You are on page 1of 42

Klasifikasi Gangguan Jiwa

M. Faisal Idrus
Perilaku manusia biasanya dimanifestasikan
melalui tiga (3) aspek:
1. Perilaku.
2. Pikiran
3. Emosi

Catatan:
Tidak semua manifestasi dari ketiga aspek yang
nampak berbeda dengan perilaku normal diartikan
sebagai gangguan mental
Gangguan Jiwa
Adalah perilaku yang bermakna secara klinis
atau gejala psikologi yang berhubungan
dengan distress (penderitaan) atau disability
(disabilitas) , pada kebanyakan kasus dan
berkaitan dengan terganggunya fungsi
seseorang. Penyimpangan atau konflik sosial
saja, tanpa disfungsi seseorang, jangan
dimasukkan ke dalam gangguan jiwa yang di
difinisikan di sini.

Kalsifikasi Gangguan Jiwa.
Semua sistem gangguan mental dan diagnosis
berasal dari hasil kerja Kraepelin.
Dia mengklaim sekelompok gejala-gejala
tertentu yang seringkali terjadi secara
bersamaan, disebut penyakit atau sindroma
(diseases or syndromes).
Dia menganggap setiap penyakit mental
sebagai hal yang berbeda dari semua yang lain
dari sifatnya, gejalanya, perjalanan
penyakitnya dan hasil pengobatanny..
Klasifikasi (lanj..)
Dia mula-mulanya mengklasifikasikan dua
kelompok besar, yaitu:
Dementia praecox (Schizophrenia)
Manic-depressive psychosis (faulty
metabolism).

Ini menolong menegakkan gangguan mental
organik alamiah dan menjadi dasar dari
Diagnostic statistical manual of mental
disorders (DSM).
Classification cont..
Ini membantu untuk menegakkan gangguan
mental organik alami dan membentuk dasar
dari:
Diagnostic statistical manual of mental
disorders (DSM). Sistem klasifikasi APA (american Psychiatric
Association)
The International classification Of Diseases
(ICD). Dipublikasikan oleh Wolrd Health Organization (WHO)
Kalsifikasinya juga bergabung dalam Mental health Act (1983).
Yang berisi tiga katagori gangguan mental yang utama penyakit,
gangguan kepribadian, dan kelemahan Mental.
DSM-IV-TR & ICD-10.
DSM-IV-TR
Kategori lebih luas
terpisah-pisah.
Menggunakan suatu
sistem multi-axial.
Menggunakan istilah
psychotik.

ICD-10
Katagori lebih umum.
Biasanya aksis
tunggal.
Tetapi menggunakkan etiologi
yang luas.
Mrnggunakan istilah
neurotik
DSM-IV-TR
Pemasukan dari aksis mencerminkan
asumsi bahwa kebanyakan gangguan
disebabkan oleh hasil interaksi dari
faktor:
Biologik
Sosiologik
Psikologik.
DSM-IV-TR (1994)
DSM IV (1994):
usaha untuk mengembangkan suatu sistem klasifikasi
yang berlaku diseluruh dunia yang sesuai dengan ICD-
10.
tinjauan yang sangat besar dari semua riset
psikopatologi untuk mempebaharui sistem klasifikasi.
perbedaan antara gangguan yang berdasarkan
organik dan berdasarkan psikologik telah ditiadakan.
meningkatkan pertimbangan berdaasarkan faktor
budaya.

