You are on page 1of 42

RESUSITASI CAIRAN PADA LUKA BAKAR

OLEH: FIRMAN HASAN C11109373 AZHARI AIRLANGGA C11109258

SUPERVISOR: Dr. dr. FONNY JOSH, Sp.BP (K) RE

Nama Jenis kelamin Umur No. RM Ruangan Bed 1 Tgl MRS Diagnose IIa-IIb 35%

: Fathu Haeril : laki-laki : 16 tahun : 640400 : Unit Luka bakar, : 4 desember 2013 : luka bakar grade

ANAMNESIS

Keluhan Utama : luka bakar pada wajah,tangan dan kaki Anamnesis Terpimpin :
Dialami sejak 12 jam yang lalu sebelum masuk rumah sakit setelah kebakaran rumah. Riwayat pingsan (-), riwayat muntah (-), riwayat sesak (-). Pasien sampai saat ini tidak bisa bicara dan berjalan sejak kecil.

Mekanisme trauma: Pada saat kejadian pasien sedang berada didalam rumah. Semua keluarga berada diluar rumah. Saat kebakaran rumah, pasien tidak bisa berjalan dan berteriak minta tolong, pasien langsung ditolong oleh tetangga sekitar rumah setelah melihat rumah telah terbakar.

PEMERIKSAAN FISIK
PRIMARY SURVEY

A :Paten B : RR = 20x/menit, simetris kiri dan kanan, thoracoabdominal C :120/80 mmHg, Nadi: 80x/menit regular, kuat angkat D : GCS 15 (E4M6V5), pupil: isokor E : 37C

PEMERIKSAAN FISIK

Status Regional Kepala : Anemis (-), ikterik (-) Leher : DVS+2cmH2O, massa tidak teraba Thorax : I : Simetris kiri=kanan P : MT (-), NT (-) P : Sonor, batas paru hepar ICS V kanan A : BP bronkovesikuler, BT Rh-/- , Wh-/Jantung : I : Ictus cordis tidak tampak P : Ictus cordis tidak teraba teraba P : Pekak, batas jantung kesan normal A : BJ I/II murni reguler, bising jantung (-) Abdomen : I : perut datar, ikut gerak napas. A : Peristaltik (+) kesan normal P : Massa tumor (-) Nyeri tekan (+) Hepar dan Lien tidak teraba P : timpani (+) Ekstremitas : Edema -/-

PEMERIKSAAN FISIK
Status Lokalis Regio frontal I : tampak luka bakar 3% grade IIa-b P: Nyeri tekan (+) Regio maxilla D/S I: tampak luka bakar 3% grade IIa-b P: Nyeri tekan (+) Regio Coli anterior et psoterior I: tampak luka bakar 2% grade IIa-b P: Nyeri tekan (+)

PEMERIKSAAN FISIK
Regio brachii D/S I : tampak luka bakar 4% grade II a-b P: Nyeri tekan (+) Regio antebrachii D/S I : tampak luka bakar 5% grade IIa-b P: Nyeri tekan (+) Regio cruris D/S I : tampak luka bakar 9% grade IIa-b P: Nyeri tekan (+) Regio scapular D/S I : tampak luka bakar 9% grade IIa-b P: Nyeri tekan (+)

FOTO KLINIS

FOTO KLINIS

Test
WBC RBC HGB

Result
16,58 3,90 10,2

Test CT BT PT APTT Na/K/Cl

Result 800 300 12,5 ctrl 11,1 24,9 ctrl 26 133/4,0/100

HCT
PLT

30,8
446

GDS
GOT

129
34

Ureum Creatinin

14 GPT 0,6
Alb Prot. Total

29
1,9 3,6

Test WBC RBC HGB HCT PLT Ureum Creatinin

Result 39,59 7,26 19,6 55,0 346 32 1,0

Test
CT BT PT

Result
800 300 14,8

APTT
Na/K/Cl GDS GOT GPT Alb

27,2
131/4,2/111 113 69 25 3,7

Urin Rutin Warna pH BJ Protein Glukosa Bilrubin Urobilinogen Keton Nitrit Blood Leukosit

Result merah 6,0 >=1,080 2+ Negatif Negatif Normal +5 Positif 3+/>=200 1+/70

DIAGNOSA

Burn injury grade IIA-IIB <40% (35%)

