Dosen : Prof. Dr. Ridwan Amiruddin, SKM, MKes, MSc PH
REVIEW JURNAL TOPIK : PENANGANAN DIARE PADA BALITA
OLEH HAMZAH B P1804213423 KELAS EPIDEMIOLOGI B
KONSENTRASI EPIDEMIOLOGI PROGRAM MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini walaupun secara sederhana, baik bentuknya maupun isinya. Tugas ini disusun untuk melengkapi tugas Epidemiologi Kontemporer yang mungkin dapat membantu kita dalam mempelajari hal-hal penting dalam mengenai penelitian terbaru yang menjadi issue sekarang, khususnya tentang penanganan diare pada balita. Tugas ini dapat penulis selesaikan karena bantuan berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis. Tak ada gading yang tak retak, begitu juga dengan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang menbangun demi sempurnanya penelian ini. Penulis juga mengharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Makassar, 20 Mei 2014
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................................ i KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii A. TABEL SINTESA ....................................................................................................... 1 B. ALASAN PEMILIHAN TEMA ................................................................................ 11 C. QUESTION RESEARCH .......................................................................................... 12 REFERENSI .......................................................................................................................... 13 LAMPIRAN
No Judul Peneliti dan Tahun Tujuan Desain Populasi dan Sampel Hasil Sumber 1 Pendidikan Kesehatan Keluarga Efektif Meningkatkan Kemampuan Ibu dalam Merawat Anak Diare Ni Luh Kompyang Sulisnadewi, Nani Nurhaeni, Dewi Gayatri. Tahun 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh pendidikan kesehatan terhadap kemampuan ibu merawat anak diare. Studi ini menggunakan eksperimen semu dengan rancangan post-test only with group control design. Sampel penelitian ini adalah sebanyak 62 responden di dua rumah sakit di Denpasar. Hasil post-test menggambarkan bahwa skor pengetahuan, sikap, dan keterampilan masingmasing kelompok berbeda secara bermakna (p< 0,05) dan ibu pada kelompok intervensi mampu merawat anak diare, berbeda secara bermakna dengan kelompok kontrol (p= 0,000; = 0,05). http://journal.ui.ac.id 2 Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu dalam Pencegahan dan Penanggulangan Secara Dini Kejadian Diare pada Balita di Desa Hegarmanah Jatinagor Lina Malikhah, Sari Fatimah, Bangun Simangunsong. Tahun 2013 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap ibu dalam pencegahan dan penanggulangan secara dini kejadian diare pada balita. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan proportionate random sampling Sampel pada penelitian ini sebanyak 88 ibu yang memiliki balita Hasil penelitian yang diperoleh yakni 53 (60,23%) ibu memiliki pengetahuan baik serta 46 (53,41%) ibu memiliki sikap yang favorable (mendukung) terhadap pencegahan dan penanggulangan secara dini kejadian diare pada balita. http://journals.unpad.ac.id 3. Pengetahuan Ibu dalam Penanggulangan Diare pada Anak dibawah Lima Tahun di Iran. Amir Abdollah Ghasemi, Ahmad Talebian, Negin Masoudi Alavi, Gholam Abbas Mousavi. Tahun 2013 Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi pengetahuan ibu pada penaggulangan diare pada balita dan Desain penelitian observasional dengan rancangan cross sectional Sebanyak 430 ibu yang memiliki anak usia di bawah lima tahun yang dipilih secara cluster Sebagian besar ibu-ibu yang berusia 25-30 tahun (43,8%). Sedikit lebih dari separuh (55,6% ) memiliki hanya satu anak. Puskesmas, pendidikan program dan pembacaan pribadi merupakan http://nmsjournal.com A. Tabel Sintesa : Topik Penanganan Diare pada Balita
mengidentifikasi hubungan antara pengetahuan ibu dengan beberapa karakteristik demografi. sampling sumber utama pengetahuan tentang pengobatan diare ( 3,7%). Sebanyak (28,8%) para ibu memiliki pengetahuan yang baik dalam diagnosis dan pengobatan diare, sementara 46,5 % memiliki pengetahuan sedang dan 24,7 % menderita pengetahuan rendah. Pengetahuan ibu memiliki hubungan yang signifikan dengan usia ibu, pendidikan ayah , jumlah anak , pekerjaan ibu , dan sumber pengetahuan. 4 Pengetahuan dan sikap ibu tentang penggunaan Larutan Rehidrasi Oral pada penanganan diare. G.R Mahor Tahun 2013 Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu tentang penggunaan oralit dalam penanganan diare di daerah kumuh dan perkotaan. Desain penelitian observasional dengan rancangan cross sectional Sebanyak 400 ibu yang tercatat di Puskesmas, Rumah Sakit Pendidikan di Bhopal di India Tengah Dari 400 ibu yang diwawancarai 74 % yang melek huruf. Sebagian besar milik kelas sosial ekonomi rendah Hanya 156 tahu benar metode persiapan ORS (Oral Rehidrasi Solution) dan penggunaannya . Hal itu juga terlihat bahwa 48 ibu lakukan tidak tahu tentang oralit. Sumber yang paling umum dari informasi adalah penyedial layanan kesehatan.
