You are on page 1of 6

BELAJAR

1. Pengkondisian Klasikal Prinsip ini pertama kali diusulkan oleh Ivan Pavlov yang pada dasarnya mengatakan bahwa sebuah stimulus yang memunculkan sebuah respon dipasangkan dengan stimulus lain yang pada saatnya nanti menghasilkan respon yang sama. Dengan kata lain, kita dapat menyebut bahwa operasi dan respon kedua dikondisikan untuk terjadi. Mari kita ambil contoh dengan mengobservasi anjing. Ketika ditampilkan sepotong daging, anjing mulai mengeluarkan air liur. Sekarang kita coba bunyikan bel sesaat kita tampilkan daging. Pada awalnya, anjing mengeluarkan air liur hanya saat daging ditampilkan. amun setelah beberapa kali penampilan, anjing tersebut akan mengeluarkan air liur saat bel dibunyikan !sebelum daging ditampilkan". #gen penguat di sini adalah daging yang ber$ungsi sebagai penguat positi$ karena penampilan daging meningkatkan kesempatan respon yang diinginkan untuk muncul. %alu apa yang terjadi jika kita menghentikan penampilan daging dan hanya membunyikan bel& 'ntuk sesaat, anjing tetap akan mengeluarkan air liur terhadap bel, namun lama kelamaan akan terus berkurang hingga akhirnya berhenti mengeluarkan air liur. Proses tersebut dinamakan e(tinction !pemusnahan". )al tersebut menunjukkan perlunya melanjutkan penguatan, karena tanpa penguatan !paling tidak saat*saat tertentu", perilaku yang tidak otomatis !bukan re$leks" akan menghilang perlahan.

2. Pengkondisian Instrumental Pengkondisian ini pertama kali diselidiki secara sistematis oleh +. %. ,horndike. ,eori Skinner berusaha menegakkan tingkah laku lewat studi mengenai belajar secara operan. Suatu operan adalah memancarkan, artinya suatu organisme melakukan sesuatu tanpa perlu adanya stimulus yang mendorong. Suatu reaksi sebagai kontras dari responden, yaitu suatu tingkah laku yang dipelajari dengan teknik pengkondisian Pavlovian. -peran dapat dipelajari bebas dari kondisi*kondisi perangsang yang membangkitkan. -rganisme selalu dalam proses .operating/ dalam lingkungannya. #rtinya organisme tersebut selalu melakukan apa yang dilakukannya. Selama .operating/, organisme tersebut akan bertemu dengan stimulus*stimulus, yang disebut rein$orcing stimulus !stimulus penguat". Stimulus*stimulus tersebut mempunyai pengaruh dalam menguatkan .operant/ 0 tingkah laku yang muncul sebelum rein$orcer. 1adi yang dimaksud dengan operant conditioning adalah sebuah tingkah laku diikuti dengan sebuah konsekuensi, dan konsekuensi*konsekuensi tersebut dapat merubah kecenderungan organisme untuk mengulang tingkah laku tersebut di masa datang.

Sebagai contoh, coba bayangkan seekor tikus di dalam kandang, yang disebut Kotak Skinner. Kandang tersebut mempunyai suatu pedal pada salah satu temboknya yang bila ditekan maka dapat melepaskan makanan ke dalamnya. Kemudian tikus tersebut berjalan mengelilingi kandang dan tanpa sengaja menekan pedal, sehingga mengakibatkan munculnya makanan. Kejadian tersebut membuat tikus selalu berusaha menekan pedal dan mengumpulkan makanan yang muncul di sudut kandang. +ksperimen pada tikus membuktikan bahwa suatu tingkah laku yang diikuti oleh stimulus penguat akan meningkatkan kemungkinan munculnya kembali tingkah laku tersebut di masa depan

