You are on page 1of 26

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Umum tentang nyamuk Aedes spp Aedes spp merupakan Spesies nyamuk yang terdiri

dari Aedes aegypti dan Aedes albopiktus yang hidup di daerah tropis dan merupakan
Universitas Sumatera Utara

vektor utama penyakit demam berdarah yang hidup aktif di siang hari dan lebih senang mengisap darah manusia, biasanya ketahanan hidup Spesies ini tergantung pada ketinggian permukaan laut dan tidak di temukan di daerah dengan ketinggian lebih dari 1000 m diatas permukaan laut (djunaedy, 2006). empat perindukan Aedes spp adalah di dalam rumah dan diluar rumah, nyamuk Aedes aegypti biasa aktif di dalam rumah biasanya hinggap dibaju ! baju yang bergantungan dan berada di tempat yang gelap seperti di ba"ah tempat tidur, dan mempunyai #iri pada tubuhnya tampak ber#ak hitam putih bila di lihat dengan ka#a pembesar di sisi kanan kiri punggungnya tampak dua garis ber"arna putih, suka bertelur di air yang bersih seperti di tempayan, bak mandi, vas bunga segar yang berisi air dan lain nya dan menetas di dinding bejana air, telur ( jentik ) nyamuk Aedes aegypti bisa bertahan 2!$ bulan. Sedangkan nyamuk Aedes albopiktus biasanya aktif di luar rumah dan banyak terdapat di kebun ( pekarangan rumah) misalnya pada kaleng!kaleng bekas,botol plastik, ban mobil bekas, tempurung dan pelepah kelapa, bambu pagar dan lain nya yang menampung air hujan di halaman rumah. %irinya hampir sama dengan nyamuk Aedes aegypti bila di lihat dengan ka#a pembesar

Universitas Sumatera Utara

( mikroskop ) tampak di medium punggung nya ada garis putih, "aktu menggigit nya juga sama pada pagi dan sore hari (&esuma hadi, 200'). (enularan penyakit dilakukan oleh nyamuk betina karena hanya nyamuk betina yang mengisap darah. )iasanya nyamuk betina men#ari mangsanya pada siang hari, aktivitas menggigit biasanya mulai pagi sampai petang hari, dengan 2 pun#ak aktivitas antara pukul 0*.00!1$.00 dan antara jam 1+.00!1,.00. -al itu dilakukannya untuk memperoleh asupan protein yang diperlukannya untuk Aedes spp memproduksi telur. .yamuk jantan tidak membutuhkan darah, dan memperoleh energi dari nektar bunga ataupun tumbuhan, /enis ini menyenangi area yang gelap dan lembab (0junaedi, 2006). 2.1.1. Klasifikasi Nyamuk Aedes spp Aedes spp pengebarannya sangat luas, meliputi hampir semua daerah tropis di seluruh dunia. Sebagai pemba"a virus dengue, Aedes aegypti merupakan pemba"a utama (primary vektor) dan bersama Aedes albopictus men#iptakan siklus persebaran dengue di desa dan di kota. 1engingat keganasan penyakit 0emam )erdarah 0engue masyarakat harus mampu mengenali dan mengetahui #ara 2 #ara mengendalikan jenis nyamuk ini untuk membantu mengurangi persebaran penyakit 0emam )erdarah 0engue(0)0) (3ikipedia, 200*). &edudukan nyamuk Aedes spp dalam klasifikasi he"an adalah sebagai berikut4 5ilum &elas 4 6rthropoda 4 7nse#ta

Universitas Sumatera Utara

)angsa Suku 1arga Spesies

4 0iptera 4 %uli#idae 4 6edes 4 Aedes spp (8andahusada, dkk, 2000).

2.1.2 Morfologi Nyamuk Aedes spp .yamuk Aedes spp biasanya berukuran lebih ke#il jika dibandingkan dengan ukuran nyamuk rumah (Culex quinquefasciatus). elur Aedes spp mempunyai dinding

bergaris!garis dan membentuk bangunan menyerupai gambaran kain kasa. Sedangkan larva Aedes spp .yamuk Aedes spp de"asa memiliki ukuran sedang, dengan tubuh ber"arna hitam ke#oklatan. ubuh dan tungkainya ditutupi sisik dengan garis!garis putih keperakan seperti gambar diba"ah ini (8ambar 1. Spesies .yamuk Aedes aegypti dan 8ambar 2. Spesies .yamuk Aedes albopictus).

