You are on page 1of 11

ZIRAAAH, Volume 33 Nomor 1, Februari 2012 Halaman 28-38

28 ISSN 1412-1468

ANALISIS KESEIMBANGAN PASAR KOMODITAS BERAS LOKAL SIAM UNUS MUTIARA DI KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA (PENDEKATAN PERSAMAAN SIMULTAN). Miranda Romaully, Hamidah, Muhammad Haris
Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Amuntai Jl. Bihman Villa No 7B Amuntai 71749 email : miranda_romaully@yahoo.co.id

ABSTRACT This study aims to analyze the balance market of the local rice Siam Unus Mutiara in Hulu Sungai Utara regency and assess the value of price elasticity of the quantity equilibrium. This research conducted in Hulu Sungai Utara regency, using primary data from 40 buyers respondents and 40 sellers respondents. This study used linear simultaneous equations model with a method that allegedly 2SLS (two stage least square method) using the program SAS / ETS version 6.12. RootMSE values for demand and supply equations simultaneously only one digit ie, 5.07274 and 5.63411 was a good value because the value of RMSE near zero or smaller indicates better prediction model. In other words this model could be expected to represent the phenomenon of demand and supply balance of rice Siam Unus Mutiara in Hulu Sungai Utara regency. The mechanism of the market balance will return to the equilibrium (Q) even so there was a change in the factors in the model above. The market balance of Siam Unus Mutiara was a very real influence by factors prices itself, number of family members, the number of lagged supply and significantly influenced by income. Marketing costs Factor and the amount of seller does not significantly affect the market balance. While the estimated price in the future only significant effect on the level of 0.37. Keywords: Siam Unus Mutiara Rice , Market equilibrium , Simultaneous, Elasticity. 2SLS

PENDAHULUAN Salah satu komoditas pangan yang banyak ditelaah adalah beras. Komoditas beras merupakan komoditas pangan utama yang menarik untuk diteliti dari berbagai aspek mengingat kedudukannya yang penting dalam masyarakat Indonesia sebagai makanan pokok. Namun sejauh ini belum pernah dilakukan penelitian secara simultan untuk komoditas beras dengan menggunakan fungsi permintaan dan penawaran secara bersamaan di wilayah Kalimantan Selatan khususnya di Kabupaten Hulu Sungai Utara. Harga keseimbangan terbentuk karena kekuatan tawar menawar di pasar, atau dengan

kata lain pertemuan fungsi permintaan dan penawaran. Jika mengikuti mekanisme pasar yang diasumsikan pada kondisi pasar persaingan sempurna, maka harga beras ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan. Sehingga penelitian tentang pembentukan harga pasar seyogyanya menggunakan pendekatan persamaan simultan. Salah satu jenis padi lokal yang ditanam di lahan rawa pasang surut, adalah varitas siam, salah satunya adalah Siam Unus Mutiara. Padi lokal ini umumnya ditanam mendekati musim hujan karena dapat mengikui ketinggian permukaan air. Sedangkan padi bibit unggul misal jenis ciherang dapat ditanam pada musim kering di lahan rawa seperti yag bayak

ZIRAAAH, Volume 33 Nomor 1, Februari 2012 Halaman 28-38

29 ISSN 1412-1468

dibudidayakan di Kabupaten Hulu Sungai Utara. Penduduk asli Kalimantan Selatan sangat fanatik mengkonsumsi beras lokal seperti Siam Unus Mutiara karena selera masyarakat pada jenis beras yang tidak pulen. Daerah penghasil beras lokal Siam Unus Mutiara terbesar di Kalimantan Selatan adalah Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala dan Kabupaten Tanah Laut. Jenis padi ini adalah tanaman tahunan dengan masa tanam sekitar 6 8 bulan, yang sangat tergantung pada iklim terutama lama penyinaran matahari. Keadaan ini menyebabkan fluktuasi jumlah penawaran dan harga beras lokal Siam Unus Mutiara di pasaran. Penduduk Kabupaten Hulu Sungai Utara merupakan konsumen yang menyukai beras Siam Unus Mutiara. Namun ternyata kebutuhan beras jenis ini dipenuhi dari mendatangkan beras ini dari daerah lain khususnya dari Kabupaten Banjar. Dengan kondisi ini ingin diketahui keseimbangan pasar dari beras Siam Unus Mutiara di Kabupaten Hulu Sungai Utara dan nilai elastisitas harga terhadap jumlah keseimbangannya. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran fakor-faktor apa saja yang mempengaruhi keragaan penawaran dan permintaan beras Siam Unus Mutiara pada kondisi ekulibrium untuk mengetahui harga keseimbangan pasar. Pengetahuan tentang mekanisme terbentuknya keseimbangan pasar beras dan faktor yang mempengaruhi harga keseimbangan dapat menjadi dasar kebijakan daerah dalam mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga kestabilan harga beras yang akan berdampak pada kestabilan sosial ekonomi di daerahnya.

METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan di Kabupaten Hulu Sungai Utara, untuk mendapatkan fungsi penawaran dan fungsi permintaan dilakukan di 2 pasar di Kabupaten Hulu Sungai Utara. Penelitian dilakukan selama 4 bulan akni dari bulan Juli hingga Agusttus 2011. Data yang dikumpulkan merupakan data primer dan sekunder. Sumber data primer dari wawancara dengan responden pedagang dan pembeli beras Siam Unus Mutiara. Data pedagang diperoleh dari 2 pasar terbesar di Kabupaten Hulu Sungai Utara yang ditentukan secara sengaja (purposive sampling). Selanjutnya karena jumlah populasi pedagang hanya 40 maka digunakan metode sensus untuk pengumpulan data untuk fungsi penawaran beras Siam Unus Mutiara. Responden pembeli dipilih secara accidental samplings dari setiap pembeli yang ditemui peneliti membeli beras lokal Siam Unus Mutiara di setiap pedagang responden sehingga jumlah responden pembeli sama dengan responden pedagang. Metode Analisis Data Pendugaan parameter persamaan struktural dalam model persamaan simultan keseimbangan pasar beras Siam Unus Mutiara di Kabupaten Hulu Sungai Utara menggunakan program komputer SAS versi 6.12 (Statistical Analysis System). Spesifikasi Model Simultan Permintaan dan Penawaran Beras Lokal Siam Unus Mutiara Bentuk hubungan fungsional yang dipilih mirip fungsi produksi Coob-Douglas yang ditranformasikan ke dalam bentuk persamaan regresi linear berganda (multiple linear regression). Persamaan matematika model simultan fungsi permintaan dan penawaran beras lokal Siam Unus Mutiara di Kabupaten Hulu Sungai Utara dirumuskan sebagai berikut:

ZIRAAAH, Volume 33 Nomor 1, Februari 2012 Halaman 28-38

30 ISSN 1412-1468

Dbs = Sbs aPbsb1Pblb2 Ib3 Nb4 Sb5 ExPbsb6 = bPbsb1 St-1b2Pib34NPb4Pblb5 ExPbsb6 Ln a + b1 Ln Pbs + b2 Ln Pbl + b3Ln I + b4 Ln N + b5 ln S +b6 Ln ExPbs + e = Ln b + b1 Ln Pbs+ b2 Ln St-1 + b3 Ln Pbl + b4 Ln NP + b5 Ln Pbl + b6 Ln ExPbs + e Dimana: Dbs : Permintaan beras lokal Siam Unus Mutiara (ton) Pbs : Harga beras lokal Siam Unus Mutiara (Rp/kg) Pbl : Harga beras lain (Rp/kg) I : Pendapatan konsumen (Rp/org) N : Jumlah anggota keluarga (jiwa) S : Selera konsumen ExPbs : Harapan harga beras Siam Unus Mutiara di masa datang e : Gangguan stokastik atau kesalahan (disturbance error) Sbs Pbs St-1 Pi NP Pbl ExPbs e : : : : : : Penawaran beras lokal Siam Unus Mutiara (kg) Harga beras lokal Siam Unus Mutiara (Rp/kg) Penawaran beras Siam Unus Mutiara periode sebelumnya (kg) Biaya impor beras Siam Unus Mutiara dari Banjar (Rp/kg) Jumlah pedagang padi Siam Unus Mutiara di pasar (org) Harga beras lain (Rp/kg) : Ekspektasi harga di masa datang (Rp/kg) : Gangguan stokastik atau kesalahan (disturbance error) Uji Statistik Selain uji statistik secara simultan, secara parsial dengan SAS juga diperoleh hasil uji statistik secara parsial. Berikut uji statistik yang umum digunakan dalam penelitian ekonometrika. Uji Fisher (F) a. Hipotesis: Ho: b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = b6 = b7 = b8 = 0 Ha: b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = b6 = b7 = b8 0 b. Kaidah keputusan Jika F hit > Ftabel pada analisis regresi berganda permintaan beras Siam Unus Mutiara maka tolak Ho, berarti Ha diterima artinya harga komoditas beras lokal Siam Unus Mutiara, harga beras lain, pendapatan

