You are on page 1of 10

LAPORAN PENDAHULUAN KONSEP DASAR A.

PENGERTIAN Cedera kepala yaitu adanya deformitas berupa penyimpangan bentuk atau penyimpangan garis pada tulang tengkorak, percepatan dan perlambatan (accelerasi descelarasi) yang merupakan perubahan bentuk dipengaruhi oleh perubahan peningkatan pada percepatan factor dan penurunan percepatan, serta rotasi yaitu pergerakan pada kepala dirasakan juga oleh otak sebagai akibat perputaran pada tindakan pencegahan. B. PATOFISIOLOGI Otak dapat berfungsi dengan baik bila kebutuhan oksigen dan glukosa dapat terpenuhi, energi yang dihasilkan di dalam sel sel syaraf hampir seluruhnya melalui proses oksidasi. Otak tidak mempunyai cadangan oksigen, jadi kekurangan aliran darah ke otak walaupun sebentar akan menyebabkan gangguan fungsi. Demikian pula dengan kebutuhan oksigen sebagai bahan bakar metabolisme otak tidak boleh kurang dari ! mg " karena akan menimbulkan koma, kebutuhan glukosa sebanyak # " dari seluruh kebutuhan tubuh, sehingga bila kadar oksigen plasma turun sampai $! " akan terjadi gejala gejala permulaan disfungsi cerebral. %ada saat otak mengalami hipoksia, tubuh berusaha memenuhi kebutuhan oksigen melalui proses metabolisme anaerob yang dapat menyebabkan dilatasi pembuluh darah. %ada kontusio berat, hipoksia atau kerusakan otak akan terjadi penimbunan asam laktat akibat metabolisme anaerob. &al ini akan menyebabkan oksidasi metabolisme anaerob. &al ini akan menyebabkan asidosis metababolik. Dalam keadaan normal Cerebral 'lood (low (C'() adalah #! )! ml * menit +!! gr. ,aringan otak yang merupakan +# " dari cardiac output. -rauma kepala menyebabkan perubahan fungsi jantung sekuncup aktifitas atypical myocardial, perubahan tekanan .askuler dan udema paru. %erubahan otonim pada fungsi .entrikel adalah perubahan gelombang - dan % aritmia, fibrilasi atrium dan .entrikel serta takikardi. /kibat adanya perdarahan otak akan mempengaruhi tekanan .askuler, dimana penurunan tekanan .askuler akan menyebabkan pembuluh darah arteriol akan berkontraksi. %engaruh persyarafan simpatik dan parasimpatik pada pembuluh darah arteri dan arteriol otak tidak begitu besar. KLASIFIKASI CIDERA KEPALA Cidera kepala primer /kibat langsung pada mekanisme dinamik ( acceselarsi descelerasi rotasi ) yang menyebabkan gangguan pada jaringan. %ada cidera primer dapat terjadi 0 +). 1eger kepala ringan ). 2emar otak 3). 4aserasi. Cedera kepala sekunder 0 timbul gejala seperti 0 +). &ipotensi sistemik ). &iperkapnea 3). &ipokapnea 5). 6dema otak #). 7omplikasi pernapasan )). 8nfeksi komplikasi pada organ tubuh yang lain.
JENIS PERDARAHAN YANG SERING DITEMUI PADA CIDERA KEPALA :

Epidural hematoma -erdapat pengumpulan darah diantara tulang tengkorak dan duramater akibat pecahnya pembuluh darah * cabang cabang arteri meningeal media yang terdapat diantara duramater, pembuluh darah ini tidak dapat menutup

