You are on page 1of 2

ANISA ROSIDA / 115040200111029 / H

HUBUNGAN INDEKS PANEN DENGAN BIOMASSA



Berikut ini adalah rerata berat basah dan berat kering tanaman (g), berat basah dan
berat kering buah (g), serta jumlah biji tanaman jagung setelah perlakuan kompos dengan
simulator EM4. Namun, untuk mengetahui hubungan antar keduanya data yang digunakan
adalah berat kering tanaman (bobot kering tanaman), kemudian dihitung dalam rumus indeks
panen.

Dari data tersebut, dapat dihitung nilai indeks panen menggunakan rumus sbb :
HI = k (1 W
0
/W)
BK
6,22
= 0,64 (1 6,22/6,22)
= 0,64 (1 1)
= 0
BK
10,7
= 0,64 (1 4,48/10,7)
= 0,64 (1 0,42)
= 0,38
BK
11,82
= 0,64 (1 1,12/11,82)
= 0,64 (1 0,09)
= 0,58
BK
13,32
= 0,64 (1 1,5/13,32)
= 0,64 (1 0,11)
= 0,57
Dari hasil perhitungan di atas, dapat dibuat grafik sebagai berikut :

Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa peningkatan biomassa seiring dengan
meningkatnya nilai indeks panen.

Sumber : Roihanna, N. et, al. 2010. Pengaruh Kompos Dengan Stimulator Em 4 (Effective
Microorganisms 4) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jagung Manis (Zea Mays Var,
Saccharata). Laboratorium Biologi Struktur dan Fungsi Tumbuhan Biologi FMIPA UNDIP
0
0.2
0.4
0.6
0.8
6.22 10.7 11.82 13.32
I
n
d
e
k
s

p
a
n
e
n

(
H
I
)

Biomassa (Bobot total kering tanaman), W (g)
ANISA ROSIDA / 115040200111029 / H
Catatan yo fy :
K = konstanta tanaman, (inget gak sing tksdl faktor C)
Faktor tanaman (C) didasarkan pada konstanta :
padi ladang (0,56),
jagung (0,64),
kacang tanah (0,45),
ubi kayu (0,65), dan
karet rakyat (0,85) (Hammer, 1981).
W
0
= selisih antara berat kering berat kering sebelumnya
Misal :
BK6,22 (P0) = 6,22 0 = 6,22 (knp kok 0? Soale kan awal e gak enek BK
sebelumnya)
BK 10,7 (P1) = 10,77 6,22 = 4,48
Dst
W = bobot kering saat itu, misal :
P0 = 6,22
P1 = 10,7
Dst

You might also like