BAKTERIOLOGI Tn. Ado berusia 42 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri dan panas pada kemaluan setiap buang air kecil. Ia juga mengatakan setiap hari melihat ada kotoran berupa nanah (pus) keluar dari ujung kemaluannya. Setelah melakukan anamnesia dan pemeriksaan fisik, dokter menjelaskan bahwa ia menduga Tn. Ado terkena infeksi mikroorganisme. Mikroorganisme tersebut berupa bakteri dan ditularkan lewat hubungan seksual. Untuk memutuskan dugaan tersebut, dokter mengatakan harus melakukan pemeriksaan laboratorium berupa pemeriksaan mikrobiologi agar dapat mengidentifikasi kuman penyebab secara pasti. Dokter mengambil pus dari kemaluan Tn. Ado, dan mengirimnya ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan mikrobiologi dengan pewarnaan gram. Dari hasil pemeriksaan, didapatkan gambaran morfologi bakteri: - Bentuk : Kokkus - Susunan : Diplokokkus - Warna : Merah - Sifat : Gram (-) Saat kontrol, dokter menjelaskan kepada Tn. Ado bahwa ia positif menderita infeksi karena bakteri Neisseria gonorrheae. Bakteri ini tumbuh berkembangbiak dan biasanya ditularkan melalui kebiasaan hubungan seksual yang berganti-ganti pasangan. Dokter berpesan agar selanjutnya Tn. Ado menghindari hubungan seksual berganti-ganti pasangan agar penyakitnya tidak kambuh lagi dan mematuhi pengobatan agar bakteri penyebab infeksi tersebut tidak menjadi resistn terhadap pengobatan.
2
LEARNING PROGRESS REPORT A. Terminologi 1. Pus : Cairan kaya protein hasil proses peradangan yang mengandung leukosit, debris selular, dan cairan encer (liquor puris) 2. Mikrobiologi : Ilmu yang berkaitan dengan studi mikroorganisme. B. Problem 1. Apa itu mikroorganisme? 2. Apa saja jenis-jenis mikroorganisme? 3. Mengapa Tn. Ado merasa nyeri dan panas pada kemaluan saat buang air kecil? 4. Apa penyebab keluarnya nanah dari ujung kemaluan? 5. Apa itu bakteri? 6. Bagaimana proses perkembangbiakan bakteri? 7. Apa saja jenis-jenis bakteri? 8. Apa saja faktor-faktor pertumbuhan bakteri? 9. Bagaimana proses penularan dan penginfeksian bakteri pada manusia? 10. Bagaimana langkah pemeriksaan mikrobiologi untuk mengidentifikasi kuman penyebab penyakit? 11. Apa perbedaan kuman dan bakteri? C. Hipotesis 1. Mikroorganisme. 2. Bakteri.
3
D. Mekanisme Tn. Ado (42thn) Laki-laki.
Datang ke puskesmas.
Nyeri dan panas pada kemaluan saat buang air kecil.
E. I Do Not Know dan Learning Issues I Do Not Know Learning Issues Mikrobiologi Pengertian. Menyebutkan ruang lingkup pembelajaran. Bakteri Pengertian. Menjelaskan klasifikasi bakteri. Menjelaskan taksonomi bakteri. Morfologi dan Struktur Bakteri Menyebutkan kisaran ukuran bakteri. Menyebutkan bentuk-bentuk bakteri. Menjelaskan struktur umum bakteri. Menyebutkan fungsi umum bakteri. Pertumbuhan Bakteri Menjelaskan perkembangbiakan bakteri: - Seksual - Aseksual Menjelaskan pengukuran pertumbuhan bakteri: - Peningkatan massa sel. - Peningkatan jumlah sel. Metabolisme Bakteri Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi bakteri; - Unsur fisik. - Unsur kimia. Flora Normal Pengertian. 4
Menjelaskan flora-flora normal yang ada di: - Kulit - Saluran Pernapasan. - Saluran Pencernaan. - Kongenital Resistensi dan Sensitivitas Menjelaskan tentang mekanisme resistensi bakteri. Menjelaskan tentang uji sensitivitas. Pewarnaan Bakteri Menjelaskan tentang pewarnaan: - Negatif. - Sederhana. - Diferensial. - Khusus.