Penilaian Diagnostik: Riwayat Klinik

Onset, durasi dan
beratnya gejala
Riwayat gangguan
mental sebelumnya
Riwayat penyakit
Medik
Riwayat Masa
Kanak-kanak
Fungsi Pekerjaan

Riwayat Pendidikan
Riwayat Perkawinan
hubungan sosial
Riwayat Keluarga
Riwayat Keagamaan
Riwayat
psikoseksual
Situasi Kehidupan
Sekarang
Prosedur Penilaian

Pemeriksaan Status Mental
Tes Proyeksi misalnya Rorschach,
TAT.
Tes Objektif misalnya MMPI
Tes Organik misalnya Pemeriksaan
Blood, scan CAT
Informasi tambahan

Klasifikasi DSM-IV.
1. Biasanya gangguan pertama kali didiagnosa pada
masa bayi, masa kanak-kanak dan masa remaja.
2. Delirium, Dementia & amnestik, & Gangguan
kognitif lainnya
3. Gangguan Mental karena gangguan kondisi medis
umum
4. Gangguan yang berhubungan dengan zat
5. Skizofrenia & gangguan psikotik lainnya
6. Gangguan Mood
7. Gangguan Anxietas
DSM-IV Classification.
8. Gangguan Somatoform
9. Gangguan Buatan (Factitious)
10.Gangguan Disosiatif
11.Gangguan Seksual & Identitas Gender
12.Gangguan Makan
13.Gangguan Tidur
14.Gangguan Pengendalian Impuls yang Tidak di
Klasifikasikan di Tempat Lain
15.Gangguan Penyesuaian
16.Gangguan Kepribadian
17.Kondisi-kondisi lain yang pusat perhatian klinik


DSM-IV-TR
Lima aksis dari DSM-IV-TR.
Axis I Sindrom klinik. (Semua gangguan mental & memenuhi
kriteria mereka kecuali gangguan kepribadian, retardasi mental,
dan juga penganiayaan (abuse)/ pengabaian (neglect)

Axis II Gangguan Kepribadian, Retardasi mental (Melekat
secara mendalam sepanjang hidupa, tidak fleksibel & maladaptif)

Axis III Kondisi Medis Umum. (setiap kondisi medis yang dapat
mempengaruhi keadaan mental pasien)

Axis IV Masalah Psikososial & lingkungan. (peristiwa yang penuh
stres yang terjadi ditahun sebelumnya)

Axis V Penilaian Fungsi Global. (seberapa baik perilaku pasien
selama setahun terakhir)


ICD-10
Ini telah disetujui untuk dibuat kembali karena tidak sempurna
dan sering kali kontroversial terhadap pengetahuan mengenai
etiologi dari kebanyakan gangguan psikiatrik, Klasifikasi ini
berkembang pada suatu dasar deskriptif.

Menyiratkan bahwa gangguan itu harus dikelompokkan menurut
kesamaan dan perbedaan gejala dan tanda agar suatu gangguan
tertentu terjadi hanya pada satu tempat.

Bagaimanapun dimasa yang akan datang menjadi jelas dan ini
tidak akan diminta kepada klinikus (merekan seperti membuat
etiologi sangat penting!!) Ini oleh karena membuat ICD-10 tidak
murni dari satu titik pandang, tetapi ini masih lebih disukai untuk
digunakan oleh klinikus daripada DSM-IV-TR.
Fungsi dari Klasifikasi
Memberitahukan pemilihan pengobatan yang
efektif
Fungsi Administratif misalnya alat bantu
medis, sistem hukum.
Memberikan perbendaharan kata bagi
profesional untuk berkomunikasi. Tulisan
cepat klinikal.
Memberikan informasi pada prognosis.


Merujuk pada ICD-10 WHO, pengelompokkan
Gangguan Jiwa di bagi dalam 10 blok yakni blok F0-
F9 merujuk pada WHO
Blok F0-F5 didasarkan pada hirarkhi.Pemahaman
hirarkhi mengikuti garis vertikal urutannya
berdasarkan kelompok
Kelompok dari urutan atau hirarkhi yang lebih tinggi,
mencakup gejala yang lebih banyak / lebih luas
dibanding kelompok yang lebih rendah

Klasifikasi Gangguan Jiwa ICD-10 WHO
Konsekuensi dari sistim hirarkhi, blok F0-
F5 adalah kelompok yang tidak dapat
didiagnosis sebagai kategori gangguan
jiwa pada hirarkhi yang lebih rendah dari
F0-F5, kecuali gangguan jiwa dengan
gejala yang sama pada hirarkhi yang lebih
tinggi dalam blok F0-F5 telah dieliminasi


