You are on page 1of 32

PNEUMOTORAKS 31 Maret 2014

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Pneumotoraks didefinisikan sebagai adanya udara atau gas

dalam rongga pleura, yaitu, di ruang potensial antara pleura viseral dan parietal paru-paru. Hasilnya adalah kolaps dari paru-paru pada sisi yang terkena. Udara bisa masuk ruang intrapleural melalui komunikasi dari dinding dada (yaitu, trauma) atau melalui parenkim paru-paru di pleura viceralis.1,
,!

Hasil dari terapi pada "#$ penderita dengan fraktur multiple costa dan dihubungkan pada trauma dada yang telah dianalisa. %erdasarkan dari trauma& '' ( ','() pasien pneumotoraks yang berkembang men)adi *1 (! ,#()-hemathora+, ,$("1,*()hemopneumotoraks. -erapi konservatif dari pneumo dan hemotoraks dalam beberapa kasus kebanyakan (biasanya dilakukan tusukan pada rongga pleura, )arang dilakukan drainage). Pada "* penderita yang berkaitan dengan trauma yang dengan forced position (posisi setengah duduk), %ertu)uan untuk kateterisasi pada cavum pleura dengan menggunakan stiletto trocar melengkung diba.ah sudut /$ dera)at. Pada terapi clotting hematothoraks digunakan streptokinase yang tercatat berefek positif pada / dari * pasien. 0ndikasi untuk torakotomi dibatasi pada pasien dengan trauma dada yang berhubungan dengan shock dan kehilangan darah akut (1ebecca %, $11). 1,
,!,"

SMF ILMU PENYAKIT BEDAH RSUPM Sita Dilla Anggun Fianda

PNEUMOTORAKS 31 Maret 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Anatomi, Fi iologi, !an Hi tologi Ple"ra Pleura secara anatomis merupakan satu lapis sel mesotelial,

ditun)ang oleh )aringan ikat, pembuluh darah kapiler dan pembuluh getah bening. 1,
,!,",',/,*,#

Pleura merupakan lapisan selubung permukaan rongga pleura dan isinya, terdiri atas pleura viseral dan pleura parietal. 1ongga pleura dibatasi oleh kedua pleura diatas. 1ongga pleura individu sehat pada de.asa terisi cairan yakni sebanyak 1$- $ ml sedangkan pada anak-anak yaitu $,1 cc2 kg%%2)am dan berfungsi sebagai pelumas diantara kedua lapisan pleura. 1,
,!,",',/,*,#

Pleura viseral berfungsi untuk menyelubungi paru sampai ke celah interlobus, sedang pleura parietal berfungsi melapisi dinding toraks, sisi lateral mediastinum, membran suprapleura, thoracic inlet, dan diafragma sisi toraks. 1,
,!,",',/,*,#

SMF ILMU PENYAKIT BEDAH RSUPM Sita Dilla Anggun Fianda

PNEUMOTORAKS 31 Maret 2014

#am$ar 1% Anatomi Ple"ra Pleura viseral menerima perdarahan dari arteri bronkialis

sedangkan pleura parietal menerima darah dari sirkulasi sistemik (arteri interostal, mamari interna, dan frenik. Pembuluh balik (vena) ber)alan dengan arteri. 1,
,!,",',/,*,#

3edua )enis lapisan pleura memiliki pleksus limfatik. 4ari pleura viseral dialirkan ke kelen)ar limfe pulmoner di hilus, sedangkan yang berasal dari pleura parietal anterior dialirkan melalui )aringan interkosta. 5liran limfe pleura diafragmatika menu)u kelen)ar limfe mediastinum ba.ah. 6imfe di pleura parietal ba.ah mengalir ke kelen)ar limfe retroperitoneal di regio adrenal dan gin)al. 5liran limfe keluar dari parenkim paru ke pleura viseral ter)adi dengan bantuan katup pembuluh limfe. 5liran limfe ini membantu men)elaskan penyebaran tumor ganas dan infeksi dari dalam paru ke pleura viseral. 1,
,!,",',/,*,#

SMF ILMU PENYAKIT BEDAH RSUPM Sita Dilla Anggun Fianda

PNEUMOTORAKS 31 Maret 2014

Persyarafan pleura parietal dan viseral, sebagaimana peritoneum, berbeda. Pleura parietal mendapatkan persyarafan dari serabut syaraf interkosta, mengantarkan sensori nyeri. 7edang pleura viseral mendapat serabut saraf dari vagus dan trunkus simpatik tanpa sensori rasa nyeri.
1, ,!,",',/,*,#

8ambaran histologi pleura viseral berbeda dengan pleura parietal. Pleura terdiri atas selapis sel mesotel pipih bersandar pada mambran basal dengan lapisan )aringan ikat submesotel yang tebalnya bervariasi. 7el mesotel di bagian dasar dan kaudal paru mengandung lebih banyak mikrovili dibandingkan sel mesotel di daerah iga, dipercaya menghasilkan substansi musin dan mukopolisakarida untuk mengurangi pergesekan di tempat ini, serta fungsi absorbsi cairan. 3andungan mikrovili lebih banyak terdapat pada sel mesotel pada pleura viseral dibandingkan dengan parietal. 6apisan mesotel di pleura parietal memiliki stomata yang memungkinkan hubungan langsung antara rongga pleura dan saluran limfe di ba.ahnya. 1,
,!,",',/,*,#

7el mesotel pleura mudah rusak dan mengelupas dalam )umlah besar pada berbagai kelainan patologik. Perbaikan kerusakan tersebut melibatkan proliferasi berbagai sel, termasuk sel mesotel, sel )aringan ikat submesotelial dan makrofag.1,
,!,",',/,*,#

2.2

Ka&a ita !an 'ol"me Par"(&ar" 9olume udara respirasi pada setiap orang berbeda-beda,

tergantung pada ukuran paru-paru, kekuatan bernapas, dan cara bernapas. Pada orang de.asa, volume paru-paru berkisar antara ' : / liter yang terdiri dari; 1, a.
,!,",',/,*,#

'ol"me Ti!al )'T*. 9olume udara tidal adalah volume udara hasil inspirasi atau ekspirasi pada setiap kali bernapas normal. 9olume udara
4

