Principal Authors: 1. Rendy Thamrin Dr. Eng. 2. Agung Fathur Rahman
Civil Engineering Department, Faculty of Engineering, Andalas University
Pre and Post Processor Developer: Albadr Lutan Nasution Informatics Engineering, ITB Zirbad Technology (www.zirbad.com)
Copyright @ 2013-2014
Minimum System Requirement
Terinstal .NET Framework 4.5 OS minimum Windows XP Home Edition RAM 512 MB HARDDISK 500MB Processor 1GHz
RCCSA V4.0 User Manual Pendahuluan Perangkat lunak Reinforced Concrete Cross Section Analysis (RCCSA) V4.0 merupakan sebuah program yang dibuat untuk melakukan analisis lentur dari penampang balok atau kolom beton bertulang. Disamping itu prediksi lendutan pada balok dengan tipe pembebanan tertentu juga dapat dihitung. Sebagai tambahan, analisis lentur untuk balok dengan perkuatan pelat FRP juga dapat dilakukan. Pada analisis kolom dapat dihasilkan kurva diagram interaksi untuk melihat efek beban aksial pada kolom. Selain itu, pada RCCSA V4.0 ini juga telah ditambahkan analisis penampang beton bertulang untuk beban berulang. Pada program ini terdapat empat pilihan tipe penampang untuk keperluan analisis penampang beton bertulang dan tersedia tiga tipe pembenanan untuk analisis lendutan balok. Terdapat sepuluh model tegangan-regangan untuk beton tertekan (termasuk dua histerisis model untuk keperluan beban berulang) dan tiga model untuk beton tertarik. Disamping itu jenis material tulangan yang dapat digunakan pada analisis adalah lima model tegangan-regangan untuk baja, empat model tulangan Fiber Reinforced Polymer (FRP) dan tiga model tulangan baja pra-tegang. Tiga kriteria yang dapat dipakai untuk menghentikan perhitungan pada program yaitu: regangan tekan maksimum dari beton, regangan tarik maksimum dari tulangan, dan nilai kurvatur maksimum. Selain itu pengguna juga dapat melakukan kontrol untuk pertambahan beban dengan mengatur nilai pertambahan kurvatur.
Input Data pada Pre-Processor Gambar 1 di bawah merupakan tampilan pre-processor dari RCCSA. Terdapat beberapa blok isian data pada halaman pre-processor yaitu: Cross Section Data for Column Analysis Beam Dimensions Strengthening with FRP Plate Concrete Material Properties Transverse Reinforcement Longitudinal Reinforcement Curvature Repeated Load
Gambar 1. Pre-processor dari RCCSA. Cross Section Pada bagian ini pengguna dapat memilih tipe dan memasukkan dimensi dari penampang. Terdapat empat tipe penampang yang dapat dianalisis yaitu penampang persegi, penampang lingkaran, penampang T dan penampang I.
a) Penampang Persegi b) Penampang Lingkaran c) Penampang T d) Penampang I Gambar 2. Tipe penampang yang dapat dianalisis. Proses memasukan data penampang dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut: 1. Klik tombol pilihan sesuai dengan tipe penampang yang akan dianalisis. 2. Klik tombol untuk memasukkan dimensi penampang.
Gambar 3. Contoh langkah memasukan data pada blok isian Cross Section.
Beam Dimensions Tiga tipe pembebanan tersedia pada program untuk analisis lendutan balok beton bertulang.
a) Beban Satu Titik b) Beban Dua Titik c) Beban Terdistribusi Gambar 4. Tipe pembebanan yang dapat dilakukan untuk analisis lendutan balok. Pengguna dapat memilih tipe pembebanan dengan mengklik tombol pilihan sesuai dengan tipe yang diinginkan dan kemudian memasukkan data dimensi balok berupa panjang balok (L) dan panjang bentang geser (a).
