You are on page 1of 43

Tugas IT Research

Bella Irma
Ady Kuncoro
Ahmad Rizky Permana
Hendrian

Macam-macam Metode Analisa Data
1. Model Delone
Menurut McLeod (2001:101) model adalah penyederhanaan (abstraction) dari sesuatu.
Model mewakili sejumlah objek atau aktivitas yang disebut entitas (entity).Proses
desain/pemodelan sistem informasi diharapkan dapat berfungsi secara efektif. Keefektifan ini
juga menandakan bahwa pengembangan sistem informasi tersebut sukses. Kesuksesan sistem
informasi ini pada akhirnya akan berdampak pada persepsi pengguna atas sistem informasi
yang mereka gunakan. Para peneliti telah banyak mengembangkan model kesuksesan sistem
informasi, salah satunya adalah DeLone dan McLean (2003) yang terkenal dengan sebutan
DeLone and McLean Modelof Information System Success (D&M IS Success)tahun 1992.

Menurut mereka (DeLone & McLean, 2003), kesuksesan sebuah sistem informasi
dapat direpresentasikan oleh karakteristik kualitatif dari sistem informasi itu sendiri (system
quality), kualitas output dari sistem informasi (information quality), konsumsi terhadap
D&M IS Success Model (1992)
Information
Quality
Use
System
Quality
User
Satisfaction
Individual
Impact
Organizational
Impact
output (use), respon pengguna terhadap sistem informasi (user satisfaction), pengaruh sistem
informasi terhadap kebiasaan pengguna (individual impact), dan pengaruhnya terhadap
kinerja organisasi (organizational impact).
Pada model D&M IS Success ini, dimensi-dimensi kesuksesan sistem informasi saling
berkaitan. System quality dan information quality sendiri merupakan prediktor yang
signifikan bagi user satisfaction. Sedangkan user satisfaction juga merupakan prediktor yang
signifikan bagi intended use dan individual impact. Selanjutnya, dampak individual tersebut
berpengaruh terhadapkinerja organisasi (organizational impact) dimana sistem informasi
tersebut diterapkan.

Sementara, dalam penelitian DeLone and McLean yang terbaru (The DeLone and
McLean Model of Information Systems Success: A Ten-Year Update), model tersebut
mengalami perubahan. Model ini dikembangkan dengan tujuan untuk memperbarui D&M IS
Success Model dan mengevaluasi kegunaannya mengingat perubahan drastis dari sistem
informasi, khususnya pertumbuhan e-commerce yang pesat.

Munculnya penelitian atas pengguna (end user) pada pertengahan tahun 1980an telah
menempatkan organisasi sistem informasi dalam peran ganda,yakni sebagai information
provider (memproduksi informasi) dan service provider (menyediakan tenaga untuk end user
developer). Dengan adanya peran sebagai service provider inilah maka Delone dan McLean
merasa perlu untuk menambahkan instrumen kualitas pelayanan.

Perbedaan model The Update D&M IS Success dengan model sebelumnya terletak
pada dimensi tambahan dalam The Update D&M IS Success Model, yaitu service quality dan
net benefit. Dalam The Update D&M IS Success Model, DeLone dan McLean
merekomendasikan untuk menambahkan kualitas pelayanan (service quality) sebagai dimensi
yang tak kalah penting bagi keberhasilan sistem informasi, selain kualitas sistem (systems
quality) dan kualitas informasi (information quality), khususnya dalam lingkup e-commerce
Updated D&M IS Success Model (2003)
Information
Quality
System
Quality
Service
Quality
Intention
to Use
Use
User Satisfaction
Net Benefits
dimana kekuatan pelayanan garis depan (front liner) amatlah penting. Hal ini disebabkan
karena The Update D&M IS Success Model menekankan pada pengembangan komprehensif
ukuran keberhasilan e-commerce.

Pada instrumen kualitas pelayanan dalam The Update D&M IS Success Model,
dimensi-dimensi yang digunakan untuk mengukur kualitas pelayanan adalah tangibles,
reliability, responsiveness, assurance, and empathy. Dimensidimensi ini diadopsi oleh para
peneliti dari konsep SERVQUAL pada kajian pemasaran yang kemudian diuji-cobakan
dalam konteks sistem informasi.

Pada penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur kualitas
Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) mengacu pada model DeLone dan McLean yang
terbaru, yakni The Update D&M IS Success Model. Dimensi-dimensi tersebut, antara lain :
kualitas sistem, kualitas informasi, dan kualitas pelayanan.

Berdasarkan The Update D&M IS Success Model, suatu sistem informasi yang berkualitas
dapat dilihat dari tiga aspek, antara lain :
Kualitas Sistem
Kualitas sistem berarti kualitas dari kombinasi hardware dan software dalam sistem
informasi. Fokusnya adalah performa dari sistem itu sendiri, yang merujuk pada seberapa
baik kemampuan perangkat keras, perangkat lunak, kebijakan, prosedur dari sistem informasi
dapat menyediakan informasi kebutuhan pengguna. Indikator yang digunakan DeLone dan
McLean adalah kemudahan untuk digunakan (ease of use), kemudahan untuk diakses (system
flexibility), kecepatan akses (response time), dan ketahanan dari kerusakan (reliability).
Selain itu juga digunakan indikator lain yaitu keamanan sistem (security).

Kualitas I nformasi
Kualitas Informasi (information quality) pada penelitian Pitt dan Watson dalam DeLone
dan McLean (2003) merujuk pada output dari sistem informasi, menyangkut nilai, manfaat,
relevansi, dan urgensi dari informasi. Sementara, variabel dalam DeLone dan McLean (2003)
menggambarkan kualitas informasi yang dipersepsikan oleh pengguna, yang diukur dengan
empat indikator penelitian Bailey dan Pearson yaitu keakuratan informasi (accuracy),
ketepatwaktuan (timeliness), kelengkapan informasi (completeness) dan penyajian informasi
(format).
Kualitas Pelayanan
Kualitas pelayanan yang diterima pengguna sistem dari departemen sistem informasi dan
dukungan personil IT. Sementara, variabel dalam DeLone dan McLean (2003)
menggambarkan kualitas pelayanan yang dipersepsikan oleh pengguna, yang diukur dengan
lima indikator yang diadaptasi dari bidang pemasaran (SERVQUAL) yaitutangibles,
reliability, responsiveness, assurance, empathy.

Istilah end user(pengguna) mulai dikenal pada akhir tahun 1970. end usermerupakan
pengguna yang menggunakan produk akhir suatu sistem informasi berbasis komputer (Mc
Leod, 2001:21).Kepuasan pengguna merupakan salah satu faktor yang penting dalam
mengukur kesuksesan suatu sistem informasi (Xiao dan Dasgupta, 2002:1149). Para peneliti
yang menggunakan pendekatan ini berasumsi bahwa pengguna yang puas akan memiliki
kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan pengguna yang merasa tidak puas terhadap
sistem informasi, dan sistem informasi dikatakan sukses apabila mampu membantu pengguna
untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik.

Kepuasan mahasiswa terhadap penggunaan SIAKAD dapat diukur dari teori yang
telah disampaikan DeLone and McLean (2003) dalam The Update D&M IS Success Model
dimana ada tiga komponen yang mempengaruhi kepuasan pengguna (mahasiswa), yaitu
kualitas sistem, kualitas informasi, dan kualitas pelayanan. Dalam penelitian ini, peneliti
hanya fokus terhadap kepuasan pengguna, bukan kesuksesan sistem informasi secara
keseluruhan, dikarenakan keterbatasan waktu, SDM, dan biaya.

Kotler (2000:48) berpendapat bahwa semakin tingginya tingkat kualitas pelayanan
menyebabkan semakin tingginya tingkat kepuasan pelanggan, Tjiptono (2004:78)
menyatakan bahwa kualitas pelayanan yang unggul dan konsisten dapat menumbuhkan
kepuasan pelanggan yang pada gilirannya akan memberikan berbagai manfaat.
Dari beberapa pendapat diatas dapat diketahui bahwa kepuasan pengguna (mahasiswa)
sangat penting bagi suatu instansi pendidikan, salah satunya universitas. Pelayanan yang
bermutu mutlak diperlukan untuk dapat memenuhi harapan mahasiswa, semakin baik kualitas
SIAKAD yang diberikan universitas kepada mahasiswa juga akan memberikan berbagai
manfaat pada universitas.

2.1 Hipotesis Penelitian
Dalam penelitian ini kualitas sistem (X
1
), kualitas informasi (X
2
), dan kualitas pelayanan (X
3
)
adalah variabel-variabel yang digunakan sebagai hipotesis. Apakah variabel-variabel tersebut
nantinya akan berpengaruh terhadap kepuasan mahasiswa.
Hipotesis :
H1:Di duga faktor kualitas sistem (X1), kualitas informasi (X2), kualitas pelayanan (X3)
berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan mahasiswa (Y).
H2 : Di duga faktor-faktor kualitas sistem (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap
kepuasan mahasiswa (Y).
H3 : Di duga faktor-faktor kualitas informasi (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap
kepuasan mahasiswa (Y).
H4 : Di duga faktor-faktor kualitas pelayanan (X3) berpengaruh secara signifikan terhadap
kepuasan mahasiswa (Y).

1. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian
explanatory.Penelitian ini dilakukan dengan cara pengambilan sampel dari suatu populasi dan
menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data.

