You are on page 1of 189

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas izinya penulis dapat menyelesaikan refarat ini yang berjudul Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial Di Indonesia Refarat ini dibuat untuk melengkapi persyaratan dalam mengikuti kegiatan Kepanitriaan Klinik Seni r dibagian !lmu "bstetri dan #inek l gy yang dilaksanakan di RS$%&R%R%'%&j elham (injai% Pada kesempatan ini penulis mengu)apkan terimakasih kepada Dr.Marwan Indamirsya S!.OG selaku pembimbng dan d kter*d kter di S'+ bgyn ,%&r%-erizal%Sp%"# .%&r%Arusta Tarigan%Sp%"# /%&r%An0ar Affendi -%Sp%"# 1%&r%Sugiant %Sp%"# 2ang telah bersedia meluangkan 0aktu untuk memberikan pengarahan agar refarat ini lebih akurat dan bermanfaat Tentunya penulis menyadari bah0a refarat ini banyak kekurangan untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pemba)a agar kedepannya penulis dapat memperbaiki dan menyempurnakan kekurangan tersebut% (esar harapan penulis agar refarat ini dapat bermanfaat bagi para pemba)a serta dapat memberikan suatu pengetahuan baru bagi mahasis0a untuk meningkatkan keilmuannya (injai, April .3,.

Penulis

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


DA"TAR ISI

KATA P45#A5TAR6666666666666666666666666%% &A+TAR !S!66666666666666666666666666666%% (A( ! P45&A-$7$A5666666666666666666666666%% ,%,%7atar (elakang666666666666666666666666% (A( !! P4'(A-ASA5666666666666666666%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% .%,%&efinsi "bstetri S sial666666666666666666666666% .%.%Pelayanan "bstetri S sial66666666666666666666666 .%/%Perkembangan "bstetri S sial &i !nd nesia666666666666%%%%%%%%%%%%%%%%

, . / / 8 8 9 ,3

.%/%,%'asalah "bstetri 2ang &ijadikan Sebagai T lak $kur Perkembangan "bstetri 6 ,3 .%/%,%,%Angka Kematian 'aternal666666666666666666666% .%/%,%.%Angka Kematian Perinatal666666666666666666666% ,3 :;

.%/%,%/%Angka Kesakitan Anak66666666666666666666666 <; .%1% $paya Pemerintah &alam 'eningkatkan Pelayanan Kesehatan "bstetri dan ginek l gi S sial di !nd nesia6666666666666666666666666666666 ;; (A( !!! P45$T$P666666666666666666666666666 ,91 /%,%Kesimpulan6666666666666666666666666666%% &A+TAR P$STAKA6666666666666666666666666%% ,91 ,</

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page .

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk atau individu agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Salah satu tantangan pembangunan Indonesia di bidang kesehatan adalah masih tingginya angka kematian bayi .Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AK ) merupakan indikator penting untuk menilai tingkat kesejahteraan suatu negara dan status kesehatan masyarakat. Tenaga yang memegang peranan penting dalam pelayanan kebidanan adalah dukun bayi. Ia mendampingi pada masa kehamilan! persalinan! masa ni"as! kontrasepsi! dan abortus buatan. erkat peningkatan dalam bidang pendidikan

tenaga kesehatan! pada pertengahan tahun #$%$ terdapat lebih dari &''' dokter! (&) dokter spesialis *bstetri dan +inekologi! dan lebih dari #).&&& bidan. ,amun hanya sebagian kecil masyarakat yang menikmati pelayanan kebidanan yang sempurna! sebagian besar terutama masyarakata desa masih ditangani oleh tenaga tradisional. -ntuk meningkatkan pelayanan! tahun #$.' dilaksanakan program

kesejahteraan ibu dan anak (KIA).

alai KIA tidak memuaskan karena masyarakat alai KIA juga

yang tinggal jauh dari balai tidak mendapat pengawasan yang baik.

mengadakan pelatihan pada dukun bayi agar mereka lebih cepat mengenal tanda/ KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page /

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


tanda bahaya dalam kehamilan dan persalinan. ,amun pelatihan ini tidak disertai usaha lain untuk melengkapi gagasan peningkatan kemampuan dukun tersebut. 0ari penelitian! hanya #'/('1 dukun yang masih berhubungan dengan pelatih! selebihnya tidak diketahui perkembangan pelayanan pasca pelatihan. 0emikian pula! masih terdapat keterlambatan rujukan.

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page 1

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


BAB II PEMBAHASAN
2.1.Definisi Obstetri Sosial
2enurut 34* *bstetri Sosial adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara proses reproduksi dan lingkungannya! terutama lingkungan sosial. *bstetri social adalah ilmu yang mempelajari intereaksi antara kesehatan reproduksi dan "aktor/"aktor lingkungan dalam bentuk kesehatan masyarakat umum! masalah biologis! masalah budaya ! masalah pendidikan dan tingkat kesejahteraan masyarakat. 0itemukan bahwa masalah obstetric social sekarang adalah masalah masyarakat pedesaan yang &' 1 masyarakat meman"aatkan perangkat pertolongan dukun. *bstetri social disebut juga hubungan jumlah dan kuantitas morbiditas dan mortalitas maternal dan perinatal dengan lingkungan hidupnya.Seiring dengan

batasan tersebut maka ditetapkan tingkat kemampuan suatu ,egara dalam upaya penyelenggaraan layanan kesehatannya terhadap masyarakatnya.0apat

dikemukakan bahwa makin tinggi angka kematian maternal dan perinatal suatu ,egara maka makin tercermin bahwa ,egara tersebut belum berhasil

menyelenggarakan kesehatan bagi masyarakatnya.

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page 8

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


Salah satu "aktor yang ikut serta menentukan tingkat dan jumlah kematian maternal dan perinatal adalah "aktor lingkungan yang belum mencerminkan keadaan sehat sesuai dengan batasan atau syarat ilmu kesehatan masyarakat. 0engan demikian *bstetri social adalah upaya promoti" dan pre"enti" dalam bidang obstetric. Kemampuan dalam penyelenggaraan pelayanan dalam promoti" dan preventi" dalam obstetric akan dapat menekan sebanyak mungkin penyebab kematian . 5ika upaya tersebut sungguh/sungguh dilakukan sehingga penyebab kematian dapat ditekan atau dikendalikan! jumlah kematian akan menurun dalam satu ,egara. 2unculnya landasan dasar obstetric social bersumber dari ketidakmampuan konsep kurati" dalam mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi untuk dapat menekan jumlah angka kematian maternal dan angka kematian perinatal.

Perbedanan Antara OB IN !linik " OB IN sosial #

Anamnesis 8asien (patient care)

67 67

Keluhan masyarakat 8opulasi (pop. health care) 8enelitian data ;umusan masalah ;encana solusi masalah < program! metoda! tenaga! "asilitas! dana! lintas sektor 8engawasan proses program Page :

8em. 9isik dan 8em. :ab. 67 0i"". 0iagnosa ;encana Terapi < protap! peralatan! rawat bersama! terapi 67 67

8engamatan harian (S*A8) 67 KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


(supervisi berkala=audit) 4asil terapi 8asien sembuh menurun 67 67 *utput! outcome 2orbiditas! mortalitas

2.2.Pela$anan Obstetri So%ial


8elayanan yang diberikan kepada wanita dalam masa reproduksi dalam bentuk pengawasan serta pengamanan proses reproduksi dan pengaturan kesuburan . 8elayanan obstetric tidak hanya ditujukan kepada kepentingan ibu saja !

tetapi juga untuk kepentingan anak! oleh karena ini terdapat istilah maternal and child health care yaitu usaha integrasi antara bagian obstetric dan arah ! dan ahli obsteri berkewajiban memonitor bayi selama kehamilan sampai masa neonatal dini. Ada beberapa tujuan pelayanan obstetric social yaitu< 2endapatkan ibu dan bayi yang sehat 2enurunkan angka kematian dan kesakitan ibu dan anak

2eneliti dan mengatasi "aktor/"aktor yang berpengaruh buruk pada kelancaran proses reproduksi

Tolak ukur pelayanan obstetric social adalah< Angka kematian ibu (maternal) Page 9

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


5umlah wanita yang meninggal akibat proses reproduksi per #''.''' kelahiran hidup. 0iindonesia permasalahanya adalah multiparitas! umur tua!anemi dan jarak antara duakehamilan yang terlalu pendek serta sarana yang masih minim

Angka kematian perinatal

Kematian bayi mulai umur kehamilan (' minggu sampai (& hari pasca kelahiran per #''' kelahiran hidup

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page <

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


Angka kesakitan anak

+angguan atau kerusakan pada bayi akibat dari proses reproduksi misalnya! :;! kelainan sara" akibat trauma saat persalina

Sistem pelayanan kesehatan dibagi atas beberapa bagian! yaitu< a. Institusional 4ak dan kewajiban dari pemerintah untuk memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakt melalui + 4,! telah ditentukan bahwa pelaksanaan dilakukan oleh departemen kesehatan melalui direktorat pelayanan kesehatan dan selanjutnya dilakukan oleh lembaga/lembaga kesehatan melalui program KIA dan K . b. Individual 8elayanan obstetri perorangan ini adalah usaha swasta yang dilakukan

petugas/petugas obstetric baik dokter ahli! dokter umum! bidan maupun dukun. 0alam hal ini dukun tidak memepunyai jadwal kerja tertentu! umumnya setiap saat bisa dipanggil. c. Sistem rujukan Adalah system pelayanan kesehatan dimana terjadi pelimpahan tanggung jawab yang timbal balik atas kasus atau masalah kesehatan yang timbul baik vertical atau hori>ontal.

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ;

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia

2.&.Perke'bangan Obstetri Sosial Di Indonesia


2.&.1.Masala( Obstetri )ang Di*adikan Sebagai +olak Uk,r Perke'bangan

Obstetri Sosial di Indonesia 2.&.1.1.Angka !e'atian Maternal Latar Belakang Kematian maternal menurut batasan dari The Tenth Revision of The International Classification of Diseases (I?0 @ #') adalah kematian wanita yang terjadi pada saat kehamilan atau dalam A( hari setelah berakhirnya kehamilan! tidak tergantung dari lama dan lokasi kehamilan! disebabkan oleh apapun yang berhubungan dengan kehamilan! atau yang diperberat oleh kehamilan tersebut! atau

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,3

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


penanganannya! akan tetapi bukan kematian yang disebabkan oleh kecelakaan atau kebetulan. Angka kematian maternal dan angka kematian bayi merupakan ukuran bagi kemajuan kesehatan suatu negara! khususnya yang berkaitan dengan masalah kesehatan ibu dan anak. Angka kematian maternal merupakan indikator yang mencerminkan status kesehatan ibu! terutama risiko kematian bagi ibu pada waktu hamil dan melahirkan. Angka Kematian Ibu! Angka Kematian Anak termasuk Angka Kematian ayi dan Angka 4arapan 4idup waktu lahir telah ditetapkan sebagai

indikator @ indikator derajat kesehatan dalam Indonesia Sehat ('#'. Kematian maternal merupakan masalah kompleks yang tidak hanya memberikan pengaruh pada para wanita saja! akan tetapi juga mempengaruhi keluarga bahkan masyarakat sekitar. Kematian maternal akan meningkatkan risiko terjadinya kematian bayi. Kematian wanita pada usia reprodukti" juga akan mengakibatkan kerugian ekonomi yang signi"ikan dan dapat menyebabkan kemunduran perkembangan masyarakat! karena wanita merupakan pilar utama dalam keluarga yang berperan penting dalam mendidik anak @ anak! memberikan perawatan kesehatan dalam keluarga dan membantu perekonomian keluarga. Setiap tahun diperkirakan .($.''' wanita di dunia meninggal sebagai akibat komplikasi yang timbul dari kehamilan dan persalinan! sehingga diperkirakan terdapat angka kematian maternal sebesar A'' per #''.''' kelahiran hidup (estimasi kematian maternal dari 34*= -,I?B9= -,98A tahun ('''). 4al ini memiliki arti bahwa satu orang wanita di belahan dunia akan meninggal setiap menitnya. Kematian maternal $&1 terjadi di negara berkembang dan sebenarnya KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,,

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


sebagian besar kematian ini dapat dicegah. Angka kematian maternal di negara @ negara maju berkisar antara (' per #''.''' kelahiran hidup (K4)! sedangkan di negara @ negara berkembang angka ini hampir (' kali lebih tinggi yaitu berkisar antara AA' per #''.''' K4.() 0i wilayah Asia Tenggara diperkirakan terdapat (A'.''' kematian maternal setiap tahunnya! sehingga diperoleh angka kematian maternal sebesar (#' per #''.''' K4. Indonesia sebagai negara berkembang! masih memiliki angka kematian maternal yang cukup tinggi. erdasarkan hasil Survei Kesehatan ;umah Tangga

(SK;T) tahun #$$( angka kematian ibu (AKI) di Indonesia A(. per #''.''' K4 dan menurun menjadi C%C per #''.''' K4 pada SK;T tahun #$$..&) Sedangkan pada SK;T yang dilakukan pada tahun (''#! angka kematian maternal kembali mengalami peningkatan yaitu sebesar C$) per #''.''' K4 dan dari S0KI (''( = (''C angka kematian maternal menjadi sebesar C'% per #''.''' K4. 4al ini menunjukkan bahwa angka kematian maternal di Indonesia cenderung stagnan. Angka kematian maternal di Indonesia bila dibandingkan dengan angka kematian maternal di seluruh dunia tampak hampir sama dan akan tampak jauh berbeda bila dibandingkan dengan negara @ negara maju atau bahkan dengan negara@ negara di Asia Tenggara. Angka kematian maternal di 5awa Tengah menurut hasil Survei Kesehatan 0aerah (SK0) tahun (''. menunjukkan angka sebesar (.( per #''.''' K4. ila

dibandingkan dengan angka kematian maternal di 5awa Tengah tahun (''A yaitu sebesar #..!( per #''.''' K4! maka hal ini menunjukkan adanya kenaikan angka kematian maternal. KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,.

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


4ampir dua pertiga kematian maternal disebabkan oleh penyebab langsung yaitu perdarahan ((.1)! in"eksi = sepsis (#.1)! eklamsia (#(1)! abortus yang tidak aman (#C1)! partus macet (&1)! dan penyebab langsung lain seperti kehamilan ektopik! embolisme! dan hal @ hal yang berkaitan dengan masalah anestesi (&1). Sedangkan sepertiga lainnya disebabkan oleh penyebab tidak langsung yaitu keadaan yang disebabkan oleh penyakit atau komplikasi lain yang sudah ada sebelum kehamilan atau persalinan dan memberat dengan adanya kehamilan atau persalinan! seperti terdapatnya penyakit jantung! hipertensi! diabetes! hepatitis! anemia! malaria atau AI0S (#$1). 2c?arthy dan 2aine (#$$() mengemukakan adanya C "aktor yang berpengaruh terhadap proses terjadinya kematian maternal. 8roses yang paling dekat terhadap kejadian kematian maternal! disebut sebagai determinan dekat yaitu kehamilan itu sendiri dan komplikasi yang terjadi dalam kehamilan! persalinan dan masa ni"as (komplikasi obstetri). 0eterminan dekat secara langsung dipengaruhi oleh determinan antara yaitu status kesehatan ibu! status reproduksi! akses ke pelayanan kesehatan! perilaku perawatan kesehatan = penggunaan pelayanan kesehatan dan "aktor @ "aktor lain yang tidak diketahui atau tidak terduga. 0i lain pihak! terdapat juga determinan jauh yang akan mempengaruhi kejadian kematian maternal melalui pengaruhnya terhadap determinan antara! yang meliputi "aktor sosio @ kultural dan "aktor ekonomi! seperti status wanita dalam keluarga dan masyarakat! status keluarga dalam masyarakat dan status masyarakat. 4asil beberapa penelitian yang berhubungan dengan "aktor risiko kematian maternal di Indonesia maupun di negara lain menunjukkan bahwa kematian KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,/

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


maternal dipengaruhi oleh "aktor @ "aktor yang berhubungan dengan "aktor ibu! "aktor status reproduksi! "aktor yang berhubungan dengan komplikasi obstetrik! "aktor yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan! "aktor sosial ekonomi dan "aktor social budaya. 4asil Survei Kesehatan ;umah Tangga (SK;T) di Indonesia tahun (''# menunjukkan bahwa &$!.1 kematian maternal di Indonesia terjadi akibat komplikasi kehamilan! persalinan dan masa ni"as dan #'!.1 terjadi karena penyakit yang memperburuk kondisi ibu. 4asil SK;T tahun (''# juga menunjukkan bahwa proporsi kematian maternal tertinggi terjadi pada ibu yang berusia lebih dari CA tahun dan melahirkan lebih dari tiga kali (#&!A1).$) Kasus kematian maternal terutama terjadi akibat komplikasi perdarahan (CA!C1)! keracunan kehamilan ((C!%1) dan in"eksi pada masa ni"as (#'!.1). Kasus perdarahan yang paling banyak adalah perdarahan post partum (#&!A1). Kasus kematian karena penyakit memperburuk kesehatan ibu hamil! terbanyak adalah penyakit in"eksi (.!)1). erbagai upaya telah dilakukan untuk menekan angka kematian maternal. 34* pada tahun #$$$ memprakarsai program Making Pregnancy Safer (28S)! untuk mendukung negara @ negara anggota dalam usaha untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan maternal akibat komplikasi kehamilan! persalinan dan ni"as. 28S merupakan komponen dari prakarsa Safe Motherhood yang dicanangkan pada tahun #$&% oleh 34* untuk menurunkan kematian maternal! namun demikian angka kematian maternal di dunia masih tinggi. erbagai kon"erensi dunia yang yang

diselenggarakan untuk membahas tentang kematian maternal telah banyak dilakukan dengan tujuan untuk merumuskan strategi menurunkan kematian KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,1

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


maternal! mulai dari kon"erensi tentang kematian ibu di ,airobi! Kenya tahun #$&%! World Summit for Children di ,ew Dork tahun #$$'! The International Conference on Population and Development (ICPD pada tahun #$$A sampai dengan yang terakhir The Millenium Summit in !""" ! dimana semua anggota 8 berkomitmen

dengan Millenium Development #oals untuk menurunkan tiga perempat angka kematian maternal pada tahun ('#.. 4al ini menunjukkan bahwa masalah kematian maternal merupakan permasalahan masyarakat global yang menjadi prioritas utama. -paya penurunan angka kematian maternal di Indonesia telah banyak dilakukan. Kebijakan 0epartemen Kesehatan ;I dalam upaya Safe Motherhood dinyatakan sebagai empat pilar Safe Motherhood! yaitu pelayanan Keluarga erencana!

pelayanan antenatal! persalinan yang bersih dan aman! dan pelayanan obstetri esensial. 0epartemen Kesehatan mengupayakan agar setiap persalinan ditolong atau minimal didampingi oleh bidan dan pelayanan obstetri sedekat mungkin kepada semua ibu hamil.Target yang ingin dicapai dengan adanya program Safe Motherhood yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia pada tahun #$&& adalah penurunan angka kematian maternal menjadi ((. per #''.''' K4 pada tahun ('''. Selanjutnya dengan dicanangkannya +erakan ,asional Kehamilan yang Aman (Making Pregnancy Safer) pada tahun (''' maka target penurunan angka kematian maternal pada tahun ('#' adalah #(. per #''.''' K4! dan pada tahun ('#. diharapkan angka kematian maternal telah mencapai &' per #''.''' K4. 0alam perkembangannya! penurunan angka kematian maternal yang dicapai tidak seperti yang diharapkan.

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,8

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


-paya menurunkan angka kematian maternal di propinsi 5awa Tengah telah dilakukan! antara lain dengan penempatan bidan di desa sebagai bentuk kebijaksanaan pemerintah dalam meningkatkan status kesehatan ibu! terutama untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu! dikembangkannya sistem 8emantauan 3ilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (83S @ KIA)! serta dilakukannya kerjasama lintas sektoral antara lain dengan pelaksanaan +erakan Sayang Ibu (+SI) dan +erakan ;eproduksi Keluarga Sejahtera (+;KS). 0ata pada pro"il kesehatan di 5awa Tengah tahun (''.! menunjukkan bahwa Kabupaten ?ilacap memiliki jumlah kasus kematian maternal yang tinggi di antara kabupaten lainnya di 5awa Tengah. Kematian maternal di Kabupaten ?ilacap menurut data pada pro"il kesehatan 5awa Tengah tahun (''. menunjukkan angka sebesar C. kasus kematian maternal (angka kematian maternal #A% per #''.''' K4)&) Sedangkan menurut hasil pencatatan dan pelaporan program Kesehatan Ibu dan Anak di Kabupaten ?ilacap didapatkan data kasus kematian maternal dan angka kematian maternal dalam table sebagai berikut < Tabel #.# Kasus kematian maternal dan angka kematian maternal di salah satu Kabupaten di 5akarta tahun (''' s.d. bulan 5anuari tahun (''%

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,:

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


0ari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari tahun (''' sampai dengan awal tahun (''%! selalu terdapat kasus kematian maternal ! sehingga studi mengenai "aktor @ "aktor risiko yang mempengaruhi kematian maternal perlu dilakukan!

dilengkapi juga dengan kajian kualitati" dengan metode wawancara mendalam (indepth intervie$) pada kasus @ kasus kematian maternal! untuk mengetahui urutan kejadian (kronologi) terjadinya kematian maternal serta wawancara terhadap pihak rumah sakit! dinas kesehatan dan bidan desa mengenai upaya pelayanan kesehatan maternal yang dilakukan dalam rangka menurunkan angka kematian maternal .

Batasan !e'atian Maternal Kematian adalah akhir kehidupan! ketiadaan nyawa dalam organisme biologis. Semua makhluk hidup pada akhirnya mati secara permanen! baik dari penyebab alami seperti penyakit atau dari penyebab tidak alami seperti kecelakaan. Kematian maternal menurut batasan dari The Tenth Revision of The International Classification of Diseases (I?0 @ #') adalah kematian wanita yang terjadi pada saat kehamilan! atau dalam A( hari setelah berakhirnya kehamilan! tidak tergantung dari lama dan lokasi kehamilan! disebabkan oleh apapun yang berhubungan dengan kehamilan! atau yang diperberat oleh kehamilan tersebut atau penanganannya! tetapi bukan kematian yang disebabkan oleh kecelakaan atau kebetulan.

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,9

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia

atasan A( hari ini dapat berubah! karena seperti telah diketahui bahwa dengan adanya prosedur @ prosedur dan teknologi baru maka terjadinya kematian dapat diperlama dan ditunda! sehingga I?0 @ #' juga memasukkan suatu kategori baru yang disebut kematian maternal lambat ( late maternal death) yaitu kematian wanita akibat penyebab obstetrik langsung atau tidak langsung yang terjadi lebih dari A( hari tetapi kurang dari satu tahun setelah berakhirnya kehamilan. Kematian @ kematian yang terjadi akibat kecelakaan atau kebetulan tidak dimasukkan ke dalam kematian maternal. 2eskipun demikian! dalam praktiknya! perbedaan antara kematian yang terjadi karena kebetulan dan kematian karena sebab tidak langsung sulit dilakukan. -ntuk memudahkan identi"ikasi kematian maternal pada keadaan @ keadaan dimana sebab @ sebab yang dihubungkan dengan kematian tersebut tidak adekuat! maka I?0 @ #' memperkenalkan kategori baru yang disebut pregnancy % related death (kematian yang dihubungkan dengan

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,<

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


kehamilan) yaitu kematian wanita selama hamil atau dalam A( hari setelah berakhirnya kehamilan! tidak tergantung dari penyebab kematian. Kematian maternal dapat dibagi menjadi dua kelompok! yaitu< a. Kematian obstetri langsung (direct o&stetric death) yaitu kematian yang timbul sebagai akibat komplikasi kehamilan! persalinan dan ni"as! yang disebabkan oleh tindakan! kelalaian! ketidaktepatan penanganan! atau dari rangkaian peristiwa yang timbul dari keadaan @ keadaan tersebut di atas. Komplikasi @ komplikasi tersebut meliputi perdarahan! baik perdarahan antepartum maupun postpartum! preeklamsia = eklamsia! in"eksi! persalinan macet dan kematian pada kehamilan muda. b. Kematian obstetri tidak langsung (indirect o&stetric death) yaitu kematian yang diakibatkan oleh penyakit yang sudah diderita sebelum kehamilan atau persalinan atau penyakit yang timbul selama kehamilan yang tidak berkaitan dengan penyebab obstetri langsung! akan tetapi diperburuk oleh pengaruh "isiologik akibat kehamilan! sehingga keadaan penderita menjadi semakin buruk. Kematian obstetri tidak langsung ini disebabkan misalnya oleh karena hipertensi! penyakit jantung! diabetes! hepatitis! anemia! malaria! tuberkulosis! 4IE = AI0S! dan lain @ lain.

E-ide'iologi !e'atian Maternal 2enurut 34*! setiap tahun kurang lebih terdapat (#' juta wanita hamil di seluruh dunia. :ebih dari (' juta wanita mengalami kesakitan akibat dari kehamilannya! beberapa diantaranya bersi"at menetap. Kehidupan & juta wanita di seluruh dunia menjadi terancam dan setiap tahun diperkirakan terdapat .($.''' KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,;

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


wanita meninggal sebagai akibat komplikasi yang timbul karena kehamilan dan persalinan! dimana sebagian besar dari kematian ini sebenarnya dapat dicegah. Angka kematian maternal di seluruh dunia diperkirakan sebesar A'' per #''.''' K4 dan $&1 terjadi di negara @ ,egara berkembang. Kematian maternal ini hampir $.1 terjadi di A"rika ((.#.''' kematian maternal) dan Asia ((.C.''' kematian maternal) dan hanya A1 (((.''' kematian maternal) terjadi di Amerika :atin dan Karibia! serta kurang dari #1 ((.'' kematian maternal) terjadi di negara @ negara yang lebih maju. Angka kematian maternal tertinggi di A"rika (&C' kematian maternal per #''.''' K4)! diikuti oleh Asia (CC')! *ceania ((A')! Amerika :atin dan Karibia (#$'). Angka kematian maternal di negara maju telah dapat diturunkan sejak tahun #$A' @ an. Angka kematian maternal di negara @ negara maju menurut estimasi 34* tahun (''' yaitu (' per #''.''' K4. 8enurunan angka kematian maternal yang signi"ikan di negara @ negara maju berkaitan dengan adanya kemajuan di bidang perawatan kesehatan maternal! termasuk di dalamnya adalah kemajuan dalam pengendalian sepsis! tersedianya trans"usi darah! antibiotika! akses terhadap tindakan seksio sesaria dan tindakan aborsi yang aman.C%!C&) Angka kematian maternal di negara berkembang (' kali lebih tinggi yaitu AA' per #''.''' K4 dan di beberapa tempat dapat mencapai #''' per #''.''' K4.() 0i wilayah Asia Tenggara diperkirakan terdapat (A'.''' kematian maternal setiap tahunnya! sehingga diperoleh angka kematian maternal sebesar (#' per #''.''' K4. Angka kematian maternal ini merupakan ukuran yang mencerminkan risiko obstetric yang dihadapi oleh seorang wanita setiap kali wanita tersebut menjadi hamil. ;isiko ini semakin bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah kehamilan yang dialami. Tingginya KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page .3

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


angka kematian maternal di negara berkembang sebagian besar berkaitan dengan masalah politik dan sosial! khususnya masalah kemiskinan dan status

wanita.Sebagian besar kematian maternal terjadi di rumah! yang jauh dari jangkauan "asilitas kesehatan. 2enurut data SK;T (''#! proporsi kematian maternal terhadap kematian usia reproduksi (#. @ A$ tahun) di pedesaan hampir tiga kali lebih besar daripada di perkotaan. Angka kematian maternal di Indonesia masih cukup tinggi. 2enurut hasil SK;T tahun #$$( angka kematian ibu (AKI) di Indonesia A(. per #''.''' K4 dan menurun menjadi C%C per #''.''' K4 pada SK;T tahun #$$.! sedangkan pada SK;T yang dilakukan pada tahun (''#! angka kematian maternal kembali mengalami peningkatan menjadi sebesar C$) per #''.''' K4.&) 0ari S0KI (''( = (''C angka kematian maternal menunjukkan angka sebesar C'% per #''.''' K4. ila dibandingkan dengan negara @ negara anggota Asean seperti runei

0arussalam (angka kematian maternal menurut estimasi 34* tahun (''' < C% per #''.''' K4 dan 2alaysia < A# per #''.''' K4) maka angka kematian maternal di Indonesia masih sangat tinggi. 2enurut 34*! kurang lebih &'1 kematian maternal merupakan akibat langsung dari komplikasi langsung selama kehamilan! persalinan dan masa ni"as dan ('1 kematian maternal terjadi akibat penyebab tidak langsung. 8erdarahan! terutama perdarahan post partum! dengan onset yang tiba @ tiba dan tidak dapat diprediksi sebelumnya! akan membahayakan nyawa ibu! terutama bila ibu tersebut menderita anemia. 8ada umumnya! (.1 kematian maternal terjadi akibat perdarahan hebat! sebagian besar terjadi saat post partum. Sepsis = in"eksi memberikan kontribusi #.1 terhadap kematian maternal! yang pada umumnya KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page .,

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


merupakan akibat dari rendahnya higiene saat proses persalinan atau akibat penyakit menular seksual yang tidak diobati sebelumnya. In"eksi dapat dicegah secara e"ekti" dengan melakukan asuhan persalinan yang bersih dan deteksi serta manajemen penyakit menular selama kehamilan. 8erawatan postpartum secara sistematik akan menjamin deteksi penyakit in"eksi secara cepat dan dapat memberikan manajemen antibiotika secara tepat. 4ipertensi selama kehamilan! khususnya eklamsia memberikan kontribusi #(1 terhadap kematian maternal. Kematian ini dapat dicegah dengan melakukan monitoring selama kehamilan dan dengan pemberian terapi antikonvulsan! seperti magnesium sul"at. Abortus tidak aman (unsafe a&ortion) memberikan kontribusi #C1 terhadap kematian maternal! hal ini berkaitan dengan komplikasi yang ditimbulkan! berupa sepsis! perdarahan! perlukaan uterus dan keracunan obat @ obatan. 0i beberapa belahan dunia! sepertiga atau lebih kematian maternal berhubungan dengan abortus tidak aman. Kematian ini dapat dicegah apabila para ibu memiliki akses terhadap in"ormasi dan pelayanan keluarga berencana! dan apabila abortus tidak dilarang secara hukum! maka abortus dapat dilakukan dengan pemberian pelayanan abortus secara aman. 8artus lama atau partus macet menyebabkan kurang lebih &1 kematian maternal. Keadaan ini sering merupakan akibat dari disproporsi se"alopelvik (bila kepala janin tidak dapat melewati pelvis ibu) atau akibat letak abnormal (bila janin tidak dalam posisi yang benar untuk dapat melalui jalan lahir ibu). 8enyebab tidak langsung dari kematian maternal memberikan kontribusi sebesar ('1 terhadap kematian maternal. 8enyebab tidak langsung dari kematian maternal ini terjadi akibat penyakit ibu yang telah diderita sebelumnya atau diperberat dengan keadaan kehamilan atau penanganannya. ?ontoh penyebab kematian maternal tidak langsung adalah KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ..

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


anemia! in"eksi hepatitis! malaria! tuberkulosis! penyakit jantung dan in"eksi 4IE=AI0S.

8enyebab langsung kematian ibu di Indonesia! seperti halnya dengan negara lain adalah perdarahan! in"eksi dan eklamsia. Ke dalam perdarahan dan in"eksi sebagai penyebab kematian! tercakup pula kematian akibat abortus terin"eksi dan partus lama. 4anya sekitar .1 kematian ibu disebabkan oleh penyakit yang memburuk akibat kehamilan! misalnya penyakit jantung dan in"eksi kronis. Keadaan ibu pra @ hamil dapat berpengaruh terhadap kehamilannya. 8enyebab tidak langsung kematian maternal ini antara lain adalah anemia! kurang energi kronis (KBK) dan keadaan FA terlaluG (terlalu muda = tua! terlalu sering dan terlalu banyak).

