You are on page 1of 11

Raisa Eulalia Manik

Riki Dianti Sari


Septy Amelia Rizky Rambe
Siti Marwiyah
Tengku Alvia Astria
Menurut farmakope indonesia
edisi III 1979

Eliksir adalah sediaan berupa larutan
yang mempunyai rasa dan bau yang
sedap, mengandung obat dan selain
obat seperti pemanis, pewangi dan
pengawet, digunakan secara oral.
Pelarut utama biasanya etanol, bisa juga
ditambahkan gliserol, sorbitol, dan
propilenglikol.
Pembagian eliksir
Pembagian Eliksir:

1. Medicated Elixirs
Eliksir yang mengandung bahan berkhasiat obat
Pemilihan cairan pembawa zat aktif obat harus
mempertimbangkan kelarutan & kestabilannya dalam air dan
alkohol.

2. Non Medicated Elixirs
Eliksir yang digunakan sebagai bahan tambahan
Ditambahkan pada sediaan dengan tujuan:
* Meningkatkan rasa/menghilangkan rasa.
* Sebagai bahan pengencer eliksir yang mengandung bahan aktif obat

Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan Eliksir:
Mudah ditelan dibandingkan dengan tablet atau
kapsul.
Rasanya enak!
Larutan jernih dan tidak perlu dikocok lagi

Kekurangan Eliksir:
Alkohol kurang baik untuk kesehatan anak.
Mengandung bahan mudah menguap, sehingga harus
disimpan dalam botol kedap dan jauh dari sumber
api.


Cara Pembuatan Eliksir
Mencampur zat padat dengan pelarut atau campuran
pelarut (kosolven) sambil diaduk hingga larut.

Bahan yang larut dalam air dilarutkan terpisah dengan
zat yang larut dalam pelarut alkohol. Larutan air
ditambahkan kedalam larutan alkohol, agar penurunan
kekuatan alkohol dalam larutan secara gradien
mencegah terjadinya pemisahan atau endapan.

Gliserin, sirup, sorbitol, dan propilenglikol dalam eliksir
memberikan peranan pada kestabilan zat terlarut dan
dapat meningkatkan viskositas.
Evaluasi dan Uji Eliksir
1. Organoleptis
Diamati apakh elixir yang dibuat sudah sesuai dengan standar elixir
yaitu berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau yang sedap.

2. Kejernihan
Dilakukan dengan cara mengamati dengan mata sediaan larutan
elixir, apakah ada partikelnya atau tidak bila tidak berarti larutan
tersebut sudah jernih.

3. Densitas (Bobot Jenis)
Dilakukan denganmenggunakan piknometer yaitu dengan cara :
a. Ambil dan timbang piknometer yang bersih
b. Letakkan diatas arloji dan diisi denag larutan elixir yang akan diuji
c. Masukkan pikno kedalam bekerglass 200 ml yang berisi es dan
gumpalan es
Lanjutan..
d. Biarkan sampai suhu 20C
e. Segera ambil tetesan cairan yang berada diluar ujung
kapiler dengan kertas saring menyedot sisi ujung kapiler
terus tutup kapilernya dengan tudung cepat-cepat

f. Biarkan suhu mencapai suhu kamar terlebih dahulu, baru
bagian luar pikno dilap
g. Timbang pikno dengan isinya
h. Bobot jenis dihitung dengan rumus
b-a
c-a
a = berat piknometer kosong
b = berat gliserin sebelum uji
c = berat gliserin setelah uji


4. Viskositas
Cara menentukan viskositas suatu zat menggunakan alat yang dinamakan
viskometer. Ada beberapa tipe viskometer yang biasa digunakan antara lain:

a. Viskometer kapiler / Ostwald

Viskositas dari cairan newton bisa ditentukan dengan mengukur waktu
yang dibutuhkan bagi cairan tersebut untuk lewat antara 2 tanda ketika ia
mengalir karena gravitasi melalui viskometer Ostwald. Waktu alir dari
cairan yang diuji dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan bagi suatu
zat yang viskositasnya sudah diketahui ( biasanya air ) untuk lewat 2 tanda
tersebut.( Moechtar,1990 )

Jika h1 dan h2 masing-masing adalah viskositas dari cairan yang tidak
diketahui dan cairan standar , r1 dan r2 adalah kerapatan dari masing-
masing cairan, t1 dan t2 adalah waktu alir dalam detik.



Lanjutan..
b. Viskometer Hoppler
Berdasrkan hukum Stokes pada kecepatan bola maksimum, terjadi
keseimbangan sehingga gaya gesek = gaya berat gaya archimides.
Prinsip kerjanya adalah menggelindingkan bola ( yang terbuat dari kaca)
melalui tabung gelas yang hampir tikal berisi zat cair yang diselidiki.
Kecepatan jatuhnya bola merupakan fungsi dari harga resiprok sampel.
( Moechtar,1990 )

c. Viskometer Cup dan Bob
Prinsip kerjanya sample digeser dalam ruangan antara dinding luar dari
bob dan dinding dalam dari cup dimana bob masuk persis ditengah-
tengah. Kelemahan viscometer ini adalah terjadinya aliran sumbat yang
disebabkan geseran yang tinggi disepanjang keliling bagian tube
sehingga menyebabkan penueunan konsentrasi. Penurunan konsentrasi
ini menyebabkab bagian tengah zat yang ditekan keluar memadat. Hal
ini disebt aliran sumbat. ( Moechtar,1990 )
Lanjutan..
d. Viskometer Cone dan Plate
Cara pemakaiannya adalah sampel ditempatkan
ditengah-tengah papan, kemudian dinaikkan hingga
posisi dibawah kerucut. Kerucut digerakkan oleh motor
dengan bermacam kecapatan dan sampelnya digeser
didalam ruang semit antara papan yang diam dan
kemudian kerucut yang berputar. ( Moechtar,1990 )

5. pH
Sediaan diukur pH nya dengan menggunakan pH meter,
yaitu disesuaikan dengan pH usus karena sediaan
diabsorbsi di usus jadi pH sediaan harus sama dengan
pH usus.

Lanjutan..

You might also like