Kualitas Sistem (X1)
Kualitas Pelayanan (X3)
Kepuasan Mahasiswa (Y)
:berpengaruh secara parsial
:berpengaruh secara simultan
Kualitas Informasi (X2)
H2
H3
H4
H1


Populasi penelitian adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas
Brawijaya angkatan 2009 dengan jumlah sebesar 843 mahasiswa. Mengacu pendapat
Sugiyono populasi yang dianggap homogen bisa menggunakan teknik random sampling.
Random sampling adalah pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak
tanpa memperhatikam strata yang ada dalam populasi itu.Rumus yang digunakan untuk
menghitung besaran sampel menggunakan rumus slovin (Umar 2007:78). Sehingga jumlah
sampel yang digunakan pada penelitian ini sejumlah 89 mahasiswa. Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah dengan penyebaran kuesioner.

Tahapan ini berhubungan dengan pengembangan hipotesis (berdasarkan teori) sebagai
dasar dalam menghubungkan variabel laten dengan variabel laten lainnya dan juga dengan
indikator-indikatorya.

Data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat
pengukur hipotesis. Benar tidaknya data sangat menetukan bermutu tidaknya hasil penelitian.
Sedangkan benar tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpul data.
Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan yaitu valid dan reliable. Untuk itu
diperlukan uji validitas dan uji reliabilitas.

1. Uji Validitas
Uji validitas dapat dilakukan dengan menghitung nilai korelasi antara data pada masing-
masing pertanyaan dengan skor total. Valid tidaknya suatu item dapat diketahui dengan
membandingkan indeks korelasi product moment (r hitung) dengan nilai
kritis/probabilitasnya. Dari rumus tersebut akan didapat nilai korelasi product moment,
apabila nilai koefisien korelasi mempunyai taraf signifikasi < 0,05 (=5%) atau r hitung
> r tabel (tingkat kepercayaan 95%, =0,05), maka item pertanyaan yang digunakan
dalam instrumen penelitian tersebut valid.
Uji validitas kualitas sistem (X
1
) Uji validitas kualitas informasi (X
2
)

Uji validitas kualitas pelayanan (X
3
)








Uji validitas kepuasan mahasiswa (Y)


2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilittas yang digunakan adalah dengan Alpha Cronbach. Menurut Arikunto
apabila alpha 0,6 maka dinyatakan reliable.


2. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Hasil analisis deskriptif pada penelitian ini berdasarkan distribusi frekuensi masing-
masing item pertanyaan yang diperoleh dari jawaban 89 responden melalui kuesioner.
Distribrusi frekuensi variabel kualitas sistem (X1)





Distribrusi frekuensi variabel Distribrusi frekuensi variabel
kualitas informasi (X
2
) kualitas pelayanan (X
3
)


Distribrusi frekuensi variabel kualitas sistem (Y)

Pengujian asumsi klasik menunjukkan normalitas data menggunakan normal P-P Plot
sebagai berikut.



Hasil autokorelasi untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-I menggunakan uji
Durbin Watson.


Uji multikolinieritasuntuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi
antar variabel bebas. Model regresi seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel
independen. Nilai cutoff umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah
nilai tolerance<0.10 atau sama dengan nilai VIF >10 (Ghozali, 2007:92). Hasil uji
multikolinieritas sebagai berikut.


Hasil uji menunjukkan bahwa nilai VIF masing-masing variabel bebas lebih kecil
dibandingkan 10, sehingga variabel bebas yang digunakan pada penelitian ini tidak terjadi
multikolinieritas (non-multikolinieritas).

Heteroskedastisitas adalah suatu keadaan dimana masing-masing pengganggu tidak konstan.
Untuk menguji adanya heteroskedastisitas. Hasil pengujian heteroskedastisitas dengan
menggunakan koefisien korelasi Rank Spearman.


Berdasarkan hasil uji Rank Spearman dapat diketahui bahwa variabel bebas yang
digunakan pada penelitian ini tidak terjadi heteroskdastisitas (homoskedastisitas), karena nilai
r
s
hitung yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan r
s
tabel atau nilai sig. lebih besar
dibandingkan sebesar 0.05.



Analisis regresi linier dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas, yaitu variabel
kualitas sistem (X
1
), variabel kualitas infomasi (X
2
), dan variabel kualitas pelayanan (X
3
)
terhadap variabel terikat, yaitu kepuasan mahasiswa (Y) secara simultan maupun parsial.
Perhitungan analisis regresi linier berganda pada penelitian inidengan menggunakan bantuan
softwareSPSS versi 17.0 for windows.

Hasil pengujian menunjukkan nilai koefisien korelasi berganda (R) yang dihasilkan
sebesar 0.726. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara semua variabel bebas, yaitu
variabel kualitas sistem (X
1
), variabel kualitas infomasi (X
2
), dan variabel kualitas pelayanan
(X
3
) terhadap variabel terikat, yaitu kepuasan mahasiswa (Y) tergolong kuat.
Nilai Adjusted R Square sebesar 0.511 atau 51.1% menunjukkan bahwa variabel kualitas
sistem (X
1
), variabel kualitas infomasi (X
2
), dan variabel kualitas pelayanan (X
3
) yang
digunakan dalam persamaan regresi ini secara bersama-sama memberikan kontribusi atau
dukungan terhadap variabel kepuasan mahasiswa (Y) sebesar 0.511 atau 51.1%. Sedangkan
sisanya yaitu 48.9% merupakan kontribusi dari variabel lain yang tidak masuk dalam
penelitian ini.

Pembahasan masing-masing variabel penentu yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa
adalah sebagai berikut:

1. Variabel Kualitas Sistem (X
1
)
Berdasarkan hasil uji t, variabel kualitas sistem (X
1
) berpengaruh signifikan pada taraf
kepercayaan 95 % secara parsial terhadap kepuasan mahasiswa (Y), dengan nilai koefisien
regresi sebesar 0.063. Hal ini berarti bahwa kualitas sistem berpengaruh positif terhadap
kepuasan mahasiswa. Dengan kata lain, semakin baik kualitas sistem maka kepuasan
mahasiswa akan semakin meningkat, sebaliknya jika kualitas sistem buruk maka kepuasan
mahasiswa akan menurun.

2. Variabel Kualitas Informasi (X
2
)
Berdasarkan hasil uji t, variabel kualitas informasi (X
2
) berpengaruh signifikan pada taraf
kepercayaan 95 % secara parsial terhadap kepuasan mahasiswa (Y), dengan nilai koefisien
regresi sebesar 0.054. Hal ini berarti bahwa kualitas informasi berpengaruh positif terhadap
kepuasan mahasiswa. Dengan kata lain, semakin baik kualitas informasi maka kepuasan
mahasiswa akan semakin meningkat, sebaliknya jika kualitas informasi buruk maka kepuasan
mahasiswa akan menurun.

3. Variabel Kualitas Pelayanan (X
3
)
Berdasarkan hasil uji t, variabel kualitas pelayanan (X
3
) berpengaruh signifikan pada taraf
kepercayaan 95 % secara parsial terhadap kepuasan mahasiswa (Y), dengan nilai koefisien
regresi sebesar 0.034. Hal ini berarti bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap
kepuasan mahasiswa. Dengan kata lain, semakin baik kualitas pelayanan maka kepuasan
mahasiswa akan semakin meningkat, sebaliknya jika kualitas pelayanan buruk maka
kepuasan mahasiswa akan menurun.

4.1 Hasil Pengujian Hipotesis

Hasil pengujian hipotesis pada penelitian ini dapat diketahui melalui tabel hasil analisis
regresi linier bergandayang menunjukkan hasil pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat secara simultan melalui uji F maupun secara parsial melalui uji t. Hasil pengujian
hipotesis disajikan sebagai berikut:

1. Hasil Pengujian Hipotesis I
Hipotesis I untuk menduga bahwa kualitas sistem (X
1
), kualitas informasi (X
2
), kualitas
pelayanan (X
3
) berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan mahasiswa(Y) diuji melalui
uji F. Nilai F hitung yang dihasilkan sebesar 31.641 lebih besar dibandingkan F tabel sebesar
2.72, atau sig. sebesar 0.000 lebih kecil dibandingkan sebesar 0.05 maka H
0
ditolak.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas sistem (X
1
), variabel kualitas
infomasi (X
2
), dan variabel kualitas pelayanan (X
3
) secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap variabel kepuasan mahasiswa (Y).


2. Hasil Pengujian Hipotesis II
Hipotesis II untuk menduga bahwa faktor-faktor kualitas sistem (X
1
) berpengaruh secara
signifikan terhadap kepuasan mahasiswa (Y) diuji melalui uji t. Nilai t hitung yang diperoleh
sebesar 4.761 lebih besar dibandingkan t tabel sebesar 1.99 atau sig. sebesar 0.000 lebih kecil
dibandingkan sebesar 0.05 sehingga H
0
ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
variabel kualitas sistem (X
1
) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kepuasan
mahasiswa (Y).

3. Hasil Pengujian Hipotesis III
Hipotesis III untuk menduga bahwa faktor-faktor kualitas informasi (X
2
) berpengaruh secara
signifikan terhadap kepuasan mahasiswa (Y) diuji melalui uji t. Nilai t hitung yang diperoleh
sebesar 2.346 lebih besar dibandingkan t tabel sebesar 1.99 atau sig. sebesar 0.021 lebih kecil
dibandingkan sebesar 0.05 sehingga H
0
ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
variabel kualitas informasi (X
2
) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kepuasan
mahasiswa (Y).