5
MIKROBIOLOGI Adalah suatu ilmu yang mempelajari makhluk hidup yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata biasa tanpa bantuan suatu peralatan khusus. Makhluknya disebut Jasad Renik atau mikroorganisme. Ada yang bermanfaat, ada juga yang menimbulkan penyakit Mikrobiologi kedokteran mempelajari mikroorganisme yang ada kaitannya dengan penyakit (infeksi) dan dicari jalan bagaimana cara pencegahan, penanggulangan dan pemberantasannya. Biokimia, biologi molekuler dan genetika menjadi alat yang dibutuhkan untuk menganalisis mikroorganisme. Mikroorganisme merupakan hasil evolusi, konsekuensi biologis akibat seleksi alam yang terjadi pada berbagai jenis organisme yang amat banyak yang secara genetik berbeda Mikroorganisme terbagi 2, Eukariot dan Prokariot. Prokariot Ukurannya relatif lebih kecil, tidak mempunyai membran nukleus Prokariot hanya memiliki kromosom tunggal Area khusus didalam sel yang mengandung DNA disebut Nukleoid Karena ukuran kromosom yang kecil maka membatasi jumlah informasi genetik yang dapat dimuat. Jumlah gen bervariasi mulai 468-4288. Gen tersebut berfungsi sebagai produksi energi, pembentukan makromolekul dan replikasi seluler Cakupan tempat bagi prokariot berdasarkan atas cara prokariot menghasilkan energi metabolik. Prokariot dibagi menjadi 2 kelompok besar yaitu Bakteri dan Arkhabakteria Arkhabkteria sulit untuk diteliti karena jika berkontak langsung dengan oksigen akan mati, dan sebagian golongan lain hanya bisa hidup pada suhu diatas titik didih air. Arkhabakteria dan eukariot sama-sama memiliki intron di dalam gennya. DEFINISI BAKTERI Bakteri adalah satu di antara dua domain tempat prokariota di kelompokkan, mencakup banyak mikroorganisme uniseluler yang umumnya berkembang biak melalui pembelahan sel (fisi) dan selnya terbungkus dalam dinding sel.
6
KLASIFIKASI BAKTERI 1. Tingkat genom Archaebakteria -selnya semu -tidak ada peptidoglikan Eubacteria -selnya sejati -ada peptidoglikan 2. Tingkat sel Bakteri metanogen -menghasilkan metana dari gas hydrogen dan co2 Contoh: methanobacterium 3. Tingkat biokim bakteri heterotof -saprofit: memperoleh nutrisi dari organism lain Contoh: E. coli -parasit : memperoleh nutrisi dari inangnyadan menyebabkan penyakit. Contoh: Bacillus Antrachis bakteri autrotof -kemoautrotof: menggunakan energy kimiauntuk sintesis co2 Contoh: Nitrosomonas -fotoautrotof: menggunakan energy cahaya matahari untuk sintesis karbon daro co2 Contoh: Thiocytis 4. Tingkat pewarnaan Gram (+) -jika diberi pewarna, warna ungu -ada asam teikoat -contoh: Vibro cholera Gram (-) -jika di beri pewarna, warna merah -tidak ada asam teikoat -contoh: Strepcoccusmutans
7
TAKSONOMI BAKTERI 1. Berdasarkan Bergeys
URUTAN FORMAL
CONTOH Kerajaan Prokariotae Divisi Gracilicutes Kelas Scotobacteria Ordo Eubacteriales Family Enterobacteriaceae Genus Escherechia Spesies Coli
2. Berdasarkan Linnaeus Genus: huruf depan besar Spesies: huruf belakang kecil
BAKTERI GRAM POSITIF DAN NEGATIF Gram positif 1. Gram positif pembentuk spora Gram positif pembentuk spora mencangkup bacillus dan closttrodium. Kedua species ini ada di mana mana, dan karena membentuk spora, dapat hidup di lingkunagn selama bertahun tahun. Species bacillus bersifat aerob sedangkan clostridium merupakan obligat anaerob yang artinya dia bisa tinggal atau hidup dalam kondisi tertentu. species bacillus genuss bacillus termasuk batang besar, gram positif aerob yang membentuk rantai. Kebanyakan anggota genus ini adalah organism saprofit yang lazim terdapat dalam tana,airudara dan tumbuh tumbuhan seperti bacillus cereus dam bacillus subtilis. Beberapa bersifat pathogen untuk serangga bacillus cereus dapat tumbuh pada makanan dan menghasilan enteroksin yang dapat menyebabkan keracunan makanan.
