You are on page 1of 55

Oleh: Elszuary Abrar Uzi Z

Abraham P. P
Subbab
13.1 Matahari
13.2 Bintang
13.3 Galaksi
13.4 Teori Kosmologi
Matahari
Matahari adalah pusat tata surya yang
dikitari oleh anggota-anggotanya, 8 planet
(termasuk Bumi) dan benda-benda
antarplanet (komet, asteroid, meteoroid)

back
Matahari
a. Dimensi-dimensi Matahari
b. Spektrum Matahari
c. Susunan Matahari
d. Kegiatan di permukaan Matahari
e. Hubungan intensitas kegiatan
Matahari dengan pancaran partikel
bermuatan listrik dan angin
Matahari
Dimensi-dimensi matahari
Jarak Matahari dari Bumi: 149 600
000 km [1 astronomical unit (1
AU)]
Volum Matahari: 1,44 x 10^18 km
Massa jenis Matahari: 1 382 kg/
m^3
Pengukuran
Jarak Matahari-Bumi
MB = VB sin ( + )/ sin
= 149 600 000 km

= sudut antara garis hubung MB
dan VB
= sudut antara garis hubung MB
dan MV

Pengukuran
Jari-jari Matahari
R = r

= sudut pandang garis tengah M dari
B
r = MB
Volum Matahari
V = 4/3 R^3
= 1,44 x 10^18 km

Pengukuran
Massa Matahari
M = 4 ^2 r^3/ G T^2

G = tetapan umum gravitasi = 6,67 x
10^-11 N m^2/ kg^2
T = periode revolusi Bumi mengitari
Matahari = 365 x 8640 = 3,15 x 10^7 s
Massa jenis Matahari
= M/ V
= 1 382 kg/ m^3

Spektrum Matahari
Spektrum Matahari tergolong ke dalam
spektrum absorpsi (serapan)
Ditampilkan oleh spektrum garis atau
spektrum kontinu
Menunjukkan unsur-unsur yang menyusun
Matahari
Garis-garis yang gelap dinamakan garis-
garis Fraunhofer
Menunjukkan suhu Matahari
Menunjukkan energi Matahari
Unsur-unsur penyusun Matahari
Hidrogen 76,4%
Helium 21,8%
Unsur-unsur lain yang lebih berat
kira-kira 2%
Suhu Matahari
Inti Matahari: 15 juta K
Fotosfer: 5 700 K
Energi Matahari
Tekanan dan panas dalam inti Matahari
menyebabkan terjadinya fusi inti-inti hidrogen
menjadi inti helium
Pertama, dua inti hidrogen (mengandung satu
proton) bergabung membentuk satu inti deuteron
Kedua, deuteron dan satu proton lagi bergabung
menjadi helium ringan
Ketiga, dua inti helium ringan bergabung
membentuk inti helium
E = m c^2
= 1,4 x 10^26 J
Susunan Matahari
1. Inti Matahari
2. Fotosfer
3. Kromosfer
4. Korona
Inti Matahari
Suhu = 15 juta K
Tekanan = 200 miliar kali tekanan
permukaan Bumi
Tempat terjadinya fusi
Perambatan energi:
- Dari inti menuju permukaan secara
radiasi
- Dari dekat permukaan menuju
permukaan secara konveksi

Fotosfer
Kedalaman sekitar 500 km (kurang
dari 1/ 2 000 jari-jari Matahari)
Suhu: - Bagian dalam = 6 000 K
- Bagian luar = 4 300 K
Unsur penyusun:
- 94% hidrogen
- 5,9% helium
- 0,1% elemen-elemen lebih berat

Kromosfer
Lapisan kromosfer menjulang 12000
km di atas fotosfer
Tebal kira-kira 2 400 km
Suhu di bagian atasnya lebih dari 10
000 K
Hanya dapat dilihat selama gerhana
Matahari total
Korona
Suhunya kira-kira 2 juta K untuk
daerah luarnya
Suhunya lebih panas dari fotosfer
dan kromosfer karena adanya
pemaksaan perpindahan secara
konveksi dalam fotosfer dan
kromosfer
Hanya dapat dilihat selama gerhana
Matahari total atau dengan
menggunakan koronagraf
Kegiatan di permukaan Matahari
Di fotosfer: - Bintik Matahari
- Gumpalan Matahari
- Fakula
Di kromosfer: - Prominensa
- Spikula
- Flare