Validasi Model Kriteria statistik untuk validasi nilai pendugaan model ekonometrika yang digunakan adalah: Root Means Square Error (RMSE), Root Means Percent Square Error (RMSPE). Makin kecil nilai RMSPE maka pendugaan model semakin baik.(Sitepu dan Sinaga,2006). Kriteria-kriteria tersebut dirumuskan sebagai berikut: RMSE = RMSPE = Dimana: Yts = nilai hasil simulasi dasar dari variabel observasi s Yt = nilai aktual variabel observasi n = jumlah periode observasi

ZIRAAAH, Volume 33 Nomor 1, Februari 2012 Halaman 28-38

31 ISSN 1412-1468

konsumen, selera konsumen, jumlah anggota keluarga, dan perkiraan harga masa datang berpengaruh nyata terhadap permintaan beras lokal Siam Unus Mutiara. Jika F hit > Ftabel pada analisis regresi berganda penawaran beras Siam Unus Mutiara maka tolak Ho, berarti Ha diterima artinya harga komoditas beras lokal Siam Unus Mutiara tahun sebelumnya, jumlah penawaran beras perode sebelumnya sebelumnya, biaya impor beras Siam Unus Mutiara dari Banjar, jumlah pedagang padi Siam Unus Mutiara di pasar, harga beras lain dan ekspektasi harga di masa datang berpengaruh nyata terhadap penawaran beras Siam Unus Mutiara di Kabupaten Banjar. Uji t Selain uji F juga dilakukan uji t untuk melihat pengaruh masing-masng variabel independent secara individual terhadap permintaan beras Siam Unus Mutiara. a. Hipotesis: Ho : bi = 0 Ha : bi 0 b. Kaidah Keputusan Jika t hitung< t tabel maka diputriabuskan untuk menerima Ho berarti variable independen tidk berpengaruh nyata terhadap variable dependen. Koefisien Determinasi Untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model menerangkan variasi permintaan beras Siam Unus Mutiara dan juga penawaran beras Siam Unus Mutiara dengan menggunakan R2: R2 = 1 SSE TSS Dimana: SSE : Jumlah kuadrat error

TSS : Total jumlah kuadrat Menjawab tujuan penelitian teraksir yakni mengetahui elastisitas harga permintaaan beras Siam Unus Mutiara menggunakan rumus berikut: Esd = Q/Q P/P Esd = Q * P P Q Esd = a1 * P Q Sedangkan elastisitas penawaran beras Siam Unus Mutiara menggunakan rumus berikut: Ess = b1 * P Q HASIL DAN PEMBAHASAN Keseimbangan Pasar Beras siam Unus Mutiara Respesifikasi Model Simultan Permintaan dan Penawaran Beras Siam Unus Mutiara. Menurrut Sitepu dan Sinaga (2006), bentuk asli hubungan fungsional untuk persamaan simultan adalah linear karena jika nonlinear maka tidak bisa dibuat reduce formnya. Sehingga fungsi yang semula pada proposal berupa fungsi produksi Coob-Douglas yang ditranformasikan ke dalam bentuk persamaan regresi linear berganda (multiple linear regression) diubah atau respesfikasi menjadi persamaan linear model simultan fungsi keseimbangan permintaan dan penawaran beras lokal Siam Unus Mutiara di Kabupaten Hulu Sungai Utara yang dirumuskan sebagai berikut:

