You are on page 1of 1

Pengendalian pengorok daun Liriomyza, Thrips dan kutu kebul (Bemisia tabaci) Kusuma Darma Liriomyza merusak tanaman

dengan cara mengorok daun yang menyebabkan daun menjadi rusak, sedangkan Thrips dan kutu kebul menghisap cairan tanaman sehingga daun menjadi keriting dan kering. Pengendalian ketiga hama ini dapat dilakukan dengan beberapa teknik berikut : 1. Budidaya tanaman sehat. Tanaman sehat ditandai dengan pertumbuhan yang vigor, dapat menghindari atau mengkompensasi kerusakan akibat serangan hama ini. Pemupukan yang cukup dan berimbang serta pengairan yang cukup merupakan hal utama yang perlu diperhatikan dalam budidaya tanaman sehat. Mulsa plastik hitam perak. Selain mengusir serangga agar tidak hinggap ke tanaman, mulsa juga dapat mencegah pembentukan pupa terutama untuk Liriomyza. Hindari pemupukan nitrogen yang berlebihan. Pemupukan nitrogen yang berlebihan selain menyebabkan tanaman menjadi lebih mudah terserang juga akan meningkatkan populasi hama. Pemangkasan dan sanitasi. Jaga agar tajuk tanaman tidak terlalu rapat, dan kalau mungkin jaga agar tajuk tanaman tidak saling bersentuhan sehingga perpindahan hama antar tanaman dapat dikurangi. Bagian tanaman yang terserang sebaiknya dikubur atau di bakar. Pemberdayaan musuh alami. Cara ini efektif jika serangan hama belum terlalu tinggi. Peran musuh alami akan lebih baik bila penggunaan pestisida sintetik dikurangi. Penggunaan insektisida. Pilihlah jenis insektisida yang bersifat sistemik, karena hama ini memiliki habitat yang terlindung sehingga sulit menyemprot secara langsung. Bahan aktif yang dapat digunakan antara lain adalah abamectin, imidakloprid, dimetoat, dan profenopos. Gunakan insektisida sesuai dosis anjuran dan lakukan pergiliran jenis bahan aktif yang digunakan untuk menghindari resistensi hama. Jangan gunakan beberapa jenis pestisida seperti hidroklorin, organofosfat, karbamat, dan piretroid karena hama sudah kebal (resisten) terhadap insektisida tersebut.

2. 3.

4.

5. 6.

You might also like