You are on page 1of 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN LUKA EPISIOTOMI


RUANG 10 RSSA MALANG







OLEH :

PSIK A UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Danang Rahmadhani 0910723018
Agustin Prihastai 0810723002




RSUD SAIFUL ANWAR MALANG
MARET
2014

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Perawatan Luka
Sub pokok bahasan : Luka Episiotomi
Sasaran : Pasien dan Keluarga pasien ruang 10 RSSA Malang
Tempat : Ruang 10 RSSA Malang
Hari/Tanggal :
Alokasi waktu : 30 menit
Media : Leaflet dan LCD
Metode : Ceramah dan Tanya jawab

Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan,sasaran mampu mengetahui tentang personal hygiene
ibu post partum

Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit, sasaran dapat :
1. Menyebutkan pengertian perawatan luka perineum dan vulva hygiene
2. Menyebutkan tujuan perawatan perineum
3. Menyebutkan alat-alat untuk perawatan perineum
4. Menjelaskan cara kerja perawatan perineum
5. Menyebutkan cara cara perawatan vulva
Materi
1. Pengertian perawatan perineum
2. Tujuan perawatan perineum
3. Jenis jenis luka perineum akibat episiotomi
4. Langkah langkah perawatan perineum
5. Cara yang dilakukan untuk vulva hygiene




KEGIATAN PENYULUHAN

Tahap Waktu Kegiatan perawat Kegiatan klien Metode Media
Pendahuluan 5 menit Memberi salam

Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan
penyuluhan dan
pokok materi yang
akan disampaikan
Menggali
pengetahuan pasien
dan keluarga pasien
tentang perawatan
luka episiotomy,
perawatan perineum
dan vulva hygiene
Menjawab
salam
Mendengarkan
dan
memperhatikan


Menjawab
pertanyaan
Ceramah
dan
tanya jawab
-
Penyajian 15 menit 1. Menyebutkan
pengertian
perawatan luka
perineum dan vulva
hygiene
2. Menyebutkan tujuan
perawatan perineum
3. Menyebutkan alat-
alat untuk perawatan
perineum
4. Menjelaskan cara
kerja perawatan
perineum
5. Menyebutkan cara
cara perawatan
vulva

Mendengarkan
dan
memperhatikan
Mengajukan
pertanyaan

Ceramah
dan
tanya jawab
LCD +
leaflet
Penutup 10 menit Penegasan materi
Memberikan
pertanyaan pada
pendengar tentang
materi yang telah
disampaikan
Menutup acara dan
mengucapkan salam
Menjawab
pertanyaan yang
diberikan oleh
penyuluh


Membalas
salam
Tanya
jawab
LCD +
leaflet

























MATERI PENYULUHAN

PERAWATAN PERINEUM
Perawatan perineum adalah pemenuhan kebutuhan untuk menyehatkan
daerah antara paha yang dibatasi vulva dan anus pada ibu yang dalam masa antara
kelahiran placenta sampai dengan kembalinya organ genetik seperti pada waktu
sebelum hamil.

TUJUAN
1. Rasa nyaman terpenuhi / bersih
2. Tidak terjadi infeksi
3. Nyeri berkurang

ALAT-ALAT PERAWATAN PERINEUM
1.Betadine
2.Kassa steril
3. Pembalut bersih
4. Air cebok anti septik/air rebusan daun sirih
5. Celana dalam yang bersih

