You are on page 1of 24

BAB 8 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL

Dalam perjalanan politik luar negeri Indonesia dan penyelenggaraan hubungan luar negeri sesungguhnya telah banyak hal yang dilakukan dan dicapai dengan baik. Penumbuhan penguatan citra Indonesia sebagai negara yang mampu memadukan dinamika penduduk yang mayoritas beragama Islam dan demokrasi, perhatian yang sangat serius terhadap persatuan dan kesatuan nasional, penegakan hukum dan penghormatan hak asasi manusia (HAM) yang tidak diskriminati , pendorongan pemulihan ekonomi yang lebih menjanjikan serta perlindungan !arga negara yang konsisten, merupakan dasar"dasar kebijakan yang terus dikembangkan. #eluruh pencapaian itu sesungguhnya menjadi aset penting bagi pelaksanaan politik luar negeri dan penyelenggaraan hubungan luar negeri Indonesia. Di samping itu, kedudukan geo"politik yang strategis dengan kekayaan sumber daya alam (#DA), populasi, proses demokratisasi yang semakin baik merupakan kekuatan dan keunggulan komparati sebagi potensi untuk membangun

kepemimpinan Indonesia di tataran global melalui inisiati dan kontribusi pemikiran komitmen Indonesia pada terbentuknya tatanan hubungan internasional yang lebih adil dan berimbang. I. Permasalahan yang Diha a!i

Disadari bah!a penyelenggaraan politik dan hubungan luar negeri dihadapkan pada beberapa permasalahan. Pertama, salah satu perkembangan menarik dalam ormat hubungan internasional yang baru itu adalah mengemukanya peranan negara adidaya dalam percaturan politik internasional serta menguatnya kecenderungan upaya pembentukan $global governance%. &egara adidaya muncul menjadi kekuatan unilateral dalam berbagai penanganan permasalahan keamanan internasional. Kedua, disadari bah!a peran strategis dan kepemimpinan Indonesia di ka!asan Asia 'enggara juga mengalami pasang surut, khususnya dalam keseimbangan dan kesetaraan di antara negara" negara di ka!asan Asia 'enggara. Ketiga, globalisasi, termasuk di bidang perdagangan dan HAM, dan berbagai enomena lintas batas seperti terorisme, penyelundupan orang dan migrasi internasional, baik untuk tujuan ekonomi maupun politik, akan terus menjadi pertimbangan penting dalam hubungan luar negeri. Di samping itu, dinamika hubungan internasional telah memunculkan isu"isu baru yang saling berkaitan antara satu dan lainnya, termasuk yang bersi at non kon(ensional. #elain itu, masalah ketidakseimbangan hubungan negara"negara maju dengan negara" negara berkembang, khususnya dalam konteks hubungan perdagangan dan ekonomi, secara umum masih terus mendominasi !arna pergaulan internasional. )egagalan pertemuan World Trade Organization (*'+) di ,ancun, Meksiko, mere leksikan situasi sulit dan besarnya kesenjangan yang muncul dalam konteks ekonomi dan perdagangan global. Dalam hal ini, Indonesia akan terus mengupayakan terciptanya suatu sistem perdagangan multilateral yang lebih adil, terbuka, tidak diskriminati dan dapat mendukung kepentingan pembangunan di negara"negara berkembang. Pada saat yang sama, Indonesia juga akan terus mendorong peningkatan

-. " /

solidaritas dan kerja sama ekonomi, perdagangan, dan pembangunan antarnegara berkembang. Keempat, Indonesia masih mempunyai masalah perbatasan !ilayah, baik darat maupun laut, dengan negara"negara tetangganya yang perlu diselesaikan melalui suatu diplomasi perbatasan dalam mengatasi berbagai masalah perbatasan dan ancaman terhadap keutuhan !ilayah dan kedaulatan. Masalah lintasbatas (border crossing) menuntut pelaksanaan kerangka kerja sama yang lebih e ekti untuk mem asilitasi kegiatan masyarakat perbatasan dengan negara"negara yang berbatasan darat, seperti Malaysia, #ingapura, P&0, dan 'imor 1este. Pelaksanaan Border Diplomacy diharapkan dapat meningkatkan atau mempercepat akselerasi pembangunan sosial dan ekonomi ka!asan perbatasan agar dapat memperkecil kesenjangan pertumbuhan ekonomi dan kondisi sosial dengan negara tetangga yang berbatasan langsung, mengingat ungsi !ilayah perbatasan sebagai jendela yang mere leksikan keadaan sosial" ekonomi nasional. Kelima, aksi"aksi kekerasan terorisme internasional di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia akan menjadi ancaman dan tantangan terbesar bagi pelaksanaan kebijakan politik luar negeri Indonesia di masa mendatang. Di tingkat bilateral Indonesia terus dituntut untuk meningkatkan kerja sama dengan berbagai negara seperti Australia, A#, 2epang, dan negara"negara tetangga Asia 'enggara lainnya untuk meningkatkan kemampuan aparatur negara dalam memerangi terorisme internasional. Hal yang sama juga berlaku di tingkat regional, misalnya, A#3A&, karena Indonesia perlu mendorong berlanjutnya kerja sama kongkret antarnegara dalam pemberantasan terorisme internasional. Masalah terorisme tidak dapat dipisahkan dari isu radikalisme dan kemiskinan. +leh karena itu, penanganan isu terorisme mesti menyentuh isu"isu kesejahteraan, penciptaan kehidupan yang lebih baik, dan penyelenggaraan dialog antaragama yang konstrukti . Dalam masalah kecenderungan penggunaan kekerasan dan ancaman terorisme internasional, masyarakat internasional memang memerlukan soliditas sikap dalam memerangi tindak yang tidak manusia!i tersebut. &amun, pada saat bersamaan masyarakat dunia juga dituntut untuk menekuni kemungkinan akar permasalahan sesungguhnya yang menjadi pemicu -. " 4

