You are on page 1of 10

Nama : Nunik Utari Nurwulandari

Kelas : C
NIM : 3311111101

HORMON STEROID
Hormon steroid berasal dari kolesterol dan berstruktur inti
perhidrosiklopentanolfenantren yang terbagi atas tiga cincin sikloheksana. Senyawa steroid
terdapat pada hewan, tanaman tingkat tinggi bahkan terdapat pula pada beberapa tanaman
tingkat rendah seperti jamur (fungi). Steroid banyak terdapat di alam tetapi dalam jumlah yang
terbatas dan mempunyai aktivitas biologis, yang mempunyai karakteristik tertentu yaitu seperti
1) substitusi oksigen pada atom C-3 yang merupakan sifat khas steroid alam
2) subsitusi gugus metil angular pada atom C-10 dan C-13 yang dikenal dengan atom C-18 dan
C-19, kecuali pada senyawa steroid dengan cincin A berbentuk benzenoid, seperti pada
kelompok esterogen.
Steroid adalah terpenoid lipid yang ditandai oleh sterane inti dan tambahan kelompok
fungsional. Inti adalah karbon empat menyatu struktur cincin: tiga sikloheksana cincin dan
satucyclopentane cincin. Steroid bervariasi oleh kelompok-kelompok fungsional yang melekat
pada cincin ini dan oksidasi keadaan berdering. Ratusan steroid berbeda ditemukan
dalam tanaman, hewan, dan Semua steroid yang dibuat dalam sel baik dari sterol lanosterol
(hewan dan jamur) atau cycloartenol (tanaman)
,
lanosterol dan cycloartenol, berasal dari
cyclization dari triterpenesqualene. Sterol adalah bentuk khusus steroid, dengan kelompok
hidroksil pada atom C-3 dan sebuah kerangka yang berasal dari cholestane.

Kolesterol adalah
salah satu yang paling dikenal sterol.
Mendengar kata steroid, anabolic steroid, obat perangsang meningkatnya metabolisme
hormonal tubuh manusia sehingga menjadi lebih kuat. Steroid ini di dalam dunia olahraga
sering menimbulkan kontroversi, mengingat prestasi seseorang dapat meningkat dengan
mengkonsumsinya, sementara di pihak lain, konsumsi steroid dapat menimbulkan efek samping
bagi kesehatan manusia. Baik yang terdapat di tumbuhan maupun di hewan, merupakan
hormon yang larut dalam lemak, dan mempunyai struktur basa tetrasiklo. Struktur basa
memiliki empat cincin yang saling terpaut dan terdiri dari tiga cincin sikloheksan dan
siklopentan tersintesis dari asetil CoA melalui jalur asam mevalonik di dalam metabolisme sel
tumbuhan. Perbedaan pre-kursor di jalur asam mevalonik, dalam biosintesis steroid pada
tumbuhan dan hewan menghasilkan produk steroid yang berbeda, pada tumbuhan
menghasilkan brassinolide dan pada hewan menghasilkan kolesterol, dan yang lain lagi pada
cendawan menghasilkan ergosterol.