8ambar 1. .yamuk Aedes aegypti 8ambar 2. .yamuk Aedes albopictus

Universitas Sumatera Utara

0i bagian punggung tubuhnya tampak dua garis melengkung vertikal di bagian kiri dan kanan yang menjadi #iri dari Spesies ini. Sisik!sisik pada tubuh nyamuk pada umumnya mudah rontok atau terlepas sehingga menyulitkan identifikasi pada nyamuk tua. 9kuran dan "arna nyamuk ini sering kali berbeda antar populasi, tergantung dari kondisi lingkungan dan nutrisi yang diperoleh nyamuk selama perkembangan. .yamuk jantan umumnya lebih ke#il dari nyamuk betina dan terdapat rambut!rambut tebal pada antena nyamuk jantan. &edua #iri ini dapat diamati dengan mata telanjang (8andahusada, dkk, 2000). 2.1. . Siklus !i"u# Nyamuk Aedes spp Spesies ini mengalami metamorfosis yang sempurna. .yamuk betina meletakkan telur di atas permukaan air dalam keadaan menempel pada diding tempat permukaannya. Seekor nyamuk betina dapat meletakkan rata!rata sebanyak 100 butir telur tiap kali bertelur, setelah kira!kira dua hari baru menetas menjadi larva, lalu mengadakan pengelupasan kulit sebanyak : kali, tumbuh menjadi pupa dan untuk menjadi de"asa memerlukan "aktu kira!kira '!10 hari (8andahusada, dkk, 2000). ;ebih jelasnya dapat dilihat pada 8ambar $ diba"ah ini.

8ambar $. Siklus hidup .yamuk Aedes spp Sumber. www.pusdiknakes.or.id

Universitas Sumatera Utara

1. Stadium telur
elur .yamuk Aedes spp ber"arna gelap, berbentuk oval biasanya telur diletakkan diatas permukaan air satu! persatu dalam keadaan menempel pada dinding tempat perindukannya. Seekor nyamuk betina dapat meletakkan rata!rata sebanyak 100 butir telur tiap kali bertelur. elur dapat bertahan hidup dalam "aktu yang #ukup lama ditempat yang kering tanpa air dapat bertahan berbulan!bulan pada suhu 2 0%! :20% .amun bila air #ukup tersedia, telur!telur itu biasanya menetas 2!$ hari sesudah diletakkan ( Sembel , 200' ).

2. Stadium ;arva
Stadium larva ini sering juga disebut jentik dan berlangsung +!, hari, perkembangan larva tergantung pada temperatur air, kepadatan larva, dan tersedianya makanan, larva nyamuk hidup dengan memakan organisme!organisme ke#il. ;arva akan mati pada suhu diba"ah 10 0% dan diatas suhu $60% ;arva Aedes spp memiliki kepala yang #ukup besar serta torak dan abdomen yang #ukup jelas. 9ntuk mendapatkan oksigen biasanya larva menggantungkan dirinya agak tegak lurus pada permukaan air. &ebanyakan larva nyamuk menyaring mikroorganisme dan fartikelfartikel lainnya dalam air, biasanya larva melakukan pergantian kulit empat kali (Sembel, 200').