SMF ILMU PENYAKIT BEDAH RSUPM Sita Dilla Anggun Fianda

PNEUMOTORAKS 31 Maret 2014

tidal bervariasi tergantung pada tingkat kegiatan seseorang. Pada kondisi tubuh istirahat, volume udara tidal sebanyak kira-kira '$$ mililiter pada rata-rata orang de.asa muda, dan besarnya akan meningkat bila kegiatan tubuh meningkat. 4ari '$$ mililiter udara tidal yang dipernapaskan pada kondisi istirahat tersebut hanya !'$ mililiter sa)a yang dapat sampai di alveolus, sedang yang 1'$ mililiter mengisi ruang yang terdapat pada saluran respirasi (disebut ruang rugi). b. 'ol"me +a!angan In &ira i )'+I* , adalah volume udara yang dapat dihisap dengan kekuatan inspirasi yang lebih kuat setelah volume tidal dilakukan, pada keadaan normal sebanyak kira-kira !$$$ mililiter. c. 'ol"me +a!angan Ek &ira i )'+E*, adalah volume udara ekstra yang dapat dikeluarkan (dihembuskan) dengan ekspirasi kuat pada akhir ekspirasi normal, pada keadaan normal sebanyak kira-kira 1$$$ mililiter. d. 'ol"me ,e i!" )',*, yaitu volume udara yang masih tetap berada dalam paru-paru setelah ekspirasi kuat, kira-kira sebanyak 1'$$ mililiter. 4alam menguraikan proses respirasi terkadang diperlukan

penyatuan dua atau lebih )enis-)enis volume di atas. 3ombinasi dari )enis)enis volume itu disebut kapasitas paru-paru. %eberapa )enis kapasitas paru-paru sebagai berikut. 1, a.
,!,",',/,*,#

Ka&a ita In &ira i )KI*, sama dengan volume tidal ditambah dengan volume cadangan inspirasi. 3apasitas inspirasi merupakan )umlah udara yang dapat dihirup oleh seseorang mulai ekspirasi normal dan mengembangkan paru-parunya sampai )umlahnya maksimum (kira-kira !'$$ ml).

b.

Ka&a ita ,e i!" <ungsional (31<), sama dengan volume cadangan ekspirasi ditambah dengan volume residu. %esarnya kapasitas residu fungsional adalah udara yang tersisa dalam paru-paru pada akhir ekspirasi normal (kira-kira '$$ ml).
5

SMF ILMU PENYAKIT BEDAH RSUPM Sita Dilla Anggun Fianda

PNEUMOTORAKS 31 Maret 2014

c.

Ka&a ita

'ital )K'*, sama dengan volume cadangan inspirasi

ditambah dengan volume tidal dan volume cadangan ekspirasi. 3apasitas vital ini adalah )umlah udara maksimum yang dapat dikeluarkan dari paruparu seseorang setelah terlebih dahulu mengisi paru-paru secara maksimum dan kemudian mengeluarkan sebanyak-banyaknya (kira-kira "'$$ ml). d. Ka&a ita total &ar"(&ar", adalah volume maksimum dimana paruparu dapat dikembangkan sebesar mungkin dengan inspirasi paksa atau sama dengan kapasitas vital ditambah dengan volume residu (kira-kira /$$$ ml). = 30 > 9- ? 9@0 = 31< > 9@A ? 91 = 39 > 9@0 ? 9- ? 9@A 4engan 9-> volume tidal 9@0> volume cadangan inspirasi 9@A> volume cadangan ekspirasi 91> volume residu 30 > kapasitas inspirasi 31< > kapasitas residu fungsional 39 > kapasitas vital

2.-

De.ini i Pneumotoraks adalah penumpukan udara yang bebas dalam

dada diluar paru yang menyebabkan paru kolaps.

1, ,!,',/,*,#

SMF ILMU PENYAKIT BEDAH RSUPM Sita Dilla Anggun Fianda

PNEUMOTORAKS 31 Maret 2014

#am$ar 2% Pne"motorak Pneumotoraks merupakan suatu kondisi dimana terdapat udara pada kavum pleura. Pada kondisi normal, rongga pleura tidak terisi udara sehingga paru-paru dapat leluasa mengembang terhadap rongga dada. Udara dalam kavum pleura ini dapat ditimbulkan oleh ; 1, berasal dari alveolus akan
,!,/,*,#

1. 1obeknya pleura viseralis sehingga saat inspirasi udara yang memasuki kavum pleura. Pneumotoraks )enis ini disebut sebagai closed pneumotoraks. 5pabila kebocoran pleura viseralis berfungsi sebagai katup,
7

SMF ILMU PENYAKIT BEDAH RSUPM Sita Dilla Anggun Fianda

PNEUMOTORAKS 31 Maret 2014

maka udara yang masuk saat inspirasi tak akan dapat keluar dari kavum pleura pada saat ekspirasi. 5kibatnya, udara semakin lama semakin kearah banyak sehingga dan mendorong mediastinum kontralateral menyebabkan

ter)adinya tension pneumotoraks. . 1obeknya dinding dada dan pleura parietalis sehingga terdapat hubungan antara kavum pleura dengan dunia luar. 5pabila lubang yang ter)adi lebih besar dari 2! diameter trakea, maka udara cenderung lebih mele.ati lubang tersebut dibanding traktus respiratorius yang seharusnya. Pada saat inspirasi, tekanan dalam rongga dada menurun sehingga udara dari luar masuk ke kavum pleura le.at lubang tadi dan menyebabkan kolaps pada paru ipsilateral. 7aat ekspirasi, tekanan rongga dada meningkat, akibatnya udara dari kavum pleura keluar melalui lubang tersebut. 3ondisi ini disebut sebagai open pneumotoraks (%erck, $1$).

2./

E&i!emiologi Pneumotoraks dapat diklasifikasikan men)adi pneumotoraks spontan dan traumatik. Pneumotoraks spontan merupakan pneumotoraks yang ter)adi tiba-tiba tanpa atau dengan adanya penyakit paru yang mendasari. Pneumotoraks )enis ini dibagi lagi men)adi pneumotoraks primer (tanpa adanya ri.ayat penyakit paru yang mendasari) maupun sekunder (terdapat ri.ayat penyakit paru sebelumnya). 0nsidensinya sama antara pneumotoraks primer dan sekunder, namun pria lebih banyak terkena dibanding .anita dengan perbandingan /;1. Pada pria, resiko pneumotoraks spontan akan meningkat pada perokok berat dibanding non perokok.

SMF ILMU PENYAKIT BEDAH RSUPM Sita Dilla Anggun Fianda

PNEUMOTORAKS 31 Maret 2014

Pneumotoraks spontan sering ter)adi pada usia muda, dengan insidensi puncak pada dekade ketiga kehidupan ( $-"$ tahun).
,!,'

7ementara itu, pneumotoraks traumatik dapat disebabkan oleh trauma langsung maupun tidak langsung pada dinding dada, dan diklasifikasikan men)adi iatrogenik maupun non-iatrogenik. Pneumotoraks iatrogenik merupakan tipe pneumotoraks yang sangat sering ter)adi (%erck, $1$).

,!,'

Umur ; %iasanya ter)adi pada orang yang ber usia $-"$ tahun 7eks ; 6ebih sering pada pria Pneumotoraks spontan primer
%iasanya ter)adi pada anak laki-laki yang tinggi, kurus dan

usia 1$-!$ tahun


0ncidens pada usia tertentu; *,"-1# kasus per 1$$.$$$ orang

per tahun pada laki-laki 1, -/ kasus per 1$$.$$$ orang per tahun pada perempuan

Pneumotoraks spontan sekunder


Umur ; Puncak ke)adian di usia /$-/' tahun insidensi /,!

kasus per 1$$.$$$ orang per tahun pada laki-laki ,$ kasus per 1$$.$$$ orang per tahun pada perempuan tahun (Bc@ool <4, $$#)

/ per

1$$.$$$ pasien dengan penyakit paru obstruktif kronik per

3e)adian pneumotoraks spontan primer adalah 1# per 1$$.$$$ orang per tahun dan / per 1$$.$$$ perempuan per tahunnya.