utama menguatnya aksi"aksi kekerasan internasional de!asa ini. 5asionalitas dan keterbukaan pikiran masyarakat internasional diharapkan akan membantu membuka jalan bagi tumbuhnya sikap bersama yang tegas dan objekti dalam menghadapi bahaya terorisme internasional. )ompleksitas isu itu semakin diperumit oleh kecenderungan menguatnya isu perlombaan senjata ( arms race) di antara negara"negara maju. #ikap saling curiga dan inkonsistensi masyarakat internasional dalam menegakkan standar"standar objekti bagi pengaturan persenjataan (arms control) dan pelucutan senjata (disarmament) secara menyeluruh, khususnya senjata pemusnah masal, merupakan kelemahan utama yang mungkin sulit untuk diselesaikan dalam !aktu dekat ini. Keenam, masalah kejahatan yang berbentuk trans-national crime seperti illicit-trade, illicit drug, human trafficking atau people smuggling merupakan ancaman serius bagi negara seperti Indonesia yang memiliki posisi geogra is yang strategis bagi suburnya pertumbuhan jenis"jenis kejahatan lintas batas tersebut. +leh karena itu, sebagai negara asal dan transit bagi operasi tindak trans-national crime itu, Indonesia dituntut untuk terus meningkatkan upaya dalam menekan kejahatan lintas batas tersebut melalui suatu ormat kerja sama dengan negara"negara tetangga secara komprehensi . 'antangan utama yang dihadapi dalam memberikan respon cepat terhadap jenis kejahatan seperti ini adalah bagaimana membuat perjanjian ekstradisi dengan beberapa negara kunci, baik secara bilateral maupun multilateral dan mengembangkan kerja sama teknis dalam pemberantasan terorisme, bajak laut, pencucian uang, cyber crime, penyelundupan dan perdagangan manusia dan senjata serta lalu lintas obat"obat terlarang (illicit drug drug trafficing). Ketu!uh, berbagai permasalahan yang dihadapi oleh !arga negara Indonesia (*&I) di luar negeri seperti legalitas dokumen dan pelanggaran hukum semakin memerlukan kepedulian dan keberpihakan dalam rangka memberikan perlindungan yang sungguh" sungguh. 6paya yang dilakukan selama ini masih jauh dari yang diharapkan seperti munculnya berbagai persoalan mengenai tenaga kerja Indonesia (')I) di luar negeri.

-. " 7

Permasalahan tersebut diperkirakan akan terus membayangi pelaksanaan politik luar negeri Indonesia dalam periode lima tahun mendatang serta menyerap perhatian publik secara luas di Indonesia II. Lang"ah#Lang"ah Di'a!ai Ke$i%a"an an &asil#&asil yang

1angkah"langkah kebijakan dalam menjaga kesinambungan dan pemantapan peran politik luar negeri dan kerja sama internasional antara lain adalah meningkatkan kualitas diplomasi Indonesia dalam rangka memperjuangkan kepentingan nasional8 melanjutkan komitmen Indonesia terhadap pembentukan identitas dan pemantapan integrasi regional khususnya di A#3A&8 dan menegaskan pentingnya memelihara kebersamaan, multilateralisme, saling pengertian dan perdamaian dalam politik dan hubungan internasional. Dengan demikian, diharapkan peran Indonesia semakin besar dalam hubungan internasional dan dalam menciptakan perdamaian dunia, serta secara bertahap memulihkan citra Indonesia dan kepercayaan masyarakat internasional. #ejalan dengan hal tersebut, dalam mendorong kerja sama untuk menyeimbangkan kekuatan dari tatanan dunia diperlukan perluasan ungsi jaringan dan peningkatan e ekti(itas kerja sama yang ada demi membangun kembali solidaritas A#3A& di bidang politik, ekonomi, kebudayaan, dan keamanan menuju terbentuknya komunitas A#3A& yang lebih solid serta peningkatan kerja sama internasional dalam lingkaran konsentris yang lebih luas guna membangun tatanan hubungan dan kerja sama ekonomi internasional yang lebih seimbang. )e arah itu diperlukan pula upaya penguatan jaringan hubungan dan kerja sama yang produkti antaraktor negara dan aktor nonnegara (masyarakat dan dunia usaha) maupun antaraktor nonnegara yang menyelenggarakan hubungan luar negeri dan kerja sama internasional. Peranan politik luar negeri dan kerja sama internasional terus ditingkatkan untuk menuju Indonesia yang mampu mengembangkan pilihan"pilihan dan menopang keinginan hidup damai, sejahtera, dan bermartabat di tengah bangsa"bangsa lain dan mampu menghadapi perubahan pergaulan internasional.

-. " 9

:erbagai hasil yang dicapai dapat dicatat sebagai hasil dari suatu kerja keras dan sungguh"sungguh untuk meningkatkan peran Indonesia dalam politik luar negeri dan kerja sama internasional. #ebagaimana diketahui bersama, peralihan pemerintahan berlangsung aman dan damai melalui suatu pelaksanaan pemilihan umum secara langsung. Proses demokratisasi yang tercermin pada rangkaian pelaksanaan pemilu tahun /--7 itu, diakui sebagai tahapan paling ambisius, rumit dan kompleks dalam sejarah proses pemilihan umum di dunia. Pesta demokrasi itu membuat Indonesia mampu menyerap perhatian masyarakat internasional dan memberikan legitimasi baru sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia. )eberhasilan pesta demokrasi itu sekaligus menguatkan modalitas Indonesia sebagai masyarakat muslim moderat yang mampu menyerap arus perubahan positi sekaligus mempertahankan prinsip" prinsip kehidupan utama masyarakatnya. #intesis Islam dan demokrasi yang teradaptasi dengan baik memba!a energi baru yang dapat digunakan Indonesia sebagai daya ta!ar tinggi ( bargaining po"er) dalam memprakarsai munculnya tatanan hubungan peradaban yang lebih adil dan berimbang. )ehadiran dalam )on erensi 'ingkat 'inggi ()'') AP3, ;II, yang berlangsung pada <=>/- &o(ember /--7 di #antiago, ,ile, merupakan a!al perjalanan luar negeri yang mengemban harapan untuk menggunakan )'' tersebut sebagai orum guna menegaskan komitmen Indonesia terhadap agenda AP3, > sebuah komitmen yang juga ditegaskan dalam orum )'' A#3A& ke"<- (terkait dengan agenda A#3A&), yang berlangsung di ?ientiane, 1aos, pada /=>4&o(ember /--7. Pada kedua )'' tersebut, delegasi 5I akti menyampaikan dan menegaskan pandangan dan posisi Indonesia terhadap setiap permasalahan yang menjadi agenda utama pembahasan sehubungan dengan upaya mempertahankan karakter AP3, sebagai orum kerja sama ekonomi serta masalah percepatan integrasi A#3A&, khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan. #ecara umum, penegasan komitmen dan posisi Indonesia pada agenda AP3, dan A#3A& tersebut telah me!arnai pembahasan dan tercermin dalam Deklarasi #antiago dan #$%#& 'rame"ork #greement sebagai hasil"hasil kesepakatan dari kedua )''. -. " @

)husus di orum AP3,, penegasan posisi dan komitmen Indonesia sangat diperlukan karena terkait dengan agenda pembahasan yang antara lain menyangkut isu pemberantasan terorisme, komitmen untuk memerangi korupsi, di samping pemberian prioritas pada liberalisasi perdagangan dan in(estasi. #ecara khusus, ada beberapa hal yang diperjuangkan Indonesia yang terkait dengan agenda tersebut. <) mengupayakan agar isu asset tracing( return of proceed of corruption( denial of safe haven dan mutual legal assistance dapat tercermin dalam pernyataan terpisah para pmipin ekonomi AP3, mengenai antikorupsi. mendorong ditampungnya kepentingan Indonesia seperti #M3s dan trade sustainable use of diversity pada agenda AP3,. mendorong secara optimal peman aatan skema kerja sama di AP3, dalam bentuk proyek ataupun inisiati lain untuk kepentingan Indonesia. mendukung upaya AP3, mengenai asilitasi perdagangan dan in(estasi melalui penghapusan berbagai hambatan perdagangan dan in(estasi pada masa datang, termasuk peningkatan partisipasi s!asta dalam inisiati tersebut.

