You are on page 1of 4

HAMA ULAT GRAYAK (Spodoptera sp.) Diposkan Oleh Novik Kurnianti Pada Saturday, November http://www.tanijogonegoro.com/2 !"/!!/#$at%gra&a'%(po)optera.

htm$ 09, 2013

Hama U$at Gra&a' (Spodoptera sp.) Ulat grayak dikenal juga dengan sebutan ulat tentara, karena menyerang tanaman secara bergerombol bagaikan tentara hingga daun tanaman habis dan meranggas. Tingkat kerusakan akibat serangan ulat ini cukup tinggi, bahkan Spodoptera sp. mampu menghabisi tanaman hanya dalam waktu satu malam. Seperti halnya ulat-ulat lain, ulat grayak tergolong jenis hama malam, dimana menyerang tanaman terutama pada malam hari. Organisme pengganggu ini terdiri dari beberapa spesies, antara alain Spodoptera litura, Spodoptera exigua, Spodoptera mauritia, dan Spodoptera exempta. Tanaman terserang ditandai dengan adanya daun yang meranggas, hanya tersisa tulang daunnya saja. Ulat ini menyerang dengan cara bergerombol dalam jumlah sangat banyak, sehingga potensi kerugian petani bisa sangat tinggi. Ulat grayak terutama menyerang tanaman pada malam hari. Hama ini tergolong poli ag, hampir setiap jenis tanaman diserang habis-habisan. Serangan parah terjadi pada musim kemarau, pada saat kelembaban udara rata-rata !"# dan suhu udara$%-&'#. (ada saat cuaca demikian, ngengat akan terangsang untuk berbiak serta prosentase penetasan telur sangat tinggi, sehingga populasinya menjadi sangat tinggi dan tingkat serangannya jauh melampaui ambang ekonomi. K$a(i*i'a(i U$at Gra&a' (Spodoptera sp.) )erajaan * +nimalia (hylum * +rthropoda )elas * ,nsekta -angsa * .epidoptera Suku * /octuidae 0arga * Spodoptera 1enis * Spodoptera litura, Spodoptera exigua, Spodoptera mauritia, dan Spodoptera exempta. +i'$#( Hi)#p U$at Gra&a' Siklus hidup Spodoptera sp. berlangsung dalam empat stadium, yaitu stadium telur, lar2a, pupa, dan imago atau ngengat. /gengat betina meletakkan telurnya di permukaan daun tanaman dengan jumlah telur antara &"""-'""" butir. Setelah '-3 hari, telur akan menetas menjadi lar2a dan hidup secara berkelompok dalam jumlah sagat banyak. 4ase ini terdiri atas lima instar, dan pada instar terakhir, ulat sangat rakus dan bisa menghabisi daun tanaman dalam waktu satu malam. (ada siang hari, lar2a akan bersembunyi di dalam tanah, dan malam harinya sangat akti untuk memakan daun-daun tanaman. 4ase lar2a berlangsung kurang lebih selama &" hari,

