PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN 2014 1. Sebut dan jelaskan perbedaan wawancara terstruktur dan tidak terstruktur ? Penyelesaian : Perbedaan wawancara terstruktur dan tidak terstruktur, adalah : 1. Wawancara terstruktur Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik mengumpulkan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang telah diperoleh (Sugiyono, 2010 : 194). Dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan, selain harus membawa instrumen sebagai pedoman untuk wawancara, maka pengumpulan data juga dapat menggunakan alat bantu seperti tape recorder, gambar brosur dan material yang lain yang dapat membantu pelaksanaan wawancara menjadi lancar. Dengan wawancara terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpul data mencatatnya, pengumpulan data dapat menggunakan beberapa pewawancara sebagai pengumpul data supaya pewawancara mempunyai ketrampilan yang sama, maka diperlukan training kepada calon pewawancara. Contoh : Peneliti bidang kesehatan misalnya, bila akan melakukan penelitian untuk mengetahui respon masyarakat terhadap berbagai solusi yang akan diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka perlu membawa penelitian tentang berbagai jenis permasalahan kesehatan yang telah dilakukan. Misalnya kesehatan pernafasan, penyakit dalam, penyakit kulit dan lain-lain.
2. Wawancara tidak terstruktur Wawancara tidak terstruktur, adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis- garis besar permasalahan yang akan ditanyakan (Sugiyono, 2010 : 197). Wawancara tidak terstruktur atau terbuka, sering digunakan dalam penelitian pendahuluan atau malahan untuk penelitian yang lebih mendalam tentang responden. Pada penelitian pendahuluan, peneliti berusaha mendapatkan informasi awal tentang berbagai isu atau permasalahan yang ada pada obyek, sehingga peneliti dapat menentukan secara pasti permasalahan atau variabel yang harus diteliti. Untuk mendapatkan gambaran permasalahan yang lebih lengkap, maka peneliti perlu melakukan wawancara kepada pihak-pihak yang mewakili berbagai tingkatan yang ada dalam obyek. Misalnya akan melakukan penelitian tentang iklim kerja perusahaan, maka dapat dilakukan wawancara dengan pekerja tingkat bawah, supervisor, dan manager. Contoh : Bagaimanakah pendapat Bapak/ Ibu terhadap kebijakan pemerintah terhadap Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri ini? Dan bagaimana peluang masyarakat kurang mampu untuk berobat disana ?
2. Jelaskan metode penyusunan pertanyaan wawancara berikut ini : 1. Struktur Piramid 2. Struktur Corong 3. Struktur Berbentuk Wajik Penyelesaiaan : 1. Struktur Piramid Dengan struktur piramid, penanya mulai menanyakan pertanyaan-pertanyaan mendetail, biasanya berupa pertanyaan tertutup. Kemudian penanya memperluas topik dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan terbuka dan membuka respons-respons yang lebih umum. Contoh: 1. Apa masalah yang Anda alami dengan antivirus ? 2. Apakah Anda mempertimbangkan metode-metode lain untuk meningkatkan keamanan jaringan perusahaan anda ? 3. Bagaimana Anda memikirkan bisa membuat keamanan di sini lebih efektif ? 4. Umumnya, bagaimana menurut Anda keamanan data terhadap pentingnya akses internet ? 2. Struktur Corong Struktur ini memulai wawancara dengan pertanyaan-pertanyaan umum dan terbuka, lalu membatasi respons dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang lebih mendetail dan tertutup. Contoh : 1. Bagaimana reaksi Anda terhadap software untuk administrasi yang baru? 2. Departeman mana yang akan mengimplemantasikannya ? 3. Item-item apa yang tersedia untuk pelayanan pelanggan ? 4. Adakah item-item tertentu yang ditiadakan di software ini ? 3. Struktur Berbentuk Wajik Struktur ini harus dimulai dengan suatu cara khusus, kemudian menentukan hal-hal yang umum, dan akhirnya mengarah pada kesimpulan yang sangat spesifik. Contoh: 1. Sebutkan lima jenis informasi yang dibawa layanan penggunaan website secara gratis seperti yang Anda gunakan ? 2. Sebutkan kegiatan-kegiatan promosional yang Anda buat fiturnya di website untuk layanan ini ? 3. Sebutkan nilai-nilai penggunaan komputer bagi Anda sebagai seorang Webmaster ? 4. Sebutkan dua item yang mengejutkan berkaitan dengan perilaku pengguna akhir situs Anda yang Anda temui lewat layanan ini ? 5. Apakah cookies merupakan suatu cara yang lebih baik untuk mengukur penggunaan tampilan situs ?