/) 4)

7)

AP3, ;II berakhir dan ditandai dengan pengesahan $antiago )ommitment and #P%) )ourse of #ction on 'ighting )orruption Transparency( serta $antiago Declaration* One )ommunity( Our 'uture( yang secara umum telah menampung kepentingan Indonesia. Diakui bah!a hasil"hasil )'' AP3, #antiago belum sepenuhnya menja!ab seluruh kepentingan Indonesia, misalnya isu pemberantasan korupsi""khususnya menyangkut masalah ekstradisi"" terlihat masih terdapat keengganan sejumlah anggota untuk membahasnya secara detail pada tingkat bilateral. :elum lagi, dengan perbedaan tingkat ekonomi yang masih tajam di antara anggota, dirasakan ada upaya anggota tertentu untuk mengajukan proposal yang hanya menguntungkan sekelompok anggota. 2uga, adanya upaya memasukkan isu"isu nonekonomi untuk memperluas cakupan kerja sama ke bidang nonekonomi.

-. " A

#esuai dengan komitmen di antara anggota untuk menindaklanjuti hasil"hasil )'', telah dilakukan beberapa upaya dan rencana. #ehubungan dengan realisasi perdagangan, Pemerintah melalui peran Departemen 1uar &egeri (Deplu) telah meminta seluruh per!akilan 5I di orum ekonomi AP3, untuk dapat menjajaki berbagai peluang kerja sama program capacity building( financial( dan assistance yang menjamin pelaksanaan perdagangan yang aman. Pembicaraan bilateral juga telah dilakukan dalam rangkaian agenda sela pertemuan )'' (#antiago dan ?iantiane) dengan kepala negara atau kepala pemerintahan negara sahabat. :eberapa di antara kepala negara atau kepala pemerintahan itu berasal dari 2epang, Australia, Amerika #erikat, )anada, #elandia :aru, dan 5usia. Pembicaraan dilakukan terutama untuk membahas peningkatan hubungan bilateral dengan negara"negara tersebut, serta mengupayakan pengertian mereka terhadap berbagai pembahasan yang dihadapi di dalam negeri, sekaligus menyampaikan pandangan Indonesia terhadap berbagai permasalahan global. Pembicaraan itu juga memberikan penekanan perihal pentingnya tanggung ja!ab bersama dan kerja sama internasional dalam menanggulangi persoalan"persoalan ketimpangan dunia. #ecara keseluruhan, para kepala negara dan kepala pemerintahan dari negara"negara tersebut menyambut baik dan mendukung berbagai langkah perbaikan dan re ormasi yang dilakukan Indonesia di dalam negeri. Mereka juga secara khusus menyatakan komitmennya untuk, bersama"sama Indonesia, segera menindaklanjuti kesepakatan kerja sama bilateral di berbagai sektor yang selama ini dipandang belum menunjukkan kemajuan berarti. Masalah"masalah pending juga dipandang strategis bagi kedua pihak, seperti tindak lanjut perundingan pembentukan %conomic Patnership #greement +%P#, dan -nvesment .uarantee #greement +-.#, antara Indonesia dan 2epang. Pembicaraan bilateral dengan para kepala negaraB pemerintahan umumnya memang bermuara pada terjadinya kesepakatan untuk melakukan upaya lanjut dengan menge(aluasi kembali prospek kerja sama, di sampng""beberapa diantaranya""kesepakatan mengadakan pembicaraaan lebih lanjut guna merealisasikan prospek kerja sama yang telah dijajaki. Pembicaraan itu juga, mengkoordinasikan instansi -. " .

terkait untuk membahas program tindak lanjut hasil"hasil pokok )'' AP3, #antiago dan /oint 0inistrial $tatement( khususnya yang berkaitan dengan kepentingan Indonesia. Dalam pembicaraan dengan Presiden Amerika #erikat pada tanggal /- &o(ember /--7, misalnya telah disampaikan kesepakatan untuk melakukan peningkatan hubungan bilateral dalam bidang kerja sama counter terrorism( pemulihan hubungan militer 5I"A#, kerja sama di bidang energi, ekonomi dan in(estasi di bidang pendidikan. )esepakatan tersebut ditindaklanjuti, antara lain dengan mengundang kalangan pengusaha A# untuk menghadiri -nfrastructur $ummit dan berpartisipasi dalam pembangunan in rastruktur Indonesia. 'indak lanjut terhadap hasil pembicaraan bilateral kepala negara juga dilakukan seusai pertemuan dengan Presiden ,ile (menyangkut kerja sama bidang energi untuk merealisasikan ekspor gas ke ,ile), Presiden 5usia (hubungan perdagangan dan kerja sama industri pertahanan, antariksa, kedokteran, olah raga dan pendidikan, energi, listrik, dan counter terrorism), Perdana Menteri Australia (perluasan kerja sama di bidang ekonomi, terutama energi, in(estasi dan perdagangan). Dengan Presiden ,hina, kesepakatan yang terjadi berupa penguatan kerja sama ekonomi, perdagangan dan in(estasi dengan memperhatikan aspek komplementari dengan prioritas lain, yaitu kerja sama 1&0. Dengan PM )anada disepakati peningkatan kerja sama perdagangan, terutama dibukanya kembali pasar Indonesia untuk ekspor daging sapi dari )anada, kerja sama di bidang kelautan dan perikanan serta penigkatan in(estasi )anada dan berlanjutnya in(estasi P'. Inco di #oroako, #ula!esi #elatan. #ementara dengan PM #elandia :aru dibicarakan kelanjutan proyek bantuan #elandia :aru di Indonesia. #ebagaimana )'' AP3, di #antiago, kehadiran dalam orum )'' di ?ientiene juga diman aatkan untuk mengadakan pertemuan dengan para kepala negara dan atau kepala pemerintahan negara" negara A#3A&. :erkaitan dengan agenda pembahasan di orum )'', Indonesia setidaknya mengusung dua usulan, yakni tentang peningkatan kerja sama bidang Polkam untuk disahkan #$%#& )ommunity dan menyinkronkan #$%#& $ecurity )ommunity ke dalam 1ientiene #ction Plan Program (?AP) sehingga keduanya dapat berjalan secara sinergis. -. " =