Hal ini ter)adi paling sering di

usia

$-an, dan pneumotoraks

spontan primer )arang ter)adi di atas usia "$.

SMF ILMU PENYAKIT BEDAH RSUPM Sita Dilla Anggun Fianda

PNEUMOTORAKS 31 Maret 2014

Pneumotoraks spontan sekunder biasanya ter)adi antara usia /$ dan /'.

%erdasarkan

data

di

17U $1

dr.Pirngadi

Bedan,

penderita

pneumotoraks pada tahun

yang dira.at inap ber)umlah 1,

pasien, dan yang dira.at )alan sebanyak 1 pasien. 7edangkan pada tahun $1! yang dira.at inap sebanyak 1' pasien dan yang dira.at )alan tidak ada.

2.5 Kla i.ika i Pne"motorak Ber!a arkan 0ekani me Ke1a!ian 2.5.1

Pne"motorak

&ontan

2.2.1.1 Pne"motorak S&ontan Primer Pneumotoraks ini merupakan pneumotoraks yang ter)adi pada paru-paru yang sehat dan tidak ada pengaruh dari penyakit yang mendasari. 5ngka ke)adian pneumotoraks spontan primer (P7P) sekitar 1#- # per 1$$.$$$ pria pertahun dan 1, -/ per 1$$.$$$ .anita pertahun (BackenCie and 8ray, $$*). Umumnya, ke)adian ini ter)adi pada orang bertubuh tinggi, kurus, dan berusia antara 1#-"$ tahun. Bekanisme yang diduga mendasari ter)adinya P7P adalah ruptur bleb subpleura pada apeks paru-paru (Heffner and Huggins, $$"). Udara yang terdapat di ruang intrapleura tidak didahului oleh trauma, tanpa disertai kelainan klinis dan radiologis. Damun banyak pasien yang dinyatakan mengalai P7P mempunyai penyakit paru-paru subklinis. 1i.ayat keluarga dengan ke)adian serupa dan kebiasaan merokok meningkatkan resiko ter)adinya pneumotoraks ini (Heffner and Huggins, $$"). adalah terdapat sebagian parenkim
,!,*

<aktor yang saat ini diduga berperan dalam patomekanisme P7P paru-paru yang meningkat porositasnya. Peningkatan porositas menyebabkan kebocoran udara viseral dengan atau tanpa perubahan emfisematous paru-paru. Hubungan
10

SMF ILMU PENYAKIT BEDAH RSUPM Sita Dilla Anggun Fianda

PNEUMOTORAKS 31 Maret 2014

tinggi badan dengan peningkatan resiko ter)adinya P7P adalah karena gradien tekanan pleura meningkat dari dasar ke apeks paru. 5kibatnya, alveoli pada apeks paru-paru orang bertubuh tinggi rentan terhadap meningkatnya tekanan yang dapat mendahului proses pembentukan kista subpleura (BackenCie and 8ray, $$*).
,!,*

P7P umumnya dapat ditoleransi dengan baik oleh penderitanya karena tidak adanya penyakit paru-paru yang mendasari (Heffner and Huggins, $$"). Pada sebagian besar kasus P7P, ge)ala akan berkurang atau hilang secara spontan dalam "-"# )am. 3ecepatan absorpsi spontan udara dari rongga pleura sekitar 1, '-1,#( dari volume hemitoraks per hari, dan suplementasi oksigen sebesar 1$ lpm akan meningkatkan kecepatan absorpsi sampai dengan empat kali lipat (BackenCie and 8ray, $$*). %eberapa macam terapi yang dapat dilakukan pada pasien P7P antara lain observasi, drainase interkostal dengan atau tanpa pleurodesis, dan video-assisted thoracoscopic surgery (95-7) (Heffner and Huggins, $$").
,!,*

Panduan terapi untuk P7P dikeluarkan oleh British Thoracic Society (%-7) dan American College of Chest Physician (5@@P). -erdapat perbedaan untuk besar-kecilnya pneumotoraks dan )enis terapi untuk P7P kecil simtomatik dan P7P simtomatik $$*). yang %erikut stabil adalah di antara keduanya(BackenCie $$*).
,!,*

and

8ray,

ringkasan

gabungan panduan terapi menurut %-7 dan 5@@P (BackenCie and 8ray,
a. Clinically stable small pneumotoraks

3edua panduan menyatakan terapi untuk pasien stabil dengan pneumotoraks kecil (E cm, %-7& E! cm, 5@@P) dan ge)ala minimal adalah dengan melakukan observasi dan di317-kan. Panduan 5@@P menyarankan dilakukannya observasi sekitar !-/ )am, foto rontgen paru-paru, di317kan

11

SMF ILMU PENYAKIT BEDAH RSUPM Sita Dilla Anggun Fianda

PNEUMOTORAKS 31 Maret 2014

dengan instruksi lengkap, dan pasien diminta untuk kontrol dalam dua hari berikutnya.
b. Large pneumotoraks and symptomatic small pneumotoraks

Pasien

yang

tergolong

dalam

P7P ini membutuhkan aspirasi sederhana

intervensi.

%-7

merekomendasikan

sebagai terapi lini pertama pada P7P luas dengan kondisi stabil dan pneumotoraks kecil simtomatis. @F1 dilakukan setelah aspirasi untuk menentukan apakah terdapat ,' liter perbaikan. 5pabila tidak ada perbaikan atau pasien masih simtomatis dan )umlah aspirasi a.al kurang dari aspirasi ulangan dapat dilakukan. 5pabila aspirasi pertama sudah lebih dari ,' liter atau aspirasi ulangan tidak berhasil maka pemasangan drain interkostal harus dilakukan.
c. Clinically unstable patients with a large pneumotoraks

Pada pasien yang termasuk dalam kategori ini sebaiknya dilakukan pemasangan drain interkostal dan di-B17-kan. Paru-paru harus dapat mengembang sepenuhnya sebelum drain dilepas. @F1 dilakukan setiap " )am.
d. Surgical intervention

" )am

-erapi pembedahan harus mulai dipikirkan apabila terdapat kebocoran udara persisten atau paru-paru gagal melakukan re-ekspansi setelah !-' hari.0ndikasi dilakukannya operasi meliputi ter)adinya pneumotoraks ipsilateral yang kedua, pneumotoraks kontralateral yang pertama, dan adanya reiko peker)aan seperti penyelam atau pilot. Pasien dengan profesi tersebut sebaiknya men)alani tindakan operasi bilateral. Pilihan terapi pembedahan yang dapat dilakukan seperti ATS! &''()
12

pleural

abrasion!

surgical

talc

pleurodesis!

pleurectomy, dan open thoracostomy "#acken$ie and %ray!