PENATALAKSANAAN

4 x 50 kg x 35% = 7000 ml (/24 jam) 8 jam I: 3500 ml 1 jam I: 20 ml /kgBB: 20 ml x 50 kg= 1.000 ml/ jam (1.000 ml x 20)/60 menit ~ 333 tts/menit 7 jam berikutnya : 3500 ml 1.000ml = 2500 ml (2500 ml x 20)/ 7x 60 ~ 119 tts/menit 16 jam II: 3500 ml (3500 ml x 20 )/16x60 = 72 tts/ menit Ganti verban dan rawat luka Debridement

PENATALAKSANAAN
Ganti verban dan rawat luka Debridement Medikasi :- ceftriaxone 1 gr/12 jam/iv

Ranitidin

50 mg/8 jam/iv Ketorolac 50 mg/8 jam/iv metronidazole 0,5 gr/8 jam/iv

LUKA BAKAR

DEFINISI

Suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yg disebabkan kontak dengan sumber panas/dingin sehingga dapat menyebabkan kematian

ETIOLOGI

RESPON TUBUH PADA TRAUMA BAKAR

Trauma bakar

Jaringan mati dan zona iskemaik


Pelepasan mediator inflamasi Peningkatan permeabilitas kapiler Edema luka bakar

PERTOLONGAN PERTAMA

First aid
Stop

proses trauma bakar Lepaskan pakaian Dinginkan luka bakar dengan air mengalir (bukan air dingin) Tutup luka bakar Berikan analgetik

PRIMARY SURVEY

Airway Patenkan airway Breathing Circulation & Hemorrhagic control Disability Status neurologis Exposure + Environment control

BURN ASSESSMENT

Kedalaman luka bakar (ANZBA 2004 Classification)

Luas luka bakar: Rules of Nine

RESUSITASI CAIRAN
Tujuan: untuk menjaga perfusi jaringan pada fase awal trauma bakar Luas luka bakar <20% hidrasi oral, , kecuali kasus pada wajah, tangan dan daerah genital, begitu pula dengan luka bakar pada anak dan orang tua. Luas luka bakar 15-20% resusitasi cairan via intravaskular dibutuhkan.

ESTIMASI KEBUTUHAN CAIRAN


Besarnya luas luka bakar dapat ditentukan dengan metode rule of nine. Berat badan

Pada orang dewasa : 3-4 ml crystalloid x BB x persentasi luka bakar (%) Pada anak-anak : 3-4 ml crystalloid x BB x persentasi luka bakar (%) ditambahkan 5% glucosein 0,45% (1/2 normal) salin

perhitungan kebutuhan cairan pada pasien luka bakar dimulai pada saat terjadi luka bakar, bukan pada saat pasien datang ke rumah sakit. Pemberian cairan diberikan selama 24 jam pertama : - Setengah dari kebutuhan cairan diberikan pada 8 jam pertama dan sisanya diberikan dalam 16 jam berikutnya - Pemberian cairan maintenance pada anakanak diberikan setelah 24 jam.

Jika produksi urin tidak adekuat, dapat diberikan tambahan cairan : Bolus 5-10 ml/kg atau tingkatkan pemberian cairan 150% dari rencana pemberian awal.

PARKLAND FORMULA

24 jam pertama: cairan Ringer Laktat (RL) 4 mL/kgBB untuk setiap 1% permukaan tubuh yang terbakar pada dewasa dan 3 mL/kgBB untuk setiap 1% permukaan tubuh yang terbakar pada anak. Cairan RL ditambahkan untuk maintenance pada anak: 4 mL/kg BB/jam untuk anak dengan berat 0-10 kg 40 mL/jam + 2 mL/jam untuk anak dengan berat 10-20 kg 60 mL/jam + 1 mL/kg BB/jam untuk anak dengan berat 20 kg atau lebih. Formula ini direkomendasikan tanpa koloid di 24 jam pertama. 24 jam selanjutnya: koloid diberikan sebesar 20-60% dari kalkulasi volume plasma. Tanpa kristaloid. Glukosa pada air ditambahkan untuk mempertahankan output urin 0,5 1 mL/jam pada dewasa dan 1 mL/jam pada anak.