4. Hasil Pengujian Hipotesis IV
Hipotesis IV untuk menduga bahwa faktor-faktor kualitas pelayanan (X
3
) berpengaruh secara
signifikan terhadap kepuasan mahasiswa (Y) diuji melalui uji t. Nilai t hitung yang diperoleh
sebesar 2.268 lebih besar dibandingkan t tabel sebesar 1.99 atau sig. sebesar 0.026 lebih kecil
dibandingkan sebesar 0.05 sehingga H
0
ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
variabel kualitas pelayanan (X
3
) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kepuasan
mahasiswa (Y).

4.2 Hasil dan Diskusi

Jumlah responden dalam penelitian sebanyak 89 orang responden, terdapat sebanyak 48
orang responden (53,9%) berasal dari Jurusan Administrasi Bisnis dan 41 orang responden
(46,1%) berasal dari Jurusan Administrasi Publik. Dengan demikian kelompok responden
dengan Jurusan Administrasi Bisnis merupakan kelompok terbanyak, sehingga dapat
disimpulkan bahwa dari 89 orang responden yang menjadi sampel penelitian sebagian besar
berasal dari Jurusan Administrasi Bisnis.
Dari 89 orang responden, terdapat sebanyak 37 orang responden (41,57%) berjenis
kelamin laki-laki dan 52 orang responden (58,43%) berjenis kelamin perempuan. Dengan
demikian kelompok responden dengan berjenis kelamin perempuan merupakan kelompok
terbanyak, sehingga dapat disimpulkan bahwa dari 89 orang responden yang menjadi sampel
penelitian sebagian besar berjenis kelamin perempuan.
Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda dapat diinterpretasikan bahwa hipotesis
penelitian yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh secara simultan antara variabel kualitas
sistem (X
1
), kualitas informasi (X
2
), kualitas pelayanan (X
3
), terhadap kepuasan mahasiswa
(Y) telah terbukti. Dengan didapatkan hasil F hitung lebih besar dari F tabel yaitu sebesar
31.641 > 2.72 dengan probalitas sebesar 0.000 yang nilainya lebih kecil dari = 0.05. Dapat
diartikan bahwa jika ke 3 variabel tersebut dapat diterapkan dengan baik, maka secara
simultan akan berpengaruh terhadap kepuasan mahasiswa.

Berdasarkan hasil analisis regresi parsial dapat di interpretasikan bahwa terdapat
pengaruh secara parsial yang signifikan antara variabel kualitas sistem (X
1
), kualitas
informasi (X
2
), kualitas pelayanan (X
3
) masing-masing terhadap kepuasan mahasiswa (Y)
telah terbukti. Hal ini dapat dilihat dari t hitung lebih besar dari t tabel yaitu sebesar 2.252 >
1.99 dengan probalitas sebesar 0.000 yang nilainya lebih kecil dari = 0.05. Dapat diartikan
masing-masing variabel ada pengaruh signifikan terhadap kepuasan mahasiswa.
http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/view/8/9
2. Balanced Scorecard merupakan suatu sistem manajemen, pengukuran dan pengendalian
yang secara cepat, tepat dan komprehensif dapat memberikan pemahaman kepada manajer
tentang performance bisnis. Pengukuran kinerja tersebut memandang unit bisnis dari empat
perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis dalam perusahaan serta proses
pembelajaran dan pertumbuhan.

Perspektif Balanced Scorecard dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Perspektif Keuangan. mengukur hasil tertinggi yang dapat diberikan kepada organisasi.
Finansial dibutuhkan untuk memberikan ringkasan dari konsekuensi ekonomi akibat dari
kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah diambil.
2. Perspektif Pelanggan, fokus terhadap kebutuhan dan kepuasan pelanggan termasuk pangsa
pasar. Pelanggan dibutuhkan untuk mengetahui keadaan pasar.
3. Perspektif Internal, memfokuskan perhatian pada kinerja dalam proses internal yang
mendorong kemajuan perusahaan.
4. Pembelajaran dan Berkembang, memperhatikan langsung seluruh kemungkinan untuk
berhasil . Belajar dan pertumbuhan dibutuhkan untuk mengidentifikasi infrastruktur dari
organisasi yang harus dibangun untuk menghasilkan pertumbuhan dan perbaikan jangka
panjang.

2. Konsep Kinerja.

Dalam berbagai literatur istilah performance saat ini popular digunakan, Amstrong
dan Baron (Wibowo : 2007:2) mengatakan bahwa : pengertian performance sering diartikan
sebagai kinerja, hasil kerja atau prestasi kerja. Kinerja mempunyai makna lebih luas, bukan
hanya menyatakan sebagai hasil kerja, tetapi juga bagaimana proses kerja berlangsung.
Kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut.
Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya. Kinerja
merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis
organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan konstribusi ekonomi.
Dalam konteks makalah ini pengertian di atas dianggap cukup karena balanced
scorecard juga menyangkut teknik pengukuran terhadap kepuasan pelanggan dan kontribusi
ekonomi dalam perspektif keuangan. Namun demikian kinerja dalam rangka pengembangan
karyawan memerlukan pengukuran, dan dalam makalah ini pengukuran yang dimaksud
adalah pengukuran dengan menggunakan Model Balanced Scorecard dengan tujuan untuk
menghasilkan informasi yang akurat dan sahih tentang perilaku dan kinerja anggota-anggota
organisasi. Pengukuran kinerja melaluibalanced scorecard akan menghasilkan kesimpulan
apakah kesejahteraan karyawan dapat dipertimbangkan peningkatannya, apakah perspektif
keuangan dapat meningkatkan perkembangan fisik organisasi atau apakah proses internal
dalam organisaasi dapat memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan diri,
dan terakhir apakah proses belajar dapat menunjang kinerja sehingga organisasi eksis dan
mampu bersaing dengan organisasi sejenis.






3. Konsep Pengembangan

Dalam kaitan dengan kinerja, Simamora (2006:343-348) mengatakan bahwa tujuan
penilaian kinerja pada intinya adalah nuntuk pengembangan organisasi, dimana tujuan kinerja
terdiri atas :
1. Tujuan Evaluasi
1. Untuk menilai kinerja dan telaah gaji
2. Untuk kesempatan promosi
2. Tujuan Pengembangan
1. Untuk mengukuhkan dan menopang kinerja
2. Untuk meningkatkan kinerja
3. Menentukan karier seseorang dan
4. Untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan pelatihan.

Dalam konteks penulisan makalah ini, penulis menitikberatkan pada strategi peningkatan
kinerja dan pengembangan organisasi. Balanced Scorecard dapat meramu strategi
peningkatan kinerja yang kemudian dapat dijadikan dasar dalam pengembangan organisasi.
Evaluasi kinerja merupakan perwujudan akuntabilitas sehingga tujuan evaluasi adalah untuk
mengetahui sampai sejauhmana pencapaian hasil, kemajuan dan kendala yang dijumpai
dalam pelaksanaan program di masa yang akan datang. Oleh karena itu manfaat evaluasi
dapat berupa keuntungan keuntungan yang dapat diperoleh (LAN, 2004:239) dalam rangka
pengembangan organisasi, seperti :
1. Manfaat untuk perbaikan perencanaan, strategi dan kebijakan.
2. Manfaat untuk pengambilan keputusan.
3. Manfaat untuk tujuan pengendalian program/kegiatan
4. Manfaat untuk perbaikan input, proses dan output, perbaikan tatanan atau sistem dan
prosedur.






B. Definisi Operasional Variabel
1. Variabel X = Strategi Peningkatan Kinerja, adalah :
a. Peningkatan dari kinerja yang sudah ada ke kinerja yang lebih baik
b. Adanya perbaikan kesejahteraan bagi dosen dan karyawan.
c. Adanya perubahan lebih baik dalam proses belajar mengajar.
2. Variabel Y = Pengembangan AMI Veteran Makassar, adalah
a. Adanya upaya positif menjangkau visi pada 10-15 tahun ke depan
b. Adanya penambahan jumlah mahasiswa yang signifikan setiap tahunnya.

C. Kerangka Pikir


D. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimanakah pemanfaatan Balanced Scorecard sebagai strategi peningkatan kinerja pada
AMI Veteran Makassar ?
2. Sampai sejauh mana hubungan antara strategi peningkatan kinerja terhadap
pengembangan institusi ?

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Pendekatan (metode) yang dipilih dalam penelitian ini adalah metode survei yang
dilakukan melalui usaha pengamatan untuk memperoleh data dan informasi serta fakta-fakta
tentang fenomena yang menyangkut kinerja dan upaya pengembangan AMI Veteran
Makassar. Metode penelitian survei dipilih karena relevan dengan materi penulisan tesis ini.
Disamping itu, karena penelitian yang dilakukan ini hanya bersifat deskriptif klualitatif yaitu
menggambarkan apa adanya dari kejadian yang diteliti.




Populasi
Populasi pada hakikatnya adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu, yang merupakan sasaran penelitian dan
dapat berupa responden dan informan (Sugiyono, 1998: 57). Populasi penelitian pada AMI
Veteran Makassar adalah seluruh karyawan (41 orang), dosen (76 orang), orang tua
Mahasiswa, Mahasiswa aktif (1325 orang) dan instansi pengguna tenaga kerja kepelautan
yang ada di kota Makassar.