SMF ILMU PENYAKIT BEDAH RSUPM Sita Dilla Anggun Fianda

PNEUMOTORAKS 31 Maret 2014

Pada pemasangan drain interkostal, ukuran kateter pleura tidak mempengaruhi efektivitas drain pada terapi P7P. 7elain itu, tidak ada korelasi antara ukuran drain dan tingkat komplikasi, rekurensi, dan lamanya pasien dira.at. Damun kateter dengan diameter kecil tidak dapat digunakan apabila terdapat cairan pleura (karena dapat menyumbat) dan adanya kebocoran udara (menyebabkan reekspansi yang tidak adekuat). Suction hanya dapat dipertimbangkan "# )am setelah pemasangan drain untuk mengurangi resiko ter)adinya edema re-ekspansi paru-paru dan harus dikonsulkan kepada dokter ahli paru-paru. %-7 merekomendasikan sistem suction dengan volume besar dan tekanan rendah (-1$ to - $ cm H G). 4rain sebaiknya tidak diklem kecuali diminta oleh ahli paru atau spesialis bedah -39. Pengekleman drain dapat berbahaya dan tidak ada bukti yang menun)ukkan peningkatan angka keberhasilan atau penurunan resiko rekurensi. 0ndikasi klem drain adalah apabila terdapat kebocoran udara
2.5.1.2

terus

menerus
,!,*

karena

berpotensi

menyebabkan

tension

pneumotoraks.

Pne"motorak S&ontan Sek"n!er P77 merupakan pneumotoraks yang ter)adi pada pasien dengan

penyakit paru yang mendasari. Umumnya P77 ter)adi sebagai komplikasi @GP4, fibrosis kistik, tuberkulosis, pneumocystits pneumonia, dan menstruasi. P77 )uga dapat ter)adi ada penyakit intersisiel paru seperti sarcoidosis, lymphangioleiomyomatosis, langerhans cell histiocytosis and tuberous sclerosis* 7ecara umum udara pada P77 memasuki rongga pleura melalui alveoli yang melebar atau rusak. Perburukan klinis dan seHuelae biasanya ter)adi akibat adanya kondisi komorbid.
,!,*

@ausa terbanyak P77 adalah @GP4, khususnya @GP4 sedangberat. 5pabila pneumotoraks ter)adi pasien @GP4 ge)ala sesak napas yang progresif muncul dan biasanya bersamaan dengan nyeri pleuritik. P77 merupakan penanda signifikan untuk mortalitas pasien @GP4. 7etiap ke)adian pneumotoraks meningkatkan resiko kematian sampai dengan
13

SMF ILMU PENYAKIT BEDAH RSUPM Sita Dilla Anggun Fianda

PNEUMOTORAKS 31 Maret 2014

empat kali lipat. 7ekitar "$-'$( pasien akan mengalami P77 yang kedua apabila pleurodesis tidak dilakukan (Heffner and Huggins, $$").
,!,*

Untuk penangan P77, 5@@P merekomendasikan pemasangan chest tube untuk setiap pasien P77, dan pleurodesis pada episode pertama P77 guna mencegah rekurensi. 7edangkan rekomendasi %-7 merekomendasikan aspirasi dengan syringe dan kateter untuk pasien pneumotoraks kecil dengan penyakit paru yang mendasari ringan. 7ebagian besar pasien membutuhkan drainase melalui chest tube. Pelepasan chest tube dilakukan setelah ter)adi re-ekspansi paru dan resolusi kebocoran udara. Pleurodesis merupakan terapi pilihan terakhir dan dilakukan pada pasien dengan kebocoran udara yang tidak teratasi dan mengalami pneumotoraks rekuren (BackenCie and 8ray, $$*).
2.5.2 2.5.2.1
,!,*

Pne"motorak Tra"matik Pne"motorak Tra"matik Iatrogenik Pneumotoraks iatrogenikmerupakan pneumotoraks yang ter)adi

akibat pembukaan rongga paru secara paksa saat tidakan dianosis atau terapi invasif dilakukan . -indakan seperti thoracocentesis, biopsi pleura, pemasangan kateter vena sentral, biopsi paru perkutan, bronkoskopi dengan biopsi transbronkial, aspiasi transtoracic, dan ventilasi tekanan positif dapat men)adi etiologinya. 5kibatnya, pasien perlu lebih lama dira.at di rumah sakit (IilmaC, et al, $$ ).
,!,*

Penyebab utama ter)adinya pneumotoraks iatrogeni adalah aspirasi )arm halus transthoracic. 4ua faktor yang memegang perang penting adalah ukuran dan kedalaman lesi. 5pa bila lesi kecil dan dalam maka resiko pneumotoraks meningkat. Penyebab kedua terbanyak adalah pemasangan kateter vena sentral. Penyebab lainnya antara lain akupunkktur transthoracic, resusitasi )antung-paru, dan penyalahgunaan obat melalui vena leher (7harma, $$,).
,!,*

14

SMF ILMU PENYAKIT BEDAH RSUPM Sita Dilla Anggun Fianda

PNEUMOTORAKS 31 Maret 2014 2.5.2.2

Pne"motorak Tra"matik Non Iatrogenik Pneumotoraks )enis ini ter)adi akibat trauma tumpul atau ta)am

yang merusak pleura viseralis atau parietalis. Pada trauma ta)am, luka menyebabkan udara dapat masuk ke rongga pleura langsung ke dinding toraks atau memenu)u perifer pleura viseralis melalui cabang-cabang dan trakeobronkial. 6uka tusuk atau luka tembak secara langsung melukai paru-paru $$,).
,!,",/

menyebabkan

ter)adinya

hemothoraks

pneumotoraks di lebih dari #$( lesi di dada akibat benda a)am (7harma, Pada trauma tumpul pneumotoraks ter)adi apabila pleura viseralis terobek oleh fraktur atau dislokasi costa. 3ompresi dada tiba-tiba menyebabkan peningkatan tekanan alveolar secara ta)am dan kemudian ter)adi ruptur alveoli. 7aat alveoli ruptur udara masuk ke rongga intersisiel dan ter)adi diseksi menu)u pleura viseralis atau mediastinum. Pneumotoraks ter)adi saat ter)adi ruptur pada pleura viseralis atau mediastinum dan udara masuk ke rongga pleura. Banifestasi klinisnya dapat berupa +allen lung sign,peptic lung sign di mana hilus paru terletak lebih rendah dari normal atau terdapat pneumotoraks persisten dengan chest tube terpasang dan berfungsi dengan baik (7harma, $$,).
,!,*

Pneumotoraks traumatik noniatrogenik )uga dapat ter)adi akibat barotrauma. Pada suhu konstan, volume massa udara berbanding terbalik dengan tekanannya, sehingga apabila ditempatkan pada ketinggian !$'$ m, volume udara yang tersaturasi pada tubuh meningkat 1,' kali lipat daripada saat di ketinggian permukaan laut. Pada peningkatan tekanan tersebut, udara yang ter)ebak dalam bleb dapat mengalami ruptur dan menyebabkan pneumotoraks. Hal ini biasanya ter)adi pada kru pesa.at terbang. 7edangkan pada penyelam, udara yang terkompresi dialirkan ke paru-paru harus melalui regulator dan se.aktu naik ke permukaan barotrauma dapat ter)adi seiring dengan penurunan tekanan secara cepat

15

SMF ILMU PENYAKIT BEDAH RSUPM Sita Dilla Anggun Fianda

PNEUMOTORAKS 31 Maret 2014

sehingga udara yang terdapat di paru-paru dapat menyebabkan pneumotoraks (7harma, $$,).
2.6 2.6.1
,!,",',/,*.