ZIRAAAH, Volume 33 Nomor 1, Februari 2012 Halaman 28-38

32 ISSN 1412-1468

Dbs = Sbs a0 + a1 Pbs + a2Pbl + a3I + a4N + a5T + a6ExPbs + ed = b0 + b1Pbs+ b2St-1 + b3Pbl + b4NP + b5BP + b6ExPbs + es Dimana: Dbs : Permintaan beras lokal Siam Unus Mutiara (kg/bulan) Pbs : Harga beras lokal Siam Unus Mutiara (Rp/kg) Pbl : Harga beras lain (Rp/kg) I : Pendapatan konsumen (Rp/org) N : Jumlah anggota keluarga (jiwa) T : Selera konsumen ExPbs : Harapan harga beras Siam Unus Mutiara di masa datang e : Gangguan stokastik atau kesalahan (disturbance error) Penawaran beras lokal Siam Unus Mutiara (kg/bulan) Harga beras lokal Siam Unus Mutiara (Rp/kg) Penawaran beras Siam Unus Mutiara periode sebelumnya (kg) Biaya pemasaran beras Siam Unus Mutiara dari Banjar (Rp/kg) Jumlah pedagang padi Siam Unus Mutiara di pasar (org) Harga beras lain (Rp/kg) : Ekspektasi harga di masa datang (Rp/kg) : Gangguan stokastik atau kesalahan (disturbance error) pada fungsi penawaran ed : Gangguan stokastik atau kesalahan (disturbance error) pada fungsi permintaan Selanjutnya untuk penyesuaian dengan program SAS/ETS versi 6.12 maka simbol-simbol dalam persamaan diatas diubah agar bisa diproses dengan software tersebut menjadi: D=S=Q Fungsi Permintaan: Q = a0 + a1HBS + a2HBL + a3I + a4N + a5T + a6EXP + ed Fungsi Penawaran: Q = b0 + b1HBS + a2HBL + b3LS + b4BP + b5NP +b6EXP + es Hasil pengolahan data dengan menggunakan semua variabel tersebut memberikan hasil yang kurang memuaskan sehingga dilakukan estimasi model kembali dengan mengeluarkan variabel bebas. Berikut variabel bebas yang dikeluarkan dengan pertimbangan sebagai berikut: a. variabel selera konsumen (T) dikeluarkan dari persamaan karena semua konsumen menjawab menyukai beras Siam Unus Mutiara sehingga variabel dummy untuk selera seragam 1 (satu). b. variabel perkiraan harga akan datang oleh konsumen juga dikeluarkan karena jawabannya turun semua atau variabel dummynya seragam semua 0 (nol). c. variabel harga beras lain hanya dimasukkan pada persamaan penawaran karena konsumen atau pembeli ada yang tidak mau menggantikan beras dengan jenis beras lain meskipun harga beras Siam Unus naik.Sehingga formulasi fungsi permintaan dan penawaran menjadi: D=S=Q Fungsi Permintaan: Q = a0 + a1HBS + a2I + a3N + ed Fungsi Penawaran: Q = b0 + b1HBS + b2HBL + b3LS + b4BP + b5NP +b6EXP + es Sbs Pbs St-1 BP NP Pbl ExPbs es : : : : : :

ZIRAAAH, Volume 33 Nomor 1, Februari 2012 Halaman 28-38

33 ISSN 1412-1468

Hasil Analisis Data Bentuk umum untuk mengestimasi model persamaan pasar yang seimbang (market clears) dimana jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu adalah dengan mencari solusi untuk error term (Sitepu dan Sinaga, 2006). Sehingga bentuk umum persamaan model penawaran dan permintaan menjadi: Demand: ed = -a0 - a1HBS - a2I - a3N + Q Supply: es = -b0 - b1HBS - b2HBL - b3LS b4BP - b5NP - b6EXP + Q Data dari para responden selanjutnya diolah menggunakan piranti lunak SAS/ETS versi 6.12 dengan metode 2SLS. Berdasarkan hasil pengolahan data nilai RootMSE untuk persamaan permintaan dan penawaran secara simultan hanya satu digit yakni 5,07274 dan 5,63411 merupakan nilai yang bagus karena nilai RMSE mendekati nol atau semakin kecil menunjukkan pendugaan model semakin baik (Lampiran 1). Dengan kata lain model yang diduga dapat mewakili fenomena keseimbangan permintaan dan penawaran beras Siam Unus Mutiara di Kabupaten Hulu Sungai Utara. Hasil pengolahan data untuk estimasi parameter dalam model pada Lampiran 2 digunakan untuk mengetahui fungsi dugaan persamaan permintaan dan penawaran. Angkaangka yang diperoleh akan menunjukkan arah dan besaran pengaruh masing-masing variabel penjelas terhadap perubahan jumlah keseimbangan pasar untuk komoditi beras Siam Unus Mutiara di kabupaten Hulu Sungai Utara. Formulasi fungsi dugaan model keseimbangan permintaan dan penawarannya adalah sebagai berikut: D=S=Q 28,649 0,003HBS + 0,00000199I + 5,860N = 13,981 0,002HBS + 0,0006HBL + 0,741LS + 0,741BP + 0,059NP + 2,070EXP Mekanisme keseimbangan pasar akan kembali ke jumlah keseimbangan (Q) meskipun ada perubahan pada faktor-faktor dalam model

