You are on page 1of 37

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.

L DENGAN SALAH SATU


ANGGOTA KELUARGA MENGALAMI DIABETES MELITUS



Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Keperawatan Keluarga







Disusun oleh:
1. Aprilia Eva Alvionita NIM. P07120111003
2. Nur Khasanah NIM. P071201110
3. Rosy Azizah Rizki NIM. P07120111032
4. Sri Lestari Restu F. NIM. P07120111033
5. Sunu Wijayanto NIM. P071201110



KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
2014
TINJAUAN KASUS

PENGKAJIAN
Hari/tanggal : Selasa, 25 Februari 2014
Waktu : Pukul 17.00 WIB
Tempat : Ruang tamu rumah keluarga Tn. L
Oleh : April, Inung, Rosy, Tari, Sunu
Sumber data : Tn. L, Ny.L, Nn.N
Metode : Observasi, wawancara, pemeriksaan fisik
Alat pengumpul data : Spighmomanometer, stetoskop, timbangan, alat pengukur
kadar gula darah

A. STRUKTUR DAN SIFAT KELUARGA
1. Identitas Kepala Keluarga
a. Nama : Tn. L
b. Umur : 55 tahun
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
d. Agama : Islam
e. Pendidikan Terakhir : SD
f. Pekerjaan : Petani
g. Alamat : Sedayu, Bantul
h. Suku/kebangsaan : Jawa/Indonesia
i. Jumlah Anggota Keluarga : 4 orang

2. Daftar Anggota Keluarga
No Nama Umur Agama L/P
Hub.
Dg KK
Pend. Pekerjaan Ket
1. Ny. L 50 Islam P Istri SD wiraswasta
2. Ny.E 32 Islam P Anak S1 IRT berkeluarga
3 Ny.S 30 Islam P Anak S1 Karyawan
swasta
berkeluarga
4 Nn.N 26 Islam P Anak S1 Karyawan
swasta
Belum
berkeluarga


3. Genogram













: laki-laki meninggal

: garis menikah

: laki-laki

: perempuan

: garis keturunan

: tinggal serumah

: Klien

4. Struktur Keluarga
Keluarga Tn L menganut struktur keluarga equilitarian.
Tipe keluarga Tn L termasuk keluarga nuclear, merupakan keluarga inti
yang tinggal bersama. Tn.L, Ny. L, dan anak terakhir yang belum
menikah Nn. N tinggal dalam satu rumah. Keluarga Tn L berada pada
tahap VI yakni keluarga dalam masa melepas anak dewasa menikah.


32
26
55
50
Tn.L
Ny.L
Nn.N
33
7
30
30
3

5. Hobby Masing-masing Anggota Keluarga
No Nama Macam Hobby Waktu Tempat Manfaat
1 Tn L Memancing
Sebulan
sekali
Sungai,
kolam
Sumber
makanan bagi
keluarga
2 Ny.L
Berkebun Tiap minggu
sore
Halaman
rumah
Memperindah
halaman
3 Nn.N Jalan-jalan Jika ada
waktu luang
Tempat
wisata
Melepas stress

6. Hubungan antar anggota keluarga
a. Hubungan suami-istri:
Tn.L mengatakan ia sering berkomunikasi dengan istrinya. Bila ada
masalah, diselesaikan bersama. Tn.L menyatakan ia sering marah-
marah jika hasil panennya sedikit. Tn.L menyatakan lebih sering di
sawah daripada di rumah, tidak seperti dulu yang lebih sering
menemani Ny.L di rumah
b. Hubungan orang tua-anak:
Ny L menyatakan jika ada masalah dengan anak akan
dimusyawarahkan bersama. Nn. N lebih dekat dan lebih sering cerita
dengan ibunya, sehingga apabila Nn. N mengalami masalah akan
menjadi pikiran bagi Ny.L dan terkadang menimbulkan kadar gula
darah Ny.L meningkat. Ny.L mengatakan khawatir karena anaknya
semakin sibuk sehingga semakin jarang memperhatikannya. Ny.L
menyatakan kedua anaknya sekarang lebih jarang mengunjunginya
dan anak terakhirnya lebih sibuk bekerja. Nn. N jarang di rumah dan
anak-anak yang lain jarang berkunjung
c. Hubungan Anak dengan Anak
Ny.L menyatakan mereka saat kecil sering bertengkar, namun saat ini
tidak pernah bertengkar, meskipun tidak serumah, Nn.N menyatakan
mereka sering kontak melalui sms dan telepon.
d. Hubungan antar anggota, baik dengan anggota keluarga dan keluarga
lain:
Ny.L menyatakan jarang makan bersama dengan suami dan anaknya.
Sedangkan suaminya lebih sering berada di luar rumah. Ny.L
menyatakan suaminya sering marah-marah.
Tn.L mengatakan jika ada masalah dengan tetangga akan
diselesaikan bersama. Tn.L sering ikut kegiatan di masyarakat seperti
kerja bakti dan pengajian. Demikian pula hubungan anggota keluarga
dengan keluarga yang lain. Anggota keluarga Tn.L selalu berinteraksi
dengan tetangga dan saling membantu apabila ada kesulitan.
Tetangga Tn.L menyatakan rumah Tn.L sering sepi, Ny.L sering
sendiri dan merasa kesepian, padahal ingin ditemani
Tetangga menyatakan keluarga Ny.L jarang berkumpul bersama dan
rumah keluarga Ny.L lebih sering sepi,
7. Anggota keluarga yang berpengaruh dalam mengambil keputusan
Tn.L menyatakan jika ada apa-apa atau jika ada sesuatu hal, yang
mengambil keputusan adalah dirinya sebagai kepala rumah tangga.
8. Kebiasaan anggota keluarga sehari-hari
a. Nutrisi
1) Frekuensi makan : 3 kali sehari
2) Waktu makan : pagi, siang, dan malam (teratur)
3) Porsi makan : Tn.L satu piring penuh, Ny, L dan
Nn N satu piring rata
4) Jenis makanan : makanan pokok nasi dengan porsi
cukup. Lauk ikan, daging, telur, tahu tempe, mi porsi sedang.
Keluarga jarang mengkonsumsi sayuran dan buah. Sayuran
dikonsumsi 3 hari sekali dan buah seminggu sekali. Makanan
selingan tidak ada. Makanan pagi dan siang sama, yaitu dengan
menghangatkan makanan pagi, tetapi makanan pada malam hari
berbeda. Makanan dari hari- ke hari terkadang sama dan
terkadang berbeda. Tn.L menyatakan, istrinya makan biasa saja
seperti dirinya, hanya istrinya tidak mengkonsumsi gula pada
minuman. Saat makan, Ny.L tidak mengatur porsi makannya.
Keluarga Tn.L menyatakan menyukai semua jenis makanan.
5) Makanan pantang: keluarga memiliki makanan pantang yaitu
makan yang haram menurut agama. Selain itu Tn.L dan Nn.N
tidak memiliki makanan pantangan lain. Ny.L memiliki makanan
pantangan yaitu makanan dengan kadar gula tinggi, karbohidrat
tinggi, durian, nangka.
6) Cara pengolahan makanan : kurang memenuhi syarat
kesehatan, sebelum dimasak sayuran dipotong dahulu kemudian
dicuci. Sayuran jarang dimasak sehingga sudah layu di kulkas
baru dimasak. Terkadang sayuran yang tidak laku di warung
dimasak oleh Ny, L. Daging dan ikan disimpan di kulkas dalam
waktu yang cukup lama.
7) Cara penyajian makanan : disajikan langsung setelah selesai
masak, Ny.L menyukai makanan hangat. Jika ada sisa makanan
dihangatkan kembali. Cara makan lesehan menggunakan
sendok. Keluarga biasanya makan sendiri-sendiri kecuali kalau
sedang kumpul bisa makan bersama-sama.
b. Kebiasaan Minum Keluarga
Tn.L menyatakan keluarganya suka minuman manis, sehingga
banyak gula pasir di rumahnya, dan Ny.L sering kepingin untuk
menambahkan banyak gula di minumannya. Di dapur rumah Tn.L
terdapat banyak gula pasir. Keluarga Tn.L minum rata-rata 1200 cc
per hari.
c. Pola Istirahat
Tn.L menyatakan keluarga biasa tidur jam 22.00 dan bangun pukul
05.00. Tetapi untuk Nn.N bangun pukul 06.00 WIB. Keluarga
menyatakan tidur mereka cukup dan jarang mengalami susah tidur.
Ny.L kadang ,mengalami susah tidur jika banyak pikiran.
d. Rekreasi
Kesempatan untuk berekreasi : Ny L mengatakan keluarga jarang
berekreasi, hal yang menyenangkan dan bisa untuk melepas penat
adalah dengan berkumpul bersama keluarga dan tetangga atau
mengunjungi rumah anaknya yang sudah berkeluarga.
e. Pemanfaatan waktu senggang
Ny.L menyatakan jika ada waktu senggang, ia menjaga warung. Ny.L
menyatakan kalau orang sakit gula itu sering lemas, sehingga harus
mengurangi aktivitas dan tidak boleh berolah raga ringan. Ny.L
menyatakan tak pernah olah raga ringan dan sering duduk-duduk
saja. Tn.L menyatakan di waktu senggang ia memancing.
f. Pola eliminasi
1) Miksi
No Nama
Anggota
Keluarga
Tempat Frekuensi Waktu Ket
1 Tn L WC 4-6 kali Pagi, siang,
malam
Tergantung
frekuensi
minum
2 Ny L 7-8 kali
3 Nn N 3-5 kali