sendiri karena sangat berbahaya . Dapat terjadi dalam beberapa jam sampai + hari. 4okasi yang paling sering yaitu di lobus temporalis dan parietalis. Gejala gejalanya : +). %enurunan tingkat kesadaran ). 9yeri kepala 3). 2untah 5). &emiparese #). Dilatasi pupil ipsilateral )). %ernapasan cepat dalam kemudian dangkal ( reguler ) $). %enurunan nadi :). %eningkatan suhu Subdural hematoma -erkumpulnya darah antara duramater dan jaringan otak, dapat terjadi akut dan kronik. -erjadi akibat pecahnya pembuluh darah .ena * jembatan .ena yang biasanya terdapat diantara duramater, perdarahan lambat dan sedikit. %eriode akut dapat terjadi dalam 5: jam hari, minggu atau beberapa bulan. Gejala gejalanya 0 +). 9yeri kepala ). 'ingung 3). 2engantuk 5). 2enarik diri #). 'erfikir lambat )). 7ejang $). 6dem pupil. Perdarahan intra serebral berupa perdarahan di jaringan otak karena pecahnya pembuluh darah arteri, kapiler dan .ena. Gejala gejalanya 0 +). 9yeri kepala ). %enurunan kesadaran 3). 7omplikasi pernapasan 5). &emiplegi kontra lateral #). Dilatasi pupil )). %erubahan tanda tanda .ital Perdarahan Subarachnoid %erdarahan di dalam rongga subarachnoid akibat robeknya pembuluh darah dan permukaan otak, hampir selalu ada pada cedera kepala yang hebat. Gejala gejalanya : +). 9yeri kepala ). %enurunan kesadaran 3). &emiparese 5). Dilatasi pupil ipsilateral #). 7aku kuduk.

HUBUNGAN CEDERA KEPERAWATAN


Cedera kepala primer ;7omotio, 7ontutio, laserasi cerebral

KEPALA

TERHADAP

MUNCULNYA

MASALAH

Cedera kepala sekunder ;hipotensi, infeksi general, syok, hipertermi, hipotermi, hipoglikemi

1angguan .askuler serebral dan produksi prostaglanding dan peningkatan -87 9yeri intracerebral Dampak 4angsung Dampak -idak 4angsung

7erusakan * %enekanan sel otak local * Difus

7omotio cerebri 7ontutio cerebri 4ateratio cerebri 6dema cerebri

%enurunan /DO , <O , CO , %eningkatan katekolamin, %eningkatan /sam 4aktat

1angguan kesadaran * %enurunan 1C=

1angguan seluruh kebutuhan dasar (oksigenasi, makan, minum, kebersihan diri, rasa aman, gerak, akti.itas dll

1angguan sel glia * gangguan polarisasi

7ejang

>esiko trauma

ASUHAN KEPERAWATAN 1. Pengka !an a. %engumpulan data klien baik subyektif maupun obyektif pada gangguan sistem persyarafan sehubungan dengan cedera kepala tergantung pada bentuk, lokasi, jenis injuri dan adanya komplikasi pada organ .ital lainnya. b. 8dentitas klien dan keluarga ( penanngungjawab ) 0 nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, status perkawinan, alamat golongan darah, penghasilan, hubungan klien dengan penanggungjawab. c. >iwayat kesehatan -ingkat kesadaran * 1C= ? +#, con.ulsi, muntah, takipnea, sakit kepala, wajah simetris atau tidak, lemah, luka di kepala, paralise, akumulasi secret pada saluran pernapasan, adanya li@uor dari hidung dan telinga serta kejang. >iwayat penyakit dahulu barulah diketahui dengan baik yang berhubungan dengan sistem persyarafan maupun penyakit sistem sistem lainnya, demikian pula riwayat penyakit keluarga yang mempunyai penyakit menular. ". PEMERIKSAAN FISIK a. Aktifitas / istirahat = 0 4emah, lelah, kaku dan hilang keseimbangan O 0 %erubahan kesadaran, letargi, hemiparese, guadriparese,goyah dalam berjalan ( ataksia ), cidera pada tulang dan kehilangan tonus otot. b. Sirkulasi O 0 -ekanan darah normal atau berubah, nadi bradikardi, takhikardi dan aritmia. c. Integritas ego = 0 %erubahan tingkah laku * kepribadian O 0 2udah tersinggung, bingung, depresi dan impulsi.e d. Eliminasi O 0 bab * bak inkontinensia * disfungsi. e. Makanan / cairan = 0 2ual, muntah, perubahan selera makan O 0 2untah (mungkin proyektil), gangguan menelan (batuk, disfagia). f. pendengaran, euro sensori 0 perubahan penglihatan, diplopia, gangguan = 0 7ehilangan kesadaran sementara, .ertigo, tinitus, kehilangan pengecapan * pembauan.