Dalam )'' ini telah ditandatangani dan disahkan sebanyak // dokumen, antara lain A#3A& $ecurity )ommunity Plan of #ction (yang merupakan usulan Indonesia), A#3A& $ociocultural )ommunity #ction Plan, serta A#3A& Declaration #gainst Trafficing in Persons( Particularly Woman dan )hildren. #ecara khusus, kehadiran Indonesia pada )'' A#3A& diharapkan mampu menjadi pemantik untuk meningkatkan kerja sama antarnegara A#3A& dan negara mitra !icara yang telah disepakati pada )'' A#3A& ke"<-. Dampak yang diharapkan muncul adalah tumbuhnya Ca ne" sense of activismD di A#3A&. ,erminannya adalah tingginya intensitas saling kunjung pada tingkat kepala negara dan pemerintahan di antara anggota A#3A&. #elain itu, A#3A& kini mampu mengorganisasi )'' khusus dalam suasana darurat, dan !aktu yang sangat singkat, seperti yang dilakukan pada !aktu )'' #A5# di :angkok (/--4), dan )'' Pasca"gempa dan bencana tsunami di 2akarta. )emajuan penanganan masalah"masalah HAM yang dahulu menjadi salah satu sumber kelemahan utama (handicap) bagi keutuhan pelaksanaan diplomasi Indonesia di luar negeri, kini telah banyak berubah. Indonesia telah mampu meyakinkan masyarakat internasional, terutama melalui peran P:: akan kesungguhan dan komitmen yang kuat dari Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan penghormatan dan perlindungan HAM di tanah air. #ebagai apresiasi dari capaian Indonesia di bidang HAM, Indonesia telah dipilih menjadi anggota )omisi HAM P:: periode /--7>/--@. :ahkan, !akil tetap 5I untuk 2ene!a, Makarim *ibisono, terpilih secara aklamasi sebagai )etua )omisi HAM P:: untuk masa sidang )HAM tahun /--9. )eanggotaan dan kepemimpinan itu diraih antara lain juga berkat usaha Indonesia yang gigih dalam menyuarakan komitmen pemerintah dalam perlindungan dan pemajuan HAM di berbagai orum. Di samping itu, dampak dari kemajuan yang diperoleh dalam penanganan masalah"masalah HAM di Indonesia adalah munculnya dorongan kuat untuk meningkatkan kepemimpinan Indonesia dalam masalah HAM di ka!asan itu. #ejauh ini, Indonesia bersama Eilipina dan 'hailand telah berhasil memprakarsai terselenggaranya Workshop for an #$%#& 2egional

-. " <-

0echanism on 3uman 2ights. 'ermasuk pula pembentukan Working .roup for an #$%#& human 2ights 0echanism (nonpemerintah). #ementara itu, terkait dengan perjanjian ekstradisi, Indonesia telah memiliki kerja sama dengan negara"negara tetangga seperti Malaysia, 'hailand, Philipina dan Australia, sedangkan perjanjian ekstradisi dengan #ingapura masih berada dalam perintisan dan kedua pihak bersepakat untuk mempercepat proses perundingan dan perumusan perjanjian. )eberhasilan pengelolaan kebijakan politik luar negeri yang telah dijalankan selama ini telah memberikan banyak peranan yang menonjol kepada Indonesia. Peranan dan akti(itas diplomasi Indonesia, paling tidak, ditandai oleh kemampuan untuk mempertahankan integritas !ilayah kesatuan 5I dari kelompok" kelompok pro"disintegrasi dengan membangun hubungan dan kerja sama yang semakin baik dengan negara"negara tetangga. Di sisi lain, arah interaksi yang diciptakan Indonesia telah membantu membangun struktur hubungan baru yang belum pernah ada sebelumnya dengan negara"negara tetangga di sebelah timur, khususnya Papua &iugini, Australia, #elandia :aru, dan 'imor 1este. Prakarsa Indonesia untuk membentuk $$outh"est Pacific Dialogue% yang melibatkan negara" negara seperti Australia, #elandia :aru, Papua &iugini, 'imor 1este, dan Eilipina merupakan salah satu takaran keberhasilan yang layak dicatat. )epemimpinan Indonesia di lingkungan A#3A&, sebagai bagian dari strategi memperkuat lingkaran pertama kebijakan politik luar negeri kita, juga tercermin secara baik pada keberhasilan menuangkan gagasan untuk membentuk komunitas A#3A& yang dirumuskan dalam tiga rencana aksi bersama A#3A&, yakni komunitas keamanan, komunitas ekonomi, dan komunitas sosial budaya. 'erkait dengan upaya penanggulangan terorisme internasional, saat ini A#3A& telah memiliki <4 dokumen utama untuk memajukan kerja sama di bidang pemberantasan terorisme internasional. Dalam konteks ini, selain menjadi co-sponsor bagi 2egional 0inisterial 0eeting on )ounter-Terrorism di :ali (/--7) yang menghasilkan dua Working .roups (4egal 'rame"ork dan 4a" %nforcement), Indonesia -. " <<

bersama negara"negara anggota A#3A& lainnya telah membentuk tiga lembaga utama bagi penanggulangan terorisme yaitu. <) /) 4) $outh %ast #sia 2egional )entre for )ounter-Terrorism (#3A5,",') di )uala 1umpur8 -nternational 4a" %nforcement #cademy (I13A) di :angkok8 /akarta )entre for 4a" %nforcement )ooperation (2,13,) di Indonesia.

)eberhasilan langkah"langkah yang telah ditetapkan itu sangat penting bagi Indonesia. Ancaman aksi"aksi terorisme internasional ini, khususnya yang terjadi di !ilayah Indonesia, memiliki dampak ganda yang bersi at destrukti . Pertama, persepsi asing terhadap Indonesia tidak akan berubah bah!a Indonesia tidak mampu melakukan langkah"langkah pre(enti yang diperlukan (kebijakan anti" terorismenya kurang keras) atau Indonesia tidak berdaya dalam menjaga keamanan dan keselamatan orang"orang dari tindakan terorisme tersebut. )edua, prasangka bah!a Indonesia telah menjadi sarang bagi para pelaku aksi terorisme internasional akan terus berlanjut dan hal itu akan memba!a implikasi serius terhadap citra masyarakat muslim di Indonesia mengingat umumnya pelaku aksi kekerasan terorisme itu adalah akti(is"akti(is muslim radikal. Di samping itu, untuk menangani trans-national crime, A#3A& telah mempunyai orum khusus melalui $enior Official 0eeting on Trans &ational )rime (#+M',) dan 0inistrial 0eeting on Trans &ational )rime (MM',) yang bersidang setahun sekali di ibu kota negara anggota. *adah ini perlu lebih diberdayakan sebagai orum diplomasi dan teknik dalam menangani masalah trans national crime. #aat ini di 2akarta telah berdiri satu pusat penanganan kejahatan trans national atau Trans &ational )rime )entre ('&,,) yang merupakan hasil kerja sama )epolisian 5I dengan )epolisian Australia (AEP) yang berkedudukan di Mabes Polri. Dalam penyelenggaraan hubungan luar negeri dan pelaksanaan politik luar negeri, beberapa capaian diplomasi Indonesia selama tahun /--9, antara lain dapat disebutkan sebagai berikut.