1. Stadium (upa
Sesudah mele"ati pergantian kulit keempat, maka terjadi pupasi. (upa berbentuk agak pendek, tidak memerlukan makanan, tetapi tetap aktif bergerak dalam air terutama bila diganggu. )ila perkembangan pupa sudah sempurna, yaitu sesudah 2

Universitas Sumatera Utara

atau $ hari berkisar 2,0% ! $20% umum nya nyamuk jantan menetas terlebih dahulu dari nyamuk betina, maka kulit pupa pe#ah dan nyamuk de"asa keluar serta terbang (Sembel, 200'). :. Stadium de"asa (ada stadium de"asa nyamuk yang keluar dari pupa menjadi nyamuk jantan dan nyamuk betina dengan perbandingan 1 4 1. .yamuk de"asa yang baru keluar dari pupa berhenti sejenak diatas permukaan air untuk mengeringkan tubuhnya terutama sayap!sayapnya sesudah mampu mengembangkan sayapnya, nyamuk de"asa akan segera ka"in dan nyamuk betina yang telah dibuahi akan men#ari makan dalam "aktu 2:!$ 6 jam kemudian. 0arah merupakan sumber protein terpenting untuk mematang kan telurnya. 9mur nyamuk de"asa dipengaruhi aktifitas produksi dan jumlah makanan. .yamuk Aedes spp de"asa rata!rata dapat hidup selama 10 hari sedangkan di laboratorium men#apai umur 2 bulan, Aedes spp mampu terbang sejauh 2 kilometer, "alaupun umumnya jarak terbangnya pendek yaitu kurang lebih :0 meter dan maksimal 100 meter.

2.1.$. Pengen"alian %ektor nyamuk 2.1.$.1. Pengertian #engen"alian %ektor (engendalian vektor adalah semua usaha yang dilakukan untuk menurunkan atau menekan populasi vektor pada tingkat yang tidak membahayakan kesehatan masyarakat.(engendalian vektor penyakit sangat diperlukan bagi beberapa ma#am penyakit karena berbagai alasan (Soemirat, 200,).

Universitas Sumatera Utara

2.1.$.2. Pengen"alian lingkungan & environmental control ) (engendalian dilakukan dengan #ara mengelola lingkungan ( environmental managemen),yaitu memodifikasi atau memanipulasi lingkungan, sehingga

terbentuk lingkungan yang tidak #o#ok (kurang baik) yang dapat men#egah atau membatasi perkembangan vektor.

a. 1odifikasi lingkungan yaitu 4


%ara ini paling aman dan tidak merusak keseimbangan alam dan tidak men#emari lingkungan, tetapi harus dilakukan terus menerus.misalnya 4 pengaturan sistem irigasi, penimbunan tempat!tempat yang dapat menampung air dan tempat!tempat pembuangan sampah, pengaliran air yang menggenang.

b. 1anipulasi lingkungan yaitu 4


%ara ini berkaitan dengan pembersihan atau pemeliharaan sarana fisik yang sudah ada supaya tidak terbentuk tempat!tempat perindukan atau tempat istirahatan serangga. 1isalnya 4 membuang atau men#abut tumbuhan air yang tumbuh di kolam atau ra"a. 2.1.$. . Pengen"alian 'ektor Se(ara Kimia 7nsekstisida se#ara umum adalah senya"a kimia yang digunakan untuk membunuh serangga pengganggu atau hanya untuk menghalau serangga saja (repellent). &elebihan #ara pengendalian ini ialah dapat dilakukan dengan segera,meliputi daerah yang luas,sehingga dapat menekan populasi serangga dalam "aktu yang singkat.&ekurangannya #ara pengendalian ini hanya bersifat sementara

Universitas Sumatera Utara

dapat menimbulkan pen#emaran lingkungan, kemungkinan timbulnya resistensi dan mengakibatkan matinya beberapa pemangsa. Selain itu yang perlu diperhatikan mengenai Spesies serangga yang akan dikendalikan, ukuran, susunan badannya, stadium sistem pernafasan, bentuk mulut, habitat dan perilaku serangga de"asa termasuk kebiasaan makannya. 2.1.$.$. Se(ara mekanis (engendalian se#ara mekanis yang bisa dilakukan adalah pemasangan kelambu dan pemasangan pelengkap nyamuk baik menggunakan #ahaya, lem atau raket pemukul. %ara yang hingga saat ini masih dianggap paling tepat untuk mengendalikan mengendalikan dikampanyekan penyebaran populasi di dan penyakit demam berdarah adalah yang dengan sering dan

penyebaran adalah

vektor.