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ./

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


.aktor " .aktor /isiko $ang Me'-engar,(i !e'atian Maternal 9aktor @ "aktor risiko yang mempengaruhi kematian maternal! yang dikelompokkan berdasarkan kerangka dari 2c?arthy dan 2aine (#$$() adalah sebagai berikut < 1. Deter'inan dekat 8roses yang paling dekat terhadap kejadian kematian maternal adalah kehamilan itu sendiri dan komplikasi dalam kehamilan! persalinan dan masa ni"as. 3anita yang hamil memiliki risiko untuk mengalami komplikasi! baik komplikasi kehamilan maupun persalinan! sedangkan wanita yang tidak hamil tidak memiliki risiko tersebut. a. !o'-likasi ke(a'ilan Komplikasi kehamilan merupakan penyebab langsung kematian maternal. Komplikasi kehamilan yang sering terjadi yaitu

perdarahan! preeklamsia = eklamsia! dan in"eksi. 8erdarahan Sebab @ sebab perdarahan yang berperan penting dalam menyebabkan kematian maternal selama kehamilan adalah perdarahan! baik yang terjadi pada usia kehamilan muda = trimester pertama! yaitu perdarahan karena abortus

(termasuk di dalamnya adalah abortus provokatus karena kehamilan yang tidak diinginkan) dan perdarahan karena kehamilan ektopik terganggu (KBT)! maupun perdarahan yang terjadi pada kehamilan lanjut akibat perdarahan

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page .1

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


antepartum. 8enyebab perdarahan antepartum pada

umumnya adalah plasenta previa dan solusio plasenta. 8erdarahan karena abortus Abortus adalah keadaan dimana terjadi berakhirnya kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar

kandungan! atau keluarnya janin dengan berat kurang dari .'' gram atau usia kehamilan kurang dari (' minggu.Abortus spontan diperkirakan terjadi pada #.1 dari keseluruhan kehamilan! dan kasus @ kasus kematian yang ada disebabkan oleh upaya @ upaya mengakhiri kehamilan secara paksa. 8ada negara @ negara tertentu! abortus mempunyai kontribusi sekitar .'1 dari keseluruhan kematian ibu yang berkaitan dengan kehamilan dan dari hasil laporan 34*! angka kematian maternal karena abortus di seluruh dunia adalah #.1. 2enurut perkiraan 34*! terdapat (' juta kasus abortus tak aman = berisiko ( unsafe a&ortion) di seluruh dunia pertahun. Setiap tahun terjadi %'.''' kematian maternal akibat abortus berisiko! dan satu dari & kematian yang berkaitan dengan kehamilan! diakibatkan oleh abortus berisiko. 4ampir $'1 abortus berisiko terjadi di ,egara berkembang. Kematian maternal akibat abortus

berisiko di negara berkembang #. kali lebih banyak KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page .8

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


dari negara industri. Abortus berisiko sulit untuk dilacak dan data yang pasti tentang abortus ini sangat sulit diperoleh. Komplikasi dari aborsi yang tidak aman bertanggung jawab terhadap #C1 proporsi kematian maternal.Komplikasi yang berbahaya pada abortus ialah perdarahan! per"orasi uterus! in"eksi! syok hemoragik dan syok septik. Komplikasi "atal juga dapat terjadi akibat bendungan sistem pembuluh darah oleh bekuan darah! gelembung udara atau cairan! gangguan mekanisme pembekuan darah yang berat (koagulasi intravaskuler diseminata) dan

keracunan obat @ obat aborti" yang menimbulkan gagal ginjal. 8erdarahan pada abortus dapat

disebabkan oleh abortus yang tidak lengkap atau cedera pada organ panggul atau usus. 8erdarahan yang berat atau perdarahan yang bersi"at persisten selama terjadinya abortus atau yang mengikuti kejadian abortus dapat mengancam jiwa ibu. Semakin bertambah usia kehamilan! semakin besar

kemungkinan terjadinya kehilangan darah yang berat. Kematian maternal akibat perdarahan karena abortus pada umumnya diakibatkan oleh tidak tersedianya darah atau "asilitas trans"usi di rumah sakit. Insidensi abortus dipengaruhi oleh usia ibu dan sejumlah "aktor KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page .:

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


yang terkait dengan kehamilan! termasuk riwayat jumlah persalinan normal sebelumnya! jumlah abortus spontan yang terjadi sebelumnya! apakah pernah terjadi lahir mati (still&irth). Selain itu! risiko ini dipengaruhi juga oleh ada atau tidaknya "asilitas kesehatan yang mampu memberikan pelayanan maternal yang memadai! kemiskinan!

keterbelakangan dan sikap kurang peduli! sehingga dapat menambah angka kejadian abortus (abortus tidak aman). Komplikasi medis dari ibu juga dapat mempengaruhi angka abortus spontan. 8erdarahan karena kehamilan ektopik terganggu Kehamilan ektopik merupakan kehamilan yang terjadi dan tumbuh di luar endometrium cavum uteri. 8ada kehamilan ektopik! sel telur yang telah dibuahi tertanam! tumbuh dan berkembang di luar uterus. :ebih dari $.1 implantasi hasil konsepsi pada kehamilan ektopik terjadi pada tuba "allopii.

Kehamilan ektopik merupakan penyebab perdarahan berat yang penting. Kehamilan ektopik ini sebagian berkaitan salpingitis mengin"eksi dengan = semakin tingginya insidensi yang ovulasi!

penyakit tuba!

menular

seksual induksi

peningkatan

peningkatan penggunaan metode kontrasepsi yang KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page .9

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


mencegah kehamilan intrauterin akan tetapi tidak mencegah kehamilan ekstrauterin! kegagalan

sterilisasi tuba! induksi aborsi yang diikuti dengan in"eksi! meningkatnya usia ibu! dan operasi pelvis sebelumnya! termasuk salpingotomi karena

kehamilan ektopik pada kehamilan sebelumnya. Kehamilan ektopik merupakan penyebab penting dari kesakitan dan kematian maternal! karena tempat tumbuh janin yang abnormal ini mudah

mengakibatkan gangguan berupa ruptur tuba! karena janin semakin membesar di tempat yang tidak memadai (biasanya terjadi pada kehamilan ) @ #' minggu). 4al ini akan mengakibatkan perdarahan yang terkumpul dalam rongga perut dan menimbulkan rasa nyeri setempat atau menyeluruh yang berat! disertai pingsan dan syok. Tanpa pengobatan!

kehamilan ektopik dapat menjadi "atal hanya dalam waktu beberapa jam! sehingga mengancam

kehidupan ibu. 2enurut ?0? #$$.! kehamilan ektopik terganggu merupakan penyebab utama kematian yang berhubungan dengan kehamilan pada trimester pertama dan merupakan $ / #'1 penyebab kematian maternal akibat komplikasi kehamilan. 8erdarahan antepartum Page .<

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


8erdarahan antepartum adalah perdarahan

pervaginam yang terjadi pada kehamilan antara (& minggu sampai sebelum bayi lahir. 8erdarahan antepartum merupakan komplikasi kehamilan dengan "rekuensi sekitar . @ #'1. 8erdarahan antepartum merupakan keadaan gawat darurat kebidanan yang dapat mengakibatkan kematian pada ibu maupun janin dalam waktu singkat. 8enyebab perdarahan antepartum yang berbahaya pada umumnya

bersumber pada kelainan plasenta! yaitu plasenta previa dan solusio plasenta! sedangkan perdarahan antepartum yang tidak bersumber pada kelainan plasenta! misalnya perdarahan akibat kelainan pada serviks uteri dan vagina (trauma! erosio porsionis uteri! polipus servisis uteri! varises vulva) pada umumnya tidak seberapa berbahaya! karena

kehilangan darah yang terjadi relati" sedikit dan tidak membahayakan nyawa ibu dan janin! kecuali

perdarahan akibat karsinoma invasi" cervisis uteri. 8ada setiap perdarahan antepartum! pertama kali harus dicurigai bahwa penyebabnya adalah plasenta previa sampai kemudian ternyata dugaan itu salah. 8lasenta previa adalah keadaan dimana plasenta terletak abnormal yaitu pada segmen bawah uterus! KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page .;

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum. Keadaan ini mengakibatkan perdarahan pervaginam pada kehamilan (& minggu atau lebih! karena segmen bawah uterus telah terbentuk! dan dengan bertambah tuanya kehamilan! segmen bawah uterus akan lebih melebar dan serviks mulai membuka. 8elebaran segmen bawah uterus dan pembukaan serviks akan menyebabkan

terlepasnya sebagian plasenta dari dinding uterus! sehingga mengakibatkan perdarahan. 8erdarahan ini tidak dapat dihindarkan karena ketidakmampuan serabut otot segmen bawah uterus untuk berkontraksi menghentikan perdarahan. 8erdarahan yang terjadi tanpa alasan dan tanpa rasa nyeri merupakan gejala utama dan pertama dari plasenta previa. 8erdarahan yang terjadi pertama kali pada umumnya sangat ringan dan segera berhenti! yang disusul dengan perdarahan berikutnya! dan biasanya terjadi semakin berat. 0arah berwarna merah segar! berlainan dengan perdarahan pada solusio plasenta yang berwarna kehitaman. 2akin rendah letak plasenta! makin dini perdarahan terjadi.Insidensi plasenta

previa meningkat dengan semakin bertambahnya usia ibu! paritas yang tinggi! abortus yang diinduksi! dan KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page /3

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


riwayat seksio sesaria pada kehamilan sebelumnya. Kematian maternal terjadi akibat perdarahan dan syok hipovolemik! dan juga akibat trauma operati"! in"eksi atau akibat embolisme. Ketersediaan darah sebagai obat untuk mengatasi perdarahan yang belum selalu ada atau cukup tersedia di rumah sakit! kurangnya kesadaran akan bahaya perdarahan atau sukarnya pengangkutan cepat ke rumah sakit mengakibatkan keterlambatan penanggulangan pertolongan menjadi penderita! tidak sehingga Angka

berhasil.

kematian maternal dapat diturunkan menjadi kurang dari #1 dengan melaksanakan manajemen

persalinan yang baik! antara lain dengan segera mengirim penderita ke rumah sakit yang memiliki "asilitas trans"usi darah dan "asilitas operasi. Solusio plasenta merupakan keadaan terlepasnya plasenta dari tempat insersinya yang normal! diantara usia kehamilan (& minggu sampai sebelum janin

lahir.8erdarahan dapat terjadi dari pembuluh darah plasenta atau pembuluh darah uterus yang akan membentuk hematoma! sehingga plasenta terdesak dan akhirnya terlepas. 8ada umumnya perdarahan akan berlangsung terus @ menerus! oleh karena otot uterus yang telah meregang oleh kehamilan tidak KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page /,

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


mampu untuk lebih berkontraksi untuk menghentikan perdarahan. 8erdarahan antepartum dan intrapartum tidak dapat dicegah! kecuali dengan menyelesaikan persalinan dengan segera. Akibat solusio plasenta! juga dapat terjadi perdarahan post partum karena kontraksi uterus yang tidak adekuat untuk

menghentikan perdarahan pada kala III..A) 8er"usi ginjal akan terganggu karena terjadi syok

hipovolemia! penyempitan pembuluh darah ginjal akibat perdarahan yangbanyak dan karena terjadinya kelainan pembekuan darah. Btiologi pasti dari solusio plasenta belum diketahui dengan pasti. Insidensi solusio plasenta meningkat sesuai dengan

pertambahan usia ibu! multiparitas! riwayat solusio plasenta pada kehamilan sebelumnya! penyakit

hipertensi menahun! preeklamsia! trauma eksternal! distensi uterus misal pada kehamilan multipel atau hidramnion! mioma uteri! dan tali pusat pendek. Angka kematian maternal akibat solusio plasenta bervariasi antara '!.1 / .1. Sebagian besar ibu meninggal akibat perdarahan! baik perdarahan segera atau tertunda atau akibat gagal jantung dan gagal ginjal. 8reeklamsia = eklamsia KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page /.

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


Kehamilan dapat menyebabkan terjadinya hipertensi pada wanita yang sebelum kehamilannya memiliki tekanan darah normal (normotensi) atau dapat memperberat keadaan hipertensi yang sebelumnya telah ada. 4ipertensi pada kehamilan merupakan keadaan pada masa kehamilan yang ditandai dengan terjadinya kenaikan tekanan darah lebih dari #A' = $' mm4g atau kenaikan tekanan darah sistolik lebih dari C' mm4g dan atau diastolik lebih dari #. mm4g. 4ipertensi pada kehamilan yang sering dijumpai adalah preeklamsia dan eklamsia. 8reeklamsia berat dan

khususnya eklamsia merupakan keadaan gawat karena dapat mengakibatkan kematian ibu dan janin. 8reeklamsia ringan dapat mudah berubah menjadi preeklamsia berat! dan preeklamsia berat mudah menjadi eklamsia dengan

timbulnya kejang. Tanda khas preeklamsia adalah tekanan darah yang tinggi! ditemukannya protein dalam urin dan pembengkakan jaringan (edema) selama trimester

keduakehamilan. 8ada beberapa kasus! keadaan tetap ringan sepanjang kehamilan! akan tetapi pada kasus yang lain! dengan meningkatnya tekanan darah dan jumlah protein urin! keadaan dapat menjadi berat. Terjadi nyeri kepala! muntah! gangguan penglihatan! dan kemudian anuria. 8ada stadium akhir dan paling berat terjadi eklamsia! pasien akan mengalami kejang. 5ika preeklamsia = eklamsia KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page //

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


tidak ditangani secara cepat! akan terjadi kehilangan kesadaran dan kematian maternal karena kegagalan

jantung! kegagalan ginjal! kegagalan hati atau perdarahan otak.9aktor predisposisi preeklamsia dan eklamsia adalah nullipara! usia ibu kurang dari (' tahun atau lebih dari C. tahun! status ekonomi kurang! kehamilan kembar! diabetes melitus! hipertensi kronis maternal dan akibat penyakit hipertensi ginjal pada

sebelumnya.Kematian

kehamilan sering terjadi (merupakan #(1 dari seluruh penyebab kematian maternal) dan membentuk satu dari tiga trias penyebab utama kematian maternal! yaitu perdarahan dan in"eksi. 2enurut perkiraan! di seluruh dunia kurang lebih .'.''' wanita meninggal setiap tahun akibat preeklamsia. 2enurut 0epkes ;I tahun (''A! kematian maternal akibat hipertensi pada kehamilan sebesar #A!.1 / (A1. In"eksi pada kehamilan In"eksi pada kehamilan adalah in"eksi jalan lahir pada masa kehamilan! baik pada kehamilan muda maupun tua. In"eksi dapat terjadi oleh sebab langsung yang berkaitan dengan kehamilan! atau akibat in"eksi lain di sekitar jalan lahir. In"eksi pada kehamilan muda adalah in"eksi jalan lahir yang terjadi pada kehamilan kurang dari (' @ (( minggu. 8enyebab yang paling sering terjadi adalah abortus yang terin"eksi. In"eksi jalan lahir pada kehamilan tua adalah KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page /1

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


in"eksi yang terjadi pada kehamilan trimester II dan III. In"eksi jalan lahir ini dapat terjadi akibat ketuban pecah sebelum waktunya! in"eksi saluran kencing! misalnya sistitis! ne"ritis atau akibat penyakit sistemik! seperti malaria! demam ti"oid! hepatitis! dan lain @ lain.AA) In"eksi jalan lahir dapat juga terjadi selama persalinan (intrapartum) atau sesudah persalinan (postpartum). Keadaan ini berbahaya karena dapat mengakibatkan sepsis! yang mungkin menyebabkan kematian ibu. Sepsis menyebabkan kematian maternal sebesar #.1. 8ada abortus yang tidak lengkap (abortus inkomplitus)! dimana sebagian hasil konsepsi masih

tertinggal dalam uterus! dan pada abortus buatan yang dilakukan tanpa memperhatikan asepsis dan antisepsis! sering mengakibatkan komplikasi berupa in"eksi (abortus in"eksiosus).5ika in"eksi tidak diatasi! dapat terjadi in"eksi yang menyeluruh (terjadi penyebaran kuman atau toksin ke dalam peredaran darah atau peritoneum) sehingga

menimbulkan abortus septik. 8ada abortus septik! virulensi bakteri tinggi! dan in"eksi menyebar ke miometrium! tuba! parametrium! dan peritoneum. Apabila in"eksi menyebar lebih jauh! dapat terjadi peritonitis umum atau sepsis! pasien dapat mengalami syok septik.Kematian maternal akibat abortus septik sangat tinggi di negara @ negara berkembang! dimana tidak terdapat akses terhadap abortus yang diinduksi KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page /8

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


dan hal tersebut merupakan hal yang ilegal.;isiko kematian maternal akibat abortus septik meningkat pada wanita @ wanita yang tidak menikah! wanita usia muda! dan pada mereka yang melakukan prosedur aborsi yang tidak secara langsung mengeluarkan hasil konsepsi dari dalam uterus. In"eksi pada kehamilan trimester II dan III dapat

mengakibatkan korioamnionitis. Korioamnionitis merupakan komplikasi serius yang dapat mengancam jiwa ibu dan janinnya.2ikroorganisme penyebab pada umumnya adalah streptococcus dan 0 dan bakteri anaerob. Tanda dari

in"eksi ini adalah cairan amnion kotor dan berbau busuk! demam! lekositosis! uterus melunak! dan takikardi.

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page /:

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


b. !o'-likasi -ersalinan dan nifas Komplikasi yang timbul pada persalinan dan masa ni"as merupakan penyebab langsung kematian maternal. Komplikasi yang terjadi menjelang persalinan! saat dan setelah persalinan terutama adalah perdarahan! partus macet atau partus lama dan in"eksi akibat trauma pada persalinan. 8erdarahan 8erdarahan! terutama perdarahan postpartum memberikan kontribusi (.1 pada kematian maternal! khususnya bila ibu menderita anemia akibat keadaan kurang gi>i atau adanya in"eksi malaria. Insidensi perdarahan postpartum berkisar antara . @ &1. 8erdarahan ini berlangsung tiba @ tiba dan kehilangan darah dapat dengan cepat menjadi kematian pada keadaan dimana tidak terdapat perawatan awal untuk mengendalikan perdarahan! baik berupa obat! tindakan pemijatan uterus untuk merangsang kontraksi! dan trans"usi darah bila diperlukan. 8erdarahan postpartum adalah perdarahan yang terjadi setelah anak lahir dan jumlahnya melebihi .'' ml. 8erdarahan dapat terjadi sebelum! saat atau setelah plasenta keluar. 4al @ hal yang menyebabkan perdarahan postpartum adalah atonia uteri! perlukaan jalan lahir! terlepasnya sebagian plasenta dari uterus!

tertinggalnya sebagian dari plasenta! dan kadang @ kadang perdarahan juga disebabkan oleh kelainan proses Page /9

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


pembekuan darah akibat hipo"ibrinogenemia yang terjadi akibat solusio plasenta! retensi janin mati dalam uterus dan emboli air ketuban. 8artus :ama 8artus lama dapat membahayakan jiwa janin dan ibu. 8artus lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari #& jam sejak in partu. 8artus lama ataupun partus macet

menyebabkan &1 kematian maternal. Keadaan ini sering disebabkan oleh disproporsi se"alopelvik (bila kepala janin tidak dapat melewati rongga pelvis) atau pada letak tak normal (bila terjadi kesalahan letak janin untuk melewati jalan lahir). 0isproporsi lebih sering terjadi bila terdapat keadaan endemis kurang gi>i! terutama pada populasi yang masih menganut pantangan dan tradisi yang mengatur soal makanan pada para gadis dan wanita dewasa. Keadaan ini diperburuk lagi bila gadis @ gadis menikah muda dan diharapkan pertumbuhan untuk segera memiliki anak! 8ada sedangkan keadaan

mereka

belum

optimal.

disproporsi se"alopelvik! persalinan yang dipaksakan dapat mengakibatkan ruptura uteri. ;uptura uteri merupakan keadaan dimana terjadi robekan pada uterus karena sebab tertentu. ;uptura uteri menyebabkan kematian maternal sebesar #' @ A'1.;obekasn uterus akan menyebabkan rasa nyeri yang hebat disertai nyeri tekan! diikuti dengan KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page /<

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


perdarahan hebat dari pembuluh darah uterus yang robek dan kematian dapat timbul dalam (A jam sebagai akibat perdarahan dan syok! atau akibat in"eksi yang timbul kemudian. In"eksi ,i"as In"eksi ni"as merupakan keadaan yang mencakup semua peradangan yang disebabkan oleh

masuknya kuman / kuman ke dalam alat genital pada waktu persalinan dan ni"as. Kuman penyebab in"eksi dapat masuk ke dalam saluran genital dengan berbagai cara! misal melalui tangan penolong persalinan yang tidak bersih atau penggunaan instrumen yang kotor. 2ula @ mula in"eksi terbatas pada uterus! dimana terdapat rasa nyeri dan nyeri tekan pada perut bagian bawah! dengan cairan vagina yang berbau busuk. 0emam! nyeri perut yang bertambah! muntah! nyeri kepala dan kehilangan na"su makan menandakan terjadinya penyebaran in"eksi ke tempat lain. Selanjutnya dapat terjadi abses di tuba "allopii! panggul dan dia"ragma bagian bawah. 8ada kasus yang berat! in"eksi dapat menyebar ke dalam aliran darah (septikemia)! menimbulkan abses dalam otak! otot dan ginjal. 5ika in"eksi tidak dikendalikan! selanjutnya dapat terjadi gangguan mental dan koma. In"eksi ni"as menyebabkan morbiditas dan mortalitas bagi ibu pasca persalinan. Kematian terjadi karena berbagai komplikasi! termasuk syok! gagal ginjal! gagal hati! dan KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page /;

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


anemia. 0i negara @ negara sedang berkembang! dengan pelayanan kebidanan yang masih jauh dari sempurna! peranan in"eksi ni"as masih besar. Insidensi in"eksi ni"as berkisar antara ( @ &1 dari seluruh wanita hamil dan memberikan kontribusi sebesar &1 terhadap kejadian kematian maternal setiap tahunnya. eberapa "aktor

predisposisi in"eksi ni"as adalah keadaan kurang gi>i! anemia! higiene persalinan yang buruk! kelelahan ibu! sosial ekonomi rendah! proses persalinan yang bermasalah! seperti partus lama = macet! korioamnionitis! persalinan traumatik! manipulasi yang berlebihan dan kurang baiknya proses pencegahan in"eksi.

2. Deter'inan antara a. Stat,s kese(atan ib,

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page 13

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


Status kesehatan ibu yang berpengaruh terhadap kejadian kematian maternal meliputi status gi>i! anemia! penyakit yang diderita ibu! dan riwayat komplikasi pada kehamilan dan persalinan sebelumnya. Status gi>i ibu hamil dapat dilihat dari hasil pengukuran terhadap lingkar lengan atas (:I:A). 8engukuran :I:A bertujuan untuk mendeteksi apakah ibu hamil termasuk kategori kurang energi kronis (KBK) atau tidak. Ibu dengan status gi>i buruk memiliki risiko untuk terjadinya perdarahan dan in"eksi pada masa ni"as.Keadaan kurang gi>i sebelum dan selama kehamilan memberikan kontribusi terhadap rendahnya kesehatan maternal! masalah dalam persalinan dan masalah pada bayi yang dilahirkan.#) Stunting yang dialami selama masa kanak @ kanak! yang merupakan hasil dari keadaan kurang gi>i berat akan memaparkan seorang wanita terhadap risiko partus macet yang berkaitan dengan adanya disproporsi se"alopelvik. erdasarkan data

Susenas tahun (''' dan sensus penduduk tahun ('''! prevalensi ibu yang menderita KBK (:I:A ibu 7 (C!. cm) adalah (.1. ;isiko KBK pada ibu hamil lebih banyak ditemukan di pedesaan (A'1) daripada di perkotaan (()1) dan lebih banyak dijumpai pada kelompok usia ibu di bawah (' tahun ()&1). Anemia merupakan masalah penting yang harus diperhatikan selama kehamilan. 2enurut 34*! seorang ibu hamil dikatakan menderita anemia jika kadar hemoglobin (4b) kurang dari ##g=dl. Anemia dapat disebabkan oleh berbagai sebab! yang dapat saling berkaitan! yaitu intake yang kurang adekuat! in"estasi parasit! malaria! de"isiensi >at besi! asam "olat dan vitamin A. 2enurut KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page 1,

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


34*! A'1 kematian ibu di negara berkembang berkaitan dengan anemia dalam kehamilan. Anemia de"isiensi besi merupakan $.1 penyebab anemia selama kehamilan. Kurang lebih .'1 dari seluruh ibu hamil di seluruh dunia menderita anemia. 3anita yang menderita anemia berat akan lebih rentan terhadap in"eksi selama kehamilan dan persalinan! akan meningkatkan risiko kematian akibat perdarahan dan akan memiliki risiko terjadinya komplikasi operati" bila dibutuhkan persalinan dengan seksio sesaria. Anemia ibu hamil di Indonesia masih merupakan masalah nasional karena anemia mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. 0ari Studi 'ollo$ (p Ibu 4amil! SK;T (''# ditemukan prevalensi ibu hamil dengan kadar 4b rendah (7 ##!' gram= dl! 34* (''') sebesar A'!#1 dan diantaranya '!C1 memiliki kadar 4b 7 %!' gram= dl. Anemia lebih banyak ditemukan pada ibu hamil di pedesaan (A(1) daripada di perkotaan (C&1)$) 2enurut Soejoenoes (#$&$) anemia memberikan risiko relati" #.!C kali untuk terjadinya kematian maternal bila dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak menderita anemia. 8ola penyakit yang mengakibatkan kematian secara umum di Indonesia telah mengalami perubahan! akibat adanya transisi epidemiologik. 8enyakit degenerative lebih sering terjadi! sementara penyakit in"eksi dan parasit juga masih memegang peranan. 8enyakit tuberkulosis masih mendominasi! dan penyakit ini memberikan kontribusi kematian sebesar &!)1 (SK;T #$&)) dan $!&1 (SK;T #$$(). Kehamilan KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page 1.

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


dengan penyakit tuberkulosis masih tinggi! akan tetapi memiliki prognosis baik bila diobati secara dini. 8enyakit jantung merupakan penyebab nonobstetrik penting yang menyebabkan kematian maternal! dan terjadi pada '!A @ A1 kehamilan. Angka kematian maternal bervariasi dari '!A1 pada pasien @ pasien dengan klasi"ikasi )e$ *ork +eart ,ssociation (,D4A) I dan II dan )!&1 atau lebih pada pasien dengan ,D4A III dan IE. Keadaan ini disebabkan oleh adanya peningkatan beban hemodinamik selama kehamilan dan persalinan! yang akan memperberat gejala dan mempercepat terjadinya

komplikasi pada wanita yang sebelumnya telah menderita penyakit jantung. 8rognosis bagi wanita hamil dengan penyakit jantung tergantung dari beratnya penyakit! usia penderita dan penyulit @ penyulit lain yang tidak berasal dari jantung. 8enyebab kematian maternal tidak langsung lain yang penting meliputi malaria! hepatitis! 4IE = AI0S! diabetes melitus! bronkopneumonia. ;iwayat obstetri yang buruk seperti persalinan dengan tindakan! perdarahan! partus lama! bekas seksio sesaria akan mempengaruhi kematian maternal. #.1 persalinan yang terjadi di negara berkembang merupakan persalinan dengan tindakan! dalam hal ini seksio sesaria paling sering dilakukan. Semua persalinan dengan tindakan memiliki risiko! baik terhadap ibu maupun bayinya. Sebagian risiko timbul akibat si"at dari tindakan yang dilakukan! sebagian karena prosedur lain yang menyertai! seperti anestesi dan trans"usi darah! dan sebagian lagi akibat komplikasi kehamilan! yang memaksa dilakukannya tindakan. 0isamping itu! KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page 1/

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


dapat pula timbul komplikasi! termasuk perdarahan dan in"eksi yang berat. b. Stat,s re-rod,ksi Status reproduksi yang berperan penting terhadap kejadian kematian maternal adalah usia ibu hamil! jumlah kelahiran! jarak kehamilan dan status perkawinan ibu. -sia di bawah (' tahun dan di atas C. tahun merupakan usia berisiko untuk hamil dan melahirkan. The 'ifth ,nnual State of the World-s Mothers Report ! yang dipublikasikan oleh The International Charity Save The Children. melaporkan bahwa setiap tahun! #C juta bayi dilahirkan oleh wanita yang berusia 7 (' tahun! dan $'1 kelahiran ini terjadi negara berkembang. 8ara wanita ini memiliki risiko kematian maternal akibat kehamilan dan kelahiran dua sampai lima kali lebih tinggi bila dibandingkan wanita yang lebih tua. ;isiko paling besar terdapat pada ibu berusia H #A tahun. 8enelitian di angladesh menunjukkan bahwa risiko kematian maternal lima kali lebih tinggi pada ibu berusia #' @ #A tahun daripada ibu berusia (' @ (A tahun! sedangkan penelitian yang dilakukan di ,igeria

menyebutkan bahwa wanita usia #. tahun memiliki risiko kematian maternal % kali lebih besar dibandingkan dengan wanita yang berusia (' @ (A tahun. Komplikasi yang sering timbul pada kehamilan di usia muda adalah anemia! partus prematur! partus macet. Kekurangan akses ke pelayanan kesehatan untuk mendapatkan perawatan kehamilan dan persalinan merupakan penyebab yang penting bagi terjadinya kematian maternal di usia muda. Keadaan ini diperburuk KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page 11

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


oleh kemiskinan dan kebuta @ huru"an! ketidaksetaraan kedudukan antara pria dan wanita! pernikahan usia muda dan kehamilan yang tidak diinginkan. Kehamilan di atas usia C. tahun menyebabkan wanita terpapar pada komplikasi medik dan obstetrik! seperti risiko terjadinya hipertensi kehamilan! diabetes! penyakit kardiovaskuler! penyakit ginjal dan gangguan "ungsi paru. Kejadian perdarahan pada usia kehamilan lanjut meningkat pada wanita yang hamil di usia 6 C. tahun! dengan peningkatan insidensi perdarahan akibat solusio plasenta dan plasenta previa. 8ersalinan dengan seksio sesaria pada kehamilan di usia lebih dari C. tahun juga meningkat! hal ini terjadi akibat banyak "aktor! seperti hipertensi kehamilan! diabetes! persalinan prematur dan penyebab kelainan pada plasenta. 8enelitian yang dilakukan di Amerika Serikat menyatakan bahwa kematian maternal akan

meningkat A kali lipat pada ibu yang hamil pada usia C. @ C$ tahun bila dibanding wanita yang hamil pada usia (' @ (A tahun. -sia kehamilan yang paling aman untuk melahirkan adalah usia (' @ C' tahun. 8aritas ( @ C merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut kematian maternal. 8aritas H # (belum pernah melahirkan = baru melahirkan pertama kali) dan paritas 6 A memiliki angka kematian maternal lebih tinggi. 8aritas H # dan usia muda berisiko karena ibu belum siap secara medis maupun secara mental! sedangkan paritas di atas A dan usia tua! secara "isik ibu mengalami kemunduran untuk menjalani kehamilan. Akan tetapi! pada kehamilan kedua atau ketigapun jika kehamilannya terjadi pada keadaan yang tidak diharapkan (gagal K ! KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page 18

