You are on page 1of 7

Artikel Proses Kegiatan Ekspor Di Indonesia

Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses ekspor pada umumnya adalah tindakan untuk mengeluarkan barang atau komoditas dari dalam negeri untuk memasukannya ke negara lain. Ekspor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Ekspor adalah bagian penting dari perdagangan internasional, lawannya adalah impor(Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas) Secara garis besar, ekspor Indonesia terdiri atas dua macam yaitu : 1. Minyak bumi dan gas alam (Migas). Barang-barang yang termasuk migas antara lain : minyak tanah, bensin, solar dan elpiji. 2. Non Migas. Barang-barang yang termasuk non migas antara lain : hasil pertanian dan perkebunan (karet, kopi dan kopra); hasil laut (ikan dan kerang); hasil industri (kayu lapis, minyak kelapa sawit, pupuk, kertas dan bahan kimia); serta hasil tambang non migas (bijih nikel, bijih tembaga dan batu bara). Faktor yang mempengaruhi perkembangan ekspor suatu negara : 1. Kebijakan pemerintah di bidang perdagangan luar negeri. 2. Keadaan pasar luar negeri. 3. Kemampuan eksportir memanfaatkan peluang pasar. Manfaat Kegiatan Ekspor Kegiatan ekspor membawa banyak manfaat bagi masyarakat. Berikut ini beberapa manfaat kegiatan ekspor: a. Memperluas Pasar bagi Produk Indonesia Kegiatan ekspor merupakan salah satu cara untuk memasarkan produk Indonesia ke luar negeri. Misalnya, pakaian batik merupakan salah satu produk Indonesia yang mulai dikenal oleh masyarakat dunia. Apabila permintaan terhadap pakaian batik buatan Indonesia semakin meningkat, pendapatan para produsen batik semakin besar. Dengan demikian, kegiatan produksi batik di Indonesia akan semakin berkembang. b. Menambah Devisa Negara Perdagangan antarnegara memungkinkan eksportir Indonesia untuk menjual barang kepada masyarakat luar negeri. Transaksi ini dapat menambah penerimaan devisa negara. Dengan demikian, kekayaan negara bertambah karena devisa merupakan salah satu sumber penerimaan negara.

c. Memperluas Lapangan Kerja Kegiatan ekspor akan membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Dengan semakin luasnya pasar bagi produk Indonesia, kegiatan produksi di dalam negeri akan meningkat. Semakin banyak pula tenaga kerja yang dibutuhkan sehingga lapangan kerja semakin luas.

PROSEDUR EKSPOR
Pengertian Ekspor barang pada umumnya adalah kegiatan mengeluarkan / mengirim barang ke luar negeri, biasanya dalam jumlah besar untuk tujuan perdagangan, dan melibatkan Custom (Bea Cukai) baik di negara asal maupun negara tujuan. Bea Cukai bertugas sebagai pengawas keluar masuknya / lalu lintas barang dalam suatu negara. Bagaimana dengan prosedur atau mekanisme jika kita akan melakukan ekspor dari Indonesia ke luar negeri ? Berikut langkah-langkah yang biasa dilakukan dalam proses ekspor : 1. Mencari tahu terlebih dahulu apakah barang yang akan kita ekspor tersebut termasuk barang yang dilarang untuk di ekspor, diperbolehkan untuk diekspor tetapi dengan pembatasan, atau barang yang bebas diekspor (Menurut undang-undang dan peraturan di Indonesia). Untuk mengetahuinya bisa dilihat di www.insw.go.id 2. Memastikan juga apakah barang kita diperbolehkan untuk masuk ke negara tujuan ekspor. 3. Jika kita sudah mendapatkan pembeli (buyer), menentukan sistem pembayaran, menentukan quantity dan spek barang, dll, maka selanjutnya kita mempersiapkan barang yang akan kita ekspor dan dokumen-dokumennya sesuai kesepakatan dengan buyer. 4. Melakukan pemberitahuan pabean kepada pemerintah (Bea Cukai) dengan menggunakan dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) beserta dokumen pelengkapnya. 5. Setelah eksportasi kita disetujui oleh Bea Cukai, maka akan diterbitkan dokumen NPE (Nota Persetujuan Ekspor). Jika sudah terbit NPE, maka secara hukum barang kita sudah dianggap sebagai barang ekspor. 6. Melakukan stuffing dan mengapalkan barang kita menggunakan moda transportasi udara (air cargo), laut (sea cargo), atau darat. 7. Mengasuransikan barang / kargo kita (jika menggunakan term CIF) 8. Mengambil pembayaran di Bank (Jika menggunakan LC atau pembayaran di akhir)

