You are on page 1of 43

CASE REPORT

BRONKOPNEUMONIA
BERAT
Oleh : Rotua Indah Melina (09-175)

Pembimbing : dr. ST. Rahmah, Sp.A


Bronko
pneumonia
Salah satu
bentuk
pneumonia yang
terletak pada
alveoli paru
Lebih sering menyerang
bayi dan anak kecil.
Penyebab tersering
Streptococcus
pneumoniae dan
Haemophilus influenzae.
Penyebab utama
morbiditas dan
mortalitas anak
berusia dibawah lima
tahun
Data Pasien Ayah Ibu
Nama An. A. M Tn. S Ny. M
Umur 2 bulan 30 tahun 27 tahun
Jenis Kelamin Laki-laki Laki-laki Perempuan
Alamat Kampung Pedurenan, Bekasi
Agama Islam Islam Islam
Suku bangsa Jawa Jawa Jawa
Pendidikan - SMA SMA
Pekerjaan - Wiraswasta Ibu Rumah Tangga
Penghasilan - - -
Keterangan Hubungan dengan
orang tua : Anak
kandung
Tanggal Masuk RS 14 April 2014
Keluhan Utama : sesak napas sejak 3 jam sebelum masuk rumah sakit
(SMRS)
Keluhan Tambahan : Batuk berdahak, demam

RPS
.
Demam
Sesak nafas
Batuk
berdahak
Pilek
Mata merah
Mulut merah
Lemas
RPD
Kesan: pasien tidak mempunyai riwayat penyakit dahulu

Penyakit Umur Penyakit Umur Penyakit Umur
Alergi - Difteria - Jantung -
Cacingan - Diare - Ginjal -
DBD - Kejang - Darah -
Thypoid - Maag - Radang paru -
Otitis - Varicela - Tuberkulosis -
Parotis - Asma - Morbili -
RPK
Satu bulan terakhir banyak anggota
keluarga pasien yang menderita penyakit
batuk dan pilek. Dua minggu yang lalu,
kakak pasien terkena campak dan sudah
membaik.
Riwayat Kehamilan dan Persalinan
KEHAMILAN Morbiditas kehamilan Tidak ada
Perawatan antenatal Periksa ke bidan 1 kali tiap
bulan, TT 2 kali
KELAHIRAN Tempat kelahiran Rumah sakit
Penolong persalinan Dokter
Cara persalinan Sectio caesarea a.i letak
lintang
Masa gestasi 9 bulan


Keadaan bayi
Berat lahir 3200 gram
Panjang badan 52 cm
Lingkar kepala tidak ingat
Langsung menangis
Nilai apgar tidak tahu
Tidak ada kelainan bawaan
Kesan : Riwayat kehamilan baik dan persalinan tidak
normal
Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan gigi I : - (normal: 5-9 bulan)
Psikomotor
Tengkurap : - (normal: 3-4 bulan)
Duduk : - (normal: 6 bulan)
Berdiri : - (normal: 9-12 bulan)
Bicara : - (normal: 9-12 bulan)
Berjalan : - (normal: 13 bulan)

Kesan : Riwayat pertumbuhan dan perkembangan pasien
belum dapat diketahui karena usia pasien saat ini 2 bulan


Riwayat Makanan
Umur
(bulan)
ASI/PASI Buah/
biskuit
Bubur
susu
Nasi
tim
0-2 + - - -
Kesan : kebutuhan gizi pasien terpenuhi cukup
baik
Riwayat Imunisasi
Vaksin Dasar (umur) Ulangan
(umur)
BCG 1bln 2 bln
DPT 2 bln
POLIO Lahir 2 bln
CAMPAK --
HEPATITIS B Lahir 2 bln
Kesan : Imunisasi dasar pasien belum lengkap
karena usia pasien saat ini 2 bulan
Riwayat Keluarga
Ayah Ibu Anak pertama
Nama Tn. S Ny.M An. D
Perkawinan ke Pertama Pertama -
Umur saat
menikah
27 tahun 24 tahun -
Umur 30 tahun 27 tahun 2 tahun
Keadaan
kesehatan
Baik Baik Baik
Kesan : Keadaan kesehatan kedua orang tua dan kakak
pasien dalam keadaan baik.
Riwayat Perumahan & Sanitasi
Tinggal dirumah sendiri di lingkungan
padat penduduk. Terdapat dua kamar tidur
dan 1 kamar mandi. Keadaan rumah
bersih, ventilasi kurang baik, pencahayaan
kurang baik, air minum dan air mandi
berasal dari air tanah. Air limbah rumah
tangga disalurkan dengan baik dan
pembuangan sampah hampir setiap hari
diangkut petugas kebersihan.
Kesan : Kesehatan lingkungan tempat
tinggal pasien kurang baik.
Dilakukan pada tanggal 15 April 2014
Keadaan umum : tampak sakit berat
Kesadaran : compos mentis