Concrete Material Properties Pada blok Concrete Material Properties (Gambar 5a), pengguna harus memilih salah satu dari lima model tegangan- regangan beton tertekan (Gambar 5b) dan salah satu dari tiga model tegangan-regangan beton tertarik (Gambar 5c). Selanjutnya kuat tekan beton (fc') juga harus dimasukkan dan program akan secara otomatis melakukan perhitungan terhadap nilai kuat tarik beton (ft) dan menampilkan nilainya pada kotak isian untuk ft. Namun apabila pengguna ingin memasukkan nilai kuat tarik beton sesuai dengan data yang ada maka data tersebut dapat dimasukan secara manual pada kotak isian yang tersedia. Nilai maksimum regangan tekan beton diberikan oleh program (default) sebesar 0.003. Akan tetapi pengguna dapat menukar nilai ini secara manual sesuai dengan kebutuhan pada analisis yang sedang dilakukan. Namun untuk perhitungan diagram interaksi kolom sebaiknya digunakan nilai 0.003.
a) b) c) Gambar 5. Kotak isian untuk model tegangan-regangan material beton.
Longitudinal Reinforcement Pada program RCCSA terdapat tiga tipe tulangan yang dapat digunakan dalam analisis, yaitu: tulangan baja, tulangan FRP dan tulangan pra-tegang. Menu pilihan dari ketiga tipe tulangan tersebut dapat dilihat pada Gambar 6. Sebagai contoh, apabila pengguna akan memasukkan data tulangan baja maka silahkan klik tombol Steel Reinforcement. Selanjutnya akan tampil kotak dialog seperti terlihat pada Gambar 7a).
Gambar 6. Menu pilihan untuk jenis tulangan. Kemudian isilah data sesuai dengan kolom yang ada. Setiap baris pada tabel menggambarkan satu lapis tulangan bertipe steel. Untuk menambah layer, isi pada baris tabel paling bawah. Layer baru akan otomatis ditambahkan. Beberapa data pada tiap lapis tulangan dapat dihitung otomatis. Misalnya luas tulangan pada setiap lapis, As, dapat dihitung dengan memasukkan nilai diameter dan jumlah tulangan pada lapis tulangan tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan menampilkan kolom Diameter dan Number of Bars dan masukkan nilai sesuai data yang ada. Nilai regangan putus (rupture strain) yang diberikan oleh program (default) untuk tulangan baja dan tulangan pra-tegang adalah sebesar 0.05 mm/mm. Data di merupakan jarak dari permukaan atas balok ke titik pusat tulangan lapis ke-i. Selanjutnya model tegangan-regangan untuk setiap lapis tulangan dapat dipilih sesuai keinginan pengguna. Pada tulangan FRP, nilai regangan putusnya akan dihitung otomatis terhadap nilai ffu dan Ef setiap saat pengguna mengganti nilai ffu dan Ef tersebut. Nilai regangan putus juga bisa diisi secara manual, perlu dicermati bahwa pada saat mengganti nilai ffu dan Ef maka nilai regangan putus akan secara otomatis menyesuaikan dengan nilai ffu dan Ef yang baru. Sebagai tambahan, pada tulangan pra-tegang, nilai regangan awal (prestrain) harus dimasukkan pada kotak dialog yang diperlihatkan pada Gambar 7c). Apabila nilai ini dibiarkan sebesar 0 maka program akan menganggap tulangan ini sebagai tulangan baja biasa. Setelah pengisian lapis untuk setiap tulangan longitudinal selesai dilakukan klik tombol OK. Jumlah lapis dan sifat kehibridan dari tiap lapis akan dihitung otomatis dari program. Hasil akhir setelah tulangan longitudinal diisi adalah seperti terlihat pada Gambar 8.
Gambar 7 a) Kotak dialog untuk tulangan baja.
Gambar 7 b) Kotak dialog untuk tulangan FRP.
Gambar 7 c) Kotak dialog untuk tulangan pra-tegang. Gambar 7. Tampilan untuk pengisian tiga jenis data tulangan. (Note: Nilai pada kiri bawah dialog menunjukkan H/Dia. yang telah isikan pada bagian Cross Section)
Gambar 8. Tampilan blok longitudinal reinforcement setelah pengisian data.
