You are on page 1of 7

III.

Formula
FORMULA
FORMULA STANDAR
(Alcohol-Based, Hand Sanitizer Gel Anonim, 2013)
FORMULA PEMBANDING
(Cussons Carex Hand Gel Sensitive)
FORMULA MODIFIKASI (terhadap pembanding)
Nama Bahan
Fungsi

Kadar
(%)
Nama Bahan Fungsi Nama Bahan Fungsi
Kadar
(%)
Deionized water (a) Solvent (Rowe et al, 2009) ad 100 Aqua (a) Solvent (Rowe et al, 2009) Aqua Solvent (Rowe et al, 2009) ad 100
Carbomer (a) Gelling Agent (Rowe et al, 2009) 0,24 Carbomer (a) Gelling Agent (Rowe et al, 2009) Carbomer Gelling Agent (Rowe et al, 2009) 0,24
Glycerine (a) Humectant (Rowe et al, 2009) 0.70 Glycerine (a) Humectant (Rowe et al, 2009) Glycerine Humectant (Rowe et al, 2009) 20
Ethanol (a) Disinfectant (Rowe et al, 2009) 70 Alcohol denat. 60 %(a) Disinfectant (Rowe et al, 2009) Etanol 60% Disinfectant (Rowe et al, 2009) 70
Triisoprpanolamine Alkalizing agent 0,26
Parfum 0.1 Parfum
Benzophenone-1 Preservative/Light Stabilizer.
Aminomethyl propanol Alkalizing agent
Trietanolamine Alkalizing agent (Rowe et al, 2009) 0,24
Madu Moisturizer 3
Metil Paraben Preservative (Rowe et al, 2009) 0,2
Bentuk sediaan : gel
Tipe emulsi : -
Bentuk sediaan : gel
Tipe emulsi : -
Bentuk sediaan : gel
Tipe emulsi : -

Bahan utama
Bahan yang ditambahkan/diganti

Modifikasi Bahan Utama:
i. Bahan Yang Ditambahkan : Madu
Madu memiliki efek moisturizing dan smoothing pada kulit kering, mereduksi inflamasi ringan dan gatal, mengembalikan natural moisturizing
factor (NMF) (FAO Agricultural Service Bulletin, 1996).
Madu juga merupakan anti-iritan sehingga cocok bagi kulit yang sensitive. (Food Technology Program, 1997).
Madu memiliki aktivitas antibakteri akibat adanya enzim glucose-oxidase yang bisa merubah glukosa menjadi asam glukonat dan hydrogen
peroksidase (Creemers dan Cosma, 2006).
Konsentrasi terpilih 3% karena merupakan konsentrasi madu sebagai mositurizer kulit (Arch Personal Care Product, 2007).

ii. Alcohol denat diganti menggunakan alcohol 60%
Alcohol denat merupakan alcohol yang dibuat agar tidak dapat dikonsumsi oleh manusia dengan menambahkan bahan kimia lain di dalamnya
(denaturan). Denaturan yang umum digunakan untuk membuat alcohol denat bagi kosmetik adalah isopropanol, propanon, metil isobutyl keton,
piridin, benzene, dietil ftalat, dan naphtha. Penambahan denaturan tidak merubah komposisi kimia dari alcohol itu sendiri (Helmenstine, 2014).
Penggunaan alcohol sebagai antiseptic berada pada rentang 60-90% (Rowe et al, 2009). Pada rentang konsentrasi tersebut alcohol mampu
membunuh bakteri gram positif seperti Staphylococcus aureus dalam waktu 10 detik. Daya antibakteri alcohol pada rentang 60-70% merupakan
konsentrasi paling efektif untuk membunuh bakteri pada keadaan kering (Block, 2001).
Penggantian alcohol denat dilakukan karena alcohol denat juga mengandung etanol sebagai bahan aktif pembunuh bakteri. Alcohol denat juga
tidak dapat dikonsumsi oleh manusia sehingga pada pemakaian hand sanitizer, bila tangan yang diaplikasikan belum mengering sempurna dan
terkena pada mulut akan menimbulkan hal yang tidak diinginkan, terutama pemakaian pada anak kecil akan lebih beresiko.