(rogram

7ndonesia

$1<1

menguras,

mengubur,

telungkupkan ("ikipedia, 200*). yaitu 4

1) 1enguras bak mandi, untuk memastikan tidak adanya larva nyamuk yang
berkembang di dalam air dan tidak ada telur yang melekat pada dinding bak mandi.

2) 1enutup tempat penampungan air sehingga tidak ada nyamuk yang


memiliki akses ke tempat itu untuk bertelur.

$) 1engubur barang bekas sehingga tidak dapat menampung air hujan dan
dijadikan tempat nyamuk bertelur.

Universitas Sumatera Utara

2.1.$.). Se(ara Biologi (engendalian biologis antara lain adalah dengan memperbanyak pemangsa dan parasit sebagai musuh alami bagi serangga, dapat dilakukan pengendalian serangga yang menjadi vektor atau hospes perantara. )eberapa jenis ikan sebagai pemangsa yang dapat mengendalikan nyamuk vektor stadium larva adalah ikan kepala timah, ikan gabus. )eberapa #ara alternatif pernah di#oba untuk mengendalikan vektor dengue ini, antara lain mengintroduksi musuh alamiahnya yaitu larva nyamuk Toxorhyncites spp. (redator larva Aedes spp ini ternyata kurang efektif dalam mengurangi penyebaran virus dengue. (enggunaan insektisida yang berlebihan tidak dianjurkan, karena sifatnya yang tidak spesifik sehingga akan membunuh berbagai jenis serangga lain yang bermanfaat se#ara ekologis (8andahusada, 2000).

2.1.). Su*u &tem#eratur+ .yamuk Aedes spp de"asa hidup pada suhu 60%!$ 60%. Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat mempengaruhi kelangsungan hidup serta populasi nyamuk di lingkungan. Suhu minimum adalah 1+ 0%, suhu optimum 2+0%, suhu maksimum :+0% (0epkes =7, 200:).

2.1.,. Kelem-a-an &elembaban udara sangat mendukung dalam kelangsungan hidup nyamuk mulai dari telur, larva, pupa hingga de"asa. &elembaban yang dibutuhkan oleh nyamuk untuk kelangsungan hidupnya adalah 60> ! *0> (0epkes =7, 200+).

Universitas Sumatera Utara

2.2. Tinjauan Umum Tentang Insektisi"a Na-ati 2.2.1. Pengertian Insektisi"a Na-ati Se#ara umum insektisida nabati di artikan sebagai suatu insektisida yang bahan dasarnya berasal dari tumbuhan.7nsektisida nabati relatif mudah di buat dengan kemampuan dan pengetahuan terbatas, oleh karena terbuat dari bahan alami nabati. (enggunaan insektisida nabati dimaksutkan bukan untuk meninggalkan dan menganggap tabu penggunaan insektisida sintetis, hanya merupakan suatu #ara alternatif dengan tujuan agar pengguna tidak hanya tergantung kepada insektisida sintetis. ujuan lainnya adalah agar penggunaan insektisida sintetis dapat di

minimalkan sehingga lingkungan yang di akibatkannya pun diharapkan dapat di kurangi pula (&ardinan, 200:). 7nsektisida nabati mempunyai kelompok metabolit sekunder yang

mengandung beribu!ribu senya"a bioaktif seperti alkaloid, fenolik, dan ?at kimia sekunder lainnya. Senya"a bioaktif yang terdapat pada tanaman dapat di mamfaatkan seperti layaknya insektisida sintetik. (erbedaannya adalah bahan aktif pada insektisida nabati disintesa dari tumbuhan dan jenisnya bisa lebih dari satu ma#am (#ampuran ). )agian tumbuhan seperti daun, bunga, buah, biji, kulit dan batang dan sebagainya dapat digunakan dalam bentuk utuh, bubuk ataupun ekstraksi (dengan air ataupun pelarut organik). 7nsektisida nabati merupakan bahan alami, bersifat mudah terurai di alam (biodegradable) sehingga tidak men#emari lingkungan dan relatif aman bagi manusia maupun ternak karena residunya mudah hilang (.aria, 200+).
Universitas Sumatera Utara

