You are on page 1of 14

S.

BEKTI ISTIYANTO

KARAKTERISTIK K A P
Dalam K A P terjadi Komunikasi Intrapersona (KIP). Merupakan proses interaksi (komunikasi) antara dua orang atau lebih. Dilakukan secara sadar, langsung dan situasi dialogis (sharing) ada pergantian fungsi (tatap muka?). Dalam jarak fisik kelima indera dapat digunakan. Terjadi efek dan feed back langsung, meskipun menggunakan media umum (telepon, telex dsb.)

HAMBATAN-HAMBATAN KAP
Berkomunikasi tidak disesuaikan dengan tingkatan bahasa para pendengarnya. 2. Tidak mengerti keinginan arah pembicaraan dari para pendengarnya. 3. Tidak memahami kelas sosial para pendengarnya. 4. Tidak memahami latar belakang serta nilai-nilai yang dipegang teguh para pendengarnya. 5. Adanya saling tidak percaya. Saling percaya dibangun lewat resiko dan penguhan, serta dihancurkan lewat resiko dan penolakan. Kepercayaan tidak mungkin timbul tanpa resiko, dan relasi tidak akan mengalami kemajuan tanpa kepercayaan. Oleh sebab itu, kepercayaan itu penting dalam komunikasi antarpersona. Bila kepercayaan mulai pudar, ini berarti ia telah menjadi salah satu penghambat dalam proses komunikasi antarpersona. Sebab yang terjadi adalah belum berlangsungnya proses komunikasi tetapi sudah dilandasi rasa tidak percaya maka akan bisa menimbulkan efek psikologis yang lain dalam komunikasi. 6. Tidak membalas pembukaan diri orang lain/lawan bicara kita.
1.

Berdasarkan sifat hambatan, secara umum hambatan komunikasi ada dua macam : 1. Hambatan yang bersifat obyektif Kurangnya kemampuan berkomunikasi, penyajian pesan yang kurang baik, waktu penyampaian tersebut yang kurang tepat. 2. Hambatan yang bersifat subyektif. Disebutkan karena orang tersebut tidak setuju bahkan menentang dengan apa yang akan dikomunikasikan. Contoh : mencemooh, menyesatkan pesan komunikasi. Pada dasarnya hambatan komunikasi subyektif disebabkan adanya pertentangan kepentingan, prasangka, apatis, atau adanya perbedaan kerangka referensi.

HAMBATAN KAP BERDASAR SIFAT

HAMBATAN KAP BERDASAR JENIS

Pertama, akibat gangguan semantik. Hal ini, dikarenakan pengetahuan mengenai kata-kata atau bahasa yang tidak tepat seperti yang dimaksud oleh komunikator. Karena orang orang yang terlibat dalam komunikasi menginterpretasikan kata/bahasa yang digunakan untuk menyalurkan pesan dengan berbagai cara, maka dapat terjadi mereka mempunyai pengertian yang berbeda. Kedua, adanya kepentingan-kepentingan yang ingin diperoleh baik oleh komunikator/komunikannya. Kepentingan akan menentukan seseorang selektif dalam mengartikan dan menanggapi suatu pesan. kepentingan akan menentukan daya tangkap, perasaan, pikiran dan tingkah laku seseorang.

Ketiga, kurangnya motivasi. Dalam berkomunikasi, motivasi orang akan menentukan intensitas tanggapan seseorang terhadap pesan yang dikomunikasikan Empat, adanya prasangka juga menjadi penghambat dalam proses Komunikasi Antarpersona. Prasangka seseorang terhadap sesuatu masalah/ terhadap seseorang biasanya ditentukan oleh term of reference orang tersebut.

PERSPEKTIF HUMANISTIK
Menekankan pada keterbukaan (openess), empati (empathy) suportif (supportive), saling mengerti (equality), kejujuran (possitiveness). Orang-orang yang membentuknya : Maslow, Gordon Allfart, Carl Rogers.