CARA KERJA
1. Melakukan cuci tangan
2. Mengatur posisi ibu yang nyaman : jika di tempat tidur posisi
semifowler/fowler, lutut ditekuk
3. Membuka baju bagian bawah
4. Membersihkan paha bagian atas dan keringkan ( kiri dan kanan )
5. Bersihkan lipatan bagian atas ( labia mayora ). Tangan kiri menarik lipatan ke
atas, tangan kanan membersihkan dengan hati-hati lipatan kulit. Usap dari
perineum kearah anus. Ulangi pada sisi yang berlawanan
6. Regangkan lipatan bagian atas ( labia mayora) dengan tangan kiri. Tangan
kanan yang lain membersihkan dari area bagian atas lipatan ( pubis ) ke
lubang tempat buang air besar ( anus ) dengan satu kali usapan. Gunakan
kapas yang berbeda. Areayang dibersihkan yaitu lipatan bagian dalam ( labia
minora , klitoris dan oripicium vagina).
7. Tuangkan air hangat ke area perineum dan keringkan
8. Merubah posisi dengan posisi miring
9. Bersihkan area anus dari kotoran dan feses jika ada. Bersihkan dari arah
depan (vagina) ke belakang (anus) dengan satu usapan. Ulangi dengan kapas
yang berbeda sampai bersih
10. Keringkan dengan handuk. Pasang pembalut pada celana dalam. Celupkan
pada kassa steril ke dalam larutan bethadine, peras lembab dan tempelkan di
daerah perineum (bila ada jahitan) atau bila ada salep oleskan
11. Pasang celana dalam yang sudah dipasang pembalut, kemudian dirapihkan
12. Pakai pakaian bawah
13. Cuci tangan

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
1. Menjaga perineum selalu bersih dan kering
2. Hindari penggunaan obat-obat tradisional pada perineum
3. Cuci perineum dengan sabun dan air bersih yang mengalir 3-4 kali perhari
4. Kembali dalam seminggu untuk memeriksa penyembuhan (jika ada luka
episiotomi). Ibu harus kembali lebih awal jika ia mengalami gejala-gejala seperti
demam, mengeluarkan cairan yang berbau bususk dari daerah lukanya atau jika
daerah tersebut menjadi nyeri

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWATAN PERINEUM
1. Gizi
Faktor gizi terutama protein akan sangat mempengaruhi terhadap proses
penyembuhan luka pada perineum karena penggantian jaringan sangat
membutuhkan protein.
2. Obat-obatan
a. Steroid : Dapat menyamarkan adanya infeksi dengan menggangu respon
inflamasi normal.
b. Antikoagulan : Dapat menyebabkan hemoragi.
c. Antibiotik spektrum luas / spesifik : Efektif bila diberikan segera sebelum
pembedahan untuk patolagi spesifik atau kontaminasi bakteri. Jika diberikan
setelah luka ditutup, tidak efektif karena koagulasi intrvaskular.

3. Keturunan
Sifat genetik seseorang akan mempengaruhi kemampuan dirinya dalam
penyembuhan luka. Salah satu sifat genetik yang mempengaruhi adalah
kemampuan dalam sekresi insulin dapat dihambat, sehingga menyebabkan
glukosa darah meningkat. Dapat terjadi penipisan protein- kalori.
4. Sarana prasarana
Kemampuan ibu dalam menyediakan sarana dan prasarana dalam perawatan
perineum akan sangat mempengaruhi penyembuhan perineum, misalnya
kemampuan ibu dalam menyediakan antiseptik.
5. Budaya dan Keyakinan
Budaya dan keyakinan akan mempengaruhi penyembuhan perineum, misalnya
kebiasaan tarak telur, ikan dan daging ayam, akan mempengaruhi asupan gizi ibu
yang akan sangat mempengaruhi penyembuhan luka.

PERAWATAN PERINEUM YANG DILAKUKAN DENGAN BAIK DAPAT
MENGHINDARKAN HAL BERIKUT INI :
1.Infeksi
Kondisi perineum yang terkena lokia dan lembab akan sangat menunjang
perkembangbiakan bakteri yang dapat menyebabkan timbulnya infeksi pada
perineum.
2.Komplikasi
Munculnya infeksi pada perineum dapat merambat pada saluran kandung kemih
ataupunpada jalan lahir yang dapat berakibat pada munculnya komplikasi infeksi
kandung kemih maupun infeksi pada jalan lahir.
3.Kematian ibu post partum
Penanganan komplikasi yang lambat dapat menyebabkan terjadinya kematian
pada ibu post partum mengingat kondisi fisik ibu post partum masih lemah
(Suwiyoga, 2004)

EPISIOTOMI
Episiotomi adalah insisi dari perinium untuk memudahkan persalinan dan mencegah
ruptur perinii totalis.
Episiotomi adalah insisi perinium untuk memperlebar ruang pada lubang keluar jalan
lahir sehingga memudahkan kelahiran bayi.

