Professional Documents
Culture Documents
SUPERVISOR DR. Dr. Tjipta Bahtera, Sp.A(K) Dr. Alifiani Hikmah Putranti, Sp.A(K) Dr. Tun Paksi Sareharto, Msi.Med, Sp.A
Merlien Anice Sembai
Epidemiologi
Insidens Meningitis Tuberkulosa (MTB) sekitar 7-12% dari seluruh infeksi TB Puncaknya terjadi pada usia 6 bln 6 tahun. Jarang terjadi pada usia < 6 bulan dan hampir tidak pernah terjadi pada usia < 3 bulan Sering terkait dengan TB paru berat, seperti TB milier 80% meningitis TB karena TB Milier, 65% TB Milier menjadi meningitis TB Bila ditemukan rangsang meningeal & TB Milier, harus diakukan pungsi lumbal untuk deteksi dini Meningitis TB
Pecah
Pembesaran lokal
Tidak pecah
Meningitis
Tuberkuloma
Meningitis (-)
Patogenesis
Tahap pertama
Tahap kedua
Hidrosefalus
Hampir selalu ditemukan pada pasien yang bertahan 4-6 minggu Paling banyak pada anak usia < 10 tahun Jenis: komunikans > obtruktif, karena peradangan di selaput otak & vili araknoidalis obstruksi eksudat/perlengketan vili arachnoid
Tuberkuloma
Cenderung multipel Kebanyakan di fossa posterior
Manifestasi Klinis
Fase Prodormal
Berlangsung 2-3 minggu sebelum timbul tanda rangsang meningeal Malaise, sefalgia, demam tidak tinggi Kejang 10-15% Peningkatan TIK, UUB membonjol
Fase Meningitik
Meningismus, sefalgia berat, muntah, kebingungan & kelainan saraf kranialis dalam berbagai derajat Eksudat yang mengalami organisasi mengakibatkan kelumpuhan saraf kranial & hdrosefalus, gg.kesadaran, papiledem ringan Keterlibatan Nn. Craniales:
N VI, II, IV diplopia, strabismus N II pandangan kabur, bahkan buta N VIII gangguan pendengaran permanen
Fase Paralitik
Merupakan gejala percepatan penyakit Gejala kebingungan berlanjut menjadi stupor, koma, kejang & hemiparesis
Diagnosis
Riwayat kontak TB Uji tuberkulin
36% pasien anergi
Ro thorax
43% normal 23% milier 10% kalsifikasi
LED meningkat pada 80% kasus Kultur LCS 50% positif PCR (sensitivitas 60-85%, spesifisitas 94-100%) EEG : 80% kelainan difus/fokal CT Scan kepala
Enhamcement di daerah basal Melihat dilatasi ventrikel (87% terdapat hidrosefalus) & infark (28%) Bisa didapatkan tuberculoma
Diagnosis
LCS :
Warna
Jernih, jika diendapkan membentuk batang Jika sakit lama/ada hambatan di medula spinalis xantokrom
Sel
200-500/mm3 mula-mula proporsi PMN = Limfosit atau PMN>limfosit, selanjutnya limfosit lebih banyak Sel pada fase akut mencapai 1000/mm3
Hidrochepalus kommunikans
12
Terapi
Fase Intensif : 2 bulan dengan 4-5 OAT
INH Rifampisin Streptomisin Pirazinamid Ethambutol 10-20 mg/kgBB/hari 10-20 mg/kgBB/hari 20 mg/kgBB/hari 20 -40 mg/kgBB/hari, atau 15-25 mg/kgBB/hari
kortikosteroid 1-2 mg/kgBB/hr selama 4-6 minggu, setelah itu tapp off selama 4-6 minggu. Pada bulan pertama pasien harus tirah baring total Kortikoteroid diberikan jika ada kesadaran menurun, TIK meningkat dan gejala fokal
prognosis
Jika tidak diobati bisa meninggal dunia Usia < 3 tahun prognosis lebih buruk Ada enhancement sisterna basalis & hidrosefalus prognosis buruk Hidup & intelektualitas normal 18% Gejala sisa paling banyak :
Paresis spastik, kejang, paraplegia, gangguan sensori ekstremitas
Gangguan pendengaran & keseimbangan, bisa karena streptomisin/komplikasi penyakit Gejala sisa yang minor:
Nistagmus, ataksia, gangguan ringan ada koordinasi, spastisitas