diatas. Misalkan jika harga beras Siam Unus Mutiara berubah, sedangkan faktor lain dianggap tetap, maka jumlah yang diminta akan sama dengan jumlah yang ditawarkan. Berikut diuraikan hasil interprestasi data dari tabel Lampiran 2. Estimasi Parameter (a1) dan (b1) untuk Variabel Harga Beras Siam Unus Mutiara (HBS). Berdasarkan nilai T-hitung yang diperoleh untuk estimasi parameter (a1), tampak bahwa variabel HBS signifikan pada level = 0,0049 atau tingkat kepercayaan 99,51% berpengaruh sangat nyata pada fungsi permintaan dengan arah besaran sesuai dengan teori permintaan namun besaran pengaruhnya hanya 0.003. Meningkatnya harga beras Siam Unus Mutiara sebesar 1 rupiah akan menurunkan jumlah permintaannya atau jumlah keseimbangan pasar sebesar 0,003 kg , vice versa. Namun pada parameter (b1) hanya signifikan pada level = 0,2601 atau tingkat kepercayaan 73,99% maka HBS berpengaruh pada penawaran beras Siam Unus Mutiara. Arah besaran yang negatif tidak sesuai dengan teori. Peningkatan harga beras Siam Unus (HBS) tidak serta merta meningkatkan penawarannya bahkan menurun karena pedagang mendapatkan beras dari luar daerah, diduga kenaikan harga beras (biasanya karena gagal panen atau kemarau panjang) akan mengakibatkan sulit mendapatkan beras dari daerah asal (jumlah sedikit juga) yang tentunya akan lebih menguntungkan bagi produsen asal untuk menjualnya sendiri atau memenuh kebutuhan daerahnya. Respon yang sesuai dengan teori jika produsen beras Siam Unus Mutiara juga berasal dari daerah setempat. Estimasi Parameter (a2) untuk Variabel Pendapatan (I). Nilai T-hitung untuk estimasi parameter (a2) menunjukkan bahwa pendapatan

ZIRAAAH, Volume 33 Nomor 1, Februari 2012 Halaman 28-38

34 ISSN 1412-1468

berpengaruh nyata pada permintaan beras Siam Unus Mutiara di Kabupaten Hulu Sungai Utara pada level signifikan 0,1335 atau tingkat kepercayaan 86,65%. Arah besaran yang positif menunjukkan bahwa peningkatan pendapatan pembeli sebesar Rp 100.000/bulan akan meningkatkan permintaan atau jumlah keseimbangan pasar sebesar 0,199 kg/bulan, vice versa. Besaran koefisien yang kecil ini menunjukkan bahwa bagian pengeluaran pendapatan untuk kebutuhan pangan pokok menempati bagian atau persentase yang sangat sedikit. Masyarakat cenderung menggunakan kenaikan pendapatannya untuk meningkatkan pembelian barang kebutuhan non pangan pokok. Estimasi Parameter (a3) untuk Variabel Jumlah Anggota Keluarga (N). Variabel jumlah anggota keluarga (N) berpengaruh sangat nyata pada level = 0,0001 atau tingkat kepercayaan 99,99% terhadap jumlah permintaan maupun pada model keseimbangan. Bertambahnya satu orang anggota keluarga akan meningkatkan jumlah permintaan atau jumlah keseimbangan pasar komoditi beras Siam Unus Mutiara sebanyak 5,86 kg/bulan, vice versa. Estimasi Parameter (b2) untuk Variabel Harga Beras Lain (HBL). Harga beras lain (HBL) hanya mempengaruhi penawaran beras Siam Unus Mutiara pada tingkat kepercayaan 53,19% atau level = 0,4681. Jika level maksimun 0,25 maka harga barang lain tidak berpengaruh terhadap keragaan penawaran maupun pada jumlah keseimbangan pasar untuk komoditi beras Siam Unus Mutiara. Estimasi Parameter (b3) untuk Variabel Lag Penawaran (LS). Jumlah penawaran periode sebelumnya atau lag penawaran (LS) berpengaruh sangat nyata pada tingkat kepercayaan 99,99%.