Modifikasi Bahan Penyusun Basis :
i. Gliserin
Adanya gliserin dapat mencegah terjadinya pengeringan yang berlebihan karena gliserin dapat menarik air dari udara dan meningkatkan
kelembaban kulit. Gliserin juga dapat melembutkan serta mengatasi iritasi pada kulit (Davis, 2003; Visscher et al, 2009).
Gliserin 20% terbukti dapat mengatasi iritasi berulang pada kulit secara efektif (New Health Guide, 2009; Visscher et al, 2009).
ii. Aminometil propanol diganti dengan trietanolamine
Aminometil propanol merupakan salah satu bahan yang dikaitkan dengan keracunan organ, gangguan endokrin, dan ekotoksiksitas (Barendse,
2013).
Penggunaan trietanolamin relative aman untuk produk kosmetik yang pemakaiannya tidak terus menerus dengan konsentrasi kurang dari 5%
(Truth in Aging, 2013).
Trietanolamin merupakan alkalizing agent dan memiliki fungsi yang sama dengan aminometil propanol dalam sediaan gel yaitu membantu
carbomer 940 untuk mengembang hingga didapatkan kekentalan yang pas sebagai gelling agent.
Konsentrasi yang digunakan adalah 0,24% karena perbandingan dengan carbomer yang digunakan adalah 1:1 (Ardhany, 2011).
iii. Benzophenon diganti Metil Paraben
Benzophenone dalam sediaan pembanding digunakan untuk light stabilizer sehingga sediaan dapat stabil dalam waktu lama (pengawet).
Benzophenon tidak cocok untuk digunakan pada anak-anak dibawah 2 tahun karena anak-anak masih belum mempunyai enzim yang dapat
merubah benzophenon sehingga dapat mengakibatkan benzophenon terakumulasi dalam tubuh (eHow, 2014).
Metil paraben merupakan pengawet yang biasa aman digunakan dalam produk kosmetik, mencegah pertumbuhan jamur dalam sediaan serta tidak
mengiritasi kulit (Rowe et al, 2009; Truth in Aging, 2013)
Konsentrasi yang digunakan adalah 0,2% karena merupakan konsentrasi efektif untuk sediaan hand sanitizer (Shu, 2013).
Penentuan Berat 1 Kemasan
Perkiraan luas permukaan tangan = 15 cm x 8 cm = 120 cm
2
.
Pemakaian 2 mg/cm
2

Pemakaian 2 x pakai sehari= 2 x 120 cm
2
x 2mg/cm
2
x 2= 960 mg
Pemakaian untuk 30 hari = 960 x 30 = 28800 mg = 28,8 g ~ 30 gr.

Perhitungan Alkohol 60%
Volume 1R= 30 gram
Alkohol yang tersedia 96%
Pengenceran untuk membuat alcohol 60 % 70 ml = 60/96 x 70 = 43,75 ml alcohol 96% ad 70 ml air.


IV. Matriks (bahan aktif dan bahan tambahan) untuk formula hasil modifikasi

No

Nama Bahan
Karakteristik
Kadar Lazim
Kadar
yang
dipilih

Fungsi

OTT

Alasan dipakai dalam formula
Sifat Kimia Sifat Fisika
1 Aquadest Stabilitas: Stabil pada smua
bentuk (HPE 6
th
, p. 766)

Pemerian: cairan bening, tidak
berwarna, tidak berbau.
(HPE 6
th
, p. 766)
Melting Point: 0C (HPE 6
th
, p.766)
Ad 100
ml
Solvent (HPE
6
th
, p. 766)
Obat-obat yang
terhidrolisis,
bereaksi dengan
alkali metal, mis:
magnesium oksida
dan garam
anhydrous. (HPE
6
th
, p. 768)

2 Carbomer 940 Bersifat asam , memiliki
bau yang khas
(HPE 6th P.111)
Berwarna putih , ringan, higroskopis ,
terdapat pula bentuk granul (HPE 6th
P.111)
0,5 2,0 %
(HPE 6th
P.111)
0,24% Gelling agent
(HPE 6th P.111)

Karbomer yang
berubah warna
dengan resorsinol
tidak kompatibel
dengan fenol ,
polimer kationik ,
asam kuat , dan
eletrolit tingkat
tinggi (HPE 6th
P.112)
Merupakan gelling agent yang
sesuai untuk hand sanitizer,
mencegah penetesan gel yang
berlebihan serta memperlama
kontak alcohol dengan kulit
(Lubrizol, 2009).
Membentuk gel yang jernih
dengan system hidroalkohol (The
Pharmaceutic and Compounding
Lab).