O 0 %erubahan kesadara, koma. %erubahan status mental (orientasi, kewaspadaan, atensi dan kinsentarsi) perubahan pupil (respon terhadap cahaya), kehilangan penginderaan, pengecapan dan pembauan serta pendengaran. %ostur (dekortisasi, desebrasi), kejang. =ensiti.e terhadap sentuhan * gerakan. g. yeri / rasa nyaman = 0 =akit kepala dengan intensitas dan lokai yang berbeda. O 0 Aajah menyeringa, merintih. h. !e"irasi O 0 %erubahan pola napas ( apnea, hiper.entilasi ), napas berbunyi, stridor , ronchi dan wheeBing. i. #eamanan = 0 -rauma * injuri kecelakaan O 0 (raktur dislokasi, gangguan penglihatan, gangguan >O2, tonus otot hilang kekuatan paralysis, demam,perubahan regulasi temperatur tubuh. j. Intensitas sosial O 0 /fasia, distarsia e. PEMERIKSAAN PENUNJANG +) $%& Scan ' dengan tan"a kontras # 2engidentifikasi luasnya lesi, perdarahan, determinan, .entrikuler dan perubahan jaringan otak. b. M!I Digunakan sama dengan C- =can dengan atau tanpa kontras radioaktif. c. $erebral Angiogra"hy 2enunjukkan anomaly sirkulasi serebral seperti 0 perubahan jaringan otak sekunder menjadi edema, perdarahan dan trauma. d. Serial EEG Dapat melihat perkembangan gelombang patologis. e. ( !ay 2endeteksi perubahan struktur tulang ( fraktur ) perubahan struktur garis ( perdarahan * edema ), fragmen tulang. f. )AE! 2engoreksi batas fungsi korteks dan otak kecil.

g. *E% 2endeteksi perubahan aktifitas metabolisme otak. h. $+S 4umbal punksi 0 dapat dilakukan jika diduga terjadi perdarahan subarachnoid. i. A)Gs 2endeteksi keradangan .entilasi atau j. #adar elektrolit 6ntuk mengoreksi keseimbangan elektrolit sebagai peningkatan tekanan intrakranial. k. Screen Toxicologi 6ntuk mendeteksi pengaruh obat sehingga menyebabkan penurunan kesadaran. $. PENATALAKSANAAN Konservatif : ; ; ; 'edres total %emberian obat obatan Obser.asi tanda yanda .ital ( 1C= dan tingkat kesadaran). masalah pernapasan ( oksigenisasi ) jika terjadi peningkatan tekanan intra cranial.

Be%e&a'a "!agn()a 'e&a*a+an ,ang "a'a+ "!%-a+ -n+-k 'a)!en "engan .e"e&a ke'a/a a"a/a0 :
T!"ak e$ek+!$n,a '(/a na'a) )e0-%-ngan "engan "e'&e)! 'a"a '-)a+ na'a) "! (+ak.

%ujuan : 2empertahankan pola napas yang efektif melalui .entilator. #riteria e,aluasi : %enggunaan otot bantu napas tidak ada, sianosis tidak ada atau tanda;tanda hipoksia tidak ada dan gas darah dalam batas;batas normal. !encana tindakan : &itung pernapasan pasien dalam satu menit. pernapasan yang cepat dari pasien dapat menimbulkan alkalosis respiratori dan pernapasan lambat meningkatkan tekanan %a Co dan menyebabkan asidosis respiratorik. Cek pemasangan tube, untuk memberikan .entilasi yang adekuat dalam pemberian tidal .olume. Obser.asi ratio inspirasi dan ekspirasi pada fase ekspirasi biasanya C lebih panjang dari inspirasi, tapi dapat lebih panjang sebagai kompensasi terperangkapnya udara terhadap gangguan pertukaran gas. %erhatikan kelembaban dan suhu pasien keadaan dehidrasi dapat mengeringkan sekresi * cairan paru sehingga menjadi kental dan meningkatkan resiko infeksi.

Cek selang .entilator setiap waktu (+# menit ), adanya obstruksi dapat menimbulkan tidak adekuatnya pengaliran .olume dan menimbulkan penyebaran udara yang tidak adekuat. =iapkan ambu bag tetap berada di dekat pasien, membantu membarikan .entilasi yang adekuat bila ada gangguan pada .entilator.

T!"ake$ek+!$n,a ke%e&)!0an a/an na'a) )e0-%-ngan "engan 'en-1'-kan )'-+-1.