3. Konsep Penguatan 1ika dilakukan dengan seksama, rein$orcement !penguatan" dapat membuat kita membentuk perilaku dari organisme sehingga dapat memunculkan perilaku yang diinginkan !dengan proses belajar operant".)al tersebut dapat dilihat dari eksperimen Skinner yang terkenal yaitu melatih merpati untuk mematuk selain makanan !dalam hal ini adalah disk ringan". +ksperimen ini dumulai ketika seekor merpati lapar diletakkan dalam Kotak Skinner. Disk dan kotaknya diberi kawat yang memungkinkan respon direkam dan makanan dikirim ketika merpati mematuk disknya. #gar merpati mematuk disk untuk pertama kalinya, kita harus membentuk perilaku dengan catatan mematuk disk merah di dinding bukan merupakan perilaku normal atau repertoar dari merpati pada umumnya. Karena itu, kita mulai dengan me*rein$orce perilaku yang makin lama makin mendekati perilaku mematuk disk. Pertama*tama kita latih burung makan dari hopper, kemudian kita tampilkan makanan hanya ketika burung mendekati disk !dan hopper". Setelah itu kita rein$orce burung hanya ketika kepalanya berada pada posisi yang paling dekat dengan disk, lalu hanya ketika paruhnya dalam posisi terdekat dengan disk, dan seterusnya. #khirnya, ketika merpati mematuk disk untuk pertama kalinya, kita langsung berikan makanan. Dari sana, merpati akan terus menerus mematuk dan kita juga terus memberikan makanan. Dalam waktu singkat, perilaku mematuk akan terjadi dengan cepat. )al di atas menunjukkan penjadwalan continuous rein$orcement, yaitu penjadwalan dalam hal tiap kali respon yang benar diberi penguat. Dengan hal tersebut akan didapatkan perilaku yang diinginkan. 1ika kita berhentikan pemberian penguatan !makanan" kapan saja, maka perilaku mematuk akan menurun dan lama*kelamaan menghilang. amun kita juga dapat terus memberi makanan sebagai penguat dengan waktu yang tidak ditentukan !occasionally". Kita dapat memberi makanan dalam jadwal $i(ed interval, misalnya tiap 3 detik sekali. #tau kita juga dapat menggunakan variable interval, dengan memberi makanan dalam interval waktu yang acak dengan rata*rata yang tetap. 1adi kita dapat memberi penguatan pada merpati setelah 4 detik, kemudian
5

setelah 6 detik, kemudian setelah 7 detik, dan seterusnya, dengan interval rata*rata sekitar 3 detik. Dalam kondisi $i(ed maupun variable interval, merpati akan berespon mematuk secara berkelanjutan. Meskipun sebagian besar patukan tidak diberi penguat, namun secara rata*rata patukan tersebut akan terus bertahan. Dengan jadwal variable interval, respon rata*rata patukan stabil. Dengan jadwal $i(ed interval, patukan akan menurun perlahan mengikuti penguatan dan akan naik lagi mendekati penguatan yang akan dilakukan. Ketika kita akan menghilangkan respon yang dikondisikan oleh penguatan interval, respon tersebut akan menghilang lebih lambat daripada yang dikondisikan oleh penguatan continuous. Kita dapat mendapatkan respon yang lebih tahan dari pemusnahan !e(tinction" dengan menggunakan jadwal penguatan sebagai $ungsi dari perilaku organisme itu sendiri. 8ontohnya, dengan menggunakan $i(ed ratio, kita dapat menguatkan perilaku tiap 29 patukan, 59 patukan, atau berapapun angka dari merpati tersebut. Dengan jadwal variable ratio, jika kita beri penguat rata*rata tiap 3 patukan, maka kita beri penguat pada patukan ke*4, patukan ke*:, dst. ;esistensi terhadap pemusnahan paling besar di penjadwalan penguatan ratio terjadi pada variable ratio dan disusul $i(ed ratio. Penjadwalan interval adalah penjadwalan yang lebih buruk resistensinya terhadap pemusnahan, dengan catatan resistensi $i(ed interval lebih buruk daripada variable interval. ;esistensi yang paling buruk terjadi pada penjadwalan berkelanjutan !continous". Dalam kasus merpati di atas, Skinner menyebut makanan, selain air, sebagai unconditioned atau primary rein$orcer !penguat utama". amun perilaku manusia pada umumnya juga bergantung pada conditioned atau secondary rein$orces !penguatan sekunder<tambahan" yang dipasangkan dengan penguat utama dan dapat pada perilaku manusia !contohnya uang".