Morfologi dan identifikasi A. ciri khas organisme : sel sel khas berukuran 1x3-4 nm, mempunyai ujung yang berbentuk persegi empat dan tersusun dalam rantai panjang spora terletak di tengah basil yang tidak bergerak. B. Sifat pertumbuhan :basil saprofit menggunakan sumber nitrogen dan karbon sederhana untuk energy pertumbuhan. Sporanya resisten terhadap perubahan lingkungan, tahan terhadap panas kering dan disinfetan kimia tertentu pada waktu yang cukup lama, dan dapat tahan selama bertahun tahun dalam tanah kering. 8
Species clostridium Batang anaerobic,besar, gram positif yang bergerak. Banyak merusak protein dan menghasilkan toksin, beberapa melakukan keduanya.tempat hidup alamiahnya adalah tanah atau saluran usus hewan dan manusia. Morfologi dan identifikasi A. Ciri khas organisme : spora clostridia biasanya lebih besar dari pada diameter batang tempat spora tersebut di bentuk. Pada berbagai spesies spora terletak sentral, subterminal atau terminal kebanyakan spesies klostrodia dapat bergerak dan memunyai flagel peritrika. B. Biakan : hanya dapat hidup pada keadaan anaerob, dapat dibuat dengan cara berikut. 1. Lempeng agar atau tabung biakan diletakan dalam botol kedap udara; udara di buang dan diganti dengan nitrogen dan karbon dioksida 10% atau oksigen dapat di buang dengan cara lain (gaspack). 2.perbenihan cair diletakan dalam tabung panjang yang mengandung jaringan hewan segar (misalnya cincangan atau daging rebus) atau agar agar 0,1% dan seperti zat pereduksi seperti tioglikoat. C.sifat pertumbuhan :sifat basil anaerob adalah ketidak mampuannya menggunakan oksigen sebagaik akseptor hydrogen akhir.kuman ini tidak mempunyai sitokrom dan sitokkrom oksidase dan tidak dapat memecah hydrogen peroksida karena tidak mempuyai peroksidase dan katalase h202 cenderung terimbun sampai mencapai keadaan toksik. Bakteri anaerob ini hanya mampu melangsungkan metabolism pada keadaan potensial reaksi reduksi-oksidatif negative yaitu dalam lingkungan yang sangat kuat mereduksi. 2. gram positif yang tidak membentuk spora Kelompok bakteri yang beraneka ragam. banyak angota genus corynebacterium dan species anaerobiknya, species propionbacterium adalah anggota flora kulit dan selaput mukosa manusia yang normal, korinebacterium lainnya terdapat pada hewan dan tumbuhan. Corynebacterium diphteriae meripakan anggota terpenting dari kelompok ini karena mampu membuat eksotoksin yang sangat kuat yang menyebabkan difteria pada manusia. Corynebaacterium diphteriae Morfologi dan identifikasi A. Ciri khas organism : corynebacterium berdiameter 0,5-1 mikrometer dan panjangnnya beberapa mikro meter. Cirri khas dari bakteri ini adalah pembengkakan tidak teratur pada salah satu ujungnya yang mengakibatkan bentuk seperti gada. Didalam batang tersebut (sering didekat ujung) secara tidak beraturan tersebar granula granula yang dapat diwarnai dengan jelas dengan zat warna aniline ( granula metakromatik) yang menyebabkan batang tersebut berbentuk seperti tasabih. 9
B. Sifat pertumbuhan : Clostrodium diphteriae dan kornibacteria lain tumbuh secara aerob pada sebagian besar perbenihan laboratorium. Propionibacterium bersifat anaerob, pada perbenihan serum loeffler, korni bacterium tumbuh jauh lebih mudah dari pada kuman pathogen pernapasan lainnya dan pada sediaan mikroskopik, morfologi organism tampak khas. Kuman ini membentuk asam, tetapi tidak membentuk gas pada beberapa karbohidrat. Gram negative Gram negative (enterobacteriaceae) Enterobacteriaceae adalah kelompok besar batang gram negative yang heterogen, yang habitat alaminya adalah saluran usus manusia dan hewan . family ini mencangkup banyak genus (misalnya, escerichi,shigella,salmonellaklebsiella,serratia,dan proteus). Beberapa organism enteric contohnya Escherichia coli, merupakan bagian flora normal dan kadang kadang menyebabkan penyakit, sementara lainnya, shalmonella dan shigella selalu bersifat patohen bagi manusia. Enterobacteriaceae adalah anaerob fakultatif dan aerob, meragikan sejumlah besar karbohidrat memiliki struktur antigen kompleks, dan menghasilkan berbagai jenis toksin dan faktor virulensi yang lain. Dalam bab ini digunakan istilah enterobacteriacea, batang enteric gram negative dan bakteri enteric tetapi bakteri bakteri ini dapat disebut koliform. Morfologi dan identifikasi A. Organism yang khas :enterobactericiae adalah batang pendek gram negative yang dapat membentuk rantai.morfologi khasnya dapat dilihat dalam pertumbuhan pada perbenihan padat in vitro, tetapi morfologinya sangat bervariasidalam bahan klinik. Pada klebsiella simpainya besar dan teratur, pada Ienterobacter tidak terlalu besar, dan tidak lazim pada spesies yang lain. B. Biakan : E.coli dan kebanyakan bakteri enteric lain membentuk koloni yang bundar,cembung halus dengan tepi yang nyata. C. Ciri ciri pertumbuhan : pola peragian karbohidrat dam aktivitas dekarbsilase asam amino serta enzim lain biasanya digunakan dalam pembedaan biro kimia.
PERTUMBUHAN BAKTERI Perkembangbiakan bakteri 1. Seksual Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan bakteri lainnya. Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA. Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu: 10
Konjugasi. Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel bakteri yang berdekatan. Umumnya terjadi pada bakteri gram negatif.
Transduksi. Transduksi adalah pemindahan materi genetik dari satu sel bakteri ke sel bakteri lainnnya dengan perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus bakteri).
Transformasi. Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu gen saja dari satu sel bakteri ke sel bakteri yang lainnya.
11
2. Aseksual Pembelahan biner Yaitu perkembangbiakan secara amitosis dengan membelah menjadi dua bagian . Pembelahan Biner dapat dibagi atas tiga fase, yaitu sebagai berikut: Fase pertama, sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak lurus. Fase kedua, tumbuhnya sekat akan diikuti oleh dinding melintang. Fase ketiga, terpisahnya kedua sel anak yang identik. Ada bakteri yang segera berpisah dan terlepas sama sekali. Sebaliknya, ada pula bakteri yang tetap bergandengan setelah pembelahan, bakteri demikian merupakan bentuk koloni.