Steroid mempunyai tanggung jawab yang mengendalikan metabolisme, keseimbangan
garam, dan pengembangan dan fungsi organ-organ seksual serta tubuh lainnya perbedaan
antara jenis kelamin. Steroid dalam bentuk garam empedu membantu dalam proses
pencernaan, sedangkan steroid lain adalah vitamin yang mengambil bagian
dalam kalsium kendali.
Kisaran steroid adalah beragam, termasuk beberapa bentuk vitamin D, digitalis, sterol
(misalnya, kolesterol), dan asam empedu. Banyak steroid aktif secara biologis hormon yang
mengontrol sejumlah proses metabolisme tubuh. Kelompok ini mencakup hormon seks laki-
laki testosteron dan hormon seks wanita estrogen danprogesteron. Steroid hormon-hormon
korteks adrenal termasuk Glukokortikoid seperti kortison dan kortisol (lihat juga kortikosteroid
obat) dan mineralocorticoids seperti aldosteron.
Alam atau sintetik steroid digunakan dalam kontrasepsi oral dan dalam
perawatan radang sendi, penyakit Addison, dan penyakit kulit tertentu. Efek samping,
berhubungan dengan dosis dan lamanya pengobatan, bisa serius dan termasuk tekanan darah
tinggi, edema, pertumbuhan rambut yang tidak diinginkan, dan gangguan siklus
menstruasi. Anabolik steroid, hormon laki-laki yang diberikan untuk membangun kekuatan
dalam pasien sakit parah, telah dimanfaatkan oleh binaragawan dan atlet dalam upaya untuk
meningkatkan massa otot dan kekuatan.
saponin - saponin.
(Solanum spp.) Alkaloid - racun termasuk solanidine, soladulcidine, solasidine,
tomatidine ditemukan di solanaceous tanaman.
Fungsi hormone steroid adalah sebagai berikut :
1. meningkatkan laju perpanjangan sel tumbuhan
2. menghambat penuaan daun (senescence)
3. mengakibatkan lengkuk pada daun rumput-rumputan
4. menghambat proses gugurnya daun
5. menghambat pertumbuhan akar tumbuhan
6. meningkatkan resistensi pucuk tumbuhan kepada stress lingkungan
7. menstimulasi perpanjangan sel di pucuk tumbuhan
8. merangsang pertumbuhan pucuk tumbuhan
9. merangsang diferensiasi xylem tumbuhan
10. menghambat pertumbuhan pucuk pada saat kahat udara dan endogenus karbohidrat.

MEKANISME KERJA HORMON STEROID
Hormon steroid memiliki sifat lipid soluble sehingga dapat dengan mudah menembus
membran sel menuju sitoplasma. Di sitosol hormon steroid berikatan dengan protein
reseptor spesifik,membentuk suatu kompleks kemudian masuk ke nukleus dan mengikat
specific regulatory sites pada kromosom. Ikatan tersebut mengaktifkan gen yang teregulasi
melalui site tersebut kemudian menghasilkan produk berupa protein spesifik.
Hormon steroid bekerja melalui satu mekanisme dasar : penyatuan hasil sintesis
protein yang baru diinduksi oleh hormon steroid dengan sel target. Setelah hormon steroid di
sekresi oleh kelenjar endokrin, 95 - 98% akan berada dalam sirkulasi atau terikat dengan
protein transpor yang spesifik. 2 5% sisanya bebas berdifusi ke dalam semua sel. Setelah
berada dalam sel, steroid hanya dapat menghasilkan respon dalam sel yang memiliki reseptor
intraseluler yang spesifik untuk hormon yang bersangkutan. Ikatan antara hormon dengan
reseptor yang spesifik merupakan kunci untuk kerja hormon pada jaringan target. Dengan
demikian maka :
Reseptor estrogen dapat ditemukan dalam otak dan sel target spesifik untuk reproduksi
wanita seperti uterus dan payudara.
Folikel rambut pada wajah, jaringan erektil pada penis mengandung reseptor androgen
Reseptor glukokortikoid dijumpai pada semua sel oleh karena glukokortikoid diperlukan
untuk mengatur fungsi umum seperti metabolisme dan stres
Semua anggauta kelompok utama steroid seks (androgen, progestindan estrogen) bekerja
melalui rangkaian kerja serupa untuk menghasilkan respon seluler berupa :
1. Pemindahan steroid ke dalam nukleus
2. Pengikatan intra nuklear
3. Mengaktivasi reseptor dari bentuk tidak aktif menjadi aktif
4. Pengikatan kompleks reseptor-steroid ke elemen regulator dalam DNA
(desoksiribunukleic acid)
5. Transkripsi dan sintesis messenger asam ribonukleat (mRNA) yang baru
6. Translasi mRNA dengan sintesis protein baru dalam sel
Mekanisme kerja glukokortikoid dan mineralokortikoid berbeda dengan mekanisme kerja
steroid seks. Keduanya terikat pada reseptor dalam sitoplasma sel. Kompleks reseptor-hormon
secara berturutan dipindahkan ke nukleus dan akan berikatan dengan DNA.
Hormon steroid dibagi menjadi dua golongan yaitu hormon adrenokortikoid dan hormon
kelamin.