2) Defekasi
Pola defekasi anggota keluarga adalah satu kali sehari di pagi
hari.
g. Hygiene perorangan
Keluarga Tn L mandi 2 kali sehari menggunakan sabun. Keluarga Tn
L menggosok gigi 2 kali sehari ketika mandi pagi dan sore. Tn L dan
Ny.L keramas 2 kali seminggu, sedangkan Nn.N keramas seminggu 3
kali menggunakan shampoo.
Keluarga Tn.L tidak pernah menggunakan alas kaki di rumah, jika ke
tempat tetangga yang dekat juga jarang menggunakan alas kaki. Ny.L
tampak tidak memakai alas kaki saat di luar rumah
Keluarga Tn.L ganti baju dua kali sehari. Terkadang baju dipakai dua
kali, sehingga digantung di kamar masing- masing.
Kebiasaan memotong kuku jika kuku sudah panjang. Keluarga Tn L
jarang mencuci tangan sebelum makan. Tetapi sering cuci kaki
setelah keluar rumah tanpa alas kaki. Keluarga Tn L menggunakan
WC rumah untuk keperluan eliminasi.
h. Kebiasaan keluarga yang merugikan
Ny.K sering kepikiran jika salah satu anaknya mengalami masalah,
sehingga meningkatkan kadar gula darah.
Tn.L menyatakan sering merebus air untuk merendam kaki istrinya
yang sering kesemutan
Ny.L menyatakan Tn.L sering membantunya menyilet kaki yang
kapalan. Ny.L menyatakan luka di kakinya tidak pernah dibersihkan,
hanya diganti balutannya saja.

B. FAKTOR SOSIAL, EKONOMI DAN BUDAYA
1. Penghasilan
a. Penghasilan Utama
1) Penghasilan Tn.L bertani : Rp 1.000.000
2) Penghasilan warung Ny.L : Rp 1.000.000
3) Bantuan dari ketiga anak : Rp 1.500.000
Total : Rp 3.500.000
b. Penghasilan sampingan atau tambahan:
-
2. Penggunaan dan Pemanfaatan dana keluarga per bulan:
a. Biaya kebutuhan pokok : 2.000.000
b. Pendidikan anak : -
c. Biaya Kesehatan : 100.000
d. Pakaian : 200.000
e. Rekreasi : -
f. Biaya perbaikan rumah : -
g. Tabungan : 700.000
h. Biaya tak terduga : 500.000
3. Pengelolaan keuangan dikelola oleh istri.
4. Hubungan anggota keluarga dalam masyarakat:
Tn. L menyatakan sering mengikuti kumpulan kelompok tani di
desanya sebulan sekali. Ny.L rutin mengikuti kegiatan PKK tiap tanggal
10 di rumah kepala dusun. Tn.L dan Ny.L rutin mengikuti pengajian
bulanan, Sedangkan Nn N tidak pernah mengikuti organisasi
masyarakat.Ny.L menyatakan ia sering ngobrol dengan tetangganya di
warungnya. Jika ada salah satu tetangga yang kesulitan, akan saling
membantu.
5. Fasilitas untuk pertemuan masyarakat:
Pertemuan biasa dilakukan di masjid (untuk pengajian). Kumpulan
kelompok tani dan PKK dilakukan di rumah kepala dusun.











C. FAKTOR RUMAH DAN LINGKUNGAN
1. Rumah
a. Denah rumah

b. Status kepemilikan : Milik sendiri
c. Dinding rumah : Permanen
d. Lantai : Keramik (rumah bagian depan), bagian
dalam rumah lantai semen.
e. Langit-langit : tanpa eternit
f. Atap rumah : genting
g. Ventilasi ruangan : kurang dari 10% kali luas dinding
h. Jenis ventilasi : Melalui jendela, pintu, lubang angin
i. Pemanfaatan jendela : kadang-kadang dibuka
warung halaman
j. Penenerangan : malam hari dengan listrik, pada siang hari
masih bisa membaca meskipun tidak ada lampu.
k. Ukuran rumah : 6x 13 m


l. Pembagian ruang:
ada 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 ruang keluarga, 1 ruang dapur, 1
ruang makan, dan 1 kamar mandi. Rumah tersebut dihuni oleh 3
orang (ayah, ibu, 1 anak bungsu)
m. Kebersihan rumah: disapu tiap hari sekali
Di luar rumah tampak banyak gabah yang berserakan dan kerikil yang
banyak.
2. Sarana Memasak:
a. Bahan bakar untuk memasak menggunakan gas dan di dalam rumah
terdapat ventilasi berupa pintu dapur dan lubang angin.
b. Tempat menyimpan peralatan dapur yaitu pada rak piring
c. Ventilasi atap dapur : ada
d. Kebersihan dapur : disapu tiap hari sekali, tidak ada sampah
berserakan didapur.
3. Sampah
a. Sarana pembuangan sampah : ada di dapur berupa tempat
sampah tertutup.
b. Tempat pembuangan sampah : kebun
c. Letak pembuangan sampah : samping rumah, berjarak 7 meter
dari rumah.
d. Pengelolaan sampah : dibakar
4. Sumber air
a. Sumber air minum : sumur gali
b. jarak sumber air dengan septictank : 7 meter
c. Pencemaran air : tidak ada
d. Kualitas air:
1) Warna : jernih
2) Bau : tidak berbau
3) Rasa : tidak berasa (tawar)
4) Kebersihan sumber air: area sekitar sumur disemen, di bibir sumur
banyak lumut.
5. Pembuangan air limbah
a. Jenis limbah : rumah tangga
b. Bak limbah : tidak ada
c. Saluran limbah : dibuang ke sungai
d. Jarak limbah dengan sumur: lebih dari 10 meter
e. Letak : belakang rumah
f. Vektor : nyamuk, semut, lalat
g. Bau limbah : tidak tercium bau limbah dari rumah
h. Kebersihan : -
6. Kandang ternak
a. Pemilikan : tidak ada
b. Jenis piaraan : -
c. Letak : -
d. Kotoran dibersihkan : -
e. Tempat pembuangan : -
f. Kebersihan kandang : -
7. Halaman
a. Pemilikan : ada, 3 m
2