Data for Column Analysis Pada kotak dialog ini terdapat dua data yang dapat diisi oleh pengguna. Data pertama adalah nilai beban aksial (P) yang dapat digunakan oleh pengguna untuk menghitung pengaruh suatu nilai beban aksial saja terhadap perilaku lentur kolom. Data kedua adalah jumlah titik (N) yang diinginkan oleh pengguna untuk diplot pada kurva interaksi kolom diluar dari titik-titik akibat beban aksial tekan murni, aksial tarik murni, dan lentur murni tanpa aksial. Sebagai contoh apabila pengguna memasukkan nilai N = 5, maka pada kurva interaksi akan terdapat 8 titik koordinat seperti terlihat pada Gambar 9.
Gambar 9. Kurva interaksi kolom.
Strengthening with FRP Plate Apabila pengguna ingin melakukan analisis terhadap balok dengan perkuatan pelat FRP seperti terlihat pada Gambar 10, maka tombol Yes pada Gambar 11 harus di klik. Selanjutnya masukkanlah data-data dari pelat FRP yang digunakan seperti: nilai tegangan tarik maksimum pelat FRP (fup), modulus elastisitas pelat FRP (Ep), lebar pelat (bp) dan tebal pelat (tp). Nilai jarak titik berat pelat ke permukaan atas balok (di) akan secara otomatis dihitung apabila nilai tinggi balok (H) dan tebal pelat (tp) sudah dimasukkan ke kotak isian.
Gambar 10. Penampang balok dengan perkuatan pelat FRP. Gambar 11. Blok Strengthening with FRP Plate.
Transverse Reinforcement Data tulangan trasversal (sengkang) perlu untuk dimasukkan apabila pengguna memilih Kent & Park Model untuk kurva tegangan-regangan beton tertekan.
Curvature Terdapat dua kotak isian pada blok Curvature yaitu nilai pertambahan kurvatur (Incremental Curvature) dan nilai kurvatur maksimum (Maximum Curvature). Nilai pertambahan kurvatur identik dengan nilai pertambahan beban dan nilai ini dapat diatur oleh pengguna sesuai kebutuhan analisis. Apabila pengguna ingin mengetahui nilai retak pertama dan zone sebelum retak pertama maka nilai pertambahan kurvatur ini dapat diperkecil sesuai kebutuhan. Nilai kurvatur maksimum dapat dijadikan oleh pengguna sebagai salah satu kontrol untuk penghentian perhitungan selain nilai-nilai regangan tekan maksimum beton dan nilai regangan tarik maksimum tulangan.
-2000 -1000 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 0 100 200 300 400 500 600 700 A x i a l
L o a d
( k N ) Moment (kNm) Repeated Load Pada RCCSA V4.0 telah ditambahkan analisis untuk beban berulang. Untuk keperluan analisis ini telah ditambahkan pula model tegangan regangan material yang sesuai seperti telah diutarakan pada bagian Concrete Material Properties dan Longitudinal Reinforcement. Proses pengisian data untuk analisis beban berulang dilakukan dengan mengklik menu Repeated Load Data (Gambar 12). Selanjutnya kotak dialog seperti terlihat pada Gambar 13 akan muncul. Pada kotak dialog ini data yang harus dimasukkan adalah Number of Cyclic, Number of Repetition, Turning Points (% of +My), dan Turning Points (% of -My). Contoh kotak dialog yang telah diisi dengan data dapat dilihat pada Gambar 14. Setelah proses pengisian data pada kotak dialog selesai dilakukan maka tampilan blok beban berulang akan terlihat seperti pada Gambar 15.
Gambar 12. Tampilan blok beban berulang sebelum pengisian data.
Gambar 13. Kotak dialog untuk pengisian data analisis beban berulang.
Gambar 14. Contoh kotak dialog analisis beban berulang yang telah diisi.
Gambar 15. Tampilan blok beban berulang setelah pengisian data.