2.2.2. Pem-uatan Insektisi"a Na-ati %ara pembuatan insektisida nabati dari berbagai jenis tumbuhan tidak dapat di jelaskan se#ara khusus atau distandarisasi karena memang sifatnya tidak berlaku se#ara umum. (embuantan insektisida nabati dapat di lakukan se#ara sederhana atau se#ara laboratorium. %ara sederhana (jangka pendek) dapat di lakukan dengan penggunaan ekstrak sesegera mungkin setelah pembuatan ekstrak di lakukan. %ara laboratorium (jangka panjang) biasanya di lakukan oleh tenaga ahli yang sudah terlatih hal tersebut menyebabkan produk insektisida nabati menjadi mahal. -asil kemasannya memungkinkan untuk disimpan relatif lama. 9ntuk menghasilkan bahan insektisida nabati dapat di lakukan teknik sebagai berikut4

1. (enggerusan, penumbukan atau pengepresan untuk mengahasilkan


produk berupa tepung, abu atau pasta.

2. =endaman untuk produk ekstrak. $. @kstraksi dengan menggunakan bahan kimia pelarut disertai perlakuan
khusus oleh tenaga yang terampil dan dengan peralatan yang khusus. 2.2. . Keunggulan "an Kelema*an Insektisi"a Na-ati (enggunaan insektisida nabati memiliki keunggulan dan kelemahan yaitu sebagai berikut (.aria, 200+) 4

Universitas Sumatera Utara

I. Keunggulan

1. 7nsektisida nabati tidak atau hanya sedikit meninggalkan residu pada


komponen lingkungan dan bahan makanan sehingga dianggap lebih aman dari pada insektisida sintetisAkimia.

2. Bat pestisidik dalam insektisida nabati lebih #epat terurai di alam


sehingga tidak menimbulkan resistensi pada sasaran.

$. 0apat dibuat sendiri dengan #ara yang sederhana. :. )ahan membuat insektisida nabati dapat disediakan di sekitar rumah. +. Se#ara ekonomi tentunya akan mengurangi biaya pembelian insektisida.
II. Kelema*an Selain keunggulan insektisida nabati, tentunya kita tidak dapat mengesampingkan beberapa kelemahan pemakaian insektisida nabati tersebut kelemahanya antara lain 4

1. 5rekuensi penggunaan inssektisida nabati lebih tinggi di banding kan


dengan insektisida sintesis. ingginya frekuensi penggunaan insektisida nabati adalah karena sifatnya yang mudah terurai di lingkungan sehingga harus lebih sering di aplikasikan.

2. 7nsektisida nabati memiliki bahan aktif yang kompleks ( multiple


activeingredient ) dan kadang kala tidak dapat di deteksi.

$.

anaman insektisida nabati yang sama, tetapi tumbuh di tempat yang berbeda. 7klim berbeda, jenis tanah berbeda, umur tanaman berbeda, dan

Universitas Sumatera Utara

"aktu panen yang berbeda mengakibatkan bahan aktifnya menjadi sangat bervariasi. 2.2.$. .ara masuk insektisi"a 1enurut #ara masuk insektisida ke dalam tubuh serangga dapat dibagi menjadi tiga kelompok sebagai berikut ( 8andahusada, 2000) 4

1. =a#un lambung (ra#un perutAstomach poison)


=a#un lambung atau ra#un perut adalah insektisida yang membunuh serangga sasaran dengan #ara masuk melalui mulut ke organ pen#ernaan melalui makanan yang di makan serangga dan menggigit mengisap diserap oleh dinding usus kemudian ditranslokasikan ke tempat sasaran yang mematikan sesuai dengan jenis bahan aktif insektisida misalkan manuju ke pusat syaraf serangga menuju ke organ!organ resppirasi mera#uni sel!sel lambung dan sebagainya. Cleh, karena itu serangga harus memakan tanaman yang sudah di semprot insektisida yang mengandung residu dalam jumlah yang #ukup untuk membunuh.

