Professional Documents
Culture Documents
Hak Dasar/ Pokok yang di Miliki Manusia sejak lahir sebagai anugrah dari Tuhan YME Miriam Budiarjo Hak yang melekat pada manusia yang telah di peroleh dan di bawanya bersamaan dalam kelahiran/kehadirannya di dalam masyarakat John Locke Hak hak yang di berikan langsung oleh Tuhan yang Maha sebagai pencipta
Jenis HAM
Hak Asasi Persamaan dalam Hukum Hak Asasi Sosial dan Kebudayaan Hak Asasi Perlakuan Yang Sama Dalam Proses Peradilan
1.Hak Asasi Pribadi : Hak untuk menikah, mengeluarkan pendapat, menganut keyakinan 2.Hak Asasi ekonomi : Hak untuk memiliki sesuatu, mendirikan perusahaan,hak membeli atau menjual sesuatu, mengadakan perjanjian atau kontrak
3.Hak asasi mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan Contohnya hak mendapatkan perlindungan hukum, Hak yang sama untuk menjadi pejabat pemerintahan, hak untuk tidak di perlakukan secara diskriminatif
4.Hak Asasi Politik Contohnya Hak untuk Ikut Serta dalam pemilu, Hak mendirikan partai politik, Hak di pilih dan memilih 5.Hak Asasi Sosial dan Budaya Contohnya Hak untuk Mendapatkan pendidikan, Hak untuk mengembangkan Minat Dan Bakat, Hak menikmati hasil kebudayaan
Sejarah HAM
a.Magna Charta ( 1215 )
Suatu Dokumen yang di berikan oleh King John kepada bawahannya ( seorang raja harus mengakui partisipasi dan hak hak rakyatnya b. Bill Of Right ( 1689 ) Suatu Undang undang yang di terima parlemen Inggris setelah sebelumnya mengadakan suatu perlawanan pada raja James II ( Semua Manusia sama kedudukannya di mata Hukum )
Citoyen ( 1979 ) Suatu naskah yang cetuskan pada awal revolusi Prancis pada zaman raja Louis sehingga menghasilkan piagam Liberty = Kebebasan Egality = Persamaan Franhernity = Persaudaraan
D. The four Freedom ( 1941 ) Freedom Of Religion ( Beragama ) Freedom Of Speech ( Berbicara ) Freedom From Fear ( Ketakutan ) Freedom From Want ( Kemiskinan )
E. Universal Declaration Of human Right a. Setiap orang berhak atas suatu kewarganegaraan ( 15 ) b. Hak Kesamaan di Mata Hukum ( 7 ) c. Hak Kebebasan Mengeluarkan Pendapat ( 19 ) d. Hak Memperoleh Pendidikan ( 26 ) e. Hak Kebebasan beragama ( 18 )
UUD 1945
Pasal 26 adalah yang menjadi warga Negara ialah orang orang bangsa Indonesia asli dan orang bangsa lain yang di sahkan oleh uu sebagai warga negara Pasal 27 segala warganegara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan wajib menjungjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya
Pasal 28 Kemerdekaan berserikat dan berkumpul mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya di tetapkan dengan UU Pasal 31 Tiap tiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan Pasal 29 Negara menjamin tiap tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing masing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya.
No. 39 Tahun 1999 UU No. 23 Tahun 2002 UU No. 9 Tahun 1998 UU No. 26 Tahun 2000 Keppres No. 181 Tahun 1998
hak yang melekat pada hakikat manusia sebagai makhluk Tuhan yang maha Esa dan merupakan anugrahnya yang wajib di hormati, di junjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum pemerintahan dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Setiap
orang bebas memeluk agamanya masing masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya ( Pasal 22 ) Setiap orang bebas untuk mengeluarkan pendapat ( Pasal 23 )
Setiap
orang yang di tangkap , di tahan dan di tuntut karena di sangka melakukan sesuatu tindak pidana berhak di anggap tidak bersalah sampai di buktikan kesalahannya secara syah dalam suatu sidang pengadilan ( Pasal 18 )
Setiap orang baik laki laki maupun Perempuan yang melakukan pekerjaan yang sama , sebanding, setara berhak atas upah serta syarat syarat kerja yang sama ( Pasal 38 )
Setiap
dan pemerintah berkewajiban dan bertanggung jawab menghormati dan menjamin hak asasi setiap anak tanpa membedakan suku, agama, ras, jenis kelamin, bahasa, urutan kelahiran anak, status hukum anak, dan kondisi fisik.
