Professional Documents
Culture Documents
Chanceroid
Desvia Ira Restiana A. Definisi Nama lainnya adalah ulkus mole, suatu infeksi pada alat kelamin akut yang disebabkan oleh Streptobacillus ducreyi (Athar, 2004 . !lkus mole merupakan penyakit ulseratif akut, biasanya ter"adi di genitalia. #enyakit ini sering dihubungkan dengan adenitis inguinal atau bubo, yang deisebabkan oleh infeksi Haemophilus ducreyi, hasil gram negati$e yang "uga bersifat anaerob fakultatif yang membutuhkan hemin (faktor % untuk pertumbuhanya (Adam, 20&2 . '. (pidemiologi #enyakit ini bersifat endemik di daerah tropic dan subtropik, terutama di kota dan pelabuhan. #enularan penyakit ini dapat melalui kasur)sprei dan bisa "uga melalui "ari*"ari. +ehidupan pria yang kurang men"aga kebersihan dan sering berganti pasangan menyebabkannya lebih sering terkena penyakit ini dibandingkan dengan ,anita (Athar, 2004 . #re$alensi ulkus mole tinggi pada kelompok sosial ekonomi rendah, terutama pada peker"a seks, dan tampaknya peker"a seks men"adi reser$oir pada semua laporan epidemic penyakit ini. Diantara peker"a seks komersial kelas ba,ah, pre$alensi ulkus genital antara -*.-/ dan H. ducreyi dapat dikultur dan kira*kira -0/ dan ulkus tersebut (Adam, 20&2 .
0. 1e"ala klinis +emunculan penyakit ini sekitar .*- hari se"ak seseorang tertular. 2ula*mula muncul bintil kecil pada alat kelamin, lalu pecah dan bernanah sehingga menimbulkan borok dan rasanya nyeri disertai pembengkakan "aringan di sekitarnya. +elen"ar limfe pada pangkal paha membengkak dan men"adi lunak, dan seringkali men"adi abses. +emunculannya hampir mirip dengan sipilis namun penanganannya sangat berbeda (Athar, 2004 . D. #enegakan diagnosis
1|NephroUrinary ^^
(. #atogenesis 2elekatnya mikroba yang pathogen ini pada permukaan sel epitel dianggap merupakan proses a,al yang terpenting dalam infeksi. H. ducreyi mampu menyababkan hamagultinasi sel*sel eritrosit manusia, dan akti$itas ini dihubungkan dengan permukaan bakteri yang bersifat hidrofobik tinggi. Sifat ini dapat dirusak oleh terapi trypsin atau formaldehid, namun tidak akan terpengaruh oleh D*mannose atau dengan pemanasan 90*&00 o0. :ili yang dimiliki oleh H. ductreyi mungkin memegang peran penting pada proses adesi ini. :ili yang dapat terditeksi dengan menggunakan mikroskop electron tampak sebagai bagian tubuh yang sangat halus, fili ini terdiri atas fili monomer dengan berat molekul 2400 dalton. H. ducreyi dapat berpenetrasi kedalam epidermis melalui sel*sel epitel yang rusak karena trauma atau abrasi. !kuran inokulum yang mampu menyababkan infeksi adalah lebih besar. ;katan 4. ductreyi kemudian dapat ter"adi pada matriks protein ekstraseluler dan fibrinogen, fibronektin, kolagen dan gelatin. #ada lesi tersebut organism dapat di"umpai baik di dalam makrofag maupun neutrofil. 'ahkan "uga dapat terlihat terlihat secara berkelompok dalam "aringan interstitium (Adam, 20&2 .
:. 7atalaksana &. 2edikamentosa 4. ducreyi diketahui telah mengalami resistensi terhadap sulfonamid, tetrasiklin, ampisilin, kloramfenikol dan kanamisin. 0ebter of Desease0ontrol (0D0 pada tahun &<<6 merekomendasikan pengobatan ulkus mele dengan = a. A>itromisin & g per oral, dosis tunggal b. Seftriakson 2-0 mg ;2, dosis tuggal
3|NephroUrinary ^^
1. #rognosis #enyakit ini tidak menyebar secara sistemik. 7anpa pengobatan ulkus genital dan abses inguinal kadang akan menetap selama bertahun*tahun. ;nfeksi tidak menimbulkan imunitas dan dapat ter"adi infeksi ulang (Adam, 20&2 .
4. +omplikasi &. Adenitis inguinal 2. :imosis atau parafimosis .. :istel uretra 4. :istel uro$agina
4|NephroUrinary ^^
@eferences= Adam. 20&2. Infeksi Menular Seksual (IMS) pada Sistem 4asanuddin ro!enitalia. 2akasar = !ni$ersitas
Athar, Shahid. 2004. "im#in!an Seks "a!i $aum Muda Muslim. 3akarta= #ustaka Aahra
5|NephroUrinary ^^
'. (tiologi #arafimosis dapat disebabkan oleh tindakan menarik prepusium ke proksimal yang biasanya di lakukan pada saat bersenggama atau masturbasi atau sehabis pemasangan kateter tetapi preputium tidak dikembalikan ketempat semula secepatnya (7anagho, 2004 (#urnomo, 200. .
0. (pidemiologi #arafimosis yang didiagnosis secara klinis ini, dapat ter"adi pada penis yang belum disunat (disirkumsisi atau telah disirkumsisi namun hasil sirkumsisinya kurang baik. #arafimosis dapat ter"adi pada laki*laki semua usia, namun ke"adiannya tersering pada masa bayi dan rema"a.
D. #enegakan Diagnosis
6|NephroUrinary ^^
7|NephroUrinary ^^
1ambar &. 1ambaran +linis #arafimosis (. #atomekanisme #arafimosis atau pembengkakan yang sangat nyeri pada prepusium bagian distal dari phimotic ring, ter"adi bila prepusium tetap retraksi untuk ,aktu lama. 4al ini menyebabkan ter"adinya obstruksi $ena dan bendungan pada glans penis yang sangat nyeri. #embengkakan dapat membuat penurunan prepusium yang meliputi glans penis men"adi sulit (Bein, 2005 . Seiring ,aktu, gangguan aliran $ena dan limfatik ke penis men"adi terbendung dan semakin membengkak. Dengan ber"alannya proses pembengkakan, suplai darah men"adi berkurang dan dapat menyebabkan ter"adinya infark)nekrosis penis, gangren, bahkan autoamputasi (1hory, 20&0 .
