You are on page 1of 4

Benda asing trakeal yang lama pada anak-anak; sebuah laporan kasus

Abstrak : benda asing trakeal sering dan biasanya terjadi disertai dengan gejalagejala respiratori akut. Kami menjelaskan kasus pada seorang anak usia 3 tahun dengan benda asing yang tidak diketahui yang terdapat pada trakea selama 1 tahun. Terperangkapnya benda asing ditrakea pada kasus ini merupakan durasi kasus yang terlama. Kasus ini menjelaskan bahwa benda asing trakeal yang lama dapat bermanifestasi menyerupai asma bronkial dan gambaran klinisnya menjadi peragu diagnostik dan sebagai faktor yang berperan dalam tertundanya diagnosis.

1. Pendahuluan Meskipun usaha untuk edukasi masyarakat dan mencegah berlanjutnya aspirasi benda asing menjadi permasalahan pada anak. Terlambatnya

diagnosis akan menyebabkan angka kesakitan dan kematian yang signifikan. Indeks kecurigaan yang tinggi dan merujuk sedini mungkin merupakan hal yang penting. 2. Laporan kasus Seorang anak usia 3 tahun telah diperiksa di institusi yang lain dengan riwayat serangan sesak nafas, batuk kronis dan mengi selama 1 tahun. Selama periode ini anak laki-laki tersebut telah didiagnosa dengan asma bronkial ( berdasarkan riwayat keluarga menderita asma bronkial yang kuat ). Anak tersebut diterapi dengan inhaler albuteral. Tidak dilakukan pemeriksaan imaging. Pemberian bronkodilator meredakan beberapa gejala tetapi selama 1 tahun pasien berlanjut mengalami

eksaserbasibgejala-gejalanya tersebut yang menyebabkan anak tersebut mengunjungi banyak rumah sakit. Gejala-gejala pada anak tersebut bervariasi dalam intensitasnya tetapi tidak pernah sembuh untuk waktu yang lama. Pasien kemudian dirujuk ke fasilitas kami untuk dilakukan pemeriksaan. Riwayat prenatal dan natal tetapi tidak ada hal yang mencurigakan. Pada pemeriksaan fisik, pasien memiliki suara yang sedikit serak dengan stridor ringan. Pada auskultasi didapatkan ronkhi pda kedua lapang paru

dan transmisi bising yang mengeras pada salauran nafas atas. Anak ini tidak kooperatif untuk dilakukan pemeriksaan Nasifaringoskop Fiberoptik. Temuan pada pemeriksaan dalam batas normal. Radiografi dada tidak ditemukan adanya ketidaknormalan dan radiografi leher lateral

menunjukkan bayangan radioopak pada dinding trakeal anterior. (gambar 1). Pasien kemudian memasuki ruangan operasi untuk dikakukan laringoskopi dan bronkoskopi diagnostik. Selama pemeriksaan benda asing dengan jaringan granulasi yang kecil terlihat pada dinding anterior trakea 10 mm dibawah pita suara. Sepotong kulit semangka telah diambil (gambar 2). Pasien sembuh dan keluar setelah 24 jam. 3. Diskusi Kebanyakan aspirasi benda asing terjadi pada anak usia antara 1 dan 3 tahun. Alasannya adalah : 1) mereka tidak memiliki molar yang penting untuk mengunyah makanan. 2) mereka memiliki sedikit kontrol koordinator menelan dan elevasi laringeal dan penutupan glotis yang tidak matang. 3) umur ini berhubungan dengan kecenderungan untuk mengeksplor lingkungan dengan cara memasukkan benda-benda kedalam mulut. 4) mereka sering berlari dan bermain pada saat makan. Antara 80 dan 90% benda asing saluran nafas ditemukan pada bronkus karena ukuran dan konfigurasinya mengikuti bagian laring dan trakea. Benda asing trakeal hanya 4% dari aspirasi benda asing. Ada 3 fase klinis aspirasi benda asing. Fase awal seperti tersedak, tercekik dan batuk paroksism atau sumbatan saluran nafas yang terjadi waktu aspirasi. Orang tua memberikan keterangan riwayat fase ini hanya jika mereka menyaksikannya. Batuk dan mekanisme protektif akhirnya akan menjadi lelah dan akan menjadi asimptomatik pada fase laten yang terjadi setelah beberapa jam sampai minggu. Komplikasi terjadi pada fase ketiga ketika ada obstruksi, erosi atau infeksi yang menyebabkan hemoptisis, pneumonia, atelektasis, abses atau demam. Benda asing yang menetap lebih lama in situ, meyebabkan produksi jaringan granulasi yang lebih