Kla i.ika i Pne"motorak Ber!a arkan Jeni Fi t"lan3a Pne"motorak Tert"t"& )Simple Pneumothorax* Pada tipe ini, pleura dalam keadaan tertutup (tidak ada )e)as terbuka pada dinding dada), sehingga tidak ada hubungan dengan dunia luar. -ekanan di dalam rongga pleura a.alnya mungkin positif, namun lambat laun berubah men)adi negatif karena diserap oleh )aringan paru disekitarnya. Pada kondisi tersebut paru belum mengalami reekspansi, sehingga masih ada rongga pleura, meskipun tekanan di dalamnya sudah kembali negatif.Pada .aktu ter)adi gerakan pernapasan, tekanan udara di rongga pleura tetap negatif. Bisal terdapat robekan pada pleura viseralis dan paru atau )alan nafas atau esofagus, sehingga masuk vakum pleura karena tekanan vakum pleura negatif (5lsagaff, $$,).
,!,*

#am$ar -% Sim&le Pne"mot4ora5


16

SMF ILMU PENYAKIT BEDAH RSUPM Sita Dilla Anggun Fianda

PNEUMOTORAKS 31 Maret 2014 2.6.2 Pne"motorak Ter$"ka )Open Pneumothorax*

Pneumotoraks

terbuka

yaitu

pneumotoraks

dimana

terdapat

hubungan antara rongga pleura dengan bronkus yang merupakan bagian dari dunia luar karena terdapat luka terbuka pada dada. 4alam keadaan ini tekanan intrapleura sama dengan tekanan udara luar. Pada pneumotoraks terbuka tekanan intrapleura sekitar nol. Perubahan tekanan ini sesuai dengan perubahan tekanan yang disebabkan oleh gerakan pernapasan.Pada saat inspirasi tekanan men)adi negatif dan pada .aktu ekspirasi tekanan men)adi positif.7elain itu, pada saat inspirasi mediastinum dalam keadaan normal, tetapi pada saat ekspirasi mediastinum bergeser ke arah sisi dinding
,!,",',/,*

dada

yang

terluka

( sucking

wound)

(5lsagaff,

$$,).

#am$ar /% 6&en Pne"mot4ora5


2.6.3 Pne"motorak 'entil )Tension Pneumothorax*

17

SMF ILMU PENYAKIT BEDAH RSUPM Sita Dilla Anggun Fianda

PNEUMOTORAKS 31 Maret 2014

Pneumotoraks

ventil

adalah

pneumotoraks

dengan

tekanan

intrapleura yang positif dan makin lama makin bertambah besar karena ada fistel di pleura viseralis yang bersifat ventil. Pada .aktu inspirasi udara masuk melalui trakea, bronkus serta percabangannya dan selan)utnya terus menu)u pleura melalui fistel yang terbuka. Jaktu ekspirasi udara di dalam rongga pleura tidak dapat keluar. 5kibatnya tekanan di dalam rongga pleura makin lama makin tinggi dan melebihi tekanan atmosfer.Udara yang terkumpul dalam rongga pleura ini dapat menekan paru sehingga sering menimbulkan gagal napas (5lsagaff, $$,).
,!,",',/,*

#am$ar 2% Ten ion Pne"mot4ora5


2.7 Pato.i iologi Pne"motorak

Pneumotoraks diklasifikasikan atas pneumotoraks spontan, traumatik, iatrogenik. Pneumotoraks spontan dibagi lagi men)adi pneumotoraks spontan primer dan sekunder. Pneumotoraks traumatik disebabkan oleh trauma pada organ paru dan pneumotoraks iatrogenik merupakan komplikasi dari intervensi diagnostic ataupun terapeutik. 1,
,!,/,*

18

SMF ILMU PENYAKIT BEDAH RSUPM Sita Dilla Anggun Fianda

PNEUMOTORAKS 31 Maret 2014

Pneumotoraks spontan primer ter)adi tanpa kelainan atau penyakit paru yang mendasarinya, namun pada sebuah penelitian dilaporkan bah.a bula subpleural ditemukan pada */-1$$( pasien pneumotoraks spontan primer dengan tindakan video-assisted thoracoscopic surgery dan torakotomi. 3asus pneumotoraks spontan primer sering dihubungkan dengan faktor resiko merokok yang mendasari pembentukan bula subpleural, namun pada sebuah penelitian dengan komputasi tomografi (@--scan) menun)ukkan bah.a #,( kasus dengan bula subpleural adalah perokok berbanding dengan #1( kasus adalah bukan perokok.1,
,!,/,*

Bekanisme pembentukkan bula masih merupakan spekulasi namun sebuah teori men)elaskan bah.a ter)adi degradasi serat elastin paru yang diinduksi oleh rokok yang kemudian diikuti oleh serbukan neutrofil dan makrofag. Proses ini menyebabkan ketidakseimbangan protease-antiprotease dan sistem oksidan-antioksidan serta menginduksi ter)adinya obstruksi saluran nafas akibat proses inflamasi. Hal ini akan meningkatkan tekanan alveolar sehingga ter)adi kebocoran udara ke )aringan interstitial paru menu)u hilus dan menyebabkan
,!,/,*

pneumomediastinum. tekanan di mediastinum akan meningkat dan pleura parietalis pars mediastinum ruptur sehingga ter)adi pneumotoraks. 1, 1ongga pleura memiliki tekanan negatif, sehingga bila rongga ini terisi oleh udara akibat rupturnya bula subpleural, paru-paru akan kolaps sampai tercapainya keseimbangan tekanan tercapai atau bagian yang ruptur tersebut ditutup. Paru-paru akan bertambah kecil dengan bertambah luasnya pneumotoraks. 3onsekuensi dari proses ini adalah timbulnya sesak akibat berkurangnya kapasitas vital paru dan turunnya PG .1,
,!,/,*

7ebuah penelitian lain menun)ukkan bah.a

faktor genetik

berperan dalam patogenesis ter)adinya pneumotoraks spontan primer. %eberapa kasus pneumotoraks spontan primer ditemukan pada kelainan
19

SMF ILMU PENYAKIT BEDAH RSUPM Sita Dilla Anggun Fianda

PNEUMOTORAKS 31 Maret 2014

genetik tertentu, seperti; sindrom marfan, homosisteinuria, serta sindrom %irt-Hogg-4ube.1, kelainan2penyakit
,!,/,*