Tanda Vital
Frekuensi nadi : 120 x/menit
Frekuensi pernapasan : 52 x/menit
Suhu tubuh : 37,6 oC

Data antropometri
Berat badan : 6 kg
Tinggi badan : 64 cm
Status Gizi menurut CDC :
BB/U = 6/6 x 100% = 100% (gizi baik)
TB/U = 64/62 x 100% = 103% (gizi lebih)
BB/TB = 6/6,3 x 100% = 95% (gizi baik)
Kesan : status gizi pasien baik
Kepala dan Leher
Bentuk : normocephali
Rambut : rambut hitam, tidak mudah dicabut, distribusi
merata
Mata : conjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil
isokor, RCL +/+, RCTL +/+
Telinga : normotia, membran timpani intak, serumen -/-
Hidung : bentuk normal, sekret -/-, napas cuping
hidung +/+
Mulut : bibir kering (+), sianosis (+)
Lidah : normoglasia, warna merah muda, lidah kotor (-)
Tenggorokan : tonsil T1-T1, kriptus -/-, detritus -/-, faring
hiperemis, arkus faring simetris, granula (-)
Leher : KGB tidak membesar, kelenjar tiroid tidak
membesar, trakea letak normal

Thoraks
- Paru
Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris, terdapat retraksi
suprasternal, retraksi intercostals, retraksi
epigastrium
Palpasi : gerak napas simetris, vocal fremitus simetris
Perkusi : sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : BND bronkovesikuler, ronkhii +/+, wheezing -/-

- Jantung
Inspeksi : pulsasi ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba
Perkusi : redup, batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : BJ I & II reguler, murmur -, gallop -
Abdomen
Inspeksi : perut tampak datar
Auskultasi : bising usus 3x/menit
Palpasi : supel, nyeri tekan -, hepar
dan lien tidak teraba membesar
Perkusi : shifting dullness -, nyeri ketok
Kulit
ikterik -, petechie , turgor kulit cukup
Ekstremitas
akral dingin, sianosis +, oedem -, CRT <
2 detik
15 April 2014

Jenis Hasil Satuan Nilai Normal
HEMATOLOGI
Darah lengkap
LED 55 Mm 0-10
Leukosit 12,5 ribu/uL 5-10
Hitung jenis
basofil 0 % <1
eosinofil 2 % 1-3
Batang 3 % 2-6
Segment 37 % 52-70
Limfosit 52 % 20-40
Monosit 6 % 2-8
Eritrosit 3,03 juta/uL 4-5
Hemoglobin 8,9 g/dL 11-14,5
Hematokrit 26,6 % 37-47
Index Eritrosit
MCV 87,7 fL 75-87
MCH 29,4 Pg 24-30
MCHC 33,5 % 31-37
Trombosit 213 ribu/uL 150-400
IMUNOSEROLOGI
CRP kualitatif Non reaktif Non reaktif
KIMIA KLINIK
GDS 85 mg/dL 60-110
Natrium 140 mmol/L 135-145
Kalium 5,0 mmol/L 3,5-5,0
Clorida 99 mmol/L 94-111
Jenis Hasil Satuan Nilai Normal
HEMATOLOGI
Darah lengkap
LED 55 Mm 0-10
Leukosit 12,5 ribu/uL 5-10
Hitung jenis
basofil 0 % <1
eosinofil 2 % 1-3
Batang 3 % 2-6
Segment 37 % 52-70
Limfosit 52 % 20-40
Monosit 6 % 2-8
Eritrosit 3,03 juta/uL 4-5
Hemoglobin 8,9 g/dL 11-14,5
Hematokrit 26,6 % 37-47
Index Eritrosit
MCV 87,7 fL 75-87
MCH 29,4 Pg 24-30
MCHC 33,5 % 31-37
Trombosit 213 ribu/uL 150-400
IMUNOSEROLOGI
CRP kualitatif Non reaktif Non reaktif
KIMIA KLINIK
GDS 85 mg/dL 60-110
Natrium 140 mmol/L 135-145
Kalium 5,0 mmol/L 3,5-5,0
Clorida 99 mmol/L 94-111
PEMERIKSAAN LAB
HEMATOLOGI tgl 15-2-2014
Darah lengkap
LED 20 Mm 0-10
Leukosit 4,0 ribu/uL 5-10
Hitung jenis
Basofil 0 % <1
Eosinofil 1 % 1-3
Batang 0 % 2-6
Segment 33 % 52-70
Limfosit 59 % 20-40
Monosit 7 % 2-8
Eritrosit 4,31 juta/uL 4-5
Hemoglobin 10,6 g/dL 11-14,5
Hematokrit 31,7 % 37-47
Trombosit 263 ribu/uL 150-400
KIMIA KLINIK
GDS 102 mg/dL 60-110
Natrium 141 mmol/L 135-145
Kalium 4,4 mmol/L 3,5-5,0
Clorida 97 mmol/L 94-111
PEMERIKSAAN LAB
Jenis Hasil Satuan Nilai Normal
Leukosit 5,8 ribu/uL 5-10
Hemoglobin 11,6 g/dL 11-14,5
Hematokrit 35,7 % 37-47
Trombosit 253 ribu/uL 150-400
RONTGEN THORAKS
Skeletal normal. Cor, sinuses,
dan diafragma normal.
Pulmo corakan normal.
Tampak infiltran di parakardial
Kesan : Bronkopneumonia
Duplex