2. =a#un kontak ( contact poisons )


=a#un kontak adalah insektisida yang masuk dalam tubuh seraangga melalui kulit atau langsung mangenai mulut serangga, serangga akan mati apabila bersinggungan langsung (kontak) dengan insektisida tersebut. &ebanyakan ra#un kontak juga berperan sebagai ra#un perut.

Universitas Sumatera Utara

$. =a#un pernafasan ( fumigants ) =a#un pernafasan adalah insektisida yang masuk melalui sistem pernafasan serangga sasaran akan mati bila menghirup insektisida dalam jumlah yang #ukup. &ebanyakan ra#un pernafasan berupa gas, asap, maupun uap dari insektisida #air. 2.2.). Toksisitas Insektisi"a 0alam mengukur oksisitas 7nsektisida dikenal istilah ;0+0, ;%+0, @0+0, =;+0, @%+0, dan ;1 dengan penjelasan sebagai berikut4

Universitas Sumatera Utara

Ta-el 2.1. /aftar Istila* Toksisitas

Universitas Sumatera Utara

2. . Tinjauan umum tentang "urian & Durio zibethinus Murr) 0urian memiliki nama latin ( urio !ibethinus "urr), tanaman 0urian pada mulanya diperkirakan sebagai tumbuhan liar dan merupakan tanaman yang serbaguna, batang nya bisa jadi bahan bangunan dan kayu bakar, buahnya memiliki nilai ekonomis yang lumayan tinggi, aroma buah durian sangat khas dan harum, rasanya sangat enak dan le?at. 3atak pohon durian tidak mau mengalah dengan pohon!pohon di sekitarnya, pohon durian memiliki kemampuan mengejar matahari, karena tidak berhenti meninggi, ketinggian pohon durian bisa men#apai +0 meter, mempunyai bunga berbentuk mangkok bermahkota + helai, dan mempunyai benang sari berkisar $!12 buah. (ada dasar bunga terdapat bakal buah yang berbentuk oval yang terdiri dari + kelopak, bagian luarnya berbulu halus, rapat dan ber"arna putih perak. Sedangkan buahnya ada yang berbentuk agak bulat, ada juga yang lonjong. 8aris tengah tengah buah antara 10!2+ #m. &ulit buahnya berduri, ada yang berduri run#ing panjang dan rapat, ada pula yang run#ing pendek renggang. /ika buah 0urian di belah maka di dalamnya terdapat ruang!ruang atau rongga yang jumlahnya rata!rata +, setiap ruangnya berisi daging buah yang berbiji jumlahnya beragam antara 2!+ buah. 3arna daging buah durian berma#am!ma#am, tergantung jenisnyaD ada yang putih, kuning mudah, krem, agak kemerahan, dan beberapa lagi lainnya, 0urian sangat banyak jenisnya, yang #ukup popular kira!kira ada 6 jenis yaitu4

Universitas Sumatera Utara

1. 0urian biasa (

urio !ibethinus murr ).

2. 0urian ;ai ( urio #ute$ensis ) $. 0urian kerantongan ( urio %xlevanus ). :. 0urian abelak ( urio &raveolens ). +. 0urian ;ahong ( urio uleis ). 6. 0urian 1onyet ( urio &randiflorus ).
0ari ke enam 0urian itu yang paling banyak di budidayakan masyarakat khususnya masyarakat pedesaan adalah 0urian )iasa ( urio 'ibethinus murr). /enis ini juga menyebar di berbagai "ilayah baik di 7ndonesia maupan luar negeri. (Suhaeni,200,). 0aun dan akar durian digunakan sebagai antipiretik dan daun durian yang dihan#urkan dapat juga digunakan untuk pasien yang demam yaitu dengan #ara diletakkan di atas dahi. )agi orang yang mempunyai tekanan darah tinggi dianjurkan agar menghindari buah durian karena dapat meningkatkan tekanan darah, sedangkan kulit durian dapat digunakan sebagi penolak nyamuk (3idarto200,). 0i 7ndonesia tanaman 0urian memiliki beberapa nama antara lain nama daerah durian yaitu 4 6#eh )atak Sunda /a"a 1adura 4 deureuyan 4 drotong 4 kadu 4 duren 4 dhurin

Universitas Sumatera Utara

0ayak )ali 8orontalo 1akasar

4 dahuyan 4 dure 4 duria 4 durian (6nonimous, 200,).

