You are on page 1of 3

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Otak manusia adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar
1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron. Otak mengatur dan
menkoordinir sebagian besar gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostasis
(mekanisme pengaturan) seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan
tubuh dan suhu tubuh. Otak manusia bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh
badan dan pemikiran manusia. Oleh karena itu terdapat kaitan erat antara otak dan
pemikiran. Otak dan sel saraf di dalamnya dipercayai dapat mempengaruhi kognisi
manusia. Pengetahuan mengenai otak mempengaruhi perkembangan psikologi
kognitif. Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi,
ingatan, pembelajaran motorik dan segala bentuk pembelajaran lainnya
1
.
Mengingat otak adalah salah satu bagian tubuh manusia yang paling penting,
maka bagian tubuh ini harus dijaga dan dirawat agar fungsi otak tidak terganggu.
Banyak sekali penyakit-penyakit yang dapat menyerang otak manusia yang
diakibatkan oleh virus, bakteri dan sel-sel yang berkembang biak secara tidak wajar
atau diluar kendali. Sel-sel yang berkembang biak secara tidak normal disebut tumor.
Tumor sendiri dibagi menjadi dua tipe yaitu jinak dan ganas.
Kanker otak sendiri adalah sebuah tumor otak ganas (malignant) yang tumbuh
dengan cepat, tidak terkontrol dan menyebar ke daerah otak yang lain. Meskipun
kadang-kadang disebut kanker otak, tumor ganas (malignant) tidak sesuai dengan
definisi kanker, karena sel-sel tumor ganas (malignant) tidak menyebar ke organ di
luar otak dan sumsum tulang belakang[1].
Pada umumnya, dalam mendiagnosa penyakit kanker otak ini, para dokter
menggunakan cara yang masih manual (human inspection), yaitu dengan melihat
citra yang dihasilkan oleh Magnetic Resonance Imaging (MRI). Hasil citra tersebut
biasanya terdapat gangguan (noise). Selain itu, data citra juga masih alami

1
Otak Manusia,
(http://id.wikipedia.org/wiki/Otak, 9 September 2013)
2

(bercampur dengan citra lain), ukuran besar, dan bersifat komplek yang terkadang
menyebabkan terjadinya perbedaan diagnosa yang dilakukan oleh para dokter.
Sehingga dibutuhkan sebuah alat bantu berbasis komputer untuk dapat dijadikan
acuan untuk diagnosa penyakit kanker otak.
Dalam penulisan skripsi ini akan dibahas penggunaan dari artificial
intelligence (kecerdasan buatan), yaitu jaringan saraf tiruan backpropagation yang
digunakan untuk mengklasifikasi otak normal dan otak abnormal dari citra MRI.
Penggabungan metode jaringan saraf tiruan dan metode pengolahan citra digital
diharapkan dapat mengklasifikasi otak normal dan otak abnormal sebagai komputasi
otomatis.
1.2 Batasan Masalah
Agar pembahasan tidak meluas dan tidak menimbulkan penyimpangan, penulis
membatasi permasalahan pada:
1. Penelitian kanker otak ini hanya meliputi klasifikasi otak normal dan otak
abnormal.
2. Citra yang akan diolah adalah hasil pemotretan otak dengan menggunakan
perangkat MRI tanpa membahas proses pemrotretan maupun perangkatnya.
3. Input citra yang digunakan dalam sistem deteksi berupa citra hasil dari MRI
yang disimpan dalam format JPEG.
4. Citra MRI yang digunakan pada penelitian ini berasal dari situs Harvard
Medical School.
5. Metode pengolahan citra yang dipakai adalah preprocessing(pemotongan dan
resize citra, thresholding dan median filter).
6. Metode ekstraksi fitur yang digunakan adalah metode discrete wavelet transform
haar (DWT haar), sedangkan algoritma pengklasifikasian jaringan saraf tiruan
yang digunakan adalah backpropagation.
1.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas adalah bagaimana cara mendeteksi otak normal
dan otak abnormal karena kanker berdasarkan citra MRI dan menerapkan metode
ekstraksi fitur discrete wavelet transform haar (DWT haar) sebagai input klasifikasi
jaringan saraf tiruan backpropagation.

3

1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan utama yang ingin dicapai penulis adalah merancang dan membangun
perangkat lunak deteksi kanker otak pada citra MRI menggunakan ekstraksi fitur
DWT haar dan klasifikasi jaringan saraf tiruan backpropagation, yang berfungsi
untuk memperoleh klasifikasi otak normal dan abnormal. Sehingga dapat membantu
instansi atau pengguna yang ingin mendeteksi kanker otak melalui citra MRI.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dalam penulisan skripsi ini adalah:
1. Bagi Penulis
a. Merupakan sarana latihan praktis bagi mahasiswa dalam menerapkan ilmu
yang telah diperoleh selama kuliah.
b. Bisa menghasilkan Aplikasi atau tool JST (Jaringan Saraf Tiruan) yang bisa
bermanfaat tidak hanya bagi penulis tapi juga bagi pengguna yang
menggunakan tool tersebut.
c. Merupakan salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komputer pada
Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muria
Kudus.
2. Bagi Akademis
a. Sebagai bahan evaluasi akademik untuk mengetahui kemampuan mahasiswa
menerapkan teori yang diperoleh selama kuliah.
b. Untuk bahan literatur penyusunan skripsi di masa yang akan datang serta
untuk menambah referensi perpustakaan dalam rangka meningkatkan
kualitas pendidikan.
3. Bagi Dunia Kesehatan
Sebagai bahan pertimbangan untuk mengklasifikasikan otak normal dan
abnormal dengan memanfaatkan hasil citra MRI, ekstraksi fitur discrete wavelet
transform haar (DWT haar) dan jaringan saraf tiruan backpropagation.

You might also like