Jenis jenis episiotomi
1. Episiotomi Medialis adalah yang dibuat di garis tengah.
2. Episiotomi Mediolateralis dari garis tengah ke samping menjauhi anus.
3. Episiotomi Lateralis 1-2 cm diatas commisuro posterior ke samping.
4. Episiotomi Sekunder adalah ruptur perinii yang spontan atau episiotomi medialis
yang melebar sehingga dimungkinkan menjadi ruptura perinii totalis maka
di gunting ke samping.

Fungsi Episiotomi
1. Episiotomi membuat luka yang lurus dengan pinggir yang tajam, sedangkan
ruptura perinii yang spontan bersifat luka koyak dengan dinding luka
bergerigi
2. Luka lurus dan tajam lebih mudah dijahit.
3. Mengurangi tekanan kepala bayi.
4. Mempersingkat kala II
5. Mengurangi kemungkinan terjadinya ruptura perinium totalis.

Keuntungan dan kerugian dari episiotomi
1. Episiotomi Medialis : mudah dijahit, anatomi maupun fungsionil sembuh
dengan baik, nyeri masa nifas ringan, dapat menjadi ruptur perinii totalis.
2. Episiotomi Mediolateralis : Lebih sulit dalam penjahitan,anatomi maupun
fungsionil penyembuhan kurang sempurna, nyeri pada hari-hari pertama
nifas, jarang menjadi ruptura perinii.

MATERI TENTANG VULVA HYGIENE
Berikut ini adalah cara merawat vulva yang baik:
- Biasakan mencuci vulva dengan air hangat. Keringkan baik-baik dengan handuk
yang halus dan bersih atau kertas tisu toilet yang lembut. Bila vulva dalam
keadaan iritasi hebat, dapat dikeringkan dengan alat pengering blower (hair dryer)
yang disetel dalam posisi dingin dengan jarak lebih dari 30 cm. Vagina memunyai
daya tahan sendiri terhadap infeksi yang berupa cairan bersifat asam (pH tertentu).
Oleh karena itu, hindari kebiasaan "irigasi" (cuci vagina) vagina, kecuali bila
dianjurkan oleh dokter. Produk seperti ini dapat mengganggu keasaman vagina
dan mengganggu keseimbangan mikroorganisme.
- Rapikan (digunting) rambut pubis (jangan di cukur !) yang berlebihan yang
menyulitkan pengeringan daerah intim.
- Pakailah celana dalam 100% katun. Hindarkan celana dalam nilon atau bahan
sintetis lainnya.
- Bilas (rinse) celana dalam dengan baik setelah dicuci. Celana dalam baru harus
dicuci dahulu sebelum dipakai.
- Hindarkan pemakaian celana ketat. Celana stretch pembentuk tubuh, celana olah
raga nilon, atau celana dengan penutup kaki nilon (nylon pantihose/ panty
girdles). Celana seperti ini akan menyebabkan panas dan lembab yang merupakan
situasi menguntungkan bagi pertumbuhan kuman.
- Hindari pemakaian produk "feminine hygiene" yang sesungguhnya justru menjadi
iritan seperti panty liners (meskipun tipis), pengharum (feminine
spray/deodorant), vaselin, minyak-minyak, talk, atau bedak.
- Jangan menggaruk daerah intim.
- Beberapa wanita (dengan anjuran dokter) memerlukan vaginal moisturizer atau
pelembab, pembersih vagina, atau jelly untuk wanita sekitar menopause















DAFTAR PUSTAKA

1. Kesehatan wanita diatas umur 40 tahun : Caroline J.Bohme MD., dkk.
2. Seri kesehatan wanita : Raewyn Mackenzie
3. www. Kesehatanreproduksi.com, materi tentang ibu nif
4. http//:klikdokter.blogspot.com, artikel tentang seputar kesehatankewanitaan
5. www.wanitawanita.com , artikel tentang tanya jawab tentang perawatan organ
intim wanita

You might also like