Professional Documents
Culture Documents
s/d 12:30 WIB 2 Kamis, 21/11/2013 pukul: 12:04 WIB s/d 12:45 WIB Kegiatan Keterangan
Menghaluskan pulai dihaluskan hingga menjadi Batang pulai serbuk dengan menggunakan kering gunting atau karter atau digiling Maserasi serbuk pulai dimasukkan kedalam botol berwarna gelap, kemudian ditambah dengan pelarut menthanol sebanyak 800 ml. Disimpan pada suhu kamar/ suhu ruangan (serbuk 250 g)
penyaringan pelai yang telah dimaserasi di maserasi pulai pisahkan antara sebuk dan larutan ekstraknya dengan menggunakan kapas dan corong rotari sampel dimasukkan erlenmeyer, setelah itu alat riteri dihidupkan selama menunggu rotari. Beaker gelas kosong ditimbang sebelum diletakkan sampel hasil rotari. dengan ditutup aluumunium foil sampel pulai yang masih mengandung pelarut kembali di rotasi hingga mendapakan ekstrak yang lebih kental dan diletakkan pada beaker gelas 30 ml sampel pulai diambil sedikit dengan pipet tetes, masukkan ke vial untuk KLT. Setelah itu sampel di timbang 35,511 g. Kemudian ekstrak pulai dimasukkan beaker gelas 250 g ditambahkan Aguadest 20 ml diaduk. Kemudian masukkan corong pisah + heksan 20 ml = kocok. pisahkan antara air dan heran. sampel pulai kembali dimasukkan
rotari
fraksinasi
corong pisah dengan penyanggah + etil asetat 20 ml = kocok. Pisahkan antara air dan etil asetat berat vial kosong l = 9,8040 g berat vial kosong II = 9,6505 g berat heksan = 10,7089 g berat etil asetat = 11,9334 g 7 Jumat, 12/12/2013 pukul: 14:00 WIB s/d 16:30 WIB kromotografi lapis tipis ( KLT ) plat KLT dipotong dengan ukuran 2 x 5 cm sebanyak 5 plat, buat garis dibawah plat sebanyak 0,5 cm, beli titik sama besar (3 titik). Isi chamber yang dibalut kertas saring dan eluen ambil sedikit larutan etanol, etil, heaxan dan dimasukkan dalam vial, tambah 2-3 tetes etanol, totolkan pada KLT. Letakkan secara tegak plat KLT sesuai konsentrasi dan perbandingan. a. Plat hexan 100 %, larutan hexan 5 ml b. Plat etil 100 %, larutan etil 5 ml c. Plat hexan : etil (4:1), hexan : etil (4:1) ml d. Plat hexan : etil (1:1), larutan 2,5 ml e. Plat hexan : etil (1:4), larutan 1 ml : 4 ml rendam masing-masing plat KLT sampai keatas atas garis plat, keringkan, lihat pola pada noda dengan alat uv. Berat vial + sampel sisa setelah KLT etOH = 10,0964 g hexan = 9,6677 g etil asetet = 9,8971 g bedasarkan hasil KLT maka yang di lakukan kolom adalah etil asetan 4:1 keringkan silika, ujungnya diberi kapas (agar silika tidak turun saat pelarutdiletakkan) ambil silika, larutkan dalam beaker gelas dengan eluen hingga terbentuk bubur, aduk sampai semua silika menyatu,
8 Jumat, 19/12/2013
tuangkan dalam alat kolom dengan corong, di ketuk dengan pipet karena pada sisinya (agar silika memadat kebawah), tambahkan hingga 2/3 bagian + pelarut 1/3 bagian kolam. biarkan turun hingga tinggi selapis diatas silika. 4:1 = 100 ml 7:3 = 50 ml 6:4 = 50 ml 1:1 = 50 ml 4:6 = 50 ml 3:7 = 50 ml 100%
kromatografi buat larutan eluen denngan heksan lapis tipis (KLT) : etil (2:3) = 5 ml kristal dalam vial di fraksi senyawa larutkan dengan etil asetat beberapa tetes ( secukupnya). Vial yang di KLT terdapat S senyawa faksi yang berbada. Totolkan faksi senyawa pada titik KLT. Diberi eluent pada KLT yang sudah selesai. Kemudian amati dengan spektrum uv.
N ALAM II
Hasil batang pulai yang sidah kering , Halus atau serbuk pelarut dan serbuk pulai dihomogenkan tunggu hinga 3-4 hari serbuk pulai 250 gram
Paraf
ekstrak etOH pulai dari 150 ml menjadi 13 ml kadar sampel 47.97% heksan yang sudah dipisahkan di masukkan beaker gelas + alumunium foil, rotari etil asetat yang yang sudah di dipisahkan dimasuk kan beaker gelas, rotari
x 100%
= 16,38 % didapatkan Rf masing masing plat KLT : hexan 100 % = ( tidak ada) etil 100% = a= 0,75 , b= 0,825 hexan : etil (4:1) a. 0,125 b. 0,15 hexan : etil (1:1) a. 0,55 b. 0,7 hexan : etil (1:4) a. 0,425 b. 0,775 hasil colom 27 vial vial yang di KLT nomor Ganjil