http://www.jbiopharm.com
5 Khasiat dari New Hipotonik Rehidrasi Oral Solution Mengandung Zinc dan Prebiotik dalam Pengobatan Anak Diare akut. Annalisa Passariello, Gianluca Terrin, Giulio De Marco, Gaetano Cecere, Serena Ruotolo, Antonio Marino, Linda Cosenza, Maria Tardi, Rita Nocerino, Roberto Berni Canani. Tahun 2010 Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi efektivitas solusi rehidrasi oral hipotonik ( oralit ) mengandung zinc dan prebiotik untuk pengobatan diare akut pada anak- anak. Single-blind , prospektif , uji coba terkontrol termasuk anak-anak Ibu-Ibu yang memepunyai anak balita yang dibagi menjadi dua kelompok. Tingkat resolusi diare pada 72 jam lebih tinggi pada kelompok 2 ( 50 % vs 72,9 % , P= 0.010 ) . Total asupan ORS dalam 24 jam pertama lebih tinggi pada Kelompok 2 ( 50 mL / kg, 95 % CI, 41- 59 vs 22 mL / kg, 95 % CI, 17-29, P < 0.001). Jumlah rata-rata kehilangan kerja hari oleh orang tua dari anak-anak dalam kelompok 2 lebih rendah, Lebih sedikit pasien dalam kelompok 2 membutuhkan obat tambahan untuk pengobatan diare 6/59 vs 19/60 http://peds.stanford.edu 6 Pengaruh larutan rehidrasi oral dan yang di rekomendasikan cairan rumah pada kematian diare. Melinda K. Munos, Christa L Fischer Walker, and Robert E Black. Tahun 2010. Penelitian ini untuk untuk memperkirakan dampak dari intervensi terhadap kematian akibat diare pada anak usia < 5 tahun Systematic Riview Semua jurnal/hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Kami memperkirakan yang oralit dapat mencegah 93% kematian diare pada anak-anak dibawah lima tahun. http://ije.oxfordjournals.org 7 Pengetahuan, Sikap dan Praktek Pencegahan Ibu Balita Berkaitan dengan Penanganan Mubashir Zafar Tahun 2014. Tujuan penelitian inu untuk menilai tingkat pengetahuan dan praktik pencegahan Desain penelitian observasional dengan rancangan Sebanyak 200 ibu yang dipilih dengan menggunakan non-random Dari 200 ibu, mayoritas peserta studi memeiliki pengetahuan yang baik (46%), sikap negatif (3%) dan praktek yang buruk http://dx.doi.org
Diare Studi Kasus di Karachi, Pakistan ibu yang berkaitan dengan diare di rumah sakit sipil Karachi , Pakistan cross sectional sampling. (39,4%). Dalam analis multivariat pendapatan, dan sikap responden secara signifikan terkait dengan pengathuan yang tepat terhadap penganganan diare. 8 Pengetahuan Ibu, Sikap dan Praktek Mengenai Penganganan diare di Morang Nepal. Mukhtar Ansari, Mohamed Izham, Mohamed Ibrahim and P Ravi Shanker. Tahun 2012 Tujuan : Untuk menilai pengetahuan, sikap dan praktek ibu terkait penanganan diare melalui intervensi pendidikan. Penelitian intervensi dilakukan pada sembilan lokasi yang berbeda dari kabupaten Morang 630 responden dan mereka dibagi menjadi dua kelompok kasus dan kelompok