b. Pemanfaatan : untuk menanam tanaman hias
c. Letak : depan rumah
d. Kebersihan : halaman jarang disapu
8. Kamar mandi
a. Pemilikan : ada, 1,5 x 1,5 m

dan berjumlah 1 buah
b. Letak : dalam rumah
c. Bak mandi : tidak ada, memakai ember besar, tidak ada jentik
nyamuk dan dikuras dua hari sekali. Lantai dan dinding kamar mandi
sedikit berlumut dan lantai agak licin.
d. Kebersihan : lantai kamar mandi disikat seminggu sekali.
9. Lingkungan
a. Geografi rumah : pinggiran
b. Jarak dengan tetangga : berdekatan
c. Suasana : ramai
d. Lokasi : dekat rumah
10. Fasilitas perdagangan : warung 0 m, toko 500 m dan pasar 1
km.
11. Fasilitas peribadatan : 10 m
12. Fasilitas kesehatan : Puskesmas Sedayu 1 km, RS PKU gamping 3
km, RS mitra sehat 1 km
13. Sarana hiburan : ada, berupa TV, radio
14. Fasilitas transportasi : ada, 2 buah sepeda motor

D. Riwayat Kesehatan Keluarga
1. Riwayat kesehatan anggota keluarga:
Tn.L menyatakan selama ini dia sehat-sehat saja.
Tn L menyatakan, Ny.L menderita penyakit gula tipe 2 sejak 7 tahun yang
lalu. Awalnya ia merasakan sering haus dan sering buang air kecil lalu
berat badannya banyak turun dalam waktu yang singkat, tetapi ia lupa
berapa berat badannya saat itu. Ia mendiamkan saja keadaan tersebut
sampai akhirnya Ny.L merasa sangat lemas dan tidak sadarkan diri. Tn.L
kemudian membawa Ny.L ke rumah sakit dan dirawat selama 3 minggu
lalu didiagnosis penyakit gula tipe 2, mendapat terapi insulin 1-0-1 dan
dianjurkan rutin kontrol. Ny.L tidak rutin kontrol sehingga sering kambuh.
Ny.L menyatakan ia tidak perlu rutin kontrol, yang penting kalau merasa
kambuh baru kontrol. Dua bulan yang lalu Ny. L dirawat di rumah sakit
karena kadar gula darahnya meningkat drastis mencapai 700 g/dl. Ny. L
drop setelah mengetahui anak terakhirnya gagal menikah. Selama 7
tahun ini Ny. L sudah kambuh 8 kali. Kadar HbA1c dua bulan yang lalu
8%. Ny. L mengatakan lebih sering kambuh daripada dulu. Tn.L
menyatakan sudah mendukung kesembuhan Ny.L dengan mengingatkan
menyuntik insulin kalau lemas tetapi Ny.L masih sering kambuh
Nn. N pernah menderita kista. Selama menderita penyakit tersebut Nn. N
menggunakan pengobatan herbal dan telah sembuh 3 tahun yang lalu.
2. Kebiasaan memeriksakan diri:
a. Waktu : bila sakit
b. Tempat : Puskesmas dan rumah sakit
3. Kebiasaan minum obat:
a. Waktu
Nn. N menyatakan, kalau ia dan ayahnya jika sakit tidak minum obat.
Istirahat atau kerikan juga sembuh. :
Tn.L menyatakan, istrinya tidak rutin menyuntik insulin juga tidak apa-
apa, yang penting insulin disuntik kalau istrinya merasa lemas saja.
Ny. L menyatakan, menyuntik insulin kalau lemas saja. Terdapat sisa
insulin dalam lemari pendingin, tidak sesuai dengan waktu habis
seharusnya
b. Asal obat yang diminum : dokter
4. Kesehatan Ibu dan Anak
a. Riwayat kehamilan yang lalu:
No Kehamilan
Umur
kehamilan
Keluhan
Cara
mengatasi
Hamil
1

2

3
Pertama

Kedua

Ketiga
Cukup
bulan
Cukup
bulan
Cukup
bulan
-

-

DM
gestasional
-

-

Mengatur
pola makan

-

-

-

b. Ibu hamil: tidak ada
c. Persalinan
Persalinan terakhir : 26 tahun yang lalu
Tempat bersalin : rumah sakit
Ditolong oleh : dokter
Proses persalinan : sesar
d. Keluarga Berencana
Pasangan usia subur : ada
Pernah mendengar KB : pernah
Kalau pernah mendengarkan dari : dokter, TV
Telah ikut KB : Ny.L KB suntik tiga bulanan selama
setahun setelah melahirkan anak terakhir. Sejak saat itu, ia menggunakan KB
alami. Ny.L menyatakan menggunakan KB dengan cara menghindari terlalu
sering berhubungan seks dengan suaminya.
5. Riwayat Kesehatan-Mental-Psikososial-Spiritual
a. Memenuhi kebutuhan jiwa:
1) Pemenuhan rasa aman: Tn.L mengatakan keluarganya merasa aman tinggal
di lingkungan rumahnya
2) Perasaan bangga atau senang: keluarga Tn L merasa senang bila bisa
berkumpul bersama dan tidak ada masalah.
3) Semangat untuk maju : Tn L mengatakan selama ini ia biasa saja. Tidak
terlalu bersemangat.
b. Pemenuhan status sosial:
1) Perasaan dilayani: TnL mengatakan selalu mendapatkan pelayanan yang
baik jika sedang membutuhkan untuk mengurus surat-surat, dll baik dari
lingkungan tempat tinggal seperti : RT, RW, Dukuh, Kelurahan, dan instansi
pemerintahan lainya (puskesmas,RS,dll)
2) Perasaan dibenci: TnL mengatakan selalu akrab dengan tetangga sekitar,
hubungan dengan keluarga yang lain baik, tidak merasa dibenci dan tidak
ada permasalahan dengan orang lain.
3) Perasaan diasingkan: TnL mengatakan walaupun hidupnya pas-pasan
tetangga sekitar menghargai keluarganya dan tidak mengucilkanya.
c. Riwayat kesehatan mental keluarga
Keluarga klien tidak ada yang pernah dirawat di RS Jiwa.
d. Gangguan mental pada anggota keluarga: TnL mengatakan tidak ada anggota
keluarga yang merasa bersalah, gagal, kecewa, tertekan dan dalam keluarga
tidak sering bertengkar.
e. Penampilan tingkah laku anggota keluarga yang menonjol:
Nn.N menyatakan ayahnya galak dan suka marah, sedangkan ibunya lebih
banyak diam. Ny. L menyatakan anak terakhirnya juga pendiam tapi kalau ada
masalah cerita dengannya.