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


ekonomi tidak baik! interval terlalu pendek)! dapat meningkatkan risiko kematian maternal.A) 2enurut hasil SK;T (''#! proporsi kematian maternal tertinggi terdapat pada ibu yang berusia 6 CA tahun dan paritas 6 A (#&!A1). 5arak antar kehamilan yang terlalu dekat (kurang dari ( tahun) dapat meningkatkan risiko untuk terjadinya kematian maternal.A!A#) 8ersalinan dengan interval kurang dari (A bulan (terlalu sering) secara nasional sebesar #.1! dan merupakan kelompok risiko tinggi untuk perdarahan postpartum! kesakitan dan kematian ibu. 5arak antar kehamilan yang disarankan pada umumnya adalah paling sedikit dua tahun! untuk memungkinkan tubuh wanita dapat pulih dari kebutuhan ekstra pada masa kehamilan dan laktasi. 8enelitian yang dilakukan di tiga rumah sakit di angkok pada tahun #$%C sampai

#$%% memperlihatkan bahwa wanita dengan interval kehamilan kurang dari dua tahun memiliki risiko dua setengah kali lebih besar untuk meninggal dibandingkan dengan wanita yang memiliki jarak kehamilan lebih lama. Status perkawinan yang mendukung terjadinya kematian maternal adalah status tidak menikah. Status ini merupakan indikator dari suatu kehamilan yang tidak diharapkan atau direncanakan. 3anita dengan status perkawinan tidak menikah pada umumnya cenderung kurang memperhatikan kesehatan diri dan janinnya selama kehamilan dengan tidak melakukan pemeriksaan antenatal! yang mengakibatkan tidak terdeteksinya kelainan yang dapat mengakibatkan terjadinya komplikasi. 8enelitian yang dilakukan di 5erman menemukan bahwa

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page 1:

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


status wanita tidak menikah memiliki risiko (!) kali untuk terjadinya kematian maternal bila dibandingkan dengan wanita yang menikah. %. Akses ter(ada- -ela$anan kese(atan 4al ini meliputi antara lain keterjangkauan lokasi tempat pelayanan kesehatan! dimana tempat pelayanan yang lokasinya tidak strategis = sulit dicapai oleh para ibu menyebabkan berkurangnya akses ibu hamil terhadap pelayanan kesehatan! jenis dan kualitas pelayanan yang tersedia dan keterjangkauan terhadap in"ormasi. Akses terhadap tempat pelayanan kesehatan dapat dilihat dari beberapa "aktor! seperti lokasi dimana ibu dapat memperoleh pelayanan kontrasepsi!

pemeriksaan antenatal! pelayanan kesehatan primer atau pelayanan kesehatan rujukan yang tersedia di masyarakat. 8ada umumnya kematian maternal di negara @ negara berkembang! berkaitan dengan setidaknya satu dari tiga keterlambatan ( The Three Delay Models). Keterlambatan yang pertama adalah keterlambatan dalam mengambil keputusan untuk mencari perawatan kesehatan apabila terjadi komplikasi obstetrik. Keadaan ini terjadi karena berbagai alasan! termasuk di dalamnya adalah keterlambatan dalam mengenali adanya masalah! ketakutan pada rumah sakit atau ketakutan terhadap biaya yang akan dibebankan di sana! atau karena tidak adanya pengambil keputusan! misalnya keputusan untuk mencari pertolongan pada tenaga kesehatan harus menunggu suami atau orang tua yang sedang tidak ada di tempat. Keterlambatan kedua terjadi setelah keputusan untuk mencari perawatan kesehatan diambil. Keterlambatan ini terjadi KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page 19

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


akibat keterlambatan dalam mencapai "asilitas kesehatan dan pada umumnya terjadi akibat kesulitan transportasi. eberapa desa memiliki pilihan transportasi yang sangat terbatas dan "asilitas jalan yang buruk. Kendala geogra"is di lapangan mengakibatkan banyak rumah sakit rujukan tidak dapat dicapai dalam waktu dua jam! yaitu merupakan waktu maksimal yang diperlukan untuk menyelamatkan ibu dengan perdarahan dari jalan lahir. Keterlambatan ketiga yaitu keterlambatan dalam memperoleh perawatan di "asilitas kesehatan. Seringkali para ibu harus menunggu selama beberapa jam di pusat kesehatan rujukan karena manajemen sta" yang buruk! kebijakan pembayaran kesehatan di muka! atau kesulitan dalam memperoleh darah untuk keperluan trans"usi! kurangnya peralatan dan juga kekurangan obat @ obatan yang penting! atau ruangan untuk operasi. 8elaksanaan sistem pelayanan kebidanan yang baik didasarkan pada regionalisasi pelayanan perinatal! dimana ibu hamil harus mempunyai kesempatan pelayanan operati" dalam waktu tidak lebih dari satu jam dan bayi harus dapat segera dilahirkan. Ketersediaan in"ormasi! baik

penyuluhan maupun konseling penting diberikanagar ibu @ ibu mengetahui bahaya yang dapat terjadi dalam kehamilan! persalinan dan masa ni"as! serta upaya menghindari masalah itu. Keterlambatan dalam mengambil keputusan untuk dirujuk pada saat terjadinya komplikasi obstetrik sering disebabkan oleh karena keterlambatan dalam mengenali risiko atau bahaya! sehingga berakibat

keterlambatan dalam mencapai "asilitas kesehatan rujukan dan KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page 1<

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


keterlambatan dalam memperoleh pertolongan medis di rumah sakit. ,amun diidenti"ikasi masih kurangnya in"ormasi dan konseling dari tenaga kesehatan kepada ibu. Kebanyakan petugas menitikberatkan pada pemberian in"ormasi = penyuluhan! akan tetapi kurang melakukan konseling untuk membantu ibu memecahkan masalah. 4al ini disebabkan petugas pada umumnya merasa kurang memiliki waktu untuk melakukan konseling karena banyaknya ibu hamil yang dilayani. Selain itu pemberdayaan sarana komunikasi! in"ormasi dan edukasi (KIB) tentang kesehatan ibu masih sangat kurang! desa @ desa terpencil belum mengenal radio dan televise. d. Perilak, -engg,naan fasilitas -ela$anan kese(atan 8erilaku penggunaan "asilitas pelayanan kesehatan antara lain meliputi perilaku penggunaan alat kontrasepsi! dimana ibu yang mengikuti program keluarga berencana (K ) akan lebih jarang melahirkan dibandingkan dengan ibu yang tidak ber K ! perilaku pemeriksaan antenatal! dimana ibu yang melakukan pemeriksaan antenatal secara teratur akan terdeteksi masalah kesehatan dan komplikasinya! penolong persalinan! dimana ibu yang ditolong oleh dukun berisiko lebih besar untuk mengalami kematian dibandingkan dengan ibu yang melahirkan dibantu oleh tenaga kesehatan! serta tempat persalinan! dimana persalinan yang dilakukan di rumah akan menghambat akses untuk mendapatkan pelayanan rujukan secara cepat apabila sewaktu @ waktu dibutuhkan. 8rogram K berpotensi menyelamatkan kehidupan

ibu! yaitu dengan cara memungkinkan wanita untuk merencanakan KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page 1;

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


kehamilan sedemikian rupa sehingga dapat menghindari kehamilan pada usia tertentu atau jumlah persalinan yang membawa bahaya tambahan! dan dengan cara menurunkan tingkat kesuburan secara umum! yaitu dengan mengurangi jumlah kehamilan. 0i samping itu! program K dapat mengurangi jumlah kehamilan yang tidak diinginkan sehingga mengurangi praktik pengguguran yang ilegal! berikut kematian yang ditimbulkannya. 8emeriksaan antenatal adalah

pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janinnya secara berkala! yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan. 8emeriksaan antenatal dilakukanoleh tenaga kesehatan yang terlatih dan terdidik dalam

bidang kebidanan! yaitu bidan! dokter dan perawat yang sudah terlatih. Tujuannya adalah untuk menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilan! persalinan dan ni"as dengan baik dan selamat.

8emeriksaan antenatal dilakukan minimal A kali selama kehamilan! dengan ketentuan satu kali pada trimester pertama (usia kehamilan sebelum #A minggu)! satu kali selama trimester kedua (antara #A sampai dengan (& minggu)! dan dua kali selama trimester ketiga (antara minggu (& s=d C) minggu dan setelah C) minggu). 8emeriksaan antenatal dilakukan dengan standar I. TJ yang meliputi #) timbang berat badan! () ukur tekanan darah! C) ukur tinggi "undus uteri! A) pemberian imunisasi tetanus toksoid! dan .) pemberian tablet tambah darah $' tablet selama hamil. 4asil SK;T (''# menunjukkan bahwa proporsi ibu hamil yang pernah melakukan pemeriksaan KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page 83

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


antenatal adalah sekitar &#1. 0ilihat dari "rekuensinya! mereka yang melakukan pemeriksaan antenatal 6 C kali lebih banyak di perkotaan (%#1) dibandingkan di pedesaan (C$1). 2asih banyak ibu hamil yang tidak melakukan pemeriksaan antenatal sesuai pola minimal # @ # @ (! yaitu di 5awa sebesar .#1! di luar 5awa sebesar )%1. Sebagian besar komplikasi obstetri terjadi pada saat persalinan berlangsung. -ntuk itu diperlukan tenaga pro"esional yang dapat secara cepat mengenali adanya komplikasi yang dapat mengancam jiwa ibu dan sekaligus melakukan penanganan tepat waktu untuk menyelamatkan jiwa ibu. Angka kematian maternal akan dapat diturunkan secara adekuat apabila #.1 kelahiran ditangani oleh dokter dan &.1 ditangani oleh bidan. ;asio ini paling e"ekti" bila bidan dapat menangani persalinan normal! dan dapat secara e"ekti" merujuk #.1 persalinan yang mengalami komplikasi kepada dokter. Tenaga penolong persalinan yang terlatih merupakan salah satu teknik yang paling penting dalam menurunkan angka kematian maternal di negara @ ,egara yang telah sukses menurunkan angka kematian maternal di negaranya. 2eskipun bukti telah menunjukkan bahwa penanganan persalinan oleh dokter! bidan dan perawat merupakan "aktor penting dalam menurunkan angka kematian maternal! hanya .&1 dari seluruh persalinan yang ditolong oleh tenaga yang terlatih. 0i ,egara @ negara sedang berkembang! hanya .C1 wanita melahirkan dengan pertolongan tenaga kesehatan (bidan atau dokter) dan hanya A'1 yang melahirkan di rumah sakit atau pusat kesehatan! dan diperkirakan #.1 wanita KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page 8,

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


hamil tersebut akan mengalami komplikasi yang mengancam

kehidupan! yang membutuhkan pelayanan segera. Terdapat banyak "aktor yang mendasari keadaan tersebut! antara lain adalah kurangnya tenaga yang terlatih dan kurang terdistribusinya tenaga @ tenaga tersebut di daerah @ daerah. 4asil SK;T (''# menunjukkan bahwa pilihan penolong persalinan ke tenaga kesehatan sebesar %(!$1! ibu yang meninggal di rumah sakit sebesar AA!A1! puskesmas (!&1 dan meninggal di rumah sebesar A#!%1. 4asil Susenas (''# memberikan gambaran angka persalinan oleh dukun di Indonesia adalah C&1. Sebanyak A(1 ibu @ ibu di 8apua menyatakan lebih memilih bersalin tidak dengan tenaga kesehatan dengan alasan ibu merasa bahwa persalinan tidak perlu ke tenaga kesehatan! kecuali bila merasa ada gangguan = kelainan dengan kesehatannya. Terdapat hubungan yang signi"ikan antara tempat persalinan dengan kematian maternal! dimana semakin tinggi proporsi ibu melahirkan di "asilitas non "asilitas kesehatan semakin tinggi risiko kematian maternal dan bayi. 8ersalinan di rumah masih diminati oleh kelompok usia kurang dari (' tahun (&.1) dibandingkan kelompok usia lain. Ibu di pedesaan masih banyak (&'1) yang melahirkan di rumah dibandingkan di perkotaan (A&1). 8roporsi ibu yang melakukan persalinan di rumah! bukan di "asilitas kesehatan sebesar %'1. &. Deter'inan *a,( 2eskipun determinan ini tidak secara langsung mempengaruhi kematian maternal! akan tetapi "aktor sosio kultural! ekonomi! keagamaan dan "aktor KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page 8.

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


@ "aktor lain juga perlu dipertimbangkan dan disatukan dalam pelaksanaan intervensi penanganan kematian maternal. Termasuk dalam determinan jauh adalah status wanita dalam keluarga dan masyarakat! yang meliputi tingkat pendidikan! dimana wanita yang berpendidikan tinggi cenderung lebih memperhatikan kesehatan diri dan keluarganya! sedangkan wanita dengan tingkat pendidikan yang rendah! menyebabkan kurangnya pengertian mereka akan bahaya yang dapat menimpa ibu hamil maupun bayinya terutama dalam hal kegawatdaruratan kehamilan dan persalinan. Ibu @ ibu terutama di daerah pedesaan atau daerah terpencil dengan pendidikan rendah! tingkat independensinya untuk mengambil

keputusanpun rendah. 8engambilan keputusan masih berdasarkan pada budaya IberundingJ yang berakibat pada keterlambatan merujuk.

;endahnya pengetahuan ibu dan keluarga tentang tanda @ tanda bahaya pada kehamilan mendasari peman"aatan sistem rujukan yang masih kurang. 5uga ditemukan bahwa "aktor yang berpengaruh paling penting dalam perilaku mencari pelayanan kesehatan antenatal adalah

pendidikan. :ebih dari $'1 wanita yang berpendidikan minimal sekolah dasar telah mencari pelayanan kesehatan antenatal. 8ekerjaan ibu! dimana keadaan hamil tidak berarti mengubah pola aktivitas bekerja ibu hamil sehari @ hari. 4al tersebut terkait dengan keadaan ekonomi keluarga! pengetahuan ibu sendiri yang kurang! atau "aktor kebiasaan setempat. 0i Sumatera Selatan pada umumnya ibu hamil masih membantu suaminya bekerja di sawah! ladang! kebun karet atau berdagang. Istri bahkan menjadi tumpuan penghasilan keluarga jika suami KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page 8/

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


terbatas secara "isik. :aporan statistik sering menempatkan pekerjaan hanya sebatas pekerjaan "ormal. 2isalnya dilaporkan sebanyak )C1 ibu @ ibu di 8apua tidak bekerja! padahal pada kenyataannya mereka secara "isik bekerja lebih keras daripada suami. Konsep bekerja khususnya yang berkaitan dengan kesehatan perlu diartikan lebih luas bukan hanya terbatas pada konsep mendapat gaji saja. Kemiskinan dapat menjadi sebab rendahnya peran serta masyarakat pada upaya kesehatan. Kematian maternal sering terjadi pada kelompok miskin! tidak

berpendidikan! tinggal di tempat terpencil! dan mereka tidak memiliki kemampuan untuk memperjuangkan kehidupannya sendiri. 3anita @ wanita dari keluarga dengan pendapatan rendah (kurang dari -SK # perhari) memiliki risiko kurang lebih C'' kali untuk menderita kesakitan dan kematian maternal bila dibandingkan dengan mereka yang memiliki pendapatan yang lebih baik.

2c?arthy dan 2aine (#$$() mengemukakan adanya C "aktor yang berpengaruh terhadap proses terjadinya kematian maternal. 8roses yang paling dekat terhadap kejadian kematian maternal (determinan dekat) yaitu kehamilan itu sendiri dan komplikasi dalam kehamilan! persalinan dan masa ni"as (komplikasi obstetri). 0eterminan dekat secara langsung dipengaruhi oleh determinan antara yaitu status kesehatan ibu! status reproduksi! akses ke pelayanan kesehatan! perilaku perawatan kesehatan = penggunaan pelayanan kesehatan dan "aktor @ "aktor lain yang tidak diketahui atau tidak terduga. 0i lain pihak! terdapat juga determinan jauh yang akan mempengaruhi kejadian kematian maternal melalui KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page 81

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


pengaruhnya terhadap determinan antara! yang meliputi "aktor sosio @ kultural dan "aktor ekonomi! seperti status wanita dalam keluarga dan masyarakat! status keluarga dalam masyarakat dan status masyarakat. 0epkes ;I membagi "aktor @ "aktor yang mempengaruhi kematian maternal sebagai berikut < #. 9aktor medic a. 9aktor empat terlalu! yaitu < -sia ibu pada waktu hamil terlalu muda (kurang dari (' tahun) -sia ibu pada waktu hamil terlalu tua (lebih dari C. tahun) 5umlah anak terlalu banyak (lebih dari A orang) 5arak antar kehamilan terlalu dekat (kurang dari ( tahun) b. Komplikasi kehamilan! persalinan dan ni"as yang merupakan penyebab langsung kematian maternal! yaitu < 8erdarahan pervaginam! khususnya pada kehamilan trimester ketiga! persalinan dan pasca persalinan. In"eksi. Keracunan kehamilan. Komplikasi akibat partus lama. Trauma persalinan. c. eberapa keadaan dan gangguan yang memperburuk derajat kesehatan ibu selama hamil! antara lain < Kekurangan gi>i dan anemia. ekerja ("isik) berat selama kehamilan. Page 88

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


(. 9aktor non medic 9aktor non medik yang berkaitan dengan ibu! dan menghambat upaya penurunan kesakitan dan kematian maternal adalah < Kurangnya kesadaran ibu untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Terbatasnya pengetahuan ibu tentang bahaya kehamilan risiko tinggi. Ketidak @ berdayaan sebagian besar ibu hamil di pedesaan dalam pengambilan keputusan untuk dirujuk. Ketidakmampuan sebagian ibu hamil untuk membayar biaya transport dan perawatan di rumah sakit. C. 9aktor pelayanan kesehatan 9aktor pelayanan kesehatan yang belum mendukung upaya penurunan kesakitan dan kematian maternal antara lain berkaitan dengan cakupan pelayanan KIA! yaitu < elum mantapnya jangkauan pelayanan KIA dan penanganan kelompok berisiko. 2asih rendahnya (kurang lebih C'1) cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan. 2asih seringnya (%' @ &'1) pertolongan persalinan yang dilakukan di rumah! oleh dukun bayi yang tidak mengetahui tanda @ tanda bahaya. erbagai aspek manajemen yang belum menunjang antara lain adalah < elum semua kabupaten memberikan prioritas yang memadai untuk program KIA KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page 8:

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


Kurangnya komunikasi dan koordinasi antara 0inkes Kabupaten! ;umah Sakit Kabupaten dan 8uskesmas dalam upaya kesehatan ibu. elum mantapnya mekanisme rujukan dari 8uskesmas ke ;umah Sakit Kabupaten atau sebaliknya. erbagai keadaan yang berkaitan dengan ketrampilan pemberi pelayanan KIA juga masih merupakan "aktor penghambat! antara lain < elum diterapkannya prosedur tetap penanganan kasus gawat darurat kebidanan secara konsisten. Kurangnya pengalaman bidan di desa yang baru ditempatkan di 8uskesmas dan bidan praktik swasta untuk ikut akti" dalam jaringan sistem rujukan saat ini. Terbatasnya ketrampilan dokter puskesmas dalam menangani

kegawatdaruratan kebidanan. Kurangnya upaya alih teknologi tepat (yang sesuai dengan

permasalahan setempat) dari dokter spesialis ;S Kabupaten kepada dokter = bidan 8uskesmas. Semakin banyak ditemukan "aktor risiko pada seorang ibu hamil! maka semakin tinggi risiko kehamilannya. Tingginya angka kematian maternal di Indonesia sebagian besar disebabkan oleh timbulnya penyulit persalinan yang tidak dapat segera dirujuk ke "asilitas pelayanan yang lebih mampu. 9aktor waktu dan transportasi merupakan hal yang sangat menentukan dalam merujuk kasus risiko tinggi.

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page 89

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


!e(a'ilan /esiko +inggi +angguan dan penyulit pada kehamilan umumnya ditemukan pada kehamilan resikotinggi. Dang dimaksud dengan kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan yang akan menyebabkan terjadinya bahaya dan komplikasi yang lebih besar baik terhadap ibu maupun terhadap janin yang dikandungnya selama masa kehamilan! melahirkan ataupun ni"as biladibandingkan dengan kehamilan persalinan dan ni"as normal. Secara garis besar! kelangsungan suatu kehamilan sangat bergantung pada keadaan dan kesehatan ibu! plasenta dan keadaan janin. 5ika ibu sehat dan didalam darahnya terdapat >at/>at makanan dan bahan bahan organis dalam jumlah yang cukup! maka pertumbuhan dan perkembangan bayi dalam kandungan akan berjalan baik. 0alam kehamilan! plasenta akan be"ungsi sebagai alat respiratorik! metabolik! nutrisi! endokrin! penyimpanan! transportasi dan pengeluaran dari tubuh ibu ke tubuh janin atau sebaliknya. 5ika salah satu atau beberapa "ungsi di atas terganggu! maka janin seperti tercekik! dan pertumbuhannya akan terganggu. 0emikian juga bila ditemukan kelainan pertumbuhan janin baik berupa kelainan bawaan ataupun kelainan karena pengaruh lingkungan! maka pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan dapat mengalami gangguan. 2enurut penelitian telah diketahui bahwa umur reproduksi sehat pada seorang wanita berkisar antara ('/C' tahun! artinya L melahirkan setelah umur (' tahun jarak persalinan sebaiknya (/C tahun dan berhenti melahirkan setelah umur C' tahun. erarti anak cukup (/C orang. Telah dibuktikan bahwa kelahiran ke empat

dan seterusnya akan meningkatkan kematian ibu dan janin. Abortus (keguguran)! prematuritas dan dismaturitas (bayi kecil untuk masa kehamilan) dan postdatisme (kehamilan lewat waktu) kadang/kadang masih sulit di deteksi dengan baik. 0engan KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page 8<

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


pengenalan dan penanganan dini! gangguan dan penyulit kehamilan dapat dikurangi.8enyakit yang diderita ibu baik sejak sebelum hamil ataupun sesudah kehamilan! seperti < penyakit paru! penyakit jantung sianotik! penyakit ginjal dan hipertensi! penyakit kelenjar endokrin (gondok! diabetes mellitus! penyakit hati)! penyakit in"eksi (virus! bakteri parasit)! kelainan darah ibu/janin ataupun keracunan obat dan bahan/bahan toksis! juga merupakan penyabab yang mengakibatkan terjadinya gangguan dan penyulit pada kehamilan. 0isamping itu! kehamilan sendiri dapat menyebabkan terjadinya penyakit pada ibu hamil. 8enyakit yang tergolong dalam kelompok ini antara lain < toksemia gravidarum (keracunanhamil)! perdarahan hamil tua yang disebabkan karena plasenta previa (plasenta menutupi jalanlahir)! dan solusio plasenta (plasenta terlepas sebelum anak lahir). 8enyebab kematian ibu bersalin di Indonesia masih di dominasi oleh perdarahan! in"eksi dan toksemia gravidarum.Seperti diuraikan sebelumnya! lingkungan dimana ibu hamil bertempat tinggal secara tidak langsung juga berperan dalam timbulnya penyulit pada kehamilan. Tempat tinggal yang pengap!kurang udara segar! lingkungan yang kotor! ibu yang tidak dapat beristirahat cukup dan gi>i yang jelek dapat merupakan "aktor penyebab. 0alam kehamilan! pertumbuhan dan perkembangan janin sebaiknya harus dapat diikuti dengan baik. Adanya kelainan pertumbuhan janin seperti K2K (kecil untuk masa kehamilan). 2K (besar untuk masa kehamilan)! kelainan bawaan seperti

hidrose"alus! hidramnion!kehamilan ganda ataupun adanya kelainan letak janin sedini mungkin harus segera dapat dideteksi. ila keadaan ini baru di diagnosa pada kehamilan lanjut! maka penyulit pada kehamilan dan persalinan akan sering dijumpai. Kemiskinan! kebodohan! ketidaktahuan! dan budaya diam wanita KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page 8;

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


Indonesia! ditambah lagi oleh transportasi yang sulit dan ketidakmampuan membayar pelayanan yang baik akan menyebabkan pelayanan antenatal di Indonesia masih kecil cakupannya. 8ada ibu hamil pemeriksaan antenatal memegang peranan penting dalam perjalanan kehamilan dan persalinannya. 8enelitian pada ibu hamil di 5awa Tengah pada tahun #$&$/#$$' menemukan bahwa ibu hamil dan bersalin yang tidak memeriksakan kehamilannya pada tenaga medis akan mengalami resiko kematian C/% kali dibandingkan dengan ibu yang memeriksakan kehamilannya. 2enurut 4ana"iah pada penelitiannya di ;S.0r.8irngadi 2edan! ditemukan kematian maternal pada $C!$1 kelompok tidak terda"tar. 8ada tahun #$&A/#$&$ ditemukan kematian maternal pada )%!$1 kelompok tidak terda"tar. Dang dimaksud dengan kelompok tidak terda"tar adalah kelompok ibu hamil yang memeriksakan dirinya kurang dari A kali selama kehamilannya. Akibat kurangnya pemeriksaan antenatal yang dilakukan oleh tenaga medis terlatih (bidan! dokter dan dokter ahli) banyak kasus dengan penyulit kehamilan tidak terdeteksi. 4al ini tentu saja akan menyebabkan terjadinya komplikasi yang lebih besar dalam perjalanan kehamilan dan persalinannya sehingga pada akhirnya akan mengakibatkan morbiditas dan mortalitas yang lebih besar pada ibu dan janin. 0isamping itu karena pelayanan obstetri di lini terdepan masih sangat terbatas cakupannya dan belum mampu menanggulangi kasus gawat darurat! ditambah dengan transportasi yang masih sulit dan tidak mampu membayar pelayanan yang baik! banyak kasus rujukan yang diterima di ;umah Sakit sudah sangat terlambat dan gawat sehingga sulit ditolong

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page :3

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


U-a$a Men,r,nkan Angka !e'atian Maternal erbagai upaya telah dilakukan untuk menekan angka kematian maternal. 8ada tahun #$&%! untuk pertama kalinya di tingkat internasional diadakan Kon"erensi tentang Kematian Ibu di ,airobi! Kenya. Kemudian pada tahun #$$' dilakukan World Summit for Children di ,ew Dork! Amerika Serikat! yang menghasilkan tujuh tujuan utama! diantaranya adalah menurunkan angka kematian maternal menjadi separuh pada tahun ('''. Tahun #$$A diadakan International Conference on Population and Development (ICPD di Kairo 2esir! yang menyatakan bahwa kebutuhan kesehatan reproduksi pria dan wanita sangat vital dalam pembangunan sosial dan pengembangan sumber daya manusia. 0i dalamnya termasuk pelayanan kesehatan ibu yang berupaya agar setiap ibu hamil dapat melalui kehamilan dan persalinannya dengan selamat. Tahun #$$. di eijing! ?ina diadakan 'ourth World

Conference on Women! kemudian pada tahun #$$% di ?olombo! Sri :anka diselenggarakan Safe Motherhood Technical Consultation ! yang menekankan perlu dipercepatnya penurunan angka kematian maternal pada tahun ('''. Kon"erensi yang terakhir! yaitu The Millenium Summit in !""" ! dimana semua anggota 8 berkomitmen pada Millenium Development #oals (MD#s untuk menurunkan tiga perempat angka kematian maternal pada tahun ('#.. Keinginan untuk mencapai target untuk menurunkan angka kematian maternal menjadi tiga perempat (%.1) pada tahun ('#. dilakukan karena kesakitan maternal memberikan kontribusi terbesar bagi kesakitan yang menimpa wanita! terutama di negara @ negara berkembang! dan karena intervensi yang dibutuhkan tidak membutuhkan biaya besar (kurang lebih C @ (C' dolar untuk setiap kematian maternal).

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page :,

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


34* pada tahun #$$$ memprakarsai program Making Pregnancy Safer (MPS ! untuk mendukung negara @ negara anggota dalam usaha untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan maternal akibat komplikasi kehamilan! persalinan dan ni"as. 28S merupakan komponen dari prakarsa Safe Motherhood yang dicanangkan pada tahun #$&% oleh 34* untuk menurunkan kematian maternal. 8ada dasarnya! 28S meminta perhatian pemerintah dan masyarakat di setiap negara untuk menempatkan safe motherhood sebagai prioritas utama dalam rencana

pembangunan nasional dan internasionalL menyusun acuan nasional dan standar pelayanan kesehatan maternal dan neonatalL mengembangkan sistem yang menjamin pelaksanaan standar yang telah disusunL memperbaiki akses pelayanan kesehatan maternal dan neonatal! keluarga berencana! aborsi legalL meningkatkan upaya kesehatan promoti" dalam kesehatan maternal dan neonatal serta pengendalian "ertilitas pada tingkat keluarga dan lingkungannyaL memperbaiki sistem monitoring pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Intervensi strategis dalam upaya safe motherhood dinyatakan sebagai empat pilar safe motherhood! yaitu < a. Keluarga berencana! yang memastikan bahwa setiap orang = pasangan memiliki akses ke in"ormasi dan pelayanan K agar dapat merencanakan

waktu yang tepat untuk kehamilan! jarak kehamilan dan jumlah anak. 0engan demikian diharapkan tidak ada kehamilan yang tidak diinginkan! yaitu kehamilan yang masuk dalam kategori FA terlaluG (terlalu muda atau terlalu tua untuk kehamilan! terlalu sering hamil dan terlalu banyak anak).

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page :.

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


b. 8elayanan antenatal! untuk mencegah adanya komplikasi obstetri bila mungkin! dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin serta ditangani secara memadai. c. 8ersalinan yang aman! memastikan bahwa semua penolong persalinan memiliki pengetahuan! ketrampilan dan alat untuk memberikan

pertolongan yang aman dan bersih! serta memberikan pelayanan ni"as kepada ibu dan bayi. d. 8elayanan obstetri esensial! memastikan bahwa pelayanan obstetri untuk risiko tinggi dan komplikasi tersedia bagi ibu hamil yang

membutuhkannya. Kebijakan 0epartemen Kesehatan ;I dalam upaya mempercepat penurunan angka kematian maternal pada dasarnya mengacu kepada intervensi strategis Iempat pilar safe motherhoodJ. 2engingat kira @ kira $'1 kematian maternal terjadi di sekitar persalinan dan kira @ kira $.1 penyebab kematian ibu adalah komplikasi obstetri yang sering tidak dapat diperkirakan sebelumnya! maka kebijaksanaan 0epkes untuk mempercepat penurunan angka kematian maternal adalah

mengupayakan agar < #) setiap persalinan ditolong atau minimal didampingi oleh bidan! dan () pelayanan obstetri sedekat mungkin kepada semua ibu hamil. 0alam pelaksanaan operasional! sejak tahun #$$A diterapkan strategi sebagai berikut < a. 8enggerakan tim di tingkat Kabupaten (dinas kesehatan dan seluruh jajarannya sampai ke tingkat kecamatan dan desa! ;S Kabupaten dan pihak terkait) dalam upaya mempercepat penurunan angka kematian maternal sesuai dengan peran masing @ masing. KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page :/

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


b. 8embinaan daerah yang intensi" di setiap kabupaten! sehingga pada akhir pelita EII diharapkan < ?akupan persalinan oleh tenaga kesehatan mencapai &'1 atau lebih. ?akupan penanganan kasus obstetri (risiko tinggi dan komplikasi obstetri) minimal meliputi #'1 seluruh persalinan. idan mampu memberikan pertolongan pertama pada

kegawatdaruratam obstetric neonatal dan puskesmas sanggup memberikan pelayanan obstetri @ neonatal esensial dasar

(8*,B0)! yang didukung ;S Kabupaten sebagai "asilitas rujukan utama yang mampu menyediakan pelayanan obstetri @ neonatal esensial komprehensi" (8*,BK) (A jamL sehingga tercipta jaringan pelayanan obstetric yang mantap dengan bidan desa sebagai ujung tombaknya. c. 8enerapan kendali mutu layanan kesehatan ibu! antara lain melalui penetapan standar pelayanan! prosedur tetap! penilaian kinerja!

pelatiahan klinis dan kegiatan audit maternal perinatal. d. 2eningkatkan komunikasi! in"ormasi dan edukasi (KIB) untuk mendukung upaya percepatan penurunan angka kematian maternal. e. 8emantapan keikutsertaan masyarakat dalam berbagai kegiatan

pendukung untuk mempercepat penurunan angka kematian maternal. eberapa bentuk intervensi yang berkaitan dengan program Safe

Motherhood dilaksanakan secara bersama @ sama antara sektor kesehatan dengan

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page :1

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


sektor terkait! antara lain melalui program +erakan Sayang Ibu (+SI) dan +erakan ;eproduksi Keluarga Sejahtera (+;KS). +SI merupakan suatu gerakan yang dilaksanakan oleh masyarakat! bekerjasama dengan pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan! terutama mempercepat penurunan angka kematian maternal karena hamil! melahirkan dan ni"as serta penurunan angka kematian bayi. 0alam pelaksanaan operasionalnya! +SI melakukan promosi kegiatan yang berkaitan dengan

Kecamatan Sayang Ibu dan ;umah Sakit Sayang Ibu! untuk mencegah tiga jenis keterlambatan! yaitu < #. Keterlambatan di tingkat keluarga dalam mengenali tanda bahaya dan mengambil keputusan untuk segera mencari pertolongan. (. Keterlambatan dalam mencapai "asilitas pelayanan kesehatan. C. Keterlambatan di "asilitas pelayanan kesehatan dalam memberikan pertolongan yang dibutuhkan. Kegiatan yang berkaitan dengan kecamatan sayang ibu berusaha untuk mencegah keterlambatan pertama dan kedua! sedangkan kegiatan yang berkaitan dengan rumahsakit sayang ibu berusaha mencegah keterlambatan ketiga. +;KS merupakan kegiatan yang dirintis oleh KK ,! yang pada dasarnya merupakan

upaya promoti" untuk mendukung terciptanya keluarga yang sadar akan pentingnya kesehatan reproduksi. 0i antara masalah reproduksi yang dikemukakan adalah masalah kematian ibu! karena itu promosi yang dilakukan juga merupakan promosi untuk kesejahteraan ibu.

