Professional Documents
Culture Documents
Seleksi nasional SPM1 yang berasal dari regional ), )), dan ))) yang telah dilengkapi akan digabungkan men adi satu di Pusat )lmu *omputer Universitas )ndonesia, dan selan utnya akan dihitung statistik dari masing0masing set yaitu (ataan + ( , dan Simpangan 1akunya +S1,. Selan utnya Nilai Mentah +NM, dari masing0masing peserta dibakukan dengan persamaan N1 5 +NM0(,/S1. Nilai 1aku menun ukkan seberapa auh nilai peserta dibandingkan peserta lainnya. N1 ini selan utnya ditrans"ormasikan men adi Nilai Nasional +NN, yang mempunyai rataan 766 dan simpangan baku 466 dengan rumus NN 5 766 2 + 466 8 N1,. 1erdasarkan nilai inilah peserta akan diurutkan mulai dari yang tertinggi hingga yang terendah. Selan utnya dilakukan Proses 9lokasi yaitu penempatan peserta ke program studi sesuai dengan ketentuan peserta dengan nilai lebih baik mendapat prioritas untuk dialokasikan terlebih dahulu. Program studi hanya menerima se umlah mahasis!a baru sesuai dengan daya tampungnya. :alau pun masih banyak calon dengan nilai sangat baik, kalau daya tampung sudah penuh maka alokasi akan ditutup. *asus ini sering ter adi pada program studi yang tergolong sangat "avorit dengan peminat yang sangat banyak. #ebalikn$a kalau da$a tampung belum penuh akan terus dilakukan alokasi% walau pun nilai dari peserta sudah sangat rendah. *asus ini ter adi pada program studi yang kurang/tidak "avorit sehingga kurang diminati oleh peserta bahkan ada program yang daya tampungnya lebih besar dari umla peminat. &idak ada nilai batas untuk menentukan diterima atau tidakn$a peserta" 'ang lebih menentukan adalah Da$a &ung dan Jumlah (eminta program studi $ang bersangkutan" )*LA* +A&* +eskipun pada prinsipn$a tidak ada nilai batas lulus passing grade!% namun untuk mencegah ada peserta $ang berspekulasi dengan han$a menjawab mata ujian $ang dikuasain$a dan mengabaikan mata ujian $ang lain% maka ditetapkan suatu ketentuan $aitu bila ada peserta $ang memiliki nilai mentah , - atau sama dengan .%/ untuk . mata ujian atau lebih maka $ang bersangkutan tidak akan diikutsertakan dalam proses alokasi" (eserta ini otomatis &*DA0 A0A) L1L1# dan nilai ini disebut )*LA* +A&*"; ;Tidak banyak pihak yang mengetahui adanya ketentuan ini sehingga banyak pihak termasuk pengelola 1imbingan Tes yang membantahnya. )amun in2ormasi ini diperoleh langsung dari (ro2" Dr" &oemin A" +asoem $ang sejak tahun 3453 menjadi 0etua &im (engolah Data dan (elaporan 1+(&) Ra$on A% B dan 6 melalui buku $ang ditulisn$a 7 1+(&) atau 8btanas% +ana $ang lebih dapat diandalkan ?9 1* (ress 34::! halaman .;% sehingga kebenarann$a bisa
dipertanggung jawabkan" (engetahuan akan )ilai +ati ini setidakn$a bisa mengungkapkan misteri kenapa ban$ak siswa $ang tergolong pintar tidak lulus% sementara $ang biasa-biasa saja dapat lulus #)+(&)" Sis!a pintar biasanya cenderung berkonsentrasi pada mata u ian tertentu sa a seperti Matematika, #isika dan kimia, dan biasanya mereka tidak terlalu memberi perhatian pada mata pela aran yang bersi"at ha"alan seperti 1iologi dan 1ahasa )ndonesia. 'ari hasil alokasi dibuat laporan a!al yang selan utnya akan dibahas dalam rapat rektor untuk diperikasa dan dikoreksi sesuai dengan kriteria dari masing0masing PTN. 'ari sini dapat kita tarik kesimpulan, bah!a perhitungan nilai nasional adalah perhitungan yang si"atnya dapat saling mempengaruhi satu sama lain. <leh sebab itu, kita tidak dapat menghitung nilai nasional kita sendiri tanpa adanya data0data nilai dari peserta lainnya.