Pembentukan tunas Bakteri membentuk tunas, tunas akan melepaskan diri dan mebentuk bakteri baru. Reproduksi pembentukan cabang didahului dengan pembentukan tunas yang tumbuh menjadi cabang dan akhirnya melepaskan diri. Dapat dijumpai pada kuman dari family Streptomycetaceae. Pembentukan filamen t Pada pembentukan filament, sel mengeluarkan serabut panjang, filament yang tidak bercabang. Bahan kromosom kemudian masuk ke dalam filament. Filament terputus- putus menjadi beberapa bagian. Tiap bagian membentuk bakteri baru, dijumpai terutama dalam keadaan abnormal, misalkan bila bakteri Heamophilus influenza dibiakkan dalam perbenihan yang basah. KURVA PERTUMBUHAN Lag phase Waktu penyesuaian ini umumnya berlangsung selama 2 jam. Bakteri belum berkembang biak dalam fase ini, tetapi aktivitas metabolismenya sangat tinggi. Fase ini merupakan persiapan untuk fase berikutnya. 12
Exponential phase Bakteri berkembang biak dengen berlipat 2, jumlah bakteri meningkat secara eksponensial. Untuk kebanyakan bakteri fase ini berlangsung 18-24 jam. Pada pertengahan fase ini pertumbuhan kuman sangat ideal, pembelahan terjadi secara teratur, semua bahan dalam sel berada dalam keadaan seimbang (balanced growth). Stationary phase Dengan meningkatnya jumlah bakteri, meningkat juga jumlah hasil metabolisme yang toksik. Bakteri mulai ada yang mati, pembelahan terhambat. Pada suatu saat terjadi jumlah bakteri yang hidup tetap sama. Death phase Jumlah bakteri hidup berkurang dan menurun. Keadaan lingkungan menjadi sangat buruk. Pada beberapa jenis bakteri timbul bentuk-bentuk abnormal (bentuk involusi).
PERTUMBUHAN BAKTERI Pertumbuhan merupakan proses perubahan bentuk yang semula kecil kemudian menjadi besar. Pertumbuhan menyangkut pertambahan volume dari individu itu sendiri. Pertumbuhan pada umumnya tergantung pada nutrisi dan lingkungan. Kalau nutrisi dan lingkungan yang diempati tepat, maka pertumbuhan akan berlangsung singkat dan sempurna. Pada organisme uniselular, pertumbuhan ditandai dengan bertambahnya jumlah sel. Setiap sel tunggal jika selnya sudah mencapai ukuran tertentu akan membelah menjadi mikroorganismebarunyang kengkap, mempunyai bentuk dan fisiologis yang sama. Pertumbuhan sel diartikan sebagai sebagai adanya penambahan volume serta bagian-bagian sel lainnya (penambahan kuantitas dan isi didalam sel. Pertumbuhan pada mikroorganisme sukar diamati karena berlangsung sangat cepat. Penggambaran pertumbuhan pada kuman merupakan penggambaran jumlah sel atau massa 13
selnyang terjadi pada saat saat tertentu. Perubahan dan pertumbuhan jumlah sel dapat dilihat melalui penggambaran kurva pertumbuhan. Kurva ersebut merupakan penjabaran dari penambahan jumlah sel dalam waktu tertentu (b) Pada generasi pertama : b = 1x2 Pada generasi kedua : b = 1x22 Pada generasi ketiga : b = 1x2n, hingga akhirnya menjadi b = ax2n Kuman merupakan kelompok organisme yang sangat omnivore. Kuman mampu melaksanakan proses meabolisme dengan memanfaatkan segala sumber nitrisi, mulai dari substrat anorganik sampai bahan organic yang sangat kompleks. Bahan bahan gizi yang dibutuhkan oleh setiao jenis kuman : a. Air Kuman memerlukan air dalam konsetras tinggi (cukup) disekitarnya karena air dibutuhkan dalam pertumbuhan dan perkembangbiakan. Air merupakan pengantar za gizi dari luar sel kedalam sel dan mengantarkan zaat sisa yg tdak dibutuhkan sel keluar sel. Air juga sebagai pelancar reaksi metabolic, dan merupakan bagian terbesar dari protoplasma. b. Garam-garam anorganik Diperlukan untuk mempertahankan sel dalam keadaan koloidal dan tekanan osmotic di dalam sel, untuk memelihara keseimbangan asam-basa, berfungsi juga sebagai bagian enzim atau sebagai activator enzim. c. Mineral i. Sulfur Seperti nitrogen, sulfur merupakan komponen substansi sel. Sebagian besar sulfur sebagai H2S, tetapi kebanyakan mengambilnya dalam bentuk SO4 ii. Fosfor-fosfat Diperlukan dalam komponen asam-asam nukleat dan berupa koenzim
