You are on page 1of 9

HELLP SYNDROME

HELLP syndrome merupakan suatu kerusakan multisistem dengan tanda-tanda : hemolisis, peningkatan enzim hati, dan trombositopenia.

Epidemiologi
Insidens sindroma hellp pada kehamilan berkisar antara 0,2-0,6 %, 4-12% pada preeklampsia berat, dan menyebabkan mortalitas maternal yang cukup tinggi (24 %), serta mortalitas perinatal antara 7,7%-60%

Faktor Resiko
Sindroma HELLP Multipara Usia ibu > 25 tahun Ras kulit putih Riwayat keluarga kehamilan yang jelek Preeklampsia Nullipara Usia ibu < 20 tahun atau > 40 tahun Riwayat keluarga preeklampsi Asuhan mental (ANC) yang minimal Diabetes Melitus Hipertensi kronik Kehamilan multiple

Klasifikasi
Klasifikasi kedua HELLP syndrome menurut klasifikasi Mississippi berdasar kadar trombosit darah terdiri dari : Klas 1 :
Kadar trombosit : 50.000/ml LDH 600 IU/l AST dan/atau ALT 40 IU/l

Klas 2 :
Kadar trombosit > 50.000 100.000/ml LDH 600 IU/l AST dan/atau ALT 40 IU/l

Klas 3 :
Kadar trombosit > 100.000 150.000/ml LDH 600 IU/l AST dan/atau ALT 40 IU/l

Klasifikasi ini telah digunakan dalam memprediksi kecepatan pemulihan penyakit pada post partum, keluaran maternal dan perinatal, dan perlu tidaknya plasmaferesis. Sindrom HELLP kelas I berisiko morbiditas dan mortalitas ibu lebih tinggi dibandingkan pasien kelas II dan kelas III.

Tennessee, dibagi menjadi 2 kelas:


Complete Trombosit < 100.000 / l LDH 600 IU / L SGOT 70 IU / L Parsial Hanya satu dari ciri ciri di atas yang muncul

Terapi
Penanganan sindroma HELLP pada dasarnya sama dengan pengobatan pada preeklampsia eklampsia berat, ditambah dengan pemberian kortikosteroid dosis tinggi yang secara teoritis dapat berguna untuk : Dapat meningkatkan angka keberhasilan induksi persalinan dengan memberikan temporarisasi singkat dari status klinis maternal. Dapat meningkatkan jumlah trombosit dan mempertahankannya secara konvensional agar dapat dilakukan anestesi regional untuk persalinan vaginal maupun abdominal. Dosis yang digunakan untuk antepartum adalah dexametasone 2 x 10 mg sampai persalinan. Sedangkan untuk post partum adalah 2 x 10 mg sebanyak 2 kali, dilanjutkan dengan 2 x 5 mg sebanyak 2 kali, setelah itu dihentikan.

PROGNOSIS
Kriteria yang dipakai untuk menentukan prognosis eklamsia adalah kriteria Eden:
Koma yang lama. Nadi > 120x/menit. Suhu > 40 C TD sistolik > 200 mmHg. Kejang > 10 kali. Proteinuria > 10 gr/dl. Tidak terdapat oedem.

Dikatakan buruk bila memenuhi salah satu kriteria di atas.

You might also like