Sampel
Karena populasinya besar maka dari sejumlah populasi yang ada hanya 11
diantaranya digunakan secara proporsional sebagai informan. Kesebelas orang informan
tersebut yang dianggap mengetahui dan memahami secara jelas terhadap permasalahan yang
akan diteliti. Dengan demikian maka sampel dalam penelitian ini adalah:
1. Direktur = 1 orang
2. Dosen = 2 orang
3. Karyawan = 2 orang
4. Pimpinan Perusahaan Pelayaran = 2 orang
5. Orang tua Mahasiswa = 2 orang
6. Mahasiswa = 2 orang
Jumlah = 11 orang

B. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, data dan informasi yang diperlukan dikumpulkan melalui teknik
wawancara dan teknik penelusuran dokumen.

1. Wawancara
Teknik ini dipergunakan untuk mendapatkan keterangan secara langsung dari
informan yang berhubungan dengan pokok permasalahan. Wawancara dilakukan dalam
bentuk wawancara berpedoman, yaitu wawancara yang dituntun oleh sejumlah pertanyaan
yang telah disusun terlebih dahulu (interview guide) kepada `11 orang informan yang penulis
telah tentukan seperti tersebut di atas sebagai sampel.

Karena teknik pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara maka, agar
wawancara efektif dilakukan, penulis menggunakan langkah-langkah yang menurut
OSullivan et al (2003:188) sebagai persiapan pewawancara harus dilakukan. Langkah-
langkah yang dimaksud sebagai berikut :
1. Explain the purpose of the study
2. Ask questions
3. Handle incomplete or inappropriate answers
4. d. Record answers
5. e. Deal with interpersonal interactions

2. Penelusuran Dokumen
Penelusuran Dokumen dilakukan untuk mencari keterangan atau pengumpulan data
menyangkut pokok permasalahan mengenai pelaksanaan kebijakan pada AMI Veteran
Makassar. Dokumen yang dimaksud adalah dokumen tertulis sebagai dasar penyelenggaraan
pendidikan yang berlaku di AMI Veteran Makassar maupun dokumen lainnya sehubungan
dengan pelaksanaan tugas pokok.

Namun menurut sumbernya, data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dibedakan atas :
Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari berbagai sumber lain seperti laporan-laporan,
kepustakaan, jumlah pelaut yang dibutuhkan, keadaan keuangan, jumlah, jenis sarana
pendidikan dan pelatihan yang ada, hasil audit baik internal maupun eksternal, termasuk
jumlah alumni dan stakeholder yang yang berinteraksi dengan AMI Veteran Makassar serta
data sekunder lain yang berhubungan dengan penelitian ini..

Data Primer, yaitu data yang dikumpulkan secara langsung dari obyek penelitian yang
meliputi jumlah dosen, jumlah mahasiswa, jumlah karyawan, informasi langsung dari
informan sebagai konsep dasar pembahasan hasil penelitian.







C. Prosedur Penelitian
1. Teknik Pengolahan Data
Mengingat sumber data utama dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara, maka
jawaban terhadap setiap pertanyaan disajikan dalam bentuk gradasi dari sangat positif sampai
dengan sangat negatif dengan menggunakan Skala Likert, seperti: (1) sangat setuju/sangat
baik/sangat obyektif dengan bobot/skor 5 (lima), (2) setuju/baik/obyektif dengan skor/bobot 4
(empat), (3) kurang setuju/kurang baik/kurang obyektif dengan bobot/skor 3 (tiga), (4) tidak
setuju/tidak baik/tidak obyektif dengan bobot/skor 2 (dua), dan (5) sangat tidak setuju/sangat
tidak baik/sangat tidak obyektif dengan skor/bobot 1 (satu), konfigurasinya adalah sebagai
berikut :

Berdasarkan data yang diperoleh kemudian ditabulasi sesuai dengan item pernyataan yang
diberikan. Selanjutnya hasil jawaban wawancara yang telah ditabulasi dikalikan dengan
skor/bobot yang telah ditentukan, kemudian dijumlahkan sehingga diperoleh total skor
jawaban responden.
Data yang terkumpul melalui pertanyaan wawancara terdiri atas 10 pertanyaan untuk
Variabel X maupun Variabel Y terhadap 11 orang informan, sehingga secara keseluruhan
untuk masing-masing variable akan terdapat 110 pertanyaan dan 110 jawaban. Data
kualitatif tersebut diolah menjadi data kuantitatif (Koentjaraningrat,1983:154) yaitu setiap
indikator pertanyaan yang menyangkut pernyataan dari informan diubah dengan asumsi
mulai dari sangat negatif sampai ke sangat positif seperti yang telah penulias jelaskan di atas.
Untuk itu maka akan diperoleh skor terendah 110 (apabila setiap informan jawabannya sangat
negatif diberi skor 1 dari 110 pertanyaan) dan skor tertinggi 550 (apabila semua informan
menjawab sangat positif diberi skor 5 dari 110 pertanyaan).







2. Teknik Analisis Data
Karena penelitian bersifat deskriptif yaitu menjelaskan hubungan antara strategi
peningkatan dengan menggunakan Balanced Scorecard terhadap pengembangan organisasi
AMI Veteran Makassar maka teknik analisis data digunakan teknik statistik Korelasi
Pearson Product Moment (Sugiono, 2003:45) dengan rumus seperti yang dikemukakan
oleh Hasan (1999: 231) yaitu:




















Bahan Bacaan
Buku
Armstrong, Michael., 2004, Performance Management, Tugu Publisher, Yogyakarta.
Bacal, Robert., 2005, Performance Management, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Blocher, et al., 2009, Cost Management Manajemen Biaya, Penekanan Strategis, Salemba
Empat, Jakarta.
Gomes, Faustino Cardoso., 1995, Manajemen Sumber Daya Manusia, Andi Offset,
Yogyakarta.
Hasan, M.Iqbal., 1999, Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif), Bumi Aksara,
Jakarta.
Hasibuan, H.Malayu, S.P., 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Bumi
Aksara, Jakarta.
Indrawijaya, Adam.I., 1983, Perubahan & Pengembangan Organisasi, Sinar Baru, Bandung.
Koentjaraningrat., 1983, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Gramedia, Jakarta.
OSullivan, Elizabethann, et al., 2003, Research Methods for Public Administrators, Fourth
Edition, Longman, New York.
Siagian, Sondang,P., 1995, Teori Pengembangan Organisasi, Bumi Aksara, Jakarta.
Simamora, Henry., 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi III, STIE YKPN,
Yogyakarta.
Soeprihanto, John., 2000, Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan, BPFE,
Yogyakarta.
Sugiono., 2004, Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta, Bandung.
Tjiptono, Fandy., 2000, Total Quality Management, Andi, Yogyakarta.
Wibowo., 2007, Manajemen Kinerja, Edisi Kedua, Rajagrafindo Persada, Jakarta.
Yuwono, Sony, dkk., 2007, Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecards, Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Zeithaml, Valerie A, dkk., 1990, Delivery Quality Service, Balancing Customer Perceptions
and Expectations, The Tree Press, New York.






Lain-Lain
Kapusdiklat Hubla., 2010, Presentasi Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Pelaut Indonesia
pada tanggal 23 Maret 2010 di Jakarta.
LAN., (2009), Modul Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Edisi Kedua, LAN,
Jakarta.
Imbaruddin, Amir. 2010, Kinerja Organisasi Publik, Kuantitas atau Kualitas atau Kuantitas
dan Kualitas, Orasi Ilmiah Disampaikan Dalam Penerimaan Jabatan Guru Besar pada STIA
LAN Makassar, 22Mei 2010
Statuta AMI Veteran Makassar, 2006
Pedoman Mutu AMI Veteran Makassar, Terbitan A Revisi 03.

http://harrykatuuk.wordpress.com/2011/02/10/analisis-pemanfaatan-balanced-scorecard-
sebagai-strategi-peningkatan-kinerja-terhadap-pengembangan-akademi-maritim-veteran-
makassar/




















3. Metode Analisis SWOT
1. Analisis SWOT

Pengertian Analisis SWOT
Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Threat) adalah metode
perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang,
dan ancaman dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan
penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor
internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.

Tujuan Analisis SWOT
Analisis SWOT dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi internal dan eksternal yang
terlibat sebagai inputan untuk perancangan proses sehingga proses yang dirancang dapat
berjalan optimal, efektif, dan efisien.

Penjabaran Analisis SWOT
S = Strength merupakan kondisi internal yang menunjang suatu organisasi untuk mencapai
objektif yang diinginkan
W = Weakness merupakan kondisi internal yang menghambat suatu organisasi untuk
mencapai objektif yang diinginkan
O = Opportunity merupakan kondisi eksternal yang menunjang suatu organisasi untuk
mencapai objektifnya
T = Threat merupakan kondisi eksternal yang menghambat suatu orgaisasi untuk mencapai
objektifnya
SWOT singkatan dari strength, weakness, opportunity, dan threat atau dalam bahasa
Indonesia disebut sebagai kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman.
Kekuatan merupakan hal yang positif yang sifatnya dari dalam/internal
Kelemahan merupakan hal yang negatif yang sifatnya dari dalam/internal
Kesempatan merupakan hal positif yang sifatnya dari luar/eksternal
Ancaman merupakan hal negatif yang sifatnya dari luar/eksternal



Dalam merencanakan sesuatu misal rencana pribadi atau rencana organisasi, sering
digunakan analisis SWOT untuk mempertimbangkan segala potensi yang timbul dan melihat
segala kemungkinan yang ada. Dengan demikian, perencanaan akan menjadi efektif dan
terukur.