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan istilah-istilah sampling berikut: 1. Sampling Sesuai 2. Sampling Purposif 3. Sampling Random Sederhana 4. Sampling Random Kompleks Penyelesaian : 1. Sampling Sesuai Sampling sesuai adalah sampel yang tidak terbatas, dan merupakan sampel non- probabilitas, misalnya administrator sistem menempatkan sebuah pengumuman di internet berisi perusahaan meminta siapapun yang tertarik dengan laporan kinerja karyawan agar mengikuti diskusi pada hari selasa tanggal 6 Mei jam 10.00. Sampel semacam ini sangat mudah tetapi tidak layak. 2. Sampling Purposif Sesuai dengan namanya, sampel diambil dengan maksud atau tujuan tertentu. Seseorang atau sesuatu diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitiannya. Dua jenis sampel ini dikenal dengan nama judgement dan quota sampling. Judgment Sampling Sampel dipilih berdasarkan penilaian peneliti bahwa dia adalah pihak yang paling baik untuk dijadikan sampel penelitiannya.. Misalnya untuk memperoleh data tentang bagaimana satu proses produksi direncanakan oleh suatu perusahaan, maka manajer produksi merupakan orang yang terbaik untuk bisa memberikan informasi. Jadi, judment sampling umumnya memilih sesuatu atau seseorang menjadi sampel karena mereka mempunyai information rich. Dalam program pengembangan produk (product development), biasanya yang dijadikan sampel adalah karyawannya sendiri, dengan pertimbangan bahwa kalau karyawan sendiri tidak puas terhadap produk baru yang akan dipasarkan, maka jangan terlalu berharap pasar akan menerima produk itu dengan baik. (Cooper dan Emory, 1992). Quota Sampling Teknik sampel ini adalah bentuk dari sampel distratifikasikan secara proposional, namun tidak dipilih secara acak melainkan secara kebetulan saja. Misalnya, di sebuah kantor terdapat pegawai laki-laki 60% dan perempuan 40% . Jika seorang peneliti ingin mewawancari 30 orang pegawai dari kedua jenis kelamin tadi maka dia harus mengambil sampel pegawai laki-laki sebanyak 18 orang sedangkan pegawai perempuan 12 orang. Sekali lagi, teknik pengambilan ketiga puluh sampel tadi tidak dilakukan secara acak, melainkan secara kebetulan saja. 3. Samping Random sederhana Sampling random sederhana dilakukan jika analisis penelitiannya cenderung deskriptif dan bersifat umum. Perbedaan karakter yang mungkin ada pada setiap unsur atau elemen populasi tidak merupakan hal yang penting bagi rencana analisisnya. Misalnya, dalam populasi ada wanita dan pria, atau ada yang kaya dan yang miskin, ada manajer dan bukan manajer, dan perbedaan-perbedaan lainnya. Selama perbedaan gender, status kemakmuran, dan kedudukan dalam organisasi, serta perbedaan-perbedaan lain tersebut bukan merupakan sesuatu hal yang penting dan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil penelitian, maka peneliti dapat mengambil sampel secara acak sederhana. Dengan demikian setiap unsur populasi harus mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel. Prosedurnya : 1. Susun sampling frame 2. Tetapkan jumlah sampel yang akan diambil 3. Tentukan alat pemilihan sampel 4. Pilih sampel sampai dengan jumlah terpenuhi 4. Sampling Random Kompleks Metoda pengambilan sampel secara random kompleks (complex Random) dapat berupa: 1. Systematic Random Sampling Pengambilan sampel secara random sistematik (systematic random sampling) dilakukan dengan membagi populasi sebanyak n bagian dan mengambil sebuah sampel pada masing-masing bagian dimulai dari bagian pertama secara random. Misalnya jumlah populasinya sebanyak 75 buah dan akan diambil sampel sebanyak 25 buah. Masing-masing bagian akan terdiri dari 3 buah. Misalkan angka random yang terpilih untuk mengambil sampel pertama adalah 2, maka sampel berikutnya adalah nomor 5, 8, 11, ... dan seterusnya sampai nomor 74 sebanyak 25 buah sampel. 