F60 (Gangguan kepribadian spsifik), F61
(Gangguan kepribadian campuran) dan blok
F7 (Retardasi mental) dikategorikan secara
khusus yang ditempatkan pada Axis II dalam
sistim multiaxial
Blok F7,F8 dan F9 adalah gangguan jiwa yang
onset nya dimulai pada masa bayi dan kanak
(atau remaja) beberapa dari gangguan ini
(seperti F8) dapat juga digunakan untuk
dewasa apabila kondisinya berlanjut sampai
masa dewasa
Pengelompokan gangguan jiwa
Menurut ICD-10
F0 Organik, dengan manivestasi gangguan jiwa
F1 Gangguan jiwa dan perilaku akibat
penggunaan zat psikoaktif
F2 Gangguan skizoprenia, skizotipal dan
waham (termasuk gangguan psikotik akut dan
singkat)

F3 Gangguan mood (afektif)
F4 Gangguan neurotik, akibat stres dan
somatoform
F5 Sindrom perilaku yang berhubungan
dengan masalah psikologi dan faktor fisik

Catatan F0-F5 didasarkan pada hirarkhi.
F6 Gangguan kepribadian dan perilaku
masa dewasa
F7 Retardasi mental
F8 Gangguan perkembangan psikologis
F9 Gangguan perilaku dan emosional
dengan onset biasanya pada masa
kanak dan remaja



PEMAHAMAN KLASIFIKASI
BERBAGAI GANGGUAN JIWA



GANGGUAN MENTAL ORGANIK
Gangguan mental simtomatik, Gangguan
mental akibat kondisi medis umum /penyakit
fisik (F00-F09) dan
Gangguan mental dan perilaku akibat
penggunaan zat psikoaktif (F10-F19)


Contoh:
GANGGUAN MENTAL ORGANIK
F00.0 Demensia pada penyakit Alzheimer
F10 Gangguan mental dan perilaku akibat
penggunaan alkohol
Pemahamam:
Simtomatologinya
Aspek diagnostiktatalaksanaprognostik


SKIZOFRENIA, GANGGUAN SKIZOTIPAL DAN
GANGGUAN WAHAM [SERTA
GANGGUAN PSIKOTIK] (F20 F29)
Contoh:
F23 GANGGUAN PSIKOTIK AKUT DAN
SEMENTARA
Pemahaman:
Simtomatologi
Aspek diagnostiktatalaksanaprognostik


GANGGUAN SUASANA PERASAAN (MOOD
[AFEKTIF])
(F30 F39)
Contoh: F30 EPISODE MANIK
Pemahamam:
Simtomatologi
Aspek diagnostiktatalaksanaprognostik


GANGGUAN NEUROTIK, GANGGUAN
SOMATOFORM DAN GANGGUAN YANG
BERKAITAN DENGAN STRES (F40 F48)
Antara lain:
F40 GANGGUAN ANXIETAS FOBIK
Contoh: F40 . 1 Fobia sosial
F45 GANGGUAN SOMATOFORM
Contoh: F45 . 0 Gangguan somatisasi
F44 GANGGUAN DISOSIATIF [KONVERSI]
Contoh: F44 . 0 Amnesia disosiatif
F43 REAKSI TERHADAP STRES BERAT DAN
GANGGUAN PENYESUAIAN
Contoh: F43 . 0 Reaksi stres akut
Pemahaman:
Simtomatologi
Aspek diagnostiktatalaksanaprognostik


SINDROM PERILAKU YANG BERHUBUNGAN
DENGAN GANGGUAN FISIOLOGIS DAN
FAKTOR FISIK
( F50 F59 )
F50 GANGGUAN MAKAN
Contoh: F50 . 0 Anoreksia nervosa
F50 . 2 Bulimia nervosa
Pemahaman:
Simtomatologi
Aspek diagnostiktatalaksanaprognostik