6. Riwayat Spiritual Anggota Keluarga
Tn.L, Ny.L, dan Nn.N menyatakan rutin sholat 5 waktu meskipun tidak berjamaan.
Tn.L menyatakan sering ikut pengajian di masjid setiap bulan.

7. Tanggapan keluarga terhadap pelayanan kesehatan :
Nn.N menyatakan sebenarnya tidak masalah jika ibunya tak rutin kontrol seperti
dulu karena sekarang ia terlalu sibuk sehingga tak bisa mengantar ibunya.
Tn.L menyatakan jika ia dan anaknya sakit, cukup istirahat saja. Tapi kalau Ny.L
perlu dibawa ke rumah sakit jika sudah kambuh saja.
8. Keadaan Kesehatan keluarga saat kunjungan
No Nama Umur L/P Kesehatan Perawat
1








2

Tn L








Ny L

55








50

L








P

Kesadaran:composmentis
N : 75
RR : 20
S : 36.6
TD : 140/90
BB : 66 Kg
TB : 167 cm
Keluhan: tidak ada keluhan

BB : 65 Kg
TB : 155 cm



















3


















Nn N


















26


















P
N : 78
RR : 20
S : 37
TD : 130/80
Keluhan: Ny. K mengeluh sedikit
pusing dan lemas, Ny.L
menyatakan luka di kaki akibat
tertusuk gabah tak sembuh-
sembuh dan meluas.
Terdapat sisa kalus yang habis
disilet di kaki kiri Ny.L. Ny L
mempunyai ulkus DM di telapak
kaki sebelah kanan. Luka ulkus
seluas 2 x 3 cm. Luka ulkus basah
dan tampak kotor.
Nilai HbA1c 2 bulan yang lalu 8%
GDS saat ini 400 g/dl

N : 88
RR : 22
S : 36.8
TD : 120/80
BB : 62 Kg
TB : 170 cm
Keluhan:-


E. PERSEPSI DAN TANGGAPAN KELUARGA TERHADAP MASALAH
1. Persepsi keluarga terhadap masalah yang dihadapi:
Tn L: Berpendapat bahwa sakit yang diderita Ny K sudah biasa karena istrinya sudah
bertahun tahun menderita DM.
2. Tanggapan/mekanisme koping keluarga terhadap masalah:
Jika ada masalah Tn.L, Ny.L dan Nn. N selalu mencari solusi bersama, keputusan
ada di Tn.L. Ny. L mengatakan sering kambuh dan khawatir karena anaknya
semakin sibuk sehingga semakin jarang memperhatikannya. Keluarga mengatakan
bahwa mereka sudah bosan untuk merawat ataupun mengingatkan Ny. L akan
kesehatannya
3. Tugas kesehatan keluarga
a. Keluarga mampu mengenal masalah
Keluarga Ny.L sudah mengetahui istrinya menderita diabetes melitus atau
penyakit gula namun menganggap penyakit itu sudah biasa karena sudah
bertahun-tahun Ny.L menderita penyakit tersebut. Tn.L menyatakan istrinya sering
kambuh karena memang sudah tua. Nn.N menyatakan ibunya sekarang lebih
mandiri sehingga ia tidak perlu terlalu perhatian pada Ny.L
b. Keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat
Ny.L menyatakan penyakitnya tidak akan bertambah parah karena tidak
mengontrol pola makan. Ia juga menyatakan, akibat sakit gula sejak 7 tahun lalu,
berat badannya menurun sehingga ia harus makan banyak agar ia sehat lagi. Ia
menyatakan kalau ia sudah suntik insulin kalau lemas, sehingga tidak perlu
mengontrol pola makan kalau ada insulin. Tn. L mengatakan kepeduliannya agar
istrinya mengatur pola makan adalah tidak penting bagi kesehatan Ny.L. Nn.N
menyatakan sebenarnya tidak masalah jika ibunya tak rutin kontrol seperti dulu
karena sekarang ia terlalu sibuk sehingga tak bisa mengantar ibunya.
c. Keluarga mampu melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit
Keluarga menyatakan tak pernah mengatur pola makan Ny.L. Injeksi insulin juga
tidak rutin diberikan, insulin diberikan jika badan terasa lemas saja.
Nn.N menyatakan tidak sempat mengantarkan ibunya kontrol rutin ke Dokter.
Nn.N menyatakan tak ada waktu mengantar ibunya kontrol rutin. Pada kartu
berobat, tampak tanggal kontrol yang dilakukan jauh dari tanggal kontrol yang
seharusnya. Tn.L menyatakan tak pernah mengingatkan istrinya tentang pola
makannya.
Tn.L menyatakan tak pernah mengingatkan istrinya tentang pola makannya
Ny.L menyatakan Nn.K sudah bosan mengingatkannya agar rutin minum obat dan
mengikuti anjuran dokter
d. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan
Tn.L menyatakan keluarganya suka minuman manis, sehingga banyak gula pasir
di rumahnya, dan Ny.L sering kepingin untuk menambahkan banyak gula di
minumannya. Nn. N lebih dekat dan lebih sering cerita dengan ibunya, sehingga
apabila Nn. N mengalami masalah akan menjadi pikiran bagi Ny.L dan terkadang
menimbulkan kadar gula darah Ny.L meningkat. Tn.L menyatakan ia sering
marah-marah jika hasil panennya sedikit. Ini juga menambah pikiran bagi Ny.L,
tapi Tn.L menyatakan tak bisa mengendalikan emosinya.
e. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia di
lingkungan
Keluarga Tn.L memeriksakan Ny.L jika sakitnya kambuh dan parah saja.
Ny.L menyatakan tidak pernah konseling masalah keluarga kepada perawat atau
psikolog di puskesmas


ANALISA DATA
Data Masalah Penyebab
DS:
a. Tn.L menyatakan, Ny.L menderita
penyakit gula tipe 2 sejak 7 tahun yang
lalu. Dua bulan yang lalu Ny. L dirawat di
rumah sakit karena kadar gula darahnya
meningkat drastis mencapai 700 g/dl. Ny.
L drop setelah mengetahui anak
terakhirnya gagal menikah. Selama 7
tahun ini Ny. L sudah kambuh 8 kali.
b. Ny. L mengeluh sedikit pusing dan lemas.
c. Ny.L menyatakan luka di kaki akibat
tertusuk gabah tak sembuh-sembuh dan
meluas.
DO:
a. Ny L mempunyai ulkus DM di telapak kaki
sebelah kanan. Luka ulkus seluas 2 x 3
cm.
b. Nilai HbA1c 2 bulan yang lalu 8%
c. GDS saat ini 400 g/dl
Ketidakefektifan
managemen
regimen
terapeutik DM Ny.
L di keluarga
Tn.L