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page :8

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


Peran Pe'erinta( Dala' Men,r,nkan Angka !e'atian Maternal 0ari tahun (''. hingga (''$! pemerintah kembali menitik beratkan perhatian pada kesehatan ibu. 0epartemen kesehatan dalam periode tersebut menempatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak sebagai prioritas pertama pembangunan kesehatan. Sesudahnya menyusul pelayanan kesehatan bagi masyarakat

miskin! pendaya gunaan tenaga kesehatan! penanggulangan penyakit menular! gi>i buruk! dan krisis kesehatan akibat bencana! serta peningkatan pelayanan kesehatan di daerah terpencil! tertinggal!daerah perbatasan! dan pulau/pulau terluar. 8rogram/ program tersebut! sangat berkaitan untuk meningkatkan kesehatan rakyat. agi

;ealisasinya! 2enteri Kesehatan mengatakan 8rogram Asuransi Kesehatan

2asyarakat 2iskin (Askeskin) sejak tahun (''. dan ('') dapat mencakup )' juta penduduk miskin dan hampir miskin! dibanding tahun (''. yang hanya mencakup C)!# juta penduduk miskin. 0an pada tahun (''%! telah mencakup %)!A juta masyarakat miskin. 2asalah keterlambatan ibu melahirkan dibawa ke "asilitas kesehatan banyak karena alasan biaya. Kini! hal itu menjadi urusan pemerintah 8uskesmas! sebagai garda terdepan "asilitas kesehatan didaerah! punya peranan penting . Tenaga kesehatan menjadi "aktor penting untuk menurunkan angka kematian. -ntuk daerah terpencil bidan diberikan insenti" yang lebih besar. erbagai program tadi! setidaknya mampu mengurangi jumlah wanita yang meninggal ketika menjalani takdirnya. Sebelumnya telah bergulir berbagai program seperti suami siaga dan bidan siaga.9okus pengembangan desa siaga diarahkan yang pertama untuk upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi. 0ata tahun ('') menyebutkan telah terdapat #(.$A( desa siaga dari #(.''' yang ditargetkan. 0esentralisasi di bidang KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ::

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


kesehatan akan menjadi tantangan penting dalam pembangunan ksehatan. :aporan apenas mengatakan bahwa perubahan dan tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah belum secara jelas terde"inisikan dan dipahami. 0engan penganggaran yang juga didesentralisasikan! daerah dengan kemampuan keuangan yang rendah akan mengalami kesulitan untuk mengalokasikan anggaran kesehatannya karena harus pula memperhatikan prioritas/prioritas pembangunan lain.

B,kti Perke'bangan Obstetri di Indonesia Dala' Bidang A!I Angka kematian ibu telah menurun! dari C$' per #''.''' kelahiran hidup menurut Survei 0emogra"i dan Kesehatan Indonesia (S0KI) tahun #$$A menjadi CCA menurut S0KI tahun #$$%! dan C'% menurut S0KI (''(/(''C. :alu tahun (''. angka itu menurun menjadi ()(! lalu (.C pada (''). 8enurunan angka kematian ibu memiliki korelasi langsung dengan program/program yang dilakukan pemerintah. 2aka! depkes pun pasang ancang/ancang lagi. Tahun (''% targetangkan kematian ibu turun menjadi (AA per #''.''' kelahiran hidup. Tahun (''& menjadi (C. per kelahiran hidup. 4ingga akhir tahun (''$ diharapkan angka kematian ibu mencapai (() per #''.''' kelahiran hidup. 0esa Siaga setidaknya menjadi tumpuan harapan untuk pembangunan kesehatan .

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page :9

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia

Pen%ega(an 0ari uraian di atas jelas terlihat bahwa usaha untuk pencegahan penyakit kehamilan dan persalinan tergantung pada berbagai "aktor dan tidak semata/mata tergantung dari sudut medis atau kesehatan saja. 9aktor sosial ekonomi diduga sangat berpengaruh. Karena pada umunya seseorang dengan keadaan sosial ekonomi rendah seperti diuraikan di atas! tidak akan terlepaa dari kemiskinan! kebodohan dan ketidaktahuan sehingga mempunyai kecenderungan untuk menikah pada usia muda dan tidak berpartisipasi dalam keluarga berencana. 0isamping itu keadaan sosial ekonomi yang rendah juga akan megakibatkan gi>i ibu dan perilaku peman"aatan pelayanan kesehatan yang jelek. Transportasi yang baik disertai dengan ketersediaannya pusat/pusat pelayanan yang bermutu akan dapat melayani ibu hamil untuk mendapatkan asuhan anenatal yang baik! cakupannya luas! dan jumlah pemeriksaan yang cukup. 0i negara maju setiap wanita hamil memeriksakan diri sekitar #. kali selama kehamilannya. Sedangkan di Indonesia pada kehamilan resiko rendah dianggap cukup bila memeriksakan diri A/. kali. 5adi secara garis KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page :<

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


besar dapat disimpulkan bahwa usaha yang dapat dilakukan untuk

pencegahan penyulit pada kehamilan dan persalinan adalah < Asuhan antenatal yang baik dan bermutu bagi setiap wanita hamil. 8eningkatan pelayanan! jaringan pelayanan dan sistem rujukan kesehatan. 8eningkatan pelayanan gawat darurat sampai ke lini terdepan. 8eningkatan status wanita baik dalam pendidikan! gi>i! masalah kesehatan wanita dan reproduksi dan peningkatan status sosial ekonominya. 2enurunkan tingkat "ertilitas yang tinggi melalui program keluarga berencana

2.&.1.2.Angka !e'atian Perinatal Latar Belakang Angka kematian perinatal di Indonesia masih cukup tinggi! yaitu A' per #''' kelahiran hidup. anyak "aktor yang mem/ pengaruhi angka tersebut! antara lain

penyakit dan perkembangan kesehatan ibu dan janin serta semua hal yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan baik langsung maupun tidak langsung. 8emeriksaan antenatal memegang peranan yang amat penting untuk dapat mengenal "aktor risiko secepatnya sehingga dapat dihindari kematian atau penyakit yang tidak perlu terjadi. Semua kendala di atas perlu ditangani melalui konsep dalam usaha

pelayanan yang jelas sehingga masyarakat dapat berperan akti"

menurunkan kematian perinatal dan meningkatkan mutu generasi yang akan dating.

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page :;

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


Angka kematian bayi sebagian besar adalah kematian neonatal yang berkaitan dengan status kesehatan ibu saat hamil! pengetahuan ibu dan keluarga dengan pentingnya pemeriksaan kehamilan dan peranan tenaga kesehatan serta ketersediaan "asilitas kesehatan. Setiap tahun diperkirakan terjadi A!C juta kelahiran mati dan C!C juta kematian neonatal di seluruh dunia. 2eskipun angka kematian bayi di berbagai dunia telah mengalami penurunan namun kontribusi kematian neonatal pada kematian bayi semakin tinggi . *rganisasi Kesehatan 0unia (34*) memperkirakan lebih dari $ juta bayi setiap tahun meninggal sebelum lahir atau pada minggu pertama kehidupannya (periode perinatal) dan hampir semua kematian perinatal (8erinatal 2ortality ;ate) terjadi di negara berkembang. Angka kematian bayi menurut 34* ((''') sangat memprihatinkan yang dikenal dengan "enomena (=C. 9enomena itu terdiri dari! (=C kematian bayi ('/# tahun) terjadi pada masa neonatal ('/(& hari)! (=C kematian neonatal terjadi pada masa perinatal ('/% hari) dan (=C kematian perinatal terjadi pada hari pertama . Angka kematian perinatal (AK8) di negara maju #' per #''' kelahiran sedangkan di negara berkembang .' per #''' kelahiran! angkanya lima kali lebih tinggi daripada negara maju. 2enurut Survey 0emogra"i Kesehatan Indonesia (S0KI) (''(/(''C di antara #..(C. kehamilan ditemukan #A% ('!$)1) lahir mati dan ((A (#!A&1) kematian neonatal dini sehingga menghasilkan angka kematian perinatal (A per #''' kelahiran. AK8 menyumbang sekitar %%1 dari kematian neonatal! dimana kematian neonatal menyumbang .&1 dari total kematian bayi. eberapa penyebab kematian bayi menurut hasil Survey Kesehatan ;umah Tangga (SK;T) (''# dapat bermula dari masa kehamilan (& minggu sampai hari KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page 93

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


ke/% setelah persalinan (masa perinatal). 8enyebab kematian bayi yang terbanyak adalah karena pertumbuhan janin yang lambat! kekurangan gi>i pada janin! kelahiran prematur dan berat badan bayi lahir yang rendah! yaitu sebesar C&!&.1. Sedangkan penyebab lainnya yang cukup banyak terjadi adalah kejadian kurangnya oksigen dalam rahim (hipoksia intrauterus) dan kegagalan na"as secara spontan dan teratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah lahir (as"iksia lahir)! yaitu (%!$%1. 4al ini menunjukkan bahwa ))!&(1 kematian perinatal dihubungkan pada kondisi ibu saat melahirkan.

8engendalian kematian perinatal akan berkontribusi sangat besar terhadap penurunan AK . 8enurunan kematian perinatal sangat ditentukan oleh

penatalaksanaan kesehatan ibu pada saat kehamilan! menjelang persalinan dan setelah persalinan. eberapa penelitian telah membuktikan bahwa kelangsungan

hidup pada masa perinatal juga dihubungi oleh sejumlah "aktor meliputi karakteristik demogra"i dan sosial ibu! riwayat kesehatan reproduksi ibu! kondisi kesehatan bayi dan lingkungan tempat tinggal . KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page 9,

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


Defenisi -ntuk dapat memahami kematian perinatal maka ada de"inisi/de"inisi yang la>im dipakai seperti kelahiran hidup! kematian janin! kelahiran mati! kematian perinatal dini dan kematian perinatal.

Kelahiran hidup (live birth) adalah keluarnya hasil konsepsi secara sempurna dari ibunya tanpa memandang lamanya kehamilan dan sesudah terpisah dari ibunya berna"as atau menunjukkan tanda/tanda kehidupan seperti denyutan tali pusat atau pergerakan otot!tidak peduli apakah tali pusat telah dipotong atau belum. Kematian janin ("oetal death) adalah kematian hasil konsepsi sebelum dikeluarkan dengan sempurna dari ibunya tanpa memandang tuanya kehamilan. Kematian dinilai dengan "akta bahwa sesudah dipisahkan dari ibunya janin tidak berna"as atau menunjukkan tanda/tanda kehidupan seperti denyut jantung! atau pulsasi tali pusat atau kontraksi otot.

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page 9.

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


Kelahiran mati (stillbirth) ialah kelahiran hasil konsepsi dalam keadaan mati yang telah mencapai umur kehamilan (& minggu (atau berat badan lahir lebih atau sama dengan #''' gram). Kematian perinatal dini (early neonatal death) ialah kematian bayi dalam % hari pertama kehidupannya. Sedangkan kematian perinatal (perinatal mortality) ialah bayi lahir mati dan kematian bayi dalam % hari pertama sesudah lahir. Angka Kematian 8erinatal (AK8) adalah jumlah kematian perinatal dikalikan #''' dan kemudian dibagi dengan jumlah bayi lahir hidup dan lahir mati pada tahun yang sama.

Angka ini juga merupakan salah satu indikator terbaik dari status sosial ekonomi masyarakat! daerah dan negara. Angka ini rendah bila standar kehidupan meningkat sehingga pengamatannya secara berkala dapat memperlihatkan

kemajuan di masyarakat. 2asyarakat dengan AK8 yang tinggi juga memiliki AKI yang tinggi karena keduanya mere"leksikan kondisi hidup yang buruk dan kurang memadainya pelayanan kesehatan yang diberikan.

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page 9/

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia

.aktor /isiko +er*adin$a !e'atian Perinatal anyak "aktor yang terkait dengan kematian bayi. Secara garis besar! dari sisi penyebabnya! kematian bayi ada dua macam yaitu kematian bayi endogen dan kematian bayi eksogen. Kematian bayi endogen atau yang umum disebut kematian neonatal adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan dan umumnya disebabkan oleh "aktor/"aktor yang dibawa anak sejak lahir! yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan. Kematian eksogen atau kematian post neonatal adalah kematian bayi yang terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh "aktor/"aktor yang berhubungan dengan pengaruh lingkungan luar. 9aktor sosial KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page 91

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


ekonomi dan budaya mempengaruhi kelangsungan hidup anak melalui berbagai "aktor. 9aktor/"aktor tersebut antara lain adalah "aktor ibu! "aktor lingkungan! kekurangan gi>i!trauma dan upaya pencegahan dari individu itu sendiri. 9aktor ibu adalah termasuk umur ibu! paritas dan jarak kehamilan! "aktor lingkungan yaitu berhubungan dengan media penyebaran penyebab penyakit seperti udara! air! makanan! kulit! tanah! serangga . Kekurangan gi>i yaitu kekurangan kalori! protein dan kekurangan vitamin dan mineral!sedangkan "aktor upaya pencegahan penyakit individu yaitu termasuk imunisasi dan pengobatan. 2asalah kesehatan neonatal tidak dapat dilepaskan dari masalah kesehatan perinatal dimana proses kehamilan! dan persalinan memegang "aktor yang amat penting.9aktor risiko adalah kondisi pada ibu hamil yang dapat menyebabkan kemungkinan risiko atau bahaya terjadinya komplikasi pada persalinan yang dapat menyebabkan kematian atau kesakitan ibu dan bayinya. 1. U',r ib, -mur berhubungan terhadap proses reproduksi! umur ibu yang dianggap optimal untuk kehamilan adalah antara (' sampai C' tahun. Sedangkan dibawah atau diatas usia tersebut akan meningkatkan resiko kehamilan dan persalinan . -mur ibu 7(' tahun belum cukup matang dalam menghadapi kehidupan sehingga belum siap secara "isik dan mental dalam menghadapi kehamilan dan persalinan. 8ada umur tersebut rahim dan panggul ibu belum berkembang dengan baik hingga perlu diwaspadai kemungkinan mengalami persalinan yang sulit dan keracunan kehamilan atau gangguan lain kerena ketidaksiapan ibu untuk menerima tugas dan tanggung KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page 98

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


jawabnya sebagai orang tua. Sebaliknya jika umur ibu 6C. tahun cenderung mengalami perdarahan!hipertensi! obesitas! diabetes! myoma uteri! persalinan lama dan penyakit/penyakit

lainnya.8ertambahan umur akan diikuti oleh perubahan perkembangan dari organ/organ dalam rongga pelvis. Keadaan ini akan

mempengaruhi kehidupan janin dalam rahim. 8ada wanita usia muda dimana organ/organ reproduksi belum sempurna secara

keseluruhan!disertai kejiwaan yang belum bersedia menjadi seorang ibu. -sia hamil yang ideal bagi seorang wanita adalah antara umur ('/ C. tahun karena pada usia tersebut rahim sudah siap menerima kehamilan! mental juga sudah matang dan sudah mampu merawat bayi . 2. Paritas 8aritas merupakan jumlah persalinan yang dialami oleh ibu. 8aritas terdiri atas C kelompok yaitu< +olongan primipara adalah golongan ibu dengan '/# paritas +olongan multipara adalah golongan ibu dengan paritas (/) +olongan grandemultipara adalah golongan ibu dengan paritas 6). Kehamilan yang paling optimal adalah kehamilan kedua sampai keempat. Kehamilan pertama dan setelah kehamilan keempat mempunyai risiko yang tinggi.+rande multi para adalah istilah yang digunakan untuk wanita dengan kehamilan kelima atau lebih. Kehamilan pada kelompok ini sering disertai penyulit! seperti kelainan KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page 9:

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


letak! perdarahan ante partus! perdarahan post partum dan lain/lain. +rande multipara kemunduran daya lentur (elastisitas) jaringan yang sudah berulang kali direnggangkan oleh kehamilan membatasi kemampuan berkerut untuk menghentikan perdarahan sesudah

persalinan. 0isamping itu banyak pula dijumpai tidak cukupnya tenaga untuk mengeluarkan janin yang disebut dengan merits uteri. Keadaan ini akan lebih buruk lagi pada kasus dengan jarak kehamilan yang singkat. &. 0arak Antar !ela(iran ;esiko terhadap kematian ibu dan anak meningkat jika jarak antara dua kehamilan 7(tahun atau 6A tahun. 5arak kehamilan yang aman ialah antara (/A tahun. 5arak antara dua kehamilan yang 7( tahun berarti tubuh ibu belum kembali ke keadaan normal akibat kehamilan sebelumnya sehingga tubuh ibu akan memikul beban yang lebih berat. 5arak kelahiran anak sebelumnya kurang dari ( tahun! rahim dan kesehatan ibu belum pulih dengan baik! kehamilan dalam keadaan ini perlu diwaspadai karena adanya kemungkinan pertumbuhan janin yang kurang baik! mengalami persalinan yang lama atau perdarahan. Sebaliknya jika jarak kehamilan antara dua kehamilan 6A tahun! disamping usia ibu yang sudah bertambah juga mengakibatkan persalinan berlangsung seperti kehamilan dan persalinan pertama .Anak yang memiliki jarak kelahiran terlalu dekat (( tahun atau kurang)! akan beresiko terhadap kematian neonatal sebesar A.A kali

dibandingkan dengan jarak kelahiran lebih dari dua tahun. KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page 99

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


1. /i2a$at !ese(atan Ib, Kesehatan dan pertumbuhan janin dihubungkan oleh kesehatan ibu. ila ibu mempunyai penyakit yang berlangsung lama atau

merugikan kehamilannya! maka kesehatan dan kehidupan janin pun terancam 3. Pendidikan Ib, Ibu yang berpendidikan rendah (kurang dari S28) mempunyai resiko sebesar (!( kali untuk terjadinya kematian perinatal dibanding dengan ibu yang berpendidikan tinggi.:atar belakang pendidikan ibu

mempengaruhi sikapnya dalam memilih pelayanan kesehatan dan pola konsumsi makan yang berhubungan juga dengan peningkatan berat badan ibu semasa hamil yang pada saatnya akan mempengaruhi kondisi perinatal 4. !ondisi !e(a'ilan ayi dari ibu yang pada saat hamilnya mengalami keluhan mempunyai resiko (!A kali untuk terjadinya kematian perinatal dibanding dengan ibu yang pada saat hamilnya tidak mengalami keluhan. Komplikasi kehamilan sebenarnya dapat dicegah minimal dapat diminimalisir walau #./('1 kehamilan normal bisa berubah menjadi komplikasi pada saat persalinan. Salah satu cara yang e"ekti" untuk memantau adanya komplikasi adalah deteksi dini kehamilan beresiko tinggi! dengan cara melakukan pemeriksaan yang teratur dan berkualitas. 0i puskesmas deteksi dini resiko tinggi kehamilan ini sudah menjadi program! walau masih denagn cara sederhana yaitu masih KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page 9<

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


dalam tahap seleksi awal! secara biomedis! namun man"aatnya masih bisa dirasakan. Karena pada dasarnya semua kehamilan adalah beresiko tinggi maka deteksi dini atau kewaspadaan tinggi ini hendaknya dilakukan pada semua kehamilan! tidak hanya kehamilan beresiko saja 5. /i2a$at !e(a'ilan 8ersalinan yang pernah dialami oleh ibu dengan perdarahan! abortus! partus prematuritas!kematian janin dalam kandungan!

preeklamsia=eklamsia! Ketuban 8ecah 0ini (K80)!kehamilan muda! kelainan letak pada hamil tua! hamil dengan tumor (myoma atau kistaovari) serta semua persalinan tidak normal yang pernah dialami ibu merupakan risiko tinggi untuk perlu

persalinan

berikutnya.

Keadaan/keadaan

tersebut

diwaspadai karena kemungkinan ibu akan mendapatkan kesulitan dalam kehamilan dan saat akan melahirkan.

!e(a'ilan /esiko +inggi Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan dimana jiwa dan

kesehatan ibu atau janin d a p a t t e r a n c a m . 8 e n e n t u a n k e h a m i l a n r i s i k o t i n g g i p a d a i b u m a u p u n j a n i n menurut 0epkes ;I dapat dilakukan dengan cara < 2 e l a k u k a n a n a m n e s e ya n g i n t e n s i " b e r u p a a n a m n e s e identitas (istri dan suami)!anamnese umum (tentang

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page 9;

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


keluhan/keluhan! na"su makan! tidur! perkawinan!

h a i d ! riwayat kehamilan yang lalu dan sebagainya ) 2elakukan pemeriksaan "isik 2elakukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan

laboratorium yang meliputi L p e m e r i k s a a n u r i n e d a n d a r a h sekurang/kurangnya ( p a d a permulaan dan ( kali selama kehamilan pemeriksaan

akhir

kehamilan)L

-ltrasonogra"i (-S+) untuk mengetahui letak plasenta! jumlah air ketuban! taksiran berat badan janin! gerakan dan bunyi jantung janin Sepuluh tanda bahaya yang perlu dikenali dalam pengawasan ibu dan bayi pada saat kehamilan menurut 0epkes ;I ((''C)! yaitu < Ibu tidak mau makan dan muntah terus erat badan ibu hamil tidak naik

8erdarahan engkak tangan=wajah! pusing dan dapat diikuti kejang

+erakan janin berkurang atau tidak ada Kelainan letak janin dalam rahim Ketuban pecah sebelum wakyunya 8ersalinan lama 8enyakit ibu yang berhubungan terhadap kehamilan KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page <3

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


0emam tinggi pada masa ni"as

Neonat,s /esiko +inggi 8erlu adanya pengenalan bayi/bayi risiko tinggi sehingga mempercepat

mendapat rujukan untuk mendapat penatalak/ sanaan selanjutnya sehingga angka kematian dan kesakitan dapat diturunkan. 2asalah rujukan bayi baru lahir merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian! mengingat besarnya masalah kesehatan yang dihadapi antara lain tingginya angka kematian! perinatal yaitu A' per #''' kelahiran hidup. 0alam hal ini pemerintah telah mengatur sesuai SK 2enkes ;I ,o. 'C(= I;4- =#$%( tanggal A September #$%(! apabila suatu unit pelayanan kesehatan belum mampu untuk melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan keperluan bayi baru lahir maka yang bersangkutan harus merujuknya ke unit pelayanan kesehatan yang lebih mampu! sehingga diharapkan bahwa kematian bayi baru lahir dapat diturunkan. Dang termasuk bayi risiko tinggi adalah< 1. BBL/ :; yang memerlukan rujukan adalah bila berat badan kurang (''' g! sedangkan bila di antara ('''/(.'' gram hanya dirujuk bila disertai kelainan atau ada tanda/tanda sakit. Seorang bayi yang akan dirujuk sebaiknya diperhatikan bahwa suhu badan tidak turun! hal ini memerlukan angka

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page <,

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


pemanasan yang dapat dilakukan dengan menaruh bayi dalam keranjang dan sekitarnya diberi botol/botol berisi air papas! sebaiknya pengiriman bayi tersebut disertai keterangan seperti mengenai riwayat kehamilan dan persalinan disertai keadaan bayi segera waktu lahir dan suhu tubuh pada waktu dikirim ke rumah sakit rujukan.

:; sangat peka terhadap < 8erubahan suhu lingkungan 8erubahan dalam kelembaban lingkungan Kekurangan >at agam In"eksi Komposisi makan yang tidak sesuai Trauma

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page <.

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


8erawatan :; sebaiknya dilakukan dalam couvouse! inkubator atau

tempat tidur bayi yang diberi pemanasan. Ibu dapat merawat bayinya yang lahir ('''/(.'' g di rumah dengan catatan < :ahir spontan! akti"! menangis kuat! tidak ada kelainan bawaan! masa gestasi 6 C. minggu! ditolong bidan atau dukun terlatih. Ibu akan merawat sendiri bayinya di rumah dan dapat diawasi oleh bidan senior. ASI akan tetap terjamin penggunaannya hingga tumbuh kembang akan lebih cepat. In"eksi silang akan dapat dikurangi. 4anya saja perlu diperhatikan agar < ;umah dan lingkungan harus cukup bersih! ruang ibu dan bayi tidak bercampur dengan anggota keluarga lainnya! udara ventilasi harus cukup! tempat mandi bayi harus memadai. Ibu harus dapat menyusui! mengganti popok! menidurkan bayi dan memberi kehangatan. pada bayinya. Apabila bayi dalam keadaan gawat! bidan=perawat! ibu dapat cepat mengetahui untuk segera diberi pertolongan serta harus mengetahui rumah sakit rujukan.

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page </

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


2. Asfiksia -ada ba$i bar, la(ir As"iksia adalah frontline disease yang harus ditangani pada tempat kelahiran bayi sehingga perlu ketrampilan petugas kesehatan di lapangan 8enatalaksanaannya < 2enjaga jalan na"as tetap bebas 2erangsang perna"asan 2enjaga curah jantung 2empertahankan suhu tubuh 2emberikan obat penunjang resusitasi

&. !e*ang 2enjaga jalan na"as tetap bebas 2engatasi kejang KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page <1

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


2emberikan obat anti kejang ?ari penyebab kejang 2engatasi penyebab kejang 1. Sesak nafas +ejala < 9rekuensi na"as 6 )' M=menit ;etraksi sela iga! epigastrium +erakan cuping hidung Sianosis sekitar mulut den ujung jari Secara garis besar penyebab sesak na"as pada neonatus dapat dibagi ( (dua) yaitu < Kelainan medik < 420! Sindroma aspirasi meconeum! pneumonia. Kasus bedah ?hoana atresia! "istula trachea oesophagus! empisema lobaris congenital 3. Per,t ge'b,ng -ada neonates Adapun yang dapat menyebabkan perut kembung ialah stenosis anorektal! atresia ileum! peritonitis meconeum! mega colon. KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page <8

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


Bvakuasi mekoneum 6 (A jam pertama dapat dicurigai kelainan bedah 4. !,ning -ada ba$i Setiap ikterus yang terjadi dalam (A jam pertama sesudah lahir merupakan petunjuk patologis. lebih lanjut adalah< Ikterus timbul dalam (A jam sesudah lahir. ayi dan ibu mengandung ;h antagonis dan A * antigen. ayi ikterus yang memerlukan tindakan

Ikterus yang menetap lebih dari ( (dua) minggu. :; dengan bilirubin 6 $ gram=dl

Ikterus pada semua bayi yang sakit

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page <:

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia

5. Perdara(an -ada ba$i Setiap perdarahan pada neonatus baru lahir harus dirujuk! perdarahan mungkin dapat disebabkan <

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page <9

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


Kekurangan "aktor pembekuan darah dan "aktor "ungsi

pembekuan darah abnormal atau menurun +angguan trombosit! misalnya trombositopenia! trombositopati. +angguan pembuluh darah.

Penanganan 0ari gambaran penyakit penyebab kematian neonatal di Indonesia! dan permasalahan kesehatan neonatal yang kompleks dimana dipengaruhi oleh "aktor medis! sosial dan budaya (sama dengan permasalahan kesehatan maternal) maka< #. idan di desa atau petugas kesehatan harus mampu melakukan< 8erawatan terhadap bayi neonatal 8romosi perawatan bayi neonatal kepada ibunya 8ertolongan pertama bayi neonatal yang mengalami gangguan atau sakit. (. Kepala 8uskesmas dan jajarannya mempunyai komitmen yang tinggi dalam melaksanakan< 0eteksi dan penanganan bayi neonatal sakit

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page <<

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


8ersalinan yang ditolong=didampingi oleh tenaga kesehatan 8embinaan bidan di desa dan pondok bersalin di desa 8*,B0 dengan baik dan lengkap (obat! in"us! alat/alat emergensi) *rganisasi transportasi untuk kasus rujukan C. Kepala 0inkes 0ati II dan atau ;S 0ati II dan jajarannya mempunyai komitmen yang tinggi dalam melaksanakan< 9ungsi ;S 0ati II sebagai 8*,BK (A jam Sistem yang tertata sehingga memberi kesempatan kepada keluarga bayi neonatal dari golongan tidak mampu untuk

mendapatkan pelayanan standar! termasuk pertolongan gawat darurat di ;S 0ati II dengan biaya terjangkau 8elayanan berkualitas yang berkesinambungan 8embinaan teknis pro"esi kebidanan untuk bidan yang bekerja 8uskesmas=desa melalui pelatihan! penyegaran pengetahuan dan keterampilan! penanganan kasus rujukan. 2elakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan neonatal emergency care di 8uskesmas dan ;S 0ati II.

Pen%ega(an !e'atian Perinatal

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page <;

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


?ara/cara pencegahan kematian perinatal adalah < 8eningkatan pelayanan kesehatan di daerah yang berpotensi. 2emberikan penyuluhan kepada warga setempat agar

mempercayakan persalinan pada petugas ahli. 0apat dilakukan penanganan berupa pencegahan. Karena tidak mungkin kita mengadakan tehnik penyembuhan pada bayi lahir mati. 2enjaga pola makan dan gi>i serta aktivitas! karena h a l ini

s a n g a t dipengaruhi oleh perilaku ibu/ibu dalam menjaga kesehatan kandungannya.