2. .1. /ata -otani Tanaman /urian &Durio zibethinus Murr+ )erdasarkan tanaman 0urian dapat diklasifikasikan sebagai berikut4 &ingdom &elas )angsa Suku 1arga Spesies 4 4 (lantae 4 1agnoliopsida 4 1alvales 4 )omba#a#eae 4 0urio urio !ibethinus "urr (3idya, 200*).

2. .2.Morfologi tanaman /urian 0urian merupakan pohon tahunan, hijau abadi (pengguguran daun tidak tergantung musim) tetapi pada saat tertentu untuk menumbuhkan daun!daun baru (periode flushing). 0urian dapat tumbuh men#apai ketinggian +0 meter. 0aun berbentuk lanset, ber"arna hijau dengan sentuhan kuning, sisi ba"ah lebih pu#at. (ohon durian mulai berbuah setelah :!+ tahun, namun dalam budidaya dapat diper#epat karena menggunakan perbanyakan vegetatif. 0aun durian berbentuk pipih melebar dan ber"arna hijau. 3arna hijau daun di sebabkan oleh kandungan kloroflas di dalam sel!sel disebabkan oleh kandungan klorofil. 0urian hanya memiliki satu daun pada tangkainya, sehingga durian disebut

Universitas Sumatera Utara

memiliki daun tunggal. 0aun durian berfungsi sebagai tempat fotosintesis, transppirasi, dan sebagai alat pernapasan (3idya, 200*). )unga durian mun#ul dari kun#up dorman, berkelompok, mekar pada sore hari dan bertahan beberapa hari. )unganya menyebarkan aroma "angi untuk menarik perhatian kelela"ar sebagai penyerbuk utamanya. )uah durian berkembang setelah pembuahan dan memerlukan "aktu :!6 bulan untuk pemasakan. (ada masa pemasakan terjadi persaingan antar buah pada satu kelompok, sehingga hanya satu atau beberapa buah yang akan men#apai kemasakan, sisanya gugur. (ada umumnya berat buah durian urio !ibethinus dapat men#apai 1,+ hingga + kg (Suhaeni,200,).

2. . .Kom#osisi kimia -ua* /urian 0aging buah durian mempunyai kandungan gi?i yang #ukup tinggi. iap 100 gram daging buah mengandung 6+ gram air, 1$: energi, 2,+ gram protein, $ gram lemak, 2* gram karbohidrat, ,,: mg kalsium, :: mg fosfor, 1,$ mg besi, 1,+ mg vitamin 6,dan +$ mg vitamin %, selain mempunyai kandungan gi?i tinggi daging buah durian juga mengandung kadar al#ohol yang tinggi (Suhaeni, 200,). &ulit durian mengandung minyak atsiri, flavonoid, saponin, unsur selulosa, lignin, serta 11 kandungan pati. 0aunnya mengandung saponin, flavonoid dan polifenol, sedangkan akarnya mengandung tannin. 1inyak atsiri merupakan pemberi aroma khas pada buah durian dan merupakan bahan aktif yang tidak disukai dan sangat dihindari oleh serangga termasuk nyamuk, sehingga penggunaan bahan!bahan ini sangat bermanfaat sebagai bahan pengendali nyamuk (3idarto, 200, ).