Membuka dan Menyimpan Data Input Setelah mengisikan semua data, pengguna dapat menyimpan data tersebut kalau-kalau di masa depan dibutuhkan lagi atau untuk perbandingan perhitungan nantinya. Caranya: 1. Setelah yakin semua data terisi dengan benar, klik menu File kemudian klik Save Data. 2. Kemudian ketik nama file data yang diinginkan pada jendela pemilihan folder tempat penyimpan. 3. Tekan tombol Save. File akan disimpan dengan format XML. Untuk membuka kembali data yang sudah pernah disimpan sebelumnya, dapat dilakukan dengan cara: 1. Klik menu File kemudian Open Data. 2. Cari file simpanan data dalam format XML yang ingin dibuka. Klik Open. 3. Semua data isian akan terisi otomatis pada tab input, termasuk seluruh data yang dihitung secara otomatis.
Mereset Data pada Pre-Processor Jika pengguna ingin mereset atau mengembalikan data pada tab input ke kondisi awal (default), dapat dilakukan dengan cara berikut. 1. Klik menu File kemudian New Data. 2. Pre-processor pengisian data akan langsung kembali selayaknya program baru dibuka.
Menjalankan (Run) Program Setelah seluruh data diisikan, jalankan program untuk melakukankan seluruh perhitungan RCCSA. Pilih menu Execute kemudian pilih Run. Atau dapat pula dengan mengklik tombol Run pada toolbar. Setelah perhitungan berhasil dijalankan, hasil perhitungan ditampilkan pada tab Grafik Utama (Main Chart).
Output pada Post-Processor Pada RCCSA terdapat dua tab yang disediakan untuk melihat hasil keluaran program, yaitu: 1. Tab Material Model: pada tab ini pengguna dapat melihat bentuk kurva tegangan-tegangan yang dipilihnya untuk analisis. 2. Tab Main Chart: pada tab ini pengguna dapat melihat hasil analisis berupa perilaku lentur penampang, deformasi, diagram interaksi kolom, dan moment-kurvatur penampang untuk beban berulang.
Melihat Grafik Hasil Perhitungan Pada semua tab yang tersedia terdapat pilihan grafik yang dapat ditampilkan pada bagian bawahnya berupa scroll box. Pilih salah satu grafik dan tekan tombol update. Grafik akan tampil seperti Gambar 16.
Gambar 16. Kurva momen-kurvatur dari analisis penampang balok pra-tegang.
Melihat Tabel XY Hasil Perhitungan dan Menyalinnya Pada tab Grafik Utama, klik tombol paling kanan bawah yang berikon tabel . Akan tampil di kanan grafik tabel yang menunjukkan nilai XY pada grafik hasil perhitungan (lihat Gambar 17). Untuk menyalin daftar titik tersebut, drag sebagian atau keseluruhan dari baris tabel, kemudian tekan Ctrl+C. Kemudian paste dengan menekan Ctrl+V pada Notepad atau Microsoft Word.
Gambar 17. Kurva momen-kurvatur dari analisis penampang balok pra-tegang dengan tabel hasil perhitungan.
Melihat Grafik Tegangan-Regangan yang Digunakan pada Perhitungan Kurva tegangan-regangan yang telah dipilih pada input data dapat dilihat bentuknya setelah program di jalankan (run). Sebagai contoh pada perhitungan yang menggunakan Mander Model untuk beton tertekan dan NTS (No Tension Stiffening) untuk beton tertarik maka bentuk kurvanya dapat dilihat seperti pada Gambar 18 di bawah. Demikian juga untuk kurva tegangan-regangan baja yang telah dipilih pada data masukan dapat dilihat kurvanya seperti pada Gambar 19. Perlu dicatat disini bahwa bentuk kurva tegangan-regangan yang dapat dilihat pada tab ini hanyalah model yang telah dipilih pada input data.
Gambar 18. Kurva tegangan-regangan Mander Model untuk beton tertekan dan NTS (No Tension Stiffening) untuk beton tertarik.
Gambar 19. Kurva tegangan-regangan baja dengan model strain hardening.