Pneumotorakas paru

spontan yang sudah

sekunder ada

ter)adi

akibat

sebelumnya. Bekanisme

ter)adinya adalah akibat peningkatan tekanan alveolar yang melebihi tekanan interstitial paru. Udara dari alveolus akan berpindah ke interstitial menu)u hilus dan menyebabkan pneumomediastinum. 7elan)utnya udara akan berpindah melalui pleura parietalis pars mediastinal ke rongga pleura dan menimbulkan pneumotoraks.1, adalah;1,

,!,/,* ,!,/,*

%eberapa penyebab ter)adinya pneumotoraks spontan sekunder Penyakit saluran napas


o o o

PPG3 3istik fibrosis 5sma bronchial

Penyakit infeksi paru


o o

Pneumocystic carinii pneumonia DecrotiCing pneumonia (infeksi oleh kuman anaerobik, bakteri gram negatif atau staphylokokus)

Penyakit paru interstitial


o o o o o

7arkoidosis <ibrosis paru idiopatik 8ranulomatosis sel langerhans 6imfangioleimiomatous 7klerosis tuberus

Penyakit )aringan penyambung


o o o

5rtritis rheumatoid 7pondilitis ankilosing Polimiositis dan dermatomiosis

20

SMF ILMU PENYAKIT BEDAH RSUPM Sita Dilla Anggun Fianda

PNEUMOTORAKS 31 Maret 2014 o o o

7leroderma 7indrom Barfan 7indrom Athers-4anlos

3anker
o o

7arkoma 3anker paru

Andometriosis toraksis Pneumotoraks traumatik dapat disebabkan oleh trauma

penetrasi maupun non-penetrasi.-rauma tumpul atau kontusio pada dinding dada )uga dapat menimbulkan pneumotoraks. %ila ter)adi pneumotoraks, paru akan mengempes karena tidak ada lagi tarikan ke luar dnding dada. Pengembangan dinding dada pada saat inspirasi tidak diikuti dengan pengembangan paru yang baik atau bahkan paru tidak mengembang sama sekali. -ekanan pleura yang normalnya negatif akan meningkat hingga menyebabkan gangguan ventilasi pada bagian yang mengalami pneumotoraks. Pneumotoraks iatrogenik merupakan komplikasi dari prosedur medis atau bedah.7alah satu yang paling sering adalah akibat aspirasi transtorakik (transthoracic needle aspiration), torakosentesis, biopsy transbronkial, ventilasi mekanik tekanan positif (positive pressure mechanical ventilation).5ngka ke)adian kasus pneumotoraks meningkat apabila dilakukan oleh klinisi yang tidak berpengalaman. Pneumotoraks ventil (tension pneumotoraks) ter)adi akibat cedera pada parenkim paru atau bronkus yang berperan sebagai katup searah.3atup ini mengakibatkan udara bergerak searah ke rongga pleura dan menghalangi adanya aliran balik dari udara tersebut.Pneumotoraks ventil biasa ter)adi pada pera.atan intensif yang dapat menyebabkan terperangkapnya udara ventilator (ventilasi mekanik tekanan positif) di rongga pleura tanpa adanya aliran udara balik. 1,
21
,!,",',/,*,#

SMF ILMU PENYAKIT BEDAH RSUPM Sita Dilla Anggun Fianda

PNEUMOTORAKS 31 Maret 2014

Udara yang terperangkap akan meningkatkan tekanan positif di rongga pleura sehingga menekan mediastinum dan mendorong )antung serta paru ke arah kontralateral. Hal ini menyebabkan turunnya curah )antung dan timbulnya hipoksia. @urah )antung turun karena venous return ke )antung berkurang, sedangkan hipoksia ter)adi akibat gangguan pertukaran udara pada paru yang kolaps dan paru yang tertekan di sisi kontralateral. Hipoksia dan turunnya curah )antung akan menggangu kestabilan hemodinamik yang akan berakibat fatal )ika tidak ditangani secara tepat.1,
,!,",',/,*,#

2.8 Diagno i Pne"motorak 2.8.1

Kel"4an2,-,7,8 a) Dyeri dada hebat yang tiba-tiba pada sisi paru terkena khususnya padasaat bernafas dalam atau batuk. b) 7esak, dapat samapai berat, kadang bisa hilang dalam " )am, apabila sebagian paru yang kolaps sudah mengembang kembali c) d) Budah lelah pada saat beraktifitas maupun beristirahat. Jarna kulit yang kebiruan disebabkan karena kurangnya oksigen (cyanosis)

2.8.2

Pemerik aan Fi ik2,-,7,8


a) 0nspeksi;

dapat ter)adi

pencembungan

dan

pada

.aktu

pergerakan nafas, tertinggal pada sisi yang sakit


b) Palpasi; Pada sisi yang sakit ruang sela iga dapat normal atau

melebar, iktus )antung terdorong kesisi thoraks yang sehat. <remitus suara melemah atau menghilang.
c) Perkusi; 7uara ketok hipersonor samapi tympani dan tidak

bergetar, batas )antung terdorong ke thoraks yang sehat, apabila tekanannya tinggi

22

SMF ILMU PENYAKIT BEDAH RSUPM Sita Dilla Anggun Fianda

PNEUMOTORAKS 31 Maret 2014 d) 5uskultasi; suara nafas melemah sampai menghilang, nafas

dapat amforik apabila ada fistel yang cukup besar


2.8.3

Pemerik aan Pen"n1ang2,-,7,8


a) 1adiologis; 1. -ampak bayangan hiperlusen baik bersifat lokal maupun

general
2. Pada gambaran hiperlusen ini tidak tampak )aringan paru,

)adi avaskuler.
3. %ila

pneumotoraks

hebat

sekali

dapat

menyebabkan

ter)adinya kolaps dari paru- paru sekitarnya, sehingga massa )aringan paru yang terdesak ini lebih padat dengan densitas seperti bayangan tumor.
4. %iasanya arah kolaps ke medial 5. %ila

hebat atau

sekali apa

dapat yang kita

menyebabkan kenal sebagai

ter)adinya tension

perdorongan pada )antung misalnya pada pneumotoraks ventil pneumothora6. Kuga mediastinum dan trakea dapat terdorong kesisi yang

berla.anan.
b) %85; untuk memeriksa kadar oksigen dalam darah pasien 2.9 Penatalak anaan Pne"motorak

Pada dasarnya tindakan pengobatan pneumotoraks tergantung dari luasnya pneumotoraks. -u)uan dari penatalaksanaan tersebut yaitu untuk mengeluarkan udara dari rongga pleura dan menurunkan kecendrungan untuk kambuh lagi. 1, 4iketahui
,!,/,*

cara

untuk

menentukan

ukuran

(presentase)

pneumotoraks. Iaitu volume paru dan hemitoraks dihitung sebagai diameter kubus. Kumlah (isi) paru yang kolaps ditentukan dengan rata-rata diameter kubus paru dan toraks sebagai nilai perbandingan (rasio). Bisalnya; 4iameter kubus rata-rata hemitoraks 1$ cm dan diameter kubus
23