2.&.1.&.Angka !esakitan Anak Latar Belakang 2asalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan yang saat ini terjadi di negara Indonesia (Kompas! ('')). 0erajat kesehatan anak mencerminkan derajat kesehatan bangsa! sebab anak sebagai generasi penerus bangsa memiliki kemampuan yang dapat dikembangkan dalam meneruskan pembangunan bangsa. KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI erdasarkan alasan tersebut! masalah Page ;3

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


kesehatan anak diprioritaskan dalam perencanaan atau penataan pembangunan bangsa. 0alam menentukan derajat kesehatan di Indonesia! terdapat beberapa indikator yangdapat di gunakan antara lain angka kematian bayi! angka kesakitan bayi! status gi>i dan angka harapan hidup waktu lahir. Angka kesakitan bayi menjadi indikator kedua dalam menentukan derajat kesehatan anak! karena nilai kesakitan merupakan cerminan dari lemahnya daya tahan tubuh bayi dan anak balita. Angka kesakitan tersebut juga dapat dipengaruhi oleh status gi>i! jaminan pelayanan kesehatan anak! pelindungan kesehatan anak!"aktor sosial ekonomi dan pendidikan ibu. Salah satu penyakit yang dapat menyerang anak adalah diare.

Indikator Angka !esakitan Anak Angka kesakitan bayi dan balita didapat dari hasil pengumpulan data dari sarana pelayanan kesehatan (9acility ased 0ata) yang diperoleh melalui sistem

pencatatan dan pelaporan. Adapun beberapa indikator dapat diuraikan sebagai berilkut< #. A%,te .la%%id Paral$sis 6A.P7 -paya pencegahan dan pemberantasan penyakit polio telah dilakukan melalui gerakan imunisasi polio. -paya ini juga ditindaklanjuti dengan kegiatan surveilans epidemiologi secara akti" terhadap kasus/kasus A98 kelompok umur 7#. tahun hingga dalam kurun waktu tertentu! untuk mencari kemungkinan adanya virus polio liar yang berkembang di masyarakat dengan pemeriksaan spesimen tinja dari kasus A98 yang dijumpai. Ada A strategi dalam upaya pemberantasan polio! yaitu< KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ;,

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


imunisasi (yang meliputi peningkatan imunisasi rutin polio! 8I,! dan 2op @ up)! surveilans A98! serti"ikasi bebas polio! dan pengamanan virus polio di laboratorium.

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ;.

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia

(. +B Par, 2erupakan penyakit in"esi yang meular pada sistem parna"asan yang disebabkan oleh mikrobakteium tuberculosa yag dapat megenai bagian paru. 8roses peularan melalui udara atau langsung seperti saat batuk -paya pencegahan dan pemberantasan T pendekatan 0*TS (0irectly *bserved 8aru dilakukan dengan Treatment Shortcourse

?hemotherapy) atau pengobatan T

paru dengan pengawasan langsung

oleh 8engawas 2enelan *bat (82*). (0epkes ;I! (''%) 8ada tahun (''% terdapat kasus TA (N) sebanyak %.& orang! diobati %.& orang! dan yang sembuh )$C orang ($#!A(1). C. Infeksi Sal,ran Perna-asan Ak,t 6ISPA7 KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ;/

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


IS8A masih merupakan penyakit utama penyebab kematian bayi dan balita di Indonesia. 0ari beberapa hasil SK;T diketahui bahwa &'1 / $'1 dari seluruh kasus kematian akibat IS8A! disebabkan oleh pneumonia. 8neumonia merupakan penyebab kematian pada balita dengan peringkat pertama hasil Surkesnas (''#. IS8A sebagai penyebab utama kematian pada bayi dan balita diduga karena pneumonia merupakan penyakit yang akut dan kualitas penatalaksanaan masih belum memadai. A. HI89AIDS dan Infeksi Men,lar Seks,al 6IMS7 8enderita penyakit 4IE=AI0S terus menunjukkan peningkatan

meskipun berbagai upaya pencegahan dan penanggulangan terus dilakukan. Semakin tingginya mobilitas penduduk ekonomi antar di wilayah! Indonesia!

menyebarnya

sentra/sentra

pembangunan

meningkatnya penyalahgunaan ,A8OA melalui penyuntikan! secara stimultan telah memperbesar tingkat resiko penyebaran 4IE=AI0S. 8ada 8enkajian anak yang terin"eksi dengan 4IE positi" dan AI0S meliputi < indetitas terjadinya 4IE positi" atau AI0S pada anak rata @ rata dimasa perinatal sekitar usia $/#% bulan.keluhan utamanya adalah demam dan diere berkepanjangan! takipne!batuk!sesak na"as!dan hopoksia.kemudian diikuti adanya perubahan berat badan yang turun secara drastis. .. De'a' Berdara( Deng,e 6DBD7 8enyakit 0emam erdarah 0engue (0 0) telah menyebar luas ke dengan

seluruh wilayah propinsi. 8enyakit ini sering muncul sebagai K:

angka kesakitan dan kematian relati" tinggi. Angka insiden 0 0 secara nasional ber"luktuasi dari tahun ke tahun. 8ada awalnya pola epidemik KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ;1

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


terjadi setiap lima tahunan! namun dalam kurun waktu lima belas tahun terakhir mengalami perubahan dengan periode antara ( @ . tahunan! sedangkan angka kematian cenderung menurun. 8engkajian pada anak dengan 0 0 di temukan adanya peningkatan suhu yang mendadak di sertai menggigil!adanya perdarahan kulit seperti

petekhie!ekimosis!hematom!epistaksis!hematemesis bahkan hematemesis melena. ). Diare Angka kesakitan diare hasil survey tahun #$$) yaitu (&' per #''' penduduk dan episode pada balita #!'& kali per tahun. 2enurut hasil SK;T dalam beberapa survei dan Surkesnas (''#! penyakit diare masih merupakan penyebab utama kematian bayi dan balita (0epkes ;I! (''C). 8ada kasus kematian yang tinggi biasanya jumlah kematian terbanyak terjadi pada usia balita ketika saat itu mereka rentan terhadap penyakit. Statistik menunjukkan bahwa lebih dari %'1 kematian disebabkan 0iare! 8enumonia! ?ampak! 2alaria! dan 2alnutrisi. (0epkes ;I! (''%). 8egkajian pada anak di tandai dengan "rekuensi A pada bayi lebih dari C kali sehari dan pada neonatus lebih dari A kali per hari! bentuk cair pada buang air besar nya kadang @kadang di sertai oleh lender dan darah! na"su makan menurun warna nya lama/kelamaan hijau @kejauan karena tercampur empedu. %. Malaria 8ada tahun (''% perkembangan penyakit 2alaria di Kabupaten anyuwangi yang dipantau melalui Annual 8avasite :incidence (A8I) dari KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ;8

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


hasil S82 penderita 2alaria yang diobati sebesar #''1 (C.#.C penderita). Sedangkan penderita klinis sebanyak C.#A# dan terdapat #( penderita positi" 2alaria. sampai saat ini penyakit Kusta masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat. &. !,sta 0alam kurun waktu #' tahun (#$$# @ (''#)! angka prevalensi penyakit Kusta secara nasional telah turun dari A!. per #'.''' penduduk pada tahun #$$#! lalu turun menjadi '!&. per #'.''' penduduk pada tahun (''#! pada tahun (''( prevalensi sedikit meningkat menjkadi '!$. per #'.'''! dan pada tahun (''C kembali menurun menjadi '!& per #'.''' penduduk. (0epkes ;I! (''C). 2eskipun Indonesia sudah mencapai eliminasi Kusta pada pertengahan tahun ('''.

$. Pen$akit $ang Da-at Di%ega( Dengan I',nisasi 6PD&I7 80CI merupakan penyakit yang diharapkan dapat diberantas= ditekan dengan pelaksanaan program imunisasi. 8ada 8ro"il Kesehatan ini akan

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ;:

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


dibahas penyakit Tetanus ,eonatorum! ?ampak! 0i"teri! 8ertusis! dan 4epatitis . a. +etan,s Neonator,' 5umlah kasus Tetanus ,eonatorum pada tahun (''C sebanyak #%. kasus dengan angka kematian (?9;) .)1 (0epkes ;I! (''C). Angka ini sedikit menurun dibanding tahun sebelumnya. 4al ini diduga karena meningkatnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan. ,amun secara keseluruhan ?9; masih tetap tinggi. 8enanganan Tetanus ,eonatorum memang tidak mudah! sehingga yang terpenting adalah usaha pencegahan! yaitu 8ertolongan 8ersalinan yang higienis ditunjang dengan Imunisasi Tetanus ToMoid pada ibu hamil. 8ada tahun (''% di Kabupaten anyuwangi terdapat # kasus Tetanus ,eonatorum (Tabel #A)! dan

mengakibatkan kematian pada penderita. 5umlah ini meningkat bila dibandingkan tahun ('')! dimana tidak terdapat kasus Tetanus ,eonatorum.

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ;9

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


b. :a'-ak ?ampak merupakan penyakit menular yang sering menyebabkan Kejadian :uar iasa (K: ). Sepanjang tahun (''C "rekuensi K:

?ampak menempati urutan keempat! setelah 0 0! 0iare! dan ?hikungunya dengan ?9; '!CA1 (0epkes ;I! (''C). 5umlah kasus ?ampak di Kabupaten anyuwangi tahun (''%! hasil dari kompilasi data atau in"ormasi dari A. 8uskesmas terdapat sebanyak ##% kasus. 5umlah ini menurun daripada tahun sebelumnya yang terdapat #%% kasus. Kasus terbanyak tercatat pada 8uskesmas Sumberberas Kecamatan 2uncar .

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ;<

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia

c. Difteri; Pert,sis; He-atitis B 0i Kabupaten anyuwangi pada tahun (''% tidak terdapat kasus . Tetapi pada tahun (''% ini terdapat Page ;;

8ertusis dan 4epatitis KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


kenaikan jumlah kasus 0i"teri! yaitu sebesar ( kasus! dari tahun sebelumnya yang tidak terdapat kasus 0i"teri.

0i"teri

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,33

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia

Angka kesakitan bayi menjadi indikator derajad kesehatan anak yang kedua! karena nilai kesakitan merupakan cerminan dari lemahnya daya tahan tubuh bayi dan anak balita. Angka kesakitan tersebut juga dapat dipengaruhi oleh status g>i! perlindungan kesehatan anak! "aktor sosial ekonomi! dan pendidikan ibu. Status gi>i Status gi>i menjadi indikator ketiga dalam menentukan derajad kesehatan anak. Status gi>i yang baik dapat membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak untuk mencapai kematangan yang optimal. +i>i yang cukup juga dapat memperbaiki ketahanan tubuh sehingga diharapakn tubuh akan bebas dari segala penyakit. Angka harapan hidup waktu lahir Angka harapan hidup waktu lahir dapat dijadikan tolok ukur selanjutnya dalam menentukan derajad kesehatan anak. 0engan mengetahui angka harapan hidup! maka dapat diketahui sejauh mana Page ,3,

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


perkembangan status kesehatan anak. 4al ini sangat penting dalam menentukan program perbaikan kesehatan anak selanjutnya.

2.1.U-a$a Pe'erinta( Dala' Meningkatkan Pela$anan !ese(atan Obstetri Sosial di Indonesia


Sarana upaya pelayanan kesehatan di Indonesia meliputi < a. Pri'ar$ Healt( :are9 Pela$anan !ese(atan Dasar 0alam Sistem Kesehatan ,asional tahun #$&( dinyatakan bahwa pelayanan kesehatan dasar merupakan upaya mendekatkan pelayanan pada masyarakat! khususnya untuk ibu hamil yang tinggal di pedesaan! seperti program KIA. -paya kese(atan Ib, dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil! ibu bersalin! ibu menyusui! bayi dan anak balita serta anak prasekolah. 8emberdayaan mem"asilitasi 2asyarakat untuk bidang KIA merupakan sistem upaya

masyarakat

membangun

kesiagaan

masyarakat dalam upaya mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non klinis terkait kehamilan dan persalinan. Sistem kesiagaan merupakan sistem tolong/menolong! yang dibentuk dari! oleh dan untuk masyarakat! dalam hal penggunaan alat transportasi=

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,3.

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


komunikasi (telepon genggam! telpon rumah)! pendanaan! pendonor darah! pencatatan/pemantaun dan in"ormasi K .

0alam pengertian ini tercakup pula pendidikan kesehatan kepada masyarakat! pemuka masyarakat serta menambah keterampilan para dukun bayi serta pembinaan kesehatan di taman kanak/kanak.

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,3/

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


Salah satu tujuan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah meningkatkan kemandirian keluarga dalam memelihara kesehatan ibu dan anak. 0alam keluarga! ibu dan anak merupakan kelompok yang paling rentan dan peka! terhadap berbagai masalah kesehatan! seperti< kejadian kesakitan (mor&iditas) dan gangguan gi>i ( malnutrisi)! yang seringkali berakhir dengan kecacatan (disa&ility) atau kematian (mortalitas). Tujuan program kesehatan ibu dan anak adalah tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan keluarganya untuk atau mempercepat pencapaian target Pe'bang,nan !ese(atan Indonesia yaitu Indonesia Sehat ('#.! serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,31

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


Tujuan Khusus dari program KIA ini adalah< a. 2eningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan! sikap dan

perilaku) dalam mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan menggunakan teknologi tepat guna dalam upaya pembinaan kesehatan keluarga! 0esa 3isma! penyelenggaraan 8osyandu dan sebagainya. b. 2eningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak prasekolah secara mandiri di dalam lingkungan keluarga! 0esa 3isma! 8osyandu dan Karang alita! serta di sekolah TK. #. 2eningkatnya jangkauan pelayanan kese(atan ba$i! anak balita! ibu hamil! ibu bersalin! ibu ni"as dan ibu menyusui. d. 2eningkatnya mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil! ibu bersalin! ibu ni"as! ibu menyusui! bayi dan anak balita. e. 2eningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat!

keluarga dan seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu! balita! anak prasekolah! terutama melalui peningkatan peran ibu dalam keluarganya. Ada bebrapa kegiatan !IA . $ait,# a. 8emeliharaan kesehatan ibu hamil dan menyusui serta bayi! anak balita dan anak prasekolah. b. 0eteksi dini "aktor resiko ibu hamil. Page ,38

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


#. d. 8emantauan t,'b,( ke'bang balita. Imunisasi Tetanus ToMoid ( kali pada ibu hamil serta 08T C kali! 8olio C kali dan campak # kali pada bayi. e. 8enyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan program KIA. ". 8engobatan bagi ibu! bayi! anak balita dan anak pra sekolah untuk macam/macam penyakit ringan. g. Kunjungan rumah untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan pemeliharaan serta bayi/bayi yang lahir ditolong oleh dukun selama periode neonatal ('/C' hari) h. 8engawasan dan bimbingan kepada taman kanak/kanak dan para dukun bayi serta kader/kader kesehatan. Siste' kesiagaan di bidang !IA di tingkat 'as$arakat terdiri atas # a. Sistem pencatatan/pemantauan b. Sistem transportasi/komunikasi c. Sistem pendanaan d. Sistem pendonor darah e. Sistem In"ormasi K . KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,3: ?+!

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


8roses 8emberdayaan 2asyarakat bidang KIA ini tidak hanya proses mem"asilitasi masyarakat dalam pembentukan sistem kesiagaan itu saja! tetapi juga merupakan proses "asilitasi yang terkait dengan upaya perubahan perilaku! yaitu< a. -paya mobilisasi sosial untuk menyiagakan masyarakat saat situasi ga2at dar,rat! khususnya untuk membantu ibu hamil saat bersalin. b. -paya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menurunkan angka kematian maternal. %. -paya untuk menggunakan sumberdaya yang dimiliki oleh masyarakat dalam menolong perempuan saat hamil dan persalinan. d. -paya untuk menciptakan perubahan perilaku sehingga persalinan dibantu oleh tenaga kesehatan pro"esional. e. 2erupakan proses pemberdayaan masyarakat sehingga mereka mampu mengatasi masalah mereka sendiri. f. -paya untuk melibatkan laki/laki dalam mengatasi masalah kesehatan maternal. g. -paya untuk melibatkan semua pemanggku kepentingan (stakeholders) dalam mengatasi masalah kesehatan.

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,39

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


Karena itu 8emberdayaan 2asyarakat bidang KIA ini berpijak pada konsep/konsep berikut ini< a. ;evitalisasi praktek/praktek kebersamaan sosial dan nilai/ nilai tolong menolong! untuk perempuan saat hamil dan bersalin. b. 2erubah pandangan< persalinan adalah urusan semua pihak! tidak hanya urusan perempuan. c. 2erubah pandangan< masalah kesehatan tidak hanya

tanggung jawab pemerintah tetapi merupakan masalah dan tanggunjawab masyarakat. d. 2elibatan semua pemangku kepentingan (stakeholders) di masyarakat. e. ". 2enggunakan pendekatan partisipati". 2elakukan aksi dan advokasi.

Siklus proses yang memberikan masyarakat kesempatan untuk memahami kondisi mereka dan melakukan aksi dalam mengatasi masalah mereka ini disebut dengan pendekatan belajar dan melakukan aksi bersama secara partisipati" (8articipatory :earning and Action /8:A). 8endekatan ini tidak hanya mem"asilitasi masyarakat untuk menggali dan mengelola berbagai komponen! kekuatan/kekuatan dan perbedaan/perbedaan! sehingga setiap orang memiliki pandangan yang sama tentang penyelesaian masalah KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,3<

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


mereka! tetapi pendekatan ini juga merupakan proses mengorganisir masyarakat sehingga mereka mampu untuk berpikir dan menganalisa dan melakukan aksi untuk menyelesaikan masalah mereka. Ini adalah proses pemberdayaan masyarakat sehingga mereka mampu melakukan aksi untuk meningkatkan kondisi mereka. 5adi! ini merupakan proses dimana

masyarakat merubah diri mereka secara individual dan secara kolekti" dan mereka menggunakan kekuatan yang mereka miliki dari energi dan kekuatan mereka . 0idalam konteks pembentukan sistem kesiagaan! pertama/tama masyarakat perlu untuk memahami dan menganalisa kondisi kesehatan mereka saat ini! seperti kondisi kesehatan ibuL kesehatan bayi baru lahir! kesehatan bayi! pelayanan kesehatan! dan berbagai hubungan dan kekuasaan yang memperngaruhi kondisi tersebut agar mereka mampu untuk melakukan aksi guna memperbaiki kondisi tersebut berdasarkan analisa mereka tentang potensi yang mereka miliki. -ntuk mem"asilitasi mereka agar berpikir! menganalisa dan melakukan aksi! proses "asilitasi dan warga yang berperan melakukan "asilitasi sangat diperlukan. Selain itu! warga yang berperan mem"asilitasi masyarakatnya membutuhkan pemahaman tidak hanya tentang konsep 8emberdayaan 2asyarakat bidang KIA tetapi juga membutuhkan pengetahuan dan keterampilan penggunaan metode dan alat/ alat partisipati". 5adi! pendekatan yang diaplikasikan dalam 8emberdayaan 2asyarakat bidang KIA ini akan menentukan proses dan kegiatan berikutnya dalam keseluruhan proses 8emberdayaan 2asyarakat bidang KIA ini.

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,3;

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


8emantauan kegiatan KIA dilaksanakan melalui 8emantauan 3ilayah Setempat @ KIA (83S/KIA) dengan batasan < 8emantauan 3ilayah Setempat KIA adalah alat untuk pengelolaan kegiatan KIA serta alat untuk motivasi dan komunikasi kepada sektor lain yang terkait dan dipergunakan untuk pemantauan program KIA secara teknis maupun non teknis. 2elalui 83S/KIA dikembangkan indikator/indikator pemantauan teknis dan non teknis! yaitu < a. Indikator 8emantauan Teknis < Indikator ini digunakan oleh para pengelola program dalam lingkungan kesehatan yang terdiri dari < Indikator Akses Indikator ?akupan Ibu 4amil

Indikator ?akupan 8ersalinan oleh Tenaga Kesehatan

Indikator

8enjaringan

0ini

9aktor

;esiko

oleh

2asyarakat Indikator 8enjaringan 9aktor resiko oleh Tenaga Kesehatan Indikator ,eonatal.

b. Indikator 8emantauan ,on teknis <

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,,3

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


Indikator ini dimaksudkan untuk motivasi dan komunikasi kemajuan maupun masalah operasional kegiatan KIA kepada para penguasa di wilayah! sehingga dimengerti dan mendapatkan bantuan sesuai keperluan. Indikator/indikator ini dipergunakan dalam berbagai tingkat administrasi! yaitu < Indikator pemerataan pelayanan KIA

-ntuk ini dipilih indikator AKSBS (jangkauan) dalam pemantauan secara teknis memodi"ikasinya menjadi

indikator pemerataan pelayanan yang lebih dimengerti oleh para penguasa wilayah. Indikator e"ektivitas pelayanan KIA <

-ntuk ini dipilih cakupan (coverage) dalam pemantauan secara teknis dengan memodi"ikasinya menjadi indikator e"ektivitas program yang lebih dimengerti oleh para

penguasa wilayah. Kedua indikator tersebut harus secara rutin dijabarkan per bulan! per desa serta dipergunakan dalam pertemuan/pertemuan lintas sektoral untuk menunjukkan desa/desa mana yang masih ketinggalan.8emantauan secara lintas sektoral ini harus diikuti dengan suatu tindak lanjut yang jelas dari para penguasa wilayah perihal < peningkatan penggerakan masyarakat serta penggalian sumber daya setempat yang diperlukan. KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,,,

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


8uskesmas melalui pelayanan kesehatan di dalam dan luar gedung! melakukan seluruh program kesehatan Ibu dan Anak secara menyeluruh! dengan memperhatikan beberapa indikator cakupan program KIA yang terpadu dengan beberapa kegiatan lainnya seperti program gi>i! imunisasi dan upaya kesehatan sekolah (-KS). ?akupan Kunjungan Ibu 4amil (KA) < $.1 ?akupan Komplikasi Kebidanan < &' 1

?akupan 8ertolongan 8ersalinan oleh Tenaga Kesehatan < $'1

?akupan 8elayanan ,i"as < $'1

?akupan 8elayanan ,eonatus dengan Komplikasi < &'1

?akupan Kunjungan ayi < $' 1

?akupan Imunisasi ayi ((niversal Child Immuni/ation )< #'' 1

?akupan 8elayanan Anak alita < $' 1

?akupan 8emberian 2akanan 8endamping ASI < #'' 1

?akupan 8erawatan alita +i>i uruk < #'' 1

?akupan 8enjaringan Kesehatan Anak Sekolah 0asar < #'' 1

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,,.

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


Setiap cakupan program tersebut merupakan rincian 8elayanan

Kesehatan 0asar (8K0)! yang diharapkan bisa tercapai pada kurun waktu ('#'/('#.! dimana menjadi target khusus pelayanan di tingkat puskesmas! sebagai -nit 8elaksana Teknis 0inas (-8T0) pada setiap 0inas Kesehatan Kabupaten=Kota. b. Safe Mot(er(ood Initiati<e Tahun #$&& diadakan workshop nasional mengenai Sa"e 2otherhood yang melibatkan pemerintah dengan #% lintas sektor terkait! :embaga Swadaya 2asyarakat nasional=internasional dan masyarakat agar

berkembang kesamaan persepsi dan komitmen bersama untuk upaya 8ercepatan 8enurunan Angka Kematian I - (88 AKI). :aki/laki sebagai suami ikut berperan dalam kehidupan dan kesehatan istrinya dan juga dalam kesehatan anak/anak mereka. 34*

memperkirakan .&..''' perempuan meninggal setiap hari akibat komplikasi kehamilan! proses kelahiran! dan aborsi yang tidak aman @ sekitar satu perempuan meninggal setiap menit. 4ampir semua kasus kematian ini sebenarnya dapat dicegah. 8ada beberapa negara terutama di negara berkembang! kehamilan dengan komplikasi merupakan penyebab kematian yang utama pada perempuan usia reproduksi. ;ibuan perempuan menderita penyakit dan ketidakmampuan yang serius! termasuk nyeri panggul kronis! penyakit

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,,/

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


radang panggul! incontinence! dan kemandulan yang disebabkan oleh kehamilan atau akibat komplikasinya. Kematian ibu menurut 34* adalah kematian yang terjadi saat hamil! bersalin! atau dalam A( hari pasca persalinan dengan penyebab yang berhubungan langsung atau tudak langsung terhadap kehamilan. 8erdarahan! sepsis! kelahiran prematur akibat hipertensi! lahir mati! dan komplikasi akibat aborsi yang tidak aman menjadi penyebab langsung yang berkontribusi pada &'1 kematian . Keselamatan ibu berisi jaminan kesehatan yang baik bagi perempuan sebagai ibu dan dan bayinya selama hamil! persalinan dan masa setelah persalinan. Suami memainkan banyak peran kunci selama masa kehamilan dan persalinan istri serta setelah bayi lahir. Keputusan dan tindakan mereka berpengaruh terhadap kesakitan dan kesehatan! kehidupan dan kematian ibu dan bayinya. :angkah awal yang dapat dilakukan oleh laki/laki dalam

mempromosikan keselamatan ibu adalah merencanakan keluarganya. 8embatasan kelahiran dan membuat jarak kelahiran paling sedikit ( tahun! baik untuk menjaga kesehatan ibu dan anak! mengingat setiap kehamilan membawa risiko kesehatan yang potensial untuk ibu! walaupun ibu tersebut terlihat sehat dan berrisiko rendah. Kehamilan yang tidak direncanakan seringkali menjadi berisiko karena akan membawa mereka untuk melakukan aborsi. Komplikasi aborsi yang tidak aman

menyebabkan .'.''' hingga #''.''' kematian setiap tahun.

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,,1

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


Suami sebaiknya ikut menemani istrinya menemui konselor keluarga berencana atau petugas kesehatan. sehingga mereka bisa bersama/sama mengetahui metode kontrasepsi yang tersedia dan memilih salah satu metode yang tepat. Seorang suami juga dapat mendukung pasangannya dalam menggunakan metode moderen secara benar (seperti! membantu istrinya mengingatkan kapan harus meminum pil K setiap harinya)!

suami juga dapat menggunakan metode kontrasepsi untuk dirinya sendiri! atau mendukung istri untuk mempraktekkan metode pantang berkala. Suami seharusnya memotivasi istrinya untuk meminta pertolongan kepada petugas kesehatan bila merasakan e"ek samping akibat pemakaian alat kontrasepsi. Ketika istrinya hamil! suami dapat mendukung istri agar mendapatkan pelayanan antenatal yang baik! menyediakan transportasi atau dana untuk biaya konsultasi. Suami seharusnya menemani istrinya konsultasi! sehingga suami juga dapat belajar mengenai gejala dan tanda/tanda komplikasi kehamilan. +i>i yang baik serta istirahat cukup penting bagi ibu selama masa kehamilan. Suami ikut berperan agar istrinya dapat melahirkan bayi yang sehat dengan menjamin istrinya mendapatkan makanan yang bergi>i! terutama makanan yang banyak mengandung >at besi dan vitamin A. Anemia! walaupun bukan merupakan penyebab langsung kematian ibu! namun merupakan "aktor penyebab kematian. Ibu yang anemi berisiko lima kali lebih besar untuk meninggal dibandingkan dengan ibu yang tidak anemi. Eitamin A penting untuk kesehatan ibu dan

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,,8

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


janin. Seorang ibu membutuhkan vitamin A yang cukup untuk menunjang per/kembangan kesehatan bayi dan untuk kesehatannya sendiri!

khususnya untuk kesehatan mata dan sistem kekebalan tubuh. ;abun malam pada ibu hamil adalah gejala kekurangan vitamin A. Suplemen pil vitamin A dalam masa kehamilan! dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Sebuah studi tentang kesehatan ibu di bagian selatan ,epal menemukan bahwa vitamin A dosis rendah atau beta/carotene tambahan dan bahan pangan yang banyak mengandung vitamin A dapat menurunkan persentase kematian ibu rata/rata AA1. 8ada negara/negara berkembang! kebanyakan ibu/ibu yang akan melahirkan tidak dibantu oleh tenaga yang terlatih! melainkan ditolong oleh dukun beranak atau anggota keluarga. Kehadiran tenaga terlatih selama proses kelahiran dapat membuat suatu perbedaan antara kehidupan dan kematian. Suami berperan dalam mempersiapkan tenaga terlatih agar hadir pada saat persalinan dan membiayai pelayanan yang diberikan. Suami juga harus mempersiapkan transportasi serta mencukupi perlengkapan yang dibutuhkan. Keterlambatan sering kali berkontribusi terhadap kematian ibu ketika terjadi komplikasi kehamilan. Tiga jenis keterlambatan yang berisiko terhadap kesehatan ibu! yaitu terlambat untuk mencari pertolongan! terlambat mendapatkan pelayanan pada "asilitas kesehatan! dan terlambat mendapatkan pertolongan yang memadai pada "asilitas kesehatan. Suami dan anggota keluarga lainnya memegang peranan yang penting dalam KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,,:

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


mendapatkan pelayanan sesegera mungkin. Suami biasanya menjadi pemegang keputusan ketika kondisi istri dalam keadaan membutuhkan pertolongan kesehatan segera. Suami juga yang memutuskan transportasi apa yang akan digunakan untuk mencapai tempat pelayanan kesehatan. Suami dapat menghindari keterlambatan tersebut dengan cara mengenali gejala/gejala persalinan imminen dan persalinan dengan komplikasi. Kebanyakan kematian ibu yang terjadi antara tiga hari setelah persalinan! disebabkan karena adanya in"eksi atau perdarahan. 4asil penelitian terbaru menemukan kematian ibu dapat dicegah bila suami dapat mengenal komplikasi/komplikasi potensial setelah persalinan dan selalu siaga untuk mencari pertolongan jika hal tersebut terjadi. Suami juga berperan agar istrinya mendapatkan makanan yang bergi>i. 8ada masa menyusui! seorang ibu membutuhkan vitamin A tambahan untuk menjaga agar vitamin/vitamin yang diperlukan dapat diterima dengan baik oleh bayinya. Selama periode pasca persalinan! suami dapat membantu pekerjaan rumah tangga yang berat seperti mengumpulkan kayu dan air serta menjaga anak/anak. 2ereka juga dapat mendorong istri untuk memberikan ASI agar dapat menolong kontraksi uterus. 8ada akhirnya! suami harus mulai memikirkan metode kontrasepsi! baik berupa metode sementara untuk memberikan jarak terhadap kelahiran yang berikutnya atau bila mungkin vasektomi jika tidak mengi/nginkan anak lagi. Sebagai sorang ayah! laki/laki menentukan tingkat kesehatan anak/ anaknya. Seorang ayah dapat lebih terlibat dalam perkembangan KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,,9

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


kesehatan anak/anaknya! sebagai contoh! memastikan bahwa anak/anak mereka menerima semua kebutuhan imunisasinya. Sebuah studi di +hana! menemukan bahwa semakin banyak pengetahuan seorang ayah! semakin besar peran mereka dalam memutuskan untuk

mengimunisasikan anak/anaknya. 0i Amerika Serikat! altimoreJs -rban 9atherhood 8rogram

mendorong laki/laki muda agar lebih bertanggung jawab sebagai ayah dengan mempromosikan peran laki/laki yang positi". Anggota program tersebut dimana banyak diantara mereka adalah remaja yang telah menjadi seorang ayah! mendorong rekan/rekannya untuk menjadi seorang ayah yang baik melalui kelompok/kelompok dukungan! konseling! dan kelas yang menyajikan materi kete/rampilan hidup. 2ereka juga mengajarkan tentang "ertilitas! reproduksi! siklus menstruasi! kehamilan! gi>i bayi serta perawatannya. 0i ,ewark! ,ew 5ersey! program serupa juga mengajarkan ayah/ayah muda mengenai kontrasepsi termasuk menggunakan kondom dengan benar. Ayah! sebagai panutan! dapat membantu kehidupan sosiali anak/ anaknya.(' Secara khusus! seorang ayah dapat mengajarkan anak laki/ lakinya agar menghormati perempuan dan memperlakukan mereka sebagai manusia yang setara! mendukung anak perempuannya untuk bersekolah dan berperan akti" dalam keluarga. 0engan begitu! seorang ayah ikut mewujudkan status perempuan yang setara dan menjadikan masa depan anak perempuannya lebih baik KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,,<

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


%. Bidan di Desa idan desa adalah bidan yang ditempatkan!diwajibkan tinggal srta bertugas melayani masyarakat di wilayah kerjanya!yang meliputi satu atau dua desa yang dalam melaksanakan tugas pelayanan medik baik di dalam maupun di luar jam kerjanya bertanggung jawab langsung kepada kepala 8uskesmas dan bekerja sama dengan perangkat desa. Tahun #$&$ kebijakan pemerintah diberlakukan dengan menempatkan # bidan di tiap desa sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan. 8ondok ersalin 0esa (8olindes) dikembangkan sebagai tempat melahirkan. idan desa juga mendapat pengetahuan dasar dan pembidanaan tentang pelayanan kebidanan.