3 Glycerin Jernih , tidak berwarna ,
kental
Praktis tidak berbau , cairan
higroskopis, rasa manis 0,6
x sukrosa
(HPE 6th P.283)
Praktis tidak larut
kloroform, benzene,
minyak. Larut methanol dan
air (HPE 6, 284).
Higroskopis, gliserin murni tidak
teroksidasi dalam penyimpanan normal,
campuran gliserin dengan air, ethanol,
dan propilen glikol stabil secara kimia
(HPE 6, 284).
30%
(HPE 6th
p.283)
0,7% Humectant
(HPE 6th p.283)
Gliserin tidak
kompatibel dengan
reagen oksidator
seperti kalium
permanganat,
berubah warna
dengan adanya
cahaya atau kontak
dengan zinc oksida
dan ion besi.
(HPE 6th P.285)

Mencegah kulit terlalu kering
akibat pemaparan alcohol dengan
menarik air dari udara
(humektan), menghaluskan serta
mencegah iritasi kulit.
( Rowe, et al., 2006; Visscher et
al, 2009).
4 Etanol Mudah menguap , bau yang
khas , memiliki rasa yang
membakar (HPE 6th P.17
Cairan bening , tidak berwarna
(HPE 6th P.17)
60-90%
(HPE 6th
P.17)
70% Antiseptic Dalam kondisi
asam, etanol dapat
bereaksi keras
dengan bahan
pengoksidasi. Jika
bercampur dengan
alkali maka akan
dapat menggelapkan
warna karena reaksi
dengan sisa
aldehida
(HPE 6th P.17)
Alkohol dapat menghancurkan
lipid yang terdapat dalam
membrane bakteri, mendenaturasi
protein dan enzim dalam bakteri
sehingga segera membunuh
bakteri secara cepat setelah
kontak (Lubrizol, 2009).
5 Trietanolamine pH 10,5 (0,1 N solution)
Mp 335
0
C
Berubah menjadi coklat
dalam paparan cahaya dan
udara
(HPE 6th P.754).
Cairan kental , sedikit berbau amoniak ,
merupakan campuran dari basa (HPE 6th
P.754)
Jernih , kadang berwarna kuning pucat
(HPE 6th P.754)
Bercampur dengan aceton, Methanol
dan air, 1:24 bensena dan 1:63 etil eter.
(HPE 6th P.754)
- 0,24% Alkalizing agent
(HPE 6th p.754)
TEA juga akan
bereaksi dengan
tembaga
membentuk garam
kompleks. TEA
dapat bereaksi
dengan reagern
seperti tionil klorida
untuk menggantikan
gugus hidroksi
dengan halogen
(sangat beracun)
HPE 6th P.754)
Merupakan alkalizing agent yang
sesuai merubah pH carbomer
menjadi pH netral-basa sehingga
carbomer dapat mengembang
6 Madu cairan yang menyerupai sirup, dihasilkan
oleh lebah dan serangga lainnya
dari nektar bunga (Anonim, 2014).
1-4%(FAO
Agricultural
Service
Bulletin,
1996)
3%
(Arch
Personal
Care
Product,
2007)
Moisturizing
agent
Madu dapat mengembalikan
NMF pada kulit kering (FAO
Agricultural Service Bulletin,
1996).












7.
Methyl paraben

Stabilitas: larutan pada pH
3-6 stabil (dekomposisi
kurang dari 10%) hingga 4
tahun pada suhu ruang,
namun larutan pada pH 8 ke
atas mengalami hidrolisis
secara cepat (10% atau
lebih setelah disimpan 60
hari pada suhu ruang)
(HPE 6
th
, p. 443)
kristal tidak berwarna atau serbuk kristal
putih, tidak berbau atau 6ank e tidak
berbau dan memiliki sedikit rasa
terbakar. (HPE 6
th
, p. 442)
etanol 1:2, Etanol 95% 1:3, Etanol 50%
1:6, Eter 1:10, Gliserin 1:60,
Peanut oil 1:200, Propylen glikol 1:5,
Air 1:400, Air 50C 1:50, Air 80C 1:30
Mineral oil: praktis tidak larut (HPE 6
th
,
p. 443)
Melting Point : 125 - 128 C (HPE 6
th
,
p. 443)
0,02 0,3 %
(HPE 6
th
, p.
442)
0,2 %
Anti Mikroba
(HPE 6
th
, p. 441)
Tidak sesuai dengan
subtansi lain, seperti
bentonit,
magnesium
trisilikat, talk,
tragacanth, natrium
alginate, essential
oils, sorbitol, dan
atropine. Juga dapat
bereaksi dengan
macam-macam gula
dan alkohol. (HPE
6
th
, p. 443)

Baik digunakan pada rentang pH
4-8 serta tidak mengiritasi kulit
(Rowe et al, 2009; Truth in
Aging, 2013)
VIII. Rancangan Cara Pembuatan



Carbomer
Air
Nipagin
Gliserin
PEG

Alkohol 60%
Gerus pada mortir panas

Masukkan pada wadah

TEA
1
2
Madu
4
3
5
Pewarna

You might also like