:. 7alaksana #repusium diusahakan untuk dikembalikan secara manual dengan teknik memi"at glans selama .*- menit diharapkan edema berkurang dan secara perlahan*lahan
8|NephroUrinary ^^
1. #rognosis #rognosis dan outcome dari parafimosis akan semakin baik manakala kondisi penyakit ini semakin dini dan cepat pula didiagnosis dan ditangani.
4. +omplikasi #arafimosis harus dianggap sebagai kondisi darurat karena retraksi prepusium yang terlalu sempit di belakang glans penis ke sulkus glandularis dapat mengganggu perfusi
9|NephroUrinary ^^
@eferences= Santoso, A. 200-. %imosis dan Parafimosis. 3akarta= ;katan Ahli !rologi ;ndonesia. 7anagho, (A and 2cAninch, 3B. 2004. Smith&s 'eneral Appleton and 8ange. #urnomo, 'asuki '. 200.. $elainan Penis dan 0C. ;nfomedika. Bein. 2005. Penetratin! +rauma to Penis. Bein = 0ampbell*Balsh !rology, <th ed. Sauders, An ;mprint of (lse$ier 1hory, 4ina A. 20&0. Phimosis and Paraphimosis. A$ailable at = ,,,.medscape.com.. Anonimous. 20&&. Paraphimosis. A$ailable at = ,,,. nlm.nih.go$. S"amsuhida"at, @, Bim de 3ong. 2004. Saluran kemih dan ,lat $elamin -elaki. "uku*,.ar Ilmu "edah.(d.2. 3akarta = (10. rethra. )asar*dasar rolo!i. (d.2. 3akarta = rolo!y Si(teen edition. !SA =
10 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
Priapis$%s
Pato*isio(o,i Priapis$%s #riapismus ter"adi saat keseimbangan fisiologis dari aliran darah menu"u dan keluar dari corpora ca$ernosa terhalang (interrupted . ;ni menyebabkan ereksi badan ca$ernosa tanpa disertai ereksi corpus spongiosum atau glans. #riapismus biasanya disebabkan karena obat*obatan, trauma atau karena suatu penyakitH bukan disebabkan karena gairah seksual. #ada ereksi penis yang normalH darah akan mengisi dan memenuhi tabung ereksi sehingga penis men"adi ereksi. 7idak seperti penis normal dimana ereksi akan mereda setelah akti$itas seksual selesai. Sedangkan pada keadaan priapismus, ereksi ter"adi terus menerus karena darah yang berada dalam tabung ereksi tidak dapat mengalir keluar. 'atang penis menegang dengan keras sedangkan u"ung penis lembek. 3ika keadaan ini tidak segera teratasi maka priapismus dapat menyebabkan kerusakkan "aringan penis dan selan"utnya mengganggu ereksi penis yang normal. K(asi*i)asi Sebenarnya priapismus ada dua "enis, #ertama, priapismus karena tersumbatnya "alan keluar aliran darah dari penis (lo, flo, priapism . Akibatnya, aliran darah yang masuk ke dalam penis terus tertumpuk dan tidak dapat keluar. +edua, priapismus karena kebocoran pembuluh darah nadi di dalam penis (high flo, priapism . Akibatnya, darah terus mengalir di dalam penis ,alaupun masih mengalami aliran keluar. +edua "enis priapismus tersebut mempunyai perbedaan. #riapismus karena tersumbatnya aliran darah keluar sangat kaku dan menimbulkan rasa sakit serta iskemik. Sedang priapismus karena kebocoran pembuluh darah nadi tidak terlalu kaku dan tidak menimbulkan rasa sakit. :isiologi (reksi, #enis mendapatkan aliran darah dari arteri pudenda yang kemudian men"adi arteri penis komunis. Selan"utnya arteri ini bercabang men"adi arteri ka$ernosa atau arteri sentralis, arteri dorsalis penis, dan arteri bulbo*uretralis. Arteri penis komunis ini mele,ati kanal dari alcock yang berdekatan dengan os pubis dan mudah mengalami cedera "ika ter"adi fraktur pel$is. Arteri sentralis memasuki rongga ka$ernosa kemudian bercabang men"adi arteriole
13 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
gangguan mekanisme outflo, ($ena G oklusi sehingga darah tidak dapat keluar dari "aringan erektil peningkatan inflo, aliran darah arteriel yang masuk ke "aringan erektil
Nah, karena penyebab priapismus adalah 2 hal di atas, maka secara hemodinamik priapismus dapat dibagi men"adi =
#riapismus tipe $eno oklusif ) lo, flo, #riapismus tipe arteriel ) high flo, gambaran klinis, laboratorium, dan
pemeriksaan pencitraan dgn arteriografi atau !S1 0olor Doppler. #riapismus "enis iskemik ditandai dengan adanya iskemia atau anoksia pada otot polos ka$ernosa. Semakin lama ereksi, iskemia semakin berat, dan setelah .*4 "am, ereksi dirasakan sangat sakit. Setelah &2 "am dapat ter"adi edema interstisial dan kerusakan endotelium sinusoid. Nekrosis otot polos ka$ernosa ter"adi setelah 24 G 46 "am. Setelah 46 "am maka ter"adi pembekuan darah dalam ka$erne, destruksi endotel sehingga "aringan G "aringan trabekel kehilangan daya elastisitasnya. 3ika tidak diterapi, detumesensi ter"adi setelah 2 G 4 minggu dan otot polos yang mengalami nekrosis diganti oleh "aringan fibrosa sehingga kehilangan kemampuan untuk mempertahankan ereksi maksimal
14 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
Disfungsi ereksi, ketidakmampuan penis men"adi atau bertahan untuk ereksi dengan rangsangan seksual.
15 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
;mpotensi.
