risk of the
instrument and include adjustments to take
account of the credit risk of the Bank and
counterparty where appropriate. Fair value
estimates obtained from models are adjusted
for any other factors, such as liquidity risk or
model uncertainties, to the extent that the
Bank believes a third-party market
participation would take them into account in
pricing a transaction.
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

21



3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)

c..0Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
.(lanjutan)
c.0 Financial Assets and Financial Liabilities
(continued)

c.6. Pengukuran Nilai Wajar (lanjutan) c.6. Fair Value Measurement (continued)

Aset keuangan dan long position diukur
menggunakan harga penawaran; liabilitas
keuangan dan short position diukur
menggunakan harga permintaan. J ika Bank
memiliki posisi aset dan liabilitas dimana
risiko pasarnya saling hapus, maka Bank
dapat menggunakan nilai tengah dari harga
pasar sebagai dasar untuk menentukan nilai
wajar posisi risiko yang saling hapus tersebut
dan menerapkan penyesuaian terhadap
harga penawaran atau harga permintaan
terhadap posisi terbuka neto (net open
position), mana yang lebih sesuai.
Financial assets and long positions are
measured at a bid price; financial liabilities and
short positions are measured at an ask price.
Where the Bank has positions with offsetting
risk, mid-market prices are used to measure
the offsetting risk positions and a bid or ask
price adjustment is applied only to the net open
position as appropriate.

d. Giro pada Bank Indonesia dan Bank-Bank Lain d.0Demand Deposits with Bank Indonesia..
and.Other Banks

Setelah pengakuan awal, giro pada Bank
Indonesia dan giro pada bank-bank lain dicatat
pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan
metode suku bunga efektif.

Subsequent to initial recognition, demand deposits
with Bank Indonesia and other banks are carried at
amortized cost using effective interest method.


e. Penempatan pada Bank Indonesia, Bank-Bank
Lain dan .Kredi t yang Diberikan
e.. Placements with Bank Indonesia, Other Banks
and Loanss Receivable

Penempatan pada Bank Indonesia, bank-bank lain
dan kredit yang diberikan pada awalnya diukur
pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang
dapat diatribusikan secara langsung dan
merupakan biaya tambahan untuk memperoleh
aset keuangan tersebut, dan setelah pengakuan
awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi
menggunakan metode suku bunga efektif.
Placements with Bank Indonesia, other banks and
loans receivable are initially measured at fair value
plus incremental direct transaction costs, and
subsequently measured at their amortized cost
using the effective interest method.


Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit
sindikasi) dinyatakan sebesar biaya perolehan
diamortisasi sesuai dengan porsi risiko yang
ditanggung oleh Bank.
Syndicated loans are stated at amortized cost in
accordance with the risk borne by the Bank.

Untuk kredit yang direstrukturisasi, jumlah bruto
kredit yang direstrukturisasi mencakup pokok
kredit dan bunga yang dikapitalisasi ke pokok
kredit. Bunga yang dikapitalisasi ke pokok kredit
tersebut diakui sebagai pendapatan bunga
ditangguhkan.
For restructured loans, the gross amount of loans
consists of loan principal and interest which were
capitalized into loan principal amount. The
capitalized interest was recognized as unearned
interest income.









THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

22



3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)

f. .Aset dan Liabilitas yang diukur pada Nilai
Wajar melalui Laporan Laba Rugi
f.....Assets and Liabilities at Fair Value through
Profit or Loss

Aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi terdiri dari aset dan
liabilitas untuk diperdagangkan, derivatif yang
digunakan untuk tujuan manajemen risiko tapi
karena beberapa alasan tidak memenuhi kriteria
akuntansi lindung nilai, dan efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual kembali. Aset dan liabilitas
yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi diakui dan diukur pada nilai wajar di neraca
gabungan pada saat pengakuan awal dan setelah
pengakuan awal, dengan biaya transaksi yang
terjadi diakui langsung di dalam laba rugi. Semua
perubahan nilai wajar aset dan liabilitas yang
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
diakui di dalam laba rugi tahun yang
bersangkutan. Aset dan liabilitas yang diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi tidak
direklasifikasi setelah pengakuan awal.
Assets and liabilities at fair value through profit or
loss consist of assets and liabilities held for trading,
derivative used for risk management purposes but
for which various reasons do not meet the
qualifying criteria for hedge accounting, and
securities purchased with agreements to resell.
Assets and liabilities at fair value through profit or
loss are initially recognized and subsequently
measured at fair value in the combined balance
sheet with transaction costs recognized in profit or
loss. All changes in fair value of assets and
liabilities at fair value through profit or loss are
recognized in profit or loss for the year. Assets and
liabilities at fair value through profit or loss are not
reclassified subsequent to their initial recognition.

f.1...Efek-efek yang Dibeli dengan Janji Dijual
Kembali
f.1. .Securities Purchased with Agreements to
Resell

Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual
kembali (reverse repo) yang dikelompokkan
sebagai kelompok diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi, diakui dan diukur
pada nilai wajar di neraca gabungan pada
saat pengakuan awal dan setelah
pengakuan awal, dengan biaya transaksi
yang terjadi diakui langsung dalam laba rugi.
Keuntungan atau kerugian yang direalisasi
pada saat reverse repo dijual, diakui dalam
laba rugi.
Securities purchased with agreements to resell
(reverse repos) which are classified as fair
value through profit or loss are initially
recognized and subsequently measured at fair
value in the combined balance sheet with
transaction costs taken directly to profit or loss.
Gains or losses which are realized when the
reverse repos are sold, are recognized in profit
or loss.

f.2. Instrumen Derivatif f.2. .Derivative Instruments

Bank melakukan transaksi instrumen
derivatif untuk tujuan diperdagangkan
(trading) dan untuk tujuan mengelola posisi
devisa neto Bank, risiko selisih tingkat suku
bunga, risiko beda jatuh tempo dan risiko
lainnya dalam kegiatan operasional Bank
sehari-hari. Bank tidak menerapkan
akuntansi lindung nilai (hedge accounting)
atas seluruh instrumen derivatif.
The Bank entered into derivative instrument
transactions for trading and for proprietary
purposes to manage the Banks net open
position, interest rate gap risk, maturity gap
risk and other risks in the Banks daily
operations. The Bank did not apply hedge
accounting to all of the derivative instrument
transactions.

Bank bertransaksi derivatif untuk
menciptakan solusi manajemen risiko untuk
klien, untuk mengelola risiko portofolio yang
timbul dari usaha klien dan untuk mengelola
dan lindung nilai risiko Bank.
The Bank transacts derivatives to create risk
management solutions for clients, to manage
the portfolio risks arising from client business
and to manage and hedge the Banks own risk.

f.3. Derivatif Melekat f.3. Embedded Derivatives

Derivatif dapat melekat pada perjanjian
kontraktual lainnya (kontrak utama). Bank
memperlakukan derivatif melekat secara
terpisah, jika dan hanya jika, instrumen
campuran (instrumen yang digabungkan)
tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi; instrumen terpisah yang memiliki
persyaratan yang sama dengan derivatif
melekat memenuhi definisi sebagai derivatif;
dan karakteristik ekonomi dan risiko dari
derivatif melekat tidak berkaitan erat dengan
karakteristik ekonomi dan risiko dari kontrak
utama. Derivatif melekat yang dipisahkan
dicatat berdasarkan klasifikasinya, dan
disajikan di neraca gabungan bersamaan
dengan kontrak utamanya.
Derivatives may be embedded in another
contractual arrangement (a host contract).
The Bank accounts for embedded derivatives
separately from the host contract, if and only
if, the hybrid (combined) instrument is not
itself carried at fair value through profit or loss;
the terms of the embedded derivative would
meet the definition of a derivative if they were
contained in a separate contract; and the
economic characteristics and risks of the
embedded derivative are not clearly and
closely related to the economic characteristics
and risks of the host contract. Separated
embedded derivatives are accounted for
depending on their classification, and are
presented in the combined balance sheet
together with the host contract.

THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

23


3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)

g. .Tagihan dan Utang Akseptasi g. . Acceptance Receivables and Payables

Setelah pengakuan awal, tagihan dan utang
akseptasi dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi.
Subsequent to initial recognition, acceptance
receivables and payables are stated at amortized
cost.

h. Efek-efek untuk Tujuan Investasi h. . Investment Securities

Efek-efek untuk tujuan investasi terdiri dari
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan obligasi
pemerintah.
Investment securities consist of Certificates of
Bank Indonesia and government bonds.

Efek-efek untuk tujuan investasi dalam kelompok
tersedia untuk dijual pada awalnya diukur pada
nilai wajar ditambah biaya transaksi dan setelah
pengakuan awal, efek-efek untuk tujuan investasi
yang tersedia untuk dijual dinyatakan pada nilai
wajar.
Investment securities classified as available-for-
sale are initially measured at fair value plus
transaction costs and subsequently, available-for-
sale investment securities are carried at fair value.

Pendapatan bunga diakui dalam laba rugi
menggunakan metode suku bunga efektif.
Keuntungan atau kerugian selisih kurs atas efek-
efek untuk tujuan investasi yang tersedia untuk
dijual diakui dalam laba rugi tahun yang
bersangkutan.
Interest income is recognized in profit or loss using
the effective interest method. Foreign exchange
gains or losses on available-for-sale investment
securities are recognized in profit or loss for the
year.

Perubahan nilai wajar lainnya diakui sebagai
pendapatan komprehensif lain sampai investasi
tersebut dijual atau mengalami penurunan nilai,
dimana keuntungan dan kerugian kumulatif yang
sebelumnya diakui dalam pendapatan
komprehensif lain harus diakui pada laba rugi
berdasarkan metode rata-rata tertimbang.
Keuntungan atau kerugian yang direalisasi pada
saat efek-efek untuk tujuan investasi dijual, diakui
dalam laba rugi tahun yang bersangkutan.
Other fair value changes are recognized directly in
other comprehensive income until the investment
is sold or impaired, where upon the cumulative
gains and losses previously recognized in other
comprehensive income are recognized in profit or
loss based on a weighted average method. Gains
or losses which are realized when the investment
securities are sold, are recognized in profit or loss
for the year.

i. Pajak Penghasilan i. Income Taxes

Beban pajak terdiri dari beban pajak kini dan
beban pajak tangguhan. Beban pajak diakui
pada laporan laba rugi gabungan kecuali untuk
item yang diakui secara langsung di pendapatan
komprehensif lain, beban pajak yang terkait
dengan item tersebut diakui di pendapatan
komprehensif lain.
Income tax expense comprises current and
deferred tax. Income tax expense is recognized in
the combined income statement except to the
extent that it relates to items recognized directly in
other comprehensive income, in which case it is
recognized in other comprehensive income.

Beban pajak kini merupakan estimasi hutang
pajak yang dihitung atas laba kena pajak untuk
periode yang bersangkutan dengan
menggunakan tarif pajak yang berlaku atau yang
secara substansial telah berlaku pada tanggal
pelaporan.
Current tax is the expected tax payable on the
taxable income for the period, using tax rates
enacted or substantially enacted at the reporting
date.

Bank menerapkan metode aset dan liabilitas
dalam menghitung beban pajaknya. Dengan
metode ini, aset dan liabilitas pajak tangguhan
diakui pada setiap tanggal pelaporan sebesar
perbedaan temporer aset dan liabilitas untuk
tujuan akuntansi dan tujuan pajak. Metode ini juga
mengharuskan pengakuan manfaat pajak di masa
akan datang, seperti kompensasi rugi fiskal, jika
kemungkinan realisasi manfaat tersebut di masa
mendatang cukup besar (probable). Tarif pajak
yang berlaku digunakan dalam menentukan pajak
penghasilan tangguhan.
The Bank adopts the asset and liability method in
determining its income tax expense. Under this
method, deferred tax assets and liabilities are
recognized at each reporting date for temporary
differences between the accounting and tax base
of assets and liabilities. This method also requires
the recognition of future tax benefits, such as tax
loss carryforwards, to the extent that realization of
such benefits is probable. Currently enacted tax
rates are used in the determination of deferred
income tax.
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

24



3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)

j. Aset Tetap j. ,Fixed Assets

Aset tetap diakui pada awalnya sebesar biaya
perolehan. Biaya perolehan meliputi harga
perolehannya dan biaya-biaya yang dapat
diatribusikan secara langsung untuk membawa
aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar
aset siap digunakan sesuai dengan keinginan
manajemen.
Fixed assets are initially recognized at cost. Cost
includes its purchase price and any costs directly
attributable to bringing the asset to the location and
condition necessary for it to be capable of operating in
the manner intended by management.

Setelah pengukuran awal, aset tetap diukur dengan
model biaya, yaitu dicatat sebesar biaya perolehan
dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi
rugi penurunan nilai aset. Penyusutan dihitung
sejak bulan aset yang bersangkutan digunakan,
dengan metode garis lurus selama taksiran masa
manfaatnya sebagai berikut:
After initial measurement, fixed assets are measured
using cost model, i.e. carried at its cost less any
accumulated depreciation and any accumulated
impairment losses. Depreciation is calculated from the
month the asset is placed into service, based on
straight-line method over the estimated useful lives as
follows:

Renovasi bengunan sewa 10 tahun/years Leasehold improvement
Perabot, peralatan kantor,
kendaraan bermotor 3-7 tahun/years
Furniture and fixtures, office equipment,
motor vehicles

J ika nilai tercatat aset tetap lebih besar dari nilai
yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset
tetap diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat
dipulihkan dan rugi penurunan nilai aset
dibebankan pada laba rugi tahun yang
bersangkutan.
If the carrying amount of fixed assets exceeds its
recoverable amount, the carrying amount of fixed
assets shall be reduced to its recoverable amount and
the impairment losses are charged to profit or loss for
the year.

k. . Identifikasi dan Pengukuran Penurunan Nilai k. Identification and Measurement of .Impairment

Pada setiap tanggal pelaporan, Bank
mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif
bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai
wajar melalui laba rugi telah mengalami
penurunan nilai. Aset keuangan mengalami
penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan
bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi
setelah pengakuan awal aset keuangan, dan
peristiwa tersebut berdampak pada arus kas
masa datang atas aset keuangan yang dapat
diestimasi secara handal.
At each reporting date, the Bank assesses whether
there is objective evidence that financial assets not
carried at fair value through profit or loss are
impaired. Financial assets are impaired when
objective evidence demonstrates that a loss event
has occurred after the initial recognition of the
asset, and that the loss event has an impact on the
future cash flows on the asset that can be
estimated reliably.

Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami
penurunan nilai meliputi wanprestasi atau
tunggakan pembayaran oleh debitur,
restrukturisasi aset keuangan oleh Bank dengan
persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika
debitur tidak mengalami kesulitan keuangan,
indikasi bahwa debitur atau penerbit akan
dinyatakan pailit, hilangnya pasar aktif dari aset
keuangan akibat kesulitan keuangan, atau data
yang dapat diobservasi lainnya yang terkait
dengan kelompok aset keuangan seperti
memburuknya status pembayaran debitur atau
penerbit dalam kelompok tersebut, atau kondisi
ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi
atas aset dalam kelompok tersebut.
Objective evidence that financial assets are
impaired can include default or delinquency by a
borrower, restructuring of a financial asset by the
Bank on terms that the Bank would not otherwise
consider, indications that a borrower or issuer will
enter bankruptcy, the disappearance of an active
market for a security due to financial difficulties, or
other observable data relating to a group of
assets such as adverse changes in the payment
status of borrowers or issuers in the group, or
economic conditions that correlate with defaults in
the group.
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

25



3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)

k.. Identifikasi dan Pengukuran Penurunan Nilai
(lanjutan)
k. Identification and Measurement of .Impairment
(continued)

Bank menentukan bukti penurunan nilai atas aset
keuangan secara individual dan kolektif. Evaluasi
penurunan nilai secara individual dilakukan terhadap
aset keuangan yang signifikan secara individual.
The Bank considers evidence of impairment for
financial assets at both a specific asset and
collective level. All individually significant financial
assets are assessed for specific impairment.

Semua aset keuangan yang signifikan secara
individual yang tidak mengalami penurunan nilai
secara individual dievaluasi secara kolektif untuk
menentukan penurunan nilai yang sudah terjadi
namun belum diidentifikasi. Aset keuangan yang
tidak signifikan secara individual akan dievaluasi
secara kolektif untuk menentukan penurunan
nilainya dengan mengelompokkan aset keuangan
tersebut berdasarkan karakteristik risiko yang
serupa. Aset keuangan yang dievaluasi secara
individual untuk penurunan nilai, dan dimana
kerugian penurunan nilai diakui tidak lagi termasuk
dalam penurunan nilai secara kolektif.
All individually significant financial assets not to
be specifically impaired are then collectively
assessed for any impairment that has been
incurred but not yet identified. Financial assets
that are not individually significant are collectively
assessed for impairment by grouping together
such financial assets with similar risk
characteristics. Financial assets that are
individually assessed for impairment and for
which an impairment loss is recognized are no
longer included in a collective assessment of
impairment.

Dalam mengevaluasi penurunan nilai secara
kolektif, Bank menggunakan model statistik dari tren
probability of default di masa lalu, waktu pemulihan
dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan
dengan pertimbangan manajemen mengenai
apakah kondisi ekonomi dan kondisi kredit saat ini
mungkin menyebabkan kerugian aktual lebih besar
atau lebih kecil daripada yang dihasilkan oleh model
historis. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian dan
waktu pemulihan yang diharapkan di masa datang
secara berkala dibandingkan dengan hasil aktual
yang diperoleh untuk memastikan bahwa model
statistik yang digunakan masih memadai.
In assessing collective impairment, the Bank uses
statistical modeling of historical trends of the
probability of default, timing of recoveries and the
amount of loss incurred, adjusted for
managements judgment as to whether current
economic and credit conditions are such that the
actual losses are likely to be greater or less than
suggested by historical modeling. Default rates,
loss rates and the expected timing of future
recoveries are regularly benchmarked against
actual outcomes to ensure that they remain
appropriate.

Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan
yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset
keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas
masa datang yang didiskonto menggunakan suku
bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut.
Impairment losses on financial assets carried at
amortized cost are measured as the difference
between the carrying amount of the financial
assets and the present value of its estimated
future cash flows discounted at the original
effective interest rate.

THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

26



3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)

k. Identifikasi dan Pengukuran Penurunan
Nilai (lanjutan)
k. Identification and Measurement of .Impairment
...(continued)

Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa
datang atas aset keuangan dengan agunan
(collateralised financial asset) mencerminkan arus
kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan
agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh
dan menjual agunan, terlepas apakah
pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau
tidak. Kerugian penurunan nilai diakui pada laba
rugi tahun yang bersangkutan dan dicatat pada
akun cadangan kerugian atas aset keuangan
yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi.
Pendapatan bunga atas aset keuangan yang
mengalami penurunan nilai tetap diakui atas
dasar suku bunga yang digunakan untuk
mendiskonto arus kas masa datang dalam
pengukuran kerugian penurunan nilai. Ketika
peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai
menyebabkan jumlah kerugian penurunan nilai
berkurang, kerugian penurunan nilai yang
sebelumnya diakui harus dipulihkan dan
pemulihan tersebut diakui dalam laba rugi tahun
yang bersangkutan.
The calculation of the present value of the
estimated future cash flows of a collateralised
financial asset reflects the cash flows that may
result from foreclosure less costs for obtaining and
selling the collateral, whether or not foreclosure is
probable. Impairment losses are recognized in the
current year profit or loss and reflected in an
allowance account against financial assets carried
at amortized cost. Interest income on the impaired
financial asset continues to be recognized using
the rate of interest used to discount the future cash
flows for the purpose of measuring the impairment
loss. When a subsequent event causes the amount
of impairment loss to decrease, the impairment loss
is reversed to current year profit or loss.

Kerugian penurunan nilai atas efek-efek untuk
tujuan investasi yang tersedia untuk dijual diakui
dengan mengeluarkan kerugian kumulatif yang
telah diakui secara langsung dalam pendapatan
komprehensif lainnya ke laba rugi sebagai
penyesuaian reklasifikasi. J umlah kerugian
kumulatif yang direklasifikasi dari pendapatan
komprehensif lainnya ke laba rugi merupakan
selisih antara biaya perolehan, setelah dikurangi
pelunasan pokok dan amortisasi, dengan nilai
wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset
keuangan yang sebelumnya telah diakui pada
laba rugi. Perubahan cadangan kerugian
penurunan nilai yang dapat diatribusikan pada
nilai waktu (time value) tercermin sebagai
komponen pendapatan bunga.
Impairment losses on available-for-sale investment
securities are recognized by transferring the
cumulative loss that has been recognized directly in
other comprehensive income to profit or loss as a
reclassification adjustment. The cumulative loss
that is reclassified from other comprehensive
income to profit or loss is the difference between
the acquisition cost, net of any principal repayment
and amortization, and the current fair value, less
any impairment loss previously recognized in profit
or loss. Changes in impairment provisions
attributable to time value are reflected as a
component of interest income.

J ika pada periode berikutnya, nilai wajar aset
keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok
tersedia untuk dijual yang mengalami penurunan
nilai meningkat dan peningkatan tersebut dapat
secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa
yang terjadi setelah pengakuan kerugian
penurunan nilai pada laba rugi, maka kerugian
penurunan nilai tersebut harus dipulihkan dan
pemulihan tersebut diakui dalam laba rugi tahun
yang bersangkutan.
If in a subsequent period, the fair value of an
impaired available-for-sale financial assets
increases and the increase can be objectively
related to an event occurring after the impairment
loss was recognized in profit or loss, the
impairment loss is reversed, with the amount of
reversal recognized in profit or loss for the year.








THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

27



3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)

k. .Identifikasi dan Pengukuran Penurunan Nilai
(lanjutan)
k. Identification and Measurement of Impairment
.(continued)

J ika persyaratan kredit atau piutang dinegosiasi
ulang atau dimodifikasi karena debitur atau
penerbit mengalami kesulitan keuangan, maka
penurunan nilai diukur dengan suku bunga efektif
awal yang digunakan sebelum persyaratan
diubah.
If the terms of a loan or receivable is renegotiated
or otherwise modified because of financial
difficulties of the borrower or issuer, impairment is
measured using the original effective interest rate
before the modification of terms.

Komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko
kredit (transaksi rekening administratif) meliputi
fasilitas kredit yang belum digunakan (komitmen),
fasilitas letters of credit yang tidak dapat
dibatalkan dan bank garansi yang diterbitkan
kepada nasabah.
Commitments and contingencies (off-balance
sheet transactions) which carry credit risk include
of unused loan facilities (committed), irrevocable
letters of credit and bank guarantees issued to
customers.

Sebelum tanggal 1 J anuari 2011, taksiran
kerugian atas transaksi rekening administratif
dibentuk berdasarkan hasil evaluasi terhadap
kolektibilitas dari masing-masing transaksi
rekening administratif yang mempunyai resiko
kredit sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia
mengenai Penilaian Kualitas Aset Bank Umum.
Prior to 1 January 2011, estimated losses on off-
balance sheet transactions are determined based
on an evaluation of the collectability of each
individual off-balance sheet transaction with credit
risk in accordance with Bank Indonesia regulations
on Asset Quality Rating for Commercial Banks.