iii. Activator ensim Sejumlak mineral sebagai activator enzim sepeti Mg, Fe, K dan Ca d. Sumber nitrogen Banyak intisel, terutama protein, mengandung nitrogen. Nitrogen yang dipakai oleh kuman diambil dalam bentuk : NO3, NO2, N2, dan R-NH2 (R-radikal organic). Kebanyakan daimbil dalam bentuk NH3 e. CO2 Diperlukan dalam proses-proses sintesis dengan timbulnya asimilasi CO2 di dalam sel. Berdasarkan jenis sumber C yang diperlukan, kuman digolongkan menjadi dua : I. Kuman autotroph (litotrof) Hanya memerlukan air, garam inorganic dan CO2 sebagai sumber C bagi pertumbuhannya, mensintesa sebagian besar metabolic organiknya dari CO2. Energy yang diperlukan dari cahaya dan bahan kimia. Yang memperoleh energy dari cahaya disebut kuman autotroph fotosintetik (fotolitotrof), yang 14
memperoleh energy dari bahan kimia disebut kuman kemosintetik (kemolitotrof), memperoleh energy dari oksidaasi substrat inorganic Fe, S, NH3, NO2. II. Kuman heterotroph (organotrof) Merupakan kuman yang memerlukan C dalam bentuk senyawa organic, dan karbohidrat untuk pertumbuhannya. Kuman jenis ini merupakan semua kumanyang bersifat pathogen terhadap tubuh manusia.energi dibutuhkan dari cahaya atau oksidasi ahan kimia. Yang mendapat energy dari cahay adalah fotosintetik (fotoorganotrof) yg mendapat energy d ari senyawa oorganik disebut kemosintetik (keoorganotrof). f. Potensial oksidasi-reduksi (Eh) Eh merupakan suatu perbenihan merupakan factor yang menentukan apakah suatu kuman yang dibiakkan dapat tumbuh atau tidak. g. Tempeatur (suhu) Kuman memiliki suhu optimal untuk tumbuh sebak-baiknya dan batas-batas temperature dimana pertumbuhn dapat terjadi. Berdasarkan batas-batas suhu petumbuhan, kuman digolongkan menjadi : Psikhrofilik : -5 sampai +37 C dengan optimum pada 10-20C Mesofilik : 10-45C dengan optimum 20-40C Termofilik : 25-80C dengan optimum 50-60C Kuman yang petogen terhadap tubuh manusia biasanya mempunyai suhu optimum 37C untuk tumbuh h. pH pH pembenihan juga mempengaruhi pertumbuhan kuman. Kebanyakan kuman yang pathogen mempunyai pH optimum 7,2-7,6 i. Kekutan ion and tekanan osmotic
METABOLISME BAKTERI Sel kuman mengadakan kegiatan di dalam sel untuk pertumbuhan, pembelahan sel, pembaharuan komponen sel, dan lain-lain. Seluruh proses pengolahan setelah bahan makanan masuk ke dalam sel disebut metabolisme. Metabolisme dapat dibagi dua bagian: 1. Anabolisme/asimilasi meliputi proses sintesa (pembangunan) 2. katabolisme/desimilasi meliputi proses degradasi (perombakan) Sebelum proses diperlukan pengaktifan subunit yang akan dipakai dan energy tinggi (energyrich) yaitu ATP (Adenosin Triphosphate). Energy untuk metabolism diambil dari proses fermentasi , respirasi dan fotosintesa. Hasil reduksi aksidasi pada semua proses selalu dibentuk ATP, dimana energy yang dibebaskan tersimpan untuk proses selanjutnya. Senyawa dengan tingkat energy tinggi adalah CoA yang sering dipakai sebagai penyalur energy. Pada fermentasi dan respirasi energy diperoleh dari metabolism karbohidrat. 15
Kuman heterotroph, termasuk kuman pathogen, menggunakan zat organic sebagai sumber C untuk mrndapatkan energy. Kuman autotroph membutuhkan C dalam bentuk anorganik. Kuman autotroph kemosintetik mendapatkan energy dengan oksidasi bahan organic seperti Fe dan NH 3 . kuman autotroph fotosintetik mendapatkan energy untuk proses sintesa dari cahaya yang diolah menjadi energy kimia. Enzim yang memegang peranan penting dalam metabolism adalah: - Dehidroginase (melancarkan reaksi reduksi oksidasi suatu metabolit) - Flavoprotein (transport zat H dalam proses respirasi) - Sitokrom (proses respirasi pada kuman aerob untuk transport zat H ke O 2 ) Metabolisme Karbohidrat Karbohidrat dipecah menjadi triosa dalam bentuk fosfat dan piruvat (CH 3 COCOOH). Enzim yang berperan: dari golongan glikosidase dan fosforilase. Metabolisme glukosa menjadi piruvat menurut Embden-Meyerhof (EMP) sebagai berikut: Glukosa glukosa 6 fosfat fosfogliseraldehide fosfogliserat fosfoenolpiruvat piruvat. NAD dan senyawa fosfor turut berperan dalam proses ini. Metabolism kuman dengan cara lain, misalnya: 1. Cara melalui pentosa fosfat (Pentosa phosphate Pathway) glukosa glukosa 6 fosfat 6 fosfoglukonatpentosa fosfat. Cara ini dipakai untuk kuman yang tidak mempunyai enzim aldolosa dan triosa PO 4
isomerase yang diperlukan pada EMP. 2. Cara menurut Entner-Doudoroff (Entner Doudoroff Pathway), melalui pembentukan deoksiglukonat. glukosa 6 fosfoglukonat ketodeoksiglukonatpiruvat +gliseraldehid cara ini dipakai pada beberapa Pseudomonas dan Escherichia Coli.
