Professional Documents
Culture Documents
Therapeutik
Pemberian antibiotika Anesthesi spinal
kontraindikasi
Tidak terdapat kontraindikasi absolut Harus berhati-hati pada keadaan :
Tumor otak, terutama di daerah cerebelum atau ventrikel ketiga Perdarahan intracranial yang baru terjadi, dapat mengganggu proses pembekuan Penyakit jantung berat Jangan dilakukan pada waktu konvulsi
Pemeriksaan fisik
Tekanan dalam cairan otak
Jarum punksi sudah masuk ke can. Cerebrospinalis, hub. Pangkal dengan manometer, catat segera tekanan yang terbaca. Normal : 100-200 mm H2O (dewasa) atau 7-15 mm Hg (dewasa) 50-100 mm H2O (anak) Abnormal : <50 mm H2O atau >250 mm H2O
Meningkat :
Keradangan meningeal Tumor/abses/edem otak Perdarahan intracranial Sumbatan can. Cerebeospinalis (di bawah punksi) Hidrocephalus Cerebral syphilis, epilepsi
Menurun:
Shock, dehidrasi Sumbatan can. Cerebrospinalis (di atas punksi)
Appearance
Normal : jernih seperti kristal Jernih : meningismus, hydrocephalus, uremia, meningitis Tb, poliomyelitis, cerebral syphilis Warna/ keruh : darah, pus, bilirubin, bakteri Tampung cairan di tiga tabung:
Perdarahan karena trauma waktu punksi : darah hanya di tab I, Tab. II dan III lebih jernih ; Sentrifugasi, terbentuk supernatan yang jernih; mikroskopis, tampak eritrosit yang normal. Perdarahan patologis : Ketiga tab. sama warnanya; Sentrifugasi, terbentuk supernatan kekuningan; mikroskopis, tampak eritrosit yang krenasi.
Xanthochrome (kekuningan karena bilirubin), karena perdarahan yang sudah lama terjadi, meningitis Tb, coccus, jaundice, bayi prematur, ikterus neonatorum. Keruh :lekosit yang banyak, meningitis pyogenik, abses otak
Pemeriksaan Mikroskopis
Jumlah lekosit
Ditentukan segera (setengah jam setelah punksi dilakukan) Cara : sama seperti hitung lekosit dalam darah (kamar hitung) Normal : 0-10 sel/ mm3
Hitung jenis
Cat wrights atau biru metilen Normal : semua limfosit kecil
Lekosit meningkat: pleocytosis 10-100/mm3, didominasi limfosit, meningitis Tb, neurosyphilis, poliomyelitis anterior, sklerosis multipel. 1000/mm3, didominasi limfosit, meningitis Tb lanjut, akut meningitis syphilis > 1000/mm3, didominasi segmen netrofil, meningitis piogenik, abses otak Pleocytosis lanjutkan pemeriksaan bakteriologik
Pemeriksaan Kimia
Globulin
Tes Nonne dan Pandy
Nonne : 2 ml lar. Ammonium sulfat jenuh 1 ml cairan otak positif : cincin putih atau abu-abu pada perbatasan Pandy : 1 ml larutan fenol jenuh 1 tetes cairan otak positif : cincin putih kebiruan
Protein
Penentuan dengan spektrofotometri Meningkat :
Peningkatan permeabilitas BBB, mis : trauma prematuritas Penigkatan jumlah sel (leko, ery, bakteri) Peningkatan kadar protein plasma, mis : MM Sumbatan can. Spinalis karena tumo otak, atau perlekatan arachnoid pada meningitis piogenik
Fibrinogen
Normal : cairan otak bila dibiarkan tidak akan membeku Perdarahan patologis : cairan otak dapat membeku, karena adanya fibrinogen. Jika kadar protein sangat tinggi > 200 mg/100ml, jumlah fibrinogen akan meningkat, dpt terbentuk bekuan. Spider web : bekuan yang terbentuk perlahan : meningitis Tb akut, neurosyphilis, poliomylitis Pemeriksaan dilakukan dalam 24 jam
Glukosa
Kadarnya sangat dipengaruhi kadar glukosa darah. 60 % dari kadar glukosa darah Jika ada kerusakan BBB, glukosa mudah masuk ke dalam cairan otak, kadar glukosa = Pemeriksaan dilakukan bersamaan dgn pemeriksaan glukosa darah
Chlor
Cara penentuan = dalam darah Menurun : meningitis Tb/ pyogenik Meningkat : urea
Pemeriksaan bakteriologik
Kultur dan hapusan cairan otak Hapusan diwarnai gram atau ZN
Pemeriksaan serologik
Pda dugaan meningitis syphilitica dapat dilakukan tes VDRL