2. Cluster Sampling Pengambilan sampel secara Cluster (cluster sampling) dilakukan dengan membagi populasi menjadi beberapa grup bagian. Grup bagian ini disebut dengan cluster. Beberapa cluster kemudian dipilihi secara random. Item-tem data yang berada di dalam cluster yang terpilih merupakan sampelnya. Pengambilan cluster baik untuk sampel yang homogen antara kluster-klusternya dan heterogern antara item-item di dalam klusternya 3. Stratified Sampling Pengambilan sampel secara strata (stratified sampling), dilakukan dengan membagi populasi menjadi beberapa subpopulasi: atau strata dan kemudian pengambilan sampel random sederhana dapat dilakukan di dalam masing-masing strata. Strata dapat berupa karakteristik tertentu (misalnya jenis industri, besarnya asset, dsb.) 4. Double Sampling (2 kali seleksi sampel) Double sampling atau sequential sampling atau multiphase sampling rupakan metoda sampling yang mengumpulkan sampel dengan dasar sampel yang ada dan dari informasi yang diperoleh digunakan untuk mengambil sampel berikutnya. Misalnya data responden dapat dikumpulkan dari mail survey dan secara random dipilih beberapa untuk diinterview lebih detail sesuai dengan kriteria tertentu
4. Jelaskan dan berikan contoh tentang diagram workflow! Sebuah Diagram Workflow adalah bentuk sederhana dari flowchart yang menggambarkan aliran tugas atau tindakan dari satu orang atau kelompok ke kelompok lain. Ini biasanya terdiri dari satu set simbol yang mewakili tindakan atau individu dihubungkan oleh panah menunjukkan aliran dari satu ke yang lain. Simbol yang berbeda mewakili aspek yang berbeda dari alur kerja. Sebagai contoh, sebuah proses diwakili oleh persegi panjang sementara berlian yang digunakan untuk menggambarkan keputusan. Contoh diagram workflow : Bagian Penjualan Pelanggan Memesan barang Bagian Gudang Mengecek barang yang dipesan Bagian Pengiriman Barang dikirim Bagian Keuangan Mengecek harga dan mengurus pembayaran Bayar pesanan barang Menyiapkan barang yang dikirim
Gambar 1. 1 Workflow pemesanan barang Penjelasan Diagram : Diagram workflow diatas menjelaskan tentang ilustrasi pemesanan barang oleh pelanggan. Pelanggan pertama memesan barang ke bagian penjualan, selanjutnya bagian penjualan mengecek ke bagian gudang apakah barang yang dipesan pelanggan tersebut ada atau tidak. jika ada selanjutnya akan diteruskan ke bagian keuangan untuk pembayaran barang dan jika sudah selesai pembayaran maka barang akan dikirim ke pelanggan oleh bagian pengiriman.
Daftar Pustaka http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2362037-wawancara-terstruktur-dan- tidak-terstruktur/#ixzz2wm5dJT1d diakses tanggal 23 Maret 2014 http://fenni.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/8119/Materi+Analisis+Tambahan.pdf diakses tanggal 25 Maret 2014 http://andika-lalu.blogspot.com/2011/06/sampel-di-dalam-metodologi-penelitian.html diakses tanggal 26 Maret 2014 http://www.smartdraw.com/resources/glossary/workflow-diagram/ diakses tanggal 26 Maret 2014