MODIFIED PARKLAND FORMULA


24 jam pertama: RL 4 mL/kg BB untuk setiap 1 % permukaan tubuh yang terbakar (dewasa). 24 jam selanjutnya: mulai infuse koloid dengan albumin 5% 0,3 1 mL/kgBB untuk setiap 1% permukaan tubuh yang terbakar/16 jam

BROOKE FORMULA
24 jam pertama: cairan RL 1,5 mL/kgBB untuk setiap 1% permukaan tubuh yang terbakar ditambah koloid o,5 mL/kg BB untuk setiap 1% permukaan tubuh yang terbakar ditambah 2000 mL glukosa dalam air. 24 jam selanjutnya: RL 0,5 mL/kg BB untuk setiap 1% permukaan tubuh yang terbakar dan jumlah yang sama dari glukosa dalam air pada 24 jam pertama.

MODIFIED BROOKE
24 jam pertama: tanpa koloid. Cairan RL 2 mL/kg BB untuk setiap 1% permukaan tubuh yag terbakar (dewasa) dan 3 mL/kg BB untuk setiap 1% permukaan tubuh yang terbakar (anak). 24 jam selanjutnya: koloid 0,3-0,5 mL/kg BB untuk setiap 1% permukaan tubuh yang terbakar dan tanpa kristaloid. Glukosa di air ditambahkan untuk mempertahankan output urin yang cukup

EVANS FORMULA
24 jam pertama: kristaloid 1 mL/kgBB untuk setiap 1% permukaan tubuh yang terbakar ditambah koloid 1 mL/kg BB untuk setiap 1% permukaan tubuh yang terbakar ditambah 2000 mL glukosa di air. 24 jam selanjutnya: kristaloid 0,5 mL/kg BB untuk setiap 1% permukaan tubuh yng terbakar ditambah glukosa di air dengan jumlah yang sama pada 24 jam pertama.

MONAFO FORMULA

Monafo merekomendasikan menggunakan cairan yang mengandung Na 250 mEq, laktat 150 mEq, dan Cl 100 mEq. Jumlah ditambahkan seuai dengan output urin. 24 jam selanjutnya, cairan dititrasi dengan 1/3 normal saline sesuai dengan output urin.

FORMULA YANG BISA DIGUNAKAN UNTUK ANAKANAK:

Shriners Cincinnati 1. Anak yang lebih tua: cairan Ringer Laktat (RL) 4 mL/kg BB untuk setiap 1% permukaan tubuh yang terbakar + 1500 mL/m2 total (1/2 volume total diberikan 8 jam pertama, dan sisa volume totalnya diberikan pada 16 jam selanjutnya. 2. Anak yang lebih muda: 4 mL/kg BB untuk setiap 1% permukaan tubuh yang terbakar + 1500 mL/m2 total, pada 8 jam pertama cairan RL + 50 mEq NaHCO3. Cairan RL di 8 jam kedua. Albumin 5% pada cairan RL pada 8 jam ketiga. Galveston - 24 jam pertama: RL 5000 mL/m2 + 2000 mL/m2 total (1/2 volume total pada 8 jam pertama, dan sisanya pda 16 jam selanjutnya.

MONITORING RESUSITASI CAIRAN

Nilai produksi urin : Pada orang dewasa produksi normal 0,5 ml/kg/jam (30-50 ml/jam) dan pada anak-anak (<30 kg) produksi normal 1,0 ml/kg/jam

Analisa gas darah Frekuensi nadi Kesadaran

JENIS-JENIS CAIRAN
Kristaloid

isotonic :

Cairan

hipertonik

Koloid

MASALAH PADA RESUSITASI


Oligouri Anak-anak : Anak-anak cenderung mengalami hipoglikemi, overload cairan dan hiponatremi dilusi karena terbatasnya ketersediaan glikogen dan rasio volume intravascular. Abdominal Compartment Syndrome

GUIDELINE RESUSITASI CAIRAN PADA DEWASA DENGAN TRAUMA BAKAR AKUT

KESIMPULAN
1. resusitasi cairan sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup pasien luka bakar Cairan intravena untuk: -anak-anak >10% TBSA -dewasa >20% TBSA perhitungan cairan dimulai dari waktu terkena cedera -Anak-anak (<30kg) 3-4 ml/kg x %TBSA burn plus maintenance -Dewasa 3-4 ml x kg x %TBSA burn setengah 8 jam pertama, sisanya 16 jam berikutnya Menggunakan cairan kristaloid selama 24 jam pertama anak-anak butuh karbohidrat pasang katete urin hemochromogen: tingkatkan resusitasi cairan untuk pengeluaran urin yang dua kali lebih banyak pantau glukosa darah, serum elektrolit, tekanan darah, nadi, gas darah arteri, foto x-ray dada

TERIMA KASIH

You might also like