Pembedahan Aloka Samantaray , Mangu Hanumantha Rao , Abha Chandra Departement of Anastesiologi & Critical Care and Cardiovascular & Thoracic Surgery, Sri Venkateswara Institute of Medical Sciences, SVIMS University, Tirupati, Andhra Pradesh,India Oleh: Andi Trisna Nurdjaja 110208050
Pembimbing: dr. Clara
Supervisor : dr. Syafri K. Arif, Sp.An KIC-KAKV
LATAR BELAKANG
Terapi pada nyeri akut pasca torakotomi sangat penting, tidak hanya untuk membuat pasien merasa nyaman tetapi juga untuk mengurangi komplikasi pulmoner. TUJUAN Penelitian ini dirancang untuk menilai efektifitas dari pemberian Klonidin sebelum induksi, diberikan dengan dosis tunggal intravena, terhadap skor nyeri pasca pembedahan dan penggunaan Fentanyl pada pasien pasca operasi toraks. METODE KRITERIA INKLUSI Pasien ASA PS I/II/III Akan menjalani operasi toraks Persetujuan dari badan komite etik Informed consent tertulis dari pasien KRITERIA EKSKLUSI Usia < 18 tahun atau > 70 tahun BB > 100 kg Penyakit A. koronaria simptomatik Disfungsi pernapasan berat Penggunaan opiod jangka lama Gangguan ginjal atau fungsi hepar Ketidakmampuan memahami VAS Wanita hamil dan menyusui
Kel. C (Klonidin IV 3mcg/kg dalam 50 ml lar. Saline) Kel. P (larutan normal saline) Induksi: Fentanyl 3 mcg/kg Midazolam 0.05 mg/kg Thiopenthone 3-5 mg/kg Intubasi: Vecuronium 0,1 mg/kg Maintenance: Nitrious oxide Oksigen Isoflurane 1-1.2 %
15 menit Relaksasi neuromskular: Vecuronium 0,03 mg/kg / 30 mnt Fentanyl 1 mcg/kg / jam Pean MAP atau munculnya lakrimasi Fentanyl 1 mcg/kg 20 mnt sblm akhir operasi: Fentanyl 2 mcg/kg IV Neostigmin & atropin Op. selesai Ekstubasi PACU Diclofenac 75 mg IM interval 12 jam hr I VAS > 40 mm Fentanyl 1 mcg/kg O2 sungkup wajah selama 8 jam Refleks kel. mata hilang
PACU, Intensitas nyeri terhadap batuk dinilai pada 30, 60, 120, 180, dan 240 menit setelah operasi dengan menggunakan VAS (0-100). Penggunaan Fentanyl dicatat & jika terjadi Post Operative Nausea and Vomiting (PONV). Skor sedasi dengan Ramsay Sedation Scale RAMSAY SEDATION SCALE
1. Agitasi dan tidak merasa nyaman 2. Koperatif dan memiliki orientasi 3. Dapat mengikuti instruksi sederhana 4. Mengantuk namun memiliki respon kuat terhadap stimulasi 5. Mengantuk dan memiliki respon lambat terhadap stimulasi 6. Mengantuk dan tidak ada respon terhadap stimulasi
HASIL Gambar 1. Alur Pasien (sesuai dengan Pedoman CONSORT) Total 60 dari 68 pasien memenuhi kriteria inklusi dan disetujui untuk mengikuti kunjungan anestesi preoperatif. Dua pasien membutuhkan ventilasi mekanik pasca pembedahan karena komplikasi perdarahan dan dikeluarkan secara acak Tabel 1. Karakteristik pasien, data intra-operatif, waktu pemulihan, kebutuhan fentanyl tambahan, waktu saat injeksi analgesik pertama kali dan skor nyeri saat injeksi analgesik pertama kali di PACU. Variabel Klonidin (n=30) Plasebo (n=28) Nilai P Umur (tahun) 48.4 (9.2) 45.6(6.3) 0.188 Jenis kelamin (n) 16/14 14/14 0.504 Berat badan (kg) 59.9 (7.2) 57.1 (7.0) 0.149 Kelas ASA (I/II/III)(n) 21/6/3 24/6/2 0.311 Jenis operasi (dekortikasi/lobektomi/pneumonektomi)(n) 11/17/2 15/12/1 0.481 Dosis induksi thiopentone (mg)* 236 (19) 246 (20) 0.045 Lama pembedahan (menit) 135 (28) 129 (24) 0.398 Fentanyl