kemudian akan berubah menjadi pupa. Stadium pupa akan berlangsung selama kurang lebih % hari, kemudian akan keluar ngengat dewasa. (ada umur &-5 hari, ngengat dewasa sudah kembali bertelur untuk menurunkan generasi baru. Geja$a +erangan U$at Gra&a' 6ejala serangan ditandai dengan daun tanaman meranggas, biasanya hanya tersisa tulang daunnya saja. (ada serangan parah, tanaman akan gundul kehabisan daun. 1ika populasinya sangat tinggi, lar2a pada stadium akhir dapat menghabisi seluruh daun tanaman hanya dalam waktu semalam. ,engen)a$ian U$at Gra&a' (Spodoptera sp.) ,engen)a$ian +ecara Te'ni( (engendalian dilakukan dengan melakukan teknis budidaya yang benar. -eberapa upaya teknis untuk mengurangi serangan ulat grayak adalah menjaga sanitasi kebun, pengolahan tanah 7pencangkulan dan penggaruan8, penggiliran tanaman. ,engen)a$ian Me'ani( .akan penangkapan secara manual, terutama terhadap lar2a. (engendalian ini e ekti dilakukan pada malam hari. 1ika ditemukan sekumpulan telur yang berada di permukaan daun dan diselimuti seperti benang kelamat, segera musnahkan. ,engen)a$ian +ecara -io$ogi (engendalian ini pada initinya menitikberatkan pada peman aatan musuh alaminya. Terdapat beberapa musuh alami ulat grayak baik dari jenis predator, parasitoid, maupun patogen. -eberapa jenis predator yang bisa diman aatkan untuk menekan populasi ulat grayak antara lain Lycosa pseudoannnulata 7+raceae8, Paederus fuscipes 79oleoptera8, Euburellia stali 7:ermaptera8, dan Eocantheocona furcellata 7Hemiptera8. Sementara itu, jenis parasitoid yang dapat diman aatkan untuk mengendalikan ulat grayak adalah Apanteles sp. 7Hymenoptera8, dan Telenomus sp. 7Hymenoptera8. Sedangkan patogen yang dapat diman aatkan untuk mengendalikan ulat grayak adalah Sl/(; dan Beauveria bassiana. ,engen)a$ian Kimiawi Upaya pengendalian kimiawi hanya dilakukan apabila serangan tidak terkendali setelah dilakukan upaya-upaya pengendalian di atas. Ulat grayak tergolong jenis ulat yang mudah resisten atau kebal terhadap suatu jenis bahan akti pestisida. Oleh karena itu, penggiliran bahan akti pestisida setiap kali penyemprotan merupakan kunci keberhasilan pengendalian Spodoptera

sp. (enggantian bahan akti dapat memutus resistensi ulat grayak terhadap pestisida. (engendalian kimiawi dapat dilakukan dengan menggunakan insektisida berbahan akti sipermetrin, deltametrin, pro eno os, klorpiri os, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo dengan dosis sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan dan dilakukan secara berseling setiap kali penyemprotan.

http://www.psychologymania.com/2013/08/kromatografi-cair-vakum.html

Kromatorgafi cair vakum pertama kali ipu!likasikan oleh "oll kk. #a a tahun 1$%% engan menggunakan corong &uchner kaca masir atau kolom pen ek untuk mengisolasi iterpena sem!renoi a ari terum!u karang 'ustralia. Kolom kromatografi ikemas kering alam kea aan vakum agar iperoleh kerapatan kemasan maksimum. (akum ihentikan) pelarut yang kepolarannya ren ah ituangkan ke permukaan pen*erap lalu ivakumkan lagi. Kolom ihisap sampai kering an sekarang siap ipakai. (acuum +i,ui "hromatography -(+". atau kromatografi vakum cair merupakan

pengem!angan ari kromatografi kolom konvensional. #a a (+") elusi iaktivasi engan menggunakan vakum. /lusi ilakukan engan menggunakan fase gerak engan gra ien polaritas ari polaritas paling ren ah sampai polaritas yang paling tinggi. #emisahan senyawa pa a (+" i asarkan pa a kelarutan senyawa yang ipisahkan alam fase gerak yang igunakan. 0ase gerak engan gra ien polaritas iharapkan apat memisahkan senyawa-senyawa yang memiliki polaritas !er!e a -#a mawinata 1$$1.. 2ampel ilarutkan alam pelarut yang cocok) imasukkan langsung pa a !agian atas kolom pa a lapisan pen*erap an ihisap perlahan-lahan ke alam kemasan engan

atau

memvakumkannya. Kolom ielusi engan campuran pelarut yang cocok) mulai ari pelarut yang kepolarannya ren ah lalu kepolarannya itingkatkan perlahan-lahan) kolom ihisap sampai kering pa a setiap pengumpulan fraksi. 3leh karena itu kromatografi cair vakum menggunakan tekanan ren ah untuk meningkatkan la*u aliran fase gerak -4ostettmann) et al) 1$$1..

You might also like