-. " </

<.

)'' 'sunami di 2akarta, @ 2anuari /--9

'ujuan )'' adalah untuk me!adahi perhatian masyarakat internasional mulai dari tingkat pemerintah, 1#M, dan masyarakat dalam membantu korban bencana tsunami di negara"negara di #amudera Hindia. )'' 'sunami dihadiri oleh negara A#3A&, termasuk Indonesia sebagai tuan rumah dan sejumlah negara non A#3A&. &egara"negara nonanggota A#3A& yang diundang di antaranya adalah ,ina, )orsel, Malade!a, 2epang, India, #ri 1anka, Amerika #erikat (A#), 6ni 3ropa, )anada, #elandia :aru dan Australia. #elain itu, )'' juga mengundang per!akilan *H+, 6&I,3E, *orld :ank, dan ID:. #alah satu pembahasan dalam )'' itu adalah early "arning system. Output dari )'' itu adalah !oint declaration dana khusus yang akan dikelola oleh *akil )husus #ekjen P::. #elain itu, juga diharapkan dapat terbentuk satuan tugas penanggulangan bencana di ka!asan. /. #idang )on erensi Peninjauan 6lang 'raktat &onproli erasi &uklir (&P'), />/A Mei /--9

)omite 6tama I (nonproli erasi dan pelucutan senjata) yang diketuai oleh Dubes 5I #udjadnan Parnohadiningrat pada sidang tersebut telah berhasil melampirkan kertas kerja ( "orking papers) dalam 1aporan )omite 6tama I kepada )on erensi tersebut. Menurut pengamatan banyak delegasi dan sejumlah kalangan, lembaga s!adaya masyarakat merupakan sebuah kisah sukses ( a success story) dan kemenangan diplomatik yang mengesankan ( a resounding diplomatic triumph) dari )on erensi. :agi Indonesia, sekali lagi, keberhasilan ini tidak hanya memperlihatkan apresiasi masyarakat internasional terhadap kepemimpinan Indonesia dalam diplomasi multilateral, khususnya di bidang nonproli erasi dan pelucutan senjata nuklir, melainkan pula sebagai bukti pengakuan internasional terhadap peranan Indonesia dalam rangka ikut memelihara perdamaian dan keamanan

-. " <4

internasional sebagaimana diamanatkan dalam 66D <=79 dan Piagam P::. 4. )on erensi Asia A rika, /->/7 April /--9 di Indonesia

Agenda utama )AA /--9 adalah membahas dan kemudian meluncurkan Declaration on the &e" #sian #frican $trategic Partnership (&AA#P). Pada intinya, &AA#P berisi uraian mengenai prinsip"prinsip dasar kemitraan baru AA, tujuan dan sasarannya, serta substansi kerja sama. &AA#P mencakup aspek"aspek politik (khususnya mengenai keadilan, perdamaian, dan stabilitas), ekonomi (sekitar isu perkembangan dan pembangunan), sosial budaya (terutama pemajuan hubungan sosial budaya), dan mekanisme kerja sama selanjutnya. #elain dokumen &AA#P itu, dihasilkan pula pernyataan bersama para menteri tentang rencana aksi &AA#P itu. )emitraan strategis baru AA di okuskan pada bentuk"bentuk kerja sama konkret dan komplementer demi tercapainya perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kedua benua. 6ntuk itu, diupayakan penguatan kerja sama antarorganisasi subregional dan regional di kedua benua dalam mengimplementasikan proyek"proyek kerja sama konkret. )edua belah pihak bertukar pengalaman dari ka!asan masing"masing dalam menangani berbagai isu politik, ekonomi, dan sosial budaya. #ebagai agenda tambahan pada )AA /--9 juga dibahas peluang"peluang dan kemungkinan kerja sama dalam bidang penanggulangan bencana (disaster-relief). Dengan terjadinya gempa bumi dan tsunami yang dahsyat di Aceh dan negara"negara AA di pantai #amudra Hindia, hal itu dirasakan perlu dan sudah sepatutnya menggalang kerja sama di bidang penanggulangan bencana, guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana serupa di masa depan. :erdasarkan &AA#P, kemitraan AA akan didasarkan pada tiga pilar kemitraan, yaitu antarpemerintah, antarorganisasi subregional, dan antarkelompok masyarakat (bisnis, akademisi dan masyarakat madani).

-. " <7

7.

Pertemuan )omisi :ersama 'ingkat Menteri ke"4 5epublik Indonesia" 5epublik Demokratik 'imor"1este

Pertemuan )omisi :ersama 'ingkat Menteri ke"4 5epublik Indonesia"5epublik Demokratik 'imor"1este berlangsung di 2akarta pada tanggal . 2uli /--9. Pada pertemuan tersebut, Delegasi 5I dipimpin oleh Menteri 1uar &egeri 5I, Dr. &. Hassan *irajuda sementara Delegasi 'imor"1este dipimpin oleh Menteri 1uar &egeri dan )erja sama 5D'1, Dr. 2ose 5amos Horta. Pertemuan )omisi :ersama 5I"5D'1 tersebut didahului dengan Pertemuan 'ingkat Pejabat 'inggi (#+M) pada tanggal A 2uli /--9. )omisi :ersama ini adalah sebagai salah satu !adah untuk menyelesaikan masalah"masalah residual kedua negara dan untuk meningkatkan hubungan bilateral kedua negara di masa mendatang, khususnya dalam kerangka Cfor"ard-looking relationshipD dan 5good neighbourhood policy6. Pada akhir pertemuan, telah berhasil ditandatangani sebuah perjanjian antara 5I"'imor 1este, yaitu perjanjian kerja sama kebudayaan dan pendidikan. 1angkah"langkah kebijakan yang telah dilakukan selama ini adalah menggalang dukungan internasional, baik bilateral maupun multilateral, dalam upaya pemberantasan pembalakan liar ( illegal logging), pelestarian hutan, pencegahan kebakaran hutan, pemeliharaan hutan sebagai sumber untuk pemberantasan kemiskinan dan pencapaian MD0s, serta pengelolaan hutan secara berkelanjutan. #ampai dengan saat ini telah ditandatangani berbagai kerja sama bilateral di bidang kehutanan, antara lain sebagai berikut. a. ,hinaF b. Inggris 0o7 on )ooperation -n The 'ield of 'orestry 0o7 in )ombating -llegal Trade of 'orest Products F 0o7 on )ooperation to -mprove 'orest 4a" %nforcement and .overnance and To )ombat -llegal 4ogging and the -nternational Trade in -llegally 4ogged Timber and Wood Products F /oint #nnouncement on the )ooperation -n )ombating -llegal 4ogging and the Trade in -llegally 4ogged Timber and Wood Products

c. 2epang

-. " <9

d. )orsel e. &or!egia . 36 F

g. Malaysia h. Australia

F /oint $tatement )oncerning the )all for )ombating -nternational Trade in -llegally 3arvested 'orest Products F 4etter of -ntent 2egarding )ooperation of -mprove 'orest 4a" 0aking and 4a" %nforcement to )ombat -llegal 4ogging 'inancing #greement On %)--ndonesia '4%.T +'orest 4a" %nforcement( .overnance Trade, $upport Pro!ect F #greed 0inutes of 0eeting Bet"een 0inister of 0anpo"er of -ndonesia and 0inister of 3ome #ffairs 0alaysia of -ndonesian 0igrant Workers F /oint Declaration on )omprehensive Partnership