4. Belajar Kogniti ,eori belajar kogniti$ memandang belajar sebagai proses pem$ungsian unsur*unsur kognisi, terutama unsur pikiran, untuk dapat mengenal dan memahami stimulus yang datang dari luar. #ktivitas belajar pada diri manusia ditekankan pada proses internal ber$ikir, yakni proses pengolahan in$ormasi. =ang termasuk teori belajar kogniti$ adalah>
4

2. ,eori belajar Pengolahan In$ormasi

?ambar tersebut menunjukkan titik awal dan akhir dari peristiwa pengolahan in$ormasi. ?aris putus*putus menunjukkan batas antara kogniti$ internal dan dunia eksternal. Dalam model tersebut tampak bahwa stimulus $isik seperti cahaya, panas, tekanan udara, ataupun suara ditangkap oleh seseorang dan disimpan secara cepat di dalam sistem penampungan penginderaan jangka pendek. #pabila in$ormasi itu diperhatikan, maka in$ormasi itu disampaikan ke memori jangka pendek dan sistem penampungan memori kerja. #pabila in$ormasi di dalam kedua penampungan tersebut diulang*ulang atau disandikan, maka dapat dimasukkan ke dalam memori jangka panjang. Kebanyakan, peristiwa lupa terjadi karena in$ormasi di dalam memori jangka pendek tidak pernah ditrans$er ke memori jangka panjang. ,api bisa juga terjadi karena seseorang kehilangan kemampuannya dalam mengingat in$ormasi yang telah ada di dalam memori jangka panjang. @isa juga karena inter$erensi, yaitu terjadi apabila in$ormasi bercampur dengan atau tergeser oleh in$ormasi lain.

#da 5 bentuk pelancaran dalam membangkitkan ingatan, yaitu> Pelancaran proakti$ A Seseorang mengingat in$ormasi sebelumnya apabila in$ormasi yang baru dipelajari memiliki karakter yang sama. pelancaran retroakti$ A Seseorang mempelajari in$ormasi baru akan memantapkan ingatan in$ormasi yang telah dipelajari.

5. ,eori belajar Kontruktivisme ,eori belajar Kontruktivisme memandang bahwa> @elajar berarti mengkontruksikan makna atas in$ormasi dari masukan yang masuk ke dalam otak. Peserta didik harus menemukan dan mentrans$ormasikan in$ormasi kompleks ke dalam dirinya sendiri. Peserta didik sebagai individu yang selalu memeriksa in$ormasi baru yang berlawanan dengan prinsip*prinsip yang telah ada dan merevisi prinsip*prinsip tersebut apabila sudah dianggap tidak bisa digunakan lagi. Peserta didik mengkontruksikan pengetahuannya sendiri melalui interaksi dengan lingkungannya.

,eori Kontruktivisme menetapkan 7 asumsi tentang belajar, yaitu> Pengetahuan secara $isik dikonstruksikan oleh peserta didik yang terkibat dalam belajar akti$. Pengetahuan secara simbolik dikonstruksikan oleh peserta didik yang membuat representasi atas kegiatannya sendiri. Pengetahuan secara sosial dikonstruksikan menyampaikan maknanya kepada orang lain. oleh peserta didik yang

Pengetahuan secara teoritik dikonstruksikan oleh peserta didik yang mencoba menjelaskan obyek yang tidak benar*benar dipahaminya.

,homas dan ;ohwer menyajikan beberapa prinsip belajar yang e$ekti$, yaitu> * Spesi$ikasi peserta AB Sesuai dengan tujuan belajar dan karakteristik didik.
3

Pembuatan materi menjadi baru

AB Memungkinkan seseorang mengerjakan kembali yang telah dipelajari, dan membuat sesuatu

Pemantauan yang e$ekti$ cara cara

AB Peserta didik mengetahui kapan dan bagaimana menerapkan strategi belajarnya dan bagaimana menyatakannya bahwa strategi yang digunakan itu berman$aat.

Kemujaraban personal sungguh*

AB @elajar akan berhasil apabila dilakukan dengan sungguh.

Slavin menyarankan 4 strategi belajar e$ekti$, yaitu> a. membuat catatan b. belajar kelompok c. menggunakan metode PC7; !preview, Duestion, read, re$lect, recite, review"

You might also like