Melalui proses fermentasi piruvat dapat dipecah menjadi alcohol, asam laktat, asam butirat, asam propionate, asetat, dan sebagainya. Fermentasi dengan pembentukan asam campuran adalah khas untuk family Enterobacteriaceae. Dalam pH 6, enzim hidrogenliase format memecah asam format menjadi CO 2 dan H 2 ( pemebentukan gas). Fermentasi dengan pembentukan asam nutirat dilakukan oleh kebanyakan Clostridium. Melalui proses respirasi secara aerob, glikolisis diteruskan hingga piruvat terpecah menjadi CO2 dan H2O. energy yang dilepas diikat dalam bentuk ATP. Oksidasi substrat yang dipakai melalui siklusn TCA dari krebs, dimana O2 berfungsi sebagai reseptor H.
16
Urutan system enzim yang dipakai dalam transport zat H ke O2 dalam rantai respirasi adalah sebagai berikut:
Flavoprotein sitokrom b sitokrom c sitokrom a O 2. Dalam proses respirasi secara anaerob, zat organic seperti nitrat atau sulfat, dan bukan O2 yang berfungsi sebagai reseptor H. Metabolisme zat lemak Permulaan reaksi diperlukan pengaktivan asam lemak dengan CoA dan sabagai hasil adalah gliserol dan asetil CoA. Metabolisme Protein Sintesa protein memerlukan nitrosa yang biasanya diambil dari medium dalam bentuk NH 3 atau NO 3. Sintesa protein mengikuti pola yang ditentukan oleh DNA. DNA gen memberikan pola yang menentukan pada sintesa DNA sendiri dan RNA. RNA sebagai pembawa berita dari DNA yang menentukan sintesa protein. Dalam DNA terdapat semua informasi yang diperlukan dalam penyusunan DNA , RNA dan protein. Fermentasi asam amino dilakukan oleh beberapa Clostridium seperti: Alanin+ 2 glisisn+ 2H 2 O 3 asam asetat + 3 NH 3 + CO 2 Perbedaan kemampuan kuman dalam memecah suatu bahan kimia serta hasil metabolism yang diperoleh dalam bentuk gas CO 2, gas H 2 S atau dalam bentuk asam yang mengubah pH, semuanya ini dapat dipakai untuk membantu penentuan kuman.
FLORA NORMAL Flora normal mulut dan traktus respiratorus Bagian yg mengandung mikroorganisme adalah mulus, nosofaring, orofaring dan tonsil. Mulut amat kaya akan mikroorganisme, staphylococcus epidermidis, staphylococcus aureus, beberapa mikro kokus berpigmen, dan staphylocoeeus yang bersifat anaerob ditemukan dipermukaan gigi dan saliva. Organisme yang dominan disaluran nafas, terutama difaring adalah streptokokus nonhemolitik dan alfahemolitik dan Neisseria. pemusnahan flora normal faring dengan penisilin dosis tinggi dapat menyebakan over growth: bakteria negarif Gram seperti Escherichia coli, klebsiella, proteus, Pseudomonas atau jamur. 17
Flora normal Traktus Digestifus Flora saluran pencernaan berperan dalam sintesis vitamin K, konversi pigmen empedu dan asam empedu, absorpsi zat makanan serta antagonis mikroba patogen. Daerah saluran pencernaan yang memiliki mikroorganisme adalah usus besar. Kadang di duodenum dan jejenum ditemukan streptococus, Lactobacilus, dan yeast dalam jumlah kecil.