Sejak tanggal 1 J anuari 2011, taksiran kerugian
atas transaksi rekening administratif dibentuk
dengan mengevaluasi apakah terdapat bukti
obyektif bahwa terjadi potensi kerugian akibat
risiko kredit. Perubahan kebijakan akuntansi ini
diterapkan secara retrospektif dan karenanya
laporan keuangan gabungan tahun 2010 telah
disajikan kembali. Dampak perubahan ini
dijelaskan pada Catatan 33.
Starting 1 January 2011, estimated losses from off-
balance sheet transactions are determined based
on an evaluation whether there is objective
evidence that there are potential losses as a result
of credit risk. This change of accounting policy is
applied retrospectively, and therefore the 2010
combined financial statements have been restated.
The effect of this change is discussed in Note 33.

l. Simpanan dari Bank-Bank Lain dan Nasabah l. Deposits from Other Banks and Customers

Simpanan pada awalnya diukur pada nilai wajar
ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan
secara langsung untuk perolehan simpanan, dan
setelah pengakuan awal diukur pada biaya
perolehan diamortisasi menggunakan metode
suku bunga efektif.
Deposits are initially measured at fair value plus
directly attributable transaction costs, and
subsequently measured at their amortized cost
using the effective interest method.

m. .Liabilitas Imbalan Pasca-kerja m. Obligation for Post-employment Benefits

Liabilitas imbalan pasca-kerja dihitung sebesar
nilai kini dari estimasi jumlah liabilitas imbalan
pasca-kerja di masa depan yang timbul dari jasa
yang telah diberikan oleh karyawan pada masa
kini dan masa lalu, dikurangi dengan aset
program. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris
independen dengan metode projected-unit-credit.
The obligation for post-employment benefits is
calculated at present value of estimated future
benefits that the employees have earned in return
for their services in the current and prior periods,
deducted by any plan assets. The calculation is
performed by an independent actuary using the
projected-unit-credit method.

Ketika imbalan pasca-kerja berubah, porsi
perubahan sehubungan dengan jasa yang telah
diberikan oleh karyawan pada masa lalu diakui di
dalam laba rugi tahun yang bersangkutan dengan
menggunakan metode garis lurus (straight-line
method) selama periode rata-rata hingga imbalan
pasca-kerja menjadi hak karyawan (vested).
Imbalan pasca-kerja yang telah menjadi hak
karyawan diakui segera sebagai beban dalam
laba rugi tahun yang bersangkutan.
When the benefits of a plan change, the portion of
the changed benefits relating to past service by
employees is reflected in the current year profit or
loss on a straight-line basis over the average
period until the benefits become vested. To the
extend that the benefits vest immediately, the
expense is recognized immediately in the current
year profit or loss.


THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

28


3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)

m. .Kewajiban Imbalan Pasca-kerja (lanjutan) m. Obligation for Post-employment Benefits
(continued)

Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai
pendapatan atau beban apabila akumulasi
keuntungan atau kerugian aktuaria bersih yang
belum diakui pada akhir tahun pelaporan
sebelumnya melebihi 10% atas nilai yang lebih
besar antara nilai kini kewajiban imbalan pasti
(sebelum dikurangi aset program) dan nilai wajar
dari aset program pada tanggal tersebut.
Keuntungan atau kerugian diakui dengan metode
garis lurus (straight-line method) selama rata-rata
sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. J ika
kondisi tersebut tidak terjadi, keuntungan atau
kerugian aktuaria tidak diakui.
Actuarial gains and losses are recognized as
income or expense when the cumulative
unrecognized actuarial gains or losses at the end of
the previous reporting year exceeded 10 percent of
the greater of the present value of the defined
benefit obligation (before deducted by plan assets)
and the fair value of the plan assets at the date.
These gains or losses are recognized on a straight-
line basis over the expected average remaining
working lives of employees. Otherwise, the
actuarial gains or losses are not recognized.


n. Kompensasi Berbasis Saham n. Share-based Payments

Karyawan Bank yang memenuhi syarat ikut
berpartisipasi dalam kompensasi berbasis saham
yang diadakan oleh HSBC Holdings plc. Ada dua
skema kompensasi berbasis saham yaitu saham
penghargaan (share award) dan opsi saham
(share option).
The Banks eligible employees participate in HSBC
Holdings plcs share-based compensation
payments. There are two share-based payments
scheme i.e. share award and share option.


Dalam skema saham penghargaan, HSBC
Holdings plc melalui Bank akan memberikan
saham HSBC Holdings plc (saham penghargaan)
kepada karyawan yang memenuhi persyaratan.
Liabilitas yang timbul dari skema saham
penghargaan ini dicatat sebagai akun liabilitas
lain-lain. Saham HSBC Holdings plc yang telah
dibeli oleh Bank untuk memenuhi kewajiban ini
dicatat sebagai akun aset lain-lain.
Under share award scheme, HSBC Holdings plc
through the Bank will grant the shares of HSBC
Holdings plc (shares award) to its eligible
employees. Liabilities incurred from this share
award scheme are recorded as other liabilities
account. HSBC Holdings plc shares purchased by
the Bank to satisfy this obligation are recorded as
other assets account.

Dalam skema opsi saham, karyawan yang
memenuhi persyaratan diundang untuk
berpartisipasi dalam program opsi saham yang
bersifat simpanan (savings-related) untuk
membeli saham HSBC Holdings plc pada harga
penyelesaian pada saat opsi saham menjadi hak
karyawan (vested).
Under share option scheme, the eligible employees
are invited to participate in a savings-related share
opinion program to buy the shares of HSBC
Holdings plc at strike price when the share options
are vested.


Beban kompensasi dari saham penghargaan
ditentukan pada tanggal pemberian berdasarkan
nilai wajar dari opsi saham tersebut dan diakui
dengan menggunakan metode garis lurus selama
periode hingga opsi saham menjadi hak karyawan
(vesting period), serta mengkreditkan akun
rekening kantor pusat.
The compensation cost for share options is
measured at grant date based on the fair value of
the share option and is recognized on a straight-
line basis over the vesting period, with the
corresponding credit to head office account.


Beban kompensasi dari saham penghargaan
ditentukan pada tanggal pemberian berdasarkan
nilai wajar dari saham penghargaan dan diakui
dengan menggunakan metode garis lurus selama
periode hingga opsi saham menjadi hak karyawan
(vesting period), serta mengkreditkan akun
liabilitas lain-lain. Pada tanggal neraca, saham
penghargaan diukur dengan menggunakan nilai
wajar dari saham penghargaan pada tanggal
neraca, dan perubahan pada nilai wajar diakui
sebagai bagian dari akun rekening kantor pusat.
The compensation cost for share awards is
measured at grant date based on the fair value of
the share award and is recognized on a straight-
line basis over the vesting period, with the
corresponding credit to other liabilities accounts.
On balance sheet date, the share awards are
measured at fair value of the share awards on
balance sheet date, and the changes in fair value
are recognized as part of head office account.


THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

29



3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)

n. Kompensasi Berbasis Saham (lanjutan) n. Share-based Payments (continued)

Nilai wajar opsi saham dihitung dengan
menggunakan metode Black-Scholes standar,
sedangkan nilai wajar saham penghargaan
ditentukan berdasarkan harga pasar saham
tersebut.
The fair value of the share option is calculated
using the standard Black-Scholes method, while
the fair value of share award is determined based
on the market price of the share.


o. Pendapatan dan Beban Bunga o. Interest Income and Expenses

Pendapatan dan beban bunga diakui dalam laba
rugi menggunakan metode suku bunga efektif.
Suku bunga efektif adalah suku bunga yang
secara tepat mendiskontokan estimasi
pembayaran dan penerimaan kas di masa datang
selama perkiraan umur dari aset keuangan atau
liabilitas keuangan (atau, jika lebih tepat,
digunakan periode yang lebih singkat) untuk
memperoleh nilai tercatat dari aset keuangan atau
liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku
bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas di
masa datang dengan mempertimbangkan seluruh
persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan
tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian
kredit di masa mendatang.
Interest income and expenses are recognized in
profit or loss using the effective interest method.
The effective interest rate is the rate that exactly
discounts the estimated future cash payments and
receipts through the expected life of the financial
asset or liability (or, where appropriate, a shorter
period) to the carrying amount of the financial asset
or liability. When calculating the effective interest
rate, the Bank estimates future cash flows
considering all contractual terms of the financial
instrument but not future credit losses.


Perhitungan suku bunga efektif mencakup biaya
transaksi (Catatan 3.c.2) dan seluruh
imbalan/provisi dan bentuk lain yang dibayarkan
atau diterima yang merupakan bagian tak
terpisahkan dari suku bunga efektif.
The calculation of the effective interest rate
includes transaction costs (Note 3.c.2) and all fees
and points paid or received that are an integral part
of the effective interest rate.

Pendapatan dan beban bunga atas aset dan
liabilitas keuangan dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi yang dihitung menggunakan suku
bunga efektif. Bunga atas efek-efek untuk tujuan
investasi yang tersedia untuk dijual yang dihitung
menggunakan suku bunga efektif.
Interest on financial assets and liabilities at
amortised cost calculated on an effective interest
basis. Interest on available-for-sale investment
securities calculated on an effective interest basis.

p. Provisi dan Komisi p. Fees and Commissions

Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang
signifikan yang merupakan bagian tak terpisahkan
dari suku bunga efektif aset keuangan atau
liabilitas keuangan dimasukan ke dalam
perhitungan suku bunga efektif.
Significant fees and commission income and
expenses that are integral to the effective interest
rate on a financial asset or liability are included in
the measurement of the effective interest rate.

Pendapatan provisi dan komisi lainnya, termasuk
provisi yang terkait kegiatan ekspor impor, provisi
atas manajemen kas dan provisi atas jasa diakui
pada saat jasa diberikan. Atas komitmen kredit
yang tidak diharapkan adanya penarikan kredit,
provisi dari komitmen kredit tersebut diakui
berdasarkan metode garis lurus selama jangka
waktu komitmen.
Other fees and commission income, including
export import related fees, cash management fees
and service fees are recognized as the related
services are performed. When a loan commitment
is not expected to result in the draw-down of a loan,
loan commitment fees are recognized on a straight-
line basis over the commitment period.

Beban provisi dan komisi lainnya yang terutama
terkait dengan provisi transaksi antar bank diakui
sebagai beban pada saat jasa tersebut diterima.
Other fees and commission expense related mainly
to inter-bank transaction fees are expensed as the
services are received.
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

30



3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)

q. .Pendapatan Bersih Transaksi Perdagangan q. Net Trading Income

Pendapatan bersih transaksi perdagangan terdiri
dari keuntungan dan kerugian yang berhubungan
dengan aset keuangan dan liabilitas keuangan
yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan,
termasuk seluruh perubahan nilai wajar yang
direalisasi maupun yang belum direalisasi, bunga
dan selisih kurs.
Net trading income comprises gains less losses
related to financial assets and liabilities held for
trading, and includes all realized and unrealized fair
value changes, interest and foreign exchange
differences.

4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT

a. Pendahuluan dan Gambaran Umum a. Introduction and Overview

Bank memiliki eksposur terhadap risiko-risiko atas
instrumen keuangan sebagai berikut:
The Bank exposes to the following risks from
financial instruments:

Risiko kredit Credit risk
Risiko pasar Market risk
Risiko likuiditas Liquidity risk
Risiko operasional Operational risk

Catatan di bawah ini menyajikan informasi mengenai
eksposur Bank terhadap setiap risiko di atas, tujuan
dan kebijakan yang dilakukan oleh Bank dalam
mengukur dan mengelola risiko.
The following notes present information about the
Banks exposure to each of the above risks, the
Banks objectives and policies for measuring and
managing risks.

Kerangka Manajemen Risiko Risk Management Framework

Kebijakan manajemen risiko Bank, yang dimuat
dalam Group Standard Manual dan diteruskan dalam
hirarki kebijakan manual ke seluruh Grup,
mengkomunikasikan standar, instruksi dan pedoman
kepada para karyawan. Kebijakan ini mendukung
perumusan appetite risiko serta pengendalian risiko-
risiko, melalui pelaporan kepada manajemen secara
tepat waktu dan terpercaya. Bank secara berkala
meninjau kembali dan menyempurnakan kebijakan
manajemen risiko, sistem dan metodologi untuk
mencerminkan perubahan dalam hukum, pasar,
produk dan praktik terbaik yang muncul.
The Banks risk management policies encapsulated
in the Group Standards Manual and cascaded in a
hierarchy of policy manuals throughout the Group,
communicate standards, instructions and guidance
to employees. They support the formulation of risk
appetite and controlling risks, with timely and
reliable reporting to management. The Bank
regularly reviews and updates its risk management
policies, system and methodologies to reflect
changes in laws, markets, products and emerging
best practice.

Dewan Manajemen Grup, dengan wewenang yang
diberikan oleh Dewan Direksi, merumuskan
kebijakan manajemen risiko tingkat tinggi Grup.
Rapat Manajemen Risiko memantau risiko,
menerima laporan, menentukan langkah yang akan
diambil dan menelaah keefektifan dari kerangka
manajemen risiko Bank.
The Group Management Board, under authority
delegated by the Board of Directors, formulates
high-level Group risk management policies. Risk
Management Meeting monitors risks, receives
reports, determines action to be taken and reviews
the efficacy of the Banks risk management
framework.

THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

31



4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

b. Manajemen Risiko Kredit b. Credit Risk Management

Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang
terjadi jika nasabah atau pihak lawan gagal untuk
memenuhi kewajiban berdasarkan kontrak. Risiko ini
pada dasarnya timbul dari aktivitas pemberian
kredit/penempatan, pembiayaan perdagangan (trade
finance), beberapa produk rekening administratif
seperti garansi dan transaksi mata uang asing dan
dari kepemilikan Bank atas aset dalam bentuk efek-
efek hutang. Bank telah menetapkan standar,
kebijakan dan prosedur untuk memantau dan
mengelola risiko dari aktivitas tersebut.
Credit risk is the risk of financial loss if a customer
or counterparty fails to meet its obligation under a
contract. It arises principally from
lending/placements, trade finance, certain
off-balance sheet products such as guarantees and
foreign exchange transaction and from the Banks
holding of assets in the form of debt securities. The
Bank has dedicated standards, policies and
procedures to monitor and manage risk from such
activities.


Fungsi Risiko Kredit dalam Group Management
Office melakukan pengawasan tingkat tinggi dan
manajemen risiko kredit untuk seluruh cabang HSBC
secara global.
The Credit Risk function within the Group
Management Office provides high-level oversight
and management of credit risk for HSBCs
worldwide.

Tanggung jawab fungsi ini meliputi hal-hal berikut: The functions responsibilities include the following:

- Merumuskan kebijakan kredit dan memantau
kepatuhan terhadap kebijakan tersebut;
- Formulating credit policies and monitoring
compliance with them;

- Membentuk dan memelihara kebijakan eksposur
kredit skala besar dari entitas-entitas yang
beroperasi (operating entities);
- Establishing and maintaining the operating
companies large credit exposure policy;

- Menerbitkan pedoman pemberian kredit untuk
entitas-entitas HSBC yang didasarkan pada sikap
dan appetite Grup dalam pemberian kredit untuk
sektor pasar, kegiatan dan produk perbankan
tertentu;
- Issuing lending guidelines to HSBCs operating
companies on the Groups attitude towards,
and appetite for lending to specified market
sectors, activities and banking products;

- Melakukan penelaahan independen dan penilaian
risiko secara obyektif;
- Undertaking an independent review and
objective assessment of risks;

- Memelihara dan mengembangkan sistem dan
kerangka kerja peringkat risiko HSBC, untuk
menggolongkan eksposur secara tepat dan
memungkinkan pelaksanaan manajemen risiko
yang terfokus;
- Maintaining and developing HSBCs risk rating
framework and systems, to classify exposures
meaningfully and enable focused management
of the risks;

- Mengendalikan eksposur untuk efek-efek hutang
yang dimiliki, dimana efek-efek yang dimiliki tidak
hanya untuk tujuan diperdagangkan, suatu
batasan formal atas risiko penerbit ditetapkan;
- Controlling exposure for debt securities held,
where a security is not held solely for the
purposes of trading, a formal issuer risk limit is
established;

- Mengendalikan eksposur cross-border untuk
mengelola country risk dan risiko cross-border
melalui pengenaan country limit dengan sub-limit
berdasarkan jatuh tempo dan jenis usaha;
- Controlling cross-border exposures to manage
country and cross-border risk through the
imposition of country limits with sub-limits by
maturity and type of business;

THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

32



4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

b. Manajemen Risiko Kredit (lanjutan) b. Credit Risk Management (continued)

- Mengendalikan eksposur atas industri tertentu.
Bila perlu, pembatasan dikenakan pada usaha
baru, atau eksposur dalam entitas-entitas
operasional grup yang dibatasi;
- Controlling exposures to selected industries.
When necessary, restrictions are imposed on
new business, or exposures in the Groups
operating entities are capped;

- Memelihara dan mengembangkan peringkat risiko
dalam rangka mengkategorikan eksposur dengan
hasil yang bermakna dan memfasilitasi
manajemen untuk berfokus pada risiko yang
dihadapi. Metodologi pemeringkatan didasarkan
atas analisa keuangan dengan cakupan yang
luas dan perangkat berbasis data pasar yang
merupakan input utama terhadap penilaian risiko
pihak lawan. Meskipun proses pemeringkatan
risiko secara otomatis semakin banyak digunakan
untuk fasilitas yang lebih besar, namun tanggung
jawab akhir atas penetapan tingkat risiko dalam
tiap kasus berada di pihak eksekutif yang
memberikan persetujuan. Tingkat risiko sering
dikaji dan bila perlu, perubahan akan dilakukan
dengan segera.
- Maintaining and developing risk ratings in order
to categorise exposures meaningfully and
facilitate focused management of the attendant
risks. Rating methodology is based upon a
wide range of financial analytics together with
market data-based tools which are core inputs
to the assessment of counterparty risk.
Although automated risk-rating processes are
increasingly used for the larger facilities,
ultimate responsibility for setting risk grades
rests in each case with the final approving
executive. Risk grades are reviewed frequently
and amendments, where necessary, are
implemented promptly.

Bank melaporkan berbagai aspek dari portofolio risiko
kredit kepada eksekutif senior.
The Bank makes reports to senior executives on
aspects of the Banks credit risk portfolio.

Laporan-laporan yang dibuat untuk manajemen
senior, termasuk kepada Dewan Manajemen Grup,
Rapat Manajemen Risiko, Komite Audit Grup dan
Dewan, meliputi:
Reports are produced for senior management,
including the Group Management Board, the Risk
Management Meeting, the Group Audit Committee
and the Board, covering:

- Konsentrasi Risiko dan eksposur terhadap sektor
industri;
- Risk concentration and exposures to industry
sectors;

- Kinerja portofolio ritel; - Retail portfolio performance;

- Portofolio segmen tertentu dengan risiko yang
lebih tinggi;
- Specific higher-risk portfolio segments;

- Peta Risiko (Risk Map) dari status topik risiko
utama, dengan berbagai tindakan pencegahan
dan mitigasi terkait;
- A Risk Map of the status of key risk topics,
with associated preventive and mitigating
actions;

- Debitur bermasalah berskala besar dan cadangan
kerugian penurunan nilai aset untuk semua segmen
nasabah;
- Individual large impaired account, and
impairment allowances/charges for all
customer segments;

- Country limit, eksposur lintas negara dan cadangan
kerugian penurunan nilai aset yang terkait;
- Country limits, cross-border exposures and
related impairment allowances;

- Portofolio dan model analisa data kinerja, dan - Portfolio and analytical model performance data,
and

- Hasil stress testing dan rekomendasi. - Stress testing results and recommendations.

Bank diharuskan untuk menerapkan kebijakan kredit,
prosedur dan pedoman pemberian kredit yang sesuai
dengan standar Grup HSBC.
The Bank is required to implement credit policies,
procedures and lending guidelines which conform
to HSBC Group standards.

Bank menerima laporan rutin atas eksposur kredit. Di sini
termasuk informasi mengenai eksposur kredit skala-
besar, konsentrasi, eksposur industri, tingkat cadangan
kerugian penurunan nilai dan eksposur negara.
The Bank receives regular reports on credit
exposures. These include information on large
credit exposures, concentrations, industry
exposures, levels of impairment provisioning and
country exposures.





THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

33


4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

b. Manajemen Risiko Kredit (lanjutan) b. Credit Risk Management (continued)

Bank memiliki Komite Manajemen Risiko (RMC) yang
memberikan laporan kepada Komite Eksekutif
(EXCO). RMC bertanggung jawab menggunakan dan
melimpahkan wewenang pemberian persetujuan atas
risiko, menetapkan besaran risiko dan menyetujui
kebijakan dan kontrol risiko yang definitif. Pihaknya
memantau risiko yang bersifat bawaan bagi bidang
usaha jasa keuangan, menerima laporan,
menentukan tindakan yang akan diambil dan
mengkaji keefektifan kerangka manajemen risiko.
The Bank has Risk Management Committee (RMC)
who reports to the Executive Committee (EXCO).
The RMC has the responsibility for exercising and
delegating risk approval authorities, setting risk
appetite and approving definitive risk policies and
controls. It monitors risk inherent to the financial
services business, receives reports, determines
actions to be taken and reviews the efficacy of risk
management framework.

EXCO dan RMC didukung oleh fungsi risiko grup yang
dikepalai oleh Chief Risk Officer yang adalah anggota
dari EXCO dan RMC dan memberikan laporan kepada
Chief Executive Officer.
EXCO and RMC are supported by a dedicated group
risk function headed by the Chief Risk Officer, who is a
member of both EXCO and RMC and reports to the
Chief Executive Officer.

i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit i. Maximum exposure to credit risk

Untuk aset keuangan yang diakui di neraca
gabungan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit
sama dengan nilai tercatatnya. Untuk bank garansi
dan irrevocable L/C yang diterbitkan, eksposur
maksimum terhadap risiko kredit adalah nilai
maksimum yang harus Bank bayarkan jika timbul
kewajiban atas bank garansi dan irrevocable L/C
yang diterbitkan. Untuk komitmen kredit, eksposur
maksimum terhadap risiko kredit adalah sebesar
jumlah fasilitas yang belum ditarik dari nilai penuh
fasilitas kredit yang telah disepakati (committed)
kepada nasabah.
For financial assets recognized on the combined
balance sheet, the maximum exposure to credit
risk equals their carrying amount. For bank
guarantees and irrevocable L/C issued, the
maximum exposure to credit risk is the maximum
amount that the Bank would have to pay if the
obligations of the bank guarantees and irrevocable
L/C issued are called upon. For credit
commitments, the maximum exposure to credit
risk is the full amount of the undrawn commited
credit facilities granted to customers.

Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum
Bank terhadap risiko kredit untuk instrumen
keuangan pada neraca dan rekening administratif,
tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau
jaminan kredit lainnya:
The following table presents the Banks
maximum exposure to credit risk of on-balance
sheet and off-balance sheet financial
instruments, without taking into account any
collaterals held or other credit enhancement:

2011 2010


Neraca Balance sheet
Giro pada bank-bank lain 445,882 463,392
Demand deposits with other
banks
Penempatan pada bank-bank lain 7,969,607 4,106,498 Placements with other banks
Aset yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi 4,251,331 3,105,737
Assets at fair value through profit
or loss
Wesel ekspor 1,221,469 660,102 Export bills
Tagihan akseptasi 1,580,379 862,337 Acceptance receivables
Kredit yang diberikan 31,492,768 24,653,008 Loans receivable
Efek-efek untuk tujuan investasi
3,290,563 5,166,339
Investment securities

50,251,999 39,017,413

Komitmen dan kontinjensi Commitments and contingencies
Bank garansi yang diterbitkan 7,012,639 4,426,588 Bank guarantees issued
Fasilitas kredit bersifat committed
yang belum digunakan 1,444,604 2,581,518 Unused committed loan facilities
Fasilitas L/C yang tidak dapat
dibatalkan 1,869,105 1,935,471 Irrevocable L/C facilities
Lain-lain 44,557 27,628 Others

10,370,905 8,971,205

J umlah
60,622,904 47,988,618
Total
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

34



4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

b. Manajemen Risiko Kredit (lanjutan) b. Credit Risk Management (continued)

ii. Analisa konsentrasi risiko kredit ii. Concentration of credit risk analysis

Konsentrasi atas risiko kredit timbul ketika
sejumlah nasabah bergerak dalam aktivitas usaha
yang sejenis atau menjalankan kegiatan usaha
dalam wilayah geografis yang sama, atau memiliki
karakteristik yang sejenis yang dapat
menyebabkan kemampuan mereka untuk
memenuhi kewajiban kontraktualnya dipengaruhi
secara serupa oleh perubahan kondisi ekonomi
atau kondisi lainnya.
Concentrations of credit risk arise when a
number of customers are engaged in similar
business activities or activities within the same
geographic region, or when they have similar
characteristics that would cause their ability to
meet contractual obligations to be similarly
affected by changes in economic or other
conditions.