Pembuangan
Bayi, Penelantaran anak, gizi buruk, hingga penularan HIV/ Aids, Pernikahan dini dll.
69 ayat 2 : Pengusaha yang memperkerjakan anak pada pekerjaan ringan harus memenuhi persyaratan a. Izin tertulis dari orang tua atau wali b. Perjanjian kerja antara pengusaha dengan orang tua atau wali
c. Waktu Kerja maksimum 3 ( tiga ) jam d. Dilakukan pada siang hari dan tidak mengganggu waktu sekolah e. Keselamatan dan kesehatan kerja f. Adanya hubungan kerja yang jelas g. Menerima upah sesuai dengan ketentuan yang berlaku
ada waktu atau terlalu lelah untuk belajar dan bersekolah Hilangnya kesempatan untuk memasuki dunia sekolah Berbahaya dan mengganggu fisik,psikologis dan sosial anak
Kehadiran
pekerja anak dapat mengakibatkan kemiskinan, tenaga kerja tidak terampil dan berpendidikan rendah Keterlibatan anak anak dalam pekerjaan secara dini cenderung rawan di salah gunakan
Pertambahan
jumlah pekerja anak akan mengurangi kesempatan kerja orang dewasa Meningkatnya jumlah pekerja anak akan memicu hambatan dinamika proses pembangunan SDM di masa depan
yang di lacurkan Anak yang bekerja di pertambangan Anak yang bekerja sebagai pemulung sampah Anak yang di libatkan dalam produksi dan kegiatan menggunakan bahan peledak
Anak
bekerja di jalanan Anak yang bekerja pada penebangan, pengolahan dan pengangkutan kayu Anak yang bekerja pada industri dan jenis kegiatan yang menggunakan bahan peledak Anak yang bekerja sebagai PRT
Keputusan Menteri
Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 235 tahun 2003 ( jenis jenis pekerjaan yang membahayakan kesehatan dan keselamatan anak a. Pekerjaan kontruksi Bangunan, irigasi, jalan, jembatan b. Pekerjaan dalam bangunan yang terkunci
c.
Pekerjaan yang mengangkat dan mengangkut secara manual beban di atas 12 Kg utuk Laki laki dan 10 kg untuk perempuan d. Pekerjaan penangkapan ikan di lepas pantai e. Pekerjaan yang di lakukan di daerah terpencil
f. Pekerjaan di kapal g.Pekerjaan yang dilakukan dalam pembuangan dan pengolahan sampah atau daur ulang barang barang bekas h. Pekerjaan yang dilakukan antara pukul 18.00 06.00
menyampaikan pendapat adalah hak setiap warga negara untuk menyampaikan pikiran dengan lisan, tulisan, dan sebagainya secara bebas dan bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku.
rasa adalah kegiatan yang di lakukan seorang atau lebih untuk mengeluarkan pikiran dengan lisan, tulisan dan sebagainya secara demontrasi di muka umum Pawai adalah cara penyampaian pendapat dengan arak arakan di jalan umum
Rapat
umum adalah pertemuan terbuka yang di lakukan secara bebas dan terbuka tanpa tema tertentu Warga negara adalah warga negara republik indonesia Polri adalah kepolisian negara republik Indonesia
keseimbangan antara hak dan kewajiban Asas Musyawarah dan Mufakat Asas kepastian hukum dan keadilan Asas manfaat
Pasal 6
Kewajiban
menyampaikan umum a. Menghormati hak hak orang lain b. Mentaati peraturan hukum yang berlaku c. Menjaga Keutuhan persatuan dan kesatuan Bangsa
Warga pendapat
Negara di muka
Pasal 7
Dalam
pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum oleh warganegara, aparatur pemerintah berkewajiban dan bertanggung jawab untuk menyelenggarakan pengamanan
Pasal 8
Masyarakat
berhak berperan serta secara bertanggung jawab untuk berupaya agar penyampaian pendapat di muka umum berlangsung secara aman, tertib dan damai.