SMF ILMU PENYAKIT BEDAH RSUPM Sita Dilla Anggun Fianda

PNEUMOTORAKS 31 Maret 2014

rata-rata paru yang kolaps # cm, maka rasio diameter kubus adalah # !21$! > '$(.1,
,!,/,*

@ara lain untuk menentukan luas atau presentase pneumotoraks adalah dengan men)umlahkan )arak ter)auh antara celah pleura pada garis vertikal ditambah dengan )arak ter)auh celah pleura pada garis horiContal ditambah dengan )arak terdekat celah pleura pada garis horiContal, kemudian dibagi ! dan dikalikan 1$ dengan hasil satuan persen ((). 1, telah memberikan rekomendasi untuk penanganan
,!,/,* ,!,/,*

%ritish -horacic 7ociety dan 5merican @ollege of @hest Physicians pneumotoraks. Prinsip-prinsip penanganan pneumotoraks adalah; 1,

a. Gbservasi dan pemberian tambahan oksigen ; tindakan ini

dilakukan apabila luas pneumotoraks E 1'( dari hemitoraks.


b. 5spirasi dengan )arum dan tube torakostomi ; tindakan ini dilakukan

sea.al mungkin pada pasien dengan pneumotoraks yang luasnya L 1'(.


c. -orakoskopi dengan pleurodesis dan penanganan terhadap adanya

bleb atau bulla. -indakan ini dilakukan bila ;


-indakan aspirasi maupun J74 gagal Paru tidak mengembang setelah ! hari pemasangan tube torakostomi -er)adinya fistula bronkopleura -imbulnya pleurodesis kembali pneumotoraks setelah tindakan

Pada pasien yang berkaitan dengan peker)aannya agar tidak mudah kambuh kembali seperti pada pilot dan pnyelam (6ight, $$!).

d. -orakotomi ; tindakan pembedahan ini indikasinya hampir sama

dengan torakoskopi, efektif dilakukan )ika dengan torakoskopi gagal atau )ikka bleb atau bulla terdapat di apeks paru.
24

SMF ILMU PENYAKIT BEDAH RSUPM Sita Dilla Anggun Fianda

PNEUMOTORAKS 31 Maret 2014

2.9.1 Penatalak anaan A:al &a!a Pne"motorak Penatalaksanaan a.al pada semua pasien trauma adalah dilakukan stabiisasi leher hingga dipastikan pasien tidak mengalami cedera cervical dengan cara memasang cervical collar atau dengan kantong berisi pasir. Avaluasi tingkat kesadaran dengan menyapa pasien dan dilakn)utkan dengan pemeriksaan 5%@ ( airway! breathing! circulation) (%oon, $$#).
,!,/,#

Pada pemeriksaan )alan nafas yaitu membuka )alan nafas dengan .aw thrust (bila dicurigai terdapat cedera cervical2pada pasien tidak sadar) atau head tilt chin lift dilan)utkan dengan membersihkan rongga mulut dengan s.ab mengunakan )ari telun)uk, mempertahankan )alan nafas agar tetap terbuka. Pada pasien tidak sadar dilakukan pemasangan orofaringeal tube untuk mencegah lidah )atuh dan menutup )alan nafas (%oon, $$#).
,!,/,#

Pemeriksaan pernafasan yaitu melihat, mendengar, dan merasakan dilakukan secara bersamaan. Pada pasien dengan pneumotoraks perkembangan dinding dada asimetris, deviasi trakea ke paru yang sehat, K9P meningkat, suara nafas menurun bahkan menghilang dan pada perkusi didapatkan hipersonor. %ila didapatkan tanda-tanda tersebut, langsung dilakukan tindakan needle thoracostomy (%oon, $$#).
,!,/,#

Pemeriksaan nadi carotis dan radialis didapatkan takhikardi, akral dan memeriksa capillary refill test. 4ilakukan pemasangan intravenous line, bila ter)adi perdarahan masif dilakukan pemasangan double line dengan cairan kristaloid (%oon, $$#). 2.9.2 Penatalak anaan 3ebanyakan pemasangan simple Pneumothorax) pneumothoraces drain akan membutuhkan terapi definitif. intecostal chest sebagai
,!,/,#

Pne"motorak

Tert"t"&

) Simple

Pneumothoraces kecil, khususnya yang hanya terlihan dengan @- dapat


25

SMF ILMU PENYAKIT BEDAH RSUPM Sita Dilla Anggun Fianda

PNEUMOTORAKS 31 Maret 2014

diobservasi. 3eputusan untuk data diobservasi berdasarkan status klinis pasien prosedur yang direncanakan berikutnya. Pemasangan chest tube cocok pada kasus yang terdapat multiple in.ury, pasien yang men)alani anestesia yang berkepan)angan, atau pasien yang akan ditransfer dengan )arak yang )auh dimana deteksi peningkatan atau tension pneumothoramungkin sulit atau tertunda (%rohi, $$").1,
,!,/,*

2.9.- Penatalak anaan Pne"motorak Ter$"ka ) Open Pneumothorax* Gksigen 1$$( harus diberikan melalui facemask. 0ntubasi harus dipertimbangkan bila oksigenasi atau ventilasi tidak adekuat. 0ntubasi tidak boleh menunda pemasangan chest tube dan penutupan luka. Bana)emen definitif pada open pneumotoraks adalah menutup luka dan segera memasang intercostal chest drain (%rohi, $$").1,
,!,/,*

%ila chest drain tidak tersedia dan pasien )auh dari fasilitas yang bisa melakukan terapi definitif perban dapat diletakkan di atas luka dan diplester pada tiga sisinya. 7ecara teori, hal tersebut bertindak sebagai katup-flap untuk memungkinkan udara keluar dari pneumotoraks selama ekspirasi, namun tidak masuk selama inspirasi. Hal ini mungkin sulit bila dilakukan pada luka yang luas dan efeknya sangat bervariasi. 7esegera mungkin chest drain harus dipasang dan luka ditutup (%rohi, $$"). 1, 2.9./ Penatalak anaan Tension Pneumothorax 2.9./.1 Needle Thoracostomy Bana)emen klasik tension pneumothora- adalah dekompresi dada emergensi dengan needle toracostomy. Karum ukuran 1"-1/ 8 ditusukkan pada /ntercostal Space (0@7) 00 #id Clavicular Line (B@6). Karum dipertahankan hingga udara dapat dikeluarkan melalui spuit yang terhubung dengan )arum. Karum ditarik dan kanul dibiarkan terbuka di udara. Udara yang keluar dengan cepat dari dada menun)ukkan adanya
,!,/,*

26

SMF ILMU PENYAKIT BEDAH RSUPM Sita Dilla Anggun Fianda

PNEUMOTORAKS 31 Maret 2014

tension pneumothora-. Banuver ini mengubah tension pnemothoramen)adi simple pneumothora- (%rohi, $$").1,
,!,/,*,#