Dalam kunjungan Presiden 5I ke luar negeri, antara lain, ke Malaysia, #ingapura, Australia, #elandia :aru, 'imor 1este, Amerika #erikat, ?ietnam, 2epang, Eilipina, dan ,ina telah dicapai beberapa kesepakatan penting antara lain kerja sama bidang ekonomi, in(estasi dan perdagangan, lingkungan hidup, in rastruktur dan energi, politik dan keamanan, serta pendidikan dan kebudayaan. III. Tin a" Lan%() yang Di!erl("an

Pemantapan politik luar negeri dan kerja sama internasional terus ditingkatkan dan dijaga konsistensinya serta terus diarahkan dalam rangka memperjuangkan kepentingan nasional. Dalam proses tindak lanjut tidak kecil tantangan yang akan dihadapi, terutama terhadap penyelenggaraan diplomasi Indonesia. #ebagaimana telah tertuang dalam 5encana )erja Pemerintah 'ahun /--@, Program Pemantapan Politik 1uar &egeri dan +ptimalisasi Diplomasi Indonesia ditujukan untuk meningkatkan kapasitas dan kinerja politik luar negeri dalam memberikan kontribusi bagi proses demokratisasi, stabilitas politik dan persatuan nasional disamping memperkuat lagi kinerja diplomasi Indonesia. 'erdapat dua hal dalam menyikapi peran akti diplomasi Indonesia. Pertama, Indonesia sebagai bangsa akan mampu menarik man aat, sekaligus menghindari kerugian, apabila mampu -. " <@

mendekatkan aktor domestik dengan aktor internasional ( aktor intermestik)F suatu hal yang tidak mudah di!ujudkan di negara yang dalam banyak hal sangat nasionalistik. )edua, peran akti diplomasi tidak hanya memproyeksikan kepentingan nasional (diplomasi sebagai ujung tombak), tetapi juga harus mampu mengomunikasikan perkembangan"perkembangan di dunia luar ke dalam negeri. Di samping itu, dalam rangka penyelenggaraan diplomasi total diperlukan pendekatan integrati , yang mempersempit jarak antara kebijakan domestik dan kebijakan luar negeri, serta antara kebijakan sektoral di bidang"bidang politik, hankam, ekonomi, dan sosial" budaya. #ementara itu, baik pada tingkat internasional maupun pada tingkat nasional (terutama sejak bergulirnya proses re ormasi), sektor politk dan hubungan luar negeri menjadi semakin banyak melibatkan komponen bangsa dalam suatu sinergi dan memandang substansi permasalahan secara integrati . Dalam peta politik domestik yang sangat pluralistik setidaknya harus dibangun suatu strategi bersama, suatu rencana yang disepakati oleh semua pihak, untuk memperjuangkan kepentingan nasional. Artinya, ketika memasuki arena politik luar negeri, semua komponen di dalam negeri adalah satu kesatuan dalam menghadapi negara"negara lain. Di negara yang paling liberal sekalipun, politik luar negeri umumnya bersi at GnonpartisanG, yaitu terdapat kebulatan pendapat dan sikap dalam menghadapi dunia luar. De!asa ini masyarakat internasional menghadapi tantangan yang sangat serius karena beberapa tempat di dunia ini masih terus menghadapi permasalahan yang disebabkan oleh antara lain prasangka, kesalahpahaman, dan kurangnya toleransi antaragama yang mendorong munculnya kon lik. Dalam memahami hal tersebut, berbagai upaya ditempuh oleh masyarakat internasional untuk menciptakan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran internasional. #alah satu upaya yang ditempuh adalah mendayagunakan interfaith dialogue sebagai !ahana untuk meningkatkan saling pengertian dan menciptakan budaya cinta damai (culture of peace). )arakteristik dunia yang majemuk, termasuk dalam hal agama, telah menyadarkan kita mengenai perlunya mengedepankan dialog untuk membangun sikap saling menghormati dan toleransi serta menghapuskan

-. " <A

ketidakperdulian (ignorance), sikap tidak toleran ( intolerance) dan radikalisme. 'ragedi pengeboman di 1ondon tanggal A 2uli /--9 kembali mengingatkan kita mengenai perlunya meningkatkan dan memperkuat kerja sama masyarakat internasional dalam menghadapi aksi kekerasan, termasuk terorisme. Melalui penyelenggaraan -nterfaith Dialogue, Indonesia mengharapkan dapat memberikan kontribusi kepada upaya masyarakat internasional dalam membangun keharmonisan hubungan antaragama, sebagai bagian dari upaya global untuk menciptakan culture of peace dan membangun harmoni antaragama dalam masyarakat internasional. #ebagai anggota masyarakat internasional, Indonesia juga menilai penting inisiati dialog antaragama yang dilakukan di tingkat nasional, regional, dan internasional. Indonesia menilai bah!a -nterfaith Dialog merupakan !ahana yang tepat untuk mengedepankan pesan"pesan damai yang diba!a oleh agama"agama di dunia kepada masyarakat internasional yang merupakan kekuatan khusus dalam upaya memelihara perdamaian global. #eiring dengan makin berkembangnya tuntutan dan suasana demokrasi di berbagai belahan dunia, suara masyarakat (atau entitas nonpemerintah secara umum) telah makin mendapatkan tempat dalam pengambilan keputusan. Pemerintahan yang kuat adalah pemerintahan dengan dukungan yang kuat dari masyarakatnya. Di sisi lain, de!asa ini aktor"aktor nonnegara makin mempunyai peluang dan kesempatan yang lebih besar terhadap akses ekonomi dan politik sehingga mereka makin dapat memengaruhi pengambilan keputusan suatu pemerintahan atau suatu negara. Peranan diplomasi tradisional (yaitu diplomasi yang dilaksanakan oleh pemerintah) tidak lagi dianggap sebagai satu"satunya instrumen utama untuk membentuk citra positi suatu negara di dunia internasional. Akti(itas diplomasi tradisional perlu dilengkapi dengan intensi ikasi diplomasi publik. Pendekatan diplomasi publik juga mengalami rede inisi dan ekstensi ikasi, untuk memenuhi berbagai tuntutan global yang makin kompleks. #asaran utama dari kegiatan diplomasi publik adalah penyebarluasan citra baik tentang bangsa dan negara kepada masyarakat negara lain dan masyarakat internasional. ,itra baik suatu -. " <.