Characteristic Openess

Definition reaksi pengaturan penyingkapan diri pada orang lain melalui pikiran dan perasaan

Empaty

perasaan seperti orang lain rasakan

Supportiveness
Possitiveness

menjelaskan dan menyanjung atau mendukung


ekspresi diri dalam menilai perilaku positif terhadap diri, orang lain dan situasi.

Equality

pengakuan,

antar

bagian

komunikator

komunikan) dalam membagi fungsi komunikasi, ada pergantian fungsi (simultan)

PERSPEKTIF PRAGMATIK/BEHAVIOUR/ COMPETENCE MODEL


Perspektif ini menekankan pada manajemen interaksi (interactive management), menunjukkan pada kualitas yang seimbang guna mencapai tujuan yang diinginkan. Tokohnya : Paul William, Don Jackson, Watzlawik. 1. Confidence Kepercayaan pada apa yang dibicarakan, karena mempunyai keterampilan, kemampuan dan kepercayaan sosial. 2. Immediacy Kesediaan untuk berkomunikasi (mau mendengar dan berbicara) dengan bahasa verbal maupun non verbal. 3. Interactions Management menunjukan kualitas yang seimbang, pergantian fungsi, sehingga tujuan tercapai. 4. Ekspresiveness menggunakan lambang-lambang verbal dan non verbal dalam berinteraksi. 5. Other Orientation

EFEKTIFITAS KOMUNIKASI ANTARPERSONA


Keefektifan Hubungan Antarpersona Keefektifan hubungan antarpersona adalah taraf seberapa jauh akibat-akibat dari tingkah laku kita sesuai dengan yang kita harapkan. Keefektifan kita dalam hubungan antarpersona ditentukan oleh kemampuan kita untuk mengkomunikasikan secara jelas apa yang ingin kita sampaikan, menciptakan kesan yang kita inginkan/mempengaruhi untuk orang lain sesuai dengan kehendak kita. Dalam proses KAP tentunya ada umpan balik.

1. Respect Yaitu sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan. 2. Empathy Adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi/kondisi yang dihadapi orang lain. 3. Audible Pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan. 4. Clarity Adalah kejelasan dari pesan yang disampaikan 5. Humble Dalam membangun komunikasi yang efektif perlu adanya sikap rendah hati.

kita harus mengusahakannya agar pesan-pesan yang kita kirimkan mudah dipahami. 2. pengirim harus memiliki kredebilitas dimata penerima. 3. kita harus berusaha mendapatkan umpan balik secara optimal tentang pengaruh pesan kita itu dalam diri penerima.
1.

Komunikasi dikatakan efektif jika dapat menimbulkan lima hal, yaitu:


1. Pengertian Pengertian adalah penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti yang dimaksudkan oleh komunikator 2. Kesenangan Komunikasi dilakukan untuk mengupayakan agar mereka sama-sama merasa senang. Sebagaimana disebut pada Analisis Transaksional (Eric Berne, 1982) sebagai saya oke - kamu oke. Komunikasi ini lazim disebut komunikasi Fatis (phatic communication), dimaksudkan untuk menimbulkan kesenangan. 3. Mempengaruhi Sikap Mempengaruhi sikap misal, orang tua melakukan komunikasi dengan anaknya bertujuan untuk mempengaruhi agar mau belajar, inilah contoh persuasif. Komunikasi persuasif memerlukan pemahaman tentang faktor-faktor pada diri orang tua dan pesan yang menimbulkan efek pada remaja. 4. Hubungan Sosial Yang Baik Hubungan sosial yang baik artinya komunikasi ditunjukan untuk menumbuhkan hubungan sosial yang baik. Manusia yang merupakan mahluk individu yang sosial mempunyai kebutuhan sosial, yaitu ingin berhubungan dengan orang lain secara positif. 5. Tindakan

Ok, selamat liburan Lebaran Salam buat keluarga, jangan lupa masih ada kuliah KAP bulan depan !!! Jadi, jangan kelamaan liburannya. Jangan lupa oleh-olehnya juga, buat dibagi bersama .. hehehe

You might also like