#am$ar 7% Nee!le T4ora;o tom3 2.9./.2 Pema angan Chest Tube Pemasangan chest tube merupakan terapi definitif pada tension pnemothora-. Chest tube harus tersedia dengan cepat di ruang resusitasi dan pemasangannnya biasanya cepat. Pemasangan terkontrol chest tube lebih baik untuk blind needle thoracostomy. Hal ini menyebabkan status respiratori dan hemodinamik pasien akan menoleransi beberapa menit tambahan untuk melakukan surgical thoracostomy* 7etelah pleura dimasuki (diseksi tumpul), tekanan akan didekompresi dan pemasangan chest tube dapat dilakukan tanpa terburu-buru. Hal ini terutama berlaku bagi pasien yang terventilasi manual dengan tekanan positif (%rohi, $$").1,
27
,!,/,*,#

SMF ILMU PENYAKIT BEDAH RSUPM Sita Dilla Anggun Fianda

PNEUMOTORAKS 31 Maret 2014

#am$ar < % Pema angan +4e t T"$e 2.1= Kom&lika i Pne"motorak 3omplikasi yang dapat ter)adi pada pneumotoraks antara lain adalah pneumomediastinum dan emfisema subkutis. Pneumomediastinum dapat ter)adi melalui tiga tahap yang umum disebut dengan efek Backlin. Urutan ke)adiannya adalah ter)adinya ruptur alveolar kemudian ter)adi diseksi sepan)ang seubung bronkovaskuler menu)u daerah hilus dan akhirnya udara mencapai mediastinum. Pneumomediastinum )arang menyebabkan komplikasi klinis yang signifikan. -etapi pada beberapa kasus, tension pneumomediastinum dapat menyebabkan peningkatan tekanan mediastinum sehingga ter)adi penekanan langsung terhadap )antung atau menurunkan aliran darah balik sehingga ter)adi penurunan curah )antung. Pneumomediastinum dapat berkembang men)adi emfiesema subkutis. 5pabila udara pada subkutan dan mediastinum sangat banyak dapat ter)adi kompresi )alan napas dan )antung (@arolan, $1$).",/,*,#

28

SMF ILMU PENYAKIT BEDAH RSUPM Sita Dilla Anggun Fianda

PNEUMOTORAKS 31 Maret 2014

#am$ar 8% Pne"mome!ia tin"m )#am$aran &ne"mome!ia tin"m &a!a .oto t4orak tam&ak e$agai !aera4 ra!iol" en !i ekitar $ata 1ant"ng kiri*. Bediastinum (@arolan, berhubungan dengan daerah submandibula, retrofaringeal, dan selubung pembuluh darah leher, dan toraks lateral $1$). Amfisema subkutis ter)adi akibat udara memasuki daerah-daerah tersebut dan bermanifestasi sebagai pembengkakan tidak nyeri. Pada palpasi akan terasa seperti kertas. 8ambaran radiologis untuk emfisema subkutis adalah radiolusen di tepian struktur anatomi terkait.3omplikasi ini dapat memperparah keadaan pasien dengan pneumotoraks akibat kompresi )alan napas. Pertolongan pertama yang dapat dilakukan apabila ter)adi distres adalah insisi kulit dengan pisau pada daerah kulit yang mengalami pembengkakan (Paramasivam, $$#).",/,*,#

29

SMF ILMU PENYAKIT BEDAH RSUPM Sita Dilla Anggun Fianda

PNEUMOTORAKS 31 Maret 2014

BAB III PENUTUP -.1 Ke im&"lan 4ari uraian sebelumnya dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut;
1. Pneumotoraks merupakan suatu kondisi dimana terdapat udara

pada kavum pleura akibat robeknya pleura viseralis atau robeknya dinding dada dan pleura parietalis
2. Pneumotoraks diklasifikasikan berdasarkan mekanisme ke)adian

yakni spontan dan primer, )enis fistel men)adi simple dan tension pneumotoraks, dan lokalisasinya
3. 4iagnosa

pneumotoraks a.al

ditegakkan pneumotoraks dan seperti

melalui

anamnesa

dan

pemeriksaan fisik, serta ditun)ang oleh pemeriksaan radiologis


4. Penatalaksanaan

dilakukan Circulation

berdasarkan sedangkan chest tube, )enis

pemeriksaan thoracotomy,

Airway, dan

Breathing,

penatalaksanaan

lan)utan

pemasangan dilakukan

pleurodesis,

berdasarkan

pneumotoraks dan perkembangan keadaan klinis pasien


5. 3omplikasi yang dapat berkembang dari ke)adian pneumotoraks

antara lain emfisema subkutis dan pneumomediastinum dapat berlan)ut men)adi depresi saluran napas gangguan kontraksi )antung dan beru)ung pada kematian

30

SMF ILMU PENYAKIT BEDAH RSUPM Sita Dilla Anggun Fianda

PNEUMOTORAKS 31 Maret 2014

DAFTA, PUSTAKA
1. 7)amsuhida)at, Jim de )ong. 4inding -oraks dan Pleura. 4alam ;

%uku 5)ar 0lmu %edah. Adisi . Kakarta; A8@. $$'. Hal. "$"-"1,.
2. 5lsagaff H, Prad)oko 0. Pneumotoraks. 4alam; %uku 5)ar Penyakit

Paru. 4epartemen 0lmu Penyakit Paru <3 UD501-17U4 4r. 7oetomo. 7urabaya; $1$. Hal. 1#$-1,*.
3. Jay, 6 J. -horacic Jall, Pleura, Bediastinum, M 6ung. 0n; @urrent

7urgical 4iagnosis M -reatment. /th Adition. @alifornia; 6ange Bedical Publications. 1,#!. Page. ,,-!1*.
4. 1achmat 3 %. -rauma -oraks. 4alam ; 3umpulan 3uliah 0lmu

%edah. 7taff Penga)ar %agian 0lmu %edah <akultas 3edokteran Universitas 0ndonesia. -angerang; %inarupa 5ksara. 1,#- 1$.
5. %-7

$1$. Hal.

8uidelines

for

-he

Banagement

of

7pontaneous

Pneumothora+. 5vailable from; http;22....thora+)nl.com


6. 1umah 7akit Umum 4okter 7oetomo 7urabaya. Pneumotoraks.

4alam; Pedoman 4iagnosis dan -erapi %ag27B< 0lmu Penyakit Paru. Adisi 000. 7urabaya; $$'. Hal. /$-/ .
7. 1osenbluth,

4 %. Pneumothora+. 0n; <ishmanNs Banual of

Pulmonary 4iseases and 4isorders. U7; Bc8ra.-Hill. $$ . Page. '$*-'1*.

31

SMF ILMU PENYAKIT BEDAH RSUPM Sita Dilla Anggun Fianda

PNEUMOTORAKS 31 Maret 2014 8. Perhimpunan

4okter

7pesialis

Penyakit

4alam

0ndonesia.

Pneumotoraks, 4alam; Panduan Pelayanan Bedik. Kakarta; P% P5P40 0nterna Publishing. $$#. Hal. #*-#,.

32

SMF ILMU PENYAKIT BEDAH RSUPM Sita Dilla Anggun Fianda

You might also like