8rogram penempatan bidan didesa merupakan salah satu terobosan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan hingga ke desa/desa. Kebijaksanaan tersebut merupakan

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,,;

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


komitmen nasional dan akan diupayakan secara maksimal dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak. 9ungsi bidan desa sebagai berikut< #. 2emberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di keluarga

rumah/rumah!menangani

persalinan!pelayanan

berencana dan pengayoman medis kontrasepsi (. 2enggerakkan dan membina para serta masyarakat dalam bidang kesehatan!yang sesuai dengan permasalahan

kesehatan setempat C. 2embina dan memberikan bimbimngan teknis kepada kader serta dukun bayi A. .. 2embina kelompok dasa wisma dibidang kesehatan 2embina kerja sama lintas program!lintas sektoral!dan lembaga swadaya masyarakat ). 2elakukan rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada puskesmas kecuali dalam keadaan darurat harus dirujuk ke "asilitas kesehatan lainnya %. 2endeteksi secara dini adanya r"rek samping dan komplikasi pemakaian alat kontrasepsi serta adanya penyakit/penyakit dan berusaha mengatasi sesuai kemampuan.

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,.3

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


Tujuan penempatan bidan desa secara umum adalah meningkatkan mutu dan pemerataan pelayanan dalam rangka menurunkan angka kematian ibu!anak balita!dan menurunkan angka kelahiran serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup sehat. Secara khusus tujuan penempatan bidan di desa adalah < a. b. c. 2eningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat 2eningkatnya cakupan pelayanan kesehatan 2eningkatnya mutu pelayanan ibu hamil!pertolongan

persalinan!perawatan ni"as dan perinatal! serta pelayanana kontrasepsi. d. 2enurunnya jumlah kasus/kasus yang berkaitan penyulit kehamilan!persalinan!dan perinatal e. 2enurunnya jumlah balita yang menderita gi>i buruk dan diare ". 2eningkatnya kemampuan keluarga untuk hidup sehat dengan membantu pembinaan kesehatan masyarakat g. 2eningkatnya peran serta masyarakat melalui pendekatan 8K20 termasuk gerakan dana sehat. 8elayanan kesehatan yang terdapat dalam masyarakat secara umum dapat dibedakan atas tiga macam!yaitu <

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,.,

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


$. 8elayanan kesehatan tingkat I 8elayanan kesehatan yang lebih mengutamakan pelayanan yang bersi"at dasar. %. 8elayanan Kesehatan tingkat II 8elayanan kesehatan yang lebih mengutamakan pelayanan

spesialis atau bahkan kadang/kadang pelayanan subspesialisi tetapi terbatas. &. 8elayanan Kesehatan tingkat III 8elayanan kesehatan yang lebih mengutamakan pelayanan

spesialis dan subspesialisi. 0ari ketiga klasi"ikasi di atas dapat diketahui bahwa pelayanan

kesehatan yang dilaksanakan oleh bidan desa lebih cenderung dalam pelayanan tingkat dasar pertama. Selain membantu penurunan angka kematian dan peningkatan kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana. idan desa juga membantu memberikan pengobatan pertama

pada masyarakat yang membutuhkan sebelum mendapatkan pertolongan yang lebih e"isien di rumah sakit.

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,..

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia

Ada beberapa tugas pokok bidan desa yaitu< #. 2elakukan pelayanan kesehatan!khususnya kesehatan ibu dan anak di desa wilayah kerjanya berdasarkan urutan prioritas masalah kesehatan yang dihadapi sesuai dengan kewenangan yang dimiliki. (. 2enggerakkan dam membina masyarakat desa di wilayah kerjanya agar memiliki kesadaran berperilaku hidup bersih dan sehat 8elayanan kesehatan yang dilakukan bidan desa akan terlaksana secara optimal apabila setiap bidan desa memahami komitmen kerjanya sebagai bidan kerja. Komitmen kerja bidan desa adalah suatu janji dari seorang bidan desa atau kebulatan tekad untik melaksanakan kegiatannya sebagai seorang bidan sesuai dengan tujuan!kedudukan!dan cakupan yang sudah ditentukan dalam tugasnya. 5enis/jenis komitmen kerja bidan desa terdiri dari < KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,./

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


a. idan desa harus komitmen terhadap peningkatan cakupan pelayanan b. idan desa harus komitmen terhadap kebijaksanaan 0epkes ;I c. idan desa harus komitmen terhadap tugas manajemen Kesehatan ibu dan Anak ( KIA ) dan administrasi=pencatatan dan pelaporan. 3ewenang bidan desa sama dengan wewenang yang diberikan kepada bidan lainnya. 4al ini diatur dalam peraturan 2enteri

Kesehatan.3ewenang tersebut adalah sebagai berikut < a. 3ewenang umum Kewenangan yang diberikan untuk melaksanakan tugas yang dapat dipertanggungjawabkan secara mandiri. b. 3ewenang khusus 3ewenang khusus adalah wewenang untuk melaksanakan

kegiatan yang memerlukan pengawasan dokter. Tanggung jawab pelaksanaannya berada pada dokter yang diberikan wewenang tersebut. #. 3ewenang pada keadaan darurat

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,.1

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


idan diberikan wewenang melakukan pertolongan pertama untuk menyelamatkan penderita atas tanggung jawabnya sebagai insane pro"esi. Segera setelah melakukan tindakan darurat tersebut!bidan diwajibkan membuat laporan ke 8uskesmas di wilayah kerjanya. d. 3ewenang tambahan idan dapat diberi wewenang tambahan oleh atasannya dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat lainnya sesuai dengan program pemerintah!pendidikan dan pelatihan yang

diterimanya. Sesuai dengan kewenangan bidan yang diatur dalam 8eraturan 2enteri Kesehatan ,o.C)C=2enkes=8er=IP=#$$'!maka kegiatan bidan desa adalah < a. 2engenal wilayah!struktur kemasyarakatan dan komposisi penduduk serta sistem pemerintahannya. b. 2erencanakan dan menganalisa data serta mengidenti"ikasi masalah kesehatan untuk merencanakan

penanggulangannya. c. 2enggerakkan peran serta masyarakat melalui pendekatan 8K20 dengan melaksanakan 8ertemuan Tingkat 0esa ( 8T0 )!Supaya 2awas 0iri ( S20 ) dan 2usyawarah

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,.8

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


2asyarakat 0esa ( 220 ) yang diikuti dengan menghimpun dan melatih kader sesuai dengan kebutuhan. d. e. 2emberikan pertolongan persalinan 2emberikan pertolongan kepada pasien ( orang

sakit )!kecelakaan dan kedaruratan. ". Kunjungan rumah untuk melaksanakan perawatan kesehatan masyarakat di wilayah kerja bidan. g. 2elatih dan membina dukun bayi agar mampu melaksanaka penyuluhan dan membantu deteksi ibu hamil risiko tinggi. h. 2enggerakkan masyarakat agar melaksanakan kegiatan dana sehat di wilayah kerjanya. 8eranan teknik yang dimiliki bidan desa maksudnya pengetahuan dan keterampilan tentang semua upaya dan kegiatan untuk melaksanakan pelayanan kebidanan dan pelayanan KIA pada umumnya ( termasuk K )!manajemen pelayanan KIA di wilayah kerjanya dan peningkatan peran

serta masyarakat dalam bidang KIA!khususnya pembinaan dukun bayi yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bidan dalam aspek "ungsi teknisnya!agar dapat berperan dalam mempercepat penurunan kematian ibu dan bayi dan meningkatkan kemampuan dalam manajemen KIA dan upaya pendukungnya.

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,.:

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


Kebijaksanaan yang ditetapkan dalam pembinaan peranan teknik bidan desa adalah sebagai berikut < a. 8endayagunaan bidan desa ditujukan untuk mendukung percepatan penurunan AKI dan AK b. ertujuan untuk memastikan bahwa mereka melaksankan tugas pokoknya sesuai standar yang ditetapkan dan

mempunyai bekal pengetahuan serta keterampilan cukup untuk memberikan pelayanan yang berkualitas. c. 8embinaan bidan desa hendaknya dikembangkan per

kabupaten sesuai kondisi setempat di bawah pembinaan tingkat propinsi dengan mengacu kepada pola pembinaan teknis yang berlaku nasional. Ada beberapa peranan non teknis bidan desa !seperti< $. 2elakukan penyuluhan kesehatan 8enyuluhan yang khususnya mengenai kesehatan reproduksi kepada masyarakat. 8enyuluhan ini diharapkan dapat

meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya melakukan pemeriksaan kehamilan serta persalinan yang ditolong oleh tenaga bidan desa. %. 2elakukan pelayanan rujukan

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,.9

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


5ika bidan desa tak mampu menangani pasien atau pasien mengalami kegawatdaruratan!maka diharapkan bidan desa

melakukan rujukan ke puskesmas atau ;umah sakit &. 2emberikan pelayanan antenatal Antenatal care adalah merupakan cara penting untuk memonitoring dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal! ibu hamil sebaiknya dianjurkan

mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan dan asuhan antenatal 9aktor karakteristik ( internal ) yang terkait dengan pelayanan bidan desa antara lain < -mur Tingkat pendidikan

Kemampuan

2asa kerja

Asal daerah

9aktor eksternal yang mempengaruhi mutu pelayanan bidan desa antara lain<

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,.<

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


#. 9aktor lingkungan di desa wilayah kerja bidan ( lokasi tempat tinggal dan keamanan lingkungan ) (. d. Kualitas "isik ( bangunan ) dan "asilitas di 8olindes

erakan Sa$ang Ib, 6 SI7 Dala' ,-a$a 'en%a-ai t,*,an negara ,nt,k 'ense*a(terakan 'as$arakat tela( dilak,kan berbagai ,-a$a -e'bang,nan di daera( sa'-ai tingkat desa9kel,ra(an. s,'ber Sala( da$a sat, ,-a$a adala( dala' 'elal,i

'eningkatkan

k,alitas

'an,sia

-en,r,nan Angka !e'atian Ib, saat (a'il; 'ela(irkan dan 'asa nifas 6A!I7 dan Angka !e'atian Ba$i 6A!B7. Se*ak ta(,n 1==4 tela( dil,n%,rkan s,at, gerakan $ait, erakan Sa$ang Ib, 6 SI7 $ang

-en%anangann$a dilak,kan ole( Presiden /I -ada tangal 22 Dese'ber 1==4 di !ab,-aten !arangan$ar; Pro-insi 0a2a +enga(. erakan Sa$ang Ib, 6 SI7 adala( gerakan bersa'a antara -e'erinta( dan 'as$arakat ,nt,k 'eningkatkan k,alitas (id,-ere'-,an ,ta'an$a dala' -er%e-atan -en,r,nan Angka !e'atian Ib, 6A!I7 dan Angka !e'atian Ba$i 6A!B7 dala' rangka -eningkatan k,alitas s,'ber da$a 'an,sia. Pen,r,nan A!I dan A!B

berkontrib,si dala' 'eningkatkan Indeks Pe'bang,nan Man,sia 6IPM7 daera( dan Negara $ang sala( sat, indikatorn$a adala( dera*at kese(atan. U-a$a -er%e-atan -en,r,nan A!I dan A!B *,ga 'er,-akan ko'it'en internasional dala' rangka target 'en%a-ai

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,.;

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


target Milleni,' De<elo-'ent oal>s 6MD >s7. Ada-,n target

-en,r,nan A!B adala( sebesar d,a -er tiga dan A!I sebesar tiga -ere'-atn$a dari 1==?@2?13. Dala' -elaksanaan erakan Sa$ang Ib, 6 SI7; !e%a'atan

'er,-akan lini terde-an ,nt,k 'ensinergikan antara -endekatan lintas sektor dan 'as$arakat dengan -endekatan sosial b,da$a se%ara ko'-re(ensif ,ta'an$a dala' 'e'-er%e-at -en,r,nan Angka !e'atian Ib, 6A!I7 dan Angka !e'atian Ba$i 6A!B7. Sebagai s,at, gerakan; kontrib,si $ang erakan Sa$ang Ib, 6 SI7 tela( 'e'berikan dirasakan 'anfaatn$a dengan adan$a data

berk,rangn$a *,'la( ke'atian ib, karena (a'il; 'ela(irkan dan nifas; serta 'eningkatn$a r,*,kan $ang ber(asil ditangani. Dengan adan$a -er,ba(an siste' -e'erinta(an dan kebi*akan sektor -e'erinta(; 'aka -elaksanaan erakan Sa$ang Ib, 6 SI7 -erl,

dises,aikan agar da-at bersinergi dan terintegrasi dengan -rogra' dan kegiatan lain $ang ada -ada daera(. Ole( karena it, di-erl,kan /e<italisasi erakan Sa$ang Ib, 6 SI7. /e<italisasi erakan Sa$ang

Ib, 6 SI7 adala( ,-a$a -enge'bangan

erakan Sa$ang Ib, 6 SI7

'elal,i ,-a$a ekstensifikasi; intensifikasi dan instit,sionalisasi. Unt,k 'endorong -elaksanaan /e<italisasi erakan Sa$ang Ib,

6 SI7 -erl, dilaksanakan berbagai ,-a$a ter'as,k 'elal,i -enilaian ,nt,k 'engeta(,i keber(asilan -elaksanaan /e<italisasi erakan

Sa$ang Ib, 6 SI7 ter,ta'a di tingkat !e%a'atan. Dengan adan$a KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,/3

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


-enilaian !e%a'atan Sa$ang Ib, di(ara-kan -eran -e'binaan dan fasilitasi !ab.9!ota dan Pro<insi 'en*adi lebi( o-ti'al. +erakan Sayang Ibu adalah Suatu +erakan yang dilaksanakan oleh masyarakat! bekerjasama dengan pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan melalui berbagai kegiatan yang mempunyai dampak terhadap upaya penurunan angka kematian ibu karena hamil! melahirkan dan ni"as serta penurunan angka kematian bayi. Seperti sebuah organisasi +SI yang berada didaerah Aren 5aya! organisasi ini terbentuk tahun ('') se ;3 yang terdiri dari beberapa ;T yang mempunyai tugas untuk mendata atau mementau ibu @ ibu hamil. Setiap minggunya! ibu @ ibu hamil didata kapan akan melahirkannya! juga ibu @ ibu dapat langsung datang ke temapat +SI ini untuk mengecek keadaan bayi nya! dan untuk membeli vitamin atau keperluan lainnya. 0alam +SI juga terdapat 0AS*:I, (0ana Sosial -ntuk Ibu 4amil)! dana ini didapat dari pengurus! ibu @ ibu! atau warga secara sukarela untuk keperluan organisasai tersebut. Selain itu juga ada TA I:I, (Tabungan Ibu 4amil) dana ini berbeda dengan dasolin! dimana dana ini didapat dari ibu @ ibu hamil tersebut! yang akan dipakai untuk biaya persalinan dan keperluan lainnya. +SI ini telah berkerja sama dengan -SKBS untuk penyuluhan ibu @

ibu hamil yang dilaksanakan setiap C bulan sekali. Selain itu! +SI yang berada di Aren 5aya ini selalu mendapatkan bantuan dari pemerintah! KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,/,

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


tidak setiap +SI yang ada dapat bantuan! hanya +SI yang akti" lah yang selalu diberikan bantuan. 0ana bantuan ini dipakai untuk membentuk koprasi untuk kalangan pengurusnya! hal ini dikarenakan supaya uang bantuan ini menjadi berkembang atau bertambah. 8ada 0esember #$$) dicanangkan sebagai wadah kemitraan antara pemerintah pusat sampai pedesaan dengan masyarakat dengan tujuan 8ercepatan 8enurunan AKI. +SI kabupaten memberikan kebijakan politis dengan keterlibatan lintas sektor terkait! sedangkan +SI kecamatan dan pedesaan melakukan operasionalisasi bantuan penanganan masalah sosial! seperti biaya dan transportasi. 0ikembangkan pula ;umah Sakit Sayang Ibu dan ayi. +erakan Sayang Ibu perlu dilakukan karena < S02 yang berkualitas sangat menentukan keberhasilan suatu pembangunan. 8embentuakan kualitas S02 yang berkualitas ditentukan dari janin dalam kandungan! karena perkembangan otak terjadi selama hamil sampai dengan . tahun. Kesehatan Ibu dan Anak "actor paling strategis untuk

meningkatkan mutu S02. Angka Kematian Ibu ( AKI ) karena hamil! bersalin dan ni"as di Indonesia tergolong tinggi diantara ,egara( ASBA,. KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,/.

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


Tingginya AKI dan AK di Indonesia memberikan dampak

negati pada berbagai aspek. Kematian Ibu menyebabkan bayi menjadi piatu yang pada akhirnya akan menyebabkan penurunan kualitas S02 akibatnya kurangnya perhatian! bimbingan dan kasih sayang seorang ibu. Angka Kematian Ibu karena melahirkan dan ni"as ( AKI ) di Kota Dogyakartatahun (''% yaitu< A=A&%( 0asar 8elaksanaan < -ndang/-ndang ,omor % Tahun #$&A! tentang 8engesahan Konvensi 2engenai 8enghapusan segala bentuk 0iskriminasi terhadap 8erempuan Kesepakatan 2enteri Koordinasi Kesejahteraan ;akyat! 2enteri Kesehatan! 2enteri ,egara 8emberdayaan 8erempuan pada tanggal #( 2aret (''(L 2aksud dan Tujuan < 2enyegarkan dan meningkatkan pengetahuan Satgas +SI tentang berbagai program +erakan Sayang Ibu ( +SI ) dari stake holder terkait.

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,//

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


2enyegarkan dan meningkatkanpengetahuan Satgas +erakan Sayang Ibu ( +SI ) tentang peran stake holder terkait dalam +erakan Sayang Ibu. Identi"ikasi 2asalah yang menyebabkan kematian Ibu "aktor

determinan yang perlu diperhatikan antara lain < Kondisi sosial Bkonomi keluarga meliputi < pendapatan ( daya beli )! derajat pendidikan ibu!m pengetahuan keluarga dan masyarakat tentang kesehatan. Kesehatan reproduksi < umur! paritas! status perkawina.

Tingkat partisipasi masyaraka. 8otensi institusi dan peran serta masyarakat.

Kondisi sosial budaya masyarakat ( nilai/nilai budaya yang mendukung dan menghambat ).

Komitmen

politik

dan

pemerintah

daerah

<

+ubernur!

upati=3alikot! ?amat dan Kepala 0esa=:urah. Komitmen para pelaksana < 8:K ! idan! dll

5enis/5enis

Intervensi

yang

dapat

dilakukan

oleh

0aerah

<

Setiap 0aerah memiliki variasi alternati" pemecahan masalah yang berbeda/ beda. -ntuk itu jenis/jenis intervensi yang dilakukan disesuaikan dengan sosial budaya! ekonomi dan tingkat pendidikan keluarga dan masyarakat. KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,/1

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


Karena melalui +SI diharapkan akan dapat menekan angka kematian ibu dan bayi! beberapa sebab kematian ibu dan bayi yang menonjol disebabkan oleh < pendarahan! eklamsia (keracunan kehamilan)! in"eksi! penanganan abortus yang tidak aman dan partus (8ersalinan) yang lama.Angka kematian ibu dan bayi yang tinggi juga disebabkan oleh adanya hal/hal diluar medis seperti kurang adanya kesetaraan gender! nilai budaya di masyarakat yang merendahkan perempuan. 2asalah tersebut mengakibatkan rendahnya perhatian suami=laki/laki terhadap masalah ibu melahirkan serta kurangnya kemampuan untuk membuat keputusan bagi kesehatan diri

sendiri.Selanjutnya dikatakan bahwa +SI adalah gerakan percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi yang dilaksanakan bersama/sama antara pemerintah dan masyarakat! untuk lebih meningkatkan pengetahuan! kesadaran dan kepedulian dalam upaya interakti" dan sinergis. Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu wujud hak asasi perempuan dan anak! akan tetapi pada saat ini kesehatan ibu dan anak khususnya bayi baru lahir! merupakan tugas bersama antara pemerintah! masyarakat! organisasi kemasyarakatan! organisasi perempuan dan

organisasi pro"esi. . 0isamping itu strategi 8emerintah dalam meningkatkan percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi ini juga dilakukan program advokasi! Komunikasi! In"ormasi dan Bdukasi (KIB) bagi bidan! :82! 8KK! 8:K ! tokoh masyarakat dan tokoh rujukan agama oleh dalam pendataan serta ibu hamil serta

pengembangan

masyarakat

peningkatan

kualitas Page ,/8

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


kesehatan kepada masyarakat. 0isamping ada FSIA+AG ( siap! antar! jaga ) oleh pemerintah juga telah dikembangkan 8 A K (8rogram 8erencanaan 8ersalinan dan 8encegahan Komplikasi) yang dimaksudkan untuk menuju persalinan yang aman dan selamat bagi ibu.Selain itu juga untuk meringankan warga dalam hal pembayaran! biaya persalinan tersebut dicicil melalui tabungan ibu bersalin (tabulin). ?icilan dibayar sejak seorang ibu positi" hamil sampai tiba saatnya melahirkan. esar cicilan disesuaikan

kemampuan masing/masing keluarga. Ada yang mencicil ;p ('' seminggu atau lebih. -ang itu disimpan pada bidan desa. ila saat melahirkan tiba

namun tabulin belum mencapai ;p #%..'''! ibu bersangkutan boleh mencicil sisa biaya setelah melahirkan. 2enurut Ketua adan 8erwakilan 0esa ( 80) warga yang belum

sanggup mencicil akan ditalangi. 0ana talangan diambil dari tabulin para ibu lain. 8ara ibu hamil di desa itu juga diperiksa secara periodik (antenatal care) oleh bidan desa. Setiap ibu hamil mendapat kartu hasil pemeriksaannya sesuai dengan status kesehatannya. 2isalnya! kartu warna merah untuk ibu hamil yang kondisinya kritis. Kartu kuning untuk ibu hamil yang mempunyai "aktor risiko! dan kartu hijau untuk kehamilan normal. 0iharapkan langkah @ langkah tersebut merupakan langkah preventi" untuk menekan angka kematian ibu. *leh sebab itu program +erakan Sayang Ibu kali ini! diharapkan menjadi momentum untuk memperhatikan dan memprioritaskan peningkatan gi>i pada ibu hamil. 4arapannya GIbu Sehat! Anak Sehat! angsa KuatF dapat terwujud. KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,/:

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


e. erakan Pe'bang,nan Ber2a2asan !ese(atan Men,*, INDONESIA SEHA+ 2?13 0icanangkan pada # 2aret #$$$ dengan pola dasar 8aradigma Sehat! bersi"at promoti" preventi" proakti" dengan dukungan pelayanan kurati" rehabilitati" dalam pemeliharaan kesehatan komprehensi". Target

Indonesia Sehat ('#. adalah #. penurunan AKI dari A.'=#''.''' K4 (tahun #$&&) menjadi

#(.=#''.''' K4 di tahun ('#' (. idan desa di tiap desa

C. 8erawatan kehamilan $.1 A. 8ersalinan tenaga kesehatan $'1 .. 8enanganan ibu risiko tinggi dan komplikasi persalinan &'1 ). Ketersediaan in"ormasi mengenai K $'1 %. Toksoid Tetanus pada ibu hamil $'1 f. Making Pregnan%$ Safe 0alam upaya menurunkan angka kematian ibu! pemerintah melalui 0epartemen Kesehatan dewasa ini menerapkan Strategi 2aking

8regnancy Sa"er (28S)! atau I2embuat Kehamilan :ebih AmanJ! yang merupakan penajaman dari kebijakan sebelumnya tentang I8enyelamatan

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,/9

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


Ibu 4amilJ. Strategi 28S yang memberi penekanan kepada aspek medis! walaupun tidak mengabaikan aspek non/medis.

Indonesia telah mencanangkan 2aking 8regnancy Sa"er (28S) sebagai strategi pembangunan kesehatan masyarakat menuju Indonesia Sehat ('#. pada #( *ktober (''' sebagai bagian dari program Sa"e 2otherhood. 0alam arti kata luas tujuan Sa"e 2otherhood dan 2aking 8regnancy Sa"er sama! yaitu melindungi hak reproduksi dan hak asasi manusia dengan mengurangi beban kesakitan! kecacatan dan kematian yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan yang sebenarnya tidak perlu terjadi. 28S merupakan strategi sektor kesehatan yang "okus pada pendekatan perencanaan klinis sistematis dan dan terpadu kesehatan. ada dalam 28S

melaksanakan dilaksanakan

intervensi berdasarkan

pelayanan yang

upaya/upaya

telah

dengan

penekanan pada pentingnya kemitraan antara sektor pemerintah! lembaga KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,/<

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


pembangunan! sektor swasta! keluarga dan anggota masyarakat. 2elalui 28S diharapkan seluruh pejabat yang berwenang! mitra pembangunan melaksanakan dan pihak/pihak bersama lain yang terlibat lainnya untuk

upaya

dalam

meningkatkan

kemampuan

pelayanan kesehatan guna menjamin pelaksanaan dan peman"aatan intervensi yang e"ekti" berdasarkan bukti ilmiah (evidence based). 8erhatian di"okuskan pada kegiatan/kegiatan berbasis masyarakat yang menjamin agar ibu dan bayi baru lahir mempunyai akses terhadap pelayanan yang mereka butuhkan bilamana diperlukan! dengan

penekanan khusus pada pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang terampil pada saat melahirkan serta pelayanan yang tepat dan berkesinambungan. Strategi MPS mendukung target internasional yang telah disepakati. 0engan demikian! tujuan global 28S adalah untuk menurunkan kesakitan dan kematian ibu dan bayi baru lahir sebagai berikut< a. 2enurunkan angka kematian ibu sebesar %.1 pada tahun ('#. dari AKI tahun #$$'. b. 2enurunkan angka kematian bayi menjadi kurang dari C.=#.''' kelahiran hidup pada tahun ('#.. erdasarkan lesson learned dari ,-a$a Safe Mot(er(ood ! maka pesan/pesan kunci 28S adalah< a. Setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih. KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,/;

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


b. Setiap komplikasi obstetri dan neonatal mendapat pelayanan yang adekuat. c. Setiap perempuan usia subur mempunyai akses terhadap

pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran. 0alam konteks ;encana 8embangunan Kesehatan menuju Indonesia Sehat ('#.! visi 28S adalah<Semua perempuan di Indonesia dapat menjalani kehamilan dan persalinan dengan aman dan bayi dilahirkan hidup dan sehat. 2isi 28S adalah menurunkan kesakitan dan kematian ibu dan bayi baru lahir melalui pemantapan sistem kesehatan untuk menjamin akses terhadap intervensi yang cost e""ective berdasarkan bukti ilmiah yang berkualitas! memberdayakan perempuan! keluarga dan masyarakat

mempromosikan kesehatan ibu dan bayi baru lahir yang lestari sebagai suatu prioritas dalam program pembangunan nasional. Tujuan dibuatnya program 28S adalah 2enurunkan kesakitan dan kematian ibu dan bayi baru lahir di Indonesia. Target yang ditetapkan untuk tahun ('#. adalah sebagai berikut< a. Target dampak kesehatana. 2enurunkan AKI menjadi #(.=#''.''' kelahiran hidup

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,13

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


b. 2enurunkan angka kematian neonatal menjadi #.=#.''' kelahiran hidup c. 2enurunkan anemia gi>i besi pada ibu hamil menjadi ('1 d. 2enurunkan angka kehamilan yang tidak diinginkan dari #%!#1 menjadi ##1. Ada E'-at strategi ,ta'a MPS terseb,t adala(# a. Meningkatkan akses dan cakupan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir berkualitas yang cost/e""ective dan

berdasarkan bukti. b. Membangun kemitraan yang efektif melalui kerjasama lintas program, lintas sektor dan mitra lainnya untuk melakukan advokasi guna memaksimalkan sumber daya yang tersedia serta meningkatkan koordinasi perencanaan dan kegiatan 28S. #. Mendorong pemberdayaan perempuan dan keluarga melalui peningkatan pengetahuan untuk menjamin perilaku sehat dan pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir . d. Mendorong keterlibatan masyarakat dalam menjamin

penyediaan dan pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir.

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,1,

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


8engalaman dari seluruh dunia dalam beberapa dekade terakhir menunjukkan bahwa kematian ibu dapat diturunkan secara signi"ikan dengan investasi yang terbatas melalui program yang e"ekti"! kebijakan dan upaya di bidang legislati" yang menunjang ataupun intervensi sosial

masyarakat.Sebagai komponen penting dari Sa"e 2otherhood nilai tambah 2ake 8regnancy Sa"er ter"okus pada sektor kesehatan. 2eskipun t,*,an Safe Mot(er(ood dan MPS sama! 28S memiliki "okus yang lebih kuat dan dibangun atas dasar sistem kesehatan yang mantap! untuk menjamin pelaksanaan intervensi yang cost/e""ective dan berdasarkan bukti. +,*,ann$a adala( menanggulangi penyebab utama kesakitan dan kematian ibu dan bayi baru lahir. 8erhatian di"okuskan pada kegiatan yang berbasis masyarakat yang diperlukan untuk menjamin agar perempuan dan bayi baru lahir mempunyai akses terhadap pelayanan dan mau menggunakan jika dibutuhkan dengan penekanan khusus pada penolong persalinan yang terampil dan penyediaan pelayanan termasuk rujukannya. Prinsi- dasar -elaksanaan strategi MPS a. 28S dilaksanakan dalam konteks ;encana 8embangunan

Kesehatan 2enuju Indonesia Sehat ('#. b. 28S dilaksanakan dalam konteks pelayanan kesehatan primer melalui pemantapan sistem pelayanan dan rujukan kesehatan ibu dan bayi baru lahir serta perluasan pelayanan di berbagai tingkat. KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,1.

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


c. 28S dilaksanakan dalam konteks desentralisasi yang menjamin integrasi yang mantap dalam perencanaan pembangunan

kesehatan serta proses alokasi anggaran d. 28S di"okuskan pada pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir sesuai dengan standar! cost/e""ective dan berdasar bukti pada semua tingkat pelayanan dan rujukan kesehatan baik di sektor pemerintah maupun swasta. e. 28S di"okuskan pada peningkatan sistem pelayanan kesehatan untuk menjamin ketersediaan akses terhadap pelayanan

kesehatan. ". 28S di"okuskan pada pendekatan yang berorientasi pada ibu sebagai sasaran pelayanan. 0engan demikian! perempuan akan lebih tanggap dan mampu meman"aatkan pelayanan kesehatan g. 28S bekerjasama dengan wakil masyarakat dan kelompok masyarakat lainnya guna mengidenti"ikasi kegiatan di tingkat keluarga dan masyarakat yang mendukung kegiatan yang

mempunyai dampak kesehatan. h. 28S bekerjasama dengan pihak/pihak yang terlibat dalam masyarakat untuk mengidenti"ikasi isu/isu sosial! budaya dan ekonomi yang perlu diatasi.