Pro,nosis 3ika priapismus dapat diatasi dalam ,aktu &2 hingga 24 "am biasanya tidak ada kerusakkan "aringan yang serius. 3ika lebih dari 24 "am, ter"adi impotensi yang menetap karena tekanan yang tinggi pada penis sehingga menyebabkan kerusakkan "aringan. Pence,ahan Ebat*obat antineoplasma (hidroksiurea dapat mencegah priapismus berulang pada penderita* penderita anemia sel sabit. -erapi #rinsip terapi pada priapismus adalah secepat mungkin mengembalikan aliran darah pada korpora ka$ernosa yang dicapai dengan cara medikamentosa maupun operatif. Sebelum tindakan agresif pasien diminta untuk melompat G lompat dengan harapan ter"adi di$ersi aliran darah dari ka$ernosa ke otot gluteus. #emberian kompres air es pada penis atau enema larutan garam fisiologis dingin dapat merangsang akti$itas saraf simpatik sehingga memperbaiki aliran darah ke ka$ernosa. #emberian hidrasi yang baik dan anestesi regional pada beberapa kasus dapat menolong. Ada . cara untuk mengatasi keadaan ini. 0ara yang paling efektif adalah dengan menyuntikkan obat ke dalam penis sehingga aliran darah terbuka kembali. +ompres es batu digunakan untuk meredakan keadaan ini tetapi cara ini tidak ada gunanya "ika priapismus telah ter"adi lebih dari 6 "am. #ada kasus*kasus yang berat yang tidak memberikan respons terhadap kedua cara di atas, maka gunakan "arum suntik untuk menyingkirkan darah yang ter"ebak di dalam tabung ereksi. 3aringan penis dibilas dengan cairan infus dan darah yang ter"ebak disedot keluar. 3ika dengan cara ini gagal maka dilakukan tindakan operasi. Salah satunya adalah dengan menghentikan suplai darah ke penis sehingga penis dapat rileks kembali. 3ika masalah ini dikarenakan penyakit anemia sel sabit, terapi krisis ini cukup diatasi dengan oksigen dan transfusi darah. a. +onser$atif 4idrasi yang baik Sedati$ (nemaessaline +ompressrotum)penis 2assageprostat
16 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
17 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
18 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
Aspirasi sebanyak &0 G &0 ml darah intraka$ernosa, kemudian dilakukan instilasi &0 G 20 mikrogram epinefrin yang dilarutkan dalam & ml larutan Na0l tiap - menit sampai penis mengalami detumesensi. 3ika dilakukan sebelum 24 "am setelah serangan, hampir semua kasus dapat sembuh dengan cara ini K Aspirasi &0 G 20 cc darah intraka$ernosa dgn scalp $ein no.2&1. K ;nstilasi &0 *20 mg epinefrin yang dilarutkan dalam & cc larutan garam fisiologis setiap - menit hingga detumesensi. ("ika priapismus IJ c. 3alan pintas (shunting dari ka$ernosa = untuk "enis iskemik atau gagal medikamentosa) aspirasi 3alan pintas (shunting keluar dari korpora ka$ernosa 7indakan ini harus dipikirkan untuk mencegah timbulnya sindroma kompartemen yang dapat menekan arteria ka$ernosa dan berakibat iskemia korpora ka$ernosa. 'eberapa tindakan pintas itu adalah (& pintas korpora* granular sesuai yang dian"urkan oleh Binter atau Al 1horab, (2 pintas korpora* spongiosum, dan (. pintas safeno*ka$ernosum dengan membuat anastomosis antara korpus ka$ernosum dengan safena magna.
@eferensi. &. 4auri D, Spycher 2, 'ruhlmann B= (rection and priapisma ne, pathophysiological concept. !rol ;nt. &<6.H 66= &.6*4-. 2. 4ashmat A;, @ehman 3!= #riapism. ;n= 4ashmat A;, Das S (eds. , 7he #enis. #hiladelphia, 8ea L :ebiger. &<<.H pp 2&<*4..
19 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
20 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
De*inisi
+andung kemih yang pecah adalah cedera yang sangat serius yang dapat memba,a se"umlah cara. +ecelakaan mobil, "atuh parah atau pukulan besar dan kuat untuk daerah perut dapat menyebabkan rupturnya kandung kemih ini, seperti dapat luka yang diderita selama operasi panggul. 'eberapa ge"ala biasanya akan menyertai kondisi, yang mungkin mulai ringan tetapi kemudian meningkat semakin lama kan. #erbaikan akan perlu dilakukan pembedahan dan secepat mungkin. 2ereka umumnya hadir dengan gross hematuria pada penempatan kateter kandung kemih. Dalam hal ini harus segera dilakukan 07 scan perut dengan teknik cystogram (2achtens et al, 2000 .
Pato,enesis
&. #el$ic :racture= 0edera kandung kemih karena fraktur panggul menyebabkan perforasi kandung kemih oleh fragmen fraktur ta"am. 8okasi cedera kandung kemih biasanya ekstraperitoneal (2achtens et al, 2000 . 2. 7rauma kandung kemih= 3ika kandung kemih penuh terkena trauma tumpul perut bagian ba,ah, peningkatan tekanan tiba*tiba kandung kemih dapat menyebabkan pecahnya kandung kemih. 8okasi perforasi kandung kemih biasanya intraperitoneal di atap kandung kemih (2achtens et al, 2000 .
Pene,a))an Dia,nosis
+ehadiran cedera urologi harus dipertimbangkan pada pasien yang telah mengalami trauma tumpul abdomen ba,ah parah dan pada semua pasien dengan fraktur panggul. 7emuan fisik yang menun"ukkan kemungkinan pecah kandung kemih meliputi gross hematuria dan ketidakmampuan untuk buang air kecil. Sebuah cystogram dilakukan dengan benar merupakan diagnostik kandung kemih pecah dan akan menentukan apakah ruptur intraperitoneal atau ekstraperitoneal (@ackle, 20&2 .