kontrol Mayoritas ( > 62 % ) dari ibu yang tidak berpendidikan . pendidikan intervensi membawa perbaikan yang signifikan dalam pengetahuan, sikap dan praktek. Selain itu , intervensi memperkuat korelasi antara pengetahuan , sikap dan praktek http://www.bioline.org. 9 Pengetahuan, Sikap dan Praktek Ibu Menuju terapi rehidrasi oral di Duhok. Akrem Mohammad Al- Atrushi, Saad Younis Saeed, Shireen Muhsin Yahya. Tahun 2012 Tujuan utama adalah untuk menilai pengetahuan, sikap dan praktek ibu terhadap penggunaan larutan rehidrasi oral dalam pengobatan diare akut pada anak-anak berusia kurang dari lima tahun dan menilai kepatuhan ibu dan hasil pengobatan ini Desain penelitian observasional dengan rancangan cross sectional Penelitian ini melibatkan para 300 ibu dari anak-anak yang mengalami diare dan dirawat oleh larutan rehidrasi oral Dalam 201cases ( 67 % ) ibu tidak tahu apa solusi rehidrasi oral digunakan dalam kasus diare dan 77 % tidak percaya cukup sebagai pengobatan yang tepat untuk persiapan larutan rehidrasi oral tidak diketahui 48% dari ibu dan 35,7 % tidak tahu cara yang tepat untuk pemberian larutan rehidrasi oral, sementara 59 % dari mereka tidak tahu bahwa itu harus dibuang setelah 24 jam. http://www.isra.edu.pk
Sebanyak 43 % responden tidak tahu bagaimana harus bersikap jika anak mengalami gejala diare(muntah) 10 Pengetahuan dan praktek mengenai terapi rehidrasi oral di antara ibu di daerah pedesaan Vasind, India DM Kadam, R Hadaye, and D Pandit. Tahun 2012 Tujuan untuk mempelajari kesadaran tentang oralit, pentingnya ORS Untuk mempelajari pengetahuan tentang persiapan ORS. Desain penelitian observasional dengan rancangan cross sectional Sebanyak 163 ibu yang memiliki balita. Hanya 39,31 % ibu tahu bahwa ORS mengatasi dehidrasi selama diare. 31,72 % ibu merasa bahwa ORS berhenti gerakan longgar. Meskipun memiliki pengetahuan yang benar kebanyak dari mereka melakukan persiapan salah dalam pembuatan oralit. http://nmcth.edu 11 Pengetahuan dan Sikap Ibu Mengenai Rehidrasi Oral Solution Abida Sultana, Rizwana Riaz, Riaz Ahmes, Riffat Khusrshid. Tahun 2010 Tujuan untuk menilai pengetahuan, sikap dan perilaku ibu tentang Rehidrasi Oral Solution (ORS) Desain penelitian observasional dengan rancangan cross sectional Sebanyak 320 ibu yang terdaftar di Pusat Pelayanan Kesehatan Dari 320 ibu, 80% responden yang melek huruf. 61,87% ibu milik kelas sosial menengah dan 44% memiliki pengetahuan yang memadai berkaitan dengan persiapan ORS dan signifikansi dalam pengelolaan diare. Hanya 4,06% ibu tidak tahu tentang oralit. Informasi mengenai ketersediaan ORS ditemukan akurat antara 86,87% ibu. Sebagian besar ibu (37,19%) mendapat informasi tentang oralit http://www.journalrmc.com
dari dokter diikuti media (25%) dan ibu mereka (20%).