KONDISI EKSPOR INDONESIA


Pengutamaan Ekspor bagi Indonesia sudah digalakkan sejak tahun 1983.Sejak saat itu,ekspor menjadi perhatian dalam memacu pertumbuhan ekonomi seiring dengan berubahnya strategi industrialisasi-dari penekanan pada industri substitusi impor ke industri promosi ekspor.Konsumen dalam negeri membeli barang impor atau konsumen luar negeri membeli barang domestik,menjadi sesuatu yang sangat lazim.Persaingan sangat tajam antarberbagai produk.Selain harga,kualitas atau mutu barang menjadi faktor penentu daya saing suatu produk. Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-Oktober 2008 mencapai USD118,43 miliar atau meningkat 26,92 persen dibanding periode yang sama tahun 2007, sementara ekspor nonmigas mencapai USD92,26 miliar atau meningkat 21,63 persen. Sementara itu menurut sektor, ekspor hasil pertanian, industri, serta hasil tambang dan lainnya pada periode tersebut meningkat masing-masing 34,65 persen, 21,04 persen, dan 21,57 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun selama periode ini pula, ekspor dari 10 golongan barang memberikan kontribusi 58,8 persen terhadap total ekspor nonmigas. Kesepuluh golongan tersebut adalah, lemak dan minyak hewan nabati, bahan bakar mineral, mesin atau peralatan listrik, karet dan barang dari karet, mesin-mesin atau pesawat mekanik. Kemudian ada pula bijih, kerak, dan abu logam, kertas atau karton, pakaian jadi bukan rajutan, kayu dan barang dari kayu, serta timah. Selama periode Januari-Oktober 2008, ekspor dari 10 golongan barang tersebut memberikan kontribusi sebesar 58,80 persen terhadap total ekspor nonmigas. Dari sisi pertumbuhan, ekspor 10 golongan barang tersebut meningkat 27,71 persen terhadap periode yang sama tahun 2007. Sementara itu, peranan ekspor nonmigas di luar 10 golongan barang pada Januari-Oktober 2008 sebesar 41,20 persen. Jepang pun masih merupakan negara tujuan ekspor terbesar dengan nilai USD11,80 miliar (12,80 persen), diikuti Amerika Serikat dengan nilai USD10,67 miliar (11,57 persen), dan Singapura dengan nilai USD8, 67 miliar (9,40 persen). Peranan dan perkembangan ekspor nonmigas Indonesia menurut sektor untuk periode JanuariOktober tahun 2008 dibanding tahun 2007 dapat dilihat pada. Ekspor produk pertanian, produk industri serta produk pertambangan dan lainnya masing-masing meningkat 34,65 persen, 21,04 persen, dan 21,57 persen. Dilihat dari kontribusinya terhadap ekspor keseluruhan Januari-Oktober 2008, kontribusi ekspor produk industri adalah sebesar 64,13 persen, sedangkan kontribusi ekspor produk pertanian adalah sebesar 3,31 persen, dan kontribusi ekspor produk pertambangan adalah sebesar 10,46 persen, sementara kontribusi ekspor migas adalah sebesar 22,10 persen.

Kendati secara keseluruhan kondisi ekspor Indonesia membaik dan meningkat, tak dipungkiri semenjak terjadinya krisis finansial global, kondisi ekspor Indonesia semakin menurun. Sebut saja saat ekspor per September yang sempat mengalami penurunan 2,15 persen atau menjadi USD12,23 miliar bila dibandingkan dengan Agustus 2008. Namun, secara year on year mengalami kenaikan sebesar 28,53 persen.

Contoh Kegiatan Ekspor non Migas Indonesia


Pengertian / Definisi Ekspor Serta Kegiatannya Kegiatan menjual barang atau jasa ke negara lain disebut ekspor, sedangkan kegiatan membeli barang atau jasa dari negara lain disebut impor, kegiatan demikian itu akan menghasilkan devisa bagi negara. Devisa merupakan masuknya uang asing kenegara kita dapat digunakan untuk membayar pembelian atas impor dan jasa dari luar negeri. Kegiatan impor dilakukan untuk memenuhi kebutuhan rakyat. Produk impor merupakan barangbarang yang tidak dapat dihasilkan atau negara yang sudah dapat dihasilkan,tetapi tidak dapat mencukupi kebutuhan rakyat. A. Produk ekspor dari negara Indonesia Secara umum produk ekspor dan impor dapat dibedakan menjadi dua yaitu barang migas dan barang non migas. Barang migas atau minyak bumi dan gas adalah barang tambang yang berupa minyak bumi dan gas. Barang non migas adalah barang-barang yangukan berupa minyak bumi dan gas,seperti hasil perkebunan,pertanian,peternakan,perikanan dan hasil pertambangan yang bukan berupa minyak bumi dan gas. 1. Produk ekspor Indonesia Produk ekspor Indonesia meliputi hasil produk pertanian, hasil hutan, hasil perikanan, hasil pertambangan, hasil industri dan begitupun juga jasa. a. Hasil Pertanian Contoh karet, kopi kelapa sawit, cengkeh,teh,lada,kina,tembakau dan cokelat. b. Hasil Hutan Contoh kayu dan rotan. Ekspor kayu atau rotan tidak boleh dalam bentuk kayu gelondongan atau bahan mentah, namun dalam bentuk barang setengah jadi maupun barang jadi, seperti mebel. c. Hasil Perikanan Hasil perikanan yang banyak di ekspor merupakan hasil dari laut. produk ekspor hasil perikanan, antara lain ikan tuna, cakalang, udang dan bandeng.