Pasal 9
a.
b. c. d.
Di lingkungan istana kepresidenan, tempat ibadah, rumah sakit, stasiun kereta api, pelabuhan udara dll Objek objek vital nasional Hari hari besar Di larang membawa benda benda yang dapat membahayakan keselamatan umum
Pasal 10
Penyampaian
pendapat di muka umum wajib di beritahukan secara tertulis kepada Polri Pemberitahuan secara tertulis di sampaikan oleh yang bersangkutan, pemimpin atau penanggung jawab kelompok
Pemberitahuan
selambat lambatnya 3x24 jam sebelum kegiatan di mulai dan di terima oleh polri setempat
Pasal 11
Surat a. b.
c.
d. e. f.
pemberitahuan memuat Maksud dan tujuan Tempat, lokasi dan rute Waktu dan lama Bentuk Penanggung jawab Nama dan alamat organisasi
Pasal 12
Penanggung
jawab kegiatan wajib bertanggung jawab agar kegiatan tersebut terlaksana secara aman dan tertib Setiap sampai 100 ( Seratus ) orang pelaku atau peserta harus ada seorang sampai dengan 5 orang penanggung jawab
Pasal 14
Pembatalan
pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum di sampaikan secara tertulis dan langsung oleh penanggung jawab kepada polri selambat lambatnya 24 jam sebelum waktu pelaksanaan.
Pasal 15
Pelaksanaan
penyampaian pendapat di muka umum dapat di bubarkan apabila tidak memenuhi ketentuan
untuk ikut serta memelihara perdamaian dunia dan menjamin pelaksanaan hak asasi manusia serta memberi perlindungan , kepastian, keadilan dan perasaan aman kepada perorangan ataupun masyarakat.
Genosida
Setiap
perbuatan yang di lakukan dengan maksud untuk menghancurkan / memusnahkan seluruh kelompok dengan cara Membunuh anggota kelompok Memindahkan secara paksa anak anak dari kelompok tertentu ke kelompok lain Memaksakan tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran di dalam kelompok
Kemanusiaan
Salah
satu perbuatan yang di lakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas yang di tujukan langsung kepada penduduk sipil Pembunuhan Perkosaan, pemaksaan kehamilan, sterilisasi secara paksa Penyiksaan dll.
sesuai dengan prinsip prinsip negara yang berdasarkan atas hukum upaya yang di lakukan dalam rangka mencegah terjadinya dan menghapus segala bentuk kekerasan terhadap perempuan perlu lebih di tingkatkan dan di wujudkan secara nyata.
Kekerasan
berbasis gender ( penganiyaan, perkosaan dan pelecehan seksual Diskriminasi dalam lapangan pekerjaan Diskriminasi dalam hal pengupahan Perdagangan wanita
Komnas Ham Di masukkan materi Ham ke dalam Kurikulum sekolah Pengesahan UU No.39 Tahun 1999 Pembentukan Kantor menteri Hukum Dan Ham
Pelanggaran HAM
Peristiwa
Aceh ( 1990 )
Peristiwa yang terjadi di aceh sejak tahun 1990 telah banyak memakan korban baik dari pihak aparat maupun penduduk sipil yang tidak berdosa. Peristiwa Aceh di duga di picu oleh unsur politik di mana terdapat pihak pihak tertentu yg menginginkan Aceh merdeka
Peristiwa
Trisakti Dan Semanggi (1998) Tragedi Trisakti terjadi pada 12 Mei 1998 ( 4 Mahasiswa meninggal dunia dan puluhan lainnya luka luka Tragedi Semanggi I terjadi pada 11 13 November 1998 ( 17 orang warga sipil meninggal )
Tragedi
Semanggi II pada 24 September 1999 ( 1 orang mahasiswa dan 217 orang luka luka )
Kasus
Ambon ( 1999 ) Peristiwa yang terjadi di ambon dari masalah yang merambat ke masalah SARA, di mana telah terjadi penganiyaan dan pembunuhan yang memakan banyak korban
Kasus
TKI di Malaysia ( 2002 ) Terjadi peristiwa penganiayaan oleh majikan sampai gaji tidak di bayar
Kasus
Bom Bali ( 2002 ) Telah terjadi peristiwa pemboman di Bali yaitu tahun 2002 dan tahun 2005 yang di lakukan oleh teroris dengan menelan banyak korban rakyat sipil baik warga negara Asing maupun warganegara Indonesia sendiri.