Hormon Adrenokortikoid
Hormon adenokortikoid merupakan hormon steroid yang disintesis dari kolesterol dan
diproduksi oleh kelenjar adrenalis bagian korteks. Pengeluaran hormon ini dipengaruhi oleh
adreno cortico tropin hormon (ACTH) yang berasal dari pituitary anterior. Hormon ini disebut
pula dengan nama adrenokortikosteroid, adrenokortikal, kortikosteroid atau kortikoid.
Beberapa fungsi fisiologinya behubungan dengan sistem kardiovaskular dan darah, sistem saraf
pusat, otot polos dan stress.
Hormon adrenokortikoid dibagi menjadi dua kelompok yaitu hormon mineralokortikoid dan
glukokortikoid.
1. Hormon mineralokortikoid
Hormon ini terutama digunakan untuk pengobatan penyakit Addison kronik, suatu
penyakit yang disebabkan oleh gangguan fungsi kelenjar adrenalis karena sesuatu hal,
mis: Tumor kelenjar, sehingga produksi hormon menurun. Karena penyakit Addison sukar
disembuhkan, maka pengobatan dapat berlangsung seumur hidup. Hormon ini dapat
meningkatkan pemasukan ion natrium dan pengeluaran kalium ditubulus ginjal.
Mekanisme kerja hormon mineralokortikoid berhubungan dengan metabolisme
elektrolit dan air. Hormon ini memelihara fungsi normal ginjal, yaitu dengan mengatur
pemasukan ion natrim dan pengeluaran ion kalium. Pada tingkat molekular, hormon
berinteraksi membentuk kompleks terpulihkan degan resptor khas yang terdapat pada
bagian inti ginjal. Pembentukan kompleks tersebut merangsang sintesis RNA dan enzim
yang diperlukan untuk pengangkutan aktif ion Na, menghasilkan efek
mineralokortikoid.
Contoh hormon mineralokortikoid adalah : Aldosteron, Deoksikortikosteron dan
Fludrokortison.
2. Hormon Glukokortikoid
Hormon glukokortikoid mempunyai efek antiradang dan digunakan untuk pengobatan
kelainan pada jaringan kolagen, kelainan hematologist (leukemia) dan pernafasan (asma),
untuk pengobatan rematik, pengobatn rematik karena alergi tertentu, seperti
dermatologis yang berat, penyakit saluran cerna dan penyakit hati. Hormon
glukokortikoid efektif untuk pengobatan penyakit schock Addison, sembab otak,
hiperkalsemia dan miastenia gravis. Hormon glukokortikoid dapat berbahaya bila
digunakan secara tidak tepat. Penggunaan jangka panjang menyebabkan efek samping
cukup berat, seperti hipokalemia, tukak lambung, penekanan pertumbuhan,
osteoporosis, muka bulat, penekanan sekresi kortikotropin, atropi kulit, memperberat
penyakit diabetes mellitus, mudsh terkena infeksi, glaucoma, hipertensi, gangguan
menstruasi, dan perubahan mental dan tingkah laku. Penghentian pengobatan secara
tiba-tiba menyebabkan ketidakcukupan adrenal yang akut, dan menimbulkan gejala
withdrawal, seperti otot menjadi lemah, nyeri otot, demam, perubahan mental, muia,
hipoglikemi, hipotensi, dehidrasi dan bahkan kadang-kadang menyebabkan kematian.
Oleh karena itu pada pengobatan jangka panjang dengan glukokortikoid, penghentian
obat harus dilakukan dengan mengurangi dosis secara bertahap.
Mekanisme kerja hormon glukokortikoid berhubungan dengan metabolisme
karbohidrat, protein, dan lemak serta dapat merangsang sintesis glukosa dan glikogen.
Efek anti radang hormon glukokortikoid berhubungan dengan kemampuannya untuk
merangsang biosintesis protein lipomodulin, yang dapat menghambat kerja enzimatik
fosfolipase A2 sehingga mencegah pelepasan mediator proses peradangan, yaitu asam
arakhidonat dan metabolitnya, seperti prostaglandin, leukotrien, tromboksan dan
prostasiklin. Glukokortikoid dapat memblok jalur siklooksigenase dan lipooksigenase,
sedangkan NSAID hanya mengeblok jalur siklooksigenase. Hal ini dapat dijelaskan
mengapa glukokortikoid mempunyai aktivitas antiradang yang lebih besar dibanding
NSAID.
Contoh obat-obat yang termasuk ke dalam horman kortikosteroida adalah sbb :
-Kortison asetat
-Hidrokortison
-Prednison
-Prednisolon
-Metil prednisolon
-Parametason
-Triamniolon
-Fluokortolon
-Betametason
-Deksametason