12 Pengetahuan, Sikap dan Praktek dari Ibu dan Dokter Mengenai Feeding, Larutan Rehidrasi Oral (ORS) dan Penggunaan Obat diare akut. Seyal T, Hanif A. Tahun 2009 Untuk menilai pengetahuan, sikap dan praktek ibu dan dokter pada diare akut pada anak- anak umur 5 tahun mengenai makanan , persiapan dan penggunaan larutan rehidrasi oral (oralit ) dan obat- obatan . Desain penelitian observasional dengan rancangan cross sectional 150 anak yang mengalami diare akut. ORS digunakan (diberikan) dengan hanya 464 ( 49,67 % ) dari ibu, dari mana 125 ( 27 % ) digunakan oleh pengetahuan mereka sendiri (melalui surat kabar, televisi, diberitahu oleh tetangga atau konsultasi sebelumnya dengan dokter). 400 ( 42.82 % ) ibu tahu tentang persiapan oralit. Feeding dilanjutkan dengan 697 ( 74,62 % ) dari ibu dan 400 (42.82%). http://kemu.edu.pk 13 Sebuah studi tentang praktek-praktek diare terkait Kesadaran ORS antara ibu dari anak-anak dibawah 5 tahun menghadiri OPD, CHTC, Rajapur. Meenakshi Dhadeve, G Ajay Kumar, Shirivas Reddy, Vijayanah. Tahun 2012 Tujuan untuk menentukan praktek diare terkait dan kesadaran ORS antara ibu dari balita Desain penelitian observasional dengan rancangan cross sectional Sebanyak 70 ibu yang berhasil diwawancarai. 55% tahu metode yang tepat persiapan gula garam solution.65.7% dari ibu menyadari larutan oralit. http://www.jpbms.info/index.php 14 Prediktor Terapi Rehidrasi Oral digunakan di kalangan balita dengan diare di Ethiopia Timur: studi Bezatu Mengistie, Yemane Berhane and Alemayehu Worku. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi prediktor Oral penggunaan Terapi Rehidrasi antara Desain penelitian observasional dengan rancangan case control Kasus adalah 241 balita dengan diare yg menerima (ORT) sedangkan Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman pengasuh sebelumnya 'penggunaan Terapi Rehidrasi Oral (AOR = 4.05 , 95 % CI = http://www.biomedcentral.com
kasus kontrol berbasis masyarakat Tahun 2012 balita dengan diare kontrol adalah 253 balita dengan diare yang belum menerima (ORT). 2,63-6,22 ), mencari saran atau pengobatan dari fasilitas kesehatan, (AOR = 3,25 , 95 % CI = 2,06- 5,11 ) dan pengetahuan Terapi Rehidrasi Oral (AOR = 3,09 , 95 % CI =1,97-4,85 ) ditemukan menjadi faktor penentu positif penggunaan Therapi Rehidrasi Oral. 15 Meneliti Penggunaan Garam Rehidrasi Oral dan Terapi Rehidrasi Oral lain untuk Anak penderita Diare di Kenya Lauren S. Blum, Prisca A. Oria, Christine K. Olson, Robert F. Breiman, and Pavani K. Ram. Tahun 2011 Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti kapan waktu yang tepat dalam penggunaan terapi rehidrasi oral pada anak dengan diare Desain penelitian adalah kualitatif yang terdiri dari semi- terstruktur, wawancara mendalam dan diskusi kelompok Semua keluarga yang mempunyai anak dengan diare di Asembo Provinsi Nyaya Kenya Rekomendasi dari petugas kesehatan tentang penggunaan rehidrasi oral solusi ( oralit ) menyebabkan kebingungan tentang kapan ORS yang tepat dan apakah memerlukan resep dokter. Dalam masyarakat pedesaan, penjelasan kausal tentang diare, keyakinan dalam pengobatan herbal, biaya, dan jarak ke fasilitas kesehatan merupakan hambatan tambahan untuk penggunaan oralit. Komunikasi kesehatan yang dibutuhkan untuk memperjelas fungsi ORT dalam mencegah dehidrasi perlu dilakukan. http://www.ncbi.nlm.nih.gov
16 Manajemen rumah pada anak-anak dengan diare di Ceko Eva Kudlova. Tahun 2010 Tujuan penelitian ini untuk menyelidiki manajemen penanganan anak dengan diare akut yang berbasis rumah tangga. Desain penelitian observasional dengan rancangan cross sectional Para pengasuh/ibu dari 210 anak- anak usia 6 sampai 59 bulan. Hasil penelitian ini adalah pengetahuan ibu tentang oralit ( 27,6 %) dan cara penggunaan oralit (1,9 % selama episode terakhir anak diare ) yang rendah. http://pdfs.journals.lww.com 17 Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang Terapi rehidrasi Oral di Beberapa Kota Kumuh di Dehli India S.K. Rasania, D.Sing, S.Pathi, S.Matta and S.Singh. Tahun 2005 Penelitian ini dilakukan untuk menentukan bagaimana pengetahuan ibu tetang ORT yang tinggal di daerah kumuh yang berdampingan. Desain penelitian observasional dengan rancangan cross sectional Sebanyak 457 ibu yang diwawancarai di Medical College New Delhi Hanya 38,7 persen dari ibu yang bersedia untuk memberitahu metode yang benar persiapan ORT dan 41,6% memiliki pengetahuan yang baik tentang ORT diberikan kepada anak yang menderita diare. Banyak ibu ( 29,3 % ) percaya bahwa orang perlu resep dari dokter untuk membeli ORT atau oralit. tetapi hanya 46,0% memiliki ORT pernah digunakan antara pengguna oralit. kebanyakan dari mereka memiliki yang benar pengetahuan tentang peran oralit selama diare (89,5 %), dan 67,6% tahu bagaimana mempersiapkan oralit.