22 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
Daftar #ustaka 2achtens u.a., Stief, 0.1., 4agemann., et al. 2000. 2anagement 7raumatischer 8Msionen $on 4arnblase und !rethra. A$ailable at http=)),,,.urology*te?tbook.com)bladder* in"ury.htmlN2achtens2000. 'odner D@., Sel>man AA., Spirnak 3#. &<<-. ($aluation and treatment of bladder rupture. !SA= Department of !rology, 0ase Bestern @eser$e !ni$ersity School of 2edicine. A$ailable at http=)),,,.ncbi.nlm.nih.go$)pubmed) 1argulinski, @yn. 20&2. @uptured 'ladder Symptoms. A$ailable http=)),,,.eho,.com)aboutO-&2&.&4Oruptured*bladder*symptoms.html. @ackley, @aymond 2D. 20&2. 'ladder 7rauma. http=))emedicine.medscape.com)article)44&&24*o$er$ie,Na0&04 A$ailable at at
23 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
PROS-A-I-IS
&y Mo(yna 2(*ah
A. Definisi #rostatitis adalah suatu reaksi inflamasi pada prostat, disebabkan oleh bakteri atau non bakteri. #rostatitis bukanlah suatu kondisi tunggal tetapi sekelompok gangguan dengan ge"ala terkait. 7erdapat 4 macam prostatitis= &. +ategori ; yaitu prostatitis bakterial akut 2. +ategori ;; yaitu prostatitis bakterial kronis .. +ategori ;;; prostatitis non bakterial kronis atau sindrom pel$ik kronis. inflamasi dan ;;;' adalah sindrom pel$ik non inflamasi 4. +ategori ;C yaitu prostatitis inflamasi asimtomatik +ategori ini dibedakan dalam 2 subkategori, yaitu subkategori ;;;A yaitu sindrom pel$ik kronis dengan
24 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
0hronic bacterial 0#)0#SS ( non Asymptomatic prostatitis bacteri prostatitis prostatitis (tiologi ;nfeksi bakteri ( (.colli, ;nfeksi saluran idiopatik Health Study Club 2013 proteous, pseudomonas, kemih yang sering spp, enterobacter, kambuh seratia, spp #engobatan infeki yang tidak adekuat 'akteri yang resisten terhadap obat Diagnosis D@(= prostat teraba !"i 4 tabung, pada !"i 4 tabung, 'isanya bengkak, hangat, nyeri (#S dan C'. pada Cb4 terdiagnosis ketika Sampel urin didapatakan tidak ditemukan melakukan kuman J C'& dan pertumbuhan pemeriksaan untuk C'2 kuman keadaan lain. (#S #SA, B'0, didapatkan spesimen cairan banyak leukoit prostat ( ada dan o$al fat inflamasi , biopsi body ( ;;;A prostat Cb4 didapatkan adanya bakteri penyebab infeksi maupun sel*sel penanda proses inflamasi (;;;' 1e"ala Demam Disuria #erineum pain asymptomatik 2enggigil !rgensi 8o,er part of @asa sakit di daerah :rekueni the stomach perineal Nyeri perineal pain Adanya gangguan +adang*kadang #enis pain miksi nyeri saat e"akulasi 7esticles pain atau hematospermi @ectum pain Sakit ketika e"akulasi (rectile dysfunction !rinary problems, peraaan tidak pua saat miksi :rakuansi, urgency :aktor resiko #enggunaan kateter Non Gspeific dari $esika urunaria uretritis 'iopsi prostat !7; 7erapi Antibiotik ( yang Antibiotika Antibiotik 7idak sensitif terhadap kuman ( trimetropin* Alpha blocker memerlukan terapi 25 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^ penyebab = golongan sulfametoksa>ol, . bulan untuk 7erapi fluoroPuinolone, doksisiklin, ma?imum antibiotika trimetropin* minosiklin, effect( untuk diperlukan "ika sulfametoksa>ol, karbenisilin, dan mengurangi ditemukan sel*sel
'era"bat naik
(e.luks urin
li".ogen
he"atogen
!e"asper"ia
!e"aturia
Ther"ostat
#rostatitis
(angsangan no)i)eptor
Nyeri 'enggigil
0. #atofisiologis
#enyebaran $er"ato"
%ering ,-+
D. +omplikasi +omplikasi yang dapat ter"adi pada hipertropi prostat adalah. @etensi kronik dapat menyebabkan refluks $esiko*ureter, hidroureter, hidronefrosis, gagal gin"al. #roses kerusakan gin"al dipercepat bila ter"adi infeksi pada ,aktu miksic. 4ernia ) hemoroid. +arena selalu terdapat sisa urin sehingga menyebabkan terbentuknya batue. 4ematuriaf. Sistitis dan #ielonefritis
27 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
&. D(:;N;S; @uptur uretra adalah ruptur pada uretra yang ter"adi langsung akibat trauma dan kebanyakan disertai fraktur tulang panggul, khususnya os pubis (simpiolisis . 2. (7;E8E1; Adanya trauma pada perut bagian ba,ah, panggul, genetalia eksterna maupun perineum. 0edera eksternal :raktur pel$is = rupture uretra pars membranasea. 7rauma selangkangan = ruptur uretra pars bulbosa. ;atrogenik = pemasangan kateter folley yang salah. #ersalinan lama. @uptur yang spontan .. (#;D(2;E8E1; :raktur pel$is merupakan penyebab utama ter"adinya ruptur uretra posterior dengan angka ke"adian 20 per &00.000 populasi dan penyebab utama ter"adinya fraktur pel$is adalah kecelakaan bermotor (&-,-/ , diikuti oleh cedera pe"alan kaki (&.,6/ , "atuh dari ketinggian lebih dari &- kaki (&./ , kecelakaan pada penumpang mobil (&0,2/ dan kecelakaan ker"a (9/ . :raktur pel$is merupakan salah satu tanda bah,a telah ter"adi cedera intraabdominal ataupun cedera urogenitalia yang kira*kira ter"adi pada &-*20/ pasien. 0edera organ terbanyak pada fraktur pel$is adalah pada uretra posterior (-,6/*&4,9/ , diikuti oleh cedera hati (9,&/*&0,2/ dan cedera limpa (-,2/*-,6/ .