Bintik Matahari
Daerah gelap pada fotosfer
Suhunya lebih rendah dari suhu fotosfer
sekitarnya
Ukurannya dapat mencapai 200 000-300
000 km
Mencapai jumlah maksimum setiap 11
tahun
Disebabkan oleh reaksi antara gas
Matahari yang bermuatan listrik dengan
medan magnetik Matahari
Gumpalan Matahari
Merupakan gas fotosfer yang karena
lebih panas dari permukaan
sekitarnya bergerak secara hebat
dan berkesinambungan
Paling kecil selebar 970 km dan
paling besar selebar 29 000 km
Fakula
Daerah kecil yang panas dan cerah
Pertama kali ditemukan kira-kira
tahun 1611
Prominensa
Disebut juga protuberans atau lidah
api
Merupakan gas panas yang
tersembur dengan dahsyat dari
kromosfer
Dapat mencapai ketinggian ratusan
ribu km
Memiliki beragam bentuk, seperti
pita, loop, spiral, atau tabir
Spikula
Pancaran gas yang jauh lebih kecil
dari prominensa
Terjadi akibat gerakan cepat dari gas
kromosfer yang panas
Flare
Suatu kilatan cahaya yang
berlangsung sangat cepat
Mempengaruhi lapisan ionosfer Bumi
Dapat menyemburkan partikel-
partikel hingga kelajuan 1 500 km/ s
Hubungan intensitas kegiatan
Matahari dengan pancaran
partikel bermuatan listrik dan
angin Matahari
Angin Matahari dan aurora
Pengaruh pancaran partikel
bermuatan listrik terhadap ionosfer
Bumi

13.2 Bintang
Informasi secara umum
Magnitudo
Pengukuran jarak bintang
Spektrum bintang
Evolusi bintang
Bintang Neutron
Lubang hitam
Info Umum
Definsi bintang adalah benda angkasa yang
mempunyai cahaya sendiri dan terdiri atas
gas pijar.
Matahari Alpha Centauri


Magnitudo
Magnitudo semu
Magnitudo mutlak/
Magnitudo absolut
Magnitudo semu
Definisi kecerahan sebuah bintang yang dilihat oleh
pengamat di bumi
Disusun pertama kali oleh Hipparchus
Penyusunan skala Hipparchus dari skala 1(bintang yang
paling cerah) sampai skala 6 (bintang paling redup)
Rumusan beda a magnitudo
Beda a magnitudo = beda kecerahan kali
Beda kecerahan kali = 2,512 kali
Beberapa contoh bintang magnitudo:
- Vega di daerah rasi lyra
- Bintang-bintang didaerah big dipper
- Bintang-bintang didaerah dipper

5
100
a
5
100
a
Magnitudo mutlak
Definisi sebagai magnitudo yang sesungguhnya yang akan
dimiliki oleh sebuah bintang jika bintang diletakkan pada
jarak 10 parsek (32,6 tahun cahaya)dari Bumi.
Jarak bintang + kecerahan bintang = magnitudo mutlak
Tabel sepuluh bintang yang tampak paling terang dari Bumi
Keterangan:
v = nilai rata-rata untuk bintang yang magnitudonya
berubah-ubah
Tc = tahun cahaya
Pc = parsek
Bintang Magnitud
o
Semu
Magnitud
o
Absolut
Lebih
terang
dari
Matahari
Jarak
Tc Pc
Sirius - 1,46 + 1,4 26 8,7 2,6
Conapus - 0,72 - 8,5 200.000 1.200 360
Alpha
Centauri
- 0,27 + 4,1 1,5 4,35 1,3
Arcturus - 0,04 - 0,2 115 36 11
Vega + 0,03 + 0,5 52 26 8,1
Capella + 0,08 + 0,3 70 42 13
Rigel + 0,12v - 7,1v 60.000 900 280
Procyon + 0,38 + 2,6 11 11,4 3,5
Archernar + 0,46 - 1,6 780 85 26
Betelgeuse + 0,8v - 5,6 15.000 310 95
Tabel sepuluh bintang yang tampak paling terang dari Bumi
Pengukuran jarak bintang
Mendefinisikan astronomical unit (AU) sebagai jarak rata-
rata Matahari dari Bumi, yaitu 149 600 000 km.
Satu tahun cahaya adalah jarak tempuh cahaya dalam satu
tahun.
Cepat rambat dalam vakum = 3 x 10
8
m/s
1 tahun = 365 hari = 365 x 24 x 3.600 s = 3,154 x 10
7
,
sehingga



Satu persek didefinisikan sebagai jarak bintang dari Bumi
ketika bintang memiliki paralaks sebesar satu detik busur.