bangsa ditentukan oleh dua aktor. Pertama adalah rumusan ideal tentang nilai"nilai bangsa, sebagaimana dituangkan dalam konstitusi negara. )edua adalah kondisi aktual yang terjadi di dalam negeri negara tersebut. Aspek pertama bersi at normati , yang hampir seluruh bangsa di dunia memiliki citra positi dalam konstitusi mereka, yang diharapkan akan menjadi anutan dan alsa ah hidup masyarakat. #ementara aspek kedua bersi at aktual empirik, yang hal ini berkaitan dengan dinamika ekonomi, politik, dan sosial budaya yang terjadi di dalam negara tersebut. )edua unsur inilah yang disebarluaskan kepada masyarakat internasional, dengan meman aatkan instrumen"instrumen yang tersedia dalam diplomasi publik. Dalam konteks kepentingan nasional, penyebarluasan citra baik bagi suatu bangsa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan politik dalam negeri, politik luar negeri, dan hubungan internasional negara bersangkutan. Hal ini berkaitan pula dengan tingkat kesiapan dari aktor"aktor nonpemerintah dalam negara tersebut untuk menjalankan peran sebagai agent of diplomacy. Pemerintah mencermati bah!a diseminasi in ormasi mengenai keberhasilan pembangunan dan upaya perbaikan yang dilakukan di berbagai daerah di Indonesia secara konsisten dan berkesinambungan akan dapat membantu memperbaiki perspekti asing terhadap Indonesia dan citra Indonesia di luar negeri. +leh karena itu, dalam konteks meningkatkan pemahaman masyarakat internasional terhadap kesatuan Papua dalam kerangka &)5I, per!akilan 5I di luar negeri telah melakukan pendekatan secara proakti dan berkesinambungan untuk mengeliminasi dan menghambat lobby kelompok prore erendum kepada pihak akademikBuni(ersitas dan organisasi keagamaan khususnya pihak gereja di Australia. #osialiasasi perkembangan terakhir Papua juga telah dilakukan untuk mencegah internasionalisasi isu Papua dengan menjernihkan permasalahan yang ada serta menjelaskan berbagai pembangunan yang telah dilakukan atas !ilayah Papua, termasuk berbagai pembangunan yang telah dilakukan di !ilayah Papua, khususnya pelaksanaan 66 +tonomi )husus dan Pemekaran Pro(insi Papua. #ejumlah langkah nyata untuk meminimalkan bahkan menolak internasionalisasi persoalan Papua juga terus diintensi kan. 6paya" -. " <=

upaya tersebut dilakukan di lingkup regional seperti dalam Pacific -sland 'orum( di lingkup multilateral seperti di :ank Dunia ataupun bilateral dengan Pemerintah A rika #elatan, :elanda, Australia, Amerika #erikat agar mereka lebih menga!asi kegiatan berbagai organisasiB1#M (yang memperoleh bantuan dana dari pemerintah masing"masing), terkait dengan kegiatan seminar dan akti(itas organisasiBindi(idu yang pro"separatisme di Papua. #ecara khusus, Departemen 1uar &egeri melalui Per!akilan 5I di *ashington telah akti melakukan diplomasi dan lobby kepada pejabat pemerintahan A# (kalangan eksekuti ) dan anggota )ongres A# untuk memperkuat dan memperluas jumlah anggota )ongres A# yang mendukung Indonesia. 'erbentuknya )onggresional -ndonesia )aucus bulan Eebruari /--7 merupakan salah satu keberhasilan upaya diplomasi dan lobby Pemerintah Indonesia dalam menggalang dukungan bagi Indonesia di kalangan anggota )ongres A#. #entimen Melanesia diharapkan akan dapat dihambat dengan mengedepankan pemerataan pembangunan dan harmonisasi hubungan antarpro(insi, antaradat dan antarkelompok di Indonesia yang bersi at majemuk. De!asa ini, tantangan yang dihadapi oleh Indonesia antara lain adalah meningkatnya persaingan memasuki pasar 3ropa :arat, terutama pascaperluasan keanggotaan 63 dan semakin kompetiti nya produk"produk ekspor negara"negara pesaing Indonesia, seperti ,ina, 'hailand, Malaysia, dan ?ietnam. 1ebih lanjut lagi, konsolidasi yang dilakukan oleh 63, telah membuat negara"negara anggotanya me" revie" beberapa perjanjian bilateral yang sebelumnya telah ditandatangani dengan Indonesia. Hubungan bilateral juga ditengarai oleh beberapa isu khusus, antara lain, penyelesaian tuntutan hukum terhadap Hassan 'iro, penanganan kasus kematian Munir, serta penyelesaian kerja sama keuangan 5I > 2erman, yang hingga kini masih diupayakan jalan keluarnya melalui jalur diplomasi secara intensi bersama"sama dengan instansiBdepartemen teknis terkait. Dalam rangka meningkatkan ketahanan regional di ka!asan Asia 'enggara, Indonesia akan tetap menjadikan A#3A& sebagai sokoguru pelaksanaan diplomasinya. 6ntuk memperkukuh sokoguru diplomasi ini, Indonesia akan terus memperjuangkan ter!ujudnya )omunitas A#3A& (A#3A& ,ommunity) sebagaimana digariskan dalam Bali )oncord --8 )omunitas A#3A& ini merupakan andalan -. " /-