Hormon Kelamin
Siklopentanaperhidrofenantren, bersifat rigid umumnya turunan steroid; molekul bersifat
planar dan tidak lentur. Kerangka dasar Hormon kelamin 3 aspek stereokimia dari hormon
kelamin yang dapat mempengaruhi aktivitas :
a. Letak gugus pada cincin, aksial atau ekuatorial.
b. Posisi gugus pada bidang, konfigurasi atau , dan isomer cis atau trans.
c. Konformasi cincin sikloheksan, bentuk kursi atau perahu.
4 kelompok hormon kelamin :
a. Hormon androgen
b. Hormon estrogen
c. Hormon progestin
d. Obat kontrasepsi
1. Hormon androgen
testosteron dan dihidrotestosteron terutama dihasilkan oleh testis, dan dalam jumlah
yang lebih kecil oleh korteks adrenalin dan ovarium. Pada laki-laki, hormon androgen
mempunyai fungsi fisiologis seperti :
mengontrol perkembangan dan pemeliharaan organ kelamin
mempengaruhi kemampuan penampilan seksual
pertumbuhan tulang rangka dan otot rangka
merangsang perkembangan masa pubertas
Penggunaan utama hormon androgen yaitu :
pengobatan keadaan ketidakcukupan hormon pada laki-laki (hipogonadisme,
hipopituitarisme)
impotensi
Osteoporosis
tumor payudara
sebagai anabolik steroid untuk meningkatkan pertumbuhan (pada anak-anak) karena
mempercepat anabolisme protein
merangsang hematopoiesis untuk pengobatan anemia.
Kadang dalam dosis rendah digunakan untuk pengobatan dismonerhu, menghambat
laktasi dan pengobatan frigiditas pada wanita. Penggunaan hormon androgen sebagai
anabolik sering disalahgunakan, misal untuk doping bagi olahragawan.
Efek samping yang ditimbulkan oleh hormon androgen antara lain kelaki-lakian, tumbuh
rambut sekunder, mual, berjerawat, hiperkalsemia, gangguan fungsi hati, sembab, dan
gangguan siklus menstruasi (pada wanita).