UJI SENSITIVITAS Uji sensitivitas bakteri adalah uji kepekaan bakteri terhadap antibiotik-antibiotik tertentu.Uji sensitivitas bertujuan untuk : 1. Mengetahui obat-obat yang paling cocok untuk kuman penyebab penyakit terutama pada kasus-kasus penyakit yang kronis. 2. Mengetahui adanya resistensi mikroba terhadap berbagai macam antimikroba. Pada prinsipnya uji sensitivitas terhadap antimikroba adalah penentuan terhadap bakteri penyebab penyakit yang kemungkinan menunjukkan resistensi terhadap suatu antimikroba atau kemampuan suatu antimikroba untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang tumbuh in vitro, sehingga dapat dipilih antimikroba yang berpotensi untuk pengobatan. Kriteria yang penting dalam uji sensitivitas adalah hubungannya dengan respon pasien terhadap terapi antimikroba. Sebagai contoh adalah uji sensitivitas terhadap kuman staphylococcus, Resistensi terhadap penisilin G dapat dilihat dengan uji -laktamase yang positif; 90% S aureus menghasilkan -laktamse. Resistensi trhadap nafsilin(serta oksasilin dan metisilin) berkaitan dengan adanya mecA, gen yang mengkode PBP 2a, yang tidak terpengaruh dengan obat-obat tersebut. Gen ini dapat dideteksi dengan menggunakan teknik plymerase chain reaction (PCR)
18
MEKANISME RESISTENSI BAKTERI Mikroorganisme memproduksi enzim yang merusak daya kerja obat
Stafilokokus resisten terhadap penisilin disebabkan karena stafilokokus memproduksi enzim beta laktamase yang memecahkan cincin beta laktam dan penisilin, sehingga penisilin tidak lagi aktif bekerja,
Terjadinya perubahan permeabilitas kuman terhadap obat tertentu
Beberapa kuman tertentu mempunyai barrier khusus terhadap segolongan obat, misalnya Streptokokus mempunyai barrier alami terhadap obat golongan aminoglikosida
Terjadinya perubahan pada tempat atau lokus tertentu di dalam sel sekelompok mikroorganisme tertentu yang menjadi target dari obat
Obat golongan aminoglikosida memecah/membunuh kuman karena obat ini merusak sistem ribosom subunit 30S. Bila oleh suatu hal, lokus kerja obat pada ribosom 30S berubah, maka kuman ini tidak lagi sensitif terhadap golongan obat ini
Terjadinya perubahan pada metabolic pathway yang menjadi target obat
Kuman yang resisten terhadap obat golongan Sulfonamida, tidak memerlukan PABA (Para Amino Benzoat Acid) dari luar sel, tetapi dapat menggunakan asam folat; sehingga sulfonamida yang berkompetisi dengan PABA tidak berpengaruh apa- apa pada metabolisme sel.
Terjadi perubahan enzimatik sehingga kuman kurang sensitif terhadap antibiotik
Kuman yang sensitif terhadap Sulfonamida mempunyai afinitas yang lebih besar terhadap Sulfonamida di bandingkan dengan PABA sehingga kuman akan mati.
19
Sebab terjadinya resistensi kuman
Non- Genetik
Antibiotik bekerja pada saat kuman melakukan pembelahan aktif. Dengan demikian, populasi kuman yang tidak berada di fase pembelahan aktif akan resisten terhadap obat.
ex : Kuman tuberkulosis yang hidup di dalam jaringan, tidak melakukan pembelahan aktif, karena ada me kanisme pertahanan badan. Bila diberi kortikosteroid yang melemahkan pertahanan badan, kuman akan aktif lagi.
Genetik
Resistensi Kromosomal
Resistensi kuman terhadap antibiotika, misalnya karena mutasi spontan pada lokus ADN, yang mengontrol susceptibility terhadap obat tertentu, mutasi ini mempunyai frekuensi 10-7 sampai 10-12 Contoh : Protein P12 pada ribosom 30s, adalah reseptor antibiotika Streptomisin. Mutasi pada gen yang mengontrol struktur protein tersebut akan menyebabkan kuman menjadi resisten terhadap Streptomisin.
Resistensi Ekstrakromosomal
Disebut juga plasmid ; - Molekul DNA yang bulat/sirkuler - Berat 1-3 % dari kromosom bakteri - Berada bebas di sitoplasma - Adakalanya bersatu dengan kromosom bakteri - Dapat bereplikasi secara otonom - Dapat berpindah dari satu spesies ke spesies lain
Ex : Faktor R : golongan yang membawa gen gen untuk resistensi terhadap satu atau lebih antibiotika dan logam berat Toksin : penyebab diare pada anak (Enterotoksigenik Escherichia coli) Faktor F : berperan dalam konjugasi bakteri
20
PEWARNAAN BAKTERI
Pewarnaan bakteri merupakan salah satu cara identifikasi bakteri. Pewarnaan bakteri ada empat jenis:
1. Pewarnaan Negatif
Pewarnaan jenis ini tidak mewarnai bakteri maupun koloninya, namun mewarnai latar belakang dari bakteri. Pewarnaan jenis ini menggunakan zat warna higrosin atau tinta India yang berwarna hitam. Spesies bakteri yang dapat dilakukan pewarnaan negatif adalah Treponema, Leptospira, dan Borrelia.
2. Pewarnaan Sederhana
Pada pewarnaan jenis ini ditambahkan zat warna pada sediaan bakteri di gelas preparat yang telah difiksasi atau direkatkan. Zat warna yang digunakan adalah biru methilen, gentian violet, dan air fuksin.
3. Pewarnaan Diferensial
Pada pewarnaan ini digunakan lebih dari satu jenis zat warna dan digunakan untuk membedakan dua kelompok fisiologi bakteri.
A. Pewarnaan Gram Pewarnaan jenis ini memiliki prosedur sebagai berikut: 1. Sediaan bakteri difiksasi atau direkatkan di atas gelas preparat dan diwarnai dengan karbol kristal ungu selama lima menit. 2. Zat warna kristal ungu dicuci dan dibilas. 3. Sediaan diwarnai lugol (larutan I 2 ditambah larutan KI) dan didiamkan selama 45-60 detik. 4. Lugol ditiriskan dan sediaan dicuci dengan alkohol 96% kurang lebih 15-30 detik atau digoyang-goyangkan sampai tidak ada zat warna yang mengalir lagi. 5. Sediaan dicuci air fuksin selama satu sampai dua menit. 6. Sediaan dicuci, dikeringkan, dan diperiksa dibawah mikroskop.