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,1/

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


i. 28S bekerja secara partisipati"! terkoordinasi dan sesuai dengan situasi dan kondisi dalam mengembangkan strategi daerah milik sendiri. 8endekatan ini dapat memaksimalkan kualitas!

peman"aatan dan kelestarian. j. 28S mem"asilitasi kegiatan/kegiatan lokal sambil meningkatkan kemampuan pihak/pihak yang terlibat dalam menentukan dan melaksanakan solusi mereka sendiri. k. 28S berupaya untuk mempromosikan keadilan dalam alokasi sumber daya untuk menjamin agar pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir dapat dijangkau oleh kaum miskin dan penduduk yang kurang mampu dimanapun mereka berada. l. 28S diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan! kemampuan dana dan sumber daya kabupaten=kota yang bersangkutan. m. 28S didasarkan pada semua kegiatan yang telah ada dan bekerjasama dengan mitra untuk memaksimalkan sumber daya dan mengurangi tumpang tindih kegiatan n. 28S menjamin agar bidan di desa meningkatkan kerjasama dengan dukun bayi untuk memberi dukungan pada pelayanan ibu dan bayi baru lahir. o. 28S melakukan pemantauan kemajuan kegiatan dan evaluasi program setelah ( tahun pelaksanaan. KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,11

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


p. 28S akan menetapkan peningkatan kegiatan berdasarkan

pengalaman=lessons learned. -paya penyelamatan ibu berhasil menurunkan angka kematian ibu dari sebelumnya A.'! C%'! dan CAC! saat ini menjadi C'% kematian ibu per #''.''' kelahiran hidup. 8enurunan ini belum memuaskan! karena angka kematian ibu kita masih tertinggi dibandingkan dengan negara/negara tetangga. Kemajuan program kesehatan ibu dan anak di Indonesia dapat dilihat melalui indikator proses! yaitu adanya peningkatan angka kunjungan pertama (K#) dan keempat pelayanan antenatal (KA)! dan peningkatan proporsi persalinan yang ditolong tenaga kesehatan.9aktor penyebab medis kematian ibu! seperti perdarahan! eklampsi! dan in"eksi tidak sulit! tetapi yang menyangkut "aktor penyebab non/medis! seperti "aktor sosial budaya yang kurang mendukung! kemampuan sosial ekonomi yang terbatas! pendidikan yang rendah! status perempuan yang masih rendah! dan hambatan transportasi! tidak mudah diatasi. 4al terakhir ini menjadi persoalan yang secara tidak langsung bermuara kepada dua hal penting< a% Tiga terlambat! mencakup< Keluarga terlambat mengambil keputusan mencari pelayanan diantaranya disebabkan status perempuan yang rendah! terlambat tiba di rumah sakit karena masalah transportasi! dan terlambat

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,18

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


dilakukan tindakan medis. Keterlambatan terakhir karena tidak memadainya "asilitas pelayanan yang tersedia. b% Bmpat terlalu. Sedangkan empat terlalu! yaitu terlalu muda hamil! terlalu tua hamil! terlalu banyak anak! dan terlalu pendek jarak kelahiran! lebih berkait dengan masalah sosial/budaya. 4ambatan non/medis ini merupakan yang terberat. Teknologi kesehatan untuk mengatasi komplikasi kehamilan dan persalinan sebenarnya tidaklah sulit! tetapi yang sulit adalah membuat teknologi ini dekat kepada masyarakat! terutama masyarakat kita yang tinggal di desa/desa terpencil dengan sarana transportasi yang kurang.

agi 0epartemen Kesehatan! hambatan utama internal dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan maternal dan perinatal adalah biaya KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,1:

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


anggaran belanja kesehatan yang rendah! yaitu hanya (!A1 dari anggaran belanja pemerintah. 0ari anggaran ini! prosentase anggaran untuk program kesehatan primer masih rendah! dan porsi lebih besar ditujukan untuk program/program medis! termasuk pembangunan rumah sakit dan pembelian peralatan rumah sakit. 4ambatan internal yang lain adalah ketenagaan. 0okter dan bidan lebih banyak tinggal dan bekerja di kota/kota. 8erlu insenti" besar untuk membuat dokter dan bidan mau tinggal dan bekerja di desa! tetapi masalahnya tidak ada dana. 5ika dihitung nilainya! dampak ekonomi dan sosial kematian ibu besar sekali< anak/anak tidak sekolah! keluarga berantakan! penganggur. Kematian ibu tidak berdampak politik! dalam arti tidak menentukan keputusan politik! walaupun angka kematian ibu yang tinggi sebenarnya menunjukkan kinerja pemimpin yang kurang baik! yang mungkin akan berimplikasi politis terhadap tokoh/tokoh yang memimpin. 2asalahnya! para pemimpin tidak melihat angka kematian ibu sebagai hal yang penting! karena angka kematian ibu tidak dipakai sebagai indikator keberhasilan dengan akibat anak/anak sangat berperluang menjadi

pembangunan. Seandainya saja angka kematian ibu menjadi tolok ukur keberhasilan pembangunan! maka kematian ibu akan mempunyai dampak politis yang besar. -paya menurunkan kematian ibu merupakan masalah kompleks yang melibatkan berbagai aspek dan disiplin ilmu termasuk "aktor sosial ekonomi dan budaya masyarakat sebagai mata rantai yang berkaitan. Sehingga! selain KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,19

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


komitmen politik pemerintah sebagai pengambil keputusan yang akan menentukan arah dan prioritas pelayanan kesehatan! juga diperlukan partisipasi masing/masing individu dalam upaya pencegahan. Tidak ada intervensi tunggal yang mampu menyelesaikan masalah kematian ibu. *leh karena itu! berbagai upaya untuk mengatasi hal ini melalui Strategi 2enyelamatkan 8ersalinan Sehat! meskipun dalam pelaksanaannya masih menemui beberapa kendala! perlu untuk didukung. Kesehatan ibu adalah hal yang vital bagi keberlangsungan hidup manusia dan hal ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memelihara dan

meningkatkannya. g. Pedo'an Mana*e'en Pela$anan Obstetri Neonatal E'ergensi

!o'-re(ensif 21 *a' di tingkat !e%a'atan dan !ab,-aten9 !ota 2erupakan kebijakan 0epkes tahun (''. melalui pengembangan 8uskesmas 8*,B0 dan ;umah Sakit 8*,BK (A jam. ;S Kabupaten dengan 0okter Spesialis *bstetri +inekologi dan Anak bertanggung jawab membina wilayah dalam pelayanan kebidanan serta sebagai ;S rujukan primer mendukung 8uskesmas di tingkat Kecamatan (. DESA SIA A 6 Desa Sia- Antar 0aga7 0esa Siaga merupakan gambaran masyarakat yang sadar! mau dan mampu untuk mencegah dan mengatasi berbagai ancaman terhadap kesehatan masyarakat seperti k,rang giAi! penyakit menular dan penyakit

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,1<

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


yang berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa! kejadian bencana! kecelakaan dan lain/lain dengan meman"aatkan potensi setempat! secara gotong royong. 0ibentuk tahun ('') dengan A kegiatan utama yaitu < a. ,oti"ikasi ibu hamil b. Tabungan ibu bersalin= Tabulin! dana sosial ibu bersalin=0asolin c. Transportasi d. Ketersediaan donor darah Selain sebagai upaya untuk lebih mendekatkan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat! pengembangan 0esa Siaga juga mencakup upaya peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat

menghadapi masalah/masalah kesehatan! memandirikan masyarakat dalam mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat. Inti dari kegiatan 0esa Siaga adalah memberdayakan masyarakat agar mau dan mampu untuk hidup sehat. 2emperhatikan tujuan dan ruang lingkup pengembangan 0esa Siaga tersebut! maka 8emberdayaan 2asyarakat bidang Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu komponen yang penting dalam pencapaian tujuan 0esa Siaga dalam hal penurunan Angka Kematian Ibu dan ayi.

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,1;

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia

8engembangan membantu=mem"asilitasi

0esa

Siaga

dilaksanakan untuk menjalani

dengan proses

masyarakat

pembelajaran melalui siklus atau spiral pemecahan masalah yang terorganisasi (pengorganisasian masyarakat). Daitu dengan menempuh tahap/tahap< 2engidenti"ikasi masalah! penyebab masalah! dan sumber daya yang dapatdiman"aatkan untuk mengatasi masalah 2endiagnosis masalah dan merumuskanalternati"/alternati" pemecahan masalah 2enetapkan alternati" pemecahanmasalah yang layak! me/ rencanakan dan melaksanakannya! serta memantau!mengevaluasi dan membina kelestarian upaya/ upaya yang telah dilakukan. KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,83

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia

2eskipun di lapangan banyak variasi pelaksanaannya! namun secara garis besar langkah/langkah pokok yang perlu ditempuh adalah sebagai berikut< a. Pengem&angan Tim Petugas :angkah ini merupakan awal kegiatan! sebelum kegiatan/kegiatan lainnya dilaksanakan. Tujuan langkah ini adalah mempersiapkan para petugas kesehatan yang berada di wilayah 8uskesmas! baik petugas teknis maupun petugas administrasi. 8ersiapan para petugas ini bisa berbentuk sosialisasi! pertemuan atau pelatihan yang bersi"at konsolidasi! yang disesuaikan dengan kondisi setempat. Keluaran atau output dari langkah ini adalah para petugas yang memahami tugas dan "ungsinya! serta siap bekerja KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,8,

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


sama dalam satu tim untuk melakukan pendekatan kepada pemangku kepentingan dan masyarakat. b. Pengem&angan Tim Di Masyarakat Tujuan langkah ini adalah untuk mempersiapkan para petugas! tokoh masyarakat! serta masyarakat! agar mereka tahu dan mau bekerjasama dalam satu tim untuk mengembangkan 0esa Siaga. 0alam langkah ini termasuk kegiatan advokasi kepada para penentu kebijakan! agar mereka mau memberikan dukungan! baik berupa kebijakan atau anjuran! serta restu! maupun dana atau sumber daya lain! sehingga pengembangan 0esa Siaga dapat berjalan dengan lancar. Sedangkan pendekatan kepada tokoh/ tokoh masyarakat bertujuan agar mereka memahami dan

mendukung! khususnya dalam membentuk opini publik guna menciptakan iklim yang kondusi" bagi pengembangan 0esa Siaga. 5adi dukungan yang diharapkan dapat berupa dukungan moral! dukungan "inansial atau dukungan material! sesuai kesepakatan dan persetujuan masyarakat dalam rangka pengembangan 0esa Siaga. 5ika didaerah tersebut telah terbentuk wadah/wadah kegiatan masyarakat di bidang kesehatan seperti Konsil Kesehatan Kecamatan atau adan 8enyantun 8uskesmas! :embaga

8emberdayaan 0esa! 8KK! serta organisasi kemasyarakatan lainnya! hendaknya lembaga/lembaga ini diikutsertakan dalam setiap pertemuan dan kesepakatan. KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,8.

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


%. Survei Ma$as Diri Survei mawas diri (S20) atau Telaah 2awas 0iri (T20) atau ?ommunity Self Survey (?SS) bertujuan agar pemuka/pemuka masyarakat mampu melakukan telaah mawas diri untuk desanya. Survei ini harus dilakukan oleh pemuka/pemuka masyarakat setempat dengan bimbingan tenaga kesehatan. 0engan

demikian!diharapkan mereka menjadi sadar akan permasalahan yang dihadapi di desanya! serta bangkit niat dan tekad untuk mencari solusinya! termasuk membangun 8oskesdes sebagai upaya mendekatkan pelayanan kesehatan dasar kepada

masyarakat desa. -ntuk itu! sebelumnya perlu dilakukan pemilihan dan pembekalan keterampilan bagi mereka. Keluaran atau

outputdari S20 ini berupa identi"ikasi masalah/masalah kesehatan serta da"tar potensi di desa yang dapat didaya gunakan dalam mengatasi masalah/masalah kesehatan tersebut! termasuk dalam rangka membangun 8oskesdes. d. Musya$arah Masyarakat Desa Tujuan penyelenggaraan musyawarah masyarakat desa (220) ini adalah mencari alternati" penyelesaian masalah kesehatan dan upaya membangun 8oskesdes! dikaitkan dengan potensi yang dimiliki desa. 0i samping itu! juga untuk menyusun rencana jangka panjang pengembangan 0esa Siaga. Inisiati" penyelenggaraan

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,8/

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


musyawarah sebaiknya berasal dari para tokoh masyarakat yang telah sepakat mendukung pegembangan 0esa Siaga. 8eserta musyawarah adalah tokoh/tokoh masyarakat! termasuk tokoh/tokoh perempuan dangenerasi muda setempat. ahkan sedapat mungkin dilibatkan pula kalangan dunia usaha yang mau mendukung pengembangan 0esa Siaga dan kelestariannya (untuk itudiperlukan advokasi). 0ata serta temuan lain yang diperoleh pada saat S20 disajikan! utamanya adalah da"tar masalah kesehatan! data potensi! serta harapan masyarakat. 4asil pendataan tersebut dimusyawarahkan untuk penentuan prioritas! dukungan dan

kontribusi apa yang dapat disumbangkan oleh masing/masing individu=institusi yang diwakilinya! serta langkah/langkah solusi untuk pembangunan 8oskesdes dan pengembangan 0esa Siaga. e. Pelaksanaan 0egiatan Secara operasional pembentukan 0esa Siaga dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut< 8emilihan 8engurus dan Kader 0esa Siaga

8emilihan pengurus dan kader 0esa Siaga melalui pertemuan khusus para pimpinan tokoh masyarakat serta beberapa

dilakukan

"ormal desa dan wakil masyarakat. Q mu"akat!

8emilihan dilakukan

secara

musyawarah

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,81

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


sesuai dengan tata cara dan criteria yang berlaku! dengan di"asilitasi oleh 8uskesmas. *rientasi=8elatihan Kader 0esa Siaga

Sebelum melaksanakan tugasnya! pengelola dan kader desa yang telah ditetapkan perlu diberikan orientasi oleh atau 0inas

pelatihan. Kesehatan

*rientasi=pelatihan Kabupaten=Kota

dilaksanakan sesuai

dengan

pedoman

orientasi=pelatihan yang berlaku. 2ateri orientasi=pelatihan mencakup kegiatan yang akan dilaksanakan di desa dalam rangka pengembangan.0esa Siaga (sebagaimana telah dirumuskan dalam ;encana *perasional)! yaitu meliputi

pengelolaan 0esa Siaga secara umum! pembangunan dan pengelolaan 8oskesdes! pengembangan dan pengelolaan -K 2 lain! serta hal/hal penting terkait seperti kehamilan dan persalinan sehat! Siap/Antar/5aga! Keluarga Sadar +i>i! posyandu! kesehatan lingkungan! pencegahan penyakit menular! penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman (8A /8:8)! kegawat daruratan sehari/hari! kesiap siagaan bencana! kejadian luar biasa! warung obat desa (3*0)! diversi"ikasi pertanian tanaman pangan dan peman"aatan pekarangan melalui Taman *bat Keluarga (T*+A)!kegiatan surveilans! perilaku hidup bersih dan sehat (84 S)! dan lain/lain. KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,88

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


8engembangan 8oskesdes dan -K 2 lain

0alam hal ini!pembangunan 8oskesdes bisa dikembangkan dari 8olindes yang sudah ada. Apabila tidak ada 8olindes! maka perlu dibahas dan dicantumkan dalam rencana kerja tentang alternati" lain pembangunan 8oskesdes. 0engan demikian diketahui bagaimana 8oskesdes tersebut akan diadakan / membangun baru dengan "asilitasi dari

8emerintah!membangun baru dengan bantuan dari donatur! membangun baru dengan swadaya masyarakat! atau memodi"ikasi bangunan lain yang ada. ilamana 8oskesdes sudah berhasil diselenggarakan! kegiatan dilanjutkan

dengan membentuk -K 2/-K 2 yang diperlukan dan belum ada di desa yang bersangkutan! atau merevitalisasi yang sudah ada tetapi kurang=tidak akti". 8enyelenggaraan Kegiatan 0esa Siaga

0engan

telah

adanya

8oskesdes!

maka

desa

yang

bersangkutan telah dapat ditetapkan sebagai 0esa Siaga. Setelah 0esa Siaga resmi dibentuk! dilanjutkan dengan pelaksanaan pengembangan kegiatan 8oskesdes secara rutin!yaitu berbasis dan

sistem

surveilans kesiap daruratan siagaan dan

masyarakat!pengembangan penanggulangan KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI kegawat

bencana! Page ,8:

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


pemberantasan penyakit berpotensi menimbulkan menular K: ! dan penyakit yang dana!

penggalangan

pemberdayaan masyarakat menuju kadar>i dan 84 S! penyehatan lingkungan! serta pelayanan kesehatan dasar (bila diperlukan). Selain itu! diselenggarakan pula pelayanan -K 2/-K 2 lain seperti 8osyandu dan lain/lain dengan berpedoman kepada panduan yang berlaku. Secara

berkala kegiatan 0esa Siaga dibimbing dan dipantau oleh 8uskesmas! yang hasilnya dipakai sebagai masukan

untuk perencanaan dan pengembangan 0esa Siaga selanjutnya secara lintas sektoral. f. Pem&inaan Dan Peningkatan 2engingat permasalahan kesehatan sangat dipengaruhi oleh kinerja sektor lain! serta adanya keterbatasan sumber daya! maka untuk memajukan 0esa Siaga perlu adanya pengembangan jejaring kerjasama dengan berbagai pihak. 8erwujudan dari pengembangan jejaring 0esa Siaga dapat dilakukan melalui Temu 5ejaring -K 2 secara internal di dalam desa sendiri dan atau Temu 5ejaring antar 0esa Siaga (minimal sekali dalam setahun). -paya ini selain untuk memantapkan kerja sama! juga diharapkan dapat menyediakan wahana tukar/menukar pengalaman dan memecahkan masalah/masalah yang dihadapi bersama. Dang juga tidak kalah pentingnya adalah pembinaan jejaring lintas sektor! KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,89

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


khususnya dengan program/program pembangunan yang

bersasaran 0esa. Salah satu kunci keberhasilan dan kelestarian 0esa Siaga adalah keakti"an para kader. *leh karena itu! dalam rangka pembinaan perlu dikembangkan upaya/upaya untuk

memenuhi kebutuhan para kader agar tidak dropo1ut2 Kader/kader yang memiliki motivasi memuaskan kebutuhan sosial/psikologisnya harus diberi kesempatan seluas/luasnya untuk mengembangkan kreativitasnya. Sedangkan kader/kader yang masih dibebani dengan pemenuhan kebutuhan dasarnya! harus dibantu untuk memperoleh pendapatan tambahan!misalnya dengan pemberian gaji=insenti" atau di"asilitasi agar dapat berwirausaha. -ntuk dapat melihat perkembangan 0esa Siaga! perlu dilakukan pemantauan dan evaluasi. erkaitan dengan itu! kegiatan/kegiatan di 0esa uku ;egister

Siaga perlu dicatat oleh kader! misalnya dalam

-K 2 (contohnya< kegiatan 8osyandu dicatat dalam buku ;egistrasi Ibu dan Anak Tingkat 0esa atau ;IA0 dalam Sistem In"ormasi 8osyandu).

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,8<

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia

Kriteria desa siaga meliputi < a. Adanya "orum masyarakat desa b. Adanya pelayanan kesehatan dasar #. Adanya -K 2 2andiri yang dibutuhkan masyarakat desa setempat d. 0ibina 8uskesmas 8oned e. 2emiliki system surveilans ("aktor resiko dan penyakit) berbasis masyarakat. '. 2emiliki system kewaspadaan dan kegawatdaruratan bencana berbasis masyarakat. g. 2emiliki system pembiayaan kesehatan berbasis masyarakat. KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,8;

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


. 2emiliki lingkungan yang sehat. i. 2asyarakatnya ber perilaku hidup bersih dan sehat.

2.3.Perke'bangan !ese(atan dala' Bidang Obstetri Sosial dan Bidang !ese(atan U',' di Indonesia
Angka Kematian ayi (AK ) turun dari )& per #''' kelahiran hidup pada awal tahun #$$'/an menjadi A) per #''' kelahiran hidup pada pertengahan dekade (#$$(/#$$%). Angka Kematian alita juga menurun dari $% menjadi .& pada periode yang sama. 0ua penyebab utama kematian bayi adalah kematian perinatal (C) persen)! diikuti oleh pneumonia ((& persen). 0ua penyebab kematian utama pada bayi baru lahir adalah prematuritas disertai berat lahir rendah (($!( persen) dan as"iksia lahir ((% persen). 8enyebab utama kematian balita adalah pneumonia ((C persen)! sedangkan bagi anak umur ./#A tahun adalah ti"us! kecelakaan! dan neoplasma. -ntuk anak umur lebih dari #. tahun penyebab utama kematian adalah kecelakaan! tuberkulosis! dan komplikasi maternal . 4asil menggembirakan dicapai dalam upaya eradikasi polio! karena sejak #$$) tidak lagi ditemukan kasus baru. Angka kesakitan untuk penyakit campak pada anak umur kurang dari # tahun! #/A tahun! dan ./#A tahun mengalami penurunan yang bermakna yaitu berturut/turut dari ('!. menjadi $ per #'.''' penduduk! dari #&!A menjadi %!A dan dari &!A menjadi C!A. 0ata Susenas (''# menunjukkan bahwa di antara anak umur '/A tahun ditemukan prevalensi panas sebesar CC!A persen! batuk (&!% persen! batuk dan na"as cepat #%!' persen dan diare ##!A persen. 8enyakit yang paling sering terjadi adalah anemia! penyakit periodontal! in"eksi akut KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,:3

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


saluran na"as atas! gangguan telinga luar! dan tonsilitis kronik . Sedangkan untuk kecacatan! secara keseluruhan ($!$ persen bayi umur kurang dari # tahun! C(!& persen anak umur #/A tahun dan C'!# persen anak umur ./#A tahun menderita satu jenis kecacatan atau lebih . Kesehatan anak tidak dapat dipisahkan dari derajat kesehatan ibu. 0ata Susenas (''# menunjukkan Angka Kematian Ibu sebesar C$A per #''.''' kelahiran hidup! yang sekilas berarti tidak ada perubahan selama #. tahun terakhir. 8enyebab utama kematian ibu adalah perdarahan termasuk abortus (CA!A persen) dan eklampsia ((C!% persen). 8erkembangan/perkembangan atau kemajuan diatas didapat dengan

melakukan perbaikan dalam beberapa bidang seperti< a. Status +i>i 0ata terakhir menurut SK;T (''# menunjukkan bahwa prevalensi pendek pada balita mencapai CA!C persen dan pada anak usia sekolah ./$ tahun sebesar C) persen. 8revalensi kurus pada balita #) persen dan pada anak usia sekolah '!. persen. 8revalensi balita dengan gi>i kurang=gi>i buruk (under$eight) C# persen. ila ditinjau dari jumlah penduduk dan proporsi

balita! jumlah balita dengan gi>i buruk pada tahun (''( dapat dikatakan lebih tinggi daripada tahun #$&$. 8revalensi gangguan akibat kekurangan yodium (+AKD) pada anak usia sekolah telah menurun dari C' persen pada tahun #$&' menjadi ##!# persen pada tahun (''C. In"ormasi untuk prevalensi anemia sangat terbatas. 8revalensi anemia pada ibu hamil KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,:,

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


menurun! dari .'!$ persen pada tahun #$$. menjadi A'!# persen pada tahun (''# (SK;T (''#). 8revalensi anemia pada balita tahun #$$. adalah C.!% persen pada laki/laki dan A.!( persen pada perempuan. 8revalensi ini meningkat pada tahun (''# menjadi A&!# persen. erdasarkan Susenas #$$$ s=d (''C prevalensi resiko kurang energi kronis pada wanita usia #./#$ tahun adalah A# persen pada tahun #$$$ dan C.!# persen pada tahun (''C. b. Kesehatan :ingkungan dan 8erilaku 4idup Sehat 2enurut Susenas #$$& cakupan air bersih mencapai %C persen dan kepemilikan jamban saniter (jamban leher angsa) C&!$ persen. 8revalensi ASI eksklusi" menurun dari ).!# persen menjadi A$!( persen . Susenas (''# menunjukkan bahwa dari penduduk yang mengeluh sakit dalam # bulan terakhir ada sekitar .)!C persen yang mengobati sendiri. 8os 8elayanan Terpadu (8osyandu) belum diman"aatkan seperti yang diharapkan! karena hanya A' persen balita dibawa ke 8osyandu dalam # bulan terakhir dan sekitar (& persen balita tidak pernah dibawa mengunjungi ke 8osyandu.4asil Survai Kesehatan ;eproduksi ;emaja (#./(A tahun) Indonesia tahun (''(/(''C menunjukkan bahwa (!) persen remaja perempuan dan CC!% persen remaja laki/laki telah mencoba minuman beralkohol. 0ijumpai '!( persen remaja perempuan dan '!& persen remaja laki/laki telah mencoba menggunakan narkotika!

psikotropika! dan >at adiksi lainnya (nap>a). 0i kalangan penduduk berusia di atas #' tahun! (%!% persen menyatakan merokok! dan )& KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,:.

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


persen menyatakan bahwa mereka mulai merokok di bawah usia (' tahun. c. 8elayanan Kesehatan dan 8emberdayaan 2asyarakat 0alam upaya meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan sampai dengan tahun (''' telah dibangun sarana kesehatan berupa 8uskesmas 8uskesmas 8embantu! 8uskesmas Keliling! dan rumah sakit umum! disertai penempatan tenaga kesehatan di berbagai sarana tersebut dan bidan di desa. ,amun demikian mutu pelayanan kesehatan masih belum optimal disebabkan oleh lemahnya manajemen! belum mantapnya pelayanan rujukan! kurangnya dukungan logistik dan biaya operasional! serta penyebaran sarana dan prasarana kesehatan belum merata. 0ata Susenas (''# menunjukkan bahwa pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan mengalami peningkatan. Sebanyak .&!$ persen persalinan! penolong pertamanya adalah tenaga kesehatan (dokter! bidan! dan paramedis lain). Selain itu! masyarakat desa berpartisipasi dalam penyediaan dan pengembangan 8ondok ersalin 0esa (8olindes) untuk

pelayanan kebidanan dasar! persalinan! pelayanan ibu ni"as! serta pelayanan kesehatan bagi bayi baru lahir! bayi! balita dan anak pra/ sekolah. Sampai saat ini telah didirikan CC.'&C 8olindes.

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,:/

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia

BAB III PENU+UP


&.1.!esi'-,lan
2enurut 34* *bstetri Sosial adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara proses reproduksi dan lingkungannya! terutama lingkungan sosial. *bstetri social adalah ilmu yang mempelajari intereaksi antara kesehatan reproduksi dan "aktor/"aktor lingkungan dalam bentuk kesehatan masyarakat umum! masalah biologis! masalah budaya ! masalah pendidikan dan tingkat kesejahteraan masyarakat. 0itemukan bahwa masalah obstetric social sekarang adalah masalah masyarakat pedesaan yang &' 1 masyarakat meman"aatkan perangkat pertolongan dukun. *bstetri social disebut juga hubungan jumlah dan kuantitas morbiditas dan mortalitas maternal dan perinatal dengan lingkungan hidupnya.Seiring dengan

batasan tersebut maka ditetapkan tingkat kemampuan suatu ,egara dalam upaya penyelenggaraan layanan kesehatannya terhadap masyarakatnya.0apat

dikemukakan bahwa makin tinggi angka kematian maternal dan perinatal suatu ,egara maka makin tercermin bahwa ,egara tersebut belum berhasil

menyelenggarakan kesehatan bagi masyarakatnya.

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,:1

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


Salah satu "aktor yang ikut serta menentukan tingkat dan jumlah kematian maternal dan perinatal adalah "aktor lingkungan yang belum mencerminkan keadaan sehat sesuai dengan batasan atau syarat ilmu kesehatan masyarakat. 0engan demikian *bstetri social adalah upaya promoti" dan pre"enti" dalam bidang obstetric. Kemampuan dalam penyelenggaraan pelayanan dalam promoti" dan preventi" dalam obstetric akan dapat menekan sebanyak mungkin penyebab kematian . 5ika upaya tersebut sungguh/sungguh dilakukan sehingga penyebab kematian dapat ditekan atau dikendalikan! jumlah kematian akan menurun dalam satu ,egara. 2unculnya landasan dasar obstetric social bersumber dari ketidakmampuan konsep kurati" dalam mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi untuk dapat menekan jumlah angka kematian maternal dan angka kematian perinatal. 8elayanan yang diberikan kepada wanita dalam masa reproduksi dalam bentuk pengawasan serta pengamanan proses reproduksi dan pengaturan kesuburan . 8elayanan obstetric tidak hanya ditujukan kepada kepentingan ibu saja !

tetapi juga untuk kepentingan anak! oleh karena ini terdapat istilah maternal and child health care yaitu usaha integrasi antara bagian obstetric dan arah ! dan ahli obsteri berkewajiban memonitor bayi selama kehamilan sampai masa neonatal dini. Ada beberapa tujuan pelayanan obstetric social yaitu< 2endapatkan ibu dan bayi yang sehat Page ,:8

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


2enurunkan angka kematian dan kesakitan ibu dan anak

2eneliti dan mengatasi "aktor/"aktor yang berpengaruh buruk pada kelancaran proses reproduksi

Tolak ukur pelayanan obstetric social adalah< Angka kematian ibu (maternal)

5umlah wanita yang meninggal akibat proses reproduksi per #''.''' kelahiran hidup. 0iindonesia permasalahanya adalah multiparitas! umur tua!anemi dan jarak antara duakehamilan yang terlalu pendek serta sarana yang masih minim Angka kematian perinatal

Kematian bayi mulai umur kehamilan (' minggu sampai (& hari pasca kelahiran per #''' kelahiran hidup Angka kesakitan anak

+angguan atau kerusakan pada bayi akibat dari proses reproduksi misalnya! :;! kelainan sara" akibat trauma saat persalina

Sistem pelayanan kesehatan dibagi atas beberapa bagian! yaitu< d. Institusional

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,::

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


4ak dan kewajiban dari pemerintah untuk memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakt melalui + 4,! telah ditentukan bahwa pelaksanaan dilakukan oleh departemen kesehatan melalui direktorat pelayanan kesehatan dan selanjutnya dilakukan oleh lembaga/lembaga kesehatan melalui program KIA dan K . e. Individual 8elayanan obstetri perorangan ini adalah usaha swasta yang dilakukan

petugas/petugas obstetric baik dokter ahli! dokter umum! bidan maupun dukun. 0alam hal ini dukun tidak memepunyai jadwal kerja tertentu! umumnya setiap saat bisa dipanggil. ". Sistem rujukan Adalah system pelayanan kesehatan dimana terjadi pelimpahan tanggung jawab yang timbal balik atas kasus atau masalah kesehatan yang timbul baik vertical atau hori>ontal. .aktor " .aktor /isiko $ang Me'-engar,(i !e'atian Maternal 9aktor @ "aktor risiko yang mempengaruhi kematian maternal! yang dikelompokkan berdasarkan kerangka dari 2c?arthy dan 2aine (#$$() adalah sebagai berikut < 1. Deter'inan dekat 8roses yang paling dekat terhadap kejadian kematian maternal adalah kehamilan itu sendiri dan komplikasi dalam kehamilan! persalinan dan

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,:9

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


masa ni"as. 3anita yang hamil memiliki risiko untuk mengalami komplikasi! baik komplikasi kehamilan maupun persalinan! sedangkan wanita yang tidak hamil tidak memiliki risiko tersebut. a. !o'-likasi ke(a'ilan Komplikasi kehamilan merupakan penyebab langsung kematian maternal. Komplikasi kehamilan yang sering terjadi yaitu

perdarahan! preeklamsia = eklamsia! dan in"eksi. 8erdarahan Sebab @ sebab perdarahan yang berperan penting dalam menyebabkan kematian maternal selama kehamilan adalah perdarahan! baik yang terjadi pada usia kehamilan muda = trimester pertama! yaitu perdarahan karena abortus

(termasuk di dalamnya adalah abortus provokatus karena kehamilan yang tidak diinginkan) dan perdarahan karena kehamilan ektopik terganggu (KBT)! maupun perdarahan yang terjadi pada kehamilan lanjut akibat perdarahan antepartum. 8enyebab perdarahan antepartum pada

umumnya adalah plasenta previa dan solusio plasenta. 8erdarahan karena abortus Abortus adalah keadaan dimana terjadi berakhirnya kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar

kandungan! atau keluarnya janin dengan berat kurang dari .'' gram atau usia kehamilan kurang dari (' minggu.Abortus spontan diperkirakan terjadi pada KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,:<

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


#.1 dari keseluruhan kehamilan! dan kasus @ kasus kematian yang ada disebabkan oleh upaya @ upaya mengakhiri kehamilan secara paksa. 8ada negara @ negara tertentu! abortus mempunyai kontribusi sekitar .'1 dari keseluruhan kematian ibu yang berkaitan dengan kehamilan dan dari hasil laporan 34*! angka kematian maternal karena abortus di seluruh dunia adalah #.1. 8erdarahan karena kehamilan ektopik terganggu Kehamilan ektopik merupakan kehamilan yang terjadi dan tumbuh di luar endometrium cavum uteri. 8ada kehamilan ektopik! sel telur yang telah dibuahi tertanam! tumbuh dan berkembang di luar uterus. :ebih dari $.1 implantasi hasil konsepsi pada kehamilan ektopik terjadi pada tuba "allopii.