WD/
Morbili dengan sekunder infeksi Bronkopneumonia

DD/
Morbili : Rubella
Eksantema subitum

Bronkopneumonia : TB paru



Non medikamentosa
Tirah baring, rawat
diruang isolasi
Edukasi kepada orangtua
tentang penyakit yang
diderita
Observasi tanda-tanda
vital
Medikamentosa
O
2
2 l/m
Tatalaksana cairan rumatan:
Kebutuhan cairan 10kg=
1000cc
IVFD Tridex 27A = 1000x20 /
(24x60) = 14 tpm
Paracetamol infus 4 x 100mg
(k/p)
Cefotaxime 2 x 250 mg
Vit A 1x 200.000 iu (3 hari)
Inhalasi/8 jam

FOLLOW UP
Tanggal Subjective Objective Assesment Planning
15/2/14 Demam
Batuk berdahak
Pilek
Sesak
Mata merah
Mulut kering
kemerahan
Ruam kemerahan
TD 100/70
N 120x/m
S 39.5
Mata: mata merah,
injeksi konj
Hidung: sekret +/+
Mulut : kering
kemerahan, T2-T2 faring
hiperemis
Paru : SN Ves +/+, Rh+/+,
wh-/-
Kulit : makulopapular rash
+
Morbili stadium
erupsi

Susp
bronkopneumoni
a
Tridex 27A 14 tpm
Paracetamol infus 4 x
100mg (k/p)
Cefotaxime 2 x 250
mg
Vit A 1x 200.000 iu (3
hari)
Inhalasi/8 jam

16/2/14 Demam
Batuk berdahak
Pilek
Sesak <<
Mata merah (-)
Mulut kering
kemerahan
Ruam kemerahan

TD 100/70
N 110x/m
S 37.5
Mata: injeksi konj
Hidung: sekret +/+
Mulut : kering
kemerahan, T2-T2 faring
hiperemis
Paru : SN Ves +/+, Rh+/+,
wh-/-
Kulit : makulopapular rash
+

Morbili stadium
erupsi

Susp
bronkopneumoni
a

Tridex 27A 14 tpm
Paracetamol infus 4 x
100mg (k/p)
Cefotaxime 2 x 250
mg
Vit A 1x 200.000 iu (3
hari)
Inhalasi/8 jam


Tanggal Subjective Objective Assesment Planning
17/2/14 Demam
Batuk berdahak
Pilek
Sesak <<
Mata merah (-)
Mulut kering
kemerahan
Ruam kemerahan
TD 100/70
N 100x/m
S 36.9
Mata: injeksi konj
Hidung: sekret +/+
Mulut : kering
kemerahan, T2-T2 faring
hiperemis
Paru : SN Ves +/+, Rh+/+,
wh-/-
Kulit : makulopapular rash
+
Ro: BP Duplek
Morbili stadium
erupsi

bronkopneumoni
a
Tridex 27A 14 tpm
Paracetamol infus 4 x
100mg (k/p)
Cefotaxime 2 x 250
mg
Vit A 1x 200.000 iu (3
hari)
Inhalasi/8 jam