Mekanisme kerja hormon androgen
Hormon androgen dapat meningkatkan transkripsi dan atau translasi RNA khas pada
biosintesis protein. Testosteron oleh enzim 5-reduktase diubah menjadi 5-
dehidrotestosteron dan bentuk aktif ini dpat mengikat reseptor khas yang terdapat
pada testis, prostat, hipofisis dan hipotalamus. Pengikatan ini menyebabkan
perubahan konformasi dan menimbulkan pengaktifan kompleks androgen-reseptor.
Berdasarkan aktivitasnya, hormon androgen dibagi menjadi dua :
a. Senyawa androgenik
Contoh : testosteron, metiltestosteron, fluoksimesteron, mesterolon, dan
metandrostenolon.
b. Senyawa anabolic
Contoh : oksimetolon, stanozolol, nandrolon, dan etilestrenol
Contoh senyawa androgenik :
Metiltestosteron dalam sediaan sering dikombinasi dengan vitamin (Androtol,
Neo-testophos, Hormoviton), untuk pengobatan impotensi pada laki-laki.
Fluoksimesteron (Halotestin), androgen dengan aktivitas tinggi, 5-10 kali lebih
aktif dibanding dengan testosterone..
Mesterolon (Proviron), androgen yang dapat digunakan secara oral..
Contoh senyawa anabolik :
Etilestrenol (Orgabolin), selain sebagai anabolik juga digunakan untuk pengobatan
penyakit debil yang kronik pada usia lanjut.
Nandrolon fenilpropionat (Durabolin), digunakan untuk anabolik pada anak-anak,
pengobatan osteoporosis dan penyakit debil yang kronik.
Stanozolol (Winstrol), anabolik yang kuat dan dapat diberikan secara oral.
Anabolic ini sering disalahgunakan sebagai doping.
Contoh Obat lainnya
DHEA adalah sejenis steroid yang dibuat oleh kelenjar adrenal. DHEA bertindak
seperti hormon, jadi obat ini disebut sebagai hormon steroid. DHEA adalah
steroid yang paling umum pada manusia. DHEA dapat diubah bentuknya dalam
tubuh menjadi testosteron (hormon seks laki-laki yang primer), estrogen (hormon
seks perempuan yang penting), atau steroid lain. DHEA tidak menunjukkan efek
serupa dengan steroid anabolik (yang membangun otot), tetapi ada kemungkinan
bahan ini dapat dianggap obat yang harus diawasi secara ketat oleh pemerintah.
Pada orang dewasa yang sehat, tingkat DHEA menjadi paling tinggi pada usia
kurang lebih 20 tahun, dan kemudian semakin menurun. Odha dengan lipodistrofi
(lihat Lembaran Informasi (LI) 553) mempunyai tingkat DHEA yang sangat rendah.
Manfaat DHEA Orang dengan berbagai penyakit mempunyai tingkat DHEA yang
luar biasa rendah. DHEA dipakai selama kurang lebih 30 tahun terakhir ini untuk
mengobati obesitas (tubuh yang sangat gemuk), diabetes, dan lupus. DHEA juga
ditemukan dapat memperbaiki tidur. Banyak orang yang pernah memakai DHEA
melaporkan lebih banyak tenaga dan rasa nyaman yang tinggi.

2. Hormon estrogen
Estrogen adalah hormon kelamin wanita, pada wanita diproduksi oleh ovarium, plasenta
dan korteks adrenalis. Pada laki-laki diproduksi oleh testis dan korteks adrenalis.
Sebagian besar estrogen alami pada manusia adalah estradiol, estron, dan estriol.
Estradiol dikeluarkan oleh ovarium dan segera mengalami dehidrogenasi menjadi estron,
kemudian dimetabolisis menjadi estriol dan dikeluarkan melalui urin. Estron adalah
hormon estrogen alami yang paling banyak terdapat di dalam darah.
Di klinik hormon estrogen digunakan untuk pengobatan ketidaknormalan system
reproduksi wanita, pengobatan karsinoma tertentu seperti tumor prostat dan payudara,
dan untuk kontrasepsi oral biasanya dikombinasi dengan hormon progestin.
Estrogen juga sangat berguna untuk pengobatan dismenorhu, amenorhu, endometriosis,
menstruasi yang tidak normal, osteoporosis, kegagalan pengembangan ovarium dan
untuk mengontrol sindrom sesudah menopausa.
Beberapa indikasi dari estrogen, antara lain:
a. Kontrasepsi. Estrogen sintetik paling banyak digunakan untuk kontrasepsi oral dalam
kombinasi dengan progestin.
b. Menopause. Pada usia sekitar 45 tahun umumnya fungsi ovarium menurun. Terapi
pengganti estrogen dapat mengatasi keluhan akibat gangguan vasomotor, antara lain
hot flushes, vaginitis atropikans dan mencegah osteoporosis.
c. Vaginitis Senilis atau Atropikans. Radang pada vagina ini sering berhubungan dengan
adanya infeksi kronik pada jaringan yang mengalami atrofi. Dalam hal ini, estrogen
lebih berperan untuk mencegah daripada mengobati.
d. Osteoporosis. Keadaan ini terjadi karena bertambahnya resorpsi tulang disertai
berkurangnya pembentukan tulang. Pemberian estrogen dapat mencegah
osteoporosis berkelanjuitan atau dapat pula diberikan estriol.
e. Karsinoma Prostat. Karena estrogen menghambat sekresi androgen secara tidak
langsung maka hormon ini digunakan sebagai terapi paliatif karsinoma prostat.
Efek samping yang ditimbulkan antara lain mual, gangguan saluran cerna, sakit
kepala, ketegangan payudara, spoting, kegemukan, dan troboemboli.
Mekanisme kerja hormon estrogen
Hormon estrogen dapat menyebabkan beberapa efek biologis pada organ sasaran.
Pada ovarium merangsang pertumbuhan folikular, pada uterus merangsang
pertumbuhan endometrium, pada vagina menyebabkan kornifikasi (pendangkalan) sel
epitel, pada serviks dapat meningkatkan sekresi lender dan menurunkan keketalan
lendir, dan pada kelenjar pituitary ddapat merangsang pengeluaran gonadotropin.
Pengikatan estrogen dengan reseptor khas dalam sitoplasma atau protein di luar inti
menyebabkan perubahan bentuk konformasi protein sehingga memudahkan penetrasi
komplek estrogen-reseptor ke dalam inti sel. Kompleks kemudian mengikat sisi aseptor
di kromosom, memicu sintesis Mrna dan protein sehingga meningkatkan pertumbuhan
serta perkembangan jaringan saluran reproduksi.
Berdasarkan sumbernya estrogen dapat dibagi menjadi beberapa kelompok sebagai
berikut :
Estrogen Steroid
Estrogen steroid adalah senyawa yang dapat menimbulkan efek estrogenik dan
mengandung inti steroid.