tambahan (mcg)* 35.3 (35.9) 55.7 (33.9) 0.031 Waktu ekstubasi 11.5 (3.8) 10 (2.9) 0.103 Waktu FAI (menit)* 63.6 (22.3) 38.0 (27.3) 0.00001 VAS saat FAI* 63.1 (11.6) 69.4 (8.8) 0.024 Tidak ada perbedaan antara kedua kelompok berkaitan dengan umur, berat badan, perbandingan ASA I/II/III pasien, dosis induksi Fentanyl, dan durasi anestesi Tabel 1 Klonidin yang diberikan sebelum induksi tidak hanya menurunkan skor VAS awal pasca pembedahan tetapi juga menurunkan dosis induksi Thiopentone, kebutuhan tambahan Fentanyl intraoperatif setelah dosis induksi (P=0.03) dan meningkatkan waktu hingga kebutuhan akan FAI di PACU (P=0.0002) Kesadaran setelah operasi selesai, terjadi dengan cepat dan sama pada kedua kelompok
Variabel hemodinamik sama pada kedua kelompok pada masing-masing periode selama infus obat penelitian dan saat di PACU.
Pasien pada kelompok Klonidin memiliki skor sedasi rata-rata yang lebih tinggi pada 15 menit (P=0.019) dan 30 menit (P=0.018) setelah pemberian infus obat penelitian Gambar 2. Perubahan pada variabel hemodinamik dan skor sedari setelah infus obat penelitian selama periode sebelum pembedahan. Data dinyatakan sebagai rerata (SD). *P<0.05, di antara kedua grup dengan test T
Skor nyeri saat batuk lebih rendah secara signifikan pada kelompok klonidin pada FAI, dan begitu pula pada 30, 60, 120 menit setelah pembedahan, tetapi sesudah itu VAS sebanding hingga 24 jam pasca pembedahan Penggunaan Fentanyl juga berbeda signifikan pada 30, 60, 120 menit (berturut-turut P=0.06, 0.05 dan 0.05) pasca pembedahan.
Tidak ada perbedaan pada tingkat sedasi setelah tiba di PACU, tetapi secara keseluruhan skor sedasi lebih tinggi pada kelompok Klonidin, tetapi secara statistik tidak signifikan jika dibandingkan dengan kelompok plasebo (P=0.942) Tidak ada perbedaan pada munculnya efek samping pasca pembedahan, kecuali terjadinya PONV (P=0.042) Satu pasien dari masing-masing kelompok mengalami depresi pernapasan.
DISKUSI
Pasien yang mendapat terapi klonidin dosis tunggal IV sebelum induksi anestesi memiliki skor nyeri yang lebih rendah pada jam-jam awal pasca pembedahan dan menggunakan Fentanyl lebih sedikit pada periode perioperatif Lebih sedikit yang mengalami PONV pada periode pasca pembedahan DISKUSI
Pemberian Klonidin sebelum induksi dapat menimbulkan efek analgesia pre-emptive Kemampuannya dalam menghasilkan efek anxiolisis yang unggul dibandingkan dengan Midazolam Pasien pada kelompok Klonidin cenderung mudah ditidurkan pada periode sebelum induksi DISKUSI
Klonidin telah diteliti secara luas untuk kualitas analgesik dan anaesthetic-sparing, tetapi waktu paruh eliminasinya yang panjang membuatnya digunakan untuk sedasi kontinyu IV, dan tidak ada konsensus mengenai dosis sediaan yang tepat. KETERBATASAN PENELITIAN
Tidak menggunakan Patient-Controlled Analgesia (PCA) untuk menilai efek Fentanyl-sparing dari dosis tunggal Klonidin IV sebelum induksi. KESIMPULAN
Penggunaan Klonidin pada periode sebelum induksi, efekif dalam mengurangi intensitas nyeri pasca pembedahan kebutuhan Fentanyl pada pasien yang akan menjalani tindakan torakotomi Klonidin mengakibatkan turunnya kejadian mual dan muntah pasca pembedahan, tanpa meningkatkan terjadinya efek samping.