http://medind.nic.in
18 Praktek ibu pada pengelolaan diare akut pada anak balita di Kosovo. Merita Berisha, Sanjie Hoxha- Ghashi, Musli Gashi, Naser Ramadani. Tahun 2009 Penelitian dilakukan untuk menyajikan praktek ibu tentang pengelolaan diare akut pada anak- anak berusia di bawah lima tahun, di Kosovo Desain penelitian observasional dengan rancangan cross sectional Sampel penelitian ini sebanyak 106 ibu dari anak-anak berusia kurang dari 5 tahun dari semua bagian dari Kosovo. Dalam kasus anak-anak diare , 60,7 % menyatakan bahwa mereka jarang menyediakan atau bahkan tidak sama sekali cairan oaralit, sedangkan 19,6 % seperti biasanya dan hanya 17,8% lebih dari biasanya. http://www.ejmanager.com 19 Pengelolaan Diare pada Balita di Rumah dan Fasilitas Kesehatan di Kashmir Fayaz Ahmed, Aesha Farheen, Imtiyaz Ali, Thakur M, Muzaffar A, Samina M. Tahun 2009 Penelitian ini bertujuaan untuk mengetahui pengelolaan diare pada balita di rumah Desain penelitian observasional dengan rancangan cross sectional Ukuran sampel dari 10.708 diperkirakan di semua 4 musim Penggunaan oralit menggunakan masih rendah (24,4% dan 8,4%) Praktek-praktek budaya yang berbahaya masih dilakukan seperti kelaparan untuk mengatasi episode diare. Tingkat penggunaan antibiotik lebih tinggi dari pada oralit dengan 77,9%. http://www.ncbi.nlm.nih.gov 20 Pengetahuan dan Praktek Ibu dalam Manajemen penanganan Diare pada anak, di Northwest, Iran Babak Abdinia. Tahun 2014 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengetahuan dan kinerja para ibu dari anak-anak dengan diare. Desain penelitian observasional dengan rancangan cross sectional Semua ibu yang mempunyai anak dengan diare yang dirawat di Childresn's Hospital Tabriz dari tahun 2012- 2013 Pengetahuan ibu dalam manajen penganagan diare masing-masing 37,23 % , 44,24%, dan 18,53 % dari ibu-ibu miskin, menengah dan baik. Selain itu , kinerja ibu masing-masing dari 51,98 % , 30.03 % dan 17.99 % dari ibu-ibu miskin , menengah dan baik. Ada hubungan antara pendidikan ibu dan http://pedinfect.com/27682.pdf
pengetahuan ( P = 0,000 ) , tetapi tidak ada hubungan yang antara usia ibu dan pengetahuan ( P = 0.36 ), dan ada hubungan antara pendidikan ibu dan kinerja (P = 0,001). 21 Pengujian pengaruh pendidikan kesehatan pada ibu di daerah Al Maki, negara Gezira, untuk meningkatkan homecare untuk penanganan diare pada balita. Huda M. Haroun, Mohamed S. Mahfouz, Mohamed El Mukhtar Dan Amami Salah. Tahun 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh pendidikan kesehatan pada perawatan rumah balita dengan penyakit diare . Bahan dan Metode : Studi yang digunakan kuasi eksperimental, yang di Al Maki, Medani, Gezira. Sudan Tengah Sebanyak 118 ibu yang memiliki setidaknya satu anak di < 5 tahun dengan diare yang membutuhkan manajemen rumah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang definisi diare , bahayanya , kapan harus mencari bantuan medis dan tiga aturan manajemen rumah yang ditemukan menjadi 35% , 28% , 13% dan 29 % meningkat secara signifikan setelah intervensi menjadi 91% , 94% , 92% dan 93% % masing-masing dengan tingkat signifikan yang sangat tinggi. http://www.ncbi.nlm.nih.gov
B. Alasan Pemilihan Tema Diare sampai saat ini masih merupakan penyebab kematian utama di dunia, diare telah menyebabkan kematian 1,8 juta per tahun dengan kematian terbesar pada anak-anak umur kurang dari lima tahun. Diare membunuh anak-anak lebih banyak dari jumlah kematian akibat AIDS, Malaria dan Campak. WHO memperkirakan 4 milyar kasus terjadi di dunia dan 2,2 juta diantaranya meninggal, meskipun diare membunuh sekitar 4 juta orang/tahun di negara berkembang, ternyata diare juga masih merupakan masalah utama di negara maju. Di Amerika, setiap anak mengalami 7-15 episode diare dengan rata-rata usia 5 tahun. Di negara berkembang rata-rata tiap anak dibawah usia 5 tahun mengalami episode diare 3 kali pertahun. Hal ini menyumbang 21 % dari semua kematian di negara berkembang dan jumlahnya tetap tidak dapat diterima (Walker, 2011). Di Indonesia diare masih merupakan salah satu penyebab tinggi morbiditas dan mortalitas anak di Indonesia (Depkes RI, 2011). Sampai saat ini kasus diare di Indonesia masih cukup tinggi dan menimbulkan banyak kematian terutama pada bayi dan balita. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 diare merupakan penyebab utama kematian pada bayi (31,4%) dan anak balita (25,2%). 18