28 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
4. +8AS;:;+AS; 2elalui gambaran uretrogram, 0olapinto dan 2c0ollum (&<59 membagi dera"at cedera uretra posterior dalam . "enis = a. !retra posterior masih utuh dan hanya mengalami stretching (perengangan . :oto uretrogram tidak menun"ukkan adanya ekstra$asasi, dan uretra hanya tampak meman"ang b. !retra posterior terputus pada perbatasan prostate*membranasea, sedangkan diafragma urogenitalia masih utuh. :oto uretrogram menun"ukkan ekstra$asai kontras yang masih terbatas di atas diafragma c. !retra posterior, diafragma urogenitalis, dan uretra pars bulbosa sebelah proksimal ikut rusak. :oto uretrogram menun"ukkan ekst$asasi kontras meluas hingga di ba,ah diafragma sampai ke perineum +lasifikasi rupture uretra anterior dideskripsikan oleh 2cAninch dan Armenakas berdasarkan atas gambaran radiologi
+ontusio = 1ambaran klinis memberi kesan cedera uretra, tetapi uretrografi retrograde normal
29 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
Incomplete disruption = !retrografi menun"ukkan ekstra$asasi, tetapi masih ada kontinuitas uretra sebagian. +ontras terlihat mengisi uretra proksimal atau $esika urinaria.
Complete disruption = !retrografi menun"ukkan ekstra$asasi dengan tidak ada kontras mengisi uretra proksimal atau $esika urinaria. +ontinuitas uretra seluruhnya terganggu.
-. #A7E:;SE8E1; @uptur uretran posterior hampir selalu disertai fraktur pel$is. Akibat fraktur tulang pel$is ter"adi robekan pars membranaseae karena prostat dan uretra prostatika tertarik ke cranial bersama fragmen fraktur. Sedangkan uretra membranaseae terikat di diafragma urogenital. @uptur uretra posterior dapat ter"adi total atau inkomplit. #ada rupture total, uretra terpisah seluruhnya dan ligamentum puboprostatikum robek, sehingga buli*buli dan prostat terlepas ke cranial. @upture uretra anterior atau cedera uretra bulbosa ter"adi akibat "atuh terduduk atau terkangkang sehingga uretra ter"epit antara ob"ek yang keras seperti batu, kayu atau palang sepeda dengan tulang simpisis. 0edera uretra anterior selain oleh cedera kangkang "uga dapat di sebabkan oleh instrumentasi urologic seperti pemasangan kateter, businasi dan bedah endoskopi. Akibatnya dapat ter"adi kontusio dan laserasi uretra karena straddle in"ury yang berat dan menyebabkan robeknya uretra dan ter"adi ekstra$asasi urine yang biasa meluas ke skrotum, sepan"ang penis dan ke dinding abdomen yang bila tidak ditangani dengan baik ter"adi infeksi atau sepsis.
30 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
#ada Anterior= Q Q Q #erdarahan per*uretra) hematuri. Slee$e 4ematom)butterfly hematom. +adang ter"adiretensi urine.
5. #(NA7A8A+SANAAN @!#7!@ !@(7@A #ES7(@;E@ a. (mergency Syok dan pendarahan harus diatasi, serta pemberian antibiotik dan obat*obat analgesik. #asien dengan kontusio atau laserasi dan masih dapat kencing, tidak perlu menggunakan alat*alat atau manipulasi tapi "ika tidak bisa kencing dan tidak ada ekstra$asasi pada uretrosistogram, pemasangan kateter harus dilakukan dengan lubrikan yang adekuat. 'ila ruptur uretra posterior tidak disertai cedera intraabdomen dan organ lain, cukup dilakukan sistotomi. @eparasi uretra dilakukan 2*. hari kemudian dengan melakukan anastomosis u"ung ke u"ung, dan pemasangan kateter silicon selama . minggu. b. #embedahan (kstra$asasi pada uretrosistogram mengindikasikan pembedahan. +ateter uretra harus dihindari. 2) Immediate mana!ement
31 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
33 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
2. +omplikasi lan"ut
34 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
35 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
36 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
A. De*inisi 'atu Saluran +emih ('S+ adalah penyakit dimana didapatkan masa keras seperti batu yang terbentuk di sepan"ang saluran kemih baik saluran kemih atas (gin"al dan ureter dan saluran kemih ba,ah (kandung kemih dan uretra , yang dapat menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih dan infeksi. 'atu ini bisa terbentuk di dalam gin"al (batu gin"al maupun di dalam kandung kemih (batu kandung kemih . 'atu ini terbentuk dari pengendapan garam kalsium, magnesium, asam urat, atau sistein (0hang, 200< . &. K(asi*i)asi &at% Sa(%ran Ke$ih 'atu saluran kemih dapat dibagi berdasarkan lokasi terbentuknya, menurut lokasi beradanya, menurut keadaan klinik, dan menurut susunan kimianya ('ahdarsyam, 200. = &. 2enurut tempat terbentuknya a. 'atu gin"al b. 'atu kandung kemih 2. 2enurut lokasi keberadaannya a. 'atu urin bagian atas (mulai gin"al sampai ureter distal b. 'atu urin bagian ba,ah (2ulai kandung kemih sampai uretra .. 2enurut keadaan klinik a. 'atu urin metabolik aktif= bila timbul dalam satu tahun trakhir, batu bertambah besar atau kencing batu. b. 'atu urin metabolik inaktif= bila tidak ada ge"ala seperti yang aktif c. 'atu urin yang aktifitasnya diketahui (asimtomatik d. 'atu urin yang perlu tindakan bedah ( sur!ically acti0e bila menyebabkan obstruksi, infeksi, kolik, hematuria. 4. 2enurut susunan kimia,i 'erdasarkan susunan kimianya batu urin ada beberapa "enis yaitu = batu kalsium okalat, batu kalsium fosfat, batu asam urat, batu stru$it (magnesiumammonium fosfat dan batu sistin.