Bank mendorong adanya diversifikasi portofolio
kreditnya pada berbagai wilayah geografis,
industri dan produk sebagai upaya untuk
meminimalisir risiko kredit.
The Bank encourages the diversification of its
credit portfolio among a variety of geographies,
industries, and credit product in order to
minimize the credit risk.

Konsentrasi risiko kredit berdasarkan pihak lawan: Credit risk concentration by type of counterparty:


2011


Penempatan
pada bank-
bank lain/
Placement
with other
banks

Asetyang diukur
pada nilai wajar
melalui laporan
laba rugi / Assets
at fair value
through profit
or loss
Kredit yang
diberikan/
Loans
receivable
Efek-efek
untuk
tujuan
investasi/
Investment
securities
Aset
keuangan
lainnya/
Other
financial
assets
Komitmen dan
kontinjensi
yang memiliki
risiko kredit/
Commitments
and
contingencies
with credit risk
J umlah/
Total

%


Korporasi - 371,470 25,820,508 - 2,195,400 10,144,218 38,531,596 64% Corporates
Pemerintah
dan Bank
Indonesia 7,397,722 2,494,990 91,923 3,290,563 - - 13,275,198 22%
Government
and Bank
Indonesia
Bank 571,885 1,384,871 1,353,377 - 1,052,330 226,687 4,589,150 7% Banks
Retail

-

- 4,226,960 - - - 4,226,960

7% Retail

7,969,607

4,251,331 31,492,768 3,290,563 3,247,730 10,370,905 60,622,904

100%


2010

Penempatan
pada bank-
bank lain/
Placement
with other
banks

Asetyang diukur
pada nilai wajar
melalui laporan
laba rugi / Assets
at fair value
through profit
or loss
Kredit yang
diberikan/
Loans
receivable
Efek-efek
untuk
tujuan
investasi/
Investment
securities
Aset
keuangan
lainnya/
Other
financial
assets
Komitmen dan
kontinjensi
yang memiliki
risiko kredit/
Commitments
and
contingencies
with credit risk
J umlah/
Total

%

Korporasi - 390,488 18,371,289 - 1,522,439 8,970,066 29,254,282 61% Corporates
Pemerintah
dan Bank
Indonesia 1,271,523 1,133,606 102,251 5,166,339 - - 7,673,719 16%
Government
and Bank
Indonesia
Bank 2,834,975 1,581,643 1,339,929 - 463,392 - 6,219,939 13% Banks
Retail

-

- 4,839,539 - - 1,139 4,840,678

10% Retail

4,106,498

3,105,737 24,653,008 5,166,339 1,985,831 8,971,205 47,988,618

100%


Konsentrasi kredit yang diberikan berdasarkan
jenis kredit dan sektor ekonomi diungkapkan pada
Catatan 10.
The concentration of loans receivable by type of
loans and economic sectors is disclosed in
Note 10.

c. Manajemen Risiko Pasar c. Market Risk Management

Risiko pasar adalah risiko dimana pergerakan nilai
mata uang asing, suku bunga, spread kredit, atau
harga ekuitas dan komoditi akan menimbulkan laba
atau rugi di pihak Bank. Risiko pasar timbul atas
instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar dan
yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Tujuan
manajemen risiko pasar adalah untuk mengontrol
eksposur risiko pasar guna mencapai tingkat
pengembalian yang optimal dan dalam waktu yang
bersamaan mempertahankan risiko pada tingkat yang
dapat diterima.
Market risk is the risk that movements in foreign
exchange rates, interest rates, credit spreads, or
equity and commodity prices will result in profits or
losses to the Bank. Market risk arises on financial
instruments which are measured at fair value and
those which are measured at amortised cost. The
objective of market risk management is to control
market risk exposures to achieve an optimal return
while maintaining risk at acceptable levels.



THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

35



4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

c. Manajemen Risiko Pasar (lanjutan) c. Market Risk Management (continued)

Bank memantau risiko pasar untuk portofolio yang
diperdagangkan dan portofolio yang bukan untuk
diperdagangkan secara terpisah.
The Bank monitors market risk separately for
trading portfolios and non-trading portfolios.

Portofolio yang diperdagangkan mencakup posisi
yang timbul dari kegiatan market-making dalam
instrumen nilai tukar dan suku bunga, serta dalam
efek-efek hutang. Risiko atas portofolio yang
diperdagangkan timbul dari kegiatan usaha yang
terkait dengan nasabah atau dari pengambilan posisi
untuk kepentingan Bank sendiri.
Trading portfolios include positions arising from
market-making in exchange rate and interest rate
instruments, as well as in debt securities. Trading
risks arise either from customer-related business or
from proprietary position-taking.

Risiko pasar pada portofolio yang bukan untuk
diperdagangkan timbul terutama dari ketidakcocokan
antara imbal hasil di masa mendatang atas aset dan
biaya pendanaannya sebagai akibat dari perubahan
suku bunga. Untuk mengelola risiko ini secara
optimal, risiko pasar pada portofolio ini dialihkan ke
Global Market atau ke buku terpisah yang dikelola di
bawah pengawasan Komite Manajemen Aset dan
Liabilitas (ALCO) lokal.
Market risk in non-trading portfolios arises
principally from mismatches between the future
yield on assets and their funding cost, as a result of
interest rate changes. In order to manage this risk
optimally, market risk in non-trading portfolios is
transferred to Global Markets or to separate books
managed under the supervision of the local Asset
and Liability Management Committee (ALCO).

Pengalihan risiko pasar ke buku yang dikelola oleh
Global Market atau yang diawasi oleh ALCO
biasanya dicapai melalui serangkaian transaksi
internal antara unit bisnis dan buku-buku ini. Setelah
risiko pasar dikonsolidasi dalam Global Market atau
buku yang dikelola oleh ALCO, eksposur bersih
dikelola di dalam limit yang telah disepakati.
The transfer of market risk to books managed by
Global Markets or supervised by ALCO is usually
achieved by a series of internal deals between the
business units and these books. Once market risk
has been consolidated in Global Markets or ALCO-
managed books, the net exposure is managed
within agreed limits.

Manajemen risiko pasar terutama dilaksanakan di
Global Market melalui batas risiko yang disetujui
oleh Komite Eksekutif Grup. Traded Credit and
Market Risk, suatu unit independen di dalam operasi
Perbankan dan Pasar Global, mengembangkan
kebijakan manajemen risiko dan teknik pengukuran.

The management of market risk is principally
undertaken in Global Markets through risk limits
approved by the Groups Executive Committee.
Traded Credit and Market Risk, an independent
unit within the Global Banking and Markets
operation, develops risk management policies and
measurement techniques.
Limit risiko ditetapkan berdasarkan produk dan jenis
risiko dimana likuiditas pasar merupakan faktor
utama dalam menentukan limit yang ditetapkan.
Limit ditetapkan dengan menggunakan gabungan
teknik pengukuran risiko, termasuk limit posisi, limit
sensitivitas, serta limit value at risk pada tingkat
portofolio. Demikian pula, risiko atas opsi dikontrol
melalui full revaluation limits bersamaan dengan limit
atas variabel yang mendasari yang menentukan nilai
dari setiap opsi.
Risk limits are set by product and risk type with
market liquidity being a principal factor in
determining the level of limits set. Limits are set
using a combination of risk measurement
techniques, including position limits, sensitivity
limits, as well as value at risk limits at a portfolio
level. Similarly, option risks are controlled through
full revaluation limits in conjunction with limits on
the underlying variables that determine each
options value.

Secara garis besar, risiko pasar dibagi menjadi
risiko-risiko sebagai berikut:
In overall, market risk is divided into the following
risks:

i. Risiko nilai tukar i. Foreign exchange risk

Bank memiliki ekposur nilai tukar akibat adanya
transaksi dalam mata uang asing. Bank
memantau risiko konsentrasi yang terjadi untuk
setiap nilai tukar mata uang asing sehubungan
dengan konversi atas transaksi-transaksi, aset
dan liabilitas moneter dalam mata uang asing ke
dalam mata uang Rupiah.
The Bank is exposed to foreign exchange
currency risk through transactions in foreign
currencies. The Bank monitors any concentration
of risk in relation to any individual currency with
regards to the translation of foreign currencies
transactions and monetary assets and liabilities
into Rupiah.

THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

36



4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

c. Manajemen Risiko Pasar (lanjutan) c. Market Risk Management (continued)

i. Risiko nilai tukar (lanjutan) i. Foreign exchange risk (continued)

Posisi devisa neto (PDN) Bank dihitung
berdasarkan peraturan Bank Indonesia yang
berlaku. Sesuai dengan peraturan yang
berlaku, bank diwajibkan untuk memelihara
posisi devisa neto secara keseluruhan dan
untuk neraca setinggi-tingginya 20% dari
jumlah modal.
The Banks net foreign exchange position
(NOP) was calculated based on the prevailing
Bank Indonesia regulations. In accordance with
the regulations, banks are required to maintain its
aggregrate and balance sheet net foreign
exchange position at a maximum of 20% of its
capital.

Posisi devisa neto Bank pada tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai
berikut:
The Banks net foreign exchange position as of
31 December 2011 and 2010 were as follows:

2011 2010
Mata uang/Currency
Aset /
Assets

Liabilitas /
Liabilities
Posisi devisa neto
(nilai absolut)/
Net foreign
exchange position
(absolute amount)
Aset /
Assets
Liabilitas /
Liabilities
Posisi devisa neto
(nilai absolut)/
Net foreign
exchange position
(absolute amount)

AUD 1,632,065 (1,622,153) 9,912 813,451 (808,840) 4,611
CAD 73,105 (69,271) 3,834 73,910 (73,005) 905
CHF 114,791 (116,179) 1,388 44,123 (44,937) 814
DKK 236 (51) 185 405 (308) 97
EUR 3,143,411 (3,141,669) 1,742 2,248,900 (2,248,277) 623
CNY 5,879 (5,355) 524 15 (13) 2
GBP 313,965 (314,076) 111 336,350 (338,562) 2,212
HKD 737,237 (734,287) 2,950 505,305 (504,242) 1,063
INR - (101) 101 - (204) 204
SAR 1,453 (172) 1,281 757 (201) 556
J PY 2,906,444 (2,924,180) 17,736 2,622,380 (2,622,376) 4
MYR - (1) 1 - (1) 1
NOK 242 -) 242 698 -) 698
NZD 90,233 (90,738) 505 57,491 (57,182) 309
SEK 1,860 (240) 1,620 962 (860) 102
SGD 671,498 (674,728) 3,230 508,842 (506,896) 1,946
THB 53 (5) 48 148 (43) 105
USD
52,541,355

(53,277,864) 736,509 34,336,102 (34,770,585) 434,483
J umlah/Total
62,233,827

(62,971,070) 781,919 41,549,839 (41,976,532)

448,735

J umlah modal/Total
capital
(Catatan/Note 29)
7,295,166

4,107,590)

Persentase Posisi
Devisa Neto tehadap
Modal/Percentage of
Net Foreign
Exchange
Position to Capital
10.72%

10.92%)


ii. Risiko tingkat suku bunga ii. Interest rate risk

Kegiatan usaha Bank dipengaruhi oleh risiko
fluktuasi tingkat suku bunga dimana aset dan
liabilitas berbunga (bukan untuk tujuan
diperdagangkan) jatuh tempo atau reprice pada
saat yang berbeda-beda atau dalam jumlah
yang beragam.
The Banks operations are subject to the risk of
interest rate fluctuations to the extent that
interest-earning assets and interest-bearing
liabilities (not for trading purpose) mature or
reprice at different times or in differing amounts.

Aktivitas manajemen risiko aset liabilitas
diselenggarakan dalam konteks sensitivitas
Bank terhadap perubahan suku bunga. Secara
umum, posisi Bank adalah liability sensitive
karena aset-aset berbunga berjangka waktu lebih
lama dan repricing jarang dilakukan jika
dibandingkan liabilitas berbunga. Hal ini berarti
dalam kondisi meningkatnya bunga pasar,
marjin yang diperoleh akan menipis seiring
dengan repricing atas liabilitas.
Asset-liability risk management activities are
conducted in the context of the Banks sensitivity
to interest rate changes. In general, the Bank is
liability sensitive because its interest-earning
assets have a longer duration and reprice less
frequently than interest-bearing liabilities. This
means that in rising interest rate environments,
margin earned will narrow as liabilities reprice.

THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

37




4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

c. Manajemen Risiko Pasar (lanjutan) c. Market Risk Management (continued)

ii. Risiko tingkat suku bunga (lanjutan) ii. Interest rate risk (continued)

Akan tetapi, efek sebenarnya dipengaruhi
sejumlah faktor, termasuk tingkat pembayaran
lebih awal atau setelah dari tanggal kontraktual
dan variasi sensitivitas suku bunga dalam
periode repricing dan antara mata uang.
However, the actual effect will depend on a
number of factors, including the extent to which
repayments are made earlier or later than the
contractual dates and variations in interest rate
sensitivity within repricing periods and among
currencies.

Portofolio non-trading Non-trading portfolio

Secara keseluruhan posisi suku bunga yang
bukan untuk tujuan diperdagangkan (non-trading)
dikelola oleh Tresuri melalui efek-efek untuk
tujuan investasi, pinjaman kepada bank,
simpanan dari bank dan instrumen derivatif.
Penggunaan instrumen derivatif untuk
manajemen risiko tingkat suku bunga dijelaskan
di Catatan 9.
Overall non-trading interest rate risk positions are
managed by Treasury, which uses investment
securities, advances to banks, deposits from
banks and derivative instruments. The use of
derivative to manage interest rate risk is
described in Note 9.

Tabel di bawah ini menyajikan aset dan liabilitas
berbunga (bukan aset dan liabilitas yang diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi) Bank
pada nilai tercatat, yang dikelompokkan menurut
mana yang lebih awal antara tanggal re-pricing
atau tanggal jatuh tempo kontraktual:
The table below summarizes the Banks interest-
earning assets and interest-bearing liabilities (not
assets and liabilities at fair value through profit or
loss) at carrying amounts, categorized by the
earlier of contractual re-pricing or maturity dates:

2011
Suku bunga mengambang/Floating interest rate Suku bunga tetap/Fixed interest rate

Nilai tercatat/
Carrying
amount

Kurang dari
3 bulan/
Less than
3 months

3 bulan-1
tahun/
3 months-1
year
Lebih dari
1 tahun/
More than
1 year
Kurang dari
3 bulan/
Less than
3 months
3 bulan-1
tahun/
3 months-1
year
1-2 tahun/
years

Lebih dari
2 tahun/
More than
2 years

Penempatan pada
bank-bank lain 7,969,607) -) - -) 6,601,042) 1,368,565) -) -)
Placements with.
other banks
Wesel ekspor 1,221,469) 294,517) - -) 728,474) 198,478) -) -) Export bills
Kredit yang diberikan 31,492,768) 5,335,503) 1,729,348 9,401,183) 12,772,214) 1,647,685) 468,641) 138,194) Loans receivable
Efek-efek untuk
tujuan Investasi
3,290,563)

-)

- -) 766,745) 1,838,427) 70,543)

614,848)
Investment
securities.

43,974,407)

5,630,020) 1,729,348 9,401,183) 20,868,475) 5,053,155) 539,184) 753,042)

Simpanan dari bank-
bank lain (1,895,441) (39,577) - (223,600) (1,405,576) (226,688) -) -)
Deposits from other.
banks
Simpanan dari
nasabah
(39,470,944)

(24,050,568) - -) (14,782,467) (542,890) -) (95,019)
Deposits from.
customers

(41,366,385)

(24,090,145) - (223,600) (16,188,043) (769,578) -) (95,019)

Dampak dari derivatif
untuk tujuan
manajemen risiko
-)

-) 102,009 -) -) (51,005) (51,004) -)
Effect of.derivatives
held for risk
management

Selisih suku bunga
2,608,022)

(18,460,125) 1,831,357 9,177,583) 4,680,432) 4,232,572) 488,180)

658,023)
Interest rate risk gap.


2010
Suku bunga mengambang/Floating interest rate Suku bunga tetap/Fixed interest rate

Nilai tercatat/
Carrying
amount

Kurang dari
3 bulan/
Less than
3 months

3 bulan-1
tahun/
3 months-1
year
Lebih dari
1 tahun/
More than
1 year
Kurang dari
3 bulan/
Less than
3 months
3 bulan-1
tahun/
3 months-1
year
1-2 tahun/
years

Lebih dari
2 tahun/
More than
2 years

Penempatan pada
bank-bank lain 4,106,498) -) -) -) 4,106,498) -) - -)
Placements with.
other banks
Wesel ekspor 660,102) 280,538) -) -) 320,267) 59,297) - -) Export bills
Kredit yang diberikan 24,653,008) 6,199,459) 905,931) 47,588) 11,938,942) 2,000,725) 721,827 2,838,536) Loans receivable
Efek-efek untuk
tujuan Investasi
5,166,339)

-)

-) -) 1,433,404) 3,696,822) 15,411

20,702)
Investment
securities.

34,585,947)

6,479,997) 905,931) 47,588) 17,799,111) 5,756,844) 737,238 2,859,238)

Simpanan dari bank-
bank lain (250,590) (9,801) -) -) (240,789) -) - -)
Deposits from other.
banks
Simpanan dari
nasabah
(33,031,529)

(17,541,519) -) -) (14,977,872) (410,925) - (101,213)
Deposits from.
customers

(33,282,119)

(17,551,320) -) -) (15,218,661) (410,925) - (101,213)

Dampak dari derivatif
untuk tujuan
manajemen risiko
-)

-) - 185,831) -) -) -) (185,831)
Effect of.derivatives
held for risk
management

Selisih suku bunga
1,303,828)

(11,071,323) 905,931) 233,419) 2,580,450) 5,345,919) 737,238

2,572,194)
Interest rate risk gap.

THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

38


4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) .4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

c. Manajemen Risiko Pasar (lanjutan) c. Market Risk Management (continued)

ii. Risiko tingkat suku bunga (lanjutan) ii. Interest rate risk (continued)

Portofolio non-trading (lanjutan) Non-trading portfolio (continued)

Berdasarkan perjanjian kredit dengan debitur/
nasabah, Bank berhak mengubah tingkat suku
bunga sewaktu-waktu atas dasar pertimbangan
Bank.
Based on the loan agreements with customers,
the Bank has the right to change the interest.
rates at any time at its discretion.

Tabel di bawah ini mengikhtisarkan suku bunga
efektif rata-rata tertimbang untuk masing-masing
instrumen keuangan pada tanggal 31 Desember
2011 dan 2010:
The table below summarises the weighted.
average effective interest rates for each financial.
instrument as at 31 December 2011 and 2010:

2011 2010

Aset Assets
Rupiah
Rupiah
Giro pada bank-bank lain
2.79% -)
Demand deposits with other banks
Penempatan pada bank-bank lain
5.82% 6.21%
Placements with other banks
Kredit yang diberikan
13.91% 14.33%
Loans receivable
Efek-efek untuk tujuan investasi

Investment securities
Sertifikat Bank Indonesia
5.08% 6.46%
Certificate of Bank Indonesia
Obligasi Pemerintah
7.80% 11.33%
Government bonds
Surat Perbendaharaan Negara - 5.58% Indonesian treasury bills

Mata uang asing Foreign currencies
Giro pada bank-bank lain - 0.63% Demand deposits with other banks
Penempatan pada bank-bank lain
3.87% 0.23%
Placements with other banks
Kredit yang diberikan
3.67% 3.33%
Loans receivable

Liabilitas Liabilities
Rupiah Rupiah
Simpanan dari bank-bank lain Deposits from other banks
Giro
0.23% 0.84%
Demand deposits
Interbank call money
- 6.74%
Interbank call money
Simpanan dari nasabah Deposits from customers
Giro
1.33% 2.20%
Current accounts
Tabungan
0.78% 0.70%
Saving accounts
Deposito berjangka dan deposits
on call 5.31% 5.76%

Time deposits and deposits on call


Mata uang asing Foreign currencies
Simpanan dari bank-bank lain

Deposits from other banks
Interbank call money 0.35% -) Interbank call money
Deposito berjangka 6.75% -) Time deposits
Simpanan dari nasabah Deposits from customers
Tabungan
0.03% 0.02%
Saving accounts
Deposito berjangka dan deposits
on call 1.23% 0.95%

Time deposits and deposits on call











THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

39


4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

c. Manajemen Risiko Pasar (lanjutan) c. Market Risk Management (continued)

Analisa sensitivitas Sensitivity analysis

Bagian utama dari manajemen risiko pasar Bank
atas portofolio non-trading adalah untuk memantau
sensitivitas dari proyeksi pendapatan bunga bersih
pada berbagai skenario tingkat suku bunga (model
simulasi). Tujuan Bank melalui manajemen risiko
pasar atas portofolio non-trading adalah untuk
mencegah akibat dari pergerakan tingkat suku
bunga di masa mendatang yang dapat mengurangi
pendapatan bunga bersih di masa mendatang,
serta menyeimbangkan biaya kegiatan lindung nilai
pada arus pendapatan bersih masa kini. Tabel
berikut menunjukkan akibat dari pendapatan bunga
bersih di masa mendatang dari peningkatan
ataupun penurunan paralel 100 basis poin kurva
imbal hasil di awal periode selama 12 bulan di
mulai dari 1 J anuari 2012 dan untuk tahun
sebelumnya dimulai dari 1 J anuari 2011, dengan
menggunakan asumsi bahwa tidak ada campur
tangan dari manajemen.
A principal part of the Banks management of
market risk in non-trading portfolios is to monitor
the sensitivity of projected net interest income
under varying interest rate scenarios (simulation
modeling). The Bank aims, through its
management of market risk in non-trading
portfolios, to mitigate the effect of prospective
interest rate movements which could reduce future
net interest income, while balancing the cost of
such hedging activities on the current net revenue
stream. The table below sets out the effect on
future net interest income of an incremental 100
basis points parallel fall or rise in all yield curves at
the beginning of early period during the 12 months
from 1 January 2012 and the previous year from
1 January 2011, assuming no management
actions.
