%ujuan : 2empertahankan jalan napas dan mencegah aspirasi #riteria E,aluasi : =uara napas bersih, tidak terdapat suara sekret pada selang dan bunyi alarm karena peninggian suara mesin, sianosis tidak ada. !encana tindakan : 7aji dengan ketat (tiap +# menit) kelancaran jalan napas. Obstruksi dapat disebabkan pengumpulan sputum, perdarahan, bronchospasme atau masalah terhadap tube. D.aluasi pergerakan dada dan auskultasi dada (tiap + jam ). %ergerakan yang simetris dan suara napas yang bersih indikasi pemasangan tube yang tepat dan tidak adanya penumpukan sputum. 4akukan pengisapan lendir dengan waktu kurang dari +# detik bila sputum banyak. %engisapan lendir tidak selalu rutin dan waktu harus dibatasi untuk mencegah hipoksia. 4akukan fisioterapi dada setiap jam. 2eningkatkan .entilasi untuk semua bagian paru dan memberikan kelancaran aliran serta pelepasan sputum.
Gangg-an 'e&$-)! a&!ngan (+ak )e0-%-ngan "engan -"e1 (+ak

%ujuan : 2empertahankan dan memperbaiki tingkat kesadaran fungsi motorik. #riteria hasil : -anda;tanda .ital stabil, tidak ada peningkatan intrakranial. !encana tindakan : +. 2onitor dan catat status neurologis dengan menggunakan metode 1C=. >asional 0 >efleks membuka mata menentukan pemulihan tingkat kesadaran. >espon motorik menentukan kemampuan berespon terhadap stimulus eksternal dan indikasi keadaan kesadaran yang baik. >eaksi pupil digerakan oleh saraf kranial oculus motorius dan untuk menentukan refleks batang otak. %ergerakan mata membantu menentukan area cedera dan tanda awal peningkatan tekanan intracranial adalah terganggunya abduksi mata. . 2onitor tanda;tanda .ital tiap 3! menit. %eningkatan sistolik dan penurunan diastolik serta penurunan tingkat kesadaran dan tanda;tanda peningkatan tekanan intrakranial. /danya pernapasan yang irreguler indikasi terhadap adanya peningkatan metabolisme sebagai reaksi terhadap infeksi. 6ntuk mengetahui tanda;tanda keadaan syok akibat perdarahan. 3. %ertahankan posisi kepala yang sejajar dan tidak menekan. %erubahan kepala pada satu sisi dapat menimbulkan penekanan pada .ena jugularis dan menghambat aliran darah otak, untuk itu dapat meningkatkan tekanan intrakranial. 5. &indari batuk yang berlebihan, muntah, mengedan, pertahankan pengekuaran urin dan hindari konstipasi yang berkepanjangan. Dapat mencetuskan respon otomatik penngkatan intrakranial. #. Obser.asi kejang dan lindungi pasien dari cedera akibat kejang.

7ejang terjadi akibat iritasi otak, hipoksia, dan kejang dapat meningkatkan tekanan intrakrania. ). 'erikan oksigen sesuai dengan kondisi pasien. Dapat menurunkan hipoksia otak. $. 'erikan obat;obatan yang diindikasikan dengan tepat dan benar (kolaborasi). 2embantu menurunkan tekanan intrakranial secara biologi * kimia seperti osmotik diuritik untuk menarik air dari sel;sel otak sehingga dapat menurunkan udem otak, steroid (deCametason) untuk menurunkan inflamasi, menurunkan edema jaringan. Obat anti kejang untuk menurunkan kejang, analgetik untuk menurunkan rasa nyeri efek negatif dari peningkatan tekanan intrakranial. /ntipiretik untuk menurunkan panas yang dapat meningkatkan pemakaian oksigen otak.
Keterbatasan aktifitas sehubungan dengan penurunan kesadaran (soporos coma !