DS:
a. Ny.L menyatakan penyakitnya tidak akan
bertambah parah karena tidak mengontrol
pola makan. Ia juga menyatakan, akibat
sakit gula sejak 7 tahun lalu, berat
badannya menurun sehingga ia harus
makan banyak agar ia sehat lagi. Ia
menyatakan kalau ia sudah suntik insulin
kalau lemas, sehingga tidak perlu
mengontrol pola makan kalau ada insulin.
b. Tn.L menyatakan, istrinya tidak rutin
menyuntik insulin juga tidak apa-apa,
yang penting insulin disuntik kalau istrinya
merasa lemas saja.
c. Ny.L menyatakan kalau orang sakit gula
Ketidakmampuan
keluarga Tn L
mengambil
keputusan dengan
tepat untuk Ny.L
yang menderita
DM

itu sering lemas, sehingga harus
mengurangi aktivitas dan tidak boleh
berolah raga ringan.
DO:-
DS:
a. Tn.L menyatakan, istrinya makan biasa
saja seperti dirinya, hanya istrinya tidak
mengkonsumsi gula pada minuman
b. Ny. L menyatakan, menyuntik insulin
kalau lemas saja
c. Ny.L menyatakan tak pernah olah raga
ringan dan sering duduk-duduk saja
d. Tn.L menyatakan sering merebus air
untuk merendam kaki istrinya yang sering
kesemutan
e. Ny.L menyatakan Tn.L sering
membantunya menyilet kaki yang
kapalan.
f. Ny.L menyatakan luka di kakinya tidak
pernah dibersihkan, hanya diganti
balutannya saja.
DO:
a. Terdapat sisa insulin dalam lemari
pendingin, tidak sesuai dengan waktu
habis seharusnya.
b. Saat makan, Ny.L tidak mengatur porsi
makannya
c. Ny.L tampak tidak memakai alas kaki saat
di luar rumah
d. Terdapat sisa kalus yang habis disilet di
kaki Ny.L
e. Luka ulkus basah dan tampak kotor.
Ketidakmampuan
keluarga Tn.L
merawat Ny.L
yang mengalami
DM

DS:
a. Tn.L menyatakan keluarganya suka
minuman manis, sehingga banyak gula
pasir di rumahnya, dan Ny.L sering
Ketidakmampuan
keluarga Tn L
memelihara
lingkungan yang
kepingin untuk menambahkan banyak
gula di minumannya.
b. Nn. N lebih dekat dan lebih sering cerita
dengan ibunya, sehingga apabila Nn. N
mengalami masalah akan menjadi pikiran
bagi Ny.L dan terkadang menimbulkan
kadar gula darah Ny.L meningkat.
c. Tn.L menyatakan ia sering marah-marah
jika hasil panennya sedikit.
DO:
a. Di dapur rumah Tn.L terdapat banyak gula
pasir.
b. Di luar rumah tampak banyak gabah yang
berserakan dan kerikil yang banyak.
mendukung
kesehatan Ny.L


DS :
a. Ny. L mengatakan lebih sering kambuh
daripada dulu
b. Ny.L mengatakan khawatir karena
anaknya semakin sibuk sehingga semakin
jarang memperhatikannya.
c. Ny.L menyatakan kedua anaknya
sekarang lebih jarang mengunjunginya
dan anak terakhirnya lebih sibuk bekerja.
d. Tn.L menyatakan sudah mendukung
kesembuhan Ny.L dengan mengingatkan
menyuntik insulin kalau lemas tetapi Ny.L
masih sering kambuh
DO :
Nn. N jarang di rumah dan anak-anak yang
lain jarang berkunjung
Penurunan
koping keluarga
Tn. L untuk
merawat Ny.L
yang sakit




DS:
a. Tn.L menyatakan istrinya sering kambuh
karena memang sudah tua
b. Nn.N menyatakan ibunya sekarang lebih
mandiri sehingga ia tidak perlu terlalu
perhatian pada Ny.L
Ketikdakmampuan
keluarga Tn.L
mengenal
masalah
DO: -
DS :
a. Tn. L mengatakan kepeduliannya agar
istrinya mengatur pola makan adalah tidak
penting bagi kesehatan Ny.L
b. Nn.N menyatakan sebenarnya tidak
masalah jika ibunya tak rutin kontrol
seperti dulu karena sekarang ia terlalu
sibuk sehingga tak bisa mengantar ibunya
DO : -
Ketidakmampuan
keluarga Tn L
mengambil
keputusan dengan
tepat untuk Ny.L
yang menderita
DM

DS : -
a. Tn.L menyatakan tak pernah
mengingatkan istrinya tentang pola
makannya
b. Nn.N menyatakan tak ada waktu
mengantar ibunya kontrol rutin
c. Tn.L menyatakan lebih sering di sawah
daripada di rumah, tidak seperti dulu yang
lebih sering menemani Ny.L di rumah
d. Ny.L menyatakan Nn.K sudah bosan
mengingatkannya agar rutin minum obat
dan mengikuti anjuran dokter
DO :
Pada kartu berobat, tampak tanggal kontrol
yang dilakukan jauh dari tanggal kontrol yang
seharusnya
Ketidakmampuan
keluarga Tn.L
merawat Ny.L
yang mengalami
DM

DS:
a. Tetangga Tn.L menyatakan rumah Tn.L
sering sepi, Ny.L sering sendiri dan
merasa kesepian, padahal ingin ditemani
b. Tetangga menyatakan keluarga Ny.L
jarang berkumpul bersama
DO:
Rumah keluarga Ny.L lebih sering sepi,
Ketidakmampuan
keluarga Tn.L
memelihara
lingkungan yang
mendukung
kesembuhan Ny.L
DS:
Ny.L menyatakan tidak pernah konseling
Ketidakmampuan
keluarga Tn.L
masalah keluarga kepada perawat atau
psikolog di puskesmas
DO:-
memanfaatkan
fasilitas kesehatan
untuk mengatasi
masalah
penurunan koping
keluarga