Berarti jika jumlah penawaran sebelumnya meningkat sebesar 10 kg/bulan maka jumlah penawaran atau jumlah keseimbangan pasar akan naik 7,41 kg/bulan, vice versa. Estimasi Parameter (b4) untuk Variabel Biaya Pemasaran (BP). Biaya pemasaran untuk pengadaan beras Siam Unus Mutiara di daerah penelitian tidak berpengaruh nyata bagi penawaran pedagang atau jumlah keseimbangan pasarnya karena nilai T hitungnya memiliki nilai peluang 0,6861 atau tingkat kepercayaannya jauh dibawah 75% atau hanya 31,39%. Hal ini karena pedagang akan tetap mengeluarkan biaya pemasaran meskipun jumlahnya naik atau pun turun, dan adanya beberapa pedagang yang juga mengambil beras dari pedagang lain jadi tidak membeli langsung dari daerah asal. Sehingga keragaan biaya pemasaran tidak mempengaruhi jumlah keseimbangan pasar terutama dari sisi penawaran. Estimasi Parameter (b5) untuk Variabel Jumlah Pedagang (NP). Nilai peluang untuk T-hitung estimasi parameter ini adalah 0,6224, berarti keragaan jumlah pedagang hanya menjelaskan 37,76% keragaan jumlah penawaran atau jumlah keseimbangan pasar untuk komoditi beras Siam Unus Mutiara di Kabupaten Hulu Sungai Utara. Sehingga disimpulkan bahwa variabel ini tidak berpengaruh terhadap jumlah keseimbangan pasarnya. Estimasi Parameter (b6) untuk Variabel Ekspetasi Harga di Masa datang (EXP). Perkiraan harga di masa datang oleh pedagang (EXP) hanya menjelaskan keragaan jumlah keseimbangan pasar (Q) sebesar 62,55% atau pada level signifikan = 0,3745. Pada penelitian non laboratorium, tingkat kepercayaan yang dapat diterima adalah diatas 70% bahkan untuk beberapa peneliti menganggap pada tingkat kepercayaan 60%

ZIRAAAH, Volume 33 Nomor 1, Februari 2012 Halaman 28-38

35 ISSN 1412-1468

adalah cukup bagus dan wajar terutama pada penelitian sosial ekonomi. Hal ini bisa terjadi mengingat kemampuan pedagang memperkirakan harga hanya berdasarkan intuisi bukan dengan metode perkiraan yang dilakukan pada perusahaan yang memiliki lembaga riset sendiri. Sehingga hasil perkiraan para pedagang beras tidak memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap jumlah penawarannya. Nilai Koefisien Determinasi (R2) dan Nilai F-hitung secara parsial Pada estimasi persamaan simultan maka validasi model menggunakan antara lain nilai Root Mean Square Error (RMSE). Untuk mengetahui nilai koefisien determinasi (R2) dan F-hitung untuk masing-masing fungsi permintaan maupun penawaran dapat dilakukan menggunakan prosedur SYSLIN pada SAS/ETS versi 6.12. dengan metode LIML. Berikut diuraikan hasil pengolahan data berdasarkam tabel lampiran 3. Fungsi Permintaan Beras Siam Unus Mutiara. Nilai koefisien determinasi (R2) untuk persamaan permintaan adalah 0,7671. Berarti keragaan jumlah permintaan beras Siam Unus Mutiara di daerah penelitian dijelaskan oleh keragaan variabel harga berasnya (HBS), jumlah pendapatan (I) dan jumlah anggota keluarga (N) sebesar 76,71%, sedangkan sisannya sebesar 23,29% merupakan bagian error termnya atau diterangkan oleh faktorfaktor lain yang tidak ada dalam sistem maupun faktor stochastik lainnya. Nilai F sebesar 39, 529 signifikan pada tingkat kepercayaan 99,99%. Hal ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama semua variabel yang ada dalam persamaan fungsi permintaan mempengaruhi keragaan jumlah permintaan beras Siam Unus Mutiara di kabupaten Hulu Sungai Utara.

Fungsi Penawaran Beras Siam Unus Mutiara. Pada fungsi penawaran nilai koefisien determinasi (R2) adalah 0,7367. Berarti keragaan jumlah penawaran beras Siam Unus Mutiara di daerah penelitian dijelaskan oleh semua variabel dalam persamaan yakni keragaan variabel harga berasnya (HBS), harga beras lain (HBL), lag penawaran (LS), biaya pemasaran (BP), jumlah pedagang (NP) dan perkiraan harga di masa datang (EXP) sebesar 73,67%, sedangkan sisannya sebesar 26,33% merupakan bagian error termnya atau diterangkan oleh faktor-faktor lain yang tidak ada dalam sistem maupun faktor stochastik lainnya termasuk kesalahan pengukuran. Elastisitas Permintaan dan Penawaran Pengukuran elastisitas disini adalah elastisitas harga terhadap permintaan dan penawaran atau terhadap jumlah keseimbangan pasar komoditi beras Siam Unus Mutiara di daerah penelitian dapat dilihat pada Lampiran 4. Elastisitas permintaaan bersifat elastis karena nilainya lebih dari 1 (satu). Berarti setiap peningkatan harga beras Siam Unus 10% dari harga rata-rata atau sebesar Rp. 1.058,akan menyebabkan penurunan permintaan beras Siam Unus Mutiara oleh seorang pembeli sebesar 14,12% atau sebesar 3,17 kg per bulannya. Pedagang akan merespon penurunan permintaan akibat peningkatan harga 10% dengan mengurangi penawaran sebesar 2,12 kg per bulan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Nilai RootMSE untuk persamaan permintaan dan penawaran secara simultan hanya satu digit yakni 5,07274 dan 5,63411 merupakan nilai yang bagus karena nilai RMSE mendekati nol atau semakin kecil menunjukkan pendugaan model semakin baik. Dengan kata lain model yang diduga dapat mewakili fenomena keseimbangan permintaan dan