Menambah Grafik Sembarang pada Grafik Utama Pengguna dapat pula menambah grafik sembarang dari file TXT berisikan beberapa baris yang setiap barisnya berisikan nilai X<spasi>Y. Lakukan langkah berikut: 1. Klik menu Execute kemudian Add Custom Chart. 2. Akan tampil dialog seperti Gambar 20. 3. Pilih file TXT berisi data titik XY dengan mengklik tombol Open File. 4. Pilih checkbox Add to current chart jika pengguna ingin menambahkankan grafik titik XY pada file kepada grafik yang sedang tampil sekarang. Dengan demikian terdapat dua seri/garis grafik pada chart. Biarkan checkbox ini kosong untuk menambah grafik baru itu sendirian. 5. Isikan nama seri yang baru dan isikan pula label sumbu X dan sumbu Y untuk grafik baru. Label sumbu X dan sumbu Y akan menggunakan grafik yang sedang tampil jika pengguna mengaktifkan Add to current chart. Tekan OK, maka hasilnya akan seperti pada Gambar 21.
Gambar 20. Penambahan grafik secara manual pada kurva yang ada.
Gambar 21. Kurva moment-kurvatur dengan grafik yang telah ditambahkan dengan fasilitas Add Custom Chart. Mengubah Pengaturan Grafik Grafik yang ada dapat diubah pengaturannya seperti judul grafik, label sumbu, warna label (text title) untuk setiap sumbu. Caranya, klik menu Execute kemudian Chart Options atau toolbar dengan ikon . Akan muncul dialog seperti Gambar 22. Pengaturan yang muncul akan otomatis sesuai dengan tab grafik yang sedang terbuka. Jika yang sedang terbuka bukan tab grafik, misalnya tab input seperti Gambar 22, maka pada kotak pilihan chart dapat dipilih Main Chart dan Material Model Chart. Pilih salah satu dari dua pilihan tersebut dan kemudian klik tombol Change. Apabila Chart Options dibuka pada tab grafik seperti terlihat pada Gambar 23 maka secara otomatis Chart Title akan menyesuaikan dengan nama grafik yang sedang dibuka.
Gambar 22. Pengaturan grafik pada Tab Input.
Gambar 23. Pengaturan grafik pada Tab Main Chart.
Pengaturan judul grafik, label sumbu, dan setiap seri pada grafik dapat dilakukan dengan fasilitas Chart Options ini. Gambar 24 dibawah adalah contoh apabila pengguna mengklik Chart Options ketika tab Main Chart sedang terbuka. Ubah judul grafik atau label sumbu dengan mengubah teks pada isian pengaturan yang ada. Secara otomatis, judul atau label sumbu pada grafik akan diganti ketika pengguna mengetikkan teks perobahan labelnya. Pada dialog pengaturan juga ditampilkan seluruh seri yang ada pada grafik tersebut. Ganti nama dan warna seri dengan mengubah entri yang ada pada tabel seri. Pengguna juga dapat melihat daftar titik pada masing-masing seri melalui kotak dialog ini.
Gambar 24. Contoh pengaturan dan penambahan grafik dengan fasilitas Chart Options.
Gambar 25. Contoh grafik yang telah dirobah namanya dengan fasilitas Chart Options.
Daftar Notasi Cross Section di jarak dari serat tekan terluar ke titik berat tulangan ke-i dn jarak dari serat tekan terluar ke titik berat tulangan ke-n H tinggi penampang bw lebar web penampang bf1 lebar flange untuk penampang T / lebar flange atas untuk penampang I tf1 tinggi flange untuk penampang T / tinggi flange atas untuk penampang I bf2 lebar flange bawah untuk penampang I tf2 tinggi flange bawah untuk penampang I Dia. Diameter penampang lingkaran Beam Dimensions a panjang bentang geser L panjang balok diantara tumpuan Concrete Material Properties Concrete Stress- Strain Model model tegangan regangan untuk beton tertekan Tension Stiffening Effect model tegangan regangan untuk beton tertarik fc' kuat tekan karakteristik beton ft kuat tarik beton Max. Comp. Strain nilai regangan tekan maximum beton Longitudinal Reinforcement dia. diameter tulangan N jumlah tulangan As luas tulangan baja fy tegangan leleh baja Es modulus elastisitas baja Rup. Strain regangan putus tulangan Mat. Model model tegangan