bagi terciptanya stabilitas politik dan kesejahteraan !arga Asia 'enggara di masa mendatang, yang diharapkan akan berdampak positi pula bagi pembinaan stabilitas di ka!asan yang berdekatan. )erja sama politik dan keamanan A#3A& tetap merupakan prioritas utama Indonesia, selain kerja sama di bidang lainnya mengingat lingkungan yang aman, damai, dan stabil memungkinkan berkembangnya akti(itas perdagangan, in(estasi dan pari!isata, serta perekonomian pada umumnya sehingga tercapai kemakmuran yang diharapkan bersama. Indonesia perlu menindaklanjuti kesepakatan yang telah diambil pada )'' A#3A& ke"= bulan +ktober /--4 di :ali, mengenai pembentukan A#3A& 0aritime 'orum. Dalam hal ini Indonesia berkepentingan untuk mengangkat isu"isu keamanan di perairan secara seimbang dan tidak hanya ter okus pada masalah" masalah perompakan di laut dan bajak laut. &amun, Indonesia juga mengangkat isu"isu kejahatan lain yang dilakukan di laut seperti penyelundupan pasir, contra-band smuggling( illegal logging( marine pollution( trafficking in persons( illegal fishing dan people smuggling. 1angkah"langkah penting yang harus dilakukan ke depan adalah implementasi dari 1ientiane #ction Programme +1#P, , yang disahkan pada )'' A#3A& ke"<- bulan &o(ember /--7 di ?ientiane, 1aos, terutama yang berkaitan dengan kegiatan jangka pendek (@ tahun) dari #$%#& $ecurity )ommunity +#$),. #alah satu kegiatan ialah kerja sama di bidang penanggulanganBpemberantasan terorisme dan kejahatan lintasnegara lainnya. Dalam upaya tersebut diperlukan adanya landasan hukum yang dapat mengatur kerja sama tersebut. Dalam hal ini, perlu didorong pembuatan kon(ensi A#3A& mengenai penanganan terorisme dan ekstradisi, serta perlu mendorong negara anggota A#3A& yang belum terda tar ('hailand dan Myanmar) untuk merati ikasi traktat di bidang bantuan hukum ( Treaty on 0utual 4egal #ssistance). Indonesia harus dapat mengambil man aat dari kerja samanya dengan negara anggota A#3A&, dan dengan negara mitra !icara seperti yang telah disepakati melalui berbagai dokumen, baik dalam bentuk deklarasi bersama maupun Work Programme terutama dalam hal pertukaran in ormasi dan intelijen, kerja sama di bidang hukum, kerja sama antarpenegak hukum dan pelatihan. Indonesia perlu terus berpartisipasi akti dalam pengaturan"pengaturan hubungan di -. " /<

ka!asan, untuk dapat memberikan kontribusi bagi penciptaan situasi keamanan yang kondusi melalui orum" orum seperti #$%#& 2egional 'orum( #$%#&9:( #$%#&9; dan #sia %urope 0eeting +#$%0,. #ebagai tindak lanjut, tahun /--@ mendatang, terdapat tiga program pokok yang akan diselenggarakan, yakni pemantapan politik luar negeri dan optimalisasi diplomasi Indonesia, peningkatan kerja sama internasional, dan penegasan komitmen perdamaian dunia. Pertama, program pemantapan politik luar negeri dan optimalisasi diplomasi Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kinerja politik luar negeri dalam memberikan kontribusi bagi proses demokratisasi, stabilitas politik, dan persatuan nasional di samping memperkuat lagi kinerja diplomasi Indonesia. Dalam program ini akan dilaksanakan beberapa kegiatan pokok antara lain adalah (<) merumuskan konsep pemberian respons yang lebih tegas, (isioner, dan berkualitas yang berkaitan dengan isu"isu internasional yang strategis dalam setiap periode tertentu8 (/) merati ikasi berbagai kon(ensi internasional yang sejalan dengan kepentingan nasional dalam membangun demokrasi, keamanan, penerapan nilai"nilai HAM, perlindungan anak dan perempuan, pelestarian lingkungan hidup, serta kedaulatan &)5IF konsistensi dalam men!alankan proses demokratisasi dapat meningkatkan citra -ndonesia di dunia internasional8 (4) mempersiapkan dan menyelenggarakan hubungan luar negeri serta memantapkan kebijakan luar negeri yang konsisten dan produkti bagi kinerja diplomasi Indonesia8 (7) meningkatkan promosi dan citra Indonesia di luar negeri8 (9) meningkatkan perlindungan *&I dan :HI di luar negeri8 merumuskan kebijakan diplomasi publik yang transparan, partisipati , dan akuntabel. Kedua, program peningkatan kerja sama internasional bertujuan untuk meman aatkan secara lebih optimal berbagai potensi positi yang ada pada orum" orum kerja sama internasional terutama melalui kerja sama A#3A&, dan antara negara"negara yang memiliki kepentingan yang sejalan dengan Indonesia. Dalam pelaksanaannya, beberapa kegiatan yang akan dilakukan antara lain adalah (<) penciptaan kesepahaman dan koordinasi yang lebih terarah antara Deplu dengan lembaga pemerintah, antara lain dengan Dephan, Polhukkam, '&I, Polri, dan komunitas intelijen untuk bekerja sama -. " //

dengan lembaga"lembaga mitra secara bilateral, regional dan internasional dalam meningkatkan saling pengertian dalam upaya menjaga keamanan ka!asan, integrasi !ilayah, dan pengamanan kekayaan sumber daya alam nasional8 (/) penyusunan kerangka kerja yang lebih terarah dan tindak lanjut terciptanya pembentukan A#3A& $ecurity %conomic $ociocultural )ommunity8 (4) pemantapan kerja sama internasional di bidang ekonomi, perdagangan, sosial dan budaya serta bagi pencapaian tujuan pembangunan sosial ekonomi yang disepakati secara internasional termasuk 0illenium Development .oals (MD0s)8 (7) asilitasi jaringan diplomasi kebudayaan dan pendidikan yang berbasiskan inisiati masyarakat secara luas8 diplomasi kebudayaan dan pendidikan diharapkan dapat melengkapi diplomasi politik, serta diproyeksikan untuk dapat mendorong pemahaman yang lebih mendalam terhadap berbagai kepentingan yang berbeda dalam hubungan antarbangsa, serta membantu perumusan titik"titik persamaan antara nilai"nilai yang berbeda8 (9) asilitasi upaya untuk memperluas jaringan dan peningkatan peman aatan $ister )ity antara kota"kota dan pro(insi di Indonesia dengan kota"kota dan pro(insiBdistrik di mancanegara yang sudah berkembang dan maju. Aspek"aspek yang baik dalam pengelolaan kota dan !arga kota di negara"negara demokrasi dapat menjadi pelajaran dalam pengelolaan kota secara e isien Ketiga, program penegasan komitmen perdamaian dunia bertujuan untuk menegaskan komitmen Indonesia terhadap hukum internasional dan multilateralisme dalam hubungan internasional, serta di lain pihak menentang unilateralisme dan agresi dalam menyelesaikan permasalahan internasional. )egiatan pokok yang dilakukan dalam program ini, antara lain, adalah (<) peningkatan komitmen dan peningkatan peran dalam upaya re ormasi dan re(italisasi P:: termasuk di dalamnya De!an )eamanan Perserikatan :angsa":angsa (D) P::) dengan menjadikannya lebih demokratis dalam aspek keter!akilan dan prosedural8 (/) promosi dan peningkatan peran secara akti di setiap orum internasional bagi penyegeraan penyelesaiannya masalah Palestina secara adil melalui P:: dan pengakhiran pendudukan Israel, sebagai bagian dari upaya ikut menciptakan perdamaian dunia8 (4) peningkatan upaya penanggulangan kejahatan lintasbatas negara seperti terorisme, pencucian uang, kejahatan narkotika, penyelundupan, dan -. " /4

perdagangan manusia melalui kerja sama bilateral, regional, dan multilateral yang dilakukan secara inklusi , demokratis dan sejalan dengan prinisp"prinsip hukum internasional8 serta (7) partisipasi dalam menciptakan perdamaian dunia.

-. " /7

You might also like