Portofolio tersedia untuk dijual Available-for-sale portfolio

Bank memantau sensitivitas dari keuntungan/
kerugian yang belum direalisasi atas perubahan
nilai wajar surat-surat berharga yang tersedia untuk
dijual yang dilaporkan terhadap pergerakan tingkat
suku bunga secara bulanan dengan mengukur
penurunan yang diharapkan dari penilaian
portofolio tersedia untuk dijual (available-for-sale)
akibat pergerakan paralel kenaikan atau penurunan
100 basis poin di semua kurva imbal hasil. Tabel
berikut menggambarkan sensitivitas dari
keuntungan/ kerugian yang belum direalisasi atas
perubahan nilai wajar surat-surat berharga yang
tersedia untuk dijual Bank yang dilaporkan
terhadap pergerakan tingkat suku bunga tersebut di
akhir tahun 2011 dan 2010.
The Bank monitors the sensitivity of reported
unrealized gain/loss from changes in fair value of
available-for-sale marketable securities to interest
rate movements on a monthly basis by assessing
the expected reduction in valuation of available-
for-sale portfolios due to parallel movements of
plus or minus 100 basis points in all yield curves.
The table below describes the sensitivity of Banks
reported unrealized gain/loss from changes in fair
value of available-for-sale marketable securities to
these movements at the end of 2011 and 2010.
Kenaikan
paralel 100 bp/
100 bp parallel
increase
Penurunan
paralel 100 bp/
100 bp parallel
decrease


Sensitivi tas proyeksi pendapatan bunga
bersih


Sensitivity of projected net interest.
Income
2012 2012.
Per 31 Desember 207,564 (112,053) As at 31 December.

2011 2011.
Per 31 Desember 168,160 (50,930) As at 31 December..


THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

40


4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

c. .Manajemen Risiko Pasar (lanjutan) c. Market Risk Management (continued)

Analisa sensitivitas (lanjutan) Sensitivity analysis (continued)






(Portofolio trading Trading portfolio

Kontrol Bank atas risiko pasar didasarkan
terhadap pembatasan operasi dimana individu
hanya dapat memperdagangkan instrumen yang
terdaftar dalam Daftar Instrumen yang Diijinkan
(Permissible Instrument List), yang disahkan oleh
manajemen bank dan diterapkannya review
komprehensif untuk persetujuan produk baru.
The Bank's control over market risk is based on
restricting individual operations to trading within
the permissible instrument list authorised by the
Banks management, and enforcing rigorous new
product approval procedures.

Selain itu, pada tingkat portofolio dan transaksi, risiko
pasar pada portofolio trading dipantau dan dikontrol
dengan mengimplimentasikan teknik pelengkap
seperti Value At Risk (VAR), serta pengukuran
perubahan nilai portofolio atas pergerakan satu basis
poin (Present Value of a Basis Point), beserta stress-
testing dan analisa sensitivitas. Aktivitas pengadaan
pasar and pengambilan posisi dilaksanakan dalam
divisi Global Markets.
In addition, at both portfolio and position levels,
market risk in trading portfolios is monitored and
controlled using a complementary set of
techniques such as Value at Risk (VAR) and
present value of a basis point (PVBP), together
with stress and sensitivity testing. Market making
and position taking is undertaken within Global
Markets.

d. Manajemen Risiko Likuiditas d. Liquidity Risk Management

Likuiditas terkait dengan kemampuan bank dalam
memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo.
Grup mempertahankan basis pendanaan yang stabil
dan terdiversifikasi dari simpanan nasabah ritel inti
dan simpanan nasabah korporasi serta portofolio
aset yang sangat likuid. Tujuan dari manajemen
likuiditas dan pendanaan Grup adalah untuk
memastikan bahwa semua komitmen pendanaan
dan penarikan simpanan yang dapat diperkirakan
sebelumnya dapat dipenuhi pada saat jatuh tempo.


Liquidity relates to the ability of a bank to meet its
obligations as they fall due. The Group maintains
a stable and diversified funding base of core
retail and corporate customer deposits as well as
portfolios of highly liquid assets. The objective of
the Groups liquidity and funding management is
to ensure that all foreseeable funding
commitments and deposit withdrawals can be
met when due.













Kenaikan
paralel 100 bp/
100 bp parallel
increase
Penurunan
paralel 100 bp/
100 bp parallel
decrease


Sensitivi tas dari keuntungan (kerugian)
yang belum direalisasi atas perubahan
nilai wajar efek-efek untuk tujuan
investasi yang tersedia untuk dijual
terhadap pergerakan suku bunga*)


Sensitivity of unrealized gain (loss) from
changes in fair value of available-for-sale
investment securities to movement
interest rates*)
2011 2011
Per 31 Desember (29,414) 29,414 As at 31 December

2010 2010
Per 31 Desember (22,539) 22,539 As at 31 December

*) Sebelum pajak penghasilan tangguhan Before deferred income tax *)

THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

41


4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) .4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

d. Manajemen Risiko Likuiditas (lanjutan) d. Liquidity Risk Management (continued)

Manajemen likuiditas dilaksanakan di tingkat Grup
dan Bank serta masing-masing kantor cabang. Grup
mengharuskan kantor-kantor cabangnya untuk
mempertahankan posisi likuiditas yang kuat dan
mengelola struktur likuiditas aset, liabilitas dan
komitmen mereka agar arus kas menjadi seimbang
dan semua kewajiban pendanaan terpenuhi pada
saat jatuh tempo.
Management of liquidity is carried out both at Group
and Bank level as well as in individual branches.
The Group requires branches to maintain a strong
liquidity position and to manage the liquidity
structure of their assets, liabilities and commitments
so that cash flows are appropriately balanced and
all funding obligations are met when due.

Manajemen lokal bertanggung jawab memastikan
kepatuhan terhadap peraturan lokal yang berlaku
dan limit yang ditetapkan oleh Kantor Pusat
Grup/Regional. Likuiditas dikelola setiap hari oleh
fungsi tresuri lokal.
It is the responsibility of local management to
ensure compliance with local regulatory
requirements and limits set by the Group/Regional
Head Office. Liquidity is managed on a daily basis
by local treasury functions.

Pemenuhan persyaratan likuiditas dipantau oleh
Komite Manajemen Aset dan Liabilitas (ALCO)
lokal yang melapor ke Kantor Pusat Grup secara
berkala. Proses ini mencakup:
Compliance with liquidity requirements is monitored
by local Asset and Liability Management
Committees (ALCO) which report to the Groups
Head Office on a regular basis. This process
includes:

- memproyeksikan arus kas berdasarkan
berbagai skenario stress testing dan dengan
mempertimbangkan tingkat aset likuid yang
diperlukan terkait dengan hal tersebut;
- projecting cash flows under various stress.
scenarios and considering the level of liquid.
assets necessary in relation thereto;
- memantau likuiditas neraca, Advances to Core
Funding Ratio (ACF) internal dan Loan to
Deposit Ratio (LDR) berdasarkan ketentuan
yang berlaku;
- monitoring balance sheet liquidity, internal
Advances to Core Funding Ratio (ACF) and
Loan to Deposit Ratio (LDR) against
requirement;
- mempertahankan diversifikasi sumber
pendanaan dengan fasilitas back-up yang
memadai;
- maintaining a diverse range of funding sources
with adequate back-up facilities;
- mengelola konsentrasi dan profil jatuh tempo
dari instrumen hutang;
- managing the concentration and profile of debt
maturities;
- mengelola eksposur komitmen likuiditas
kontinjensi dalam limit yang telah ditentukan
sebelumnya;
- managing contingent liquidity commitment
exposures within pre-determined limits;
- mempertahankan rencana pembiayaan
hutang;
- maintaining debt financing plans;
- memantau konsentrasi nasabah simpanan
untuk menghindari ketergantungan terhadap
nasabah simpanan individu skala besar dan
memastikan diversifikasi pendanaan
menyeluruh yang memuaskan; dan
- monitoring of depositor concentration in order
to avoid undue reliance on large individual
depositors and ensuring a satisfactory overall
funding mix; and
- mempertahankan rencana antisipasi likuiditas
dan pendanaan. Rencana ini mengidentifikasi
indikator dini kondisi stress dan menguraikan
tindakan yang harus diambil apabila timbul
kesulitan akibat krisis sistemik atau yang
lainnya, sementara dalam waktu yang
bersamaan meminimalkan implikasi jangka-
panjang yang merugikan bisnis.
- maintaining liquidity and funding contingency
plans. These plans identify early indicators of
stress conditions and describe actions to be
taken in the event of difficulties arising from
systemic or other crises, while minimising
adverse long-term implications for the
business.







THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

42


4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

d. .Manajemen Risiko Likuiditas (lanjutan) d. Liquidity Risk Management (continued)

Giro, tabungan dan deposito berjangka merupakan
bagian signifikan dari keseluruhan pendanaan
Bank. Bank menempatkan pentingnya stabilitas
simpanan ini, yang dicapai melalui kegiatan
perbankan ritel Bank dan dengan
mempertahankan kepercayaan nasabah terhadap
struktur modal Bank yang kuat. Pasar profesional
diakses dengan tujuan untuk menyediakan
pendanaan tambahan, mempertahankan
keberadaan di pasar uang lokal dan
mengoptimalkan jatuh tempo aset dan liabilitas.
Current accounts, savings and time deposits
payable form a significant part of the banks overall
funding. The bank places considerable importance
on the stability of these deposits, which is achieved
through the banks retail banking activities and by
maintaining depositor confidence in the banks
capital strength. Professional markets are accessed
for the purposes of providing additional funding,
maintaining a presence in local money markets and
optimising asset and liability maturities.

Likuiditas dan Advances to Core Funding Ratio
(ACF)

Bank menekankan pentingnya rekening giro dan
rekening tabungan inti sebagai sumber dana untuk
membiayai pemberian pinjaman kepada nasabah
dan tidak menganjurkan ketergantungan atas
pendanaan profesional jangka pendek. Hal ini
dicapai dengan menentukan limit kepada entitas-
entitas perbankan yang membatasi kemampuan
mereka meningkatkan kredit yang diberikan
kepada nasabah tanpa adanya pertumbuhan
rekening giro dan tabungan. Hal tersebut diukur
melalui Advances to Core Funding Ratio (ACF).
Liquidity and Advances to Core Funding Ratio
(ACF)

The bank emphasises the importance of core
current accounts and saving accounts as a source
of funds to finance lending to customers, and
discourages reliance on short-term professional
funding. This is achieved by placing limits on group
banking entities which restrict their ability to
increase loans to customers without corresponding
growth in current accounts and saving accounts.
This measure is referred to as the Advances to
Core Funding Ratio.

Rasio tersebut menggambarkan persentase dari
kredit yang diberikan atas jumlah rekening koran
dan rekening tabungan nasabah inti dan
pendanaan berjangka dengan jangka waktu yang
tersisa sampai jatuh tempo lebih dari satu tahun.
Kredit yang diberikan kepada nasabah yang
merupakan bagian dari reverse repurchase
agreement dan dimana Bank menerima sekuritas
yang dianggap likuid dikecualikan dari perhitungan
Advances to Core Funding Ratio, begitu pula
rekening koran dan simpanan tabungan dari
nasabah yang dianggap bukan inti. Definisi
simpanan bukan inti mencakup pertimbangan
ukuran saldo simpanan total nasabah. Dengan
adanya pembedaan antara deposan inti dan bukan
inti, pengukuran Advances to Core Funding Ratio
berdasarkan kebijakan internal Bank menjadi lebih
ketat daripada Loan to Deposit Ratio yang dihitung
berdasarkan peraturan Bank Indonesia yang
berlaku.

The ratio describes loans as a percentage of the
total of core customer current and saving accounts
and term funding with a remaining term to maturity
in excess of one year. Loans to customers which
are part of reverse repurchase arrangements, and
where receives securities which are deemed to be
liquid, are excluded from the Advances to Core
Funding Ratio, as are current accounts and saving
deposits from customers deemed to be non-core.
The definition of a non-core deposit includes a
consideration of the size of the customers total
deposit balance. Due to the distinction between
core and non-core depositors, the banks measure
of Advances to Core Funding Ratio based on Group
Internal Policy will be more restrictive than the Loan
to Deposit Ratios calculated based on prevailing
Bank Indonesia regulations.
Advances to Core Funding Ratio internal dan Loan
to Deposit Ratio berdasarkan data akhir tahun
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Internal Advances to Core Funding Ratio and Loan
to Deposit Ratios are provided in the following table
based on the year end figures:


2011 2010

Dihitung berdasarkan Kebijakan Internal
Grup 110.01% 109.67%
Calculated based on Group
Internal Policy
Dihitung berdasarkan peraturan Bank
Indonesia yang berlaku 77.85% 72.58%
Calculated based on the prevailing
Bank Indonesia regulations

THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

43


4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

d. .Manajemen Risiko Likuiditas (lanjutan) d. Liquidity Risk Management (continued)

Analisis skenario cash flow terproyeksi
Bank menggunakan sejumlah skenario proyeksi
arus kas standar yang didesain untuk
mensimulasikan krisis likuiditas pada tingkat Bank
maupun pasar secara keseluruhan dimana tingkat
serta waktu penarikan simpanan dan pencairan
fasilitas kredit yang disepakati (committed) sangat
beragam dan dimana kemampuan untuk
mengakses pendanaan antar-bank dan pasar
hutang berjangka serta menghasilkan dana dari
portofolio aset dibatasi. Ketepatan asumsi setiap
skenario dikaji secara berkala.
Projected cash flow scenario analysis
The Bank uses a number of standard projected cash
flow scenarios designed to model both group-
specific and market-wide liquidity crises, in which
the rate and timing of deposit withdrawals and
drawdowns on committed lending facilities are
varied, and the ability to access interbank funding
and term debt markets and to generate funds from
asset portfolios is restricted. The appropriateness of
the assumptions under each scenario is regularly
reviewed.

Risiko likuiditas kontinjensi
Dalam kegiatan bisnis yang lazim, Bank melalui
persetujuan Grup menyediakan fasilitas yang
bersifat committed dan fasilitas siaga kepada
nasabah korporasi. Fasilitas ini meningkatkan
kebutuhan pendanaan Bank apabila nasabah
memilih untuk menaikkan tingkat penarikan di atas
tingkat penggunaan normal mereka. Konsekuensi
risiko likuiditas dari meningkatnya tingkat
penarikan dianalisis dalam bentuk proyeksi arus
kas berdasarkan skenario stress yang berbeda-
beda. Limit yang ditetapkan untuk komitmen
pendanaan kontinjensi yang tidak dapat
dibatalkan, diajukan oleh Bank dan disetujui oleh
Grup setelah mempertimbangkan kemampuan
setiap entitas dalam pendanaannya. Limit dibagi
berdasarkan peminjam dan besarnya komitmen
fasilitas yang diberikan.
Contingent liquidity risk
In the normal course of business, Bank through
Group approval provides customers with committed
facilities and standby facilities to corporate
customers. These facilities increase the funding
requirements of the Bank when customers choose
to raise drawdown levels over and above their
normal utilisation rates. The liquidity risk
consequences of increased levels of drawdown are
analysed in the form of projected cash flows under
different stress scenarios. Limits which are set for
non-cancellable contingent funding commitments
are proposed by the Bank and approved by Group
after due consideration of each entitys ability to
fund them. The limits are split according to the
borrower and the size of the committed line.

Eksposur Risiko Likuiditas

Sisa jatuh tempo kontraktual dari liabilitas
keuangan pada tanggal 31 Desember 2011 dan
2010 adalah sebagai berikut:
Exposure to Liquidity Risk

Residual contractual maturities of financial liabilities.
as of 31 December 2011 and 2010 is as follows:

2011

Nilai tercatat/
Carrying
amount
Nilai nominal
bruto arus
kas masuk
(keluar)/
Gross
nominal
inflow
(outflow)
Kurang dari
1 bulan/
Less than
1 month
1-3
bulan/
months
3-12 bulan/
months

1-2 tahun/
years
>2 tahun/
years

Liabilitas non derivatif Non-derivative liabilities
Simpanan dari bank-bank
lain

(1,895,441)

(1,895,441)

(1,445,153)

(226,688) -

(223,600) -)
Deposits from
other banks
Simpanan dari nasabah (39,470,944) (39,470,944) (36,704,981) (2,128,054) (542,890) - (95,019) Deposits from customers
Utang akseptasi
(1,580,379) (1,580,379) (706,757) (607,546) (264,039) (2,037) -)
Acceptance payables

(42,946,764) (42,946,764) (38,856,891) (2,962,288) (806,929) (225,637) (95,019)

Liabilitas derivatif Derivative liabilities
Arus kas keluar (1,661,898) (37,008,174) (6,485,970) (9,267,703) (11,217,858) (6,411,027) (3,625,616) Outflow
Arus kas masuk
-) 35,100,400) 6,242,811) 8,876,866) 10,634,716) 6,131,666) 3,214,341)
Inflow

(1,661,898) (1,907,774) (243,159) (390,837) (583,142) (279,361) (411,275)


Fasilitas kredit yang belum
digunakan - committed
-) (1,444,604) (331,303) (38,670) (564,397) (3,001) (507,233)
Unused committed
loan facilities
J umlah
(44,608,662) (46,299,142) (39,431,353) (3,391,795) (1,954,468) (507,999) (1,013,527)
Total

THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

44


4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

d. Manajemen Risiko Likuiditas (lanjutan) d. Liquidity Risk Management (continued)

2010

Nilai tercatat/
Carrying
amount
Nilai nominal
bruto arus
kas masuk
(keluar)/
Gross
nominal
inflow
(outflow)
Kurang dari
1 bulan/
Less than
1 month
1-3
bulan/
months
3-12 bulan/
months

1-2 tahun/
years
>2 tahun/
years

Liabilitas non derivatif Non-derivative liabilities
Simpanan dari bank-bank
lain (250,590) (250,590) (237,210) (13,380) -) -) -)
Deposits from
other banks
Simpanan dari nasabah (33,031,529) (33,031,529) (30,188,039) (2,331,352) (410,925) -) (101,213) Deposits from customers
Utang akseptasi
(862,337) (862,337) (445,105) (370,631) (42,904) (3,697) -)
Acceptance payables

(34,144,456) (34,144,456) (30,870,354) (2,715,363) (453,829) (3,697) (101,213)

Liabilitas derivatif Derivative liabilities
Arus kas keluar (1,031,556) (30,742,776) (5,588,121) (4,350,030) (8,177,396) (6,285,367) (6,341,862) Outflow
Arus kas masuk
-) 29,691,234) 5,512,196) 4,249,555) 7,933,338) 6,021,003) 5,975,142)
Inflow

(1,031,556) (1,051,542) (75,925) (100,475) (244,058) (264,364) (366,720)


Fasilitas kredit yang belum
digunakan - committed
-) (2,581,518) (45,050) (82,241) (2,454,227) -) -)
Unused committed
loan facilities
J umlah
(35,176,012) (37,777,516) (30,991,329) (2,898,079) (3,152,114) (268,061) (467,933)
Total


Tabel tersebut diatas menyajikan ekspektasi arus
kas yang tidak didiskontokan dari liabilitas
keuangan Bank berdasarkan periode jatuh tempo
kontraktual yang terdekat. Arus kas atas instrumen
keuangan yang diharapkan Bank bervariasi secara
signifikan dari analisa ini. Sebagai contoh, giro dari
nasabah diharapkan memiliki saldo yang stabil
atau meningkat.
The above table shows the undiscounted cash flows
on the Banks financial liabilities on the basis of their
earliest possible contractual maturity. The Banks
expected cash flows on these instruments vary
significantly from this analysis. For example,
demand deposits from customers are expected to
maintain a stable or increasing balance.

Nilai nominal arus kas masuk (keluar) yang disajikan
pada tabel tersebut merupakan arus kas kontraktual
yang tidak didiskontokan terkait dengan nilai pokok
dan bunga dari liabilitas keuangan. Pengungkapan
instrumen derivatif menunjukkan nilai bersih derivatif
yang dapat diselesaikan secara neto, juga nilai bruto
arus kas masuk dan keluar untuk derivatif yang
diselesaikan bruto secara bersamaan (sebagai contoh
kontrak berjangka valuta asing).
The nominal inflow (outflow) disclosed in the above
table represents the contractual undiscounted cash
flows relating to the principal and interest on the
financial liability. The disclosure for derivatives
shows a net amount for derivatives that are net
settled, but a gross inflow and outflow amount for
derivatives that have simultaneous gross settlement
(e.g. currency forward).

THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

45


4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

d. Manajemen Risiko Likuiditas (lanjutan) d. Liquidity Risk Management (continued)

Analisa jatuh tempo kontraktual aset dan liabilitas
keuangan berdasarkan periode yang tersisa sampai
dengan tanggal jatuh tempo pada tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai
berikut:
The analysis of contractual maturities of financial
assets and liabilities based on the remaining period
to maturity date as of 31 December 2011 and 2010
was as follows:


2011

Sampai
dengan 1
bulan/
Up to
>1 sampai 3
bulan/
>1 to
>3 sampai
12 bulan/
>3 to
>1 sampai 5
tahun/
>1 to >5 tahun/
Tidak ada
jatuh tempo/
No contractual J umlah/

1 month 3 months 12 months 5 years >5 years maturity Total
Aset Assets
Kas -) - -) -) - 248,648 248,648) Cash
Giro pada Bank Indonesia -) - -) -) - 3,632,333 3,632,333)
Demand deposits with
Bank Indonesia
Giro pada bank-bank lain -) - -) -) - 445,882 445,882)
Demand deposits with
other banks
Penempatan pada bank-bank lain 2,653,588) 3,947,454) 1,368,565) -) - - 7,969,607)
Placements with other
banks
Aset yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi 404,038) 351,247) 618,892) 2,112,327) 764,827 - 4,251,331)
Assets at fair value through
profit or loss
Wesel ekspor 522,883) 500,109) 198,477) -) - - 1,221,469) Export bills
Tagihan akseptasi 706,757) 607,546) ) 264,039) 2,037) - - 1,580,379) Acceptance receivables
Kredit yang diberikan 10,803,737) 7,303,349) 3,373,263) 8,890,028) 1,122,391 - 31,492,768) Loans receivable
Efek-efek untuk tujuan investasi
99,856) 666,889) 1,838,427) 685,391) - - 3,290,563)
Investment securities
J umlah
15,190,859)

13,376,594) 7,661,663) 11,689,783) 1,887,218 4,326,863 54,132,980)
Total

Liabilitas Liabilities
Simpanan dari bank-bank lain 1,445,153) 226,688) -) 223,600) - - 1,895,441) Deposits from other banks
Simpanan dari nasabah 36,704,981) 2,128,054) 542,890) 95,019) - - 39,470,944) Deposits from customers
Liabilitas yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba
rugi 146,943) 252,974) 261,594) 155,264) 845,123 - 1,661,898)
Liabiities at fair value through
profit or loss
Utang akseptasi 706,757) 607,546) 264,039) 2,037) - - 1,580,379) Acceptance payables
Liabilitas lain-lain
-) 23,687) -) 16,876) - - 40,563)
Other liabilities
J umlah
39,003,834)

3,238,949) 1,068,523) 492,796) 845,123 - 44,649,225)
Total

J umlah aset (liabilitas) keuangan
- bersih (23,812,975) 10,137,645) 6,593,140) 11,196,987) 1,042,095 4,326,863 9,483,755)
Total financial assets
(liabilities) - net



2010

Sampai
dengan 1
bulan/
Up to
>1 sampai 3
bulan/
>1 to
>3 sampai
12 bulan/
>3 to
>1 sampai 5
tahun/
>1 to >5 tahun/
Tidak ada
jatuh tempo/
No contractual J umlah/

1 month 3 months 12 months 5 years >5 years maturity Total

Aset Assets
Kas -) -) -) -) -) 264,050) 264,050) Cash
Giro pada Bank Indonesia

-) -) -) -) -) 1,854,456) 1,854,456)
Demand deposits with
Bank Indonesia
Giro pada bank-bank lain

-) -) -) -) -) 463,392) 463,392)
Demand deposits with
other banks
Penempatan pada bank-bank lain 2,998,626) 1,107,872) -) -) -) -) 4,106,498)
Placements with other
banks
Aset yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi 121,770) 337,697) 947,998) 1,199,428) 498,844) -) 3,105,737)
Assets at fair value through
profit or loss
Wesel ekspor 200,859) 399,946) 59,297) -) -) -) 660,102) Export bills
Tagihan akseptasi 445,105) 370,631) 42,904) 3,697) -) -) 862,337) Acceptance receivables
Kredit yang diberikan 12,231,881) 5,918,488) 2,896,112) 3,468,284) 138,243) -) 24,653,008) Loans receivable
Efek-efek untuk tujuan investasi
697,496)

735,908) 3,696,822) 36,113) -) -) 5,166,339)
Investment securities
J umlah
16,695,737)

8,870,542) 7,643,133) 4,707,522) 637,087) 2,581,898) 41,135,919)
Total

Liabilitas Liabilities
Simpanan dari bank-bank lain 237,210) 13,380) -) -) -) -) 250,590) Deposits from other banks
Simpanan dari nasabah 30,188,039) 2,331,352) 410,925) 101,213) -) -) 33,031,529) Deposits from customers
Liabilitas yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba
rugi 440,517) 112,720) 265,850) 458,498) 119,455) -) 1,397,040)
Liabiities at fair value through
profit or loss
Utang akseptasi 445,105) 370,631) 42,904) 3,697) -) -) 862,337) Acceptance payables
Liabilitas lain-lain
103,866)

17,176) 2,591) 24,016) -) -) 147,649)
Other liabilities
J umlah
31,414,737)

2,845,259) 722,270) 587,424) 119,455) -) 35,689,145)
Total

J umlah aset (liabilitas) keuangan
- bersih (14,719,000) 6,025,283) 6,920,863) 4,120,098) 517,632) 2,581,898) 5,446,774)
Total financial assets
(liabilities) - net

e. .Manajemen Risiko Operasional e. Operational Risk Management

Risiko operasional adalah risiko kerugian yang
dihadapi Bank yang terjadi karena kesalahan atau
kegagalan proses internal, karyawan dan sistem
atau kejadian-kejadian eksternal, termasuk di
dalamnya risiko legal. Risiko legal mencakup,
namun tidak terbatas pada, eksposur terhadap
denda dan penalti yang dikenakan oleh regulator.
Risiko operasional berlaku untuk setiap aspek bisnis
dalam grup HSBC dengan cakupan yang luas.
Kerugian yang terjadi karena penipuan (fraud),
kesalahan (error), ketidakefisienan, kegagalan
sistem atau dari kejadian-kejadian eksternal
semuanya termasuk di dalam definisi risiko
operasional.
Operational risk is defined as the risk of loss faced
by the Bank resulting from inadequate or failed
internal processes, people and systems or from
external events, including legal risk. Legal risk
includes, but is not limited to, exposure to fines and
penalties resulting from supervisory actions.
Operational risk is relevant to every aspect of the
HSBC Groups businesses and covers a wide
spectrum of issues. Losses arising through frauds,
errors, inefficiency, systems failure or from external
events all fall within the operational risk definition.


THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

46


4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

e. .Manajemen Risiko Operasional (lanjutan) e. Operational Risk Management (continued)

Bank mengelola risiko ini melalui lingkungan
berbasis-kontrol dimana proses didokumentasi,
wewenang bersifat independen dan transaksi-
transaksi dicocokkan dan dipantau. Hal ini
didukung oleh program kajian berkala independen
yang dilaksanakan oleh audit internal, dan dengan
memantau peristiwa eksternal yang terkait dengan
risiko operasional, yang memastikan bahwa Bank
tetap sejalan dengan best practice di industri dan
belajar dari kegagalan operasional dalam industri
jasa keuangan yang telah dipublikasi.
The Bank manages this risk through a controls-
based environment in which processes are
documented, authorisation is independent and
transactions are reconciled and monitored. This is
supported by an independent programme of
periodic reviews undertaken by internal audit, and
by monitoring external operational risk events,
which ensure that the Bank stays in line with
industry best practice and takes account of lessons
learnt from publicised operational failures within the
financial services industry.

Bank telah mengkodifikasi proses manajemen
risiko operasionalnya dengan mengeluarkan
standar tingkat tinggi yang dilengkapi dengan
panduan resmi yang lebih rinci. Hal ini menjelaskan
bagaimana Bank mengelola risiko operasional
dengan mengidentifikasi, menilai, memantau,
mengontrol dan memitigasi risiko, memperbaiki
kejadian yang terkait dengan risiko operasional,
dan melaksanakan prosedur tambahan yang
diperlukan untuk memenuhi persyaratan
berdasarkan peraturan lokal. Standar tersebut
mencakup hal sebagai berikut:
risiko operasional merupakan tanggung jawab
seluruh karyawan dan lini manajemen yang
didukung oleh kerangka manajemen
Operasional Risk and Internal Control (ORIC);
sistem informasi digunakan untuk mencatat
pengidentifikasian dan penilaian risiko
operasional dan untuk menghasilkan
pelaporan manajemen yang tepat secara
berkala;
The Bank has codified its operational risk
management process by issuing a high level
standard, supplemented by more detailed formal
guidance. This explains how the Bank manages
operational risk by identifying, assessing,
monitoring, controlling and mitigating the risk,
rectifying operational risk events, and implementing
any additional procedures required for compliance
with local regulatory requirements. The standard
covers the following:

operational risk is primarily the responsibility of
all empoyees and line management, supported
by the Operasional Risk and Internal Control
(ORIC) managemet framework;
information systems are used to record the.
identification and assessment of operational.
risks and to generate appropriate, regular.
management reporting;
penilaian dilaksanakan terhadap risiko
operasional yang dihadapi oleh setiap unit
bisnis dan risiko bawaan dalam proses,
kegiatan dan produk terkait. Penilaian risiko
menyertakan kajian berkala atas risiko yang
teridentifikasi untuk memantau perubahan
signifikan;
data kerugian risiko operasional dikumpulkan
dan dilaporkan kepada manajemen senior.
Kerugian risiko operasional secara
keseluruhan dicatat dan keterangan lengkap
mengenai insiden di atas ambang material
dilaporkan ke Komite Audit Grup; dan
mitigasi risiko, termasuk asuransi,
dipertimbangkan bilamana hal ini dipandang
efektif dari segi biaya.
assessments are undertaken of the operational
risks facing each business and the risks
inherent in its processes, activities and
products. Risk assessment incorporates a
regular review of identified risks to monitor
significant changes;

operational risk loss data is collected and
reported to senior management. Aggregate
operational risk losses are recorded and details
of incidents above a materiality threshold are
reported to the Groups Audit Committee; and

risk mitigation, including insurance, is
considered where this is cost-effective,

Bank menjaga dan menguji fasilitas kontinjensi
untuk mendukung operasi apabila terjadi bencana.
Kajian dan uji tambahan dilaksanakan apabila
suatu kantor Bank terkena suatu kejadian yang
merugikan, untuk menyertakan pelajaran yang
didapat dalam pemulihan operasi dari situasi
tersebut.
The Bank maintains and tests contingency facilities
to support operations in the event of disasters.
Additional reviews and tests are conducted in the
event that any Bank office is affected by a business
disruption event, to incorporate lessons learnt in the
operational recovery from those circumstances.

THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

47


5. ......PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN 5. USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS

Pengungkapan ini merupakan tambahan atas
pembahasan tentang manajemen risiko keuangan
(lihat Catatan 4).

These disclosures supplement the commentary on
financial risk management (see Note 4).
a..,.Sumber Utama atas Ketidakpastian Estimasi

a. Key Sources of Estimation Uncertainty
a.1. Cadangan kerugian penurunan nilai aset
keuangan

a.1.Allowances for impairment losses of
financial assets
Evaluasi atas kerugian penurunan nilai aset
keuangan yang dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi dijelaskan di Catatan 3.k.

Financial assets accounted for at amortized
cost are evaluated for impairment on a basis
described in Note 3.k.
Cadangan kerugian penurunan nilai terkait
dengan pihak lawan spesifik dalam seluruh
cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk
atas tagihan yang penurunan nilainya
dievaluasi secara individual berdasarkan
estimasi terbaik manajemen atas nilai tunai
arus kas yang diharapkan akan diterima.
The specific counterparty component of the
total allowances for impairment applies to
claims evaluated individually for impairment
and is based upon managements best
estimate of the present value of the cash
flows that are expected to be received.

Dalam mengestimasi arus kas ini, manajemen
membuat pertimbangan mengenai kondisi
keuangan dari pihak lawan dan nilai bersih
yang dapat direalisasi dari agunan yang
diterima. Setiap aset yang mengalami
penurunan nilai dievaluasi, dan strategi
penyelesaiannya serta estimasi arus kas yang
dinilai dapat diperoleh kembali secara
independen disetujui oleh Departemen Kredit.
In estimating these cash flows, management
establishes judgments about the
counterpartys financial condition and the net
realizable value of any underlying collateral.
Each impaired asset is assessed on its
merits, and the workout strategy and estimate
of cash flows considered recoverable are
independently approved by the Credit
Department.

Evaluasi cadangan kerugian penurunan nilai
secara kolektif meliputi kerugian kredit yang
melekat pada portofolio tagihan dengan
karakteristik ekonomi yang serupa ketika
terdapat bukti obyektif bahwa telah terjadi
penurunan nilai tagihan dalam portofolio
tersebut, namun penurunan nilai secara
individu belum dapat diidentifikasi. Dalam
menentukan perlunya membentuk cadangan
kerugian penurunan nilai secara kolektif,
manajemen mempertimbangkan faktor-faktor
seperti kualitas kredit, besarnya portofolio,
konsentrasi kredit dan faktor-faktor ekonomi.
Dalam mengestimasi cadangan yang
dibutuhkan, asumsi-asumsi dibuat untuk
menentukan model kerugian bawaan dan
untuk menentukan parameter input yang
dibutuhkan, berdasarkan pengalaman historis
dan kondisi ekonomi saat ini. Ketepatan dari
cadangan ini bergantung pada seberapa tepat
estimasi arus kas masa depan untuk
menentukan cadangan individual serta asumsi
model dan parameter yang digunakan dalam
menentukan cadangan kolektif.
Collectively assessed impairment allowances
cover credit losses inherent in portfolios of
receivables with similar economic
characteristics when there is objective
evidence to suggest that they contain
impaired receivables, but the individual
impaired items cannot yet be identified. In
assessing the need for collective allowances,
management considers factors such as credit
quality, portfolio size, credit concentrations,
and economic factors. In order to estimate the
required allowance, assumptions are made to
define the way inherent losses are modeled
and to determine the required input
parameters, based on historical experience
and current economic conditions. The
accuracy of the allowances depends on how
well these estimate future cash flows for
specific counterparty allowances and the
model assumptions and parameters used in
determining collective allowances.

THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

48


5. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN
(lanjutan)
.5. USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS (continued)

a. Sumber Utama atas Ketidakpastian Estimasi
(lanjutan)
a. Key Sources of Estimation Uncertainty
(continued)

a.2. .Penentuan nilai wajar a.2. Determining fair values

Dalam menentukan nilai wajar atas aset
keuangan dan liabilitas keuangan dimana tidak
terdapat harga pasar yang dapat diobservasi,
Bank harus menggunakan teknik penilaian
seperti dijelaskan pada Catatan 3.c.6.
In determining the fair value for financial
assets and financial liabilities for which there
is no observable market price, the Bank must
use the valuation techniques as described in
Note 3.c.6.

Untuk instrumen keuangan yang jarang
diperdagangkan dan tidak memiliki harga
yang transparan, nilai wajarnya menjadi
kurang obyektif dan karenanya, membutuhkan
tingkat pertimbangan yang beragam,
tergantung pada likuiditas, konsentrasi,
ketidakpastian faktor pasar, asumsi
penentuan harga, dan risiko lainnya yang
mempengaruhi instrumen tertentu.
For financial instruments that trade
infrequently and with less price transparency,
fair value becomes less objective, and
requires varying degrees of judgment
depending on liquidity, concentration,
uncertainty of market factors, pricing
assumptions and other risks affecting the
specific instrument.

b. Pertimbangan Akuntansi yang Penting dalam
Menerapkan Kebijakan Akuntansi Bank

b. Critical Accounting Judgments in Applying
the.Banks Accounting Policies
Pertimbangan akuntansi yang penting dalam
menerapkan kebijakan akuntansi Bank meliputi:
Critical accounting judgments made in applying
the Banks accounting policies include:

b.1. Penilaian instrumen keuangan b.1..Valuation of financial instruments
.Kebijakan akuntansi Bank untuk pengukuran
.nilai wajar dibahas di Catatan 3.c.6.
The Banks accounting policy on fair value
measurements is discussed in Note 3.c.6.

Bank mengukur nilai wajar dengan
menggunakan hirarki dari metode berikut:
The Bank measures fair values using the
following hierarchy of methods:

Harga kuotasi di pasar aktif untuk
instrumen keuangan yang sejenis.
Teknik penilaian berdasarkan input yang
dapat diobservasi. Termasuk dalam
kategori ini adalah instrumen keuangan
yang dinilai dengan menggunakan harga
kuotasi di pasar aktif untuk instrumen
yang sejenis; harga kuotasi untuk
instrumen keuangan yang sejenis di pasar
yang kurang aktif; atau teknik penilaian
lainnya dimana seluruh input signifikan
yang digunakan dapat diobservasi secara
langsung ataupun tidak langsung dari
data yang tersedia di pasar.
Quoted market price in an active market
for an identical instrument.
Valuation techniques based on observable
inputs. This category includes instruments
valued using quoted market prices in
active markets for similar instruments;
quoted prices for similar instruments in
markets that are considered less than
active; or other valuation techniques where
all significant inputs are directly or
indirectly observable from market data.


Teknik penilaian yang menggunakan input
signifikan yang tidak dapat diobservasi.
Termasuk dalam kategori ini adalah
semua instrumen keuangan dimana
teknik penilaiannya tidak menggunakan
data yang dapat diobservasi dan dapat
memiliki dampak signifikan terhadap
penilaian instrumen keuangan. Termasuk
dalam kategori ini adalah instrumen yang
dinilai berdasarkan harga kuotasi atas
instrumen sejenis dimana dibutuhkan
penyesuaian atau asumsi-asumsi yang
tidak dapat diobservasi untuk
mencerminkan perbedaan antara
instrumen keuangan yang
diperbandingkan.
Valuation techniques using significant
unobservable inputs. This category
includes all instruments where the
valuation technique includes inputs not
based on observable data and the
unobservable inputs could have a
significant effect on the instruments
valuation. This category includes
instruments that are valued based on
quoted prices for similar instruments
where significant unobservable
adjustments or assumptions are required
to reflect differences between the
instruments.

THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

49


5. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN
(lanjutan)
.5. USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS (continued)

b. ..Pertimbangan Akuntansi yang Penting dalam
Menerapkan Kebijakan Akuntansi Bank
(lanjutan)

b. Critical Accounting Judgments in Applying
the.Banks Accounting Policies (continued)

b.1. Penilaian instrumen keuangan (lanjutan) b.1..Valuation of financial instruments
(continued)
Nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas
keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif
didasarkan pada kuotasi harga pasar atau
kuotasi dari harga dealer. Untuk seluruh
instrumen keuangan lainnya, Bank
menentukan nilai wajar menggunakan teknik
penilaian. Teknik penilaian termasuk model
nilai tunai dan arus kas yang didiskontokan,
dan perbandingan dengan instrumen yang
sejenis dimana terdapat harga pasar yang
dapat diobservasi, asumsi dan input yang
digunakan dalam teknik penilaian termasuk
suku bunga bebas risiko (risk-free) dan suku
bunga acuan, credit spread dan variabel
lainnya yang digunakan dalam mengestimasi
tingkat diskonto, harga obligasi, kurs mata
uang asing, serta tingkat kerentanan dan
korelasi harga yang diharapkan.
Fair values of financial assets and financial
liabilities that are traded in active markets are
based on quoted market prices or dealer price
quotations. For all other financial instruments,
the Bank determines fair values using
valuation techniques. Valuation techniques
include net present value and discounted cash
flow models, and comparison to similar
instruments for which market observable
prices exist, assumptions and inputs used in
valuation techniques include risk-free and
benchmark interest rates, credit spreads
and other premia used in estimating discount
rates, bond prices, foreign currency exchange
rates, and expected price volatilities and
correlations.

Tujuan dari teknik penilaian adalah penentuan
nilai wajar yang mencerminkan harga dari
instrumen keuangan pada tanggal pelaporan
yang akan ditentukan oleh para pelaku pasar
dalam suatu transaksi yang wajar.
The objective of valuation techniques is to
arrive at a fair value determination that reflects
the price of the financial instrument at the
reporting date that would have been
determined by market participants acting at
arms length.

b.2. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan b.2. Financial asset and liability classification

Kebijakan akuntansi Bank memberikan
keleluasaan untuk menetapkan aset keuangan
dan liabilitas keuangan ke dalam berbagai
kategori pada saat pengakuan awal sesuai
dengan standar akuntansi yang berlaku
berdasarkan kondisi tertentu.
The Banks accounting policies provide scope
for financial assets and liabilities to be
designated on inception into different
accounting categories in certain
circumstances.

Dalam mengklasifikasikan aset keuangan dalam
kelompok diperdagangkan, Bank telah
menetapkan bahwa aset tersebut sesuai dengan
definisi aset dalam kelompok diperdagangkan
yang dijabarkan di Catatan 3.c.1.
In classifying financial assets as trading, the
Bank has determined that it meets the
description of trading assets set out in Note
3.c.1.




6. GIRO PADA BANK INDONESIA 6. DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA

Akun ini terdiri dari: This account consists of the following:

2011 2010

Rupiah 1,976,154)) 1,680,112) Rupiah
Dolar Amerika Serikat 1,656,179)) 174,344). United States Dollar
J umlah 3,632,333 ) 1,854,456). Total

Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk
memenuhi persyaratan giro wajib minimum dari Bank
Indonesia.
Demand deposits with Bank Indonesia are provided to
fulfill Bank Indonesia requirements on minimum reserve
requirements.

THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

50


6. GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan) 6. DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA
(continued)

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Giro Wajib.
Minimum (GWM) Utama Bank masing-masing sebesar
8,72% dan 8,74% untuk mata uang Rupiah serta sebesar
8,02% dan 1,02% untuk mata uang Dolar Amerika Serikat.
GWM sekunder sebesar. 26,99% dan 40,82% dengan
menggunakan Sertifikat Bank Indonesia dan obligasi
pemerintah.
As at 31 December 2011 and 2010, the primary
minimum reserve requirements of the Bank were 8.72%
and 8.74% for Rupiah currency, and 8.02% and 1.02%
for US Dollar currency, respectively. Secondary
minimum reserve of 26.99% and 40.82% through
Certificates of Bank Indonesia and government bonds,
respectively.

Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang
berlaku tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum.
The Bank has fulfilled Bank Indonesias regulation
regarding Minimum Reserve Requirement of
Commercial Banks.


7. GIRO PADA BANK-BANK LAIN 7. DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS

Akun ini terdiri dari: This account consists of the following:

2011 2010

Rupiah 14,729)) 142,555) Rupiah
Mata uang asing 431,153)) 320,837) Foreign currencies
J umlah giro pada bank-bank lain 445,882)) 463,392) Total demand deposits with other banks


8. PENEMPATAN PADA BANK-BANK LAIN 8. PLACEMENTS WITH OTHER BANKS

Penempatan pada bank-bank lain berdasarkan jenis
penempatan dan mata uang adalah sebagai berikut:
Placements with other banks by type and currency
were as follows:

2011 2010

Rupiah 7,924,722)) 1,316,523) Rupiah)
Mata uang asing 45,338)) 2,790,625) Foreign currencies)
J umlah penempatan pada bank-bank lain 7,970,060)) 4,107,148) Total placements with other banks)
Cadangan kerugian penurunan nilai (453)) (650) Allowance for impairment losses)
J umlah penempatan pada bank-bank lain -
bersih

7,969,607)) 4,106,498)
Total placements with other)
banks - net


9. ASET DAN LIABILITAS YANG DIUKUR PADA NILAI
WAJAR MELALUI LAPORAN LABA RUGI
9. ASSETS AND LIABILITIES AT FAIR VALUE
THROUGH PROFIT OR LOSS

a. Aset yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi
a. Assets at fair value through profit or loss

Aset yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi terdiri dari:
Assets at fair value through profit or loss consist
of the following:

2011 2010

Efek-efek 2,902,038 2,170,936 Securities
Aset derivatif 1,349,293 934,801 Derivative assets
4,251,331

3,105,737


THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

51


9. ASET DAN KEWAJIBAN YANG DIUKUR PADA
NILAI WAJAR MELALUI LAPORAN LABA RUGI
(lanjutan)
9. ASSETS AND LIABILITIES AT FAIR VALUE
THROUGH PROFIT OR LOSS (continued)

a. Aset yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi (lanjutan)
a. Assets at fair value through profit or loss
(continued)

a.1. Efek-efek a.1. Securities

2011 2010

Obligasi korporasi 108,218 35,099 Corporate bonds
Obligasi pemerintah 2,481,712 669,946 Government bonds
Surat Perbendaharaan Negara 11,920 48,499 Indonesian treasury bills
Sertifikat Bank Indonesia - 415,161 Certificates of Bank Indonesia
Efek-efek yang dibeli dengan janji Securities purchased with agreement
dijual kembali 300,188 1,002,231 to resell
J umlah efek-efek 2,902,038

2,170,936
Total securities

Bank melakukan transaksi reverse repo (efek-
efek yang dibeli dengan janji dijual kembali)
dengan beberapa nasabah yang dicatat sebagai
aset yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi. J umlah saldo reverse repo
pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
adalah masing-masing sebesar Rp.300.188 dan
Rp.1.002.231.
The Bank entered into reverse repo
(securities purchased with agreement to
resell) transactions with several
counterparties which were recorded as
assets at fair value through profit or loss. The
reverse repo balances as at 31 December
2011 and 2010 were Rp.300,188 and Rp
1,002,231.

Peringkat efek-efek yang diperdagangkan
adalah sebagai berikut:
The ratings of trading securities were as
follows:


2011 2010

Peringkat/
Rating
Pemeringkat/
Rated by
Peringkat/
Rating
Pemeringkat/
Rated by

PT XL Axiata Tbk idAA+ Pefindo Ba Moodys
PT Bank Internasional Indonesia Tbk idAA+ Pefindo
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk AA Pefindo

a.2. .Aset derivatif a.2. Derivative assets

2011 2010

Kontrak valuta berjangka 604,342 188,963) Currency forward contracts
Kontrak cross currency swap 416,740 439,171) Cross currency swap contracts
Kontrak swap suku bunga 327,241 303,154) Interest rate swaps contracts
Kontrak currency option 706 3,513) Currency option contracts
Lainnya 264 -) Others
J umlah
1,349,293 934,801)
Total


b. Liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi
b. Liabilities at fair value through profit or loss

Liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi terdiri dari:
Liabilities at fair value through profit or loss
consist of the following:

2011 2010

Kontrak valuta berjangka 767,339 564,554) Currency forward contracts
Kontrak cross currency swap 536,334 160,246) Cross currency swap contracts
Kontrak swap suku bunga 357,632 306,668) Interest rate swaps contracts
Kontrak currency option 593 88) Currency option contracts
Liabilitas lainnya net short position atas
efek-efek
- 365,484)
Other liabilities - net short position in
securities
J umlah 1,661,898 1,397,040) Total

THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

52



9. ASET DAN KEWAJIBAN YANG DIUKUR PADA
NILAI WAJAR MELALUI LAPORAN LABA RUGI
(lanjutan)
9. ASSETS AND LIABILITIES AT FAIR VALUE
THROUGH PROFIT OR LOSS (continued)

Bank mengadakan perjanjian interest rate swap
dengan tujuan lindung nilai atas risiko fluktuasi arus
kas yang ditimbulkan oleh tingkat suku bunga atas
kredit yang diberikan sebesar USD 13.125.000 (nilai
penuh) dengan tingkat suku bunga tetap. Kontrak
jatuh tempo pada tanggal 3 J uli 2013.
The Bank entered into interest rate swap contracts to
hedge the risk of fluctuations in cash flows arising from
interest rates on its loans receivable amounting to
USD 13,125,000 (full amount) and bears fixed interest
rate. The contract is maturing on 3 July 2013.