ZIRAAAH, Volume 33 Nomor 1, Februari 2012 Halaman 28-38

36 ISSN 1412-1468

penawaran beras Siam Unus Mutiara di Kabupaten Hulu Sungai Utara. Mekanisme keseimbangan pasar akan kembali ke jumlah keseimbangan (Q) meskipun ada perubahan pada faktor-faktor dalam model diatas. Keseimbangan pasar beras Siam Unus Mutiara di pengaruhi secara sangat nyata oleh faktor harga beras Siam Unus Mutiara, jumlah anggota keluarga, serta jumlah penawaran periode sebelumnya serta dipengaruhi secara nyata oleh pendapatan. Faktor biaya pemasaran dan jumlah penjual tidak signifikan mempengaruhi keseimbangan pasar. Sedangkan perkiraan harga di masa datang hanya berpengaruh pada level signifikan 0,37. Hasil estimasi parameter (a1) menunjukkan variabel harga beras Siam Unus Mutiara (HBS) signifikan tingkat kepercayaan 99,51% berpengaruh sangat nyata pada fungsi permintaan dengan arah besaran sesuai dengan teori permintaan namun besaran pengaruhnya hanya 0.003. Namun pada parameter (b1) hanya signifikan pada level = 0,2601 atau tingkat kepercayaan 73,99% dengan besaran pengaruhnya 0,002. Estimasi parameter (a2) menunjukkan bahwa pendapatan berpengaruh nyata pada permintaan beras Siam Unus Mutiara di Kabupaten Hulu Sungai Utara pada tingkat kepercayaan 86,65%. Arah besaran yang positif menunjukkan bahwa peningkatan pendapatan pembeli sebesar Rp 100.000/bulan akan meningkatkan permintaan atau jumlah keseimbangan pasar sebesar 0,199 kg/bulan, vice versa. Variabel jumlah anggota keluarga (N) berpengaruh sangat nyata tingkat kepercayaan 99,99% terhadap jumlah permintaan maupun pada model keseimbangan. Bertambahnya satu orang anggota keluarga akan meningkatkan jumlah permintaan atau jumlah keseimbangan pasar komoditi beras Siam Unus Mutiara sebanyak 5,86 kg/bulan, vice versa. Jumlah penawaran periode sebelumnya atau lag penawaran (LS) berpengaruh sangat

nyata pada tingkat kepercayaan 99,99%. Berarti jika jumlah penawaran sebelumnya meningkat sebesar 10 kg/bulan maka jumlah penawaran atau jumlah keseimbangan pasar akan naik 7,41 kg/bulan, vice versa. Perkiraan harga di masa datang oleh pedagang (EXP) hanya menjelaskan keragaan jumlah keseimbangan pasar (Q) sebesar 62,55%. Hal ini bisa terjadi mengingat kemampuan pedagang memperkirakan harga hanya berdasarkan intuisi bukan dengan metode perkiraan tertentu. Elastisitas di sisi permintaaan bersifat elastis karena nilainya lebih dari 1 (satu). Berarti setiap peningkatan harga beras Siam Unus 10% dari harga rata-rata atau sebesar Rp. 1.058,akan menyebabkan penurunan permintaan beras Siam Unus Mutiara oleh seorang pembeli sebesar 14,12% atau sebesar 3,17 kg per bulannya. Pada periode pasar pedagang akan merespon penurunan permintaan akibat peningkatan harga 10% dengan mengurangi penawaran sebesar 2,12 kg per bulan sehingga jumlah permintaan dan penawaran kembali pada kesimbangan pasar. Saran Model simultan bermanfaat bagi para pengambil keputusan karena dapat memperkirakan apa yang akan terjadi dengan melakukan simulasi terkait kebijakan yang akan diambil. Besaran elastisitas yang diperoleh dapat menjadi pertimbangan bagi pemerintah daerah dalam mengambil keputusan terkait dengan harga beras khususnya jenis Siam Unus Mutiara. DAFTAR PUSTAKA Angel, Kasanovani. 2006. Analisis Faktor Produksi Usahatani Padi Lokal Kultivar Siam Unus di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Tesis. Pasca Sarjana Unlam. Banjarbaru.