Pengukuran paralaks
1 tahun cahaya 9,46 x 10
15
m 9,46 x 10
12
km
1 parsek = 3,26 tahun cahaya
206 265 astronomical unit
Pengukuran Paralaks
Tan p p = atau d =
Persamaan
d
1
p
1
d =
p
1
Spektrum Bintang
Spektrum radiasi adalah spektrum kontinyu yang
mengandung semua panjang gelombang yang sesuai
dengan suhu permukaan (fotosfer) bintang.
Penyerapan panjang gelombang oleh unsur-unsur ini
ditunjukkan dengan munculnya garis-garis gelap pada
spektrum warna.
Alat yang digunakan untuk memfoto spektrum sebuah
bintang adalah spektrograf celah.
Para ahli melakukan serangkaian pemotretan spektrum
bintang-bintang yang kemudian diklasifikasikan menurut 7
kelas spektra dari yang paling tinggi suhunya ke yang
paling rendah suhunya
Kelas spektra yaitu: O, B, A, F, G, K, dan M.
Karakteristik-karakteristik kelas-kelas spektra


Karakteristik Kelas Spektra
Kelas
Spektra
Contoh
Bintang
Warna Suhu (K) Karakteristik garis-
garis dalam
spektrum
O Alnitak Biru > 25.000 -
B Rigel Spica Biru keputih-
putihan
11.000 25.000 Helium dan Hidrogen
kuat
A Sirius Vega Putih 7.500 11.000 Garis-garis hidrogen
mencapai intensitas
paling tinggi
F Canapus
Procyon
Kuning keputih-
putihan
6.000 7.500 Hidrogen melemah,
logam menguat
G Capella
Matahari
Kuning 5.000 6.000 Logam, terutama
kalsium, sangat kuat
K Arcturus
Aldebaran
Jingga kemerah-
merahan
3.500 5.000 Garis-garis metalik
maksimum, pita-pita
molekular muncul
M Betelgeuse
Antares
Merah 2.000 3.500 Banyak pita-pita
molekular, spektrum
violet lemah
Evolusi Bintang
Definisi Evolusi bintang adalah proses lahir,
berkembang dan matinya sebuah bintang yang
memerlukan jutaan bahkan miliaran tahun.
Asal bintang
Bintang katai kuning
Bintang biru

Asal Bintang
Pembentukan awal dari awan gas hidrogen dan debu
angkasa, disebut Nebula.
Gaya tarik gravitasi antaramolekul gumpalan-
gumpalan.
Gumpalan bergabung tarikan gravitasi menekan
molekul semakin berdekatan.
Gumpalan memadat molekul gas bertumbukan
satu sama lain dengan laju yang makin tinggi.
Gumpalan gas terus meningkat
Suatu saat suhu gas cukup tinggi ketika atom hidrogen
bertumbukan atom hidrogen helium.
Terjadi reaksi fusi rantai proton bintang bersinar
Energi fusi juga menaikkan tekanan radiasi gas hingga
mengimbangi gaya tarik gravitasi; memberhentikan proses
pengerutan

Bintang Katai Kuning
Massanya kecil, M < 1,4.
Ketika hidrogennya telah habis menjadi helium (kira-kira
10 miliar tahun), radiasi padam, bintang mendingin dan
mengerut.
Bintang masih memiliki alternatif untuk mengeluarkan
energi gravitasi dengan cara kontraksi (memuai).
Kontraksi membuat suhu dari dalam muncul lagi dan
bintang mengalami pembakaran helium.
Bintang memuai menjadi raksasa merah (red giant)
Karena gravitasi, bintang mengerut secara bertahap.
Tekanan elektron cukup besar akan menghentikan
pengerutan dan terbentuklah bintang katai putih (white
dwarf) yang mendingin menjadi katai merah (red
dwarf) dan akhirnya setelah waktu yang sangat lama
mendingin menjadi katai hitam (black dwarf)
Bintang Biru
Bermassa M > 1,4
Karena hidrogen telah habis, bintang memuai menjadi bintang
maharaksasa biru maharaksasa merah.
Massa bintang yang besar menghasilkan gaya gravitasi yang
besar
bintang runtuh dan menindih intinya.
Terjadi ledakan besar atau supernova
Selama ledakan, terjadi suatu peningkatan kecerahan yang
sangat besar (miliaran kali dari bintang biasa), dan gas serta debu
dari lapisan luar akan terhambur ke angkasa luar.
Contoh supernova adalah Crab Nebula
Supernova membentuk bintang neutron atau lubang hitam
Siklus hidup bintang - bintang
mendingin


katai kuning bintang biru


raksasa merah
maharaksasa biru


katai putih
maharaksasa merah


katai merah supernova


katai hitam
bintang neutron
atau lubang
hitam

Siklus Hidup Bintang Bintang
Bintang Neutron
Massa asal antara 1.5 sampai 3.0 kali massa Matahari
Massanya kurang dari 3 kali massa Matahari
Sisa ledakan supernova menjadi sebuah bintang Neutron
Bintang tersusun kira-kira dari 99 % neutron
Ketika fase pengerutan, gaya tarik gravitasi yang cukup
besar mendorong elektron bermuatan (-) ke dalam inti
atom yang kemudian bersatu dengan proton (+)