Bank menyetujui untuk membayar bunga dengan
tingkat suku bunga tetap setahun sebesar 1,9% dan
menerima bunga dengan tingkat suku bunga
mengambang dengan berpatokan pada suku bunga
LIBOR USD.
The Bank agreed to pay interest at fixed rate per
annum at 1.9% and receive interest with a floating rate
with benchmark on USD LIBOR curve.

Pada tanggal 31 December 2011 dan 2010, nilai wajar
liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko yang
dimiliki Bank dari kontrak interest rate swap adalah
masing-masing sebesar Rp 1.562 dan Rp 3.338.
As at 31 December 2011 and 2010, the fair value of
derivative liabilities held for risk management from the
interest rate swap contract is Rp 1,562 and Rp 3,338,
respectively.

10. KREDIT YANG DIBERIKAN 10. LOANS RECEIVABLE

Kredit yang diberikan pada biaya perolehan
diamortisasi:
Loans receivable at amortized cost:

a. Berdasarkan jenis kredit a. By type of loan


2011 2010

Rupiah Rupiah
Modal kerja 6,353,603) 6,015,055) Working capital
Investasi 750,078) 364,116) Investment
Konsumsi 3,927,717) 4,618,996) Consumer
Pinjaman kepada karyawan 559,613) 557,047) Loans to employees

11,591,011) 11,555,214)

Mata uang asing Foreign currencies
Modal kerja 12,283,063) 10,908,168) Working capital
Investasi 8,038,674) 2,841,776) Investment
Konsumsi
18,265) 18,344)
Consumer

20,340,002) 13,768,288)

J umlah kredit yang diberikan 31,931,013) 25,323,502) Total loans receivable
Cadangan kerugian penurunan nilai
(438,245) (670,494)
Allowance for impairment losses
J umlah kredit yang diberikan - bersih
31,492,768) 24,653,008)
Total loans receivable - net

b. Berdasarkan sektor ekonomi b. By economic sector

2011 2010

Rupiah Rupiah
Perindustrian 2,670,062) 2,798,974) Commercial and Industrial
Perumahan 182,730) 126,038) Commercial real estate
Perdagangan, restoran dan hotel 2,784,212) 1,387,443) Trading, restaurant and hotel
Pertanian, perhutanan dan
pertambangan 519,942) 247,432) Agriculture, forestry and mining
Energi -) 22,979) Energy
J asa Keuangan 757,592) 1,414,675) Financial Institutions
Perorangan 4,487,330) 5,176,043) Individual
Sektor ekonomi lainnya
189,143) 381,630)
Other economic sectors
11,591,011) 11,555,214)







THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

53



10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 10. LOANS RECEIVABLE (continued)

b. Berdasarkan sektor ekonomi (Lanjutan) b. By economic sector (Continued)

2011 2010

Mata uang asing Foreign currencies
Perindustrian 9,729,175) 6,252,818) Commercial and Industrial
Perumahan 375,709) 353,833) Commercial real estate
Perdagangan, restoran dan hotel 1,373,210) 1,259,810) Trading, restaurant and hotel
Pertanian, perhutanan dan
pertambangan 2,632,820) 1,777,199) Agriculture, forestry and mining
Energi 709,087) 890,354) Energy
J asa Keuangan 2,857,919) 1,250,614) Financial Institutions
Perorangan 18,265) 18,344) Individual
Sektor ekonomi lainnya
2,643,817) 1,965,316)
Other economic sectors

20,340,002) 13,768,288)

J umlah kredit yang diberikan 31,931,013) 25,323,502) Total loans receivable
Cadangan kerugian penurunan nilai
(438,245) (670,494)
Allowance for impairment losses
J umlah kredit yang diberikan - bersih
31,492,768) 24,653,008)
Total loans receivable - net

c. Berdasarkan jangka waktu c. By loan periods

Berdasarkan periode jatuh tempo menurut
perjanjian kredit:
By maturity period based on loan agreement:

2011
Rupiah/
Rupiah

Mata uang asing/
Foreign currencies

J umlah/
Total


Hingga 1 tahun 10,156,757) 10,964,581) 21,121,338) Up to 1 year
Lebih dari 1 s.d. 2 tahun 322,982) 923,758) 1,246,740) More than 1 up to 2 years
Lebih dari 2 s.d. 5 tahun 977,962) 4,345,738) 5,323,700) More than 2 up to 5 years
Lebih dari 5 tahun 133,310) 4,105,925) 4,239,235) More than 5 years
J umlah kredit yang diberikan 11,591,011) 20,340,002) 31,931,013) Total loans receivable
Cadangan kerugian penurunan nilai (325,660) (112,585) (438,245) Allowance for impairment losses
J umlah kredit yang diberikan - bersih 11,265,351) 20,227,417) 31,492,768) Total loans receivable - net

2010
Rupiah/
Rupiah

Mata uang asing/
Foreign currencies

J umlah/
Total



Hingga 1 tahun 9,429,844) 9,236,428) 18,666,272) Up to 1 year
Lebih dari 1 s.d. 2 tahun 697,257) 1,089,892) 1,787,149) More than 1 up to 2 years
Lebih dari 2 s.d. 5 tahun 1,364,115) 2,792,108) 4,156,223) More than 2 up to 5 years
Lebih dari 5 tahun 63,998) 649,860) 713,858) More than 5 years
J umlah kredit yang diberikan 11,555,214) 13,768,288) 25,323,502) Total loans receivable
Cadangan kerugian penurunan nilai (425,739) (244,755) (670,494) Allowance for impairment losses
J umlah kredit yang diberikan - bersih 11,129,475) 13,523,533) 24,653,008) Total loans receivable - net

d.. Kredit dijamin dengan agunan yang diikat dengan
hak tanggungan, jaminan lain atau aset yang
umumnya diterima oleh bank, antara lain deposito
berjangka, giro, emas, kendaraan bermotor, tanah
dan bangunan.
d. The loans are secured by collaterals which are
legalized by deed of encumbrance, other
guarantees or assets that are generally accepted in
the banking industry, such as time deposits,
demand deposits, gold, motor vehicles, land and
buildings.
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

54



10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 10. LOANS RECEIVABLE (continued)

e. Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan
kepada debitur di bawah perjanjian pembiayaan
bersama dengan bank-bank lain. Partisipasi Bank
dalam pinjaman sindikasi berkisar antara 2,64% -
50,07% dan 6,25% - 50,07%, masing-masing untuk
tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2011
dan 2010, dengan saldo kredit yang diberikan
sebesar Rp 46.667 dan USD 740.573.203 pada
tanggal 31 Desember 2011 dan Rp 46.075 dan
USD 333.652.952 pada tanggal 31 Desember
2010.
e. The syndicated loans represent loans granted to
debtors under syndicated loan agreements with
other banks. The Banks participation in syndicated
loans ranged between 2.64% - 50.07% and 6.25%
- 50.07% for the years ended 31.December 2011
and 2010, respectively. The outstanding
syndicated loans were Rp 46,667 and
USD 740,573,203 as at 31.December 2011 and
Rp 46,075 and USD 333,652,952 as at
31.December 2010.

f....Selama tahun 2011 dan 2010, restrukturisasi kredit
yang diberikan dilakukan dengan modifikasi
persyaratan kredit. Saldo kredit yang diberikan
yang telah direstrukturisasi pada tanggal
31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 49.811
dengan cadangan kerugian penurunan nilai
sebesar Rp 4.818 (2010: EUR 206.276,
USD. 22.893.303 dan Rp 69.277 dengan cadangan
kerugian penurunan nilai sebesar EUR 101.672,
USD. 10.509.342 dan Rp 34.065). Untuk kredit
yang direstrukturisasi tersebut, Bank tidak memiliki
komitmen untuk memberikan fasilitas kredit
tambahan.
f. .During 2011 and 2010, loan restructuring was
conducted through modification of terms. Total
amounting balance of loans restructured as at
31.December 2011 was Rp 49,811 with the
respective allowance for impairment losses
amounted to Rp 4,818 (2010: EUR 206,276,
USD 22,893,303 and Rp 69,277 with the
respective allowance for impairment losses
amounted to EUR 101,672, USD 10,509,342 and
Rp. 34,065). For restructured loans, the Bank did
not have any commitments to extend additional
loans.

g. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Bank
telah memenuhi ketentuan Batas Maksimum
Pemberian Kredit (BMPK), baik untuk pihak terkait
maupun untuk pihak tidak terkait.
g. As at 31 December 2011 and 2010, the Bank
complied with Legal Lending Limit (LLL)
requirements for both related parties and third
parties.

h. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, rincian
kredit bermasalah (klasifikasi kurang lancar,
diragukan dan macet) menurut sektor ekonomi
adalah sebagai berikut:
h. As at 31 December 2011 and 2010, detail of non-
performing loans (substandard, doubtful and loss)
based on economic sector were as follows:

2011 2010

Kredit
bermasalah/
Non-
performing
loans
Cadangan
kerugian
penurunan
nilai/
Allowance for
impairment
losses
Kredit
bermasalah/
Non-
performing
loans
Cadangan
kerugian
penurunan
nilai/
Allowance for
impairment
losses

Rupiah Rupiah
Perindustrian 33,109 (32,760) 8,167) (6,519) Commercial and Industrial
Perdagangan, restoran
dan hotel 2,845 (3,846)

34,684) (33,866)

Trading, restaurant and hotel
Perorangan 209,947 (92,596) 235,241) (63,676) Individual
J umlah 245,901 (129,202) 278,092) (104,061) Total

Mata uang asing Foreign currencies
Perindustrian 98,012 (79,442) 310,499) (176,378) Commercial and Industrial
J umlah 98,012 (79,442) 310,499) (176,378) Total

J umlah 343,913 (208,644) 588,591) (280,439) Total








THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

55



10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 10. LOANS RECEIVABLE (continued)

i. Rasio non-performing loan (NPL) yang dihitung
berdasarkan peraturan Bank Indonesia yang
berlaku pada tanggal 31 Desember 2011 dan
2010 masing-masing adalah sebagai berikut:
i. As at 31 December 2011 and 2010, the non-
performing loan (NPL) ratios which were
calculated based on the prevailing Bank
Indonesia regulations were as follows:

2011 2010

NPL bruto 1.12% 2.45% Gross NPL
NPL neto 0.44% 1.28% Net NPL

j. Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai
adalah sebagai berikut:
j. The movement of allowance for impairment losses
was as follows:

2011
Cadangan
kerugian
penurunan
nilai kolektif/
Collective
impairment
Cadangan
kerugian
penurunan nilai
individual/
Individual
impairment
s
provision provision J umlah/Total
S
Saldo, awal tahun 398,658) 271,836) 670,494) Balance, beginning of year
Pemulihan (penambahan)
cadangan kerugian penurunan
nilai selama tahun berjalan -
bersih (Catatan 22) (248,723) 651,865) 403,142)
Reversal (addition) of allowance
for impairment losses during
the year - net (Note 22)

Penghapusbukuan kredit
korporasi selama tahun berjalan
-)
(183,142) (183,142)
Write-off of corporate loans during
the year
Penghapusbukuan kredit retail
selama tahun berjalan -) (550,670) (550,670) Write-off of retail loans during the year
Penerimaan kembali kredit yang
telah dihapusbukukan
sebelumnya 94,670) 781) 95,451)
Recovery of loans previously
written-off
Efek diskonto (9,567) (2,281) (11,848) Effect of discounting
Selisih kurs 1,259) 13,559) 14,818) Exchange rate differences
Saldo, akhir tahun 236,297) 201,948) 438,245) Balance, end of year

2010
Cadangan
kerugian
penurunan
nilai kolektif/
Collective
impairment
Cadangan
kerugian
penurunan nilai
individual/
Individual
impairment
s

provision provision J umlah/Total


S

Saldo, awal tahun 454,421) 2,761,201) 3,215,622) Balance, beginning of year
Penyesuaian sehubungan dengan
penerapan pertama PSAK No.55
(Revisi 2006) (Catatan 31)
)
82,556) -) 82,556)
Adjustment in connection with
first adoption of SFAS No.55 (2006
Revision) (Note 31)
Pemulihan (penambahan)
cadangan kerugian penurunan
nilai selama tahun berjalan -
bersih (Catatan 22) (127,969) 670,201) 542,232)
Reversal (addition) of allowance
for impairment losses during
the year - net (Note 22)
Penghapusbukuan kredit selama
tahun berjalan -) (3,141,283) (3,141,283) Write-off during the year
Efek diskonto (12,659) (3,546) (16,205) Effect of discounting
Selisih kurs 2,309) (14,737) (12,428) Exchange rate differences
Saldo, akhir tahun 398,658) 271,836) 670,494) Balance, end of year





THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA / INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

56



11. EFEK-EFEK UNTUK TUJUAN INVESTASI .11. INVESTMENT SECURITIES

Rincian efek-efek untuk tujuan investasi berdasarkan
jenis dan mata uang adalah sebagai berikut:
Details of investment securities based on type and
currency were as follows:

Mata uang/
Currency 2011 2010
Sertifikat Bank Indonesia IDR 2,590,152 4,845,850)
Certificates of Bank
Indonesia
Obligasi Pemerintah IDR 700,411 231,001) Government bonds
Surat Perbendaharaan Negara IDR
- 89,488)
Indonesian treasury bills
J umlah efek-efek untuk tujuan
investasi - bersih

3,290,563)

5,166,339)
Total investment securities - net

Perubahan keuntungan (kerugian) yang belum
direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek untuk
tujuan investasi yang tersedia untuk dijual selama
tahun-tahun yang berakhir 31.Desember 2011 dan
2010 adalah sebagai berikut:
The movement of unrealized gain (loss) from changes
in fair value of available-for-sale investment securities
during the years ended 31 December 2011 and 2010
was as follows:

2011 2010
Saldo, awal tahun - sebelum pajak
penghasilan tangguhan 12,525) 17,266)
Balance, beginning of year - before
deferred income tax
Penambahan kerugian yang belum
direalisasi selama tahun berjalan -
bersih (8,463) (4,741)
Addition of unrealized loss
during the year - net
Kerugian yang telah direalisasi atas
penjualan efek-efek untuk tujuan
investasi yang tersedia untuk dijual
selama tahun berjalan - bersih
(4,497) -)
Realized loss from sale of
available-for-sale investment securities
during the year - net
J umlah sebelum pajak penghasilan
tangguhan (435) 12,525) Total before deferred income tax
Pajak penghasilan tangguhan
(Catatan 25)
174) (5,010)
Deferred income tax
(Note 25)
Saldo, akhir tahun - bersih
(261) 7,515)
Balance, end of year - net

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, semua
efek-efek untuk tujuan investasi merupakan transaksi
dengan pihak ketiga.
As at 31 December 2011 and 2010, investment
securities were all made with third parties.


12. SIMPANAN DARI BANK - BANK LAIN .12. DEPOSITS FROM OTHER BANKS

2011 2010

Giro:
Rupiah

175,106) 142,735)
Demand deposits:
Rupiah
Mata uang asing 598) 7,855) Foreign currencies
175,704) 150,590)

Interbank call money:
Rupiah

-) 100,000)
Interbank call money:
Rupiah
Mata uang asing 1,496,137) -) Foreign currencies
1,496,137) 100,000)
Deposito berjangka: Time deposit:
Rupiah 223,600) -) Rupiah

J umlah simpanan dari bank-bank lain

1,895,441) 250,590)

Total deposits from other banks


THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

57



13. SIMPANAN DARI NASABAH . 13. DEPOSITS FROM CUSTOMERS

2011 2010

Rupiah
Giro 7,327,256 6,514,886)
Rupiah
Current accounts
Tabungan 2,564,676 2,112,426) Saving accounts
Deposito berjangka dan deposits on
call
11,456,194 9,111,974)
Time deposits and deposits on call
21,348,126 17,739,286)

Mata uang asing
Giro 8,740,491 7,001,274)
Foreign currencies
Current accounts
Tabungan 5,418,145 5,878,299) Saving accounts
Deposito berjangka dan deposits on
call
3,964,182 2,412,670)
Time deposits and deposits on call
18,122,818 15,292,243)

J umlah simpanan dari nasabah
39,470,944 33,031,529)
Total deposits from customers


14. LIABILITAS LAIN-LAIN 14. OTHER LIABILITIES

2011 2010

Setoran jaminan 432,681) 684,049) Guarantee deposits
Pendapatan ditangguhkan 124,125) 107,602) Deferred income
Liabilitas kepada kantor pusat yang
berhubungan dengan kompensasi
berbasis saham 38,599) 43,783)
Liabilities to head office related to
share-based payment
Rekening suspense 309,768) 372,361) Suspense accounts
Lainnya 154,229) 238,124) Others

1,059,402) 1,445,919)



15. LIABILITAS PADA KANTOR PUSAT 15. DUE TO HEAD OFFICE

Merupakan dana yang ditempatkan di Indonesia oleh
kantor pusat, dengan perpanjangan jangka waktu
dilakukan secara berkala.
Represent the funds placed in Indonesia by head
office which are rolled-over on a periodical basis.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo
liabilitas pada kantor pusat adalah sebagai berikut:
As at 31 December 2011 and 2010, the outstanding
balance of due to head office was as follows:

2011 2010
Rupiah Rupiah))
Pinjaman, 2011 dan 2010: jatuh
tempo tanggal 30 J uli 2012 1,150,000

1,150,000
Borrowings, 2011 and 2010: due on
30 July 2012
Lain-lain 1,145 1,150 Others

Mata uang asing Foreign currencies))
Pinjaman, 2011: jatuh tempo tanggal
31 J anuari 2012, 27 Februari 2012,
28 Februari 2012, 30 Maret 2012,
30 April 2012, 31 Mei 2012,
29 J uni 2012, 31 J uli 2012,
31 Agustus 2012, 27 September 2012,
30 Oktober 2012, 30 Nopember 2012
dan 28 Desember 2012, 2010: jatuh
tempo tanggal 23 J uli 2012, 26 J uli 2012
dan 30 J uli 2012 5,621,850 2,255,738
Borrowings, 2011: due on
31 January 2012, 27 February 2012,
28 February 2012, 30 March 2012,
30 April 2012, 31 May 2012,
29 June 2012, 31 July 2012,
31 August 2012, 27 September 2012,
30 October 2012, 30 November 2012 and
28 December 2012, 2010: due on
23 July 2012, 26 July 2012 and
30 July 2012
6,772,995 3,406,888

Tingkat suku bunga rata-rata setahun: Average interest rate per annum:

2011 2010


Rupiah 0.00% 0.00% Rupiah
Mata uang asing 1.43% 0.83% Foreign currencies


THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

58



16. DANA USAHA 16. OPERATING FUNDS

Dana usaha merupakan selisih antara dana yang
ditempatkan di Indonesia oleh kantor pusat Bank
dengan dana yang ditempatkan Bank di kantor pusat
dan cabang cabang di luar Indonesia, sesuai dengan
Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia
No. 32/37/KEP/DIR tanggal 12 Mei 1999 mengenai
persyaratan dan tata cara pembukaan kantor cabang,
kantor cabang pembantu dan kantor perwakilan dari
bank yang berkedudukan di luar negeri.
Operating funds represent the difference between
funds placed in Indonesia by the Banks head office
and the funds placed by the Bank with its head office
and other branches outside Indonesia, in accordance
with Decree of the Directors of Bank Indonesia No.
32/37/KEP/DIR dated 12 May 1999 concerning the
requirements and procedures for the opening of
branch offices, auxiliary branch offices and
representative offices of foreign banks.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, dana
usaha aktual Bank terdiri dari:
As at 31 December 2011 and 2010, the Banks actual
operating funds comprised of as follows:

2011 2010

Giro pada bank-bank lain 27,505) 8,347) Demand deposits with other banks)
Liabilitas pada kantor pusat (Catatan 15)
(6,772,995) (3,406,888) Due to head office (Note 15)
Aset derivatif dari kantor pusat dan
cabang lain 321,679) 90,313)
Derivative assets from head office and
other branches
Beban yang masih harus dibayar kepada
kantor pusat (402,521) -) Accrued expenses to head office
Liabilitas derivatif kepada kantor pusat (474,119) (462,180))) Derivative liabilities to head office
(7,300,451) (3,770,408)))

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo
dana usaha yang dilaporkan masing-masing sebesar
Rp 6.590.500 dan Rp 3.402.500. Pelaporan pada
tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010
sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia
No. 7/1/PBI/2005 tanggal 10 J anuari 2005.
As at 31 December 2011 and 2010, the Banks
declared operating funds amounted to Rp 6,590,500
and Rp 3,402,500, respectively. The declaration for the
years ended 31 December 2011 and 2010 was made
in accordance with Bank Indonesia Regulation
No. 7/1/PBI/2005 dated 10 January 2005.

Dana usaha aktual atau dana usaha yang dilaporkan,
mana yang lebih rendah, diperhitungkan dalam rasio
liabilitas penyediaan modal minimum Bank (Catatan 29).
The actual operating funds or the declared operating
funds, whichever is lower, is included in the calculation
of the Banks capital adequacy ratio (Note 29).


17. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN 17. FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES

Pada tabel berikut ini, instrumen keuangan telah
dikelompokkan berdasarkan klasifikasi masing-
masing. Kebijakan akuntansi di Catatan 3.c
menjelaskan bagaimana setiap kategori aset
keuangan dan liabilitas keuangan tersebut diukur dan
bagaimana pendapatan dan beban, termasuk
keuntungan dan kerugian atas nilai wajar (perubahan
nilai wajar instrumen keuangan), diakui.
In the following table, financial instruments have been
allocated based on their classification. The accounting
policies in Note 3.c describe how the categories of the
financial assets and financial liabilities are measured
and how income and expenses, including fair value
gains and losses (changes in fair value of financial
instruments), are recognized.

Aset keuangan telah dikelompokkan ke dalam aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi; pinjaman yang diberikan dan
piutang; dan aset keuangan yang tersedia untuk
dijual. Demikian halnya dengan setiap liabilitas
keuangan telah dikelompokkan ke dalam liabilitas
keuangan yang diperdagangkan dan liabilitas
keuangan lainnya yang dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi.
Financial assets have been classified into fair value
through profit or loss; loans and receivable; and
available-for-sale category. Similarly, financial
liabilities have been classified into trading and other
financial liabilities at amortized cost.

THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

59



17. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN 17. FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES

Nilai wajar yang diungkapkan di bawah ini adalah
berdasarkan informasi relevan yang tersedia pada
tanggal neraca dan tidak diperbaharui untuk
mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar yang
terjadi setelah tanggal neraca gabungan.
The fair values are based on relevant information
available as at the balance sheet date and have not
been updated to reflect changes in the market
condition after the combined balance sheet date.