18/2/14 Demam (-)
Batuk berdahak <<
Pilek (-)
Sesak (-)
Mata merah (-)
Mulut kering
kemerahan
Ruam kemerahan
mulai menghitam

TD 90/70
N 104x/m
S 36.5
Mata: injeksi konj
Hidung: sekret +/+
Mulut : kering
kemerahan, T2-T2 faring
hiperemis
Paru : SN Ves +/+, Rh+/+,
wh-/-
Kulit : makulopapular rash
+

Morbili stadium
konvalensi

bronkopneumoni
a

Tridex 27A 14 tpm
Paracetamol infus 4 x
100mg (k/p)
Cefotaxime 2 x 250
mg
Vit A 1x 200.000 iu (3
hari)
Inhalasi/8 jam

Analisa Kasus
Morbili
Demam 3 hari
3C : Cough, coryza,
conjungtivitis
Riw Kontak
Makulopapular Rash (+)


Bronkopneumonia
Demam tinggi
Batuk berdahak
Sesak

Thorak: retraksi
subdiafragma. SN Ves +/+
Rh+/+, wh-/-

Ro Thorak : infiltrat
perikardial


PERJALANAN
PENYAKIT
Demam
Sesak nafas
Batuk
berdahak
Pilek
Mata merah
Mulut merah
Lemas
Stadium kataral
Stadium erupsi
(5 hari )
Stadium
konvalensi
PERMASALAHAN
1. Intake yang sulit bedrest, tinggi kalori dan protein
2. Imunisasi dasar tidak lengkap sehingga kemungkinan
untuk menderita penyakit lebih besar dibandingkan
dengan anak yang mendapat imunisasi dasar yang
lengkap.
3. Riwayat kontak dengan penderita campak (Adik kembar)
4. Munculnya sesak curiga komplikasi bronkopneumoni
(biasanya muncul 7 hari setelah sakitt)



TINJAUAN PUSTAKA
Etiologi

Penyebabnya adalah virus morbili (famili
RNA paramyxovirus) yang terdapat dalam
sekret nasofaring dan darah.

Cara penularan dengan droplet dan
kontak.
Epidemiologi

Penyakit ini terutama menyerang golongan umur 5-9
tahun, dan kemudian menyebabkan kekebalan seumur
hidup.

Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang pernah menderita
morbili akan mendapatkan kekebalan secara pasif
(melalui plasenta) sampai umur 4-6 bulan

Wanita hamil trimester 1, maka 50% kemungkinan akan
mengalami abortus

Patofisiologi

Stadium prodromal hyperplasia jaringan
limfe dan tonsil, adenoid, kelenjar limfe,
lien dan biasanya pada appendiks reaksi
terhadap virus eksudat serous dan
proliferasi sel mononukleus dan beberapa
sel polimorfonukleus disekitar kapiler
Kelainan ini terdapat pada kulit, selaput
lendir nasofaring, bronkus dan conjungtiva
Gejala klinis
Masa inkubasi 10-12 hari.

Morbili dibagi menjadi 3 stadium, yaitu
Stadium kataral (prodromal)
Stadium erupsi
Stadium konvalesensi
Stadium kataral (prodromal)

4-5 hari disertai panas, malaise,
batuk, fotofobia, konjungtivitis&coryza
akhir stadium kataral, 24jam sebelum
timbul enantema, timbul bercak koplik
yang patognomonis bagi morbili
koplik spot
Stadium erupsi

Terjadinya eritema yang berbentuk
makula-makula disertai menaiknya
suhu badan
Mula-mula eritema timbul dibelakang
telinga

Stadium konvalesensi
Erupsi berkurang, meninggalkan
bekas yang berwarna lebih tua
(hiperpigmentasi) yang lama-lama
hilang sendiri (1-2mggu)

Diagnosis banding
German measles.
Eksantem subitum.
Rash karena obat-obatan.
Infeksi mononukleousis
german measles
Drug eruption
Infeksi Mononukleosis
Komplikasi
Bronkopneumonia, Bronkhitis,
Bronkhiolitis, Interstitial giant cells
pneumonia.
Otitis media akut, konjungtivitis,
Encephalitis (SSPE).
Myocarditis, GNA.
Diare, gangguan gizi.
Pengobatan
Simptomatik
Pengobatan segera terhadap komplikasi
yang timbul
Vitamin A dengan dosis 200.000 U per
oral
(2)
.

Prognosis
Baik pada anak dengan keadaan
umum yang baik
buruk bila anak yang sedang
menderita penyakit kronis atau bila ada
komplikasi.

You might also like