Zat karbol kristal ungu ditambahkan lugol membentuk senyawa kompleks berwarna ungu. Pencucian dengan alkohol 96%, beberapa kelompok bakteri dapat melepas zat ungu dengan mudah, dan kelompok lain mempertahankan zat ungu tersebut. Bila koloni bakteri mempertahankan zat ungu, maka bakteri tersebut masuk ke dalam koloni bakteri gram positif. Namun bila koloni bakteri tidak dapat mempertahankan zat ungu, maka bakteri tersebut masuk ke dalam koloni bakteri gram negatif. Gram negatif perlu diwarnai lagi dengan zat warna air fuksin atau safranin. Sehingga, gram negatif berwarna merah.
Teori Salton - Gram positif mempunyai LPS (lipopolisakarida) tipis dan peptidoglikan tinggi sehingga saat dicuci dengan alkohol 96% protein menjadi terdenaturasi dan pori-pori dari bakteri mengecil sehingga kristal iodium terperangkap di dinding sel. - Gram negatif mempunyai LPS tebal dan peptidoglikan tipis sehingga sehingga saat dicuci dengan alkohol 96% lipid larut dan kristal iodium dilepas kembali.
21
Teori Lainnya - Gram positif mempunyai peptidoglikan tebal sehingga permeabilitas dinding sel berkurang, hal ini mengakibatkan kristal Iodium terperangkap dan bakteri berwarna ungu. - Gram negatif mempunyai peptidoglikan tipis sehingga permeabilitas dinding sel tinggi, hal ini mengakibatkan kompleks kristal Iodium keluar dari dinding sel.
B. Pewarnaan Tahan Asam Pewarnaan ini umumnya mengidentifikasikan Mycobacterium termasuk Mycobacterium tuberculosis dan Mycobacterium leprae.
Pewarnaan Ziehl Neelsen
1. Sediaan bakteri yang telah direkatkan di atas gelas objek diwarnai dengan larutan karbol fuksin dan dipanaskan di atas api kecil hingga keluar asap, kemudian dibiarkan selama lima menit. 2. Sediaan dicuci dengan air kemudian dimasukkan ke dalam larutan H 2 SO 4 5% selama dua detik. Setelah itu, cuci dengan alkohol 60% hingga tidak ada zat warna merah yang mengalir. 3. Sediaan dicuci dengan air kemudian diwarnai dengan larutan biru methilen selama satu sampai dua menit. Cuci dengan air dan keringkan.
Bakteri tahan asam akan berwarna merah dan bakteri tidak tahan asam akan berwarna biru.
Pewarnaan Kinyoun-Gabbett/ Tan Thiam Hok
1. Sediaan bakteri yang telah direkatkan di atas gelas objek diwarnai dengan larutan Kinyoun selama tiga menit, cuci dengan air. 2. Sediaan dicuci dengan larutan Gabbett selama satu menit. Cuci dengan air dan keringkan.
Bakteri tahan asam akan berwarna merah dan bakteri tidak tahan asam akan berwarna biru.
4. Pewarnaan Spesial Merupakan jenis pewarnaan yang berfungsi ntuk mewarnai bagian-bagian bakteri yang sulit diwarnai dengan pewarnaan biasa.
Pewarnaan Endospora Pewarnaan endospora dilakukan dengan pewarnaan Schaeffer-Fulton. 1. Sediaan bakteri yang telah direkatkan di atas gelas objek dipanaskan dan diwarnai dengan hijau malasit (malachite green) selama lima menit. Pemanasan dilakukan untuk membuka pori-pori dinding endospora agar zat warna dapat masuk. 2. Sediaan dicuci dengan air selama 30 detik atau sampai tidak ada zat warna lain yang mengalir. 3. Sediaan kemudian diwarnai dengan safranin untuk mewarnai bagian sel selain endospora.
Hasil Scaeffer-Fulton : Endospora berwarna hijau di dalam sel berwarna merah atau merah muda. Hasil Klein : Endospora berwarna merah dengan badan bakteri berwarna biru.
22
Pewarnaan Flagel Pada pewarnaan flagel, jenis pewarnaan yang umum digunakan adalah pewarnaan Gray. Sedangkan, jenis pewarnaan Mordan berguna untuk meningkatkan afinitas flagel terhadap zat warna dan peningkatan diameter flagel.
Pewarnaan Simpai Pewarnaan ini sulit dilakukan karena simpai mudah larut dalam air dan dapat rusak pada saat proses pewarnaan dan pencucian. Jenis-jenis pewarnaan simpai adalah sebagai berikut: - Burri-Gins Kombinasi pewarnaan negatif dan sederhana menggunakan karbol fuksin. Pada hasil proses pewarnaan, simpai tidak berwarna dan terlihat sebagai bulatan terang dengan latar belakang gelap, sedangkan badan bakteri berwarna merah.
- Muir Pada hasil pewarnaan terlihat simpai berwarna biru dan badan kuman berwarna merah.
- Hiss Pada hasil pewarnaan terlihat simpai berwarna ungu muda dan badan kuman berwarna ungu tua.