Lubang Hitam
Pada saat terjadi supernova, pusat bintang mengalami
keruntuhan gravitasi (gravitational collapse).
Keruntuhan gravitasi adalah keruntuhan suatu benda yang sangat
besar akibat gaya tarik gravitasinya sendiri.
Karena gaya tarik gravitasi berbanding terbalik dengan kuadrat
jarak
(F 1/r
2
) yang ketika bintang menyusut (r mengecil), gaya tarik
gravitasinya F, makin besar.
Massanya lebih dari 3 kali massa bumi sehingga tekanan neutron
tak kuasa menghentikan keruntuhan gravitasi bintang.
Terjadi proses singularitas yaitu keadaan bintang yang menjadi
semakin mampat sampai menjadi suatu titik massa yang
kerapatannya tak berhingga
Singularitas dikitari oleh permukaan kasat mata yang disebut
horizon
Lubang hitam terletak pada ruangan antara singularitas dan
horizon


Galaksi
Suatu kumpulan bintang, nebula (awan-
awan gas dan debu angkasa luar) dan
material antarbintang, yang menempati
volum ruang yang sangat besar

back
Galaksi
a. Klasifikasi Galaksi berdasarkan
bentuknya
b. Galaksi Bimasakti
c. Persamaan Hubble
Klasifikasi Galaksi berdasarkan
bentuknya
Galaksi elips
Galaksi spiral: - Normal
- Berpalang
Galaksi tidak teratur
Galaksi elips
Diberi label E0-E7
Makin besar angka dibelakang E,
makin datar (pipih) elips tersebut
Galaksi spiral normal
Berbentuk spiral dengan lengan
seperti belalai yang menjulur dari inti
yang terang
Diberi label Sa, Sb, dan Sc
Sa berinti besar dan lengan-
lengannya terikat rapat
Sb berinti lebih keci dan lengan-
lengannya yang lebih terbuka
Sc berinti sangat kecil dan lengan-
lengannya sangat terbuka
Galaksi spiral berpalang
Diberi label SBa, SBb, dan SBc
Mirip galaksi spiral normal
Bedanya, lengan-lenganspiral
menjulur dari ujung-ujung sebuah
palang
Galaksi tidak teratur
Tidak memiliki bentuk tertentu
Jumlahnya paling sedikit diantara
galaksi lainnya
Galaksi Bimasakti
Garis tengahnya kira-kira 100 000
tahun cahaya
Berbentuk cakram
Tebal pada bagian tengahnya kira-
kira 15 000 tahun cahaya
Berotasi ke arah timur
Tergolong ke dalam Galaksi spiral
normal tipe Sb
Persamaan Hubble
Makin jauh galaksi yang diamati, makin
besar pergeseran merah (Azas Doppler
untuk cahaya)
Hukum Hubble:
v = H d

v = kelajuan radial menjauh dari galaksi
d = jarak galaksi dari Bimasakti
H = tetapan Hubble = [(50-100) km/ s]/
1 juta parsek
13.4 Teori Kosmologi
Teori kosmologi modern
Teori Jagat raya
Menghitung usia jagat raya
Teori kosmologi
modern
Para ilmuwan dan astronom menganalisis gelombang-
gelombang yang berasal dari bintang-bintang dan galaksi
Adapun dengan cara pemotretan
Hubble, orang pertama yang menggunakan teleskop pantul
pada gunung Wilson dan ia menghitung 44.000 galaksi,
1.200 contoh daerah-daerah langit dan menafsirkan
probabilitas menemukan 100 milliar galaksi
Humble menyimpulkan bahwa jagat raya dibuat melebihi
suatu volum besar, distribusi dari galaksi-galaksi adalah
isotropik dan homogen.

Teori Jagat Raya
Teori Big bang
Teori keadaan
tetap
Teori jagat raya
mengembang
Teori Jagat raya
1. Teori jagat raya mengembang
Hubble mengamati terdapat
pergeseran merah galaksi yang
berarti galaksi bergerak saling
menjauhi
2. Teori Big bang
Pada awalnya semua materi
dalam jagat raya berawal dari
suatu massa tunggal yang
kerapatannya sangat besar yang
memiliki suhu dan energi yang
sangat besar
3. Teori Keadaan tetap
Dipelopori oleh Fred Hoyle yang
mengusulkan bahwa materi
baru(H) diciptakan stiap saat
mengisi ruang kosong yang
timbul dari pemuaian jagat raya.

Menghitung Usia
Jagat Raya
Karena dentuman besar terjadi sebelum pengembangan jagat
raya, maka kita dapat menghitung waktu yang telah berlalu sejak
dentuman besar.
Untuk mengetahui usia maksimum jagat raya (t maks) ditetapkan
d sebagai jarak ke galaksi terjauh yang kita amati.
Hukum Hubble: v = Hd
Hd =
H = atau t =
tmaks
d
tmaks
1
H
1

You might also like