regangan untuk tulangan Af luas tulangan FRP ffu tegangan tarik/tekan maksimum FRP Ef modulus elastisitas FRP Ap luas tulangan baja pra-tegang fyp tegangan leleh baja pra-tegang Esp modulus elastisitas baja pra-tegang Prestrain regangan awal pada tulangan pra-tegang Repeated Load Number of Cyclic jumlah siklik Cyclic No. nomor siklik Number of Repetition jumlah pengulangan untuk tiap siklik Turning Points (% of +My) titik balik pada saat momen positif (nilai yang dimasukkan berupa prosentase dari momen leleh positif) Turning Points (% of -My) titik balik pada saat momen negatif (nilai yang dimasukkan berupa prosentase dari momen leleh negatif) Data for Column Analysis P beban aksial pada kolom (diisi apabila pengguna hanya ingin melihat perilaku penampang dengan satu nilai beban aksial saja) Ni jumlah titik yang diinginkan pada kurva diagram interaksi (diisi apabila pengguna ingin melihat perilaku penampang dengan beberapa nilai beban aksial) Strengthening with FRP Plate fup tegangan tarik maksimum pelat FRP Ep modulus elastisitas pelat FRP bp lebar pelat FRP tp tinggi pelat FRP di jarak dari serat tekan terluar ke titik berat pelat FRP Transverse Reinforcement fys tegangan leleh baja tulangan transversal Ess modulus elastisitas baja tulangan transversal dia. diameter tulangan transversal Spacing jarak antar tulangan transversal Type bentuk tulangan transversal yang dipasang pada kolom (persegi atau spiral) Curvature Incr. Curvature Nilai pertambahan kurvatur Max. Curvature Nilai maksimum kurvatur
Changelog Versi 4.0 Menambah kemampuan program untuk melakukan analisis beban berulang (repeated load). Menggabung Tab Grafik Section, Beam dan Column menjadi satu tab Main Chart. Menambah tiga model tegangan-regangan beton tertekan, salah satunya adalah model tegangan-regangan untuk beton mutu tinggi. Untuk keperluan analisis beban berulang telah ditambahkan: dua model tegangan-regangan histerisis beton, dua model tegangan-regangan histerisis tulangan baja, satu model tegangan-regangan histerisis tulangan FRP, dan satu model tegangan-regangan histerisis tulangan pra-tegang. Bagian Option dan Add Custom Chart disesuaikan dengan keberadaan tab ini. Versi 3.1.4 Memperbaiki kelakuan grafik jika seluruh nilai sumbu X pada suatu seri bernilai 0. Versi 3.1.3 Membuat tab grafik baru yaitu tab grafik Section. Tab ini sama seperti tab grafik beam minus grafik Load- Deflection. Tab ini terbuka saat user tidak mengisi Beam Dimension dan data for Column Analysis. Tab grafik Section disediakan untuk pengguna yang ingin melakukan analisis penampang saja tanpa ada efek dari panjang balok dan beban aksial. Sumbu x untuk grafik Natural Axis Depth dan Crack Depth pada tab grafik Section ini diset labelnya menjadi Moment (kNm). Sumbu y pada grafik Crack Width pada tab grafik Section ini juga diset labelnya menjadi Moment (kNm). Bagian Option dan Add Custom Chart disesuaikan dengan keberadaan tab ini. Versi 3.1.2 Membuat tab grafik baru yaitu tab grafik column yang terpisah dari tab grafik beam. Tab grafik column berisi hanya grafik Moment Curvature dan Interaction Diagram. Menambahkan grafik Neutral Axis Depth, Crack Depth, dan Crack Width pada tab grafik utama (alias tab grafik beam). Memperbesar label untuk sumbu X dan y. Menambahkan opsi penambahan grafik sembarang ke salah satu dari tiga tab grafik yang ada. Menambahkan opsi untuk mengubah pengaturan terhadap grafik tertentu seperti judul grafik, warna seri, judul seri, dan label sumbu. Versi 3.1.1 Membenahi bug saat mengisi kolom as/ap/af pada longitudinal reinforcement akibat tidak diceknya kondisi NULL pada sel tabel. Membenahi bug saat pembangkitan daftar pilihan grafik material model dari isian material model longitudinal reinforcement. Membenahi bug terpotongnya grafik ketika kasus grafik