1. Estrogen alami
Contoh : estradiol, estriol, dan estron
2. Estrogen teresterifikasi
Contoh : estradiol benzot, estradiol propionat, esrtradiol valerat, estradiol
sipionat dan estradiol sinantat.
3. Estrogen terkonjugasi
Contoh : senyawa estrogen terkonjugasi
4. Turunan semi sintetik
Contoh : asam doisinolat, etinilestradiol, mestranol dan kuinestrol.
Estrogen Non Steroid
Adalah senyawa yang dapat menimbulkan efek estrogenik dan strukturnya tidak
mengandung inti steroid. Contoh : benzestrol, dienestrol, dietilstilbestrol,
heksestrol, klorotrianisen dan metalenestril.
KL ASI FI KASI
Beberapa kategori umum steroid:

Hewan steroid
o Serangga steroid
Ecdysteroids such as ecdysterone Ecdysteroids seperti ecdysterone
o Vertebrata steroid
Steroid hormon
Seks steroid adalah subset dari hormon seks yang menghasilkan perbedaan
seksatau
mendukung reproduksi.Corticosteroids termasuk Glukokortikoiddan mineral
ocorticoids. Glukokortikoid mengatur banyak aspek metabolisme danfungsi
kekebalan, sedangkan mineralocorticoids membantu mempertahankan
kontrol volume darah dan ginjal ekskresi elektrolit.Kebanyakan medis
'steroid' obat adalah kortikosteroid.
Anabolic steroid adalah steroid kelas yang berinteraksi dengan reseptor
androgen untuk meningkatkan sintesis otot dan tulang. There are natural and
synthetic anabolic steroids. Ada alami dan sintetis anabolik steroid. In
popular language, the word "steroids" usually refers to anabolic steroids.
Dalam bahasa populer, kata "steroid" biasanya merujuk kepada anabolik
steroid.
Kolesterol, yang memodulasi fluiditas darimembran sel dan merupakan konstituen
utama yang terlibat dalam plak aterosklerosis.
Tanaman steroid
o Pitosterol
o Brassinosteroids
Jamur steroid
o Ergosterols