Universitas Sumatera Utara

2.$.Tinjauan Umum Tentang Minyak Atsiri Salah satu bentuk insektisida adalah berupa minyak atsiri yang dihasilkan dari tumbuh!tumbuhan. 1inyak atsiri yang terdapat dalam tumbuhan mempunyai sifat mudah menguap pada suhu kamar dan bila diteteskan pada kertas saring tidak meninggalkan bekas. 7ndonesia memiliki sumber keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, termasuk jenis tumbuhan yang mempunyai bahan aktif untuk dikembangkan sebagai insektisida nabati. &etersediaan ini merupakan potensi besar. entunya sangat

diperlukan berbagai penelitian dan penggunaan teknologi sederhana untuk mengembangkan penggunaan insektisida nabati (.aria, 200+). 2.$.1. Pengertian Minyak Atsiri 1inyak atsiri atau dikenal juga sebagai minyak eteris ( aetheric oil), minyak esensial, minyak terbang, serta minyak aromatik adalah kelompok besar minyak nabati yang ber"ujut #airan kental pada suhu ruang. .amun mudah menguap sehingga memberikan aroma yang khas. 1inyak atsiri merupakan bahan dasar dari "angi!"angian atau minyak gosok (untuk pengobatan) alami. 1inyak atsiri dapat diproduksi melalui beberapa metode. .amun sebagian besar minyak atsiri diperoleh melalui metode penyulingan. %ara lain yang perlu diketahui yaitu metode ekstraksi dengan menggunakan pelarut (;utony, 2000). 2.$.2. .iri0(iri Minyak Atsiri 1inyak atsiri bersifat mudah menguap karena titik uapnya rendah. selain itu susunan senya"a komponennya kuat mempengaruhi saraf manusia (terutama di

Universitas Sumatera Utara

hidung) sehingga, seringkali memberikan efek psikologis tertentu (baunya kuat). Setiap senya"a penyusun memiliki efek tersendiri dan #ampurannya dapat menghasilkan bau yang berbeda. 1inyak atsiri bukan merupakan ?at kimia murni. Se#ara kimia"i minyak atsiri tersusun dari #ampuran yang rumit dari berbagai senya"a, namun suatu senya"a tertentu biasanya bertanggung ja"ab atas aroma tertentu (3ikipedia, 200*). 2.$. . Be-era#a Minyak Atsiri #enting 1inyak atsiri terdapat pada bagian tertentu tanaman yang mengandung minyak atsiri. )agian itu antara lain akar, biji, bunga, daun, kulit kayu, ranting, dan rimpang atau akar tinggal. )ahkan ada tanaman yang seluruh bagiannya mengandung minyak atsiri. 1eskipun kandungan minyaknya tidak selalu sama antara yang satu dengan yang lainnya. 1isalnya kandungan minyak atsiri yang terdapat pada kuntum bunga #engkih berbeda dengan pada bagian tangkai bunga maupun daun (lutony, 2000). 6da beberapa minyak atsiri yang penting untuk diketahui, yaitu 4

1. 1inyak adas atau fennel (foenicoli oil 2. 1inyak #endana atau sandal)ood oil $. 1inyak #engkih atau uganoel oil :. 0aun #engkih atau leaf clove oil +. 1inyak kayuputih 6. 1inyak kenanga atau ylang*ylang oil ,. 1inyak la"ang *. 1inyak ma"ar

Universitas Sumatera Utara

'. 1inyak nilam 10. 1inyak serai 11. 1inyak jeringau 12. 1inyak durian (3ikipedia, 200*).
(ada penelitian yang dilakukan, menunjukkan bah"a ekstrak air kulit durian efektif sebagai obat nyamuk elektrik. -al ini disebabkan karena kulit durian mengandung minyak atsiri, flavonoid, saponin, unsur selulosa, lignin serta kandungan pati . &ulit durian mempunyai bau yang sangat menyengat dan tidak disukai oleh nyamuk, sebab efek kandungan tersebut bisa mempengaruhi syaraf pada nyamuk dan akibat yang ditimbulkannya adalah nyamuk mengalami kelabilan dan akhirnya mati (Cktavianingrum, 200,).

Universitas Sumatera Utara

2.). Kerangka konse#

Universitas Sumatera Utara

&onsentrasi ekstrak kulit 0urian yaitu 4 0 >, 2+>, +0> dan ,+ > diamati selama $0 menit dengan interval "aktu selama + menit.

/umlah .yamuk Aedes spp

/umlah .yamuk Aedes spp yang mati

Universitas Sumatera Utara

Suhu &elembaban

E E

Universitas Sumatera Utara

You might also like