B. Diagnosis Keperawatan:
1. Ketidakefektifan managemen regimen terapeutik DM Ny. L di keluarga Tn.L
berhubungan dengan:
a. Ketidakmampuan keluarga Tn L mengambil keputusan dengan tepat untuk Ny.L
yang menderita DM yang ditandai dengan:
DS:
1) Tn.L menyatakan, Ny.L menderita penyakit gula tipe 2 sejak 7 tahun yang
lalu. Dua bulan yang lalu Ny. L dirawat di rumah sakit karena kadar gula
darahnya meningkat drastis mencapai 700 g/dl. Ny. L drop setelah
mengetahui anak terakhirnya gagal menikah. Selama 7 tahun ini Ny. L sudah
kambuh 8 kali.
2) Ny. L mengeluh sedikit pusing dan lemas.
3) Ny.L menyatakan luka di kaki akibat tertusuk gabah tak sembuh-sembuh dan
meluas.
4) Ny.L menyatakan penyakitnya tidak akan bertambah parah karena tidak
mengontrol pola makan. Ia juga menyatakan, akibat sakit gula sejak 7 tahun
lalu, berat badannya menurun sehingga ia harus makan banyak agar ia sehat
lagi. Ia menyatakan kalau ia sudah suntik insulin kalau lemas, sehingga tidak
perlu mengontrol pola makan kalau ada insulin.
5) Tn.L menyatakan, istrinya tidak rutin menyuntik insulin juga tidak apa-apa,
yang penting insulin disuntik kalau istrinya merasa lemas saja.
6) Ny.L menyatakan kalau orang sakit gula itu sering lemas, sehingga harus
mengurangi aktivitas dan tidak boleh berolah raga ringan.
DO:
1) Ny L mempunyai ulkus DM di telapak kaki sebelah kanan. Luka ulkus seluas
2 x 3 cm.
2) Nilai HbA1c 2 bulan yang lalu 8%
3) GDS saat ini 400 g/dl
b. Ketidakmampuan keluarga Tn.L merawat Ny.L yang mengalami DM yang ditandai
dengan:
DS:
1) Tn.L menyatakan, istrinya makan biasa saja seperti dirinya, hanya istrinya
tidak mengkonsumsi gula pada minuman
2) Ny. L menyatakan, menyuntik insulin kalau lemas saja
3) Ny.L menyatakan tak pernah olah raga ringan dan sering duduk-duduk saja
4) Tn.L menyatakan sering merebus air untuk merendam kaki istrinya yang
sering kesemutan
5) Ny.L menyatakan Tn.L sering membantunya menyilet kaki yang kapalan.
6) Ny.L menyatakan luka di kakinya tidak pernah dibersihkan, hanya diganti
balutannya saja.
DO:
1) Terdapat sisa insulin dalam lemari pendingin, tidak sesuai dengan waktu
habis seharusnya.
2) Saat makan, Ny.L tidak mengatur porsi makannya
3) Ny.L tampak tidak memakai alas kaki saat di luar rumah
4) Terdapat sisa kalus yang habis disilet di kaki Ny.L
5) Luka ulkus basah dan tampak kotor.
c. Ketidakmampuan keluarga Tn L memelihara lingkungan yang mendukung kesehatan
Ny.L yang ditandai dengan:
DS:
1) Tn.L menyatakan keluarganya suka minuman manis, sehingga banyak gula
pasir di rumahnya, dan Ny.L sering kepingin untuk menambahkan banyak
gula di minumannya.
2) Nn. N lebih dekat dan lebih sering cerita dengan ibunya, sehingga apabila
Nn. N mengalami masalah akan menjadi pikiran bagi Ny.L dan terkadang
menimbulkan kadar gula darah Ny.L meningkat.
3) Tn.L menyatakan ia sering marah-marah jika hasil panennya sedikit.
DO:
1) Di dapur rumah Tn.L terdapat banyak gula pasir.
2) Di luar rumah tampak banyak gabah yang berserakan dan kerikil yang
banyak.

2. Penurunan koping keluarga Tn. L untuk merawat Ny.L yang sakit berhubungan dengan:
a. Ketidakmampuan keluarga Tn.L mengenal masalah yang ditandai dengan:
DS :
1) Ny. L mengatakan lebih sering kambuh daripada dulu
2) Ny.L mengatakan khawatir karena anaknya semakin sibuk sehingga semakin
jarang memperhatikannya.
3) Ny.L menyatakan kedua anaknya sekarang lebih jarang mengunjunginya dan
anak terakhirnya lebih sibuk bekerja.
4) Tn.L menyatakan sudah mendukung kesembuhan Ny.L dengan mengingatkan
menyuntik insulin kalau lemas tetapi Ny.L masih sering kambuh
5) Tn.L menyatakan istrinya sering kambuh karena memang sudah tua
6) Nn.N menyatakan ibunya sekarang lebih mandiri sehingga ia tidak perlu terlalu
perhatian pada Ny.L
DO :
Nn. N jarang di rumah dan anak-anak yang lain jarang berkunjung
b. Ketidakmampuan keluarga Tn L mengambil keputusan dengan tepat untuk Ny.L
yang menderita DM yang ditandai dengan:
DS :
1) Tn. L mengatakan kepeduliannya agar istrinya mengatur pola makan adalah
tidak penting bagi kesehatan Ny.L
2) Nn.N menyatakan sebenarnya tidak masalah jika ibunya tak rutin kontrol seperti
dulu karena sekarang ia terlalu sibuk sehingga tak bisa mengantar ibunya
DO : -
c. Ketidakmampuan keluarga Tn.L merawat Ny.L yang mengalami DM yang ditandai
dengan:
DS : -
1) Tn.L menyatakan tak pernah mengingatkan istrinya tentang pola makannya
2) Nn.N menyatakan tak ada waktu mengantar ibunya kontrol rutin
3) Tn.L menyatakan lebih sering di sawah daripada di rumah, tidak seperti dulu
yang lebih sering menemani Ny.L di rumah
4) Ny.L menyatakan Nn.K sudah bosan mengingatkannya agar rutin minum obat
dan mengikuti anjuran dokter
DO :
Pada kartu berobat, tampak tanggal kontrol yang dilakukan jauh dari tanggal kontrol
yang seharusnya
d. Ketidakmampuan keluarga Tn.L memelihara lingkungan yang mendukung
kesembuhan Ny.L yang ditandai dengan:
DS:
1) Tetangga Tn.L menyatakan rumah Tn.L sering sepi, Ny.L sering sendiri dan
merasa kesepian, padahal ingin ditemani
2) Tetangga menyatakan keluarga Ny.L jarang berkumpul bersama
DO:
Rumah keluarga Ny.L lebih sering sepi,
e. Ketidakmampuan keluarga Tn.L memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk mengatasi
masalah penurunan koping keluarga yang ditandai dengan:
DS:
Ny.L menyatakan tidak pernah konseling masalah keluarga kepada perawat atau
psikolog di puskesmas
DO:-





























C. Perencanaan keperawatan
1. Penilaian Prioritas
Masalah: Ketidakefektifan managemen regimen terapeutik DM Ny. L di keluarga
Tn.L
Kriteria Hitungan Skor Pembenaran
a. Sifat masalah:
aktual
b. Potensi diubah
sebagian




c. Potensi dicegah
sedang


d. Menonjolnya
masalah
Dirasakan tapi
tidak perlu segera
diatasi
3/3x1

1/2x2





2/3x1



1/2x1
1

1





2/3



1
HbA1c=8%, GDS: 400g/dl

Insulin ada, ada yang bisa menyuntikkan,
sarana yankes (RS) terjangkau, tetapi
pengetahuan dan persepsi keluarga tentang
komplikasi penyakit DM apabila manajemen
terapi tidak baik, kurang.
DM merupakan penyakit kronis, tetapi dapat
dikontrol dengan kemauan yang kuat pasien
dan dukungan keluarga yang baik.
Keluarga merasakan kalau DM merupakan
penyakit yang perlu diobati, namun keluarga
tidak menyadari kalau manajemen DM yang
tidak baik akan mengakibatkan komplikasi
bagi penyakit DM.
Total 3 2/3