2. Matrix Strategi
Berikut merupakan illustrasi dari strategi pada SWOT
Strategi Kekuatan-Kesempatan (S dan O)
Dalam strategi ini menggunakan kekuatan atas peluang yang ada digunakan untuk memenuhi
segmen pada pasar.
Strategi Kelemahan-Kesempatan (W dan O)
Dalam strategi ini kesempatan yg terdentifikasi tidak dapat dimanfaatkan untuk
kelemahan perusahanaan
Strategi Kekuatan-Ancaman (S atau T)
Dalam strategi ini, kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan di gunakan untuk mengetahui dan
mengatasi suatu ancaman.
Strategi Kelemahan-Ancaman (W dan T)
Dalam strategi ini, untuk menghadapi ancaman dan sekaligus kelemahan intern, salah satu
strategi yang biasa digunakan adalah dengan menjalin hubungan kerjasama dengan
perusahaan yang lebih kuat agar kelemahan dan ancaman dapat teratasi.

3. Hasil Studi Kasus Yang Telah Ada
1. Strategi pemasaran Restoran Kampung Laut di Semarang dengan menggunakan
analisis SWOT
Oleh : Yoseph Steven Kartono (33403121), Diana Subroto
(33404067) Normal0falsefalsefalse INX-NONEX-NONE MicrosoftInternetExplorer4
Dewasa ini persaingan bisnis restoran semakin marak dengan munculnya banyak restoran
yang menyajikan konsep beragam jenis, maka pelaku bisnis restoran harus mempertahankan
eksistensi produk dengan menerapkan strategi pemasaran yang tepat. Tujuan penelitian
adalah untuk mengetahui strategi pemasaran Restoran Kampung Laut melalui Analisis
SWOT. Manfaat penelitian ini adalah sebagai masukan bagi Restoran Kampung Laut untuk
dapat memaksimalkan srategi pemasaran. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara
dan observasi. Hasil tersebut diolah menggunakan Analisis SWOT yang didasarkan tujuh
strategi pemasaran yaitu: produk, harga, saluran distribusi/lokasi, promosi, presentasi, sumber
daya manusia, dan proses. Dari hasil analisis didapatkan strategi pemasaran baru antara lain
produk: membuat menu of the day; harga: membuat sistem menu paket hemat, menjalin
kerjasama dengan bank untuk pemberian diskon harga; promosi: melakukan promosi melalui
internet; saluran distribusi/lokasi: membuat tempat untuk memperlebar usahanya dengan
menggunakan lahan milik sendiri; sumber daya manusia: membuat struktur organisasi yang
jelas; proses: menyediakan fasilitas delivery order; presentasi: membuat sistem komputerisasi
di beberapa sudut.

2. Strategi Pengembangan Siaran PT.Radio Brass FM Kota Kediri Terhadap
Kesadaran Kolektif Pendengar Pengisi Acara Siaran Hiburan Clasic Show
Untuk metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan analisis SWOT. Data
yang diperoleh akan dianalisa secara deskriptif kualitatif dengan menggunakan
analisis SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities dan Threats). Analisis SWOT
adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan suatu strategi.
Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang,
namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan
ancaman. Normal0 falsefalsefalse INX-NONEX-NONEMicrosoftInternetExplorer4 Dari
analisa yang dilakukan diperoleh hasil bahwa identifikasi antara kekuatan dan kelemahan
menghasilkan nilai sebesar 2,28 dan identifikasi peluang dan ancaman menghasilkan
nilai 0,82, jika hal tersebut digambarkan pada diagram Swot analisis maka terletak pada
kwadran I . Adapun strategi pada kwadran tersebut adalah strategi agresif. Bila ditinjau
dari beberapa segi kelemahannya, Radio Brass FM secara berkesinambungan masih perlu
berbenah diri; artinya, mengejar ketinggalan dari radio-radio swasta di Kota Kediri
khususnya, lebih unggul dalam penyajian acara, dikenal masyarakat luas, dipercaya oleh
pihak sponsor atau jasa periklanan dan mendapat respon pendengar yang cukup lumayan.
PT Radio Bras FM dengan kekuatan yang ada harus mampu meraih peluang dengan
harapan untuk meminimalkan ancaman dari radio radio pesaing. Jadi PT. Radio BRASs
FM harus menggunakan strategi yang paling cocok, yang perlu ditempuh guna
meningkatkan mutu siaran, agar Radio BRASs FM dapat lebih lebar dalam
mengembangkan sayapnya.
3. Penentuan Strategi Pemasaran Handycraft Dengan Analisis SWOT (Studi Kasus UD.
Wapres, Pekalongan)
PRASETYO , BUDI (2009) PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN HANDYCRAFT
DENGAN ANALISIS SWOT (Studi Kasus UD. Wapres, Pekalongan). Skripsi thesis,
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
UD. Wapres adalah perusahaan handycraft berbahan dasar tempurung kelapa dan enceng
gondok berorientasi ekspor. Sejalan dengan perubahan zaman yang semakin maju, maka akan
muncul kendala atau tantangan usaha yang berasal dari berbagai faKtor atau lingkungan
perusahaan, pada dasarnya perusahaan memiliki lingkungan yang sangat luas dan komplek
yang akhirnya kuat ataupun lemah dapat berpengaruh terhadap perusahaan yang
bersangkutan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka perusahaan membutuhkan suatu analisis
perencanaan strategi, yang bertujuan agar dapat memperoleh keunggulan dalam bersaing dan
memungkinkan manajemen perusahaan untuk mengantisipasi berbagai perubahan kondisi
lingkungan internal maupun eksternal. Dalam rangka merumuskan atau menetapkan strategi
di bidang pemasaran dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Analisis SWOT
(Strength, Weakneses, Opportunities, Threath) yaitu identifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Sebelum masuk pada analisis SWIT untuk
merumuskan strategi pemasaran yang tepat, maka perlu diketahui apa yang menjadi faktor
internal dan eksternal perusahaan, maka ditentukan rating dan bobotnya sehingga diperoleh
skor faktor internal = 1,75 dan faktor eksternal = 0,5. jadi, berdasarkan kedua titik tersebut
maka UD. Wapres berada pada kuadran I, artinya UD. Wapres memiliki peluang dan
kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan
dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented
Strategy).

4. Analisis SWOT Pengembangan Peternakan Ruminansia Berdasarkan Potensi
Hijauan Pakan Menggunakan Bahasa Pemograman Visual Basic 6.0
NENENG LASMANAWATI. D24102067. 2006. Analisis SWOT Pengembangan Peternakan
Ruminansia Berdasarkan Potensi Hijauan Pakan Menggunakan Bahasa Pemprograman
Visual Basic 6.0. Skripsi. Program Studi Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan,
Institut Pertanian Bogor
Pengembangan peternakan mempunyai peranan yang sangat baik di masa depan karena
permintaan bahan-bahan berasal dari ternak akan terus meningkat seiring dengan peningkatan
jumlah penduduk, pendapatan dan peningkatan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi
pangan bergizi tinggi sebagai pengaruh dari naiknya tingkat pendapatan rata-rata penduduk.
Sumberdaya ternak ruminansia merupakan komponen penting dalam suatu sistem usaha tani
di berbagai tempat di Indonesia. Pemanfaatan, pengembangan dan pengelolaan sumberdaya
ternak secara rasional memerlukan data dan informasi mengenai potensi wilayah, faktor
internal dan eksternal wilayah yang menentukan strategi pengembangan peternakan.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membuat perangkat lunak (software) analisis
SWOT pengembangan peternakan ruminansia berdasarkan potensi hijauan menggunakan
bahasa pemprograman Visual Basic 6.0 serta untuk merekomendasikan alternatif strategi
pengembangan peternakan ruminansia disuatu wilayah. Penelitian diimplementasikan dalam
bentuk perangkat lunak (software) komputer yang disusun dengan bahasa
pemprograman Visual Basic 6.0 dan ditunjang dengan sistem basis data dari Microsoft Acces.
Data yang digunakan berupa data primer dan sekunder. Penelitian dilakukan di Laboratorium
Komputer Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan IPB. Aplikasi
program analisis SWOT ternak ruminansia ini menyajikan informasi potensi dasar faktor-
faktor internal dan eksternal penentu strategi suatu wilayah yang dapat digunakan dalam
penentuan strategi pengembangan peternakan ruminansia. Selain itu, informasi lain yang
mendukung diantaranya kondisi umum wilayah, kondisi umum peternakan dan informasi
potensi hijauan pakan


5. Analisa Strategi Pengembangan Pada Rumah Sakit Umum Kota XYZ
Penelitian ini dilatar belakangi bahwa pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh RSUD
Kota XYZ, untuk meningkatkan pangsa pasar dalam industri kesehatan selayaknya memiliki
strategi yang tepat dan akurat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor
eksternal dan internal RSUD Kota XYZ serta untuk mengetahui strategi bersaing RSUD Kota
XYZ ke depannya.
Jenis penelitian ini digolongkan kepada penelitian deskriptif, dengan menggunakan metode
analisa kualitatif (analisa SWOT), yaitu memandingkan antara faktor eksternal dengan faktor
internal dalam bentuk matriks EFAS dan matriks IFAS, kemudian disatukan dalam
penempatan posisi sembilan sel pada I-E matriks.
Hasil dari pembahasan analisa data maka diperoleh skor tertimbang untuk analisa internal
adalah 3,05 dan skor tertimbang untuk analisa eksternal adalah 2,85. Berdasarkan komposisi
ini maka RSUD Kota XYZ berada pada ruang IV pada I-E matriks yang merupakan posisi
pada growth and build, pada posisi ini strategi yang tepat digunakan adalah strategi intensif
atau integratif.
http://www.judulskripsi.org/analisa-strategi-pengembangan-pada-rumah-sakit-umum-kota-
xyz/
http://etd.eprints.ums.ac.id/6677/
http://iirc.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/2574/1/2006nla_abstract.pdf
http://tesis-ilmiah.com/MAN-4.htm
http://sarilovely.blogspot.com/2010/06/analisis-swot.html

4. Metode Analisis Pieces
Pengertian Metode PIECES
Metode ini menggunakan enam variabel evaluasi yaitu Performance,
Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service. Berikut ini
penjelasan singkat dari masing-masing variabel.