d. Hasil Pertambangan Contoh barang tambang yang di ekspor timah, alumunium, batu bara tembaga dan emas. e. Hasil Industri Contoh semen, pupuk, tekstil, dan pakaian jadi. f. Jasa Dalam bidang jasa, Indonesia mengirim tenaga kerja keluar negeri antara lain ke malaysia dan negara-negara timur tengah. B. Kegiatan pertukaran barang dan jasa antara Indonesia dan luar negeri Secara umum pertukaran barang dan jasa antara satu negara dengan negara lain dilakukan dalam bentuk kerjasama antar lain: 1. Kerjasama Bilateral kerjasama bilateral adalah kerjasama yang dilakukan oleh kedua negara dalam pertukaran barangdan jasa. 2. Kerjasama regional kerjasama regional adalah kerjasama yang dilakukan dua negara atau lebih yang berada dalam satu kawasan atau wilayah tertentu. 3. Kerjasama multilateral kerjasama multilateral adalah kerjasama yang dilakukan oleh lebih dua negara yang dilakukan dari seluruh dunia. C. Manfaat kegiatan ekspor Berikut ini manfaat dari kegiatan ekspor dan impor 1. Dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. 2. Pendapatan negara akan bertambah karena adanya devisa. 3. Meningkatkan perekonomian rakyat. 4. Mendorong berkembangnya kegiatan industry

Kegiatan ekspor non migas Indonesia pada tahun 2010 Kementerian Perdagangan memperkirakan nilai ekspor non migas akan mencatat rekor tertinggi. Nilai ekspor itu diperkirakan mencapai US$120 miliar tahun ini. Sementara itu, volume perdagangan tahun ini diprediksi tumbuh sebesar 12,5 persen. Tinggi karena tahun lalu perdagangan turun akibat krisis global, kata Wakil Menteri Perdagangan, Mahendra Siregar, di Jakarta, Selasa 19 Oktober 2010. Meski demikian, dia memperkirakan pertumbuhan perdagangan pada 2011 akan lebih rendah. Karena tahun ini tinggi sekali. Tahun depan kami mengharapkan pertumbuhan hanya 7,5 persen, ujar Mahendra. Sementara itu, pertumbuhan impor dunia pada 2011 sebesar 6,3 persen. Mahendra menjelaskan, ekspor Indonesia saat ini bergeser ke China, India, dan Afrika dari sebelumnya Amerika Serikat. China misalnya, ekspor Indonesia ke negara Tirai Bambu itu saat ini sebesar 50 persen. China menyalip Amerika Serikat sebagai negara tujuan ekspor produk-produk nonmigas Indonesia. Pada Agustus, nilai ekspor ke China mencapai US$1,24 miliar atau lebih tinggi dibanding ke AS sebesar US$1,14 miliar. Namun, hingga kini, negara tujuan utama ekspor Indonesia masih didominasi Jepang dengan nilai transaksi US$1,38 miliar. Sementara itu, total ekspor nonmigas Indonesia sepanjang Agustus 2010 sebesar US$10,6 miliar. Tingginya ekspor ke China terutama disebabkan meningkatnya permintaan komoditas batu bara. Meski secara nilai menurun, volume ekspor komoditas batu bara ke Negeri Tirai Bambu itu semakin besar. Kendati menggeser AS sebagai negara kedua tujuan ekspor nonmigas, sepanjang JanuariAgustus 2010, nilai ekspor ke China masih kalah dibandingkan AS. Selama periode itu, nilai ekspor ke China tercatat US$8,21 miliar, sedangkan ke AS lebih tinggi yaitu US$8,66 miliar. Pada periode yang sama, Jepang masih menjadi tujuan ekspor terbesar dengan nilai US$10,4 miliar atau 12,73 persen dari total ekspor nonmigas Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Agustus 2010 sebesar US$13,71 miliar. Angka ini merupakan rekor sepanjang sejarah bagi perdagangan Indonesia. Sebelumnya, rekor ekspor tertinggi terjadi pada Desember 2009. Saat itu, nilai ekspor mencapai US$13,35 miliar. Nilai ekspor Indonesia pada Agustus naik 9,76 persen dibandingkan Juli 2010. Sedangkan bila dibandingkan Agustus 2009, kenaikan ekspor mencapai 29,99 persen. Dari total ekspor itu, sektor nonmigas memberikan sumbangan sebesar US$11,77 miliar atau naik 32,35 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Refrensi : http://syadiashare.com/pengertian-ekspor-dan-impor.html http://ekspor-impor.net/artikel-dan-tutorial/prosedur-ekspor.html http://cafe-ekonomi.blogspot.com/2009/05/makalah-ekspor-impor-indonesia.html http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2269570-pengertian-ekspor-impordan-proses/#ixzz29669PYDN

You might also like