Masalah: Penurunan koping keluarga Tn. L
Kriteria Hitungan Skor Pembenaran
a. Sifat masalah:
aktual




b. Potensi diubah:
sebagian


c. Potensi dicegah:
tinggi

3/3x1





1/2x2



3/3x1


1





1



1


Ny. L mengatakan lebih sering kambuh
daripada dulu
Tn.L menyatakan sudah mendukung
kesembuhan Ny.L dengan mengingatkan
menyuntik insulin kalau lemas tetapi Ny.L
masih sering kambuh
Perubahan koping tidak memerlukan
tenaga profesional, suami dan anak tinggal
serumah tetapi waktu keluarga untuk Ny.L
yang kurang.
Dengan keluarga memanage waktu dan
tenaga, pola koping keluarga meningkat.
Keluarga menganggap, tidak pernah kontrol
d. Menonjolnya
masalah: tidak
dirasakan
0/2 x 1 0 dan kurangnya perhatian keluarga pada
Ny.L tidak akan memperparah penyakit Ny.L
Total 3
2. Perencanaan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intevensi
Tupan Tupen
1 Ketidakefektifan managemen regimen terapeutik DM Ny. L di
keluarga Tn.L, berhubungan dengan:
a. ketidakmampuan keluarga Tn L mengambil keputusan dengan
tepat untuk Ny.L yang menderita DM, ditandai dengan:
DS:
7) Tn.L menyatakan, Ny.L menderita penyakit gula tipe 2 sejak 7
tahun yang lalu. Dua bulan yang lalu Ny. L dirawat di rumah
sakit karena kadar gula darahnya meningkat drastis mencapai
700 g/dl. Ny. L drop setelah mengetahui anak terakhirnya
gagal menikah. Selama 7 tahun ini Ny. L sudah kambuh 8 kali.
8) Ny. L mengeluh sedikit pusing dan lemas.
9) Ny.L menyatakan luka di kaki akibat tertusuk gabah tak
sembuh-sembuh dan meluas.
10) Ny.L menyatakan penyakitnya tidak akan bertambah parah
karena tidak mengontrol pola makan. Ia juga menyatakan,
akibat sakit gula sejak 7 tahun lalu, berat badannya menurun
sehingga ia harus makan banyak agar ia sehat lagi. Ia
Setelah
dilakukan
asuhan
keperawatan
selama 7 hari,
manajemen
regimen
terapeutik DM
Ny.L di keluarga
Tn.L efektif,
dengan kriteria:
GDS <200g/dl
HbA1c <8%
Ny.L jarang
merasa pusing
dan lemas
Tupen 1
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 1x
pertemuan, keluarga Tn L
mampu mengambil keputusan
yang tepat untuk merawat
Ny.L yang menderita DM,
dengan kriteria:
1.1. Menyebutkan akibat lanjut
menajemen DM yang tidak
tepat yaitu:
Menyebutkan kembali
komplikasi DM:
hipo/hiperglikemia, KAD,
jantung koroner, stroke infark,
retinopati diabetik, neuropati
diabetik, nefropati diabetik








a. Jelaskan pada
keluarga akibat lanjut
apabila DM tidak
dimanajemen dengan
baik, dangan
menggunakan lembar
balik
b. Motivasi keluarga
untuk menyebutkan
menyatakan kalau ia sudah suntik insulin kalau lemas,
sehingga tidak perlu mengontrol pola makan kalau ada insulin.
11) Tn.L menyatakan, istrinya tidak rutin menyuntik insulin juga
tidak apa-apa, yang penting insulin disuntik kalau istrinya
merasa lemas saja.
12) Ny.L menyatakan kalau orang sakit gula itu sering lemas,
sehingga harus mengurangi aktivitas dan tidak boleh berolah
raga ringan.
DO:
4) Ny L mempunyai ulkus DM di telapak kaki sebelah kanan.
Luka ulkus seluas 2 x 3 cm.
5) Nilai HbA1c 2 bulan yang lalu 8%
6) GDS saat ini 400 g/dl
1.2 Memutuskan untuk
merawat dengan tepat, yaitu:
a. Keluarga menyatakan
akan mengatur pola
makan Ny.L
b. Keluarga menyatakan
akan menyuntik insulin
pada Ny.L sesuai dosis
c. Ny.L menyatakan akan
melakukan olahraga
ringan tiga hari sekali
kembali akibat lanjut
dari manajemen tidak
baik DM
c. Motivasi keluarga
untuk mengatasi
masalah yang dihadapi
d. Dampingi keluarga
sampai mengambil
keputusan dengan
tepat

b. Ketidakmampuan keluarga Tn.L merawat Ny.L yang
mengalami DM yang ditandai dengan:
DS:
7) Tn.L menyatakan, istrinya makan biasa saja seperti dirinya,
hanya istrinya tidak mengkonsumsi gula pada minuman
8) Ny. L menyatakan, menyuntik insulin kalau lemas saja
9) Ny.L menyatakan tak pernah olah raga ringan dan sering
Tupen 2:
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 2x
kunjungan dalam waktu 1
minggu,keluarga Tn.L dapat
merawat Ny L yang mengalami
DM dengan kriteria:







duduk-duduk saja
10) Tn.L menyatakan sering merebus air untuk merendam kaki
istrinya yang sering kesemutan
11) Ny.L menyatakan Tn.L sering membantunya menyilet kaki
yang kapalan.
12) Ny.L menyatakan luka di kakinya tidak pernah dibersihkan,
hanya diganti balutannya saja.
DO:
6) Terdapat sisa insulin dalam lemari pendingin, tidak sesuai
dengan waktu habis seharusnya.
7) Saat makan, Ny.L tidak mengatur porsi makannya
8) Ny.L tampak tidak memakai alas kaki saat di luar rumah
9) Terdapat sisa kalus yang habis disilet di kaki Ny.L
10) Luka ulkus basah dan tampak kotor.
2.1 menyebutkan cara
perawatan anggota keluarga
yang mengalami DM, yaitu:
Menyebutkan kembali 4 pilar
penatalaksanaan DM dan cara
perawatan kaki
2.2 keluarga mampu
memanajemen DM dengan
tepat, yaitu:
a. Mengatur pola makan
sesuai 3J
b. Menyuntik insulin sesuai
dosis
c. Ny.L melakukan olahraga
ringan
d. Membersihkan dan
merawat luka setiap hari
e. Tidak merendam kaki di air
panas
f. Tidak menyilet kalus
a. Berikan pendidikan
kesehatan mengenai 4
pilar penatalaksanaan
DM dan perawatan
kaki
b. Observasi pola makan
Ny.L saat kunjungan
rumah
c. Observasi kemampuan
keluarga menyuntik
insulin saat sebelum
makan siang
d. Motivasi keluarga
untuk menganjurkan
dan mengingatkan
serta membantu Ny.L
untuk mengatur pola
makan, menyuntik
insulin sesuai dosis,
melakukan olahraga
ringan 3 hari sekali,
merawat luka , dan
merawat kaki dengan
baik
c. Ketidakmampuan keluarga Tn L memelihara lingkungan yang
mendukung kesehatan Ny.L yang ditandai dengan:
DS:
4) Tn.L menyatakan keluarganya suka minuman manis, sehingga
banyak gula pasir di rumahnya, dan Ny.L sering kepingin
untuk menambahkan banyak gula di minumannya.
5) Nn. N lebih dekat dan lebih sering cerita dengan ibunya,
sehingga apabila Nn. N mengalami masalah akan menjadi
pikiran bagi Ny.L dan terkadang menimbulkan kadar gula
darah Ny.L meningkat.
6) Tn.L menyatakan ia sering marah-marah jika hasil panennya
sedikit.
DO:
3) Di dapur rumah Tn.L terdapat banyak gula pasir.
4) Di luar rumah tampak banyak gabah yang berserakan dan
kerikil yang banyak.
Tupen 3:
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 1x
pertemuan keluarga mampu
memodifikasi lingkungan yang
mendukung kesehatan Ny.L,
dengan kriteria:
3.1 menciptakan lingkungan
yang mendukung manajemen
terapi Ny.L, yaitu:
Menyingkirkan makanan
pantangan diet Ny.L
mengganggu diet Ny.L
3.2 menciptakan lingkungan
yang dapat mencegah cedera
psikologis dan fisik terutama