menampilkan nilai dengan skala < 1. Penyebab bug adalah pembulatan ke integer terdekat dari nilai minimum pada grafik. Menambahkan fitur help. Versi 3.1.0.x Mengubah pre-processor untuk pengisian data longitudinal reinforcement dari list isian menjadi dialog dengan tabel. Menambah grafik utama dengan isian 8 buah grafik yakni momentcurvature, loaddeflection, strain distribution, reinforcement stres distribution, reinforcement internal forces, concrete stres distribution, concrete internal forces, dan interaction diagram. Menambah grafik material model yang tampil berdasarkan pilihan material model pada setiap lapis di longitudinal reinforcement. Mengubah UI utama RCCSA menjadi berbasis tabulasi. Satu tabulasi judul dan tiga tabulasi utama berupa tab input, tab grafik, dan tab grafik material model. Versi 3.1.0 Menambah longitudinal reinforcement menjadi tiga tipe yaitu baja, frp, dan prestressed. Mengubah susunan input menjadi cross section, beam dimension, concrete material properties, longitudinal reinforcement (tiga tipe), strengtening with frp plate, transverse reinforcement, data for column analysis, dan curvature. Membuat fungsi simpan dan buka data RCCSA dengan format XML. Versi 3.0.0 Perombakan besar-besaran dari program RCCSA dilakukan terhadap pre-processor, processor, dan post- processor yang bertujuan untuk lebih memudahkan pengguna dalam memakai program. Pengembangan RCCSA ini dilakukan dengan menggunakan teknologi VB.NET terbaru menggantikan program lama yang menggunakan VB6. Dua fokus utama pada pekerjaan perombakan ini adalah: pertama terhadap post-processor untuk menampilkan kurva hasil perhitungan tanpa menggunakan bantuan teknologi lainnya dan kedua terhadap pre- processor dengan menambahkan fasilitas penyimpanan dan pembukaan file data. Selain itu perombakan total dari program utama (processor) juga dilakukan untuk mempermudah penambahan fasilitas program dimasa depan terutama untuk perhitungan dengan beban berulang. Perombakan pre-processor dan post-processor pada versi ini melibatkan software developer profesional yakni Saudara Albadr Lutan Nasution dari Zirbad Technology (www.zirbad.com). Dalam versi ini juga telah dilakukan penambahan fasilitas memasukkan data untuk kurvatur maksimum, penambahan kurva tegangan-regangan untuk tulangan dengan material hybrid, penambahan kurva tegangan- regangan untuk material FRP. Selain itu pengguna juga diberi kemudahan untuk memasukkan data tulangan dengan memberikan dua cara masukan data yaitu: cara pertama dengan memasukkan langsung nilai luas tulangan atau cara kedua dengan memasukkan nilai diameter dan jumlah tulangan. Penambahan fasilitas masukan data untuk nilai regangan tarik maksimum (rupture strain) juga telah ditambahkan pada versi ini. Versi 2.0.0 Pada versi ini fasilitas kontrol terhadap pertambahan beban dengan mengatur nilai pertambahan kurvatur telah dimasukkan pada pre-processor. Fasilitas perhitungan untuk melihat pergerakan garis netral, kedalaman dan lebar retak juga telah ditambahkan pada versi ini. Penyempurnaan terhadap tampilan gambar dan perubahan posisi blok data pada program juga telah dilakukan. Versi 1.0.0 Versi pertama pre dan post-processor RCCSA yang dibuat dengan VB6 merupakan hasil tugas akhir pada proyek sarjana dari Saudara Agung Fathur Rahman dengan pembimbing Dr. Eng. Rendy Thamrin. Program utama (processor) RCCSA dibuat oleh Dr. Eng. Rendy Thamrin dengan menggunakan bahasa pemrograman FORTRAN. Untuk menampilkan grafik dari hasil perhitungan program, dibuat post-processor dengan MATLAB, namun untuk beberapa komputer post-processor ini tidak dapat dijalankan. Program versi ini belum dilengkapi dengan fasilitas pembuka file data, sehingga pengguna harus mengulangi proses pemasukan data pada saat akan memulai program dari awal.