37 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
38 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
39 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
41 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
4al lain yang berpengaruh terhadap pembentukan batu adalah p4 air kemih ( p4 -,2 pada batu kalsium oksalat (2enon, 2002 . F. Pene,a)an Dia,nosis Adanya batu saluran atas ini dapat diketahui berdasarkan ge"ala*ge"ala klinis yang di"umpai, adanya ri,ayat batu dan dikonfirmasi dengan pemeriksaan radiologis atau dengan ;C! pada batu radiolusen. Selain itu ada dua hal lagi yang selalu harus dipertimbangkan yaitu = diagnosis tipe dari batu dan penyebab dari batu. ;dentifikasi dari kristal yang ada di urin akan membantu konfirmasi keberadaan dan penentuan tipe batu. Namun bila pernah ada batu maka diagnosa tipe batu yang paling tepat adalah dengan analisa batu, sedangkan pemeriksaan biokimia dari darah puasa dan urin 24 "am dapat memperkirakan penyakit yang menyertai)menyebabkan ter"adinya batu (2ichel,&<<6 . &. 7anda dan 1e"ala 7anda dan ge"ala antara lain (#urnomo, 200< . a. Nyeri @asa nyeri yang berbeda*beda ditentukan oleh lokasi batu =1in"al, pel$is renalis, ureter bagian atas dan tengah, ureter bagian distal (ba,ah , bladder (kandung kemih b. 4ematuria
42 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
43 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
44 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
47 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
48 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
49 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
A. De*inisi :imosis adalah keadaan dimana preputium tidak dapat di tarik ke belakang (proksimal atau membuka. 7erkadang lubang pada preputium hanya sebesar u"ung "arum, sehingga sulit untuk keluar (#urnomo, 200. . 2enurut ,merica rolo!ical ,ssociation tahun 20&0, fimosis adalah suatu kelainan dimana preputium penis yang tidak dapat diretraksi (ditarik ke proksimal dengan bebas. Namun, pada <- / bayi, kulub masih melekat pada glans penis sehingga tidak dapat ditarik ke belakang dan hal ini tidak dikatakan fimosis (;katan Dokter Anak ;ndonesia, 2006 . &. +tio(o,i 2enurut #urnomo tahun 200., penyebab dari fimosis adalah= &. +ongenital (#aling 'anyak 2. #eradangan kronik glans penis dan kulit preputium (#alanoposthitis .. +ebersihan yang buruk 4. #enarikan berlebihan kulit preputium -. (dema C. +pide$io(o,i &. :rekuensi #ada akhir tahun pertama kehidupan, retraksi kulit prepusium ke belakang sulkus glandularis hanya dapat dilakukan pada sekitar -0/ anak laki*lakiH hal ini meningkat men"adi 6</ pada saat usia tiga tahun. ;nsidens fimosis adalah sebesar 6/ pada usia 9 sampai 5 tahun dan &/ pada laki*laki usia &9 sampai &6 tahun (;katan Ahli !rologi ;ndonesia, 200- . 2. Seks :imosis hanya ter"adi pada laki* laki .. !sia :imosis dapat ter"adi pada semua kalangan usia.
50 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
'eauge, 2ichel. &<<5. 7he 0ause of Adolescent #himosis. "ritish <ournal of Se(ual Medicine. Colume 29 1hory, 4ina A. 20&2. Phimosis and Paraphimosis. http=))emedicine.medscape.com)article)555-.<*o$er$ie,Na0&04 A$ailable at=
;katan Ahli !rologi ;ndonesia. 200-. %imosis dan Parafimosis; Panduan Penatalaksanaan rolo!i ,nak . Dapat diakses di= 999.iaui.or.id1ast1file1pediatric=urolo!y.doc
53 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
A. De*inisi 1lomerulonefritis (1N merupakan suatu istilah yang dipakai untuk men"elaskan berbagai ragam penyakit gin"al yang mengalami proliferasi dan inflamasi glomerulus yang disebabkan oleh suatu mekanisme imunologis (#rod"osud"adi, 200< . &. +tio(o,i 'erdasarkan penyebabnya dapat dibagi men"adi 2 yaitu glomerulonefritis primer dan sekunder. #rimer apabila penyakit dasarnya berasal dari gin"al sendiri (Ag merupakan komponen membran basal glomerulus (2'1 . Sekunder apabila ada Ag dari luar memicu terbentuknya Ab spesifik. 2isalnya akibat kelainan gin"al, infeksi Streptococcus, diabetes mellitus, lupus eritematosus sistemik (8(S , mieloma multiple, atau amiloidosis (#rod"osud"adi, 200< . 1lomerulonefritis pascastreptokokus didahului oleh infeksi Streptococcus >* hemolyticusgrup A "arang oleh streptokokus dari tipe yang lain. 4anya sedikit Streptococcus >*hemolyticus grup A bersifat nefritogenik yang mampu mengakibatkan timbulnya glomerulonefritis pascastreptokokus. 'eberapa tipe yang sering menyerang saluran napas adalah dari tipe 2&, 2, 4, &2, &6, 2- dan yang menyerang kulit adalah tipe 24<, --, -5, 90 (4erry, 200- . Selama cuaca dingin glomerulonefritis streptokokus biasanya menyertai tonsilofaringitis streptokokus, sedangkan selama cuaca panas glomerulonefritis biasanya menyertai infeksi kulit atau pioderma streptokokus. (pidemi nefritis telah diuraikan bersama dengan infeksi tenggorokan (serotipe &2 maupun infeksi kulit (serotipe 4< , tetapi penyakit ini sekarang paling la>im ter"adi secara sporadik (4erry, 200- . #enyakit infeksi lain yang "uga dapat berhubungan ialah skarlatina, otitis media, mastoiditis, abses peritonsiler, dan bahkan infeksi kulit. 3asad reniknya hampir selalu streptokokus beta hemolitik golongan A, dan paling sering ialah tipe &2. Strain nefritogenik lain yang dapat ditemukan pula ialah tipe 4, 45, &, 9, 2- dan Red -ake (4< (4erry, 200- . C. +pide$io(o,i
54 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
55 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
56 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
8aboratoris, Stamford,0t ,
suatu
prosedur a!lutination
58 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
,nak. :disi
#rod"osud"adi, B. 200<. 'lomerulonefritis dalam "uku ,.ar Ilmu Penyakit )alam . 3akarta= ;nterna #ublishing.