a. Beri pengertian
keluarga tentang
pentingnya
memodifikasi
lingkungan bagi
kesehatan Ny.L
b. Sarankan keluarga
untuk menyingkirkan
hal yang dilarang





pada kaki Ny.L
a. Membersihkan gabah dan
kerikil yang berserakan
sehingga tidak beresiko
mencederai kaki Ny.L
b. Keluarga Tn.L memelihara
kenyamanan psikologis
Ny.L dengan tidak marah-
marah dan membuat Ny.L
banyak pikiran
bagi Ny.L
c. Beri pengertian
keluarga tentang
pentingnya
pencegahan cedera
fisik dan psikologis
bagi Ny.L
d. Anjurkan keluarga
menciptakan
lingkungan keluarga
yang aman, tentram,
dan damai
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intevensi
Tupan Tupen
2 Penurunan koping keluarga Tn. L untuk merawat Ny.L yang
sakit berhubungan dengan:
a. Ketidakmampuan keluarga Tn.L mengenal masalah yang
ditandai dengan:
DS :
7) Ny. L mengatakan lebih sering kambuh daripada dulu
8) Ny.L mengatakan khawatir karena anaknya semakin sibuk
sehingga semakin jarang memperhatikannya.
9) Ny.L menyatakan kedua anaknya sekarang lebih jarang
mengunjunginya dan anak terakhirnya lebih sibuk bekerja.
10) Tn.L menyatakan sudah mendukung kesembuhan Ny.L
dengan mengingatkan menyuntik insulin kalau lemas
tetapi Ny.L masih sering kambuh
11) Tn.L menyatakan istrinya sering kambuh karena memang
sudah tua
12) Nn.N menyatakan ibunya sekarang lebih mandiri sehingga
ia tidak perlu terlalu perhatian pada Ny.L
DO :
Nn. N jarang di rumah dan anak-anak yang lain jarang
berkunjung
Setelah dilakukan
asuhan
keperawatan
selama 7 hari,
koping keluarga
Tn.L efektif,
dengan kriteria:
a. Ny.L jarang
kambuh
b. Keluarga
menyadari
kebutuhan Ny.L
c. Keluarga mau
merawat Ny.L
dan peduli
terhadap
kesehatan Ny.L
Tupen 1
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 1x
pertemuan, keluarga Tn.L
mampu mengenal masalah
dengan kriteria:
1.1 keluarga mampu
menyebutkan kembali
pentingnya peran keluarga
bagi kesembuhan Ny.L
1.2 Keluarga menyatakan
penurunan kepedulian bagi
Ny.L adalah suatu masalah






a. Berikan pendidikan
kesehatan bagi keluarga
tentang pentingnya peran
serta keluarga bagi
kesembuhan Ny.L
b. Evaluasi pemahaman
keluarga dan kemampuan
keluarga mengenal
masalah
b. Ketidakmampuan keluarga Tn L mengambil keputusan
dengan tepat untuk Ny.L yang menderita DM yang ditandai
dengan:
DS :
3) Tn. L mengatakan kepeduliannya agar istrinya mengatur
pola makan adalah tidak penting bagi kesehatan Ny.L
4) Nn.N menyatakan sebenarnya tidak masalah jika ibunya
tak rutin kontrol seperti dulu karena sekarang ia terlalu
sibuk sehingga tak bisa mengantar ibunya
DO : -

Tupen 2
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 1x
pertemuan, keluarga Tn.L
mampu mengambil keputusan
yang tepat untuk merawat
Ny.L dengan kriteria:
2.1 keluarga Tn.L menyatakan
akan meningkatkan
kepedulian dan hubungan
yang baik dengan Ny.L
2.2 keluarga Tn.L menyatakan
akan meningkatkan perawatan
kesehatan Ny.L seperti dahulu







a. Diskusikan harapan
keluarga
b. Berikan pengertian tentang
peran khusus keluarga
c. Motivasi keluarga untuk
mengatasi masalah yang
dihadapi
d. Dampingi keluarga sampai
mengambil keputusan
dengan tepat
c. Ketidakmampuan keluarga Tn.L merawat Ny.L yang
mengalami DM yang ditandai dengan:
DS :
Tupen 3
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 1x



5) Tn.L menyatakan tak pernah mengingatkan istrinya tentang
pola makannya
6) Nn.N menyatakan tak ada waktu mengantar ibunya kontrol
rutin
7) Ny.L menyatakan Nn.K sudah bosan mengingatkannya
agar rutin minum obat dan mengikuti anjuran dokter
DO :
Pada kartu berobat, tampak tanggal kontrol yang dilakukan
jauh dari tanggal kontrol yang seharusnya
pertemuan, keluarga Tn.L
mampu merawat Ny.L dengan
kriteria:
3.1 Keluarga Tn.L peduli
terhadap kesehatan Ny.L
3.2 Keluarga Tn.L
memberikan support penuh
terapi DM untuk kesembuhan
Ny.L




a. Bantu keluarga untuk
mengenal semua
kebutuhan anggota
keluarga terutama Ny.L
b. Beri pendidikan kesehatan
tentang perlunya peran
keluarga dalam tindakan
memanajemen DM
d. Ketidakmampuan keluarga Tn.L memelihara lingkungan
yang mendukung kesembuhan Ny.L yang ditandai dengan:
DS:
3) Tetangga Tn.L menyatakan rumah Tn.L sering sepi, Ny.L
sering sendiri dan merasa kesepian, padahal ingin ditemani
4) Tetangga menyatakan keluarga Ny.L jarang berkumpul
bersama
5) Tn.L menyatakan lebih sering di sawah daripada di rumah,
tidak seperti dulu yang lebih sering menemani Ny.L di
Tupen 4
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 1x
pertemuan, keluarga Tn.L
mampu memodifikasi
lingkungan yang mendukung
kesehatan Ny,L dengan
kriteria:
4.1 keluarga Tn.L lebih








a. Beri pengertian keluarga
rumah
DO:
Rumah keluarga Ny.L lebih sering sepi,
menyempatkan waktu untuk
Ny.L
4.2 Ny.L tidak merasa
kesepian di rumah
4.3 meningkatnya hubungan
yang baik dalam keluarga Tn.L
tentang perlunya
lingkungan fisik dan
psikologis yang sehat bagi
Ny.L
b. Evaluasi lingkungan
keluarga pada kunjungan
berikutnya
Ketidakmampuan keluarga Tn.L memanfaatkan fasilitas
kesehatan untuk mengatasi masalah penurunan koping
keluarga yang ditandai dengan:
DS:
Ny.L menyatakan tidak pernah konseling masalah keluarga
kepada perawat atau psikolog di puskesmas
DO:-
Tupen 5
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 1x
pertemuan, keluarga Tn.L
mampu memanfaatkan
fasilitas kesehatan dengan
kriteria:
5.1 Keluarga Tn.L mampu
mengungkapkan
permasalahannya dengan tim
kesehatan
5.2 Keluarga memanfaatkan
sumber pelayanan kesehatan







a. Jelaskan pada keluarga
adanya pelayanan di
puskesmas untuk konseling
b. Evaluasi pemahaman
keluarga



untuk konseling keluarga

You might also like