Sekitar 162.000 balita meninggal akibat diare setiap tahun atau sekitar 460 balita per hari. Sedangkan dari hasil survei kesehatan rumah tangga (SKRT) di Indonesia dalam Depkes RI (2011) diare merupakan penyebab kematian nomor dua pada balita, nomor tiga bagi pada bayi, dan nomor lima bagi semua umur. Setiap anak di Indonesia mengalami episode diare sebanyak 1,62 kali pertahun (Depkes RI, 2011). Survei morbiditas yang dilakukan oleh Subdit Diare, Departemen Kesehatan RI dari tahun 2000 - 2010 terlihat kecenderungan insidens naik. Pada tahun 2000 Insiden Rate (IR) penyakit Diare 301/ 1000 penduduk, tahun 2003 naik menjadi 374 /1000 penduduk, tahun 2006 naik menjadi 423 /1000 penduduk dan tahun 2010 menjadi 411/1000 penduduk. Kejadian Luar Biasa (KLB) diare juga masih sering terjadi, dengan Case Fatality Rate (CFR) yang masih tinggi. Pada tahun 2008 terjadi KLB di 69 Kecamatan dengan jumlah kasus 8133 orang, kematian 239 orang (CFR 2,94%). Tahun 2009 terjadi KLB di 24 Kecamatan dengan jumlah kasus 5.756 orang, dengan kematian 100 orang (CFR 1,74%), sedangkan tahun 2010 terjadi KLB diare di 33 kecamatan dengan jumlah penderita 4204 dengan kematian 73 orang (CFR 1,74 %.) (Depkes RI, 2011). Peningkatan kasus diare pada balita yang dirawat dirumah sakit/pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh pengetahuan ibu yang masih kurang terhadap manajemen penanganan diare berbasis rumah sebagai tindakan pencegahan dini saat anak mengalami periode diare. WHO merekomendasikan ORS (oral rehydration solution, oralit) yang mengandung 3,5 gram/L NaCL, 2,5 gram/L Na bikarbonat, 1,5 gram KCL dan 20 gram glukosa. Cairan rehidrasi oral (ORS) tersebut dinamakan cairan rehidrasi lengkap, disamping itu terdapat formula sederhana yang hanya mengandung 2 komponen yaitu NaCL dan glukosa atau penggantinya missal sukrosa dan merupakan larutan gula garam (LGG). Meskipun WHO telah merekomendasikan penggunaan oralit sebagai tindakan penanganan diare di rumah, tetapi program ini masih menemukan kendala pada masyarakat khususnya di pedesaan. Hal ini disebabkan karena informasi terhadap penggunaan oralit masih sangat kurang, sehingga peran kader kesehatan yang berada diwilayah
tersebut sangat dibutuhkan dalam memberikan peningkatan pengetahuan kepada masyarakat. Penelitian yang dilakukan oleh Melinda, et al (2010) menemukan bahwa penggunaan oralit mampu mencegah 93% kematian anak balita yang disebabkan oleh diare. Beberapa penelitian sebelumnya telah ditemukan beberapa hasil penelitian menujukkan bahwa pengetahuan ibu mempunyai hubungan dengan penanganan diare pada balita. penelitian penelitian Sultana, et al (2010) yang menemukan bahwa hanya 4,06% ibu yang tahu tentang oralit Hal ini didukung oleh penelitian Kadam, et al (2012) hanya 31,7% ibu yang tahu dehidrasi oral dapat mengatasi diare dan belum mengetahui cara penggunaan oralit. Begitu juga dengan penelitian Ghasemi, et al (2013) menemukan bahwa terdapat 28,8%) para ibu memiliki pengetahuan yang baik dalam diagnosis dan pengobatan diare, sementara 46,5 % memiliki pengetahuan sedang dan 24,7 % menderita pengetahuan rendah.. Hal ini disebabkan karena masyarakat memperoleh sumber informasi tentang oralit melalui pembacaan pribadi bukan melalui penyuluhan pihak/tenaga kesehatan. Meskipun penelitian yang dilakukan oleh Haroun, et al (2010) yang menemukan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan ibu tentang homecare yang signifikan setelah dilakukan intervensi, namun penelitian ini belum menjawab apakah intervesi yang dilakukan