besar, menyebabkan lumen saluran nafas menjadi lebih kecil dan ukuran lumen menjadi dikurangi, gejala biasanya menjadi lebih berat. Benda asing trakeal biasanya disertai dengan distres respiratori akut. Benda asing trakeal yang asimptomatik jrang terjadi tetapi pernah dilaporkan. Selain itu, keterlambatan diagnosis benda asing trakeal telah dilaporkan dan manifestasi klinisnya dapat menyerupai asma, croup, pneumonia dan refluks esofageal. Beratnya gambaran klinis bervariasi berdasarkan ukuran, bentuk, jenis dan lokasi dari material aspirasi. Penyebab organik yang sering terjadi pada 70-80% aspirasi adalah

kacang, kacang polong dan biji semangka. Benda asing organik ini dapat menyebabkan pembengkakan dan menyebabkan edema lokal dan reaksi inflamasi. Fusfus ( biji semangka kering, panggang, asin) menyebakan inflamasi yang ringan pada saluran respirasi seperti yang dilaporkan oleh saquib dkk. Ukuran dan bentuk benda asing tertentu saja yang dapat masuk melalui udara sehingga hanya benda asing yang kecil dapat seperti benda asing rongga silindrikal dan benda asing kecil yang bentuknya tidak teratur dan letaknya sagital hanya menyebabkan obstruksi yang parsial. Anak-anak dengan benda asing bronkial mempunyai hasil radiografik yang normal (hanya 6-20% aspirasi benda asing yang radioopak) atau mungkin menunjukkan emfisema obstruktif dan atelektasi atau

konsolidasi. Pada pemeriksa yang lain, film jaringan lunak servikal bagian superior terhadap film dada menemukan benda asing laringotrakeal pada 92% kasus. Kecurigaan klinis derajat tinggi diperlukan jika aspirasi disaksikan dan ada riwayat yang baik mengenai aspirasi benda asing atau pemeriksaan fisik yang mendukung, anjuran pemeriksaan tidak diperlukan. Hal yang menarik pada kasus kami dalah lamanya interval waktu sebelum ditegakkannya diagnosis. Banyak faktor yang berkontribusi terhadap

keterlambatan diagnosis diantaranya: 1) orangtua tidak melihat tercekik. 2) kegagalan diagnosis oleh dokter primer. 3) kecurigaan aspirasi benda asing terbatas saat kunjungan follow up. 4) kilovolt yang tinggi radiograf jaringan lunak posteroanterior dan lateral leher tidak diminta yang dapat membantu memastikan diagnosis. Saquib dkk melaporkan bahwa 21.8% kasus benda asing trakeobronkial terjadi kurang dari 1 bulan dan keterlambatan diagnosis diakibatkan oleh dokter, kegagalan mencari anjuran medis, terlambat merujuk atau anggota keluarga tidak ada ketika terjadinya tersedak. 4. Kesimpulan Benda asing trakeal jarang dan dapat terjadi untuk waktu yang lama pada seperti pada kasus ini. Benda asing trakeal dapat berhubungan dengan diagnosa kesehatan anak seperti asma bronkial atau anak dengan gejalagejala yang menetap. Indeks kecurigaan yang tinggi, membantu untuk menggali riwayat, pemeriksaan ulang dan radiografi servikal penting untuk mendiagnosis dengan cepat.

You might also like