GANGGUAN KEPRIBADIAN DAN
PERILAKU MASA DEWASA (F60 F69)

F60 GANGGUAN KEPRIBADIAN KHAS
Contoh: F60 . 0 Gangguan kepribadian
paranoid
Pemahaman:
Simtomatologi
Aspek diagnostiktatalaksanaprognostik


RETARDASI MENTAL F70 F79
Contoh:
F70 RETARDASI MENTAL RINGAN
F71 RETARDASI MENTAL SEDANG
F71 RETARDASI MENTAL SEDANG
Pemahaman:
Simtomatologi
Aspek diagnostiktatalaksanaprognostik
F79 RETARDASI MENTAL YTT
Karakter keempat dapat digunakan untuk menentukan
luasnya hendaya perilaku yang menyertainya:
F7x . 0 Tidak ada, atau terdapat hendaya perilaku
minimal
F7x . 1 Terdapat hendaya perilaku yang bermakna dan
memerlukan perhatian atau terapi
F7x . 8 Hendaya perilaku lainnya
F7x . 9 Tanpa penyebutan dari hendaya perilaku


GANGGUAN PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS
(F80 F89)
F80 GANGGUAN PERKEMBANGAN
KHAS BERBICARA DAN BERBAHASA
Contoh:
F80 . 0 Gangguan artikulasi berbicara khas
F80 . 1 Gangguan berbahasa ekspresif
Pemahaman:
Simtomatologi
Aspek diagnostiktatalaksanaprognostik


GANGGUAN PERILAKU DAN EMOSIONAL DENGAN
ONSET BIASANYA PADA MASA KANAK DAN
REMAJA
(F90 F98 )
F90 GANGGUAN HIPERKINETIK
Contoh:
F90 . 0 Gangguan aktivitas dan perhatian
F90 . 1 Gangguan tingkah laku hiperkinetik
Pemahaman:
Simtomatologi
Aspek diagnostiktatalaksanaprognostik
PEMAHAMAN DAN PENGGUNAAN:
DIAGNOSIS DAN EVALUASI
MULTIAKSIAL



KLASIFIKASI MULTIAKSIAL DARI
DSM-IV
Aksis I: Gangguan klinis
Kondisi lain yang mungkin merupakan
fokus perhatian klinis
Aksis II: Gangguan kepribadian
Retardasi mental
Aksis III: Kondisi medis Umum
Aksis IV: Problem psikososial dan lingkungan
Aksis V: Penilaian fungsi secara global


AKSIS I: Gangguan klinis
Kondisi lainnya yang mungkin
merupakan fokus perhatian klinis

Digunakan untuk berbagai gangguan atau
kondisi dalam klasifikasi gangguan jiwa
F00-09 s/d F50-F59, F62-F69, F80-F89, F90-F98,
F99, Z03.2 dan R69


AKSIS II: Gangguan kepribadian
Retardasi mental

Digunakan untuk
melaporkan berbagai gangguan kepribadian
atau retardasi mental
Gambaran kepribadian maladaptif menonjol
dan mekanisme defensi yang digunakan
F21,F60, F61, F70-F79, R41.8, Z03.2 dan R46.8


AKSIS III: Kondisi Medis Umum
Digunakan untuk
melaporkan kondisi medis umum mutakhir
potensial berkaitan dengan pemahaman atau
penatalaksanaan dari gangguan jiwa
seseorang.
Lihat hal 379-404 PPDGJ


AKSIS IV: Problem psikososial dan lingkungan
Digunakan untuk
melaporkan problem psikososial dan
lingkungan yang berpengaruh pada diagnosis,
pengobatan dan prognosis aksis I & II


AKSIS V: Penilaian fungsi secara global
Digunakan untuk
melaporkan penilaian klinis taraf fungsi
secara menyeluruh.
Kegunaan dalam rencana pengobatan dan
pengukuran hasil, dan prediksi hasil terapi
dan taraf pemulihan.

You might also like