Tabel berikut ini menyajikan nilai tercatat dan nilai
wajar dari aset dan liabilitas keuangan Bank pada
tanggal 31)Desember 2011 dan 2010:
The table below sets out the carrying amount and fair
values of the Banks financial assets and liabilities as
at 31 December 2011 and 2010:


2011

Diukur pada nilai
wajar melalui
laporan
laba rugi/
Fair value through
profit or loss
Pinjaman
yang
diberikan
dan piutang/
Loans and
receivables
Tersedia
untuk dijual/
Available-for-
sale
Biaya
perolehan
diamortisasi
lainnya/
Other
amortized
cost
J umlah nilai
tercatat/
Total carrying
amount
Nilai wajar/
Fair value


Aset keuangan Financial assets
Kas - 248,648 - - 248,648) 248,648) Cash
Giro pada Bank
Indonesia - ) 3,632,333 - - ) 3,632,333) ) 3,632,333)
Demand deposits with
Bank Indonesia
Giro pada bank-bank
lain - 445,882 - - 445,882) 445,882)
Demand deposits
with other banks
Penempatan pada
bank-bank lain - 7,969,607 - - 7,969,607) 7,969,607)
Placements with
other banks
Aset yang diukur
pada nilai wajar
melalui laporan
laba rugi 4,251,331 - - 4,251,331) 4,251,331)
Assets at fair value
through profit or
loss
Wesel ekspor - 1,221,469 - - 1,221,469) 1,221,469) Export bills
Tagihan akseptasi - 1,580,379 - - 1,580,379) 1,580,379)
Acceptance
receivables
Kredit yang diberikan - 31,492,768 - - 31,492,768) 31,472,505) Loans receivable
Efek-efek untuk
tujuan investasi
- - 3,290,563 - 3,290,563) 3,290,563)
Investment securities
J umlah
4,251,331 46,591,086 3,290,563 - 54,132,980) 54,112,717)
Total

Liabilitas keuangan Financial liabilities
Simpanan dari bank-
bank lain - - - 1,895,441 1,895,441) 1,895,441)
Deposits from other
banks
Simpanan dari
nasabah - - - 39,470,944 39,470,944) 39,470,944)
Deposits from
customers
Liabilitas yang diukur
pada nilai wajar
melalui laporan
laba rugi 1,661,898 - - - 1,661,898) 1,661,898)
Liabilities at fair
value through
profit or loss
Utang akseptasi - - - 1,580,379 1,580,379) 1,580,379)
Acceptance
payables
Liabilitas lain-lain
- - - 40,563 40,563) 40,563)
Other liabilities
J umlah
1,661,898 - - 42,987,327 44,649,225) 44,649,225)
Total

THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

60



17. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN
(lanjutan)
17. FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES
(continued)


2010


Diukur pada nilai
wajar melalui
laporan
laba rugi/
Fair value through
profit or loss
Pinjaman
yang
diberikan
dan piutang/
Loans and
receivables
Tersedia
untuk
dijual/
Available-
for-sale
Biaya
perolehan
diamortisasi
lainnya/
Other
amortized
cost
J umlah nilai
tercatat/
Total carrying
amount
Nilai wajar/
Fair value


Aset keuangan Financi al assets
Kas -) 264,050) -) -) 264,050) 264,050) Cash
Giro pada Bank
Indonesia -) 1,854,456) -) -) 1,854,456) 1,854,456)
Demand deposits
with Bank Indonesia
Giro pada bank-bank
lain -) 463,392) -) -) 463,392) 463,392)
Demand deposits
with other banks
Penempatan pada
bank-bank lain -) 4,106,498) -) -) 4,106,498) 4,106,498)
Placements with
other banks
Aset yang diukur pada
nilai wajar melalui
laporan laba rugi 3,105,737) -) -) -) 3,105,737) 3,105,737)
Assets at fair value
through profit or loss
Wesel ekspor -) 660,102) -) -) 660,102) 660,102) Export bills
Tagihan akseptasi -) 862,337) -) -) 862,337) 862,337)
Acceptance
receivables
Kredit yang diberikan -) 24,653,008) -) -) 24,653,008) 24,638,247) Loans receivable
Efek-efek untuk tujuan
investasi
-) -) 5,166,339) -) 5,166,339) 5,166,339)
Investment securities
J umlah
3,105,737) 32,863,843) 5,166,339) -) 41,135,919) 41,121,158)
Total

Liabilitas keuangan Financi al liabilities
Simpanan dari bank-
bank lain -) -) -) 250,590) 250,590) 250,590)
Deposits from other
banks
Simpanan dari
nasabah -) -) -) 33,031,529) 33,031,529) 33,031,529)
Deposits from
customers
Liabilitas yang diukur
pada nilai wajar
melalui laporan laba
rugi 1,397,040) -) -) -) 1,397,040) 1,397,040)
Liabilities at fair
value through
profit or loss
Utang akseptasi -) -) -) 862,337) 862,337) 862,337)
Acceptance
payables
Liabilitas lain-lain
-) -) -) 177,649) 177,649) 177,649)
Other liabilities
J umlah
1,397,040) -) -) 34,322,105) 35,719,145) 35,719,145)
Total

Nilai wajar efek-efek yang diperdagangkan (diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi) dan untuk
tujuan investasi pada tanggal 31 Desember 2011 dan
2010 adalah berdasarkan harga kuotasi pasar.
The fair value of trading (fair value through profit or
loss) and investment securities as at 31 December
2011 and 2010 was based on quoted market prices.


Nilai wajar aset dan liabilitas derivatif (diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi) pada tanggal 31
Desember 2011 dan 2010 dinilai berdasarkan harga
pasar yang dapat diobservasi.
The fair value of derivative assets and liabilities (fair
value through profit or loss) as at 31 December 2011
and 2010 was measured based on observable market
price.

Nilai wajar kredit yang diberikan pada tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 dinilai dengan analisa
arus kas yang didiskonto berdasarkan tingkat suku
bunga pasar.
The fair value of loans receivable as at 31 December
2011 and 2010 was measured using discounted cash
flows analysis using market interest rate.

Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan lainnya
mendekati nilai tercatatnya karena aset keuangan
dan liabilitas keuangan dalam jumlah signifikan
memiliki jangka waktu yang pendek dan/atau suku
bunganya sering ditinjau ulang.
The fair value of other financial assets and liabilities
approximated to the carrying amount because a
significant amount of the financial assets and liabilities
is short term in nature, and/or repricing frequently.

THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

61



18. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 18. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

Ekuivalen USD/ Equivalent to USD
Mata uang/Currency 2011 2010 2011 2010
KOMITMEN COMMITMENTS
Tagihan komitmen Committed receivables
Fasilitas pinjaman yang
belumdigunakan USD 850,000,000 550,000,000)
7,707,375) 4,955,500)
Unused borrowing
facilities

Liabilitas komitmen Committed liabilities
Fasilitas kredit bersifat
committed yang belum
digunakan Rp (131,483) (629,615)
Unused committed loan
facilities
Lainnya,
ekuivalen USD/
Others,
USD equivalent 144,816,204 216,637,377)
(1,313,121) (1,951,903)
(1,444,604)

(2,581,518)

Fasilitas L/C yang tidak
dapat dibatalkan Rp (62,258) (91,293)
Irrevocable L/C
facilities
USD 143,001,423 148,724,051) (1,296,665) (1,340,004)
Lainnya,
ekuivalen USD/
Others,
USD equivalent 56,264,853 55,957,147)
(510,182) (504,174)
(1,869,105) (1,935,471)

Komitmen sewa Rp (76,894) (56,690) Lease commitment
USD 23,403,932 3,414,177) (203,614) (30,813)
Lainnya,
ekuivalen USD/
Others,
USD equivalent - 92,041)
-) (831)
(280,508) (88,334)

J umlah komitmen - tagihan
bersih
4,113,158) 350,177)
Total commitments -
net receivables

KONTINJENSI

CONTINGENCIES
Tagihan kontinjensi Contingent receivables
Pendapatan bunga atas
kredit non-performing Rp

31,957) 44,916)
Interest on non-
performing loans
USD 2,916,278 5,659,709) 26,443) 50,994)
Lainnya,
ekuivalen USD/
Others,
USD equivalent 22,932 97,207)
208) 876)
58,608) 96,786)

Garansi yang diterima
dari bank-bank lain Rp 112,250) 99,397)
Guarantees received
from other banks
USD 2,636,173,699 2,868,587,723) 23,903,505) 25,845,975)
Lainnya,
ekuivalen USD/
Others,
USD equivalent 20,581,060 18,919,773)
186,619) 170,467)
24,202,374) 26,115,839)
Liabilitas kontinjensi Contingent liabilities
Bank garansi yang
diterbitkan Rp

(1,574,859) (1,067,024)
Bank guarantees
issued
USD 567,841,057 356,093,500) (5,148,899) (3,208,402)
Lainnya,
ekuivalen USD/
Others,
USD equivalent

31,858,980 16,777,082)
(288,881) (151,162)


(7,012,639) (4,426,588)



Lain-lain USD
4,913,879 3,066,387)
(44,557) (27,628)
Others

J umlah kontinjensi - tagihan
bersih

17,203,786) 21,758,409)
Total contingencies -
net receivables
J umlah komitmen dan
kontinjensi - tagihan
bersih

21,316,944) 22,108,586)
Total commitments and
contingencies -
net receivables

Bank menghadapi berbagai macam jenis tuntutan
hukum, pengurusan administrasi dan klaim yang
belum terselesaikan dalam kegiatan usahanya.
Mengingat ketidakpastian penegakan hukum di
Indonesia, dampak serta hasil akhir dari masalah
atau tuntutan hukum tersebut tidak dapat dipastikan.
Namun demikian, manajemen Bank memiliki
keyakinan bahwa hasil keputusan masalah atau
tuntutan hukum tersebut tidak akan membawa
dampak yang signifikan pada hasil usaha, posisi
keuangan maupun likuiditas Bank.
The Bank is a party to various unresolved legal
actions, administrative proceedings and claims in the
ordinary course of its business. In light with the
uncertainty in the legal enforcement in Indonesia, it is
not possible to predict with certainty the ultimate
outcome of these legal matters. However, the Banks
management believes that the results in any of these
proceedings will not have a material adverse effect on
the Banks results of operations, financial position or
liquidity.
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

62



19. PENDAPATAN BUNGA BERSIH 19. NET INTEREST INCOME

2011 2010

Pendapatan bunga Interest income.
Kredit yang diberikan 2,293,387) 2,071,313) Loans receivable
Efek-efek untuk tujuan investasi 243,296) 362,929) Investment securities
Penempatan pada bank-bank lain 425,797) 142,998) Placements with other banks
Wesel ekspor 36,031) 36,501) Export bills
Lain-lain 2,783) 6,823)
Others
J umlah 3,001,294) 2,620,564) Subtotal

Beban bunga Interest expenses
Simpanan Deposits
Deposito berjangka (615,387) (556,453) Time deposits
Tabungan (21,929) (19,597) Saving accounts
Giro (133,117) (95,574) Current accounts
Simpanan dari bank lain (34,433) (41,940) Deposits from other banks
Lain-lain (126,564) (93,100) Others
J umlah
(931,430) (806,664)
Subtotal

Pendapatan bunga bersih
2,069,864)

1,813,900)
Net interest income

Pendapatan bunga yang dihitung dengan
menggunakan metode suku bunga efektif yang
dilaporkan di atas, yang terkait dengan aset keuangan
yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi adalah sebesar Rp 3.001.294 dan Rp 2.620.564
untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan
2010.
Interest income calculated using the effective interest
method reported above that relates to financial assets
not carried at fair value through profit or loss were
Rp 3,001,294 and Rp 2,620,564 for the year ended
31 December 2011 and 2010.

20. PENDAPATAN PROVISI DAN KOMISI BERSIH 20. NET FEES AND COMMISSIONS INCOME


2011 2010


Pendapatan provisi dan komisi Fees and commissions income
Kartu kredit 587,757) 606,121) Credit cards.
Asuransi 223,113) 147,528) Insurance.
J asa kustodian 145,956) 133,676) Custodial services.
Ekspor/impor 122,345) 98,546) Exports/imports.
Remittance 92,497) 85,493) Remittance.
Fasilitas kredit 112,721) 69,246) Credit facilities.
Unit trusts 87,402) 68,888) Unit trusts.
Account services 40,296) 37,146) Account services.
Lainnya
218,975) 141,925)
Others.
J umlah
1,631,062) 1,388,569)
Subtotal.

Beban provisi dan komisi Fees and commissions expense
Brokerage (7,739) (6,232) Brokerage
Lain-lain
(142,862) (139,024)
Others
J umlah
(150,601) (145,256)
Subtotal

Pendapatan provisi dan komisi bersih
1,480,461) 1,243,313)
Net fees and commissions income















THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

63



21. PENDAPATAN BERSIH TRANSAKSI
PERDAGANGAN
21. NET TRADING INCOME


2011 2010

Pendapatan bunga dari instrumen
keuangan yang diperdagangkan -
bersih 132,523) 192,270)
Interest income from trading financial
Instruments - net
Keuntungan dari penjualan aset yang
diperdagangkan 215,421) 99,120) Gain on sale of trading securities
Keuntungan dari transaksi valuta asing 177,660) 180,837) Gain from foreign exchange transactions
Keuntungan yang direalisasi dari
instrumen derivatif 771,273) 342,001) Realised gain from derivative instruments
Kerugian dari perubahan nilai wajar
instrumen keuangan - bersih
(356,071) (77,137)
Loss from changes in fair value of financial
instruments - net
J umlah
940,806) 737,091)
Total



22. KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN
BERSIH
22. NET IMPAIRMENT LOSSES ON FINANCIAL
ASSETS


2011 2010*)

Beban (pemulihan) selama tahun
berjalan Charge (recoveries) for the year
Penempatan pada bank-bank lain (197) (124) Placements with other banks
Kredit yang diberikan 403,142) 542,232) Loans receivable
Wesel ekspor (6,324) (2,060) Export bills
Tagihan akseptasi -) (6,552) Acceptance receivables
Aset lain-lain
10,041) (14,264)
Other assets
J umlah
406,662) 519,232)
Total..


23. BEBAN KARYAWAN 23. .PERSONNEL EXPENSES

2011 2010

Upah dan gaji 745,049 705,801 Wages and salaries
J aminan keamanan sosial 17,873 16,610 Social security costs
Imbalan pasca-kerja 62,766 49,096 Post-employment benefits
Iuran pensiun 38,727 29,068 Pension contributions
Lainnya
110,055

107,155
Others
J umlah
974,470

907,730
Total



24. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 24. .GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

2011 2010

Beban alokasi kantor pusat 380,955 363,556 Head office allocation expenses
Promosi 191,229 172,693 Promotion
Pemasaran lainnya 82,238 20,094 Other marketing
Bangunan dan peralatan 165,023 151,449 Premises and equipments
Komunikasi 61,155 67,336 Communications
J asa diberikan oleh pihak luar 53,463 67,056 Service contracted out
Beban penyusutan aset tetap 67,618 61,112 Depreciation of fixed assets
Lain-lain 173,771 219,611 Others
J umlah
1,175,452 1,122,907
Total




*) Disajikan kembali (Catatan 3k dan 33) As restated (Notes 3k and 33) *)




THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

64



25. PAJAK PENGHASILAN 25. INCOME TAX

a. Liabilitas pajak kini terdiri dari pajak penghasilan
pasal 25 dan 29.
a. .Current tax liabilities consists of income tax article 25
and 29.

b. Komponen beban pajak adalah sebagai berikut: b. .The components of income tax expense are as follows:

2011 2010 *)

Pajak kini 776,727 390,353) Current tax
Pajak tangguhan 26,730 103,077) Deferred tax
J umlah 803,457 493,430) Total

c. Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun
2011 adalah suatu perhitungan sementara yang
dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah
pada saat Bank menyampaikan Surat
Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajaknya.
c. The corporate income tax calculation for 2010 is a
preliminary estimate made for accounting purposes
and its subject to revision when the Bank lodges its
annual corporate income tax return.

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan
Bank dengan perkalian laba akuntansi Bank
sebelum pajak penghasilan dan tarif pajak yang
berlaku adalah sebagai berikut:
The reconciliation between the Banks income tax
expense and the Banks accounting profit before tax
multiplied by the prevailing tax rates was as follows:

2011 2010 *)

Laba sebelum pajak 1,919,107 1,244,722) Income before tax

Pajak dihitung pada tarif pajak
tunggal

40% 40%)
Tax calculated at single rates
767,643 497,889)
Perbedaan permanen (pada tarif
pajak 40%)

35,814 (4,459)
Permanent differences
(at 40% tax rate)

Beban pajak penghasilan
803,457 493,430)
Income tax expense

d... Aset dan liabilitas pajak tangguhan pada tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai
berikut:
d. The items that give rise to portions of the deferred tax
assets and liabilities as at 31 December 2011 and
2010 were as follows:

2011 2010 *)
Aset pajak tangguhan Deferred tax assets
Cadangan kerugian penurunan nilai
aset keuangan 25,948) 52,374)
Allowance for impairment losses on
financial assets
Bonus masih harus dibayar 73,316) 72,836) Accrual for bonuses
Liabilitas imbalan pasca-kerja 62,327) 46,490) Obligation for post-employment benefits
Kompensasi berbasis saham 22,438) 14,329) Share-based payments
Provisi yang merupakan bagian
imbal hasil dari kredit -) 15,239)) Yield adjustment fees related to loans
Rugi yang belum direalisasi atas
perubahan nilai wajar efek-efek
untuk tujuan investasi yang
tersedia untuk dijual (Catatan 11)
174) -))
Unrealized loss from changes in fair value
of available for sale investment
securities (Note 11)

184,203) 201,268))
Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities
Dampak penghapusan taksiran
kerugian atas transaksi rekening
administratif (39,528) -)
Effect of reversal of estimated losses from
off-balance sheet transactions
Keuntungan yang belum direalisasi
atas perubahan nilai wajar efek-
efek untuk tujuan investasi yang
tersedia untuk dijual (Catatan 11) -) (5,010)
Unrealized gain from changes in fair
value of available-for-sale investment
securities (Note 11)
Penyusutan aset tetap (40,394) (54,436) Depreciation of fixed assets
Biaya transaksi terkait dengan
perolehan instrumen keuangan -) (15,994)
Transaction costs related to acquisition of
financial instruments
Lain-lain
(3,086) (710)
Others

(83,008) (76,150)

Aset pajak tangguhan - bersih
101,195) 125,118)
Deferred tax assets - net

*) Disajikan kembali (Catatan 3k dan 33) As restated (Notes 3k and 33) *)





THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

65




25. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) 25. .INCOME TAX (continued)

e. Tarif pajak penghasilan badan adalah tarif tunggal
sebesar 25%. Sebagai cabang, Bank juga
menerapkan pajak penghasilan cabang sebesar
20% dari laba bersih.

e...The corporate income tax rate is a single rate of
25%. As a branch, the Bank also has applied
branch income tax of 20% from net income.
f. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, jumlah
aset dan liabilitas pajak tangguhan termasuk aset
dan liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari
keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas
perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia
untuk dijual (bersih) adalah masing-masing
sebesar Rp 174 dan Rp 5.010, yang telah dicatat
sebagai pendapatan komprehensif lain.
f. Total deferred tax assets and liabilities as at
31 December 2011 and 2010 included the deferred
tax assets and liabilities arising from unrealized
gain (loss) from changes in fair value of available-
for-sale investment securities (net) amounting to
Rp 174 and Rp 5,010, respectively which have
been recorded as other comprehensive income.

g. Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia,
Bank menghitung dan melaporkan/menyetorkan
pajak berdasarkan sistem self-assessment. Fiskus
dapat menetapkan/mengubah pajak-pajak
tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai
peraturan yang berlaku.
g.).Under the taxation laws of Indonesia, the Bank
calculates and submits tax returns on a self-
assessment basis. The tax authorities may
assess/amend taxes within the statute of limitations
under prevailing regulations.

h. (Aset pajak tangguhan yang timbul dari cadangan
kerugian penurunan nilai aset keuangan dan
taksiran kerugian atas transaksi rekening
administratif sejumlah Rp 39.528 pada tanggal
1 J anuari 2011 telah disesuaikan ke laba yang
belum dipindahkan ke kantor pusat (Catatan 33).
h.).The deferred tax assets arising from allowance for
impairment losses of financial assets and estimated
losses from off-balance sheet transactions
amounting to Rp 39,528 as of 1 January 2011 was
adjusted to unremitted profit (Note 33).


26. JASA KUSTODIAN 26. .CUSTODIAL SERVICES

Divisi J asa Kustodian Bank mendapatkan ijin untuk
menyediakan jasa kustodian dari Badan Pengawas Pasar
Modal (sekarang Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan) berdasarkan Surat Keputusan No.
KEP-81/PM/1991 tanggal 27 September 1991.
The Banks Custodial Services Division obtained a license
to provide custodial services from the Capital Market
Supervisory Agency (now Capital Market and Financial
Institution Supervisory Board) under its Decree No. KEP-
81/PM/1991 dated 27 September 1991.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, aset yang
disimpan dan diadministrasikan oleh Divisi J asa
Kustodian Bank terdiri dari saham, obligasi, deposito
berjangka, sertifikat deposito, surat-surat berharga
dan instrumen pasar modal dan pasar uang lainnya.
As at 31 December 2011 and 2010, the assets which
were custodized and administered by the Banks
Custodial Services Division consisted of shares, bonds,
time deposits, certificate of deposits, commercial
papers and other capital market and money market
instruments.

J asa yang ditawarkan oleh Divisi J asa Kustodian Bank
meliputi jasa penyimpanan, penyelesaian dan
penanganan transaksi, aksi korporasi, penagihan
pendapatan serta jasa-jasa penunjang terkait lainnya.
The services offered by the Banks Custodial Services
Division include safekeeping, settlement and
transaction handling, corporate action, income
collection and other related supporting services.