Kehamilan ektopik merupakan penyebab perdarahan berat yang penting. Kehamilan ektopik ini sebagian berkaitan salpingitis mengin"eksi dengan = semakin tingginya insidensi yang ovulasi!

penyakit tuba!

menular

seksual induksi

peningkatan

peningkatan penggunaan metode kontrasepsi yang mencegah kehamilan intrauterin akan tetapi tidak mencegah kehamilan ekstrauterin! kegagalan

sterilisasi tuba! induksi aborsi yang diikuti dengan KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,:;

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


in"eksi! meningkatnya usia ibu! dan operasi pelvis sebelumnya! termasuk salpingotomi karena

kehamilan ektopik pada kehamilan sebelumnya. 8erdarahan antepartum 8erdarahan antepartum adalah perdarahan

pervaginam yang terjadi pada kehamilan antara (& minggu sampai sebelum bayi lahir. 8erdarahan antepartum merupakan komplikasi kehamilan dengan "rekuensi sekitar . @ #'1. 8erdarahan antepartum merupakan keadaan gawat darurat kebidanan yang dapat mengakibatkan kematian pada ibu maupun janin dalam waktu singkat. 8enyebab perdarahan antepartum yang berbahaya pada umumnya

bersumber pada kelainan plasenta! yaitu plasenta previa dan solusio plasenta! sedangkan perdarahan antepartum yang tidak bersumber pada kelainan plasenta! misalnya perdarahan akibat kelainan pada serviks uteri dan vagina (trauma! erosio porsionis uteri! polipus servisis uteri! varises vulva) pada umumnya tidak seberapa berbahaya! karena

kehilangan darah yang terjadi relati" sedikit dan tidak membahayakan nyawa ibu dan janin! kecuali

perdarahan akibat karsinoma invasi" cervisis uteri. 8reeklamsia = eklamsia KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,93

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


Kehamilan dapat menyebabkan terjadinya hipertensi pada wanita yang sebelum kehamilannya memiliki tekanan darah normal (normotensi) atau dapat memperberat keadaan hipertensi yang sebelumnya telah ada. 4ipertensi pada kehamilan merupakan keadaan pada masa kehamilan yang ditandai dengan terjadinya kenaikan tekanan darah lebih dari #A' = $' mm4g atau kenaikan tekanan darah sistolik lebih dari C' mm4g dan atau diastolik lebih dari #. mm4g. 4ipertensi pada kehamilan yang sering dijumpai adalah preeklamsia dan eklamsia. 8reeklamsia berat dan

khususnya eklamsia merupakan keadaan gawat karena dapat mengakibatkan kematian ibu dan janin. In"eksi pada kehamilan In"eksi pada kehamilan adalah in"eksi jalan lahir pada masa kehamilan! baik pada kehamilan muda maupun tua. In"eksi dapat terjadi oleh sebab langsung yang berkaitan dengan kehamilan! atau akibat in"eksi lain di sekitar jalan lahir. In"eksi pada kehamilan muda adalah in"eksi jalan lahir yang terjadi pada kehamilan kurang dari (' @ (( minggu. 8enyebab yang paling sering terjadi adalah abortus yang terin"eksi. In"eksi jalan lahir pada kehamilan tua adalah in"eksi yang terjadi pada kehamilan trimester II dan III. In"eksi jalan lahir ini dapat terjadi akibat ketuban pecah sebelum waktunya! in"eksi saluran kencing! misalnya sistitis! KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,9,

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


ne"ritis atau akibat penyakit sistemik! seperti malaria! demam ti"oid! hepatitis! dan lain @ lain.AA) In"eksi jalan lahir dapat juga terjadi selama persalinan (intrapartum) atau sesudah persalinan (postpartum). b. !o'-likasi -ersalinan dan nifas Komplikasi yang timbul pada persalinan dan masa ni"as merupakan penyebab langsung kematian maternal. Komplikasi yang terjadi menjelang persalinan! saat dan setelah persalinan terutama adalah perdarahan! partus macet atau partus lama dan in"eksi akibat trauma pada persalinan. 8erdarahan 8erdarahan! terutama perdarahan postpartum memberikan kontribusi (.1 pada kematian maternal! khususnya bila ibu menderita anemia akibat keadaan kurang gi>i atau adanya in"eksi malaria. Insidensi perdarahan postpartum berkisar antara . @ &1. 8erdarahan ini berlangsung tiba @ tiba dan kehilangan darah dapat dengan cepat menjadi kematian pada keadaan dimana tidak terdapat perawatan awal untuk mengendalikan perdarahan! baik berupa obat! tindakan pemijatan uterus untuk merangsang kontraksi! dan trans"usi darah bila diperlukan. 8erdarahan postpartum adalah perdarahan yang terjadi setelah anak lahir dan jumlahnya melebihi .'' ml. 8erdarahan dapat terjadi sebelum! saat atau setelah plasenta keluar. KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,9.

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


8artus :ama 8artus lama dapat membahayakan jiwa janin dan ibu. 8artus lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari #& jam sejak in partu. 8artus lama ataupun partus macet

menyebabkan &1 kematian maternal. Keadaan ini sering disebabkan oleh disproporsi se"alopelvik (bila kepala janin tidak dapat melewati rongga pelvis) atau pada letak tak normal (bila terjadi kesalahan letak janin untuk melewati jalan lahir). In"eksi ,i"as In"eksi ni"as merupakan keadaan yang mencakup semua peradangan yang disebabkan oleh masuknya kuman / kuman ke dalam alat genital pada waktu persalinan dan ni"as. Kuman penyebab in"eksi dapat masuk ke dalam saluran genital dengan berbagai cara! misal melalui tangan penolong persalinan yang tidak bersih atau penggunaan instrumen yang kotor. 2ula @ mula in"eksi terbatas pada uterus! dimana terdapat rasa nyeri dan nyeri tekan pada perut bagian bawah! dengan cairan vagina yang berbau busuk. 0emam! nyeri perut yang bertambah! muntah! nyeri kepala dan kehilangan na"su makan menandakan terjadinya penyebaran in"eksi ke tempat lain. 2. Deter'inan antara a. Stat,s kese(atan ib, KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,9/

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


Status kesehatan ibu yang berpengaruh terhadap kejadian kematian maternal meliputi status gi>i! anemia! penyakit yang diderita ibu! dan riwayat komplikasi pada kehamilan dan persalinan sebelumnya. Status gi>i ibu hamil dapat dilihat dari hasil pengukuran terhadap lingkar lengan atas (:I:A). 8engukuran :I:A bertujuan untuk mendeteksi apakah ibu hamil termasuk kategori kurang energi kronis (KBK) atau tidak. Ibu dengan status gi>i buruk memiliki risiko untuk terjadinya perdarahan dan in"eksi pada masa ni"as. b. Stat,s re-rod,ksi Status reproduksi yang berperan penting terhadap kejadian kematian maternal adalah usia ibu hamil! jumlah kelahiran! jarak kehamilan dan status perkawinan ibu. -sia di bawah (' tahun dan di atas C. tahun merupakan usia berisiko untuk hamil dan melahirkan. The 'ifth ,nnual State of the World-s Mothers Report ! yang dipublikasikan oleh The International Charity Save The Children. melaporkan bahwa setiap tahun! #C juta bayi dilahirkan oleh wanita yang berusia 7 (' tahun! dan $'1 kelahiran ini terjadi negara berkembang. %. Akses ter(ada- -ela$anan kese(atan 4al ini meliputi antara lain keterjangkauan lokasi tempat pelayanan kesehatan! dimana tempat pelayanan yang lokasinya tidak strategis = sulit dicapai oleh para ibu menyebabkan berkurangnya akses ibu hamil terhadap pelayanan kesehatan! jenis dan kualitas pelayanan yang tersedia dan keterjangkauan terhadap in"ormasi. Akses terhadap tempat pelayanan kesehatan dapat dilihat dari beberapa "aktor! seperti KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,91

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


lokasi dimana ibu dapat memperoleh pelayanan kontrasepsi!

pemeriksaan antenatal! pelayanan kesehatan primer atau pelayanan kesehatan rujukan yang tersedia di masyarakat. d. Perilak, -engg,naan fasilitas -ela$anan kese(atan 8erilaku penggunaan "asilitas pelayanan kesehatan antara lain meliputi perilaku penggunaan alat kontrasepsi! dimana ibu yang mengikuti program keluarga berencana (K ) akan lebih jarang melahirkan dibandingkan dengan ibu yang tidak ber K ! perilaku pemeriksaan antenatal! dimana ibu yang melakukan pemeriksaan antenatal secara teratur akan terdeteksi masalah kesehatan dan komplikasinya! penolong persalinan! dimana ibu yang ditolong oleh dukun berisiko lebih besar untuk mengalami kematian dibandingkan dengan ibu yang melahirkan dibantu oleh tenaga kesehatan! serta tempat persalinan! dimana persalinan yang dilakukan di rumah akan menghambat akses untuk mendapatkan pelayanan rujukan secara cepat apabila sewaktu @ waktu dibutuhkan. 8rogram K berpotensi menyelamatkan kehidupan

ibu! yaitu dengan cara memungkinkan wanita untuk merencanakan kehamilan sedemikian rupa sehingga dapat menghindari kehamilan pada usia tertentu atau jumlah persalinan yang membawa bahaya tambahan! dan dengan cara menurunkan tingkat kesuburan secara umum! yaitu dengan mengurangi jumlah kehamilan. &. Deter'inan *a,( 2eskipun determinan ini tidak secara langsung mempengaruhi kematian maternal! akan tetapi "aktor sosio kultural! ekonomi! keagamaan dan "aktor KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,98

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


@ "aktor lain juga perlu dipertimbangkan dan disatukan dalam pelaksanaan intervensi penanganan kematian maternal. Termasuk dalam determinan jauh adalah status wanita dalam keluarga dan masyarakat! yang meliputi tingkat pendidikan! dimana wanita yang berpendidikan tinggi cenderung lebih memperhatikan kesehatan diri dan keluarganya! sedangkan wanita dengan tingkat pendidikan yang rendah! menyebabkan kurangnya pengertian mereka akan bahaya yang dapat menimpa ibu hamil maupun bayinya terutama dalam hal kegawatdaruratan kehamilan dan persalinan. Ibu @ ibu terutama di daerah pedesaan atau daerah terpencil dengan pendidikan rendah! tingkat independensinya untuk mengambil

keputusanpun rendah. 8engambilan keputusan masih berdasarkan pada budaya IberundingJ yang berakibat pada keterlambatan merujuk.

;endahnya pengetahuan ibu dan keluarga tentang tanda @ tanda bahaya pada kehamilan mendasari peman"aatan sistem rujukan yang masih kurang. 5uga ditemukan bahwa "aktor yang berpengaruh paling penting dalam perilaku mencari pelayanan kesehatan antenatal adalah

pendidikan. :ebih dari $'1 wanita yang berpendidikan minimal sekolah dasar telah mencari pelayanan kesehatan antenatal. Peran Pe'erinta( Dala' Men,r,nkan Angka !e'atian Maternal 0ari tahun (''. hingga (''$! pemerintah kembali menitik beratkan perhatian pada kesehatan ibu. 0epartemen kesehatan dalam periode tersebut menempatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak sebagai prioritas pertama pembangunan kesehatan. Sesudahnya menyusul pelayanan kesehatan bagi masyarakat

miskin! pendaya gunaan tenaga kesehatan! penanggulangan penyakit menular! gi>i KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,9:

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


buruk! dan krisis kesehatan akibat bencana! serta peningkatan pelayanan kesehatan di daerah terpencil! tertinggal!daerah perbatasan! dan pulau/pulau terluar. 8rogram/ program tersebut! sangat berkaitan untuk meningkatkan kesehatan rakyat. agi

;ealisasinya! 2enteri Kesehatan mengatakan 8rogram Asuransi Kesehatan

2asyarakat 2iskin (Askeskin) sejak tahun (''. dan ('') dapat mencakup )' juta penduduk miskin dan hampir miskin! dibanding tahun (''. yang hanya mencakup C)!# juta penduduk miskin. 0an pada tahun (''%! telah mencakup %)!A juta masyarakat miskin. 2asalah keterlambatan ibu melahirkan dibawa ke "asilitas kesehatan banyak karena alasan biaya. Kini! hal itu menjadi urusan pemerintah 8uskesmas! sebagai garda terdepan "asilitas kesehatan didaerah! punya peranan penting . Tenaga kesehatan menjadi "aktor penting untuk menurunkan angka kematian. -ntuk daerah terpencil bidan diberikan insenti" yang lebih besar. erbagai program tadi! setidaknya mampu mengurangi jumlah wanita yang meninggal ketika menjalani takdirnya. B,kti Perke'bangan Obstetri di Indonesia Dala' Bidang A!I Angka kematian ibu telah menurun! dari C$' per #''.''' kelahiran hidup menurut Survei 0emogra"i dan Kesehatan Indonesia (S0KI) tahun #$$A menjadi CCA menurut S0KI tahun #$$%! dan C'% menurut S0KI (''(/(''C. :alu tahun (''. angka itu menurun menjadi ()(! lalu (.C pada (''). 8enurunan angka kematian ibu memiliki korelasi langsung dengan program/program yang dilakukan pemerintah. 2aka! depkes pun pasang ancang/ancang lagi. Tahun (''% targetangkan kematian ibu turun menjadi (AA per #''.''' kelahiran hidup. Tahun (''& menjadi (C. per kelahiran hidup. 4ingga akhir tahun (''$ diharapkan angka kematian ibu

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,99

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


mencapai (() per #''.''' kelahiran hidup. 0esa Siaga setidaknya menjadi tumpuan harapan untuk pembangunan kesehatan .

.aktor /isiko +er*adin$a !e'atian Perinatal anyak "aktor yang terkait dengan kematian bayi. Secara garis besar! dari sisi penyebabnya! kematian bayi ada dua macam yaitu kematian bayi endogen dan kematian bayi eksogen. Kematian bayi endogen atau yang umum disebut kematian neonatal adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan dan umumnya disebabkan oleh "aktor/"aktor yang dibawa anak sejak lahir! yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan. 1. U',r ib, -mur berhubungan terhadap proses reproduksi! umur ibu yang dianggap optimal untuk kehamilan adalah antara (' sampai C' tahun. Sedangkan dibawah atau diatas usia tersebut akan meningkatkan resiko kehamilan dan persalinan . -mur ibu 7(' tahun belum cukup matang dalam menghadapi kehidupan sehingga belum siap secara "isik dan mental dalam menghadapi kehamilan dan persalinan 2. Paritas 8aritas merupakan jumlah persalinan yang dialami oleh ibu. 8aritas terdiri atas C kelompok yaitu< +olongan primipara adalah golongan ibu dengan '/# paritas +olongan multipara adalah golongan ibu dengan paritas (/) +olongan grandemultipara adalah golongan ibu dengan paritas 6). KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,9<

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


Kehamilan yang paling optimal adalah kehamilan kedua sampai keempat. Kehamilan pertama dan setelah kehamilan keempat mempunyai risiko yang tinggi.+rande multi para adalah istilah yang digunakan untuk wanita dengan kehamilan kelima atau lebih. Kehamilan pada kelompok ini sering disertai penyulit! seperti kelainan letak! perdarahan ante partus!

perdarahan post partum dan lain/lain. &. 0arak Antar !ela(iran ;esiko terhadap kematian ibu dan anak meningkat jika jarak antara dua kehamilan 7(tahun atau 6A tahun. 5arak kehamilan yang aman ialah antara (/A tahun. 5arak antara dua kehamilan yang 7( tahun berarti tubuh ibu belum kembali ke keadaan normal akibat kehamilan sebelumnya sehingga tubuh ibu akan memikul beban yang lebih berat. 1. /i2a$at !ese(atan Ib, Kesehatan dan pertumbuhan janin dihubungkan oleh kesehatan ibu. ila

ibu mempunyai penyakit yang berlangsung lama atau merugikan kehamilannya! maka kesehatan dan kehidupan janin pun terancam 3. Pendidikan Ib, Ibu yang berpendidikan rendah (kurang dari S28) mempunyai resiko sebesar (!( kali untuk terjadinya kematian perinatal dibanding dengan ibu yang berpendidikan tinggi.:atar belakang pendidikan ibu mempengaruhi sikapnya dalam memilih pelayanan kesehatan dan pola konsumsi makan yang berhubungan juga dengan peningkatan berat badan ibu semasa hamil yang pada saatnya akan mempengaruhi kondisi perinatal 4. !ondisi !e(a'ilan KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,9;

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


ayi dari ibu yang pada saat hamilnya mengalami keluhan mempunyai resiko (!A kali untuk terjadinya kematian perinatal dibanding dengan ibu yang pada saat hamilnya tidak mengalami keluhan. Komplikasi kehamilan sebenarnya dapat dicegah minimal dapat diminimalisir walau #./('1 kehamilan normal bisa berubah menjadi komplikasi pada saat persalinan. Salah satu cara yang e"ekti" untuk memantau adanya komplikasi adalah deteksi dini kehamilan beresiko tinggi! dengan cara melakukan

pemeriksaan yang teratur dan berkualitas. 5. /i2a$at !e(a'ilan 8ersalinan yang pernah dialami oleh ibu dengan perdarahan! abortus! partus prematuritas!kematian Ketuban janin 8ecah dalam 0ini kandungan!

preeklamsia=eklamsia!

(K80)!kehamilan

muda! kelainan letak pada hamil tua! hamil dengan tumor (myoma atau kistaovari) serta semua persalinan tidak normal yang pernah dialami ibu merupakan risiko tinggi untuk persalinan berikutnya. Indikator Angka !esakitan Anak Angka kesakitan bayi dan balita didapat dari hasil pengumpulan data dari sarana pelayanan kesehatan (9acility ased 0ata) yang diperoleh melalui sistem

pencatatan dan pelaporan. Adapun beberapa indikator dapat diuraikan sebagai berilkut< 1. A%,te .la%%id Paral$sis 6A.P7 -paya pencegahan dan pemberantasan penyakit polio telah dilakukan melalui gerakan imunisasi polio. -paya ini juga ditindaklanjuti dengan KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,<3

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


kegiatan surveilans epidemiologi secara akti" terhadap kasus/kasus A98 kelompok umur 7#. tahun hingga dalam kurun waktu tertentu! untuk mencari kemungkinan adanya virus polio liar yang berkembang di masyarakat dengan pemeriksaan spesimen tinja dari kasus A98 yang dijumpai. 2. +B Par, 2erupakan penyakit in"esi yang meular pada sistem parna"asan yang disebabkan oleh mikrobakteium tuberculosa yag dapat megenai bagian paru. 8roses peularan melalui udara atau langsung seperti saat batuk -paya pencegahan dan pemberantasan T pendekatan 0*TS (0irectly *bserved 8aru dilakukan dengan Treatment Shortcourse

?hemotherapy) atau pengobatan T

paru dengan pengawasan langsung

oleh 8engawas 2enelan *bat (82*). (0epkes ;I! (''%) 8ada tahun (''% terdapat kasus TA (N) sebanyak %.& orang! diobati %.& orang! dan yang sembuh )$C orang ($#!A(1). &. Infeksi Sal,ran Perna-asan Ak,t 6ISPA7 IS8A masih merupakan penyakit utama penyebab kematian bayi dan balita di Indonesia. 0ari beberapa hasil SK;T diketahui bahwa &'1 / $'1 dari seluruh kasus kematian akibat IS8A! disebabkan oleh pneumonia. 8neumonia merupakan penyebab kematian pada balita dengan peringkat pertama hasil Surkesnas (''#. IS8A sebagai penyebab utama kematian pada bayi dan balita diduga karena pneumonia merupakan penyakit yang akut dan kualitas penatalaksanaan masih belum memadai. 1. HI89AIDS dan Infeksi Men,lar Seks,al 6IMS7 KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,<,

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


8enderita penyakit 4IE=AI0S terus menunjukkan peningkatan meskipun berbagai upaya pencegahan dan penanggulangan terus dilakukan. Semakin tingginya mobilitas penduduk antar wilayah! menyebarnya sentra/sentra pembangunan ekonomi di Indonesia! meningkatnya

penyalahgunaan ,A8OA melalui penyuntikan! secara stimultan telah memperbesar tingkat resiko penyebaran 4IE=AI0S. 8ada 8enkajian anak yang terin"eksi dengan 4IE positi" dan AI0S meliputi < indetitas terjadinya 4IE positi" atau AI0S pada anak rata @ rata dimasa perinatal sekitar usia $/#% bulan.keluhan utamanya adalah demam dan diere berkepanjangan! takipne!batuk!sesak na"as!dan hopoksia.kemudian diikuti adanya

perubahan berat badan yang turun secara drastis. 3. De'a' Berdara( Deng,e 6DBD7 8enyakit 0emam erdarah 0engue (0 0) telah menyebar luas ke seluruh wilayah propinsi. 8enyakit ini sering muncul sebagai K: dengan angka

kesakitan dan kematian relati" tinggi. Angka insiden 0 0 secara nasional ber"luktuasi dari tahun ke tahun. 8ada awalnya pola epidemik terjadi setiap lima tahunan! namun dalam kurun waktu lima belas tahun terakhir mengalami perubahan dengan periode antara ( @ . tahunan! sedangkan angka kematian cenderung menurun. 8engkajian pada anak dengan 0 0 di temukan adanya peningkatan suhu yang mendadak di sertai menggigil!adanya perdarahan kulit seperti

petekhie!ekimosis!hematom!epistaksis!hematemesis bahkan hematemesis melena. 4. Diare KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,<.

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


Angka kesakitan diare hasil survey tahun #$$) yaitu (&' per #''' penduduk dan episode pada balita #!'& kali per tahun. 2enurut hasil SK;T dalam beberapa survei dan Surkesnas (''#! penyakit diare masih merupakan penyebab utama kematian bayi dan balita (0epkes ;I! (''C). 8ada kasus kematian yang tinggi biasanya jumlah kematian terbanyak terjadi pada usia balita ketika saat itu mereka rentan terhadap penyakit. Statistik menunjukkan bahwa lebih dari %'1 kematian disebabkan 0iare! 8enumonia! ?ampak! 2alaria! dan 2alnutrisi. (0epkes ;I! (''%). 8egkajian pada anak di tandai dengan "rekuensi A pada bayi lebih dari C kali sehari dan pada neonatus lebih dari A kali per hari! bentuk cair pada buang air besar nya kadang @kadang di sertai oleh lender dan darah! na"su makan menurun warna nya lama/kelamaan hijau @kejauan karena tercampur empedu. 5. Malaria 8ada tahun (''% perkembangan penyakit 2alaria di Kabupaten anyuwangi yang dipantau melalui Annual 8avasite :incidence (A8I) dari hasil S82 penderita 2alaria yang diobati sebesar #''1 (C.#.C penderita). Sedangkan penderita klinis sebanyak C.#A# dan terdapat #( penderita positi" 2alaria. sampai saat ini penyakit Kusta masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat. B. !,sta 0alam kurun waktu #' tahun (#$$# @ (''#)! angka prevalensi penyakit Kusta secara nasional telah turun dari A!. per #'.''' penduduk pada tahun #$$#! lalu turun menjadi '!&. per #'.''' penduduk pada tahun KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,</

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


(''#! pada tahun (''( prevalensi sedikit meningkat menjkadi '!$. per #'.'''! dan pada tahun (''C kembali menurun menjadi '!& per #'.''' penduduk. (0epkes ;I! (''C). 2eskipun Indonesia sudah mencapai eliminasi Kusta pada pertengahan tahun ('''. Sarana upaya pelayanan kesehatan di Indonesia meliputi < 1. Pri'ar$ Healt( :are9 Pela$anan !ese(atan Dasar 0alam Sistem Kesehatan ,asional tahun #$&( dinyatakan bahwa pelayanan kesehatan dasar merupakan upaya mendekatkan pelayanan pada masyarakat! khususnya untuk ibu hamil yang tinggal di pedesaan! seperti program KIA. -paya kese(atan Ib, dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil! ibu bersalin! ibu menyusui! bayi dan anak balita serta anak prasekolah. 8emberdayaan mem"asilitasi 2asyarakat untuk bidang KIA merupakan sistem upaya

masyarakat

membangun

kesiagaan

masyarakat dalam upaya mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non klinis terkait kehamilan dan persalinan. 2. Safe Mot(er(ood Initiati<e Tahun #$&& diadakan workshop nasional mengenai Sa"e 2otherhood yang melibatkan pemerintah dengan #% lintas sektor terkait! :embaga

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,<1

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


Swadaya 2asyarakat nasional=internasional dan masyarakat agar

berkembang kesamaan persepsi dan komitmen bersama untuk upaya 8ercepatan 8enurunan Angka Kematian I - (88 AKI). :aki/laki sebagai suami ikut berperan dalam kehidupan dan kesehatan istrinya dan juga dalam kesehatan anak/anak mereka. 34*

memperkirakan .&..''' perempuan meninggal setiap hari akibat komplikasi kehamilan! proses kelahiran! dan aborsi yang tidak aman @ sekitar satu perempuan meninggal setiap menit. 4ampir semua kasus kematian ini sebenarnya dapat dicegah. &. Bidan di Desa idan desa adalah bidan yang ditempatkan!diwajibkan tinggal srta bertugas melayani masyarakat di wilayah kerjanya!yang meliputi satu atau dua desa yang dalam melaksanakan tugas pelayanan medik baik di dalam maupun di luar jam kerjanya bertanggung jawab langsung kepada kepala 8uskesmas dan bekerja sama dengan perangkat desa. Tahun #$&$ kebijakan pemerintah diberlakukan dengan menempatkan # bidan di tiap desa sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan. 8ondok ersalin 0esa (8olindes) dikembangkan sebagai tempat melahirkan. idan desa juga mendapat pengetahuan dasar dan pembidanaan tentang pelayanan kebidanan. 1. erakan Sa$ang Ib, 6 SI7

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,<8

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


Dala' ,-a$a 'en%a-ai t,*,an negara ,nt,k 'ense*a(terakan 'as$arakat tela( dilak,kan berbagai ,-a$a -e'bang,nan di daera( sa'-ai tingkat desa9kel,ra(an. s,'ber Sala( da$a sat, ,-a$a adala( dala' 'elal,i

'eningkatkan

k,alitas

'an,sia

-en,r,nan Angka !e'atian Ib, saat (a'il; 'ela(irkan dan 'asa nifas 6A!I7 dan Angka !e'atian Ba$i 6A!B7. Se*ak ta(,n 1==4 tela( dil,n%,rkan s,at, gerakan $ait, erakan Sa$ang Ib, 6 SI7 $ang

-en%anangann$a dilak,kan ole( Presiden /I -ada tangal 22 Dese'ber 1==4 di !ab,-aten !arangan$ar; Pro-insi 0a2a +enga(. erakan Sa$ang Ib, 6 SI7 adala( gerakan bersa'a antara -e'erinta( dan 'as$arakat ,nt,k 'eningkatkan k,alitas (id,-ere'-,an ,ta'an$a dala' -er%e-atan -en,r,nan Angka !e'atian Ib, 6A!I7 dan Angka !e'atian Ba$i 6A!B7 dala' rangka -eningkatan k,alitas s,'ber da$a 'an,sia. Pen,r,nan A!I dan A!B

berkontrib,si dala' 'eningkatkan Indeks Pe'bang,nan Man,sia 6IPM7 daera( dan Negara $ang sala( sat, indikatorn$a adala( dera*at kese(atan. U-a$a -er%e-atan -en,r,nan A!I dan A!B *,ga 'er,-akan ko'it'en internasional dala' rangka target 'en%a-ai target Milleni,' De<elo-'ent oal>s 6MD >s7. Ada-,n target

-en,r,nan A!B adala( sebesar d,a -er tiga dan A!I sebesar tiga -ere'-atn$a dari 1==?@2?13. 3. DESA SIA A 6 Desa Sia- Antar 0aga7

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,<:

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


0esa Siaga merupakan gambaran masyarakat yang sadar! mau dan mampu untuk mencegah dan mengatasi berbagai ancaman terhadap kesehatan masyarakat seperti k,rang giAi! penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa! kejadian bencana! kecelakaan dan lain/lain dengan meman"aatkan potensi setempat! secara gotong royong. 0ibentuk tahun ('') dengan A kegiatan utama yaitu < e. ,oti"ikasi ibu hamil ". Tabungan ibu bersalin= Tabulin! dana sosial ibu bersalin=0asolin g. Transportasi h. Ketersediaan donor darah Selain sebagai upaya untuk lebih mendekatkan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat! pengembangan 0esa Siaga juga mencakup upaya peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat

menghadapi masalah/masalah kesehatan! memandirikan masyarakat dalam mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat. Inti dari kegiatan 0esa Siaga adalah memberdayakan masyarakat agar mau dan mampu untuk hidup sehat.

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,<9

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


DA.+A/ PUS+A!A ,%
http<==www.scribd.com=doc=A%''A'(&=(=T-5-A,/8B:ADA,A,/* STBT;I/ S*SIA:

.% /% 1%

http<==eprints.undip.ac.id=#))CA=#=A;-:ITARIKAR9I ;IA,A.pd"

http<==www.scribd.com=doc=)#A#A(%A=angka/kematian/ibu

http<==www.scribd.com=doc=%C.)&$$'=2akalah/Studi/Kasus/2engenai/ Kematian/8erinatal/0ini

8% :%

http<==www.scribd.com=doc=.)%#$&#(=+i>i/0an/Angka/Kesakitan

http<==puskesmaskaliwiro.web.id=indeM.phpS optionTcomRcontentQviewTarticleQidT&'<kesehatan/ibu/dan/ anakQcatidTC%<kesehatan

9% <% ;%

http<==www.promosikesehatan.com=SactTprogramQidT#CQsidT(A

http<==www.kesrepro.in"o=SUTnode=(''

http<==www.dinkesprovkepri.org=beranda=(/berita=(&/mps

,3%

http<==books.google.co.id=booksSidTKSu$c-d/

cMw?QpgT8A$'CQlpgT8A$'CQdUTobstetriNsosialNadalahQsourceTblQotsT4 ;R%-dMI-QsigTSsyByaA>cej.;cKE33Ob80R2VvoQhlTidQsaTPQeiT(BBU KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Page ,<<

Perkembangan Obstetri dan ginekologi Sosial di Indonesia


T( :Dy>rA"cpcjC0AQvedT'?9VV)ABw?VWvTsnippetQUTobstetri1('sosial 1('adalahQ"T"alse

KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page ,<;

You might also like