BIOSINTESIS
Biosintesis steroid anabolik jalur metabolisme yang menghasilkan steroid dari
prekursor sederhana. Jalur ini dilakukan dengan cara yang berbeda pada hewan daripada di
banyakorganisme, membuat jalur target yang umum untuk antibiotik dan anti infeksi lain obat-
obatan. Selain itu, steroid metabolisme di dalam manusia adalah target kolesterol obat
penurun seperti statin.
Struktur kerangka C-27 pada kolesterol berasal dari Acetil-CoA yang telah mengalami
serangkaian peristiwa sebagai berikut : diawali dari pembentukan asestat menjadi mevalonat
yang membutuhkan enzim HMG-CoA reduktase kemudian diubah menjadi squalene dilanjutkan
dengan lanosterol. Selanjutnya, lanosterol akan diubah menjadi kolesterol sebagai produk
intermediate dengan mengambil tiga gugus karbon. Selain sebagai precursor hormone steroid,
kolesterol yang banyak terdapat di membrane sel juga merupakan salah satu komponen bagi
kelangsungan hidup sel.

Biosintesis hormone steroid termasuk testoteron dimulai dari perubahan kolesterol menjadi
pregnenolon. Pengaturan biosintesis hormone steroid diperantarai oleh peningkatan cAMP
intaselular ataupun oleh Ca+2 melaluijalur inositol trifosfat. Rangsangan terhadap cAMP dapat
bersifat akut maupun kronis. Rangsangan akut dimulai sejak pengiriman kolesterol ke dalam
inner mitokondria dengan perantaraan steroidogenic acute regulatory (StAR), sedangkan
rangsangan kronis terjadi pada saat pengubahan kolesterol menjadi pregnenolon. Dalam
stadium ini, proses konversi berlangsung di dalam mitokondria dengan membubuhkan enzim
side chain cleavage (scc). NADPH, oksigen serta sitokrom P450 secara terbatas sesuai dengan
kebutuhan . Berbeda dengan reseptor hormone protein, reseptor steroid terletak di dalam
sitoplasma sel atau inti sel. Mula-mula hormone masuk kedalam sel dengan cara difusi dan
segera mengikat reseptor protein spesifikdi dalam sitoplasma. Reseptor hormone steroid
secara inaktif berada dalam suatu heat shock protein 90 (hsp 90). Apabila terjadi ikatan antara
hormone dan reseptor, maka hsp 90 menjadi aktif dan meleaskan diri. Kemudian ikatan
hormone dan reseptor akan segera menuju ke nucleus. Di dalam nucleus, ikatan kompleks
hormone reseptor akan mempengaruhi koaktivator dan factor transkripsi secara menyeluruh
untuk menghasilkan suatu kompleks transkripsional aktif yang nantinya akan mempertinngi
ekspresi gen dan menimbulkan efek hormone steroid.
JALUR MEVALONAT
Dimulai di jalur mevalonate pada manusia, dengan Asetil-KoAsebagai blok bangunan,
yang membentuk DMAPP dan IPP
.
Dalam langkah-langkah berikut, DMAPP dan bentuk
IPP lanosterol, steroid pertama. Modifikasi lebih lanjut milik steroidogenesis berhasil.
Steroid adalah salah satu bentuk triterpena termodifikasi, sehingga unit penyusunnya
adalah isoprena, yaitu IPP dan DMAPP. IPP dan DMAPP dibiosintesis oleh tubuh dari Asetil
Koenzim A, suatu C-2 hasil pelepasan CO2 oleh piruvat pada jalur metabolisme, lewat jalur
asam mevalonat atau deoksisilulosa fosfat. Jalur mevalonat atau HMG-KoA reduktase dimulai
dengan dan diakhiri dengan dimethylallyl pirofosfat (DMAPP) dan isopentenyl
pirofosfat (IPPUnit Unit IPP dan DMAPP bereaksi memanjangkan rantai membentuk C-15,
disebut farnesil. Dua FPP (Farnesil Pirofosfat) bergabung ekor-ekor membentuk skualena.
Skualena teroksidasi membentuk epoksida, memungkinkan terjadinya siklisasi membentuk
lanosterol.



























TUGAS FARMAKOGNOSI
RINGKASAN HORMON STEROID




Disusun oleh:
Nunik Utari Nurwulandari
3311111101
Kelas C





UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
FARMASI
2012

You might also like