Performance (kinerja): menilai apakah proses atau prosedur yang ada masih mungkin
ditingkatkan kinerjanya. Dalam hal ini kinerja diukur dari throughput, yaitu jumlah
pekerjaan/output/ deliverables yang dapat dilakukan/dihasilkan pada saat tertentu
dan response time, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan serangkaian kegiatan
untuk menghasilkan output/deliverables tertentu.

I nformation (informasi): menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki
sehingga kualitas informasi yang dihasilkan menjadi semakin baik. Yang dimaksud kualitas
informasi yang semakin baik adalah yang semakin relevan, akurat, andal, dan lengkap serta
disajikan secara tepat waktu.

Economics (ekonomi): menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat ditingkatkan
manfaatnya (nilai gunanya) atau diturunkan biaya penyelenggaraannya.

Control (pengendalian): menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat ditingkatkan
sehingga kualitas pengendalian menjadi semakin baik, dan kemampuannya untuk mendeteksi
kesalahan/ kecurangan menjadi semakin baik pula.

Efficiency (efisiensi): menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki,
sehingga tercapai peningkatan efisiensi operasi. Service (layanan): menilai apakah prosedur
yang ada saat ini masih dapat diperbaiki kemampuannya untuk mencapai peningkatan
kualitas layanan.
(Wukil Ragil, judul : Pedoman Sosialisasi Prosedur Operasi Standar , 2010 : halaman 17)


BAB III
GAMBARAN UMUM POLITEKNIK POS INDONESIA

3.1 Sejarah Berdirinya Politeknik Pos Indonesia
Politeknik Pos Indonesia adalah institusi pendidikan tinggi yang didirikan oleh
Yayasan Pendidikan Bhakti Pos Indonesia (YPBPI), pada tanggal 5 Juli 2001 berdasarkan SK
Mendiknas No. 56/D/O/2001. Saat ini Poltekpos memiliki lima program studi Diploma III
yaitu: Logistik Bisnis, Manajemen Pemasaran, Akuntansi, Teknik Informatika, Manajemen
informatika, dan satu pragram studi Diploma IV yaitu Logistik Bisnis.
Sebagai lembaga pendidikan tinggi vokasional dengan program Diploma III dan
Diploma IV, Politeknik Pos Indonesia mempersiapkan lulusannya untuk dapat langsung
berperan dalam tugas-tugas operasional di industri. Pada dasarnya industri yang dibidik oleh
Politeknik Pos Indonesia adalah industri dalam bidang bisnis, terutama menyangkut logistik
dan manajemen rantai pasok (logistiks and supply chain management).
Peran Institusi pendidikan dalam mendukung sektor Logistik sangat dibutuhkan baik
di tingkat nasional maupun internasional. Secara nasional, Jumlah penduduk dan posisi
geografis Indonesia sebagai negara kepulauan dan lalu lintas perdagangan internasional
sangat membutuhkan suatu sistem logistik yang kuat untuk mendukung ketahanan nasional
dan kemakmuran bangsa. Dengan posisi geografis dan potensi ekonomi serta demografisnya
yang strategis sudah seharusnya Indonesia mengambil peran sebagai salah sat hub logistik
global. Dalam kerangka tersebut, Politeknik Pos Indonesia menjalankan misi Tridharma
Perguruan Tingginya untuk berperan dan memberikan kontribusi aktif demi kemandirian dan
kemajuan Bangsa.



3.2 Visi dan Misi Politeknik Pos Indonesia
3.2.1 Visi Politeknik Pos Indonesia
Menjadi perguruan tinggi terkemuka secara nasional dan internasional khususnya
dalam bidang logistik dan manajemen rantai pasok.
3.2.2 Misi politeknik Pos Indonesia
Politeknik Pos Indonesia memiliki misi:
1. Politeknik Pos Indonesia menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi
ilmu sesuai dengan standar industri, kecakapan interpersonal, sikap profesional, moral
yang baik,dan bekal ilmu untuk bersaing mendapatkan pekerjaan secara nasional
maupun internasional.
2. Politeknik Pos Indonesia menghasilkan karya ilmiah yang bermanfaat bagi
mitra industri, khususnya dalam bidang logistik dan manajemen rantai pasok serta
teknologi postal, dan pada umumnya dalam bidang-bidang Akuntansi, Pemasaran,
Manajeman Informatika, dan Teknik Informatika.
3. Politeknik Pos Indonesia berperan aktif dalam peningkatan kualitas sumber
daya untuk masyarakat maupun mitra industri.

3.3 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas
3.3.2 Uraian Tugas Politeknik Pos Indonesia


1. Direktur
Direktur adalah pemimpin dan penanggung jawab utama Politeknik Pos Indonesia;
Direktur berfungsi mengatur penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian
kepada masyarakat, dan melakukan pembinaan terhadap dosen, mahasiswa, tenaga
administrasi, dan tenaga penunjang akademik;
Direktur dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada ketentuan yang berlaku;
Direktur diangkat dan diberhentikan oleh Ketua Yayasan berdasarkan pertimbangan
Senat Politeknik Pos Indonesia;
Dalam melaksanakan tugasnya Direktur dibantu oleh beberapa Pembantu Direktur;
Pembantu Direktur diangkat dan diberhentikan oleh Direktur atas pertimbangan Senat
Politeknik Pos Indonesia;
Masa jabatan Direktur dan Pembantu Direktur adalah 4 (empat) tahun dan dapat
diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari 2 (dua) kali masa jabatan berturut-
turut.

Tugas Direktur :
1. Mengkoordinasikan penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada
masyarakat;
2. Mengelola seluruh kekayaan Politeknik Pos Indonesia dan memanfaatkannya secara
optimal untuk kepentingan Politeknik Pos Indonesia;
3. Melakukan pembinaan terhadap Dosen, Tenaga Penunjang Akademik, Tenaga
Administrasi, dan Mahasiswa;
4. Melakukan kerja sama dengan pihak lain;
5. Menyusun Rencana Strategis yang hendak dicapai dalam waktu 5 (lima) tahun;
6. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Politeknik Pos Indonesia;
7. Menyusun dan menyampaikan Laporan Tahunan kepada Menteri Pendidikan Nasional
dan Menteri Keuangan;

1. Menyelenggarakan pencatatan dan pelaporan keuangan yang sesuai dengan standar
akuntansi keuangan yang diterima umum;
2. Menyiapkan Rencana Strategis Bisnis;
3. Menyiapkan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) tahunan Politeknik Pos Indonesia;
4. Mengusulkan calon pejabat keuangan dan pejabat teknis sesuai dengan ketentuan yang
berlaku;
5. Menyampaikan pertanggungjawaban kinerja operasional dan keuangan ;
6. Melakukan perjanjian hutang-piutang dalam jumlah tertentu atas nama Politeknik Pos
Indonesia;
7. Mewakili Politeknik Pos Indonesia di dalam dan di luar pengadilan untuk kepentingan
dan tujuan Politeknik Pos Indonesia, kecuali apabila :
Terjadi perkara di depan pengadilan antara Politeknik Pos Indonesia dengan Pimpinan
bersangkutan.
Pimpinan yang bersangkutan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan
Politeknik Pos Indonesia.

1. Dewan Penyantun
Dewan Penyantun adalah dewan yang beranggotakan tokoh-tokoh masyarakat.
Anggota dewan penyantun diangkat dan diberhentikan oleh Direktur atas persetujuan senat
Politeknik Pos Indonesia.

Tugas Dewan Penyantun :
1. Membina dan meningkatkan hubungan baik antara masyarakat, instansi pemerintah
dan badan swasta dengan Politeknik Pos Indonesia;
2. Membantu memecahkan permasalahan Politeknik Pos Indonesia;
3. Menampung aspirasi dan mendorong partisipasi masyarakat dalam pengembangan
Politeknik Pos Indonesia.







2. Senat
Senat merupakan badan normatif dan perwakilan di Politeknik Pos Indonesia yang
menjalankan fungsi membangun dan menjaga penegakan nilai-nilai dan etika akademik.
Senat Politeknik Pos Indonesia adalah perwakilan tertinggi di tingkat Politeknik Pos
Indonesia, sedangkan Senat Jurusan adalah perwakilan tertinggi di tingkat Jurusan.