ZIRAAAH, Volume 33 Nomor 1, Februari 2012 Halaman 28-38

37 ISSN 1412-1468

Asliani. 1999. Perhitungan Harga Pokok Komoditas Tanaman Padi Lokal di Kecamatan Aluh-aluh, Kabupaten Banjar. Skripsi. Fakultas Pertanian Unlam. Banjarbaru. Hasan, Iqbal. 2008. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Bumi Aksara. Jakarta. Hasanal, Lisda Noorizatil. 2005. Analisis Permintaan bawang Merah (Allium cepa L) di Kalimantan Selatan dan Proayeksi (Forecasting) Periode 2004 2013. Tesis. Pasca sarjana Unlam. Banjarbaru. Koutsoyiannis, A. 1977. Theory of Econometrics. Second Edition. The Macmillan Press Ltd. Great Britain. Wahyuni, Nunik. 2000. Pengaruh Kenaikan Harga Dasar gabah Terhadap Pendapatan Petani di Desa Jaruju KecamatanKartak Hanyar Kabupaten Banjar. Skripsi. Fakultas Pertanian Unlam. Banjarbaru. Mudrajad, Kuncoro. 2001. Metode Kuantitatif, Teori dan Aplikasi untuk

Bisnis dan Ekonomi. UPP AMP YKPN. Yogyakarta. Mulyono, Sri. 2005. Statistika untuk Ekonomi dan Bisnis. Lembaga Penerbit FEUI. Jakarta. Nuryanti, S. 2005. Analisa Keseimbangan Sistem Penawaran dan Permintaan Beras di Indonesia. Jurnal Agro Ekonomi.23 (1):71-81. Rahim, Abd. Dan Diah Retno Dwi Hastuti. 2007. Pengantar, Teori dan Kasus Ekonomika Pertanian. Penebar Swadaya. Jakarta. Rahmadi, Edy. 2007. Analisis Permintaan Daging di Kalimantan Selatan. Tesis. Pasca Sarjana Unlam. Banjarbaru. Sitepu, Karo-KaroR. Dan Bonar Sinaga. 2006. Aplikasi Model Ekonometrika: Estimasi, Simulasi dan Peramalan Menggunakan Program SAS. Program studi Ekonomi Pertanian. Sekolah pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.

LAMPIRAN Lampiran1. Ringkasan residual error model permintaan dan penawaran beras Siam Unus Mutiara di Kabupaten Hulu Sungai Utara Equation Model DEMAND SUPPLY SSE 926,37851 1048 MSE 25,73274 31,74325 Root MSE 5,07274 5,63411

ZIRAAAH, Volume 33 Nomor 1, Februari 2012 Halaman 28-38

38 ISSN 1412-1468

Lampiran 2. Estimasi parameter dalam persamaan model permintaan dan penawaran beras Siam Unus Mutiara di Kabupaten Hulu Sungai Utara Parameter a0 a1 a2 a3 b0 b1 b2 b3 b4 b5 b6 Nilai estimasi 28,649 -0,003 1,991E-6 5,860 13,981 -0,002 0,0006 0,741 0,741 0,059 2,070 T -hitung 2,76 -3,00 1,54 8,16 1,05 -1,15 0,73 8,61 0,41 0,50 0,90 Prob>|T| 0,0090 0,0049 0,1335 0,0001 0,3002 0,2601 0,4681 0,0001 0,6861 0,6224 0,3745

Lampiran 3. Nilai Koefisien Determinasi (R2) dan Nilai F-hitung Keterangan R2 F-hitung Demand Supply
0,7671 0,7367 39,529 15,386

Prob>F
0,0001 0,0001

Lampiran 4. Elastisitas permintaan dan penawaran beras Siam Unus Mutiara di Kabupaten Hulu Sungai Utara tahun 2011
Keterangan Nilai parameter HBS Rata-rata Q 22.475 22.475 Rata-rata HBS 10581.58 10581.58 Elastisitas

Permintaan Penawaran

0,003 0,002

1,412 0,942

You might also like