merupakan intervensi klasikal atau individual yang dilakukan oleh kader kesehatan dan belum ditemukan seberapa efektif pendekatan verbal terhadap kemampuan penerapan rehidrasi oral pada penanganan diare pada balita. C. Question Research: Berdasarkan uraian diatas, semakin menguatkan perlunya dilakukan penelitian untuk lebih lanjut dengan judul Efektifitas Pendekatan Verbal Secara Individual Oleh Kader Kesehatan Dalam Mengkatkan Pengetahuan Ibu Dalam Deteksi Dini Kejadian Diare Pada Balita Dan Keterampilan Penerapan Terapi Rehidrasi Oral untuk menjawab pertanyaan penelitian berikut: a. Apakah ada perbedaan efektifitas pendekatan verbal secara individual dengan pendekatan secara klasikal oleh kader kesehatan dalam meningkatkan pengetahuan ibu dalam deteksi dini kejadian diare pada balita. b. Apakah ada perbedaan efektifitas pendekatan verbal secara individual dengan pendekatan secara klasikal oleh kader kesehatan dalam keterampilan penerapan terapi rehidrasi oral dalam penanganan kejadian diare pada balita.
D. Referensi 1. Sulisnadewi, dkk. 2013. Pendidikan Kesehatan keluarga Efektif Meningkatkan Kemampuan Ibu dalam Merawat Anak Diare. http://journal.ui.ac.id/index.php/jkepi/article/viewFile/2415/pdf. diakses tanggal 4 April 2014. 2. Malikhah dan Fatimah. 2013. Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu dalam Pencegahan dan Penanggulangan Secara Dini Kejadian Diare pada Balita di Desa Hegarmanah Jatinagor. Universitas Padjajaran. http://journals.unpad.ac.id/index.php/ejournal/article/viewFile/783/829. diakses 4 April 2014. 3. Ghasemi, et al. 2013. Knowlegde of Mother in Management of Diarrhea in Under Five Children in Kashan, Iran. Kashan University of Medical Sciences. http://nmsjournal.com/26738.pdf. diakses tanggal 4 April 2014. 4. Mahor, G.R. 2013. Knowlegde and Attitudes of Mothers Regarding Use of Oral rehydration Solution in Management of Diarrhea. Asian Jurnal of Biomedival & Pharmaceutical Sciences. http://www.jbiopharm.com/index.php/ajbps/article/download/309/249. diakses 6 April 2014. 5. Passariello Annalisa, et al. 2011. Efficacy of a New Hypotinic Oral rehydration Solution Containing Zinc and Prebiotics in the Treatment of Childhood Acute Diarrhea. A Randomized Controlled Trial. The Juornal of Pediatrics. http://peds.stanford.edu/documents/EfficacyofaNewHypotonicOralRehyrdationSoultionCo ntainingZincandPrebiotics.pdf. diakses tanggal 12 April 2014. 6. Munos, K. et al. 2010. The effect of Oral Rehydration Solution and Recommended Home Fluids on Diarrhoera Mortality. International Journal of Epidemiology. http://ije.oxfordjournals.org/content/39/suppl_1/i75.full.pdf. Diakses tanggal 15 April 2014. 7. Zafar, Mubashir. 2014. Knowledge and Attitude towards and Preventive Practices Relating to Diarrhea among Mothers Under Five Years of Children: Findings of a Cross- Sectional Study in Karachi, Pakistan. http://dx.doi.org/10.4172/2332-0877.1000126. Diakses tanggal 20 April 2014. 8. Ansari, Mukhtar, et al. 2012. Mothers Knowledge, Attitude and Practice Regarding Diarrhea and its Management in Morang Nepal: An Interventional Study. Tropical Journal of Pharmaceutical Research. http://www.bioline.org.br/pdf?pr12100. Diakses tanggal 20 April 2014. 9. Al-Atrushi, et al.2012. Knowledge, Attitude and Practice of Mother Towards Oral Rehydration Therapy In Duhok. Isra Medical Jurnal Vol. 4 Issue 3 Sep 2012. http://www.isra.edu.pk/downloads/journal/volume-iv_issue-iii/OA-1.pdf. Diakses tanggal 24 April 2014. 10. Kadam DM, et al. 2012. Knowledge and Practices regarding oral rehydration therapy among mothers in rural area of vasind, India. Nepal Med Coll J 2012; 15(2) : 110-112. http://nmcth.edu/images/gallery/Original%20Articles/hqxrKDM%20Kadam.pdf. Diakses tanggal 22 April 2014. 11. Sultana, Abisa et al. 2010. Knowledge and Attitude of Mothers regarding Oral Rehydration Salt. Journal of Rawapindi Medical College. http://www.journalrmc.com/volumes/1394532173.pdf. Diakses tanggal 23 April 2014.