Contoh -
Kasus pelanggaran HAM di lingkungan Keluarga Orang tua yang memaksakan keinginannya kepada anaknya ( Memilih sekolah, memilih pekerjaan, di paksa untuk bekerja, memilih jodoh ) Orang tua menyiksa,menganiaya, membunuh anaknya sendiri
Anak
melawan, menganiaya,membunuh saudara atau orang tuanya sendiri. Majikan dan anggota keluarga memperlakukan pembantunya sewenang wenang.
Kasus
Pelanggaran HAM di Sekolah Guru membeda bedakan siswanya di sekolah ( berdasarkan kepintaran,kekayaan,atau perilakunya ) Siswa mengejek,menghina siswa yang lain
Siswa
memalak atau menganiaya siswa yang lain - Siswa melakukan tawuran pelajar dengan teman sekolahnya atau dengan siswa dari sekolah lain
Guru
memberikan sanksi atau hukuman kepada siswanya secara fisik - ( di jewer, di cubit,di tendang, di setrap di depan kelas atau di jemur di tengah lapangan )
Kasus
pelanggaran HAM di Masyarakat - Pertikaian antar kelompok,antar geng atau antar suku ( Konflik Sosial ) - Perbuatan main hakim sendiri terhadap seorang pencuri atau anggota masyarakat yang tertangkap basah melakukan perbuatan asusila
- Merusak sarana / fasilitas umum karena kecewa atautidak puas dengan kebijakan yang ada.
KOMNASHAM
7
juni 1993 melalui Keputusan presiden No. 50 tahun 1993 Tugasnya Mengawasi berbagai pelanggaran HAM dan merekomendasikan kepada pemerintah untuk di tindaklanjuti dalam bentuk penuntutan.
Pasal 83
Anggota
Komnas Ham berjumlah 35 ( tiga puluh lima ) Orang yang di pilih oleh DPRI berdasarkan usulan Komnas Ham dan di resmikan oleh Presiden sebagai Kepala Negara Komnas Ham di Pimpin oleh seorang Ketua dan 2 ( Dua ) orang wakil ketua
Ketua
dan Wakil Ketua Komnas Ham di pilih oleh dan dari anggota. Masa jabatan keanggotaan Komnas Ham selama 5 tahun dan setelah berakhir dapat di pilih kembali hanya untuk 1 kali masa jabatan.
Pasal 84
Yang -
menjadi anggota Komnas Ham adalah warga negara Indonesia Memiliki pengalaman dalam upaya memajukan dan melindungi orang atau kelompok yang di langgar HAM Berpengalaman sebagai Hakim,Jaksa,Polisi,Pengacara atau pengemban profesi hukum lainnya.
Berpengalaman di bidang Legislatif, Eksekutif dan lembaga tinggi Negara lainnya. Merupakan Tokoh Agama, Masyarakat, LSM, kalangan perguruan tinggi.
Pasal 85
Pemberhentian
anggota Komnas Ham di lakukan berdasarkan keputusan sidang paripurna dan di beritahukan kepada DPR serta di tetapkan oleh Presiden Anggota Komnas Ham berhenti antar waktu sebagai anggota karena
Meninggal Dunia - Atas permintaan sendiri - Sakit Jasmani dan Rohani yang mengakibatkan anggota tidak dapat menjalankan tugas selama 1 ( Satu ) tahun secara terus menerus - Di pidana karena bersalah melakukan tindak pidana kejahatan
-