You are on page 1of 2

LATAR BELAKANG Gagal jantung adalah komplikasi yang paling sering dari segala jenis penyakit jantung kongenital

maupun didapat. Mekanisme fisiologi yang menyebabkan gagal jantung mencakup keadaan yang meningkatkan beban awal, beban akhir atau menurunnya kontraktilitas miokardium. WHO memperkirakan 15 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung setiap tahun, sama dengan 30% total kematian di dunia (National Cardiovascular Centre, 2009). Pembaruan 2010 dari American Heart Association (AHA) memperkirakan bahwa terdapat 5,8 juta orang dengan gagal jantung di Amerika Serikat pada tahun 2006 dan juga terdapat 23 juta orang dengan gagal jantung di seluruh dunia (Ramachandran, 2010). Penyakit jantung koroner merupakan penyebab tersering gagal jantung di Negara Barat yaitu sekitar 60-75% kasus. Hipertensi mempunyai kontribusi untuk terjadinya gagal jantung sebesar 75% yang termasuk didalamnya bersamaan dengan penyakit jantung koroner. Gagal jantung dengan sebab tidak diketahui sebanyak 20-30% kasus. Di Indonesia berdasarkan data DepKes 2005 penyakit jantung koroner menempati urutan ke 5 sebagai penyebab kematian terbanyak diseluruh Rumah Sakit di Indonesia dengan jumlah kematian 2.557 orang. Prognosis dari gagal jantung akan jelek bila dasar atau penyebabnya tidak dapat diperbaiki. Seperdua dari pasien gagal jantung akan meninggal dunia dalam 4 tahun sejak diagnosis ditegakkan dan pada keadaan gagal jantung berat lebih dari 50 % akan meninggal pada tahun pertama (Maggioni, 2005). Penegakkan diagnosis yang baik sangat penting untuk penatalaksanaan gagal jantung baik akut maupun kronik. Diagnosis gagal jantung meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan anamnesis dan pemeriksaan fisik merupakan modal dasar untuk menegakkan diagnosis. Pemeriksaan penunjang yang terdiri dari foto thoraks, Elektrokardiografi, Laboratorium, Echocardiografi, pemeriksaan radionuklir juga pemeriksaan angiografi koroner. Perkembangan teknologi canggih dalam pencitraan dan biomarker dapat menolong klinisi untuk menegakkan diagnosis yang lebih baik untuk menangani penderita dengan gagal jantung.

ANATOMI DAN FISIOLOGI JANTUNG Jantung adalah organ berotot berongga dengan ukuran sebesar genggaman tangan kanan dan beratnya kira-kira 250-300 gram. Jantung terletak di rongga toraks (dada) sekitar garis tengah antara sternum atau tulang dada disebelah anterior dan vertebra (tulang punggung) di sebelah posterior. Jantung memiliki pangkal yang lebar di sebelah atas dan meruncing membentuk ujung yang disebut apeks di dasar. Walaupun secara anatomis jantung adalah satu organ, sisi kanan dan kiri jantung berfungsi sebagai dua pompa yang terpisah. Jantung dibagi menjadi separuh kanan dan kiri dan memiliki empat bilik (ruang). Bilik-bili atas, atria (atrium, tunggal) menerima darah yang kembali ke jantung dan memindahkannya ke bilik-bilik bawah, ventrikel, yang memompa darah dari jantung. Pembuluh darah yang mengembalikan darah dari jantung ke atria adalah vena, dan pembuluh-pembuluh yang mengangkut darah menjauhi ventrikel menuju ke jaringan adalah arteri. Kedua belahan jantung dipisahkan oleh septum, suatu partisi otot kontinu yang mencegah pencampruan darah dari kedua sisi jantung. Pemisahan ini sangat

penting karena separuh kanan jantung menerima dan memompa darah beroksigen rendah sementara sisi kiri jantung menerima dan memompa darah berogsigen tinggi. Katup-Katup Jantung. Diantara atrium kanan dan ventrikel kanan ada katup yang memisahkan keduanya yaitu katup trikuspid, sedangkan pada atrium kiri dan ventrikel kiri juga mempunyai katup yang disebut dengan katup mitral/ bikuspid. Kedua katup ini berfungsi sebagai pembatas yang dapat terbuka dan tertutup pada saat darah masuk dari atrium ke ventrikel. a. Katup Trikuspid: Katup trikuspid berada diantara atrium kanan dan ventrikel kanan. Bila katup ini terbuka, maka darah akan mengalir dari atrium kanan menuju ventrikel kanan. Katup trikuspid berfungsi mencegah kembalinya aliran darah menuju atrium kanan dengan cara menutup pada saat kontraksi ventrikel. Sesuai dengan namanya, katup trikuspid terdiri dari 3 daun katup. b. Katup pulmonal: Setelah katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir dari dalam ventrikel kanan melalui trunkus pulmonalis. Trunkus pulmonalis bercabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang akan berhubungan dengan jaringan paru kanan dan kiri. Pada pangkal trunkus pulmonalis terdapat katup pulmonalis yang terdiri dari 3 daun katup yang terbuka bila ventrikel kanan berkontraksi dan menutup bila ventrikel kanan relaksasi, sehingga memungkinkan darah mengalir dari ventrikel kanan menuju arteri pulmonalis. c. Katup Bikuspid: Katup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah dari atrium kiri menuju ventrikel kiri. Seperti katup trikuspid, katup bikuspid menutup pada saat kontraksi ventrikel. Katup bikuspid terdiri dari dua daun katup. d. Katup Aorta: Katup aorta terdiri dari 3 daun katup yang terdapat pada pangkal aorta. Katup ini akan membuka pada saat ventrikel kiri berkontraksi sehingga darah akan mengalir keseluruh tubuh. Sebaliknya katup akan menutup pada saat ventrikel kiri relaksasi, sehingga mencegah darah masuk kembali kedalam ventrikel kiri. Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan berbeda : 1. Endokardium adalah lapisan tipis endotilium, suatu jaringan epitel unik yang melapisi bagian dalam seluruh sistem sirkulasi, disebelah dalam. 2. Miokardium,lapisan yang terdiri dari otot jantung, membentuk sebagian besar dinding jantung. 3. Epikardium adalah suatu membran tipis di bagian luar yang membungkus jantung.

Proses Mekanisme Siklus Jantung Jantung secara berselang seling berkontraksi untuk mengosongkan isi dan berelaksasi untuk mengisi. Siklus jantung terdiri dari periode sistol (kontraksi dan pengosongan isi) dan diastol (

You might also like