62 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
;nfeksi Saluran +emih (;S+ adalah infeksi yang ter"adi di sepan"ang saluran kemih, termasuk infeksi pada gin"al itu sendiri, akibat proliferasi dari suatu mikroorganisme.Sebagian mikroorganisme yang menyebabkan ;S+ berupa bakteri namun dapat "uga disebabkan oleh $irus (0or,in, 200< . &. +pide$io(o,i &. Banita J pria 2. !sia lansia, karena = a. Sisa urin dalam kandung kemih meningkat akibat pengosongan kandung kemih kurang efektif b. 2obilitas menurun c. Nutrisi sering kurang baik d. Sistem imunitas menurun, baik seluler maupun humoral e. 4ambatan pada aliran urin f. 4ilangnya efek bakterisid dari sekresi prostat C. +tio(o,i ;nfeksi pada saluran kemih dapat disebabkan oleh = bakteri, "amur atau parasit. Namun, sebagian besar ;S+ disebabkan oleh bakteri antara lain (3a,et>, 200- =
1/ (schericia coli 2. .. 4. -.
63 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
9. 5. 6. <.
(nterococci 0andida albicans Staphylococcus aureus 7ersering gram negatif= Y 4ematogen= Stapgylococcus aureus, #seudomonas, Salmonella, brucella,
&0.
nokardia, aktinoomises, 2icrobacterium tuberculosae +eterangan = Y penyebab utama pada ;S+ complicated D. Port D?entry @ >a(%r Mas%) &. (ndogen= kontak langsung 2. 4ematogen .. 8imfogen 4. (ksogen = kateter atau sistoskopi -. 3alur utama= a. ;nfeksi hematogen Daya tahan rendah= peny. kronik, imunosupresif. Adanya fokus infeksi yg mempermudah penyebaran hematogen= & bendungan total 2 bendungan intrarenal = "aringan parut, obat . faktor $askular= konstriksi pembuluh darah 4 analgetik atau estrogen - pi"at gin"al 9 gin"al polikistik 5 D2 b. ;nfeksi asending #roses infeksi ascending atau menu"u ke organ bagian yang lebih atas adalah sebagai berikut =
64 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
65 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
66 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
67 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
1ambar &. 8eukosuria b. 4ematuria Dipakai oleh beberapa peneliti sebagai petun"uk adanya ;S+, yaitu bila di"umpai -*&0 eritrosit)8#' sedimen urin. Dapat "uga disebabkan oleh berbagai keadaan patologis baik berupa kerusakan glomerulus ataupun oleh sebab lain misalnya urolitiasis, tumor gin"al, atau nekrosis papilaris. 2. 'akteriologis a. 2ikroskopis Dapat digunakan urin segar tanpa diputar atau tanpa pe,arnaan gram. Dinyatakan positif bila di"umpai & bakteri )lapangan pandang minyak emersi. b. 'iakan bakteri
69 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
71 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
Dosis 40)200 mg)hari or tiga kali )minggu &00 mg)hari -0 mg)hari &00 mg)hari &2- or 2-0 mg)hari 200 mg)hari &2- mg)hari
dicegah dengan pemberian mesna. M. Pro,nosis #rognosis ;S+ disesuaikan dengan proses penatalaksanaan yang dilakukan. Apabila penatalaksanaan dilakukan secara tepat dan benar maka prognosis dubia ad bonam. Sedangkan apabila penatalsanaan tidak dapat dilakukan dengan benar dan tepat maka prognosis dubia ad sanam. Dengan proses pengelolaan penatalaksanaan meliputi = &. 2encegah dan menghilangkan ge"ala 2. 2encegah dan mengobati bakteriemia dan bakteriuria .. 2encegah dan mengurangi risiko kerusakan "aringan gin"al 4. #rinsip umum= a. (radikasi bakteri penyebab b. 2engoreksi kelainan anatomis) faktor predisposisi
DAF-AR P2S-AKA 0or,in, (li>abeth. 2006. "uku Saku Patofisiolo!i. 3akarta= (10 1raber, 2ark A, dkk. 2009. 'uku Saku Dokter +eluarga, (disi .. 3akarta= (10 1race, #ierce A. 2005. ,t a 'lance Ilmu "edah :disi 5. 3akarta = (rlangga 3a,et>. ( , 2elnick L Adelberg. 200-. Mikro#iolo!i $edokteran, edisi 4?. 3akarta= (10 2angatas A2, +etut su,itra. 2004. )ia!nosis dan Penatalaksanaan Infeksi Saluran $emih +erkomplikasi, a$ailable at http=)),,,.de?amedica.com)test)htdoes)de?amedica)article files)isk.pdf #urnomo, 'asuki '. 20&&. )asar*dasar rolo!i, :disi $eti!a. 3akarta= Sagung Seto.
73 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
A. De*inisi +olik gin"al adalah nyeri pinggang hebat yang datangnya mendadak, hilang timbul (intermiten yang ter"adi akibat spasme otot polos untuk mela,an suatu hambatan. +eluhan nyeri ini bersifat ga,at darurat sehingga harus didiagnosis dengan cepat dan penatalaksanaan yang tepat. &. +tio(o,i Nyeri ini biasanya disebabkan oleh obstruksi saluran kemih akibat urolitiasis, bekuan darah, infark renal, pielonefritis akut, nyeri pada kega,atan abdomen lain seperti di$ertikulitis, apendisitis, dan ruptur aneurisma aorta abdominal. C. /a$baran )(inis #asien tampak gelisah, nyeri pinggang, selalu ingin berganti posisi dari duduk, tidur, kemudian berdiri guna memperoleh posisi yang dianggap tidak nyeri. #erasaan nyeri bermula di daerah pinggang dan dapat men"alar ke seluruh perut, ke daerah inguinal, testis atau labium disertai dengan atau tanpa keluhan mual, muntah, disuria atau hematuria. 3ika disertai demam harus di,aspadai terhadap adanya infeksi yang serius atau urosepsis. Dalam keadaan ini pasien harus secepatnya diru"uk karena mungkin memerlukan tindakan drainase urine. #alpasi pada abdomen dan perkusi pada daerah pinggang akan terasa nyeri. +eluhan kolik pada urolitiasis "ika batu kecil yang turun ke pertengahan ureter pada umumnya menyebabkan pen"alaran nyeri ke pinggang sebelah lateral dan seluruh perut. 3ika batu turun mendekati buli*buli biasanya disertai dengan keluhan lain berupa sering kencing dan urgensi.