12. T Seyal and A Hanif. 2009. Knowledge, Attutude and Practices of the Mothers and Doctors Regarding Feeding, Oral Rehydration Solution (ORS) and Use of Drugs in Children During Acute Diarrhea. Annals Vol 15. No. 1 Jan-Mar 2009. http://kemu.edu.pk/annals/jan-mar-2009/Knowledge-Attitude-Practices-of-Mothers-and- Doctors.pdf. diakses tanggal 24 April 2014. 13. Dhadave, Meenakshi et al. 2012. A Study on diarrhea related practices Awareness of ORS among mothers of under-five children attending OPD, CHTC, Rajapur. http://www.jpbms.info/index.php?option=com_docman&task=doc_download&gid=473&I temid=48. Diakses tanggal 2 Mei 2014. 14. Mengistie, et al. 2012. Predictors of oral Rehydration Therapy use among under-five childresn with diarrhea in Eastern Ethiopia: a community based case control study. http://www.biomedcentral.com/content/pdf/1471-2458-12-1029.pdf. Diakses tanggal 2 Mei 2014. 15. Blum, Lauren S et al. 2011. Examining the use of oral Rehydration Salts and Other Oral Rehydration Therapy for Childhood Diarrhea in Kenya. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3225165/pdf/tropmed-85-1126.pdf. Diakses tanggal 4 Mei 2014. 16. Kudlova, Eva. 2010. Home Managementof Acute Diarrhoea in Czech Children. JPGN. Volume 50. Number 5 May. 2010. http://pdfs.journals.lww.com/jpgn/2010/05000/Home_Management_of_Acute_Diarrhoea_ in_Czech.8.pdf. Diakses tanggal 4 Mei 2014. 17. Rasania S.K et al. 2005. Knowledge and Attitude of Mothers About Oral Rehydration Solution in Few Urban Slum of Delhi. http://medind.nic.in/hab/t05/i2/habt05i2p100.pdf. Diakses tanggal 10 Mei 2014. 18. Berisha Merita, et al. 2009. Maternal Practice on Management of Acute Diarrhea among Children Under Five Years Old in Kosova. TAF Preventive Medicine Bulletin, 2009:8(5). http://www.ejmanager.com/mnstemps/1/1-1271657258.pdf?t=1401402957. Diakses tanggal 7 Mei 2014. 19. Ahmed, Fayaz et al. 2009. Management of Dhiarrhea in Under Five at Home and Health Facilities in Kashmir. International Journal of Health Sciences. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3068810/pdf/ijhs-3-2-0171.pdf. Diakses tanggal 8 Mei 2014. 20. Abdinia, Babak. 2014. Knowledge and Practice of Mother in the Management of Childrens Diarrhea, in Nortwest, Iran. http://pedinfect.com/27682.pdf. Diakses tanggal 10 Mei 2014. 21. Horoun, et al. 2010. Assessment of the Effect of Health Education on Mother in Al Meki Area, Gezira State, to Improve homecare for children Under Five with Diarrhea. Journal Family Community Med. 2010 Sep-Dec; 17(3): 141-146. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3045106/?report=classic. Diakses tanggal 15 Mei 2014. 22. Depkes, 2011. Situasi Diare di Indonesia. Jakarta: Subdit Pengendalian Diare dan Infeksi Saluran Pencernaan.