27. UNIT USAHA SYARIAH 27. SHARIA BUSINESS UNIT

Informasi keuangan kantor cabang pembantu syariah
Bank (HSBC Amanah Finance) pada tanggal dan
untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan
2010 adalah sebagai berikut:
Financial information of the Banks sharia banking
operations (HSBC Amanah Finance) as at and for the
years ended 31 December 2011 and 2010 was as
follows:

2011 2010
Neraca Balance sheet
J umlah aset 956,662 789,350) Total assets
J umlah liabilitas
856,817 798,088)
Total liabilities
Saldo laba (rugi) 99,845 (8,738) Gain (loss) balance
Laporan laba rugi ) Income statement
J umlah pendapatan 147,464 32,255) Total revenue
J umlah beban 47,619 40,993) Total expenses
Laba (rugi) bersih 99,845 (8,738) Net gain (loss)



THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

66



28. SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN
PIHAK-PIHAK BERELASI
28. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS
WITH RELATED PARTIES

Rincian saldo dan transaksi yang signifikan dengan
pihak-pihak berelasi untuk tahun yang berakhir
tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai
berikut:
The details of significant balance and transactions with
related parties for the years ended 31 December 2011
and 2010 were as follows:


2011

2010

Neraca Gabungan Combined Balance Sheet
Giro pada bank-bank lain 428,486 345,067 Demand deposits with other banks
Penempatan pada bank-bank lain 50,000 1,531,878 Placements with other banks
Aset yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi 541,983 153,889 Assets at fair value through profit or loss
Kredit yang diberikan 6,119 10,228 )Loans receivable
Aset lain-lain 36,873 520,703 Other assets
Simpanan dari bank-bank lain 327,518 43,693 Deposits from other banks
Simpanan dari nasabah 612 20,707 Deposits from customers
Liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi 704,864 151,257 Liabilities at fair value through profit or loss
Beban masih harus dibayar 407,148 400,323 Accrued expenses
Liabilitas pada Kantor Pusat 6,772,995 3,406,888 Due to Head Office
Liabilitas lain-lain 40,563 147,649 Other Liabilities

Laporan Laba Rugi Gabungan Combined Income Statement
Pendapatan bunga 2,294 6,509 Interest income
Beban bunga 56,002 34,488 Interest expenses
Pendapatan provisi dan komisi 38,558 42,459 Fees and commissions income
Beban provisi dan komisi 53,251 43,450 Fees and commissions expenses
Pendapatan bersih transaksi perdagangan 73,434 600,582 Net trading income
Beban umum dan administrasi 392,975 412,225 General and administrative expenses
Pendapatan lainnya 2,867 1,281 Other income

Rincian tagihan kontinjensi dengan pihak-pihak
berelasi pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
adalah sebagai berikut:
The details of contingent receivables with related
parties as of 31 December 2011 and 2010 was as
follows:



2011 2010

Tagihan kontinjensi: Contingent receivables:
Garansi yang diterima dari bank-bank lain 22,526,133 24,113,619) Guarantees received from other banks

Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang
signifikan dengan pihak berelasi pada tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The details of the relationship and type of significant
transactions with related parties as of 31 December
2011 and 2010 were as follows:

Sifat hubungan/Nature of relationship Jenis transaksi/Type of transaction

Entitas kantor pusat/Head office Penempatan dari kantor pusat, beban bunga dari kantor
pusat, alokasi beban dari kantor pusat/Placements from
head office, interest expense from head office,
allocation of expenses from head office









THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

67



28. SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN
PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
28. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS
WITH RELATED PARTIES (continued)

Sifat hubungan/Nature of relationship Jenis transaksi/Type of transaction

Anak perusahaan kantor pusat, anak perusahaan
HSBC Holdings plc, kantor cabang lain di luar negeri/
Subsidiary of head office, subsidiary of HSBC Holdings
plc, other off-shore branches
Penempatan dalam bentuk giro dan antar bank,
transaksi derivatif, pinjaman, pendapatan dan beban
bunga dari penempatan dan pinjaman, pendapatan
provisi dan komisi, beban provisi dan komisi, transaksi
bank garansi/Placements in the form of demand deposits
and interbank-placements, derivative transactions,
borrowings, interest income and expenses from
placements and borrowings, fees and commissions
income, fees and commissions expenses, bank
guarantee transactions


29. MANAJEMEN MODAL 29. CAPITAL MANAGEMENT

Pendekatan yang dilakukan oleh Bank dalam rangka
manajemen modal adalah dengan memelihara dasar
permodalan yang kuat untuk mendukung proses
pertumbuhan bisnis dan memenuhi persyaratan
kebutuhan modal yang diatur oleh regulator.
The Banks approach to capital management is to
maintain a strong capital base to support the
development of the business and to meet regulatory
capital requirement at all times.

Bank Indonesia (BI) menentukan dan mengawasi
kebutuhan modal Bank. Bank diwajibkan untuk
mentaati peraturan BI yang berlaku dalam hal modal
yang diwajibkan regulator. Pendekatan Bank
terhadap manajemen modal ditentukan oleh strategi
dan persyaratan organisasi bank, dengan
memperhitungkan peraturan, serta keadaan ekonomi
dan komersial.
Bank Indonesia (BI) sets and monitors capital
requirements for the Bank. The Bank is required to
comply with prevailing BI regulation in respect of
regulatory capital. The Banks approach to capital
management is driven by banks strategic and
organizational requirements, taking into account the
regulatory, economic and commercial environment.


Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No.
10/15/PBI/2008 mengenai Kewajiban Penyediaan
Modal Minimum Bank Umum, Bank wajib
menyediakan modal minimum sebesar 8% dari Aset
Tertimbang Menurut Resiko (ATMR). Untuk
mengantisipasi potensi kerugian sesuai profil risiko
Bank, Bank Indonesia dapat mewajibkan Bank untuk
menyediakan modal minimum lebih besar dari
ketentuan mengenai modal minimum tersebut.
Potensi kerugian Bank dapat bersumber dari:
In accordance with Bank Indonesia Regulation
No.10/15/PBI/2008 regarding Minimum Capital
Requirement of Commercial Banks, the Bank is
required to maintain a minimum capital of 8% of Risk
Weighted Assets (RWA). In order to anticipate
potential losses in the Banks risk profile, Bank
Indonesia may require the Bank to maintain higher
capital than the minimum capital requirement. The
potential losses may derive from:

a. Risiko kredit, risiko pasar, dan risiko operasional
yang belum dapat sepenuhnya diukur secara
akurat dalam melakukan perhitungan ATMR
b. Risiko lainnya yang bersifat material antara lain
risiko suku bunga di Banking Book, risiko likuiditas,
dan risiko konsentrasi
c. Dampak penerapan stress testing terhadap
kecukupan modal Bank, dan/atau
d. Berbagai faktor terkait lainnya.
a. Credit risk, market risk and operational risk which
have not been accurately measured in the RWA
calculation
b. Other material risks, including interest rate risk in
Banking Book, liquidity risk and concentration risk

c. Impact of the application of stress test on the capital
adequacy, and/or
d. Other relevant factors.












THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

68



29. MANAJEMEN MODAL (lanjutan) 29. CAPITAL MANAGEMENT (continued)

Perhitungan modal dan ATMR untuk resiko kredit,
resiko pasar dan resiko operasional dilakukan sesuai
dengan ketentuan Bank Indonesia.
Calculation of capital and RWA for credit risk, market
risk and operational risk is done in accordance with
Bank Indonesia regulations.

Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Bank
ditentukan berdasarkan peraturan BI dimana Bank
diharuskan untuk mempertimbangkan risiko kredit,
risiko pasar dan risiko operasional dalam ATMR
Bank.
The Banks risk weighted assets (RWA) are
determined according to BI regulations whereby the
Bank needs to take consideration its credit risk, market
risk and operational risk in measuring the RWA.

Bank telah mematuhi semua persyaratan modal yang
ditetapkan oleh pihak luar sepanjang periode
pelaporan.
The Bank has complied with all externally imposed
capital requirements throughout the reporting period.

Rasio kewajiban penyediaan modal mnimum Bank
pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, yang
dihitung berdasarkan peraturan Bank Indonesia yang
berlaku adalah sebagai berikut:
The Banks capital adequacy ratio as of 31 December
2011 and 2010, calculated in accordance with the
prevailing Bank Indonesia regulation, was as follows:


2011 2010
Komponen modal: Component of capital:))
Penyertaan kantor pusat 28,000) 28,000) Head office investment
Dana usaha (Catatan 16) 6,590,500) 3,402,500) Operating funds (Note 16)
Laba tahun-tahun lalu (100%) 59,293) 47,069) Previous years income (100%)
Laba tahun berjalan (50%) 557,825) 375,646) Current year income (50%)
Cadangan umum kerugian penurunan nilai
aset produktif (maksimum 1,25% dari aset
tertimbang menurut risiko) 237,724) 306,516)
General reserve for allowance for
impairment losses of productive assets (maximum
1.25% of risk weighted assets)
Pengurang modal
(178,176) (52,141)
Capital charge (deduction)

J umlah Modal
7,295,166) 4,107,590)
Total Capital.

Aset tertimbang menurut risiko ) Risk weighted assets
- risiko kredit 31,058,976) 24,521,318) credit risk -
Aset tertimbang menurut risiko ) Risk weighted assets
- risiko pasar 2,934,309) 1,742,738) market risk -
Aset tertimbang menurut risiko Risk weighted assets
- risiko operasional 7,544,989) 4,877,463) operational risk -



Rasio kewajiban penyediaan modal minimum -
risiko kredit, risiko pasar dan risiko
operasional 17.56%) 13,19%)
Capital adequacy ratio
credit risk, market risk and operational risk -
Rasio kewajiban penyediaan modal minimum
yang diwajibkan 8.00%) 8.00%)

Required capital adequacy ratio

Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang
berlaku, rasio kewajiban penyediaan modal minimum
harus dihitung tanpa memperhitungkan dampak dari
pajak penghasilan tangguhan.
In accordance with the prevailing Bank Indonesia
regulation, the capital adequacy ratio should be
calculated without including the tax effect of deferred
income tax.
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

69



30. KUALITAS ASET PRODUKTIF 30. QUALITY OF PRODUCTIVE ASSETS

Tabel di bawah ini menunjukkan nilai tercatat aset
produktif berdasarkan kolektibilitas menurut
peraturan Bank Indonesia yang berlaku pada
tanggal 31 Desember 2011 dan 2010:
The table below presents the carrying amount of
productive assets based on the grading of financial
assets according to Bank Indonesias prevailing
regulations as at 31 December 2011 and 2010:


2011

Lancar/
Current

Dalam
perhatian
khusus/
Special
mention
Kurang lancar/
Substandard
Diragukan/
Doubtful Macet/Loss J umlah/Total

Giro pada Bank
Indonesia 3,632,333 - - - - 3,632,333
Demand deposits
with Bank Indonesia
Giro pada bank-
bank lain 445,882 - - - - 445,882
Demand deposits with
other banks
Penempatan pada
bank-bank lain 7,970,060 - - - - 7,970,060
Placements with other
banks
Efek-efek yang
dibeli dengan janji
dijual kembali *) 300,188 - - - - 300,188
Securities purchased
with agreements to
resell *)
Efek-efek yang
diperdagangkan *) 2,601,850 - - - - 2,601,850 Trading securities *)
Aset derivatif *) 1,349,293 - - - - 1,349,293 Derivative assets *)
Wesel ekspor 1,223,796 - - - - 1,223,796 Export bills
Tagihan akseptasi 1,580,379 - - - - 1,580,379
Acceptance
receivables
Kredit yang
diberikan 31,408,539

178,561 60,174 132,399 151,340 31,931,013 Loans receivable
Efek-efek untuk
tujuan investasi 3,290,563 - - - - 3,290,563 Investment securities
Aset lain-lain 153,640 - - - 57,631 211,271 Other assets
Komitmen dan
kontinjensi 10,306,699 14,859 49,347 - - 10,370,905
Commitment and
contingencies

*) Dilaporkan sebagai aset yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi Reported under assets at fair value through profit or loss *)


2010

Lancar/
Current

Dalam
perhatian
khusus/
Special
mention
Kurang lancar/
Substandard
Diragukan/
Doubtful Macet/Loss J umlah/Total

Giro pada Bank
Indonesia 1,854,456) -) -) -) -) 1,854,456)
Demand deposits
with Bank Indonesia
Giro pada bank-
bank lain 463,392) -) -) -) -) 463,392)
Demand deposits with
other banks
Penempatan pada
bank-bank lain 4,107,148) -) -) -) -) 4,107,148)
Placements with other
banks
Efek-efek yang
dibeli dengan janji
dijual kembali *) 1,002,231) -) -) -) -) 1,002,231)
Securities purchased
with agreements to
resell *)
Efek-efek yang
diperdagangkan *) 1,168,705) -) -) -) -) 1,168,705) Trading securities *)
Aset derivatif *) 934,753) 4) 44) -) -) 934,801) Derivative assets *)
Wesel ekspor 668,753) -) -) -) -) 668,753) Export bills
Tagihan akseptasi 861,949) -) 388) -) -) 862,337)
Acceptance
receivables
Kredit yang
diberikan 24,406,704) 328,207) 100,719) 159,313) 328,559) 25,323,502) Loans receivable
Efek-efek untuk
tujuan investasi 5,166,339) -) -) -) -) 5,166,339) Investment securities
Aset lain-lain 7,503) -) -) -) 69,560) 77,063) Other assets
Komitmen dan
kontinjensi 8,941,937) 17,036) 4,333) -) 7,899) 8,971,205)
Commitment and
contingencies

*) Dilaporkan sebagai aset yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi Reported under assets at fair value through profit or loss *)

THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

70



31. PENERAPAN PERTAMA PSAK NO. 50 (REVISI
2006) DAN PSAK NO. 55 (REVISI 2006)
31. FIRST ADOPTION OF PSAK NO. 50 (2006.
REVISION) AND PSAK NO. 55 (2006 REVISION)

Seperti dijelaskan dalam Catatan 3.c, efektif tanggal
1 J anuary 2010 Bank menerapkan PSAK No. 50
(Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006).
As stated in Note 3.c, effective 1 Januari 2010 the Bank
applied PSAK No. 50 (2006 Revision) and PSAK No.
55 (2006 Revision).

Dalam menerapkan standar-standar baru di atas,
Bank telah mengidentifikasi penyesuaian transisi
sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 mengenai
ketentuan transisi untuk penerapan pertama PSAK
No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006)
yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
In adopting the above new standards, the Bank has
identified the transitional adjustments in accordance
with the Technical Bulletin No. 4 concerning the
transitional provisions for the first adoption of PSAK
No. 50 (2006 Revision) and PSAK No. 55 (2006
Revision) as issued by Indonesian Institute of
Accountants.

Dampak transisi ke PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan
PSAK No. 55 (Revisi 2006) terhadap neraca awal
Bank pada tanggal 1 J anuari 2010 dijelaskan dalam
tabel berikut ini:
The effect of the transition to PSAK No. 50 (2006
Revision) and PSAK No. 55 (2006 Revision) to the
Banks opening balance sheet as at 1 January 2010 is
set out in the following table:


Dilaporkan
sebelumnya/
As previously
reported
Penyesuaian
transisi ke PSAK
No. 50
(Revisi 2006)
dan PSAK No.
55 (Revisi 2006)/
Transitional
adjustments to
SFAS No. 50
(2006 Revision)
and SFAS No. 55
(2006 Revision)
Setelah
disesuaikan/
As adjusted *)

Aset Assets.
Giro pada bank-bank lain - bersih 199,088) 1,906) 200,994) Demand deposits with other banks - net
Penempatan pada bank-bank lain -
bersih 8,713,796) 82,580) 8,796,376) Placements with other banks - net
Efek yang dibeli dengan janji dijual
kembali - bersih 237,661) 2,401) 240,062)
Securities purchased with
agreement to resell - net
Efek-efek yang diperdagangkan -
bersih 1,525,916) 957)
)
1,526,873) Trading securities - net
Aset derivatif - bersih 1,406,607) 13,998) 1,420,605) Derivative assets - net
Kredit yang diberikan - bersih 18,089,613) (82,556) 18,007,057) Loans receivable - net
Wesel ekspor - bersih 521,248) 16,489) 537,737) Export bills negotiated - net
Tagihan akseptasi - bersih 873,935) 6,539) 880,474) Acceptance receivables - net
Aset pajak tangguhan - bersih 275,278) (16,925) 258,353) Deferred tax assets - net

Rekening kantor pusat Head office accounts.
Laba yang belum dipindahkan ke
kantor pusat 765,003) 25,389) 790,392) Unremitted profit

*) Sebelum penyajian kembali (Catatan 33) Before restatements (Note 33) *)

Penyesuaian transisi di atas berasal dari
penghitungan ulang atas kerugian penurunan nilai
aset keuangan sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi
2006). Dasar penghitungan ulang atas kerugian
penurunan nilai dijelaskan pada Catatan 3.k.
The above transitional adjustments were derived from
the reassessment of impairment losses for financial
assets in accordance with PSAK No. 55 (2006
Revision). The basis for reassessment of impairment
losses is detailed in Note 3.k.









THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

71



32. REKLASIFIKASI AKUN 32. RECLASSIFICATIONS OF ACCOUNTS

Beberapa akun dalam laporan keuangan gabungan
pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir tanggal
31)Desember 2010 telah direklasifikasi agar sesuai
dengan penyajian laporan keuangan gabungan untuk
tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2011.
Certain accounts in the combined financial statements
for the year ended 31 December 2010 have been
reclassified to conform with the presentation of the
combined financial statements for the year ended
31 December 2011.


2010

Sebelum
reklasifikasi/
Before
reclassifications
Reklasifikasi/
Reclassifications
Setelah
reklasifikasi/
After
reclassifications
Neraca Gabungan Combined Balance Sheet.
Aset Assets
Efek-efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali

1,002,231)

(1,002,231) -)
Securities purchased with
agreements to resell
Efek-efek yang diperdagangkan

1,168,705)

(1,168,705) -) Trading securities
Aset derivatif 934,801) (934,801) -) Derivative assets
Aset yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi -) 3,105,737) 3,105,737)
Assets at fair value through
profit or loss
Wesel ekspor dengan negosiasi 660,102) (660,102) -) Export bills negotiated
Wesel ekspor -) 660,102) 660,102) Export bills

Liabilitas Liabilities
Liabilitas yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi -) (1,397,040) 1,397,040)
Liabilities at fair value through
profit or loss
Kewajiban derivatif 1,031,556) (1,031,556) -) Derivative liabilities
Utang pajak 289,039) (289,039) -) Taxes payable
Liabilitas pajak kini -) 172,138) 172,138) Current tax liabilities
Beban yang masih harus dibayar 883,009) (119,825) 763,184) Accrued expenses
Liabilitas lain-lain 1,694,502) (248,583) 1,445,919) Other liabilities
Liabilitas imbalan pasca-kerja -) 119,825) 119,825)
Obligation for post-employment
benefits
Kewajiban pada kantor cabang lain 3,406,888) (3,406,888) -) Due to other branches
Liabilitas pada kantor pusat -) 3,406,888) 3,406,888) Due to head office

Rekening kantor pusat Head office accounts
Keuntungan yang belum direalisasi
dari perubahan nilai wajar efek-
efek untuk tujuan investasi yang
tersedia untuk dijual - bersih 7,515) (7,515) -)
Unrealized gain from changes in
fair value of available-for-sale
investment securities - net
Cadangan nilai wajar -) 7,515) 7,515) Fair value reserve

Laporan Laba Rugi Gabungan Combined Income Statement.
Pendapatan bunga 2,820,897) (200,333) 2,620,564) Interest income
Beban bunga (814,727) 8,063) (806,664) Interest expenses
Provisi dan komisi 1,243,313) (1,243,313) -) Fees and commissions
Pendapatan provisi dan komisi -) 1,388,569) 1,388,569) Fees and commissions income
Beban provisi dan komisi -) (145,256) (145,256) Fees and commissions expense
Pendapatan bersih transaksi
perdagangan -) 737,091) 737,091) Net trading income
Kerugian dari perubahan nilai wajar
instrumen keuangan - bersih (77,137) 77,137) -)
Loss from changes in fair value of
financial instruments - net
Realisasi keuntungan dari instrumen
derivatif - bersih 342,001) (342,001) -)
Realized gain from derivative
instruments - net
Keuntungan atas penjualan efek-
efek yang diperdagangkan - bersih 99,120) (99,120) -)
Gain on sale of trading securities -
net
Keuntungan selisih kurs - bersih 180,837) (180,837) -) Foreign exchange gain - net
Kerugian penurunan nilai bersih *) (519,232) 519,232) -) Net impairment losses
Kerugian penurunan nilai aset
keuangan bersih -) (519,232)

(519,232)
Net impairment losses on financial
assets
Kerugian dari penjualan aset tetap -
bersih (3,430) 3,430) -) Loss on sale of fixed assets - net
Beban lain-lain -) (3,430) (3,430) Other expenses

*) Setelah penyajian kembali (Catatan 33) After restatement (Note 33) *)











THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

72



32. REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan) 32. RECLASSIFICATIONS OF ACCOUNTS (continued)


1 J anuari 2010/1 January 2010

Sebelum
reklasifikasi/
Before
reclassifications*)
Reklasifikasi/
Reclassifications
Setelah
reklasifikasi/
After
reclassifications
Neraca Gabungan Combined Balance Sheet.
Aset Assets
Efek-efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali 240,062 (240,062) -
Securities purchased with
agreements to resell
Efek-efek yang diperdagangkan 1,526,873 (1,526,873) - Trading securities
Aset derivatif 1,420,605 (1,420,605) - Derivative assets
Aset yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi - 3,187,540) 3,187,540
Assets at fair value through
profit or loss
Wesel ekspor dengan negosiasi 537,737 (537,737) -) Export bills negotiated
Wesel ekspor - 537,737) 537,737 Export bills

Liabilitas Liabilities
Liabilitas yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi - 1,754,684) 1,754,684
Liabilities at fair value through
profit or loss
Kewajiban derivatif 1,754,684 (1,754,684) - Derivative liabilities
Utang pajak 258,157 (258,157) - Taxes payable
Liabilitas pajak kini - 201,105) 201,105 Current tax liabilities
Beban yang masih harus dibayar 873,843 (86,842) 787,001 Accrued expenses
Liabilitas lain-lain 1,903,057 57,052) 1,960,109 Other liabilities
Liabilitas imbalan pasca-kerja - 86,842) 86,842
Obligation for post-employment
benefits
Kewajiban pada kantor cabang
lain 3,500,273 (3,500,273) - Due to other branches
Liabilitas pada kantor pusat - 3,500,273) 3,500,273 Due to head office

Rekening kantor pusat Head office accounts
Keuntungan yang belum
direalisasi dari perubahan nilai
wajar efek-efek untuk tujuan
investasi yang tersedia untuk
dijual - bersih 10,325) (10,325) -)
Unrealized gain from changes in
fair value of available-for-sale
investment securities - net
Cadangan nilai wajar -) 10,325) 10,325) Fair value reserve

*) Setelah penyesuaian ke PSAK No. 50 dan PSAK No. 55
(Revisi 2006) (Catatan 31)
After transitional adjustments to PSAK No. 50 and *)
PSAK No. 55 (Note 31)



33. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
33. RESTATEMENT OF COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS

Seperti dijelaskan di catatan 3.k, Bank menyajikan
kembali laporan keuangan gabungan tahun 2010
karena adanya perubahan kebijakan akuntansi atas
taksiran kerugian dari transaksi rekening
administratif.
As discussed in Note 3.k, the Bank restated its
combined financial statements for 2010 due to change
of accounting policy for estimated losses from off-
balance sheet transactions.


2010


Dilaporkan
sebelumnya/
As previously
reported
Penyajian
kembali/
Restatements
Setelah
disajikan
kembali/
As restated

Neraca Gabungan Combined Balance Sheet
Aset Assets
Aset pajak tangguhan - bersih 164,646) (39,528) 125,118) Deferred tax assets - net

Liabilitas dan rekening kantor
pusat
Liabilities and head office
accounts
Taksiran kerugian dari transaksi
rekening administratif 98,821) (98,821) -)
Estimated losses from
off-balance sheet transactions
Laba yang belum dipindahkan ke
kantor pusat 1,046,677) 59,293) 1,105,970) Unremitted profit

Laporan Laba Rugi Gabungan Combined Income Statement
Kerugian penurunan nilai bersih (539,605) 20,373) (519,232) Net impairment losses
Beban pajak penghasilan (485,281) (8,149) (493,430) Income tax expense



THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED
CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

73



33. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN (lanjutan)
33. RESTATEMENT OF COMBINED FINANCIAL
STATEMENTS (continued)


1 J anuari 2010/1 January 2010

Dilaporkan
sebelumnya/
As previously
reported *)
Penyajian
kembali/
Restatements
Setelah
disajikan
kembali/
As restated

Neraca Gabungan Combined Balance Sheet
Aset Assets
Aset pajak tangguhan - bersih 258,353 (31,379) 226,974 Deferred tax assets - net

Liabilitas dan rekening kantor
pusat
Liabilities and head office
accounts
Taksiran kerugian dari transaksi
rekening administratif 78,448 (78,448) -
Estimated losses from
off-balance sheet transactions
Laba yang belum dipindahkan ke
kantor pusat 790,392 47,069) 837,461 Unremitted profit

*) Setelah penyesuaian ke PSAK No. 50 dan PSAK No. 55
(Revisi 2006) (Catatan 31)
After transitional adjustments to PSAK No. 50 and *)
PSAK No. 55 (Note 31)

You might also like