74 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
75 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
76 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
77 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
78 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
12. Pie(one*ritis
&y6 Ste((a /racia Octarica
A. De*inisi Pielonefritis adalah inflamasi infeksius yang mengenai parenkim dan pel$is gin"al. ;nfeksi ini bermula dari saluran kemih ba,ah, kemudian naik sampai gin"al. A,alnya saat yang terinfeksi hany saluran kencing ba,ah ge"ala masih asimptomatik, kemudian "ika sudah mengenai ginal baru dapat diketahui adanya infeksi. #ielo nefritis paling sering dikaitkan dengan sistitis, kehamilan, dan obstruksi, efek samping pemeriksaan dan prosedur in$asif saluran kemih, serta trauma pada saluran kemih. Sifat penyakitnya dapat berupa akut maupun kronik. +ronik "ika sudah ter"adi serangan akut berulang*ulang ('aradero, 2006 .
,/ +tio(o,i
!mumnya ;S+ disebabkan oleh kuman gram negatif. :scherichia coli merupakan penyebab terbanyak baik pada yang simtomatik maupun yang asimtomatik yaitu 50 * <0/. (nterobakteria seperti Proteus mira#ilis (.0 / dari infeksi saluran kemih pada anak laki*laki tetapi kurang dari - / pada anak perempuan . Selain itu, Staphylococcus koagulase*negatif (S. :pidermidis dan S. Saprophyticus . S. ,ureus, dan Streptococcus grup D (enterococcus kadang*kadang "uga dapat menyebabkan pielonefritis. +husus untuk Staphylococcus dapat menginfeksi secara hematogen dan dapat menyebabkan abses gin"al (1raber, 2009 . C. +pide$io(o,i Secara epidemiologis, infeksi traktus urinarius dibagi lagi men"adi terkait penggunaan kateter (atau nosokomial infeksi dan terkait non*kateter (didapat dari komunitas . ;nfeksi akut yang didapat dari komunitas sangat umum dan terhitung terdapat lebih dari 5 "uta pasien setiap tahun di Amerika Serikat. ;nfeksi ini ter"adi pada & sampai ./ dari sis,i dan kemudian meningkat ta"am dengan timbulnya akti$itas seksual pada rema"a. Sebagian besar ge"ala akut infeksi melibatkan perempuan muda, sebuah studi prospektif menun"ukkan sebuah angka ke"adian infeksi sebesar 0,-*0,5 pasien per tahun dalam kelompok ini. 1e"ala akut infeksi saluran kemih "arang pada pria di ba,ah usia -0 tetapi umum di"umpai pada ,anita antara 20
79 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
Selain itu, kehamilan, diabetes, disfungsi saluran kemih neurogenik, obstruksi dan refluk $esikoureter "uga merupakan faktor resiko pieolonefritis maupun infeksi saluran kemih lainnya. +. Pene,a))an Dia,nosis &. 7anda dan 1e"ala 1e"ala pielonefritis akut umumnya berkembang pesat selama beberapa "am atau hari, yakni (Stamm, 200- =
a/ Demam J.6,-\0 b/ 2enggigil )/ 2ual dan muntah, malaise $/ Diare
e. 7akikardia
80 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
+etidak nyamanan atau nyeri bisa pada punggung atau daerah suprapubik, dinyatakan sebagai rasa tidak nyaman, berat, sakit, atau tertekan h. 4ematuria 1e"ala sistitis mungkin atau mungkin tidak hadir. #ada beberapa pasien, tanda dan ge"ala sepsis gram negatif sepsis sangat tampak. 4ematuria bisa muncul selama fase akut dari penyakit, "ika itu terus berlan"ut setelah manifestasi infeksi akut telah hilang, harus dipertimbangkan penyakit lain seperti batu, tumor, atau 7'. +ecuali pada indi$idu dengan nekrosis papiler, pembentukan abses, atau obstruksi kemih, manifestasi pielonefritis akut biasanya merespon terapi dalam ,aktu 46 sampai 52 "am. #ada pielonefritis yang cukup parah, demam turun lebih lambat dan mungkin tidak hilang selama beberapa hari, bahkan setelah pengobatan antibiotik yang tepat telah diberikan (Stamm, 200- . 2. #emeriksaan :isik #ada pemeriksaan fisik, didapatkan= a. Nyeri tekan suprapubis, ringan sampai sedang tanpa reboundH b. Suara usus aktif (normal c. Nyeri sudut kosto$ertebral, biasanya unilateral, tergantung pada gin"al yang terinfeksi d. #ada ,anita, seharusnya tidak didapatkan nyeri tekan pada ser$iks, uterus maupun adne?a (1raber, 2009 . .. #emeriksaan 8aboratorium
a/ 8eukositosis bergeser ke kiri b/ !rinalisis menun"ukan piuria, silinder leukosit, hematuria, dan proteinuria ringan.
8eukosuria atau piuria merupakan salah satu petun"uk penting terhadap dugaan adalah ;S+. Dinyatakan positif bila terdapat J - leukosit)lapang pandang besar (8#' sedimen air kemih.
81 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
positif bila di"umpai & bakteri )lapangan pandang minyak emersi. d. '!N dan kreatinin biasanya tetap normal pada pielonefritis tanpa komplikasi e. 7idak memerlukan pemeriksaan radiologi pada pielonefritis tanpa komplikasi f. ;C# untuk serangan akut berulang untuk melihat adanya batu atau uropati obstruktif
g/ 07 scan untuk membedakan pielonefritis akut dengan abses gin"al atau perinefritik yang
82 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
(Alantas, 2002
83 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
Selain itu patogenesis pielonefritis dapat "uga ter"agi melalui infeksi darah, "alur limfatik (cth= infeksi kolon dan langsung dari infeksi "aringan yang berdekatan= seperti abses perut atau panggul. /. Penata(a)sanaan. &. #enatalaksanaan 2edikamentosa (:ulop, 20&. = a. #ada infeksi yang disebabkan patogen (. 0oli= & :irst*line= fluoroPuinolones= a ciproflo?acin (0ipro -00 mg per oral selama 5 hari b le$oflo?acin (8e$aPuin 5-0 mg per oral selama - hari $ontraindikasi= ,anita hamil dan anak*anak 2 Second*line= 7rimethroprim*sulfametho?a>ole (72#*S2% =
84 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^
86 | N e p h r o U r i n a r y ^ ^