%ujuan : 7ebutuhan dasar pasien dapat terpenuhi secara adekuat. #riteria hasil : 7ebersihan terjaga, kebersihan lingkungan terjaga, nutrisi terpenuhi sesuai dengan kebutuhan, oksigen adekuat. !encana %indakan : 'erikan penjelasan tiap kali melakukan tindakan pada pasien. %enjelasan dapat mengurangi kecemasan dan meningkatkan kerja sama yang dilakukan pada pasien dengan kesadaran penuh atau menurun. 'eri bantuan untuk memenuhi kebersihan diri. 7ebersihan perorangan, eliminasi, berpakaian, mandi, membersihkan mata dan kuku, mulut, telinga, merupakan kebutuhan dasar akan kenyamanan yang harus dijaga oleh perawat untuk meningkatkan rasa nyaman, mencegah infeksi dan keindahan. 'erikan bantuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan. 2akanan dan minuman merupakan kebutuhan sehari;hari yang harus dipenuhi untuk menjaga kelangsungan perolehan energi. Diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien baik jumlah, kalori, dan waktu. ,elaskan pada keluarga tindakan yang dapat dilakukan untuk menjaga lingkungan yang aman dan bersih. 7eikutsertaan keluarga diperlukan untuk menjaga hubungan klien ; keluarga. %enjelasan perlu agar keluarga dapat memahami peraturan yang ada di ruangan. 'erikan bantuan untuk memenuhi kebersihan dan keamanan lingkungan. 4ingkungan yang bersih dapat mencegah infeksi dan kecelakaan.
Kecemasan keluarga sehubungan keadaan "ang kritis pada pasien.

%ujuan : 7ecemasan keluarga dapat berkurang #riteri e,aluasi : Dkspresi wajah tidak menunjang adanya kecemasan 7eluarga mengerti cara berhubungan dengan pasien %engetahuan keluarga mengenai keadaan, pengobatan dan tindakan meningkat. !encana tindakan : 'ina hubungan saling percaya.

6ntuk membina hubungan terpiutik perawat ; keluarga. Dengarkan dengan aktif dan empati, keluarga akan merasa diperhatikan. 'eri penjelasan tentang semua prosedur dan tindakan yang akan dilakukan pada pasien. %enjelasan akan mengurangi kecemasan akibat ketidaktahuan. 'erikan kesempatan pada keluarga untuk bertemu dengan klien. 2empertahankan hubungan pasien dan keluarga. 'erikan dorongan spiritual untuk keluarga. =emangat keagamaan dapat mengurangi rasa cemas dan meningkatkan keimanan dan ketabahan dalam menghadapi krisis. %otensial gangguan integritas kulit sehubungan dengan immobilisasi, tidak adekuatnya sirkulasi perifer. -ujuan 0 1angguan integritas kulit tidak terjadi >encana tindakan 0 7aji fungsi motorik dan sensorik pasien dan sirkulasi perifer untuk menetapkan kemungkinan terjadinya lecet pada kulit. 7aji kulit pasien setiap : jam 0 palpasi pada daerah yang tertekan. 'erikan posisi dalam sikap anatomi dan gunakan tempat kaki untuk daerah yang menonjol. 1anti posisi pasien setiap jam %ertahankan kebersihan dan kekeringan pasien 0 keadaan lembab akan memudahkan terjadinya kerusakan kulit. 2assage dengan lembut di atas daerah yang menonjol setiap jam sekali. %ertahankan alat;alat tenun tetap bersih dan tegang. 7aji daerah kulit yang lecet untuk adanya eritema, keluar cairan setiap : jam. 'erikan perawatan kulit pada daerah yang rusak * lecet setiap 5 ; : jam dengan menggunakan & O .

DAFTAR PUTAKA /sikin E. (+FF+). =imposium 7eperawatan %enderita Cidera kepala %enatalaksanaan %enderita dengan /lat 'antu 9apas. (,akarta). Doenges. 2. D. (+F:F). #ursing Care Plan. $uidelines %or Planning Patient Care ( nd ). %hiladelpia, (./. Da.is Company &arsono. (+FF3) Kapita Selekta #eurologi. 1ajah 2ada 6ni.ersity %ress. Gogyakarta. 7ariasa 8 2ade. (+FF$). &suhan Kepera'atan Pada Klien (engan Cedera Kepala . (akultas 8lmu 7eperawatan 6ni.ersitas 8ndonesia. ,akarta. 4ongH 'C and %hipps A,. (+F:##. E))en)!a/ ($ Me"!.a/ S-&g!.a/ N-&)!ng 0 / 9ursing process /pproach =t. C<. 2osby Company. -abrani. (+FF:). &genda $a'at (arurat. %enerbit /lumni. 'andung.

You might also like