Tugas Senat :
1. Mengusulkan perubahan statuta Politeknik Pos Indonesia kepada Menteri
Pendidikan Nasional dan memberikan persetujuan mengenai hal-hal yang belum
diatur dalam statuta dengan peraturan tersendiri yang ditetapkan oleh Direktur;
2. Merumuskan kebijakan akademik dan pengembangan Politeknik Pos Indonesia;
3. Memberikan pertimbangan teknis terhadap pelaksanaan kebijakan akademik dan
pengembangan Politeknik Pos Indonesia, termasuk akreditasi internal Politeknik
Pos Indonesia dalam hal pembukaan dan/atau penutupan jurusan/program studi
yang telah ditetapkan oleh Senat Politeknik Pos Indonesia, serta penambahan
dan/atau penutupan laboratorium/studio pada setiap jurusan;
4.Merumuskan kebijakan penilaian prestasi akademik dan kecakapan serta
kepribadian sivitas akademika;
5. Merumuskan norma dan tolok ukur penyelenggaraan perguruan tinggi;
6. Memberikan pertimbangan dan persetujuan atas program kerja selama periode
jabatan dan program kerja tahunan Politeknik Pos Indonesia yang diajukan oleh
Direktur atau Ketua Jurusan;
7. Menetapkan aturan mengenai tata tertib pelaksanaan pencalonan dan pemilihan
Direktur atau Ketua Jurusan;
8. Melaksanakan pemilihan Direktur atau Ketua Jurusan berdasarkan tata tertib
pemilihan yang telah ditetapkan;
9. Senat Politeknik Pos Indonesia memberikan pertimbangan atas calon Direktur yang
diajukan kepada Menteri Pendidikan Nasional untuk diangkat oleh Presiden
Republik Indonesia menjadi Direktur. Senat Jurusan memberikan pertimbangan
atas calon Ketua Jurusan untuk diajukan kepada Direktur untuk diangkat menjadi
Ketua Jurusan;


10. Senat Politeknik Pos Indonesia memberikan pertimbangan atas para calon
Pembantu Direktur atau Pembantu/sekretaris Ketua Jurusan untuk Senat Jurusan,
yang kemudian diajukan kepada Direktur untuk diangkat menjadi Pembantu
Direktur;
11. Memberikan pertimbangan terhadap calon Direktur dan Kepala Lembaga yang
akan diangkat dengan penetapan SK Direktur;
12. Senat Politeknik Pos Indonesia memberikan persetujuan mengenai pendirian
lembaga-lembaga nonstruktural serta memberikan pertimbangan atas
pengangkatan pejabat lembaga non-struktural yang dilakukan oleh Direktur;
13. Senat Politeknik Pos Indonesia menetapkan penjabaran pelaksanaan prinsip
manajemen berbasis kinerja dan tata kelola Politeknik Pos Indonesia yang baik;
14. Mengusulkan kepada Direktur mengenai program perkembangan dalam jabatan
dan kriteria untuk promosi serta menetapkan prioritas pembinaan tenaga
kependidikan dengan memperhatikan pengembangan kelembagaan.
15. Menetapkan ketentuan mengenai laporan dan akuntabilitas pejabat/pegawai yang
berada di bawah pejabat yang bertanggung jawab secara langsung kepada
Direktur;
16. Menilai pertanggungjawaban Direktur atau Ketua Jurusan atas pelaksanaan
kebijakan yang telah ditetapkan;
17. Merumuskan peraturan pelaksanaan integritas akademik, kebebasan akademik,
dan otonomi keilmuan pada Politeknik Pos Indonesia;
18. Menetapkan kode etik Politeknik Pos Indonesia dan kepengurusan Dewan
Kehormatan;
19. Menetapkan ketentuan mengenai prosedur Pengendalian dan sanksi bagi
mahasiswa, dosen, atau pegawai yang diduga melanggar ketentuan dalam kode
etik;
20. Mengukuhkan pemberian gelar Doktor Kehormatan oleh Politeknik Pos Indonesia
kepada seseorang yang memenuhi persyaratan;
21. Menjabarkan Statuta Politeknik Pos Indonesia ke dalam rincian tugas unit dan
uraian jabatan di semua jenjang struktur organisasi Politeknik Pos Indonesia;
22. Membentuk komisi-komisi yang beranggotakan anggota Senat dan apabila
dianggap perlu dapat ditambah dengan anggota lain;
23. Menetapkan lebih lanjut tugas-tugas dan kewenangan lainnya dari Senat
sepanjang tidak bertentangan dengan jiwa dan semangat Statuta Politeknik Pos
Indonesia.

1. Pembantu Direktur 1 (Pembantu Direktur Bidang Akademik)
Tugas Pembantu Direktur 1:
1. Perencanaan, pelaksanaan, pengembangan dan evaluasi pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat;
2. Penelaahan pembukaan program studi baru di berbagai strata;
3. Inventarisasi kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
4. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan proses belajar mengajar setiap semester;
5. Evaluasi system penerimaan mahasiswa baru;
6. Pengandalian standarisasi dan atau baku mutu pendidikan akademik dan professional.

2. Pembantu Direktur 2 (Pembantu Direktur Bidang Administrasi Umum dan
Keuangan)
Tugasnya Pembantu Direktur 2:
1. Bersama-sama PD I dan PD III serta pimpinan Jurusan merencanakan anggaran
Politeknik Pos Indonesia;
2. Pengelolaan anggaran Politeknik Pos Indonesia;
3. Pengkoordinasian hasil Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) di lingkungan
unit kerja;
4. Pengkoordinasian penyusunan Daftar Usulan Kegiatan (DUK), Daftar Isian Proyek
(DIP) serta Daftar Isian Kegiatan (DIK) setiap unit kerja.

3. Pembantu Direktur 3 (Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan dan Kerja sama)
Tugas Pembantu Direktur 3:
Untuk mempermudah alumni dalam penyaluran kerja setelah atau sebelum lulus dari
Politeknik Pos Indonesia. Diharapkan dengan adanya deputi yang menangani kerja sama
dengan dunia industri, seluruh lulusan Politeknik Pos Indonesia akan terserap oleh dunia
industri. Unit-unit yang secara khusus dibuat untuk mengawasi jalannya organisasi atas nama
stakeholder adalah Dewan Pengawas. Satuan Pengawasan dan Penjaminan Mutu Akademik
(SPPMA) adalah unit di bawah pimpinan untuk membantu melakukan monitoring dan
evaluasi.

4. DP A (Deputy Bid.Kemahasiswaan)
Tugas DP A :
Mempunyai tugas membantu PD III dalam melaksanakan, mengkoordinasikan, memantau
dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan:
1. Kesejahteraan mahasiswa serta usaha bimbingan dan penyuluhan bagi mahasiswa;
2. Olahraga dan kegiatan seni;
3. Peningkatan kerjasama dengan semua pihak dalam setiap usaha kemahasiswaan;
4. Pembinaan Unitas yang berkaitan dengan bidang minat dan bakat.


5. DP B (Deputy Bid.Kerjasama & alumni)
Tugas DP B:
Mempunyai tugas membantu PD III dalam melaksanakan, mengkoordinasikan, memantau
dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan:
1. Kerjasama dengan instansi serta lembaga swadaya masyarakat di dalam dan atau di
luar negeri;
2. Inventarisasi dan menganalisis data bidang-bidang kerjasama yang telah, sedang dan
akan dilaksanakan;
3. Penyelenggaraan hubungan masyarakat.

6. UPT Perpustakaan
Unit Pelaksana Teknis (UPT) adalah unsur penunjang dan merupakan perangkat
pelengkap di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang berada
di tingkat Politeknik Pos Indonesia dan Jurusan.

Tugas UPT Perpustakaan :
1. Untuk mengelola dan pelayanan kepustakaan, referensi dan hasil-hasil karya akademik
dalam bentuk buku, majalah, perangkat lunak (soft copy) maupun dokumen paten;
2. Untuk mengembangkan jaringan layanan Pustaka dan informasi ilmiah di dalam
kampus maupun dengan melakukan jalinan kerja dengan perpustakaan di luar
Politeknik Pos Indonesia.


7. UPT Lab. Bahasa
Tugas UPT Lab.Bahasa :
Untuk menyelenggarakan penerapan Teknologi Komunikasi untuk kepentingan
manajemen internal, layanan akademik serta sistem komunikasi bahasa. Lab.Bahasa juga
bertugas melakukan layanan kepada pihak-pihak eksternal yang memerlukan jasa konsultasi
maupun jasa lainnya terkait dengan Komunikasi.

8. UPT Lab. Komputer
Tugas UPT Lab. Komputer :
Untuk menjalankan kegiatan penelitian dan melakukan koordinasi penelitian di
bidang ilmu-ilmu komputer yang memerlukan fasilitas berteknologi tinggi.

9. UPT SIM
Tugas dan Fungsi UPT Sistem Informasi Manajemen(SIM)
1. Melaksanakan administrasi perencanaan akademik;
2. Melaksanakan administrasi sistem informasi;
3. Menyusun rencana dan program kerja yang berkaitan dengan perencanaan dan sistem
informasi Politeknik Pos Indonesia;
4. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data di bidang perencanaan dan sistem
informasi Politeknik Pos Indonesia.

10. Badan Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK)
Biro Administrasi Keuangan (BAUK) adalah Biro dengan tugas khusus di bidang
keuangan. Bagian keuangan ini sebelumnya hanya setingkat Kepala Bagian yang tergabung
dalam Biro Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK). Kepala Biro Administrasi
Keuangan merupakan pejabat keuangan Politeknik Pos Indonesia yang berfungsi sebagai
penanggung jawab keuangan.

Tugas BAUK
1. Mengkoordinasikan penyusunan rencana strategis bisnis (RKA);
2. Menyiapkan dokumen pelaksanaan anggaran Politeknik Pos Indonesia;
3. Melakukan pengelolaan pendapatan dan belanja;
4. Menyelenggarakan pengelolaan kas;
5. Melakukan pengelolaan hutang dan piutang;
6. Menyusun kebijakan pengelolaan barang, aset tetap, dan investasi Politeknik Pos
Indonesia;
7. Menyelenggarakan sistem informasi manajemen keuangan;
8. Menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan.

11. Badan Administrasi Akademik Kemahasiswaan (BAAK)
Tugas dan Fungsi Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan
1. Menjalankan Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) ;
2. Memberikan layanan registrasi mahasiswa, pengelolaan dan pencatatan data
akademik ;
3. Menyiapkan dan mengarsipkan dokumen akademik (pendidikan, penelitian, dan
pengabdian masyarakat, kemahasiswaan dan alumni;
4. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan kegiatan akademik ;
5. Mengkoordinasikan survei tentang alumni ;
6. Memberikan layanan informasi tentang pekerjaan, mengkoordinasikan

12. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM)
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat terdiri atas 2 (dua) bidang:
Bidang Penelitian dan Bidang Pengabdian kepada Masyarakat.

Tugas (LPPM):
Melakukan koordinasi, memantau, dan menilai pelaksanaan kegiatan Tri Dharma
perguruan tinggi yang dilaksanakan oleh pusat-pusat pengkajian, penelitian, dan atau pusat
pelayanan serta ikut serta mengusahakan dan mengendalikan administrasi sumber daya yang
diperlukan. Lembaga dapat membentuk pusat-pusat kajian secara fungsional sesuai dengan
kebutuhan. Lembaga dipimpin oleh seorang Kepala dan dibantu oleh seorang Sekretaris.








BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis
4.1.1 Analisis WEB Poltek Pos Indonesia Dengan Menggunakan Metode PIECES
Untuk menganalisa Web portal Politeknik Pos Indonesia (www.poltekpos.ac.id)
menggunakan metode PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency
And Service) sebagai dasar untuk memperoleh analisa yang lebih jelas dan spesifik mengenai
Web Politeknik Pos Indonesia, hal ini juga diharapkan dapat membantu dalam
pengembangan Web Politeknik Pos Indonesia. Adapun Metode PIECES yaitu sebagai
berikut:

a. Analisis Kinerja (Performance)
Analisis kinerja adalah kemampuan dalam menyelesaikan tugas bisnis dengan cepat
sehingga sasaran dapat segera tercapai. Kinerja diukur dengan jumlah produksi (throughput)
dan waktu tanggap (response time) dari suatu sistem. Jumlah produksi (throughput) adalah
jumlah pekerjaan yang bisa diselesaikan selama waktu tertentu. Waktu tanggap (response
time) adalah keterlambatan rata-rata antara suatu transaksi dengan tanggapan yang diberikan
kepada transaksi tersebut.

Web Portal Politeknik Pos Indonesia digunakan oleh masyarakat luas dan mahasiswa/i Poltek
Pos Indonesia untuk mendapatkan informasi mengenai Poltek Pos Indonesia, diantaranya
sebagai berikut :
1. Calon mahasiswa baru dan masyarakat umum dapat mengetahui Program studi apa saja
yang ada di Poltek Pos Indonesia dan prospek lulusannya;
2. Masyarakat, khususnya calon mahasiswa dapat mengetahui informasi dan tahapan-
tahapan penerimaan mahasiswa baru;
3. Mahasiswa dapat mengetahui UKM apa saja yang terdapat pada Politeknik Pos
Indonesia;




b. Analisis Informasi (I nformasion)
Informasi merupakan menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat
diperbaiki sehingga kualitas informasi yang dihasilkan menjadi semakin baik. Yang
dimaksud kualitas informasi yang semakin baik adalah yang semakin relevan, akurat, andal,
dan lengkap serta disajikan secara tepat waktu. Evaluasi terhadap kemampuan web portal
dalam meghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan
menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak
dengan menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan
menimbulkan masalah baru.

Informasi yang di dapatkan dari Web Portal Politeknik Pos Indonesia yaitu:
1. Mahasiswa/i Poltek Pos juga mendapatkan informasi dari Anjungan Informasi Mandiri
(AIM) yang di peruntukan sebagai sarana informasi berupa pengumuman-
pengumuman atau berita-berita yang terkait internal Politeknik Pos Indonesia seperti
Pengumuman dari BAAK, Jurusan, BAUK dll. Hal ini merupakan salah satu layanan
yang diberikan Politeknik Pos Indonesia sebagai salah satu sarana komunikasi yang
efektif untuk mengurangi penggunaan kertas ataupaperless.
2. Mahasiswa harus mampu meningkatkan pemahaman dan kemampuanannya serta
mampu beriringan dengan kemajuan teknologi agar tercipta kualitas individu dan
kualitas hidup dalam menyelesaikan akademiknya. Maka dari itu Politeknik Pos
Indonesia menyediakan Repository Digital Library yang diharapkan dapat membantu
mahasiswa dalam pengembangan akademiknya (pembelajaran dan penelitian).

c. Analisis Ekonomi (Economy)
Analisis ekonomi adalah senantiasa berhubungan dengan keberadaan anggaran
instansi atau biaya, analisis ekonomi bersifat mempelajari dan menerapkan tentang biaya dan
manfaatnya.

Biaya di sini tidak hanya dari segi finansial tetapi juga dari segi non-finansial. Secara
finansial, biaya yang bisa dihemat, antara lain biaya transportasi calon mahasiswa baru tidak
perlu dating langsung untuk mengetahui jadwal pendataran mahasiswa baru, biaya
administrasi serta cara pendaftaran mahasiswa.

Bagi mahasiswa yang ingin mengetahui prosedur penerimaan mahsiswa baru (PMB)
di Politeknik Pos Indonesia cukup mengunjungi www.pmb.poltekpos.ac.id. Melalui website
ini, calon mahasiswa bisa mendapatkan informasi yang berkaitan dengan penerimaan
mahasiswa baru untuk tahun akademik 2012/2013. Informasi yang tersedia antara lain,
jadwal gelombang penerimaan mahasiswa baru, jadwal ujian saringan masuk, biaya
pendidikan, jurusan yang ditawarkan, dan sebagainya.

d. Analisis Pengendalian (Control)
Analisis pengendalian adalah peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi
dan memperbaiki kesalahan - kesalahan serta kekurangan - kekurangan yang akan terjadi.
Pengendalian dalam sistem sangat diperlukan keberadaanya untuk menghindari dan
mendeteksi secara dalam penyalahgunaan atau kesalahan system serta menjamin keamanan
data dan informasi. Dengan adanya control, maka semua kinerja yang mengalami gangguan
bisa cepat diperbaiki.

Dengan WEB Portal yang saat ini dimiliki oleh Politeknik Pos Indonesia, kontrol
terhadap informasi lebih mudah karena publikasi yang dilakukan lewat website dikelola oleh
bagian pengolahan data akademik, sehingga kesalahan informasi langsung dapat diperbaiki.

e. Analisis Efisiensi (Efficiency)
Analisis efisiensi adalah penigkatan terhadap efesiensi operasional, berbeda dengan
ekonomi. Bila ekonomi berhubungan dengan inputnya, efisiensi tersebut berhubungan
dengan bagaimana sumber daya itu digunakan agar tidak terjadi pemborosan. Sistem
dikatakan efisien atau berhasil, jika dapat mencapai sasaran yang diinginkan, tidak
mengeluarkan banyak waktu dan tenaga kerja karyawan yang berlebihan. Hal ini berkaitan
dengan system yang sedang dijalankan pada Politeknik Pos Indonesia.

Dengan adanya media informasi tambahan seperti WEB Portal Politeknik Pos
Indonesia ini, diharapkan dapat meningkatkan kuantitas informasi yang di sampaikan, dan
waktu untuk penyampaian singkat dan jelas. Sehingga sangat mengefisiensi waktu bagi
pegawai di lingkungan Politeknik Pos Indonesia.



f. Analisis Layanan (Service)
Analisis pelayanan adalah peningkatan terhadap pelayanan yang dihasilkan oleh
sistem. Sistem yang sedang dijalankan atau digunakan Politeknik Pos Indonesia saat ini
bertujuan untuk meningkatkan kinerja pelayanan terhadap penyampaian informasi kepada
masyarakat maupun mahasiswa dengan tidak mengenal ruang dan waktu, dan informasi dapat
diterima secara maksimal.

WEB Portal Politeknik Pos Indonesia selama ini menjadi media yang efektif bagi
masyarakat atau mahasiswa dalam pelayanan informasi, karena untuk mendapatkan informasi,
mereka tidak harus datang langsung ke Politeknik Pos Indonesia. Sehingga dengan
keterbatasan jumlah pegawai yang dimiliki, tidak akan membuat masyarakat dan mahasiswa
yang berkepentingan untuk menunggu, dan itu akan berpengaruh terhadap citra Politeknik
Pos Indonesia sendiri.

4.2 Analisis Studi Kelayakan
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin
maju, setiap elemen dalam masyarakat seperti lembaga pemerintahan ataupun perusahaan
swasta lainnya dituntut untuk dapat mengimbanginya dengan meningkatkan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang mempunyai keterampilan di bidang Teknologi
Informasi dan komunikasiagar lebih maju dan tidak tertinggal.

http://lennysweet90